Arrahmah.Com |
- Muslimah berkerudung di vienna menjadi target serangan rasis
- Pemred The Jakarta Post jadi tersangka penistaan agama
- Surat terbuka untuk Anies Baswedan
- Warga ungkap kejanggalan pendirian Gereja Busukan Solo
- Waspadalah! Muslimah Ahlul Bait Indonesia mulai dibentuk di Kalimantan
- Video pamer 1 truk korban pembantaian tentara rezim Assad di Deir Izzour
- Penyiksaan oleh CIA, kemunafikan Amerika di balik isu HAM
- Open Society: Indonesia bantu CIA siksa tersangka teroris
- Hamas: Gugurnya Abu Ain buktikan perlawanan sebagai jalan pembebasan Palestina
- Abbas hentikan kerjasama keamanan dengan "Israel" penjajah pasca gurgurnya Ziyad Abu Ain
Muslimah berkerudung di vienna menjadi target serangan rasis Posted: 11 Dec 2014 05:45 AM PST VIENNA (Arrahmah.com) - Seorang Muslimah yang berusia lanjut mengalami luka serius setelah seorang pria menyerangnya, dicaci dan dipukul hingga jatuh ke lantai, ia menjadi korban terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan wanita berkerudung di Vienna. Serangan tersebut terjadi ketika Selver S. (60) sedang menunggu antri untuk mendapatkan dana pensiunannya di sebuah cabang bank Bawag di Schönbrunner Strasse (Meidling), lapor The Local.at pada Selasa (9/12/2014), mengutip koran Heute, seperti dilansir OnIslam. Setelah serangan itu, seorang pria berusia 40 tahun ditangkap di luar bank tersebut sementara Selver dibawa ke rumah sakit. Korban mengalami cedera tulang belakang, ia juga menderita patah tulang dan harus menghabiskan waktu tujuh hari di rumah sakit Hanusch, kata puteranya, Engin. Serangan ini adalah yang terbaru dalam beberapa serangan terhadap Muslimah berkerudung di Vienna baru-baru ini. Bulan lalu, seorang Muslimah bersama temannya diserang oleh orang tak dikenal. Beberapa pekan lalu, seorang Muslimah juga diserang di kereta api bawah tanah. (siraaj/arrahmah.com) |
Pemred The Jakarta Post jadi tersangka penistaan agama Posted: 11 Dec 2014 04:57 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Akhirnya Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Pemimpin Redaksi (Pemred) The Jakarta Post Meidyatama Suryodiningrat (MS) sebagai tersangka kasus tindak pidana penistaan agama. "Rencana pekan depan, MS akan dipanggil sebagai tersangka," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, sebagaimana dilaporkan Republika, Kamis (11/12/2014). Rikwanto mengatakan bahwa petugas kepolisian sebelumnya telah memeriksa MS sebagai saksi dalam rangka proses penyelidikan. Baru kemudian, penyidik menetapkan MS sebagai tersangka, setelah mengantongi dua alat bukti termasuk keterangan saksi ahli, dewan pers dan dokumen lainnya. "Tersangka MS sebagai penanggung jawab dari seluruh produk yang dicetak harian surat kabar berbahasa inggris tersebut. Terkait hal itu, MS dijerat Pasal 156 ayat (a) KUHP tentang penistaan agama dengan ancaman hukuman penjara lima tahun," tegas Rikwanto. Penyidik Polda Metro Jaya sebelumnya menangani kasus karikatur kontroversi yang dimuat media cetak berbahasa Inggris The Jakarta Post yang dilimpahkan Mabes Polri. Hal tersebut didasari Laporan Polisi Nomor : 687/VII/2014 tertanggal 15 Juli 2014, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Mubaligh Jakarta (KMJ) Edy Mulyadi melaporkan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat. Memang pihak The Jakarta Post telah menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kesalahan karikatur itu,namun Polda Metro Jaya tetap memproses hingga ke pengadilan. The Jakarta Post edisi terbitan 3 Juli 2014 itu memuat kartun yang mencantumkan karikatur dengan kalimat bertulisan Arab La ilaha illallah yang berarti "Tidak ada Tuhan selain Allah" pada sebuah gambar tengkorak khas bajak laut. Di lain pihak, Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Mubaligh Jakarta (KMJ) menilai karikatur itu sebagai bentuk penghinaan terhadap agama Islam. (adibahasan/arrahmah.com) |
Surat terbuka untuk Anies Baswedan Posted: 11 Dec 2014 03:07 AM PST (Arrahmah.com) - Bismillah. Yang saya hormati Bapak Menteri Pendidikan Republik Indonesia Saya merasakan selama ini toleransi antar ummat beragama sudah kondusif. Saya sering diundang acara silaturahim setelah Iedul fitri, ada yang menyebut Halal bi Halal, selalu saja dihadiri orang-orang non Muslim dengan kesadaran bukan diajak. Begitu juga acara buka bersama ramadhan tidak sedikit orang non muslim ikut hadir. Acara hari hari besar Islam di kantor atau di sekolah juga sama halnya. Sama halnya ketika acara ceremoni 17 Agustusan di kampung, saya sering diminta taushiyah dan banyak rangkaian acaranya memakai ajaran Islam. Kalaupun ada kejadian rusuh, biasanya itu permaianan elit politik orang pusat yang mendompleng agama, makanya kejadiannya jauh dari pusat kota. Di kota kota besar sangat jarang terjadi. Kitapun sepakat harus diusut sampai tuntas keakar akarnya supaya kejadian tidak terulang. Akhir-akhir ini kami merasa terusik kedamaian dan ketentraman yang sudah kami rasakan dengan ulah wacana para petinggi negeri ini, termasuk sebagian dari para menterinya. Sepertinya lidah ini begitu saja lepas keluar kalimat yang tidak difikirkan dalam dalam dampak dan pengaruhnya terhadap kehidupan beragama. Kami juga merasakan adanya pemaksaan secara halus, agar kami meninggalkan keyakinan yang kami anut. Dengan mudahnya tuduhan bahkan vonis "intoleransi" kepada orang-orang yang ingin mentaati ajaran agamanya. Apakah kalo kami ingin menghormati agama nasrani harus pakai baju natal.? Apakah jika kami tidak hadir natalan atau tidak pakai baju natal berarti kami tidak toleransi.?. Padahal tolerasi yang kami fahami adalah kita saling menghormati "adanya perbedaan". Justru karena kami menghormati perbedaaan keyakinan maka kami tidak akan datang, supaya tidak saling merusak keyakinan masing-masing. Kami juga merasakan ada kerancuan Istilah yang dipaksakan antara "kebebasan berfikir" dengan"pembajakan agama". Kita menghargai kebebasan berfikir, tapi kita mengutuk Pembajakan Agama. Sebagaimana kita juga mendukung adanya Hak Paten, Haki dan sebagainya. Kita menghargai aliran, mazhab apapun dalam Islam, sepanjang tidak keluar dari Mainstream, pokok-pokok ajaran yang tertuang dalam kitab suci. Tetapi jika sudah berbeda 180 derajat dari kitab suci tapi masih mengaku Islam itulah yang namanya PEMBAJAKAN AGAMA, yang harus kita kutuk. Untuk itu saya ingin menyampaikan sedikit fakta-fakta secara yang terang benderang, yang menujukna bahwa Ummat Islam sudah terlalu banyak mengalah. Karena itu jangan diusik-usik lagi ketenangan yang sudah kita rasakan bersama. Jika terjadi pemberontakan sebagian ummat yang merasa terusik akibat kebijakan yang tidak bijak, maka sebenarnya yang menciptakan Intoleransi, kekerasan dan terorisme adalah akibat dari kebijakan itu sendiri. Jangan salahkan anak sekolah mencari ilmu agama di luar sekolah yang sulit kita kontrol, jika mereka tidak puas mendapatkan pelajaran agama di sekolahnya. Sedikit fakta sejarah berikut ini mudah-mudahan kita akan mendapatkan gambaran. Bahwa Ummat Islamlah yang paling banyak tolerasi, mengalah serta paling mengerti masyarakat hetoregen dan majemuk. Fakta-fakta itu sebagai berikut :
Berikut ini sebagian contoh kecil penghargaan di Bidang Militer
Ummat Islam pun tidak pernah mempermasalahkannya...
Saya mendo'akan Bapak Menteri semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kemudahan tugas-tugas Bapak, serta bisa menghasilkan kebijakan yang semakin membawa keapada penyelesaian masalah. Semoga para petinggi di negara ini membuat keputusan yang tidak membuat suasana semakin kisruh, sumpeg dan meresahkan. Salam Hormat Abdullah Muadz (*/arrahmah.com) |
Warga ungkap kejanggalan pendirian Gereja Busukan Solo Posted: 11 Dec 2014 02:04 AM PST SOLO (Arrahmah.com) - Warga yang tinggal di sekitar Gereja Kristen Indonesia (GKI) Busukan Mojosongo Solo mengungkapkan banyak kejanggalan dalam pendirian gereja tersebut. Dalam pertemuan di Balai Tawang Praja Balaikota Solo Rabu (10/12/2014) tersebut warga menyebut telah terjadi pelanggaran hukum terkait pendirian GKI Busukan Mojosongo Solo. Parno SE, perwakilan warga mempertanyakan dasar hukum pendirian gereja. Menurutnya, pendirian GKI Busukan Mojosongo tidak memenuhui unsur pasal 13 ayat (1) dan (2) Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomer 9 dan 8 tahun 2006, tidak memenuhui unsur pasal 14 ayat (2) b Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomer 9 dan 8 tahun 2006 "Penerbitan Rekomendasi FKUB Nomor : 14/FKUB-SKA/IV/2012 tanggal 9 April 2012 kurang lengkap dengan tanpa menulis Alamat Obyek Tanah dan Bangunan," katanya Serta Putusan Walikota Surakarta Nomor : 601/0105/J-11/I/2013 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bahwa Alamat Obyek Tanah Pendirian GKI Busukan Rt 06 Rw 27 beberbeda dengan akta jual beli, Keterangan Notaris, SPPT PBB maupun rekomendasi Kemenag. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ini rancu, kabur, tidak jelas dan aneh. Warga juga mengungkapkan beberapa temuan lapangan terkait pendirian GKI Busukan, antara lain pertama, penolakan dari Muslimin Busukan RW 27 yang dilampiri 134 tanda tangan warga tanggal 15 Oktober 2014. Kedua Surat Pernyataan yang ditandatangani Ketua Rt 01, Ketua Rt 02, Ketua Rt 03 dan Ketua Rt 05 diketahui Ketua RW 27 yang menyebutkan bahwa keberadaan gereja ke-3 di Busukan menimbulkan ketidaknyamaan dan meresakan warga tanggal 8 Oktober 2014. Ketiga, penolakan dari Warga Rt 06 RW 27 yang dilampiri 27 tanda tangan warga. Menurut laporan Endro Sudarsono, hadir pada pertemuan tersebut, perwakilan warga Muslim Parno dan Zulkifli; Waskito (GKI), Ustadz Dalan, Aji unsur FKUB, Agus Lurah Mojosongo, Satpol PP, Kapolsek Jebres, perwakilan Polres dan Kodim Solo. (azm/arrahmah.com) |
Waspadalah! Muslimah Ahlul Bait Indonesia mulai dibentuk di Kalimantan Posted: 10 Dec 2014 11:40 PM PST BALIKPAPAN (Arrahmah.com) - Rupanya Kalimantan bukan target sepele bagi syiah, setelah beberapa hari yang lalu dikabarkan sebanyak ratusan Imigran syiah gelap internasional menginjakan kakinya di kantor Imigrasi Balikpapan. Kini syiah melakukan manuver lagi guna memperkokoh basis mereka di Kalimantan, sebagaimana dilansir Syiahindonesia.com pada Senin (8/12/2014). Mereka tengah membidik para Muslimah ahlu sunnah guna diselewengkan akidahnya dengan mengajak turut bergabung ke dalam organisasi yang melabeli diri anggota mereka sebagai "Muslimah" Ahlulbait Indonesia. Padahal sudah jelas syiah itu bukan Islam, maka tidak ada "Muslimah" untuk syiah wanita. Manuver baru itu disinyalir merupakan tindak lanjut terbentuknya Pimpinan Nasional "Muslimah" Ahlulbait Indonesia (Muslimah ABI) belum lama ini di Jakarta. Maka, kaum "Muslimah" pencinta Ahlulbait di Kalimantan Barat menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) I Pimpinan Wilayah "Muslimah" Ahlulbait Indonesia Kalimantan Barat. Forum Muswil yang di selenggarakan pada Sabtu (29/11) mengambil tempat di aula Husainiyah Amirul Mukminin Pontianak. Dalam sambutannya, Dewan Pembina DPW ABI Kalbar, seorang ustadz syiah bernama Muhammad Herman Al Muthahar mengatakan bahwa berorganisasi adalah keniscayaan hakiki manusia. Manusia adalah makhluk sosial, zoon politicon, sehingga tidak mungkin ia dapat hidup sendiri. "Interaksi antar manusia harus diatur sedemikian rupa, agar kepentingan yang terpolarisasi dari setiap individu dapat menjadi satu tujuan," ujar Ustadz Herman, sebagaimana dikutip dari website resmi ABI (2/12/2014). Menurut pengajar di Yayasan Amirul Mukminin ini, jika manusia dibiarkan tanpa adanya aturan, niscaya akan terjadi gesekan dan konflik dalam proses sosialnya. "Karena itulah keberadaan organisasi menjadi penting. Disadari atau tidak, kita sudah berorganisasi dalam hidup, yakni mengorganisir keluarga," lanjutnya. Ketua DPW ABI Kalbar, Muhammad Darwin, SE., MM., mengatakan bahwa pembentukan Pimpinan Wilayah Muslimah Ahlulbait Indonesia Kalbar ini adalah sebuah upaya agar hubungan antara para pencinta Ahlulbait syiah di Kalbar, terutama kaum hawa semakin solid. "Kami berharap agar 'Muslimah' ABI menjadi wadah apresiasi kaum perempuan pencinta Ahlulbait Kalbar, serta menjadi media eksistensi mereka, sebagaimana juga tertera di dalam PD/PRT Muslimah ABI," ungkapnya. Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan Wiladah Imam Musa Al Kazhim ini menetapkan Ibu Ineu Ainun Mardhiah, S.Pd., M.Pd sebagai Ketua Pertama Pimpinan Wilayah "Muslimah" Ahlulbait Indonesia Kalimantan Barat. "Dengan mengambil berkah dari Imam Musa, kami berharap dapat melakukan pengkhidmatan dan dakwah melalui "Muslimah" ABI Kalbar. Semoga segalanya dimudahkan," tutur Ineu di akhir kegiatan. Kaum Muslimin perlu waspada terhadap gerakan syiah semacam ini. Secara halus mereka menyampaikan bahwa mereka adalah teman akrab kaum Muslim, namun disisi lain, mereka punya proyek terselubung dalam misi mereka. Lihatlah sejarah! Bagaimana syiah dengan liciknya membaur dengan kaum Muslimin, dan usai mereka punya kekuatan, mereka akan menusuk kaum Muslimin dari belakang, sebagaimana sejarah membuktikannya, juga sebagaimana negeri-negeri Arab seperti Irak dan Suriah. Semoga kita termasuk dari orang-orang yang dibukakan matanya oleh Allah akan makar syiah. Wallohu musta'an.(aliakram/arrahmah.com) |
Video pamer 1 truk korban pembantaian tentara rezim Assad di Deir Izzour Posted: 10 Dec 2014 11:08 PM PST DEIR IZZOUR (Arrahmah.com) - Terpublikasi video yang bertajuk tentara rezim syiah nushairiyah di Deir Izzour memamerkan lusinan mayat -yang mereka klaim sebagai- pasukan ISIS pada Youtube, Sabtu (6/12/2014). Pada video tersebut, tentara rezim Assad nampak dengan bangga memperlihatkan lusinan mayat "pasukan ISIS" yang diangkut dengan sebuah truk pengangkut. Di badan mobil, digantungkan pula mayat salah seorang "pasukan ISIS" dengan sengaja agar dapat dijadikan bahan arak-arakan oleh masyarakat Deir Izzuour. Beberapa komentar menyatakan bahwa mayat-mayat tersebut bisa saja tentara Assad sendiri sebagai bentuk propaganda. Adapun komentar bijak lainnya mengingatkan kita akan firman Allah subhanahu wata'ala, فَأَصَابَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَالَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ هَؤُلَاء سَيُصِيبُهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ"Maka mereka ditimpa akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang dzalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri." (Q.S. Azzumar(39) : 51) Sebagai sebuah hikmah, siapapun korbannya, memerkan mayat-mayat untuk dijadikan arak-arakan dengan bangga adalah perbuatan yang sangat dzalim yang akan Allah balas dengan setimpal. Para pengarak nampak sangat sakit jiwanya sebab merasa senang telah berlaku sangat kejam kepada lawannya, bahkan yang sudah menjadi mayat! Bukankah itu termasuk bangga berbuat dosa? Astaghfirullahal adziim. Wallahua'lam bish shawab. (aliakram/arrahmah.com) |
Penyiksaan oleh CIA, kemunafikan Amerika di balik isu HAM Posted: 10 Dec 2014 09:45 PM PST (Arrahmah.com) - Setelah serangan penuh berkah 11 September 2001, Amerika Serikat (AS) melakukan aksi balas dendam dengan operasi besar-besaran untuk menangkap para pelaku. Berbagai cara dilakukan termasuk penggunaan kekerasan dalam interogasi terhadap para tersangka. "Kita juga harus bekerja, melalui semacam sisi gelap. Banyak yang perlu dilakukan, harus dilakukan secara diam-diam, tanpa diskusi, menggunakan semua sumber daya dan metode, jika kita ingin sukses," kata mantan Wakil Presiden Dick Cheney, pada 16 September 2001, seperti dilansir Viva News pada Kamis (11/12/2014). (aliakram/arrahmah.com) |
Open Society: Indonesia bantu CIA siksa tersangka teroris Posted: 10 Dec 2014 09:00 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS), Selasa (9/12/2014), merilis laporan tentang tehnik interogasi yang dilakukan CIA, terhadap para tersangka teroris Al-Qaeda, terkait dengan serangan 11 September 2001 di AS, sebagaimana dilansir Arrahmah pada Rabu (10/12). Laporan itu membongkar penggunaan kekerasan dalam proses interogasi para tahanan, dan jauh lebih brutal dari yang pernah diakui oleh CIA sebelumnya. Fakta tersebut mempertegas kemunafikan AS, sebagai negara yang selalu mengecam pelanggaran HAM di negara lain. Walaupun demikian, beberapa dokumen memperlihatkan bahwa tanggungjawab atas kekejaman yang dilakukan CIA, ternyata bukan hanya terletak di tangan AS, tetapi juga pada puluhan pemerintahan lain yang terlibat membantu CIA, sebagaimana dilansir Garuda Militer pada Rabu (10/12). Open Society Justice Initiative (OSJI), dalam laporan setebal 212 halamanya, mengungkapkan detil bantuan internasional yang diberikan oleh banyak negara, atas aksi kontroversial yang dilakukan CIA terhadap para tahanan tersangka teroris. Setidaknya ada 54 negara dalam daftar tersebut (lihat grafis di atas). OSJI adalah organisasi HAM yang berbasis di banyak negara, yang beranggotakan beberapa utusan khusus PBB seperti Chaloka Beyani, Pablo de Greiff, dan Juan E. Méndez. Puluhan negara tersebut di atas, termasuk Indonesia. Mereka turut membantu CIA dalam program rendisi, yakni proses penangkapan, penahanan, transportasi dan penyiksaan para tersangka di seluruh dunia. Sementara fasilitas penjara rahasia, disebut ada di 9 negara. Penjara rahasia CIA antara lain berada di Thailand, Afghanistan, Bosnia, Teluk Guantanamo, Irak, Lithuania, Maroko, Polandia dan Rumania. Berikut infografik yang dikutip dari laman harian Guardian yang bersumber data dari Open Society dan PBB. (adibahasan/arrahmah.com) |
Hamas: Gugurnya Abu Ain buktikan perlawanan sebagai jalan pembebasan Palestina Posted: 10 Dec 2014 08:45 PM PST GAZA (Arrahmah.com) - Izet Rasyq, Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengatakan bahwa Menteri dan Tokoh Palestina Ziyad Abu Ain dibunuh secara brutal dan sengaja pada Rabu (10/12/2014), dalam upaya untuk memadamkan perlawanan anti-tembok dan permukiman zionis ilegal. Ia menegaskan bahwa perlawanan akan tetap hidup sampai tembok zionis hancur dan penjajah hengkang dari bumi Palestina, sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina. Rasyq menyatakan bahwa pemimpin Palestina Ziyad Abu Ain dibunuh oleh tangan jahat zionis. Hal ini membuktikan bahwa jalan pembebasan adalah melalui perlawanan dan darah syuhada. Ia berpendapat bahwa pembunuhan Menteri Ziyad Abu Ain ini menegaskan bahwa tidak ada pilihan lagi bagi mereka yang disebut "para pengendus di belakang fatamorgana perundingan" kecuali dengan kembali kepada pilihan rakyat (perlawanan). Mereka juga harus memperkuat semangat juangnya dalam melawan penjajah hingga mencapai kemenangan. Petinggi Hamas tersebut berbelasungkawa atas syahidnya Menteri Pemukiman Palestina dan Pengawasan Tembok (zionis). "Semoga Allah memberi rahmat kepada Menteri Ziyad Abu Ain, yang pergi dalam keadaan berjuang membela tanah airnya dengan bahasa yang dipahami musuh dan tidak ingin gemanya mendalam. Apakah Anda paham bahaya beliau dan melakukan aksi balasan untuknya?," pungkasnya. (adibahasan/arrahmah.com) |
Abbas hentikan kerjasama keamanan dengan "Israel" penjajah pasca gurgurnya Ziyad Abu Ain Posted: 10 Dec 2014 08:30 PM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pasca Menteri Urusan Pemukiman Palestina dan Pengawasan Tembok (zionis) Ziad Abu Ain gugur dianiaya dan ditembak secara brutal oleh militer zionis, Presiden Mahmoud Abbas menegaskan untuk menhentikan semua kerja sama keamanan dengan "Israel" penjajah, sebagaimana dilansir CNN, Rabu (10/12/2014). Abu Ain meninggal setelah dipukuli dan ditembak secara biadab oleh sejumlah tentara penjajah Zionis saat bentrokan yang terjadi di Desa Turmusa'iyya, timur Ramallah, Palestina, Rabu kemarin (10/12). Abu Ain sempat dilarikan ke rumah sakit di Ramallah, namun kondisinya sangat kritis akibat komplikasi luka pukul dan tembak, serta terlalu banyak menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan zionis saat bentrokan berlangsung. Presiden Abbas menetapkan tiga hari waktu berkabung dan menyatakan penghentian semua kerja sama keamanan dengan zionis penjajah. "Abbas telah menghentikan kerja sama keamanan antara Palestina dengan 'Israel'," demikian Anggota Eksekutif Senior PLO, Hanan Ashrawi, menegaskan, sebagaimana dikutip CNN, Rabu (10/12). Ashrawi sendiri meminta investigasi international atas kematian Abu Ain setelah diserang dan dianiaya oleh militer zionis, Rabu kemarin. Sementara itu, seorang komandan senior zionis Ya'alon menyangkal berita yang menyebutkan bahwa Otoritas Palestina menghentikan koordinasi keamanan dengan penjajah Zionis. Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara dengan TV2 zionis, Rabu (10/12). Dia mengatakan, "Sejauh ini koordinasi keamanan berjalan dengan baik sampai sekarang. Tidak ada tanda-tanda untuk dihentikan sampai detik ini," sebagaimana dikutip PIP. Dia mengklaim kematian Abu Ain disebabkan oleh karena dia tidak tahan terkena tembakan gas air mata dan meriam suara sehingga ia mengalami serangan jantung yang berakibat pada kematiannya. Sebagai antisipasi terhadap memanasnya situasi pasca gugurnya Ziyad Abu Ain, komandan senior zionis ini menyatakan bahwa pasukan militer zionis telah meningkatkan level siaga di wilayah Tepi Barat. (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |