Arrahmah.Com |
- 10 orang meninggal karena kelaparan di Suriah
- Kenapa imigran Syiah tidak segera dideportasi?
- Apa status imigran Syiah di Balikpapan?
- Ketua YPPH Balikpapan: Syiah istiqomah memusuhi Muslim
- Hadapi imigran Syiah, aktivis masjid Balikpapan siaga
- Rebutan air pencuci kaki Jokowi, akidah masyarakat Banjarnegara harus diselamatkan
- Relawan Masjid Indonesia: trauma healing belum tergarap
- Mujahidin Ahrar Syam serang markas rezim di Al-Hamidiyah dan lembah Daif
- Pejuang FSA serang kamp rezim Assad di Lembah Daif
- Operasi Senin pagi Jabhah Nushrah melawan Rezim Nushairiyah di Aleppo dan Idlib
10 orang meninggal karena kelaparan di Suriah Posted: 15 Dec 2014 03:00 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sepuluh warga Suriah, termasuk delapan anak-anak meninggal karena kelaparan akibat blokade rezim Assad di sebuah desa dekat ibukota Suriah Damaskus, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Senin (15/12/2014). Komisi Umum Revolusi Suriah mengatakan bahwa kematian tersebut terjadi pada bulan Desember di desa Arbin Ghouta, yang berjarak sekitar lima mil (delapan kilometer) dari Damaskus. Diduga blokade yang dikenakan oleh pasukan Assad mencegah masuknya pasokan medis dan bantuan kemanusiaan ke daerah tersebut. Situasi itu semakin hari menjadi semakin buruk, terutama dengan banyaknya penyakit baru yang mulai muncul di desa tersebut, kata komisi itu. Sekitar 216 orang, termasuk 150 anak-anak meninggal karena kelaparan di bawah pengepungan di wilayah Ghouta dalam dua tahun terakhir, tambahnya. Komisi Revolusi Suriah menyerukan bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi para korban di daerah tersebut. Lebih dari 190.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik dimulai, menurut hitungan PBB yang diterbitkan pada Agustus lalu. Amnesty International memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta orang telah dipaksa keluar dari rumah mereka; dan setidaknya empat juta dari mereka telah menjadi pengungsi, terutama di Turki, Lebanon, Yordania, Irak dan Mesir. (ameera/arrahmah.com) |
Kenapa imigran Syiah tidak segera dideportasi? Posted: 15 Dec 2014 07:40 AM PST BALIKPAPAN (Arrahmah.com) - Ribuan pengungsi imigran syiah membanjiri wilayah Indonesia. Balikpapan salahsatunya. Menurut penelusuran Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) yang melaporkan dari Balikpapan, ada sekitar 300 imigran asal Afghanistan di Kota Balikpapan. Sementara di seluruh Indonesia jumlahnya lebih dari 6.000 imigran. Keruan saja, segenap masyarakat menolak kedatangan imigran ilegal ke kota yang mereka tinggali. Pasalnya, selain tidak ada dokumen yang lengkap, hanya mengandalkan selembar kertas sertifikat dari UNHCR, mereka juga memiliki paham dan ideologi yang bertolak belakang dengan umat Islam di Indonesia. Pengungsi Afghanistan ini terang-terangan mengaku beragama Syiah. Masyarakat khawatir, mereka akan menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia. Apalagi, imigran Syiah, khususnya yang berada di Balikpapan, tidak semuanta tertampung di Rumah detensi Imigrasi (Rudenim). Banyak pihak bertanya-tanya, kenapa pihak imigrasi tidak mendeportasi mereka? Ditemui di Balikpapan, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Lamaru Balikpapan, Edu Andarius Aria menyatakan bahwa saat ini pihak keimigrasian juga terbentur dengan hukum yang dibuatnya sendiri. "Kita ini terbentur dengan hukum, karena para pencari suaka itu ada payung hukumnya. Di luar itu ada konvensi tentang HAM, ada konvensi tentang pengungsi tahun 1951, walaupun kita tidak ikut meratifikasi," ujar Edu saat ditemui di Rudenim Lamaru Balikpapan pada Kamis, (11/12) lalu. Meskipun Indonesia tidak ikut meratifikasi konvensi internasional tentang pengungsi, tetapi ada hukum positif kita yang sudah mengatur di sini.Ada aturan imigrasi yang menyatakan bahwa pencari suaka tidak bisa dideportasi. Yaitu berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-1489.UM.08.05 Tahun 2010. Laporan: Fajar Shadiq (azm/arrahmah.com) |
Apa status imigran Syiah di Balikpapan? Posted: 15 Dec 2014 07:17 AM PST BALIKPAPAN (Arrahmah.com) - Lembaga PBB yang mengurusi pengungsi, UNHCR, menyatakan sampai dengan akhir November 2014, ada 6.348 pencari suaka terdaftar di UNHCR Jakarta secara kumulatif. Sebagian besar dari mereka berasal dari Afghanistan (60%), Iran (9%), Somalia (6%) dan Iraq (6%). Tentu saja data di atas belum seberapa jumlahnya. Pasalnya, sejak Oktober 2014 gelombang imigran dari Afghanistan berbondong-bondong memenuhi rumah detensi imigrasi (Rudenim) yang ada di Indonesia. Mulai dari Pekanbaru, Medan, Batam, Bogor, Makassar, Balikpapan hingga Kupang. Namun, masyarakat masih banyak yang belum memahami apa itu pengungsi dan pencari suaka dalam koridor hukum di Indonesia. Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Lamaru Balikpapan, Edu Andarius Aria menyatakan banyak persepsi diluar sana terkait gelombang imigran syiah di Balikpapan.Padahal,seharusnyamasyarakat memahami dulu apa itu para pencari suaka. Menurut UNHCR, seorang pencari suaka adalah seseorang yang menyebut dirinya sebagai pengungsi, namun permintaan mereka akan perlindungan belum selesai dipertimbangkan. Seorang pencari suaka yang meminta perlindngan akan dievaluasi melalui prosedur penentuan status pengungsi (RSD), yang dimulai sejak tahap pendaftaran atau registrasi pencari suaka. Selanjutnya setelah registrasi, UNHCR dibantu dengan penerjemah yang kompeten melakukan interview terhadap pencari suaka tersebut. Proses interview tersebut akan melahirkan alasan– alasan yang melatarbelakangi keputusan apakah selanjutnya akan diberikan status pengungsi atau ditolak. "Ketika dinyatakan ia adalah seorang pencari suaka, maka berdasarkan aturan kita dia tidak bisa dipermasalahkan izin tinggalnya, dia bisa tidak bisa dikenakan tindakan keimigrasian. salah satunya adalah deportasi," ujar Edu kepada anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU), di Rudenim Lamaru Balikpapan pada Kamis, (11/12/2014) lalu. Namun, kalau imigran tersebut melakukan tindakan pidana, maka ranahnya tetap di bawah hukum, misalnya dia mencuri atau segala macam.Dia tetap dipenjara. Tapi kalau dia sudah menyandang status sebagai pencari suaka, dia tidak bisa dipaksa untuk pulang. Perbedaan antara pengungsi dan pencari suaka? Nah. Apa sih perbedaan antara keduanya? Edu melanjutkan, pengungsi adalah tahapan kedua setelah ia menyandang sebagai pencari suaka. "Jadi kan ada dua kali wawancara oleh UNHCR. Wawancara pertama itu untuk menentukan apakah dia benar-benar sebagai pencari suaka. Katakanlah kita sama-sama tahu yang ada di sini itu dari Afghanistan, wilayah konflik kemanusiaan. Nanti dia akan diverifikasi oleh tim UNHCR," ujarnya. Jika seorang imigran mengaku berasal dari daerah konflik tertentu, nanti di situ ada timnya yang mengecek. Ia akan ditanya tinggalnya di mana, RT berapa, Camatnya siapa, dan pertanyaan lainnya untuk memverifikasi data imigran tersebut. Setelah diverifikasi, diberikanlah ia sertifikat pencari suaka.Namun, setelah dia pegang, bukan berarti dia bisa langsung pergi ke negara ketiga.Dia harus melalui satu tahapan lagi. "Jadi statusnya harus menjadi pengungsi dulu. Itu melalui satu tahapan lagi, diwawancara. Setelah statusnya menjadi pengungsi, baru dia dalam tahapan menunggu. Menunggu negara ketiga yang mau menerima. Ini yang harus dipahami masyarakat," pungkas Edu. Laporan: Fajar Shadiq (azm/arrahmah.com) |
Ketua YPPH Balikpapan: Syiah istiqomah memusuhi Muslim Posted: 15 Dec 2014 06:50 AM PST BALIKPAPAN (Arrahmah.com) - Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan Ustadz Zainuddin Musaddad menyikapi fenomena adanya gelombang imigran syiah ini Kota Balikpapan sebagai sesuatu yang alamiah. Pasalnya, Syiahmelakukan ekspansi ideologis dan perlawanan kepada kaum Muslimin karena dia 'istiqomah' dengan kekafirannya. "Karena keistiqomahannya itu, dengan sendirinya dia harus melakukan perlawanan. Justru kalau dia tidak melakukan perlawanan, palsu dia. Keistiqomahannya dia memusuhi Muslim Sunni ya seperti itu," ujar beliau di Ponpes Hidayatullah, Gunung Tembak Balikpapan, Sabtu, (13/12/2014). Oleh karena itu, Hidayatullah, sebagai sebuah lembaga yang turut fokus dalam menghadapi syiah harus meningkatkan apa yang menjadi kewajibannya. Yaitu, memproteksi umat dari aqidah-aqidah yang sesat. "Kedua, buktikan bahwa apa yang kita lakukan itu cahaya Allah Ta'ala (kebenaran), sehingga selain dari pada itu bathil (gelap). Tegaknya syariat Allah itu identik dengan cahaya Allah. Mari kita bertarung di lapangan (di tengah masyarakat),karena dia (syiah) pakai asumsi.Kita harus pakai kenyataan. Itu intinya." Selanjutnya, Ustadz Zainuddin juga menegaskan bahwa langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menanggulangi penyebaran ideologi syiah adalah dengan cara memperkuat dakwah. Menurut beliau, karena dakwah ini sudah menjadi frame Hidayatullah sejak dulu maka tinggal memperkuat saja. "Dakwah itu bukan hanya karena ada syiah baru digerakkan. Ini hanya sebuah pemicu bahwa kita harus bergerak lebih aktif lagi, lebih progresif lagi, kalau perlu lebih revolusioner lagi.Dalam artian bahwa umat harus diperkenalkan dengan aqidah sesungguhnya, kepada ibadah yang sesahih-sahihnya," tambahnya. Terakhir, beliau juga mengingatkan agar para da'i jangan hanya bermain di titik aman.Dalam dakwah yang disampaikan kepada umat jangan cuma materi terkait silaturahmi atau akhlaq saja. Tetapi harus masuk pada substansi materi dakwah yaitu aqidah Islamiyah. "Ini bukan tidak penting, cuma tidak mendasar. Kita kembali pada substansi materi dakwah. Kita kan biasanya mencari amannya saja, amanlah masalah akhlak, aman di masalah sosial justru tidak pernah masuk yang sesungguhnya. Tetapi ketika masuk ke ranah aqidah, terproteksi semua, karena substansi aqidah itu yang benar cuma satu, sampaikan, dan yang lain itu bathil," tuturnya. Menurutnya, untuk menghadang bahaya pemikiran syiah titik berangkatnya haru dimulai dari aqidah, karena Rasulullah SAW hebat itu bukan karena akhlaqnya semata. tapi juga karena aqidahnya. "Andaikan hanya karena akhlaq, Rasulullah SAW sudah diterima jadi punggawa, jadi pimpinan. Di usia 25 tahun,Rasulullah sudah diterima kalau alasannya hanya dengan akhlaq. Begitu rasul sudah masuk ke wilayah aqidah dan tidak ada selain daripada itu yang benar, mereka mengatakan ternyata Muhammad yang baik itu ternyata jelek. Muhammad yang baik itu ternyata merusak," tukas Ustadz Zainuddin. Meski tanpa mengurangi ada tantangan eksternal, tapi menurut beliau, tantangannya ada pada internal umat Islam.Agar para dai-dai harus berani menyampaikan aqidah yang benar itu hanya satu. Lailahaillallah..Muhammadun Rasulullah, pungkasnya. Laporan: Fajar Shadiq (azm/arrahmah.com) |
Hadapi imigran Syiah, aktivis masjid Balikpapan siaga Posted: 15 Dec 2014 06:12 AM PST BALIKPAPAN (Arrahmah.com) - Banjir imigran Syiah di Kota Balikpapan bukan hanya membuat khawatir sejumlah tokoh dan umat Islam. Aktivis masjid pun mulai buka suara. Salah satunya adalah Rahendra Fedy, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Istiqomah, Balikpapan. Menurutnya, kehadiran para imigran syiah ini mulai membuat ancaman bagi umat Islam Balikpapan. Maka, sudah selayaknya para aktivis Islam membuat barikade pertahanan, namun tetapberada di bawah koridor hukum. "Kita sudah mulai membuat barikade, berkoordinasi dengan beberapa instansi-instansi terkait. Jadi, kita mulai menggerakkan semua pihak pemerintah, tokoh-tokoh, keimigrasian dan lainnya untuk segera memantau jangan sampai kondisi yang sudah kondusif ini terganggu dengan adanya imigran-imigran Syiah ini," ujar Rahendra kepada Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu via sambungan telepon pada Ahad, (14/12). Rahendra menuturkan kekhawatirannya, terutama dampak yang akan timbul ke masyarakat Balikpapan. Terutama, aturan imigrasi yang ada menyatakan para imigran Syiah yang berstatus sebagai pengungsi dan pencari suaka itu tidak ada batas waktu tinggalnya di Indonesia. Dia berharap pemerintah punya sikap yang arif menghadapi masalah ini. Apalagi jika mereka yang tinggal di Imigrasi bebas berkeliaran dan sebentar lagi akan bersosialisasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia dan sejumlah aktivis Islam lainnya akan membantu mengawasi para imigran Syiah di Balikpapan. "Jadi, teman-teman di sini nanti akan tetap monitor yang di (Rudenim, red) Lamaru dan di Imigrasi. mudah-mudahan semua tetap kondusif," tambahnya. Rahendra juga menjelaskan bahwa pihaknya juga akan membantu melakukan langkah-langkah preventif terhadap ekses sosial gelombang arus masuk imigran syiah ini dengan dua cara. Pertama, ialah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh-tokoh Islam dan aparat terkait. Kedua, dengan cara mencerdaskan umat melalui program dakwah yang berkesinambungan. "Kita juga mencoba mencerdaskan umat, akhir-akhir ini gerakan safari dakwah ini sudah menampilkah tokoh-tokoh gerakan anti syiah nasional. Sebulan sekali dalam satu minggu itu kirimkan ustadz-ustadz kita ke kantor-kantor, ke masjid-masjid," ungkapnya. Masjid Istiqomah Balikpapan merupakan salah satu pusat kegiatan Islam yang cukup besar di Balikpapan. Selain memiliki program-program kajian dakwah unggulan, mereka juga memiliki jaringan radio yang tersebar di 9 kabupaten di Kalimantan Timur. Laporan: Fajar Shadiq (azm/arrahmah.com) |
Rebutan air pencuci kaki Jokowi, akidah masyarakat Banjarnegara harus diselamatkan Posted: 15 Dec 2014 02:13 AM PST BANJARNEGARA (Arrahmah.com) - Warga Banjarnegara dilaporkan Tribun News telah berlomba-lomba berebut air cucian kaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela kunjungannya ke lokasi longsor di Jawa Tengah, pada Ahad (14/12/2014). Hal tersebut memberi kita kecurigaan akan belum terdakwahkannya tauhid di Banjarnegara, sementara kehadiran Jokowi dianggap membawa harapan atas himpitan hidup mereka. Namun, papun alasan sejumlah warga menganggap berkah bekas air yang tersentuh Presiden Joko Widodo itu tergolong pelencengan akidah atau praktik kemusyrikan yang harus diperbaiki. Mengutip Kiblat, peritiwa itu bermula setelah Jokowi meninjau lokasi longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (14/12), sepatu kerja pantofel yang ia kenakan semula bewarna hitam mengkilat, berubah warna jadi coklat karena lumpur. Guna membersihkan kaki dan sepatunya, Jokowi mengalap sendiri dengan menggunakan air yang sudah disiapkan di dalam ember oleh relawan. Ketika membersihkan lumpur di sepatunya, Jokowi pun tidak segan mengusap-usap kakinya dengan menggunakan tangan di hadapan ratusan warga yang turun mengerubuninya. Setelah membersihkan sepatu dan tanganya menggunakan air bersih, Jokowi langsung naik ke mobil dan meninggalkan lokasi untuk menuju ke posko logistik. Di sana dia menyerahkan bantuan berupa selimut kepada pengungsi. Sesaat setelah Jokowi masuk ke dalam mobil, ratusan warga yang sudah sejak awal bersikutan untuk melihat lebih dekat orang nomor satu di negeri ini, langsung menyerbu sisa air cucian Jokowi untuk membasuh muka, seperti orang-orang kehilangan akalnya. Mereka menganggap bahwa air sisa yang digunakan Jokowi untuk membersihkan sepatunya dapat membawa berkah. "Alhamdulilah saya senang, bisa basuh muka saya dengan air bersih sisa milik Pak Jokowi. Ya semoga berkah," ujar Marnoto, warga Desa Pencil, Kecamatan Karangkobar, usai membasuh muka dengan air bersih sisa Jokowi. Begitu pula Yuni (26) berharap setelah membasuh mukanya dengan air bersih sisa dari Presiden RI dapat mendapat keberkahan. "Ya moga-moga aja nasib saya ke depan bisa sukses kayak Pak Presiden," ujar wanita warga setempat itu. Mencari berkah pada mahluk dalam Islam Dalam ajaran Islam, ngalap berkah atau mencari berkah (tabarruk) pada makhluk seperti pada kubur, pohon, batu, manusia yang masih hidup atau telah mati adalah perbuatan syirik, sebagaimana dijelaskan dalam Rumaysho. Umumnya pelaku tabarruk berharap mendapatkan barokah dari makhluk (bukan dari Allah), atau berpikir jika bertabarruk -dengan makhluk tersebut- dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala, atau ingin mendapatkan syafa'at dari makhluk tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang musyrik terdahulu. Perilaku seperti ini termasuk syirik akbar. Perilaku tersebut merupakan perbuatan yang tidak jauh berbeda dengan orang musyrik kepada berhalanya atau sesembahan mereka. Terkait hal ini, Sahabat Abu Waqid al Laitsi radhiallahu anhu mengisahkan: suatu hari ketika kami menyertai Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam pada peperangan Hunain, kami melintasi sebatang pohon bidara. Sebagian kami segera mengajukan usulan kepada beliau : wahai Nabiyullah, tentukanlah untuk kami sebatang pohon bidara untuk menggantungkan senjata- senjata kami sebagaimana orang-orang musyrikin memiliki sebatang pohon bidaya tempat menggantungkan sejata mereka ( dalam rangka ngalap berkah) dan sekaligus mereka juga beri'itikaf atau bertapa di sekitarnya. Menanggapi usulan ini, Rasulullah shalallahu 'alayhi wasallam bersabda: Allahu Akbar, sungguh usulan kalian ini sama dengan usulan orang- orang Bani Israil kepada Nabi Musa: اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةً [الأعراف: 138] "Tunjuklah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki beberapa sesembahan." ( Q.S. Al-'Araf 138) إِنَّكُمْ تَرْكَبُونَ سُنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ Sesungguhnya kalian telah meneladani budaya orang-orang sebelum kalian. (HR. Ahmad dan lainnya) Dengan demikian, sekain membantu masyarakat Banjarnegara secara fisik, mari selamatkan juga akidah Muslimin Banjarnegara dari perilaku tabarruk. Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan hidayah kepada saudara-saudara kita disana. Allahu musta'an. (adibahasan/arrahmah.com) |
Relawan Masjid Indonesia: trauma healing belum tergarap Posted: 15 Dec 2014 01:24 AM PST YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Alhamdulillah Relawan Masjid Indonesia yang berbasis di Masjid Jogokaryan Yogyakarta melaporkan bahwa sumbangan dari masyarakat untuk korban longsor Banjarnegara secara bertahap telah disampaikan, sebagaimana dinyatakan Dimas Fibran kepada Redaksi Arrahmah pada Senin (15/12/2014). Beberapa paket keperluan para korban dan pengungsi termasuk paket buku, buku iqro, perlengkapan sekolah anak telah dibagikan kemarin, ujar Dimas, salah seorang anggota RMI. Dengan membawa beragam paket, Tim Relawan Masjid Indonesia berangkat melalui Pejawaran, kemudian kembali melalui Karangkobar. Jalur Karangkobar secara teknis dibelokkan ke perkampungan, sehingga perjalanan cukup menantang, dikarenakan jalurnya begitu sempit. Sebagai informasi, logistik sembako di pengungsian alhamdulillah sudah sangat mencukupi. Hal tersebut dikarenakan jumlah pengungsi di daerah yang terkena dampak langsung dari longsor (dusun Jemblung) hanya sekitar 120 orang saja. Sementara, LSM yang mendirikan pos disana sangat banyak dan berporos hanya di 1 titik saja, tetapi Pos Trauma Healing belum tergarap. Sarana pelayanan kesehatan untuk warga di sekitar wilayah Jemblung juga masih perlu penambahan, sebab jumlah pengungsi justru cukup besar, terlebih daerahnya berpotensi terkena longsor susulan.
Bantuan untuk masyarakat Banjarnegara Untuk penguatan Iman dan tanggap darurat di daerah longsor dan banjir di Banjarnegara, Relawan Masjid Indonesia bersama Masjid Jogokariyan Jogja membuka kesempatan untuk berbagi sekaligus peduli korban bencana tersebut. Bantuan dapat dikirim via Masjid Jogokariyan, Jl. Jogokariyan 36 Jogja atau transfer ke : BSM cab. Yogya 7016865863 an. M Fanni bdn masjid jogokariyan. Info call/WA/sms : 087838612040 / 081904111047 Semoga Allahu Rahman menyelamatkan saudara-saudara kita di Banjarnegara dari dampak bencana longsor dan banjir tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
Mujahidin Ahrar Syam serang markas rezim di Al-Hamidiyah dan lembah Daif Posted: 15 Dec 2014 12:24 AM PST IDLIB (Arrahmah.com) - Mujahidin Ahrar Syam juga turut melancarkan serangan penghansuran markas militer rezim di Al-Hamidiyah dan kamp kuffar di lembah Daif , sebagaimana dilaporkan @Islamic_front pada Senin (15/12/2014). Alhamdulillah hanya dalam waktu 10 meit penyerangan, pos penjagaan Al-Madajin di (adibahasan/arrahmah.com) |
Pejuang FSA serang kamp rezim Assad di Lembah Daif Posted: 15 Dec 2014 12:00 AM PST IDLIB (Arrahmah.com) - Divisi 13 FSA pagi ini, Senin (15/12/2014) menyerang kamp rezim Assad di lembah Daif, Idlib dengan menggunakan misil TOW. Allahu Akbar! Sebelumnya, Ahad (14/12), pejuang FSA juga melakukan invasi darat di kamp lembah Daif, sebagaimana dilansir Reuters. (adibahasan/arrahmah.com) |
Operasi Senin pagi Jabhah Nushrah melawan Rezim Nushairiyah di Aleppo dan Idlib Posted: 14 Dec 2014 11:36 PM PST ALEPPO (Arrahmah.com) - Pagi ini, Senin (15/12/2014), Mujahidin Jabhah Nushrah di Aleppo dan Idlib melancarkan operasi serangan terhadap militer rezim nushairiyah, sebagaimana dilansir Al-Ma'arah Al-Yaum. Jabhah Nushrah menyerang musuh kuffar di wilayah Zahraa, Aleppo. Sebelum beroperasi, para Mujahidin melakukan dulu rapat persiapan pertama penyerangan Zahraa dengan tertib. Sementara untuk operasi gabungan di Idlib, Jabhah Nushrah bekerjasama dengan Mujahidin dari faksi lain dan mengoptimalkan kekuatan tank. Penyerangan pagi tersebut menargetkan markas musuh di lembah Daif. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |