Arrahmah.Com |
- Belasan orang gugur dalam bombardir oleh pasukan rezim di Daraa, Suriah
- Sebuah video yang baru dirilis memperlihatkan tentara Libanon membelot dan bergabung dengan Mujahidin Jabhah Nushrah
- FUI: Tendensius dan meresahkan instruksi Ahok larang menyembelih qurban
- Statement of Islamic Emirate regarding the new handpicked US employee in Kabul
- Parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terkait pengakuan negara Palestina
- Drone penjajah AS kembali menewaskan warga Waziristan Utara
- Persatuan Ulama Muslim Sedunia sindir koalisi melawan ISIS tapi diam terhadap kekejaman "Israel" di Palestina
- Khitanan masal 20 MANULA pada Idul Adha
- Penjajah "Israel" memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina di dekat Nablus
- Zionis "Israel" menutup Masjid Ibrahimi bagi umat Islam untuk hari Sukkot Yahudi
Belasan orang gugur dalam bombardir oleh pasukan rezim di Daraa, Suriah Posted: 10 Oct 2014 04:37 PM PDT DARAA (Arrahmah.com) - Sedikitnya 18 orang termasuk empat anak telah gugur pada Jum'at (10/10/2014) setelah pasukan rezim Syi'ah Nushairiyah menembaki sebuah wilayah di selatan negara tersebut, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). Para korban, termasuk pasangan yang sudah menikah, gugur ketika roket menghantam desa al-Harra di provinsi Daraa yang pada awal pekan ini berhasil dikuasai oleh pejuang Suriah, seperti dilansir Zaman Alwasl. Daerah yang dikendalikan oleh pejuang Suriah termasuk Mujahidin Jabhah Nushrah, termasuk bukit strategis yang mendominasi wilayah tersebut. Di hari yang sama, pesawat-pesawat tempur dan helikopter rezim membombardir beberapa sasaran di provinsi Hama termasuk Morek, Kafr Zita dan Latman. Tidak segera diketahui apakah serangan itu menimbulkan korban. Jumlah korban yang didokumentasikan dari konflik bersenjata di Suriah antara Maret 2011 sampai April 2014 mencapai 191.369 jiwa, 9.000 dari mereka adalan anak-anak, menurut angka yang dikeluarkan oleh PBB. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Posted: 10 Oct 2014 04:04 PM PDT LIBANON (Arrahmah.com) - Sebuah video yang dirilis oleh kantor berita Turki, Anadolu pada Jum'at (10/10/2014), memperlihatkan seorang tentara Libanon mengumumkan pembelotannya dan bergabung dengan Mujahidin Jabhah Nushrah, cabang Al Qaeda di Suriah. Dalam video tersebut Mohammad Antar mengatakan militan Syi'ah "Hizbullah" membunuh tentara Libanon di Abra, selatan kota Sidon pada bulan Juni tahun ini. Di latar belakang terlihat bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat tauhid dan dua Video juga menunjukkan kartu identitas keanggotaan Antar dalam tubuh militer Libanon. Mujahidin Jabhah Nushrah sebelumnya mengumumkan pembelotan Antar pada Jum'at (10/10) di akun Twitter dan memposting foto tentara membawa senapan mesin diapit oleh dua Mujahid yang mengenakan topeng. Menurut Anadolu yang mengutip sumber militer Libanon, militer mengonfirmasi bahwa Antar telah absen dari bertugas selama berminggu-minggu dan menambahkan bahwa ia "melarikan diri dari tugas militer" selama liburannya. Ini bukan pertama kalinya seorang tentara Libanon telah membelot dan bergabung ke dalam barisan Mujahidin. Di bulan Juli, tentara Libanon Atef Saadeddine muncul dalam video mengenakan seragam militer bersama dengan lima Mujahidin bertopeng dan mengumumkan pembelotannya serta menyatakan diri bergabung dengan Jabhah Nushrah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
FUI: Tendensius dan meresahkan instruksi Ahok larang menyembelih qurban Posted: 10 Oct 2014 03:19 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Forum Umat Islam (FUI) dalam pernyataannya terkait instruksi Plt Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tentang pelarangan penyembelihan hewan qurban, menilai sangat tendensius dan meresahkan umat Islam. Pertama FUI menyoroti instruksi Ahok yang melarang kegiatan penampungan dan penjualan hewan pada trotoar dan fasilitas umum yang pada pelaksanaannya telah menimbulkan bentrok antara Satpol PP dengan para pedagang dan masyarakat Tanah Abang. "Instruksi itu terasa tidak adi lkarena menjelang tahun baru Ahok tidak pernah melarang penjualan trompet tahun baru Masehi/Kristen di trotoar bahkan dia menutup seluruh jalan Sudirman Thamrin dan membuatkan 16 panggung hiburan untuk para pedagang terompet dan lain-lain dalam memeriahkan malam tahun baru Masehi/Kristen. Ahok melarang penjualan hewan yang halal dan sangat diperlukan jutaan mayoritas warga Jakarta untuk ibadah hari raya Idul Adha karena dianggap mengganggu trotoar, namun tidak pernah melarang penjualan kemaluan wanita yang haram di trotoar-trotoar jalan Hayam Wuruk dan lain-lain tiap malam," kata KH. Muhammad Al Khaththath Sekretaris Jenderal FUI. Berikut pernyataan selengkapnya FUI terkait beberapa kebijakan Ahok di Jakarta yang meresahkan umat Islam yang diterima redaksi Jumat (10/10/2014). Pernyataan Forum Umat Islam (FUI) Instruksi Ahok tentang pelarangan penyembelihan hewan qurban sangat tendensius dan meresahkan Umat Islam Kedua, instruksi tersebut melarang penyembelihan hewan kurban di sekolah-sekolah dimulai dengan di SDN-SDN (Instruksi KESATU 4a1) serta menginstruksikan agar pemotongan hewan kurban anak-anak SD dialihkan dan dipusatkan ke RPHR Cakung dan Pulogadung Jaktim (Instruksi KESATU 4a2). Ketika diprotes banyak orang Ahok berkilah bahwa ada laporan para Kepala Sekolah bahwa anak-anak trauma. Jelas itu adalah kebohongan yang nyata karena selama ini justru yang paling banyak menonton penyembelihan kurban di kampung-kampung adalah anak-anak dan tidak ada yang trauma. Perlu ditelusuri kesehatan jiwa para kepala sekolah yang membuat laporan aneh tersebut. Dalam hal ini KPAI sudah mendesak agar Ahok merevisi kebijakan yang tidak sesuai fakta lapangan itu. Ketiga, instruksi tersebut mengarahkan semua penyembelihan kurban baik yang dilakukan selama ini di sekolah, di kantor-kantor pemerintah, serta di masjid-masjid agar dilakukan di RPHR Cakung dan Pulogadung Jaktim (Instruksi KESATU 1c3, 2c, 2d, 4a2). Bahkan melokalisir kegiatan penampungan, penjualan, dan pemotongan hewan di Cakung dan Pulogadung Jakarta Timur (Intruksi KESATU 2e). Tentu saja instruksi tersebut tidak masuk akal dan tidak mungkin bisa dilaksanakan karena RPH tidak akan bisa menampungnya dan akan menimbulkan kemacetan total mengingat sangat banyaknya hewan kurban yang disembelih di Jakarta. Ketika diprotes banyak orang Ahok berdalih untuk menjaga kebersihan. Dari ketiga hal di atas, Forum Umat Islam (FUI) memberikan pernyataan sebagai berikut: 1. Instruksi Ahok sebagai PLT Gubernur nomor 67 tahun 2014 tampak sangat tendensius untuk menghilangkan syi'ar Idul Adha dan syi'ar penyembelihan hewan kurban yang diperintahkan Allah dalam Alquran (QS. Al Kautsar) dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Baginda Nabi Saw setelah shalat dan khutbah Ied menyembelih kurban dengan tangan beliau sendiri di lapangan tempat Shalat Iedul Adha dengan mengucapkan asma Allah dan bertakbir dengan disaksikan oleh para jamaah lalu daging sembelihan dibagikan kepada jamaah, terutama fakir miskin. Jadi penyembelihan hewan kurban bukan disembunyikan di RPH seperti instruksi Ahok. 2. Instruksi Ahok sebagai PLT Gubernur nomor 67 tahun 2014 tentang pelarangan penjualan hewan kurban di jalan-jalan, dan larangan penyembelihan kurban di SDN-SDN, serta instruksi agar hewan kurban disembelih di RPH yang bertendensi menghilangkan esensi ibadah penyembelihan hewan kurban yaitu membesarkan syiar Allah (QS. Al Hajj 28) ini tidak terlepas dari tendensi menghilangkan syiar Allah pada kebijakan-kebijakan sebelumnya yaitu antara lain kebijakan pelarangan tabligh Akbar yang sampai menutup jalan karena membludaknya jamaah, pelarangan takbir keliling kota pada malam Idul Fitri dan malam Idul Adha, serta kebijakan merobohkan masjid di TIM. Di sisi lain Ahok membesarkan Syiar Tahun Baru Masehi/Kristen tahun 2013 dan 2014 dengan menutup jalan Sudirman-Thamrin. 3. Instruksi Ahok sebagai Plt Gubernur Nomor 67 Tahun 2014 telah menimbulkan keresahan, ketidaknyamanan, dan ketersinggungan umat Islam sebagai warga mayoritas Jakarta yang berdaulat atas Jakarta karena kebijakan itu dikeluarkan dengan dalih menjaga kebersihan maka berarti dia menganggap ibadah penyembelihan kurban pada hari raya Idul Adha itu adalah kegiatan yang jorok dan ini berarti pelecehan, penistaan, dan penodaan terhadap ajaran agama Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Karena itu umat Islam sangat khawatirk jika Ahok ini tetap dalam jabatannya sebagai Wakil Gubernur atau apalagi dikukuhkan sebagai Gubernur pengganti Jokowi dia yang selalu tampil angkuh dan sombong serta suka melecehkan rakyat, pejabat DKI, anggota DPRD DKI, bahkan melecehkan ayat suci itu akan mengeluarkan berbagai kebijakan yang cenderung bertendensi menimbulkan keresahan, ketidaknyamanan, dan ketersinggungan masyarakat muslim sebagai warga mayoritas DKI yang berdaulat. 4. Oleh karena itu, FUI mendesak segenap Pimpinan dan Anggota DPRD DKI sesuai dengan kewenangannya untuk memberhentikan atau memberikan rekomendasi pemberhentian Ahok alias Basuki T Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan tidak mengangkatnya sebagai Gubernur DKI Jakarta serta memilih tokoh masyarakat Muslim yang bisa diterima mayoritas warga DKI Jakarta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru. Demikian pernyataan kami semoga Allah Swt memberikan hikmah kepada para pimpinan DPRD DKI Jakarta dan menurunkan keberkahan-Nya bagi seluruh warga Jakarta. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Statement of Islamic Emirate regarding the new handpicked US employee in Kabul Posted: 10 Oct 2014 09:06 AM PDT (Arrahmah.com) - From the first day of occupation of Afghanistan, the American invaders have also employed various dramas, projects and processes to fool the Afghan masses but all have been humiliating failures, all praise is due to Allah alone. From amongst the deceptive attempts to fool the Afghans were the process of elections which have repeatedly faced failure and exposed its true nature to the masses. In order to give this sham election process a facelift, new American employees for the Kabul administration, Ashraf Ghani and Dr. Abdullah, were declared the next so-called President and Chief Executive for the upcoming five year period by an American envoy. Such peculiar actions are meaningless under the shadow of occupation and it is only the opinion of the occupiers which believes they have fooled the Afghans and attained their goals namely signing of the Security Agreement. Inaugurating Ashraf Ghani and installing a freshly ordered administration is in no way acceptable to the Afghans. Just as its process was bogus and humiliating so is its result shameful and such selected faces have always been rejected by the Afghans throughout their history. The Americans must understand that this soil belongs to us; decisions and resolutions here are only made by the Afghans and not by American Foreign Ministers or envoys. We believe that the propaganda campaigns under the guise of elections, the sham vote casting exercise, its problematic counting, threats, quarreling and in the end the open American intervention and its magistrative role in appointing victor as well as the masses bearing the economical, mental and other burdens of this long drawn out drama have further exposed the plots of the invaders to each individual and further established the invaders as the brutal enemies of our religion, country, prestige and national unity. We once again reject this American effort aimed at fooling the Afghans and vow to continue waging armed Jihad until we have completely cleansed our country from occupation and paved the road for a pure Islamic government. A few pro-American stooges and blackened faces in our history that have a long record in the destruction of our country can never be forced upon the Afghans as their representatives and neither are the Afghans orphans who would accept these hollow characters as their leaders. The Islamic Emirate, as a responsible side, considers these bogus elections, its shameful process and the coming about of a unity government as an American plot and neutralizing it as obligation of each and every Muslim. Islamic Emirate of Afghanistan 27/11/1435 Hijri (shahamat/arrahmah.com) |
Parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara terkait pengakuan negara Palestina Posted: 10 Oct 2014 08:20 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior Palestina mengatakan pada Kamis (9/10/2014) bahwa langkah Eropa untuk mengakui negara Palestina yang merdeka akan membawa mereka sejalan dengan opini publik global. Pernyataan itu disampaikan menjelang rapat parlemen Inggris terhadap kasus tersebut yang akan digelar pada Senin (13/10), sebagaimana dilansir oleh WorldBuleltin. Rencana pemungutan suara dalam parlemen Inggris itu datang saat pemerintah Swedia memutuskan untuk secara resmi mengakui Palestina dan juru bicara kementerian luar negeri Perancis mengatakan pekan ini bahwa pengakuan itu akan menjadi langkah positif untuk beberapa hal, tapi dia menyerankan untuk tetap melakukan pembicaraan damai. "Israel" mengatakan bahwa pengakuan tersebut akan membuat negosiasi antara Israel-Palestina tersendat, tapi Palestina percaya bahwa pengakuan itu merupakan cara terbaik untuk mencapai sebuah negara yang merdeka. "Opini publik internasional lebih maju ketimbang pemerintah. Ada gerakan solidaritas yang kuat, ada jaringan yang kuat dari orang-orang yang lantang bersuara ketika pemerintah menjadi semakin penakut dan bungkam," Hanan Ashrawi, seorang pejabat di Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan kepada wartawan di kantornya di kota Ramallah, Tepi Barat. Sebanyak 138 negara telah menyetujui pengakuan de facto negara berdaulat Palestina dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada tahun 2012, tetapi sebagian besar negara Uni Eropa, termasuk Inggris, belum memberikan pengakuan resmi. Palestina menginginkan sebuah negara merdeka di Tepi Barat dan Gaza, dengan ibukotanya di Al-Quds. Palestina percaya bahwa Inggris memiliki peran dan tanggung jawab atas penderitaan yang mereka alami akibat agresi terus menerus "Israel", karena inggris yang telah memberikan mandat kolonial atas pendudukan "Israel" di tanah Palestina sejak akhir Perang Dunia Pertama. Inggris telah menyetujui berdirinya sebuah tempat tinggal bagi bagsa Yahudi di antara bangsa Arab asli dan memungkinkan imigrasi secara besar-besaran bangsa Yahudi ke tanah Palestina, yang sebagian besar berasal dari negara-negara Eropa. "Inggris memiliki tanggung jawab historis terhadap Palestina yang terjadi pada 1917, dan kami percaya bahwa proses untuk memulihkan kesalahan historis ini harus dimulai - ini adalah tentang waktu," kata Ashrawi. (ameera/arrahmah.com) |
Drone penjajah AS kembali menewaskan warga Waziristan Utara Posted: 10 Oct 2014 08:07 AM PDT WAZIRISTAN (Arrahmah.com) - Drone penjajah AS terus melancarkan serangan di wilayah kesukuan Pakistan sejak Ahad pekan ini, serangan terbaru dilaporkan menewaskan empat orang yang lagi-lagi diduga sebagai "militan". Sedikitnya empat "terduga militan" tewas dan tiga lainnya luka-luka setelah sebuah drone menyerang Waziristan Utara pada Kamis (9/10/2014), lansir Khaama Press. Pejabat intelijen Pakistan mengatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan sebuah kendaraan di desa Laman yang terletak di daerah Dattakhel Tehsil, menambahkan bahwa sejumlah "militan asing" juga termasuk korban tewas atau terluka dalam serangan tersebut. Serangan tersebut adalah serangan drone kelima dalam lima hari terakhir di Waziristan Utara dan Selatan, menurut laporan. Intelijen Pakistan mengklaim bahwa serangan-serangan drone ini menargetkan tempat persembunyian "terduga militan". Korban tewas dalam serangkaian serangan drone sepekan ini dilaporkan meningkat menjadi 25 orang. Mereka dikatakan sebagai "terduga militan", namun seperti biasa, identitas korban tidak diungkapkan. Serangan-serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tanpa awak milik teroris AS telah meningkat di Waziristan dengan dalih menargetkan para anggota Taliban Pakistan, namun fakta menunjukkan bahwa kebanyakan korban adalah warga sipil Muslim tak bersenjata, termasuk wanita dan anak-anak. Menurut catatan resmi, sekitar 3.400 orang telah meninggal dunia dalam hampir 400 serangan drone AS sejak 2004. Sumber-sumber intelijen Pakistan, organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesti Internasional dan Pemantau Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa 70 persen dari korban adalah warga sipil. (siraaj/arrahmah.com) |
Posted: 10 Oct 2014 07:43 AM PDT (Arrahmah.com) - Persatuan Ulama Muslim Sedunia menyindir diamnya negara-negara di dunia atas kekejaman "Israel" di Palestina tetapi bersatu dalam melawan sebuah organisasi yang dianggap ekstrem. MEMO melaporkan bahwa pada Rabu (8/10/2014) pagi, tentara "Israel" menyerang para jamaah Muslim dengan menggunakan granat kejut dan gas ari mata sebelum mengizinkan para pemukium Yahudi untuk menyerbu komplek masjid suci tersebt pada saat perayaan Yahudi, Sukkot, yang menyebabkan sejumlah jamaah Muslim Palestina terluka. Dalam mengomentari kejadian tersebut, Persatuan Ulama Muslim Sedunia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "sangat prihatin atas meningkatnya peristiwa kriminal yang dilakukan oleh Zionis, yang menjajah tanah Palestina, melawan masjid Al-Aqsha termasuk penyerangan yang sangat serius". Persatuan para ulama tersebut juga menambahkan bahwa "sangat disayangkan semua ini terjadi, dan terlebih lagi, di tengah-tengah kebisuan global dan terutama reaksi diam dunia Islam dan Arab terhadap seruan ini, kecuali hanya sedikit". Organisasi tersebut juga mengatakan bahwa mereka "mengutuk penyerbuan terhadap masjid Al-Aqsha oleh para penjajah Zionis yang menyebabkan terbakarnya sebagian karpet masjid Al-Aqsha". Persatuan Ulama Sedunia menyeru kepada "seluru negara di dunia dan organisasi internasional untuk berusaha untuk menghentikan kejahatan Zionis ini dan menghakhiri kebisuan yang tidak bisa dijelaskan". Pada saat yang sama, persatuan ulama juga menyinggung bahwa "disaat dunia membentuk aliansi melawan organisasi yang dianggap ekstremis. Sementara mereka berdiri diam di hadapan penjajah ilegal dan haram tanpa bisa dihentikan oleh siapapun," menunjukkan tentang koalisi internasional untuk melawan ISIS. Sejumlah negara barat yang dipimpin AS telah membentuk suatu kekuatan untuk melancarkan misi apa yang mereka sebut melawan "ekstremis ISIS". Negara-negara timur tengah juga bergabung dalam misi tersebut, di antaranya adalah Arab Saudi. Ironis, beberapa negara-negara Arab mampu turut serta dalam misi menyerang Suriah dan Irak, tetapi diam atas kekejaman "Israel" terhadap tanah dan rakyat Muslim Palestina. (siraaj/arrahmah.com) |
Khitanan masal 20 MANULA pada Idul Adha Posted: 10 Oct 2014 05:19 AM PDT MENTAWAI (Arrahmah.com) - Perayaan Hari Raya Idul Adha 1435 H di lingkungan komplek Islamic Center Markas Syeikh Saleh Ar-Rajhi di Siberut Selatan, Mentawai Sumatra Barat tahun ini lebih meriah. Hal ini karena berbagai acara digelar mulai dari pemberian santunan, pemotongan hewan qurban, pelayanan kesehatan keliling secara gratis hingga khitanan massal kepada para muallaf. Acara yang digelar merupakan program kegiatan sosial yang digelar oleh Islamic Medical Service (IMS). "Kegiatan ini sekaligus wujud komitmen IMS di bidang kesehatan masyarakat khususnya masyarakat tidak mampu, terpencil dan berada di pedalaman," ujar dr.Saifuddin Hamid, Ketua Bidang Emergency IMS di Kepulauan Mentawai pada Ahad (5/10/2014). Saifuddin menjelaskan, program kegiatan kemanusian IMS ini memang rutin digelar di Kepulauan Mentawai. Meski demikian, yang menyedot perhatian khalayak adalah kegiatan khitanan massal. Pasalnya, peserta sangat bervariasi, mulai dari anak-anak hingga manusia usia lanjut alias manula.Acara khitan yang dipusatkan di klinik H.M. Idris Batubara di Kecamatan Siberut Selatan sudah mulai digelar sejak Juni lalu. Ada ratusan orang yang dikhitan dimana 100 orang di antaranya masuk kategori manula karena telah berusia di atas 60 tahun. "Untuk perayaan Hari Raya Qurban kali ini, ada 20 orang manula yang dikhitan," ujar ust. Irwan selaku ketua Yayasan Sosial Pendidikan dan Dakwah Mentawai. "Prosesi khitan ini merupakan syarat wajib bagi mereka yang telah memeluk Agama Islam," imbuh ustadz Irwan. Peserta khitan adalah para muallaf yang belum lama menyatakan dirinya memeluk agama Islam. Jonvianus (65 th) berujar, "Alhamdulillah walaupun rasanya sakit namun hati ini sangat lega karena sudah dikhitan. Saya mewakili saudara-saudara lain warga siberut mengucapkan terima kasih kepada Islamic Medical Service (IMS) dan Yayasan Sosial Pendidikan dan Dakwah Mentawai yang telah mengadakan kegiatan yang mulia ini". Lain lagi dengan Adijat (55 th), "Alhamdulillah, selain dikhitan secara gratis, dikasih daging sapi, kita juga mendapatkan bingkisan berupa sarung, baju dan peci," ucapnya riang. Usai dikhitan para peserta dan para panitia bersantap bersama dengan hidangan yang telah disiapkan, selain itu peserta khitan juga mendapatkan bingkisan berupa al-qur'an, baju koko, sarung dan peci. (azm/*/arrahmah.com) |
Penjajah "Israel" memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina di dekat Nablus Posted: 10 Oct 2014 04:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" pada Kamis (9/10/2014) pagi memberlakukan pembatasan berat terhadap warga Palestina di dua pos pemeriksaan militer di Nablus, di utara Tepi Barat, lapor Ma'an. Saksi mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" benar-benar menutup pos pemeriksaan Huwwara sebelah selatan Nablus bagi kendaraan warga Palestina dari Nablus selatan. Seorang reporter Ma'an menambahkan bahwa pasukan "Israel" mendirikan pos pemeriksaan tambahan di jalan utama dekat pemukiman Yitzhar "Israel" dan memeriksa semua kendaraan warga Palestina yang melintas di jalan itu di kedua arah. Kemacetan lalu lintas kemudian terjadi di daerah tersebut. (banan/arrahmah.com) |
Zionis "Israel" menutup Masjid Ibrahimi bagi umat Islam untuk hari Sukkot Yahudi Posted: 10 Oct 2014 03:45 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis "Israel" akan menutup Masjid Ibrahimi di Hebron bagi jamaah Muslim dari Ahad (12/10/2014) pagi hingga Senin (13/10) malam untuk memungkinkan kelompok sayap kanan Yahudi mengunjungi tempat suci umat Islam tersebut selama hari libur Sukkot. Pihak Kementerian Wakaf Palestina di Hebron mengatakan kepada Ma'an bahwa penjajah "Israel" memberitahu kepala penjaga Masjid Ibrahimi atas keputusan penutupan itu. Wakil direktur kantor kementrian, Jamil Abu Dawud, menggambarkan keputusan itu sebagai "serangan terhadap salah satu rumah Allah yang menyakiti perasaan umat Islam." Masjid yang diklaim oleh orang Yahudi sebagai Gua para Leluhur itu merupakan tempat pembantaian 29 warga Palestina oleh ekstrimis Yahudi pada tahun 1994. Pemerintah penjajah "Israel" kemudian membagi tempat ini menjadi dua bagian. Satu bagian digunakan sebagai masjid dan yang lain sebagai sebuah sinagoga. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |