Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mujahidin AQAP dan AQIM serukan persatuan untuk menghadapi koalisi pasukan salib pimpinan AS yang berdalih memerangi ISIS

Posted: 16 Sep 2014 04:47 PM PDT

Pejuang Suriah.  (Foto : AFP)

YAMAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Al Qaeda di Yaman dan Afrika Utara telah menyerukan persatuan untuk melawan ancaman dari koalisi pimpinan AS yang bertujuan untuk memerangi pejuang Daulah Islam (ISIS).

Sebuah pernyataan bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) dan Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) mendesak saudara-saudara mereka di Irak dan Suriah untuk "menghentikan pembunuhan satu sama lain dan bersatu melawan kampanye Amerika dan koalisi jahatnya yang mengancam kita semua," AFP melaporkan.

AQAP dan AQIM juga menyerukan kepada masyarakat 10 negara Arab yang telah bergabung dalam koalisi untuk mencegah pemerintah mereka bertindak melawan Mujahidin.

Mereka berjanji akan menciptakan hari-hari gelap untuk aliansi setan yang dibentuk AS.

Pernyataan bersama dirilis pada dua akun Twitter, menyerukan untuk menyisihkan perbedaan dalam menghadapi koalisi yang berkembang.

"Membuat persatuan bangsa-bangsa kafir melawan kalian adalah alasan untuk persatuan kalian melawan mereka," ujar pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa Washington memimpin kampanye Tentara Salib untuk melawan Islam dan seluruh ummat Islam.

"Hentikan pertikaian kalian dan berdiri bersama melawan kampanye Amerika," tambah pernyataan.

Pekan lalu Bahrain, Mesir, Yordania, Irak, Kuwait, Libanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab memberikan komitmennya kepada Menteri Luar Negeri negara penjajah AS, John Kerry untuk bergabung dengan perang yang diklaim melawan ISIS.

Mujahidin AQAP dan AQIM juga mendesak pejuang Suriah untuk menjaga perjuangan mereka melawan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar al Assad, memperingatkan mereka untuk berhati-hati ditipu Amerika..... dan dengan demikian bisa mengalihkan jalan kalian dan menjadikan kalian sebagai "pion". (haninmazaya/arrahmah.com)

15 anak Suriah meninggal dunia setelah menerima vaksin campak di daerah Idlib

Posted: 16 Sep 2014 04:21 PM PDT

idlib-anak

IDLIB (Arrahmah.com) - Sedikitnya 15 anak meninggal dunia setelah terkontaminasi vaksin campak di daerah yang dikuasai pejuang Suriah di provinsi utara negara tersebut, Idlib, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR)
pada Selasa (16/9/2014).

Lebih dari 50 anak lainnya mengalami alergi setelah menerima vaksin, lansir Xinhua mengutip pernyataan SOHR.

Vaksin diberikan oleh "pemerintah oposisi" interim yang dibentuk di luar negeri namun memiliki akses ke beberapa daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di provinsi Idlib.

Menurut SOHR, 10 anak diyakini meninggal dunia di daerah Sinjar, Sheikh Barakeh dan Um Moilat dan banyak lagi yang diperkirakan akan kehilangan nyawa sebagai akibat dari situasi kesehatan yang memburuk.

Sumber oposisi mengklaim bahwa vaksin mungkin saja tidak disimpan dengan benar sebelum diberikan kepada anak-anak.

Insiden terbaru telah meragukan kemampuan "pemerintah oposisi" untuk menjalankan kehidupan masyarakat di bawah kendali mereka.

Menurut laporan terakhir yang dirilis oleh The Guardian pada Rabu (17/9), jumlah korban meninggal akibat kontaminasi vaksin campak telah mencapai 34 orang. Dan hingga Selasa (16/9) malam, masih banyak anak dari delapan kota di provinsi Idlib yang masih menerima perawatan intensif terkait hal ini. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ledakan bom di Sinai kembali menewaskan polisi junta Mesir

Posted: 16 Sep 2014 04:01 PM PDT

sinai-mesir

SINAI (Arrahmah.com) - Sebuah ledakan bom menewaskan enam petugas polisi di dekat kota perbatasan Rafah di Semenanjung Sinai, dalam serangan yang diklaim oleh beberapa pihak dilakukan oleh Mujahidin yang terinspirasi oleh Al Qaeda.

Para pejabat keamanan mengatakan bom tersebut tersembunyi jauh di bawah aspal jalan raya di daerah yang disebut Wadi Halfa, di mana polisi bersama dengan tentara junta Mesir melintasinya pada Selasa (16/9/2014) pagi, lapor Al Jazeera.

Pejabat Mesir mengatakan ledakan itu juga melukai dua polisi, menghancurkan kendaraan lapis baja dan merobek tubuh korban.

Pasukan yang menjadi target adalah yang ditugaskan untuk mendeteksi bahan peledak namun tidak jelas apakah saat itu mereka tengah melakukan pencarian atau tidak.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Mujahidin di Sinai telah meningkatkan serangan selama setahun terakhir terhadap polisi dan tentara junta Mesir. Serangan syahid, penembakan dan bom tepi jalan telah menewaskan puluhan tentara dan polisi Mesir.

Pemboman tersebut identik dengan serangan yang dilancarkan pada 2 September lalu yang menewaskan 11 polisi di daerah yang sama, juga dengan bom tepi jalan yang ditanam.

Mujahidin Anshar Baitul Maqdis mengaku bertanggung jawab atas serangan itu sehari kemudian, mereka merilis video yang menunjukkan persiapan dan pelaksanaan serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Allahu Akbar! 197 kendaraan pasokan penjajah NATO hancur dalam operasi Mujahidin IIA di Torkham

Posted: 16 Sep 2014 08:10 AM PDT

390x350-torkham_3

NANGARHAR (Arrahmah.com) - Allahu Akbar, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan operasi syahid terhadap pangkalan dan terminal pasokan penjajah AS-NATO di daerah Torkham, provinsi Nangarhar pada Senin (15/9/2014), menyebabkan kerugian besar bagi pihak musuh.

Dalam laporan yang dirilis Mujahidin IIA di situs resminya Shahamat, dikatakan bahwa satu unit yang terdiri dari dua Mujahidin bernama Abdur Rahman dan Safiullah menyerbu pangkalan tersebut pada kemarin malam dan terlibat pertempuran dengan tentara musuh selama beberapa jam.

Berdasarkan laporan awal, setidaknya 12 aparat keamanan tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.

Setelah beberapa jam baku tembak dan serangkaian ledakan, lanjut laporan tersebut, kedua Mujahidin itu menempatkan sekitar 100 bom magnet untuk menghancurkan kendaraan-kendaraan pasokan milik musuh yang berjumlah 197, terdiri dari truk trailer dan kontainer, truk tangki bahan bakar, dan tank baja serta kendaraan militer lainnya yang berisi perlengkapan persenjataan penting.

Pada pukul sekitar 23:00 waktu setempat kebakaran besar terjadi di terminal tersebut akibat ledakan bom-bom magnet Mujahidin. Api yang menyala segera menyebar hingga membakar gudang dan tempat penyimpanan bahan bakar.

Sementara itu, Abdur Rahman dilaporkan telah bergabung kembali dengan Mujahidin tanpa mengalami cedera setelah menyelesaikan misinya, Alhamdulillah.

(siraaj/arrahmah.com)

Mujahidin IIA serang pangkalan penjajah AS di Torkham

Posted: 16 Sep 2014 07:26 AM PDT

390x350-torkham

NANGARHAR (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban menyerang pangkalan besar penjajah AS di daerah Torkham, provinsi Nangarhar yang berdekatan dengan Pakistan pada Senin (15/9/2014) malam, memicu pertempuran sengit.

Al-Emarah News melaporkan bahwa satu unit Mujahidin IIA hanya bersenjatakan rompi peledak dan senapan ringan dan berat, granat tangan dan bom magnet saat menyerang pangkalan tersebut. Mereka mulai melancarkan serangan pada pukul sekitar 20:00 waktu lokal, dimulai dengan baku tembak dengan tentara musuh yang berada di dalam pangkalan.

Dilaporkan bahwa serangkaian ledakan bom telah menghancurkan ratusan tank baja tentara penjajah, mobil lapis baja, kendaraan pasokan dan truk-truk penuh minyak. Allahu Akbar!

(siraaj/arrahmah.com)

Kemenag dihapus, aliran sesat dan paham sekuler lebih subur

Posted: 16 Sep 2014 06:20 AM PDT

Kemas Khoirul Mukhlis (foto: rmolsumsel.com)

PALEMBANG (Arrahmah.com) - Keputusan Jokowi-JK menghapuskan Kementerian Agama (Kemenag) dari kabinetnya sangat disesalkan. Karena Kemenag masih sangat dibutuhkan.

Berbagai aspek mulai dari pernikahan hingga berbagai urusan ibadah dan lainnya haruslah tetap diatur dalam satu departemen atau kementerian khusus, yaitu Departemen Agama (Depag)/Kementerian Agama.

"Belum lagi berbagai persoalan yang menyangkut keagaamaan, umat beragama dan pendidikan yang berbasis agama. Bidang ini sangat luas sehingga perlu pengaturan lebih jauh," kata Ketua Majelis Surau Indonesia Kemas Khoirul Mukhlis yang diwawancarai beberapa saat lalu, Selasa (16/9/2014), diwartakan Rmolsumsel.com.

Pengusaha bidang jasa travel umroh dan haji plus ini mengaku, ketiadaan Kemenag ini akan lebih menumbuhsuburkan paham-paham sekuler dan aliran-aliran sesat di tengah masyarakat.

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim dan merupakan masyarakat Muslim terbesar di dunia, lanjut Direktur Lintas Politika yang juga dikenal sebagai mubaligh dan khotib ini, Pemerintah Indonesia memang mau tidak mau memberikan porsi jauh lebih besar untuk urusan masyarakat Muslim dan Agama Islam.

"Menyangkut aspek haji, mengingat kompleksitas permasalahan, maka dapat diatur dakam kementerian khusus haji dan umroh," kata Ketua Majelis Dhuha Sriwijaya yang karib disapa Pak Wo ini. (azm/arrahmah.com)

Mengenal Syaikh Abu Abdul Malik rahimahullah, Ketua Dewan Syari'ah Ahrar Syam yang dituduh murtad oleh Jama'ah Daulah

Posted: 16 Sep 2014 05:46 AM PDT

Syaikh Abu Abdul Malik -rahimahullahu

(Arrahmah.com) - Dewan redaksi Muqawamah Media pada Senin (15/9/2014) menyuguhkan kepada pembaca yang budiman, sebuah biografi singkat nan padat dari sejarah hidup seorang Syaikh yang alim lagi mulia, Abu Abdul Malik yang telah syahid -insyaAllah- bersama para sahabatnya, petinggi Harakah Ahrar As-Syam, sebuah jama'ah mujahidin paling berpengaruh di bumi Syam. Mereka telah gugur akibat ledakan bom kimia di dalam markas Ahrar As-Syam di Provinsi Idlib beberapa waktu yang lalu.

Kami melihat betapa pentingnya umat Islam mengenal sosok Syaikh Abu Abdul Malik -rahimahullahu- dan kapasitas beliau dari segi keilmuan syari'ah, pengorbanan beliau dalam dakwah dan jihad serta peran penting beliau dalam revolusi dan jihad di bumi Syam.

Sehingga para pembaca bisa membuat sebuah perbandingan pribadi yang ilmiah tentang kelancangan mulut para syar'iy Jama'ah Daulah (ISIS) yang dengan semena-mena mengkafirkan beliau karena beliau adalah ketua Dewan Syari'ah Ahrar As-Syam yang secara resmi telah dikafirkan oleh jama'ah daulah dengan tuduhan bahwa Ahrar As-Syam adalah pendukung "demokrasi".

Dan terkhusus kami serukan kepada para fansclub ISIS, hendaknya mereka melihat ke arah diri mereka sendiri, dan kemudian bertanya apa yang telah mereka korbankan untuk Islam dan umat ini? Mengapa lidah mereka begitu ringan ikut-ikutan mengkafirkan para mujahidin yang mulia semisal Syaikh Abu Abdul Malik -rahimahullahu-.

Mirisnya, para mujahidin yang mereka kafirkan ini adalah sosok-sosok mulia yang telah menghabiskan sebagian besar umur mereka dalam menuntut ilmu, berdakwah, penjara, dan jihad di jalan Allah sehingga akhirnya Allah anugerahkan mereka kesyahidan yang merupakan puncak dari kemulian tertinggi di jalan panjang ini.

Semoga Allah berikan hidayah kepada saudara-saudara kami yang telah terkena fitnah propaganda ISIS, semoga mereka bertaubat dari mengkafirkan para mujahidin yang seharusnya kita bela dan doakan selalu. Semoga Allah satukan hati kita agar kembali bersatu padu menghadapi musuh yang nyata.

Selamat membaca...

Adalah Syaikh Abu Abdul Malik telah tumbuh dan besar di sebuah ma'had yang mengajarkan ilmu dan din di atas aqidah salimah dan manhaj salaf yang lurus, bahkan beliau juga mengirim dua dari anaknya untuk mengikuti jejak beliau belajar di ma'had ini yang bertempat di Iraq.

Beliau mulai belajar ilmu syar'i semenjak umur yang dini, Syaikh Abu Abdul Malik telah memulai pendidikannya dengan kitab-kitab aqidah dan segala kajian yang berhubungan dengan topik aqidah dan beliau sangat bersemangat mendakwahi kaum muslimin di sekitarnya agar kembali kepada aqidah salafus shalih.

Setelah beliau menyelesaikan pendidikannya dengan cara bertalaqqi (belajar di majlis tradisional) di ma'had syar'i di Iraq, beliau melanjutkan belajar talaqqi di Masjid Nabawi dan sekaligus belajar formal di Universitas Islam Madinah Al-Munawarah. Ketika belajar di Madinah, Abu Abdul Malik adalah seorang pemuda yang sangat bersemangat dalam dakwah, bahkan beliau menulis dan menyebarkan risalah-risalah pemikiran jihad di dalam Universitas Islam Madinah.

Karena dakwahnya ini, mulailah para mahasiswa Universitas Islam Madinah berpergian untuk berjihad di Iraq, dan pemikiran jihad menyebar dengan massif dan besar di kalangan mahasiswa sampai akhirnya pihak intelijen Saudi melakukan investigasi siapa dalang dari penyebaran fikrah jihadi di kalangan mahasiswa Universitas Islam Madinah.

Akhirnya, Syaikh Abu Abdul Malik memutuskan untuk segera kembali ke Iraq dan berjihad disana. Sambil menunggu waktu liburan musim panas, beliau menyadari bahwa investigasi akan dirinya semakin kuat dan akhirnya beliau memutuskan untuk segera melakukan safar ke Suriah, dan kemudian masuk ke Iraq darisana.

Ternyata rencana beliau telah tercium oleh intelijen Saudi. Sehingga ketika beliau sampai di Suriah, maka pihak rezim Asad memenjarakan beliau atas permintaan Saudi selama 7 tahun di Sednayah, pinggiran Damaskus. Beliau didakwa atas peran bahaya yang beliau lakukan di Universitas Islam Madinah, yaitu menjadi mentor fikrah jihadi bagi mahasiswa disana.

Setelah keluar dari penjara, diawal kegiatan beliau dalam perjuangan dakwah di Suriah, beliau mendapat sokongan dan bantuan dari para pemuda yang menyertai beliau. Karena uang yang terbatas yang mereka miliki, mereka membeli kaset-kaset lagu yang bekas dan kemudian merekam ulang diatasnya dengan kajian-kajian keislaman yang beliau berikan serta rekaman khutbah-khutbah beliau, kemudian para pemuda ini membagikannya secara gratis kepada kaum muslimin.

Maka mulailah para pemuda Suriah di berbagai masjid mendengar dan terpengaruh dengan dakwah beliau, mereka sering berkumpul untuk mendengarkan kajian dari kaset-kaset yang dibagikan. Dalam waktu singkat, para pemuda ini telah menjelma menjadi sekelompok da'i-da'i baru yang bersemangat menyebarkan dakwah aqidah salaf dan mereka mulai menampakkan penampilan Sunnah dan memelihara jenggot, masyaAllah.

Maka datanglah saat-saat sulit dalam hidup beliau, dimana rezim kembali ingin mengincar beliau,sehingga dikisahkan beliau tidak bisa tidur di rumahnya, dan beliau tidak mendapati seorangpun yang bisa menampungnya saat itu, akhirnya beliau terpaksa tidur di jalanan beralaskan kardus.

Syaikh Abu Abdul Malik dalam proses belajarnya, tidak pernah mencukupkan diri dengan pendidikan formal di Universitas. Oleh karena itu beliau lebih banyak bertalaqqi (belajar di majlis tradisional) pada para Masyayikh Madinah diluar Universitas. Dan beliau sering menasehati teman-temanya agar tidak sibuk berdebat tentang masalah "takfir" atau "waliyul amri" sehingga lalai dari kewajiban utama untuk menuntut ilmu. Beliau pernah berkata: "Mereka (lawan debatmu) berhasil melalaikanmu dari menuntut ilmu."

Beliau senantiasa membawa kitab-kitab kajian aqidah dan duduk paling belakang di aula, kemudian beliau menghabiskan waktunya dengan membaca semua kitab-kitab itu sendirian. Dalam hidupnya beliau telah menunjukkan pada kami tentang arti dari kemuliaan, budi pekerti yang mulia, dan kesabaran yang kokoh, serta akhlak dan pergaulan yang baik dengan teman.

Beginilah kami mengenalnya, semoga Allah menempatkan beliau dalam barisan para syuhada' dan memberikan syurga sebagai tempat kembalinya. Allahumma Aamiin.

Inilah sosok ulama yang dituduh telah murtad oleh Jama'ah Daulah, dan malulah mereka yang lancang dengan lisannya atas daging para ulama. Syaikh Abu Abdul Malik -rahimahullah- telah menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam menuntut ilmu syar'i, dakwah, penjara, dan jihad.

Maka lihatlah perjalanan hidup para pendusta itu? Dimana mereka habiskan selama ini? Sebelum mereka mengenal istilah takfir, riddah dan shahawat!

(banan/arrahmah.com)

Kemenag dihapus Jokowi-JK, Wamenag: Saya tidak tahu

Posted: 16 Sep 2014 04:18 AM PDT

Wamenag Prof. Nasarudin Umar

PALEMBANG (Arrahmah.com) - Presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK berencana menghapus Kementrian Agama (Kemenag) dari kabinetnya. Ditanya perihal itu, Wakil Menteri Agama RI, Nasruddin Umar mengaku belum mengetahui secara pasti. Pihaknya sendiri enggan untuk berkomentar lebih banyak perihal adanya perubahan dalam kabinet Jokowi-JK.

Saat pembinaan pegawai dilingkungan Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan, Wamenag RI, Nasruddin Umar mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan adanya penghapusan Kementerian Agama dalam kabinet Jokowi-JK.

"Saya belum tahu soal itu," terangnya, di Pusat Pelayanan Informasi Haji (PPIH) Sumsel, Selasa (16/9), dikutip dari Rmolsumsel.com.

Bagaimana nasib 4 agama lainnya selain Islam, Nasruddin pun enggan berkomentar. Pasalnya, belum ada informasi yang jelas terkait penghapusan tersebut.

"Saya tidak mau berkomentar sesuatu yang belum jelas," ujarnya.

Berikut nama-nama 38 bakal calon menteri kabinet Jokowi-JK (termasuk usulan penambahan kementerian) hasil survey IReS yang sudah diserahkan kepada Jokowi:

  1. Menkopolhukam: Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso (Mantan Panglima TNI)
  2. Menko Perekonomian: Dahlan Iskan (Kini Menter BUMN)
  3. Menko Kesra: Andrinov Chaniago (Direktur Eksekutif CIRUS Surveyors Group)
  4. Menteri Dalam Negeri: Pratikno (Kini menjabat Rektor UGM)
  5. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa (Kini menjabat Menlu)
  6. Menteri Pertahanan: Jenderal (Purn) Budiman (Mantan KSAD)
  7. Menteri Hukum dan HAM: Artidjo Alkostar (Hakim MA)
  8. Menteri Keuangan: Rini Mariani Soemarno (Ketua Tim Transisi Jokowi-JK)
  9. Menteri ESDM: Kurtubi (Akademisi)
  10. Menteri Perindustrian: Rachmat Gobel (Pengusaha)
  11. Menteri Perdagangan: Faisal Basri (Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Pergerakan Indonesia)
  12. Menteri Kehutanan: Hariadi Kartodiharjo (Ketua Presidium Dewan Kehutanan Nasional)
  13. Kementerian Transportasi: Bambang Susantono (Ketua Umum MTI)
  14. Kementerian Maritim: Rokhmin Dahuri (Menteri Kelautan dan Perikanan 2001-2004).
  15. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Khofifah Indar Parawansa (Ketum Muslimat NU)
  16. Kementerian Pekerjaan Umum/Infrastruktur: Ilham Akbar Habibie (Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia)
  17. Menteri Kesehatan: Fahmi Idris (Dirut BPJS)
  18. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah: Muhammad Anis (Rektor UI)
  19. Kementerian Sosial: Rieke Diah Pitaloka (Anggota DPR RI dari PDIP)
  20. Kementerian Pariwisata: Anak Agung Gede Ngurah Puspa Yoga (Wagub Bali 2008-2013)
  21. Kementerian Komunikasi dan Informatika: Narliwandi (Iwan) Piliang (Aktivis, Jurnalis, Blogger/Relawan Jokowi-JK)
  22. Kementerian Sekretariat Negara: Tjahjo Kumolo (Sekjen PDIP)
  23. Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi: Akhmaloka (Rektor ITB)
  24. Kementerian Koperasi UKM dan Ekonomi Kreatif: Soetrisno Bachir (Mantan Ketum PAN) 25: Kementerian Lingkungan Hidup: Tri Rismaharini (Walikota Surabaya)
  25. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Eva Kusuma Sundari (Kini Anggota DPR RI dari PDIP)
  26. Kementerian PAN-RB: Eko Prasodjo (Kini Wamen PAN-RB)
  27. Kementerian Pemberdayaan Desa: Fadel Muhammad (Waketum Golkar)
  28. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas: Aviliani (Sekretaris KEN)
  29. Kementerian BUMN: M Said Didu (Mantan Sekretaris Kementerian BUMN) 31.Kementerian Perumahan Rakyat: Renald Kasali (Akademisi-UI)
  30. Kementerian Pemuda dan Olah Raga: Maruarar Sirait (Anggota DPR RI dari PDIP) 33.Sekretaris Kabinet: Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina/ Tim Transisi)
  31. Kejaksaan Agung: Bambang Widjojanto (Wakil Ketua KPK)
  32. Kementerian Agraria/BPN: Marwan Jafar (Anggota DPR RI dari PKB)
  33. Kementerian Kedaulatan Pangan: Herry Suhardyanto (Rektor IPB)
  34. Kementerian Haji, Zakat dan Wakaf: Azyumardi Azra (Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah)
  35. Majelis-Majelis Umat Beragama: Din Syamsuddin.

(azm/arrahmah.com)

Inovasi, qurban plus penghijauan

Posted: 16 Sep 2014 03:00 AM PDT

Relawan Green Kurban Sinergi Foundation di salah satu wilayah distribusi di pelosok Subang

BANDUNG (Arrahmah.com) - Dari satu hewan yang dikurbankan, turut ditanam satu pohon sebagai ikhtiar hijaukan bumi. Program kurban apa lagi ini? Untuk apa disertai penanaman pohon? Jenis pohon apa yang ditanam? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin terlintas dalam benak kita, saat kali pertama mendengar frasa "Green Kurban".

Ya, pembaca, menanam pohon kini tampak biasa. Dampaknya, memang tak akan langsung terasa. Butuh waktu cukup, untuk menuai hasilnya. Boleh jadi nanti di era generasi pelanjut cita-cita, pohon itu kelak akan terasa manfaatnya. Maka yakinkan, dengan doa dan sejuta harapan, benih pohon yang sekarang ditanam, kelak akan menjadi warisan tak terperi bagi semesta, pun anak-cucu kita nanti. Memaknai lebih ibadah kurban sebagai manifestasi penghambaan kita, makhluk yang mengemban amanah, menjaga serta melestarikan bumi tercinta.

Amanah yang tak mudah, di tengah dunia yang seolah baru terbangun dari tidur panjang. Dunia yang sebagaian besar penghuninya – kita di antaranya – seperti baru sadar, bahwa lingkungan sekitar tak lagi lestari. Lahan-lahan hijau masif bersalin rupa menjadi hutan-hutan beton, yang diklaim sebagai mahakarya peradaban manusia. Di beberapa tempat, bahkan berdiri kokoh dengan angkuhnya, seperti ksatria bumi yang menantang penghuni langit.

Lahan-lahan produktif, semisal area persawahan, demikian pula. Perlahan tapi pasti, terus tergerus digilas roda industry. Tak peduli bagaimana caranya. Selama dipandang menguntungkan dari sudut materi, hamparan hijau dan produktif di manapun ia berada, biarlah tinggal cerita dan sejarah keberadaannya saja. Maka wajar adanya jika kebakaran hutan, pembalakan liar, dan modus-modus alih fungsi lahan lainnnya terus terjadi, tanpa ada yang bisa menghalangi.

Kurban plus penghijauan

gq

Isu lingkungan memang bukan sesuatu yang baru. Ramai mencuat kembali sekitar satu-dua dekade ini. Tentu bukan latah, atau belaka membebek arus utama. Tapi kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam, bahwa amanah adalah sesuatu yang kelak dipertanggungjawabkan, maka Sinergi Foundation menggagas Green Kurban, sebagai inovasi Program Kurban Plus penghijauan, dimana dari satu hewan yang Anda kurbankan, turut ditanam satu pohon sebagai ikhtiar hijaukan bumi.

"Resmi diusung sejak tahun 2013 lalu, Green Kurban merupakan metamorfosis dari program Tebar Hewan Kurban DD-Jabar - Sinergi Foundation yang telah dilakukan sejak tahun 2001. Total yang sudah dihimpun sejak keberadaan program ini mencapai 11.748 hewan kurban (setara kambing), dengan total penerima manfaat mencapai sekitar satu juta warga miskin, terpencil, konflik, rawan gizi dan wilayah minus lainnya di negeri ini," kata Ima Rachmalia, Direktur Green Kurban - Sinergi Foundation di Bandung, Rabu 11 September 2014.

Adapun, menurut Ima, Jenis pohon yang ditanam sebagai nilai plus program ini adalah jenis Pohon Produktif, antara lain: Pohon Nangka, Pohon Sawo, Jambu Batu, Jambu Bangkok, Jambu Air, Durian, Mangga, Rambutan, dan jenis pohon buah lainnya. Ia pun menjelaskan bahwa alasan pemilihan pohon buah, lantaran selain turut serta menghijaukan, pula diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf ekonomi penerima manfaat, kelak setelah pohon itu mulai menghasilkan.

Ketika ditanya soal sebaran lokasi penanaman pohon, Ima pun menjawab gamblang, "Sementara ini fokus penyebaran pohon dilakukan melalui pola kemitraan, dengan skala prioritas di wilayah pesantren, sebagai sentra dakwah di pelbagai pelosok negeri. Adapun kriteria mitra pengelola, antara lain: Pesantren yang telah dekat, bahkan membaur dengan masyarakat setempat. Berpengalaman mengelola usaha, khususnya di bidang pertanian. Memiliki agenda kegiatan belajar-mengajar regular (rutin). Dan tak kalah penting adalah ketersediaan lahan untuk penanaman, serta pengelolaan."

Masih menurut Ima, bahwa Green Kurban hanyalah bentuk Ikhtiar kecil, yang diharapkan dapat mendorong dan menginspirasi gerakan kolektif yang lebih besar, hijaukan alam raya.

"Karenanya kami mengajak seluruh kaum Muslimin untuk bergabung bersama ribuan pekurban lainnya dalam program Green Kurban. Memaknai lebih ibadah kurban sebagai manifestasi penghambaan kita, makhluk yang mengemban amanah, menjaga serta melestarikan bumi tercinta," pungkas Ima.

Info Lengkap Green Kurban

Klik : www.greenkurban.com

Follow: @greenkurban

(azm/arrahmah.com)

Risalah Syaikh Abu Bashir Ath-Tharthusi terkait koalisi internasional yang memerangi Islam dengan dalih melawan ISIS

Posted: 16 Sep 2014 02:38 AM PDT

Syaikh Abu Bashir Ath-Tharthusi saat di garda terdepan Jihad Suriah

SURIAH (Arrahmah.com) - Syaikh Abu Bashir Ath-Tharthusi menyampaikan sebuah risalah terkait koalisi internasional yang memerangi Islam dengan cara melawan Jamaah Daulah Islamic State (IS), atau sebelumnya dikenal sebagai Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and the Sham (ISIS), menggunakan dalih memerangi "terorisme".

Syaikh Abu Bashir menegaskan bahwa mujahidin menolak keberadaan koalisi internasional ini serta mengharamkan dan menganggap dosa umat dan para putranya yang berniat untuk bergabung atau bekerjasama dengannya.

Namun dia juga memaparkan bahwa banyak orang meributkan hukum bekerjasama dan berkomplot dengan koalisi internasional ini hingga mereka seakan terlupa akan orang-orang yang harus dimintai pertanggung jawaban karena telah menyebabkan semua ini terjadi.

Berikut risalah lengkap Syaikh Abu Bashir yang diterjemahkan oleh tim Muqawamah Media pada Selasa (16/9/2014) tersebut.

***

Syaikh Abdul Mun'im Musthafa Halimah

Syaikh Abdul Mun'im Musthafa Halimah "Abu Bashir Ath Tharthusi"

Sampai Kapan Kita Terus Berkutat dengan Dampak-dampak yang Ada Tanpa Beranjak untuk Memperhatikan Sebab-sebabnya?

Oleh: Syaikh Abu Bashir Ath Tharthusi


Semua orang berbicara tentang koalisi internasional yang diproyeksikan untuk memerangi apa yang mereka namakan sebagai 'terorisme', dengan alasan untuk memerangi Jamaah Daulah "ISIS". Mereka bertanya-tanya apa hukumnya bagi orang yang bekerjasama dan berkomplot dengan koalisi ini untuk mencapai tujuannya? Namun mereka tidak memperhatikan sebab-sebab yang membantu terbentuknya koalisi antara negara-negara kafir internasional serta negara-negara munafik untuk memerangi negeri-negeri kaum muslimin.

Semua orang terlibat ingin mengklasifikasikan orang-orang, dan mengkafirkan siapa saja yang bekerjasama atau berniat untuk bekerjasama dengan koalisi internasional ini, namun mereka tidak melihat siapa sebenarnya yang menyebabkan terwujudnya koalisi ini? Siapa sebenarnya yang membantu akan terbentuknya koalisi ini, dan siapa sebenarnya yang mempermudah misinya, dan hingga kini masih terus membantunya?!

Bukankah ISIS dengan ketololan dan kecerobohannya, dengan perbuatannya yang salah, dan dengan pengkhianatan sebagian dari mereka, yang telah membantu terbentuknya koalisi internasional ini dan menyebabkan seluruh negara-negara di dunia murka terhadap negeri-negeri kaum muslimin?

Bukankah ISIS dengan ketololan dan kecerobohannya, dan dengan perbuatannya yang salah yang telah memberikan justifikasi secara moral dan politik kepada koalisi internasional ini? Dan mengumpulkan seluruh kalangan di penjuru dunia walaupun masing-masing saling berbeda, bertentangan dan berselisih untuk bersatu memerangi negeri-negeri kaum muslimin?

Kami dan juga orang-orang selain kami ingin mengatakan: Sesungguhnya kami menolak keberadaan koalisi internasional ini, kami juga mengharamkan dan menganggap dosa umat dan para putranya yang berniat untuk bergabung atau bekerjasama dengannya. Namun di mana sekarang orang-orang yang harus dimintai pertanggung jawaban karena telah menyebabkan semua ini terjadi? Di manakah mereka yang menolong dan masih terus menolong koalisi yang tujuannya busuk ini?

Sampai kapan kita harus berkutat dengan dampak-dampak yang ada tanpa beranjak untuk memperhatikan sebab-sebabnya? Sehingga dampak-dampak tersebut harus terjadi berulang kali di berbagai tempat dan waktu.

Perumpamaan kita dalam hal ini adalah seperti seseorang yang menyerahkan seorang tawanan lemah yang terbelenggu kepada singa buas yang lapar, sehingga singa itupun memangsanya. Dan ketika ia telah dimangsa, kita justru berdiam diri selama berbulan-bulan sambil terus mengutuk singa buas itu karena perlakuannya yang buruk terhadap sang tawanan yang lemah. Sementara sekalipun kita tidak pernah bertanya-tanya dan mengevaluasi, juga tidak pernah merubah kata-kata kita terhadap orang bodoh yang jahat lagi pengkhianat yang telah menyerahkan sang tawanan yang lemah itu kepada singa buas tadi!

Kita mengutuk kezhaliman dan kegelapan, namun sebagian dari kita adalah yang menyebabkan itu terjadi!

Kita mengutuk dominasi orang-orang kafir dan munafik terhadap negeri dan penduduk muslimin, namun sebagian dari kita adalah yang menyebabkan itu terjadi!

Kita mengutuk para pembunuh anak-anak, wanita dan lansia, namun sebagian dari kita adalah yang menyebabkan itu terjadi dan terlibat dalam melakukan hal yang serupa!

Kita melaknat penjajahan dan mengutuknya dalam waktu yang lama, padahal orang-orang bodoh di antara kita adalah yang menyebabkan itu terjadi dan menjadi penolongnya dalam keadaan sadar atau tidak sadar!

Sampai kapan kondisi ini akan terus berlanjut? Sampai kapan umat kita ini akan terus menjadi mangsa yang mudah tertangkap oleh nelayan?!

Sampai kapan kita akan terus bersikap longgar terhadap para musuh kita yang ingin menjalankan misinya di negeri-negeri kaum muslimin?!

Sampai kapan? Sampai kapan?!

Ya Allah berikanlah petunjuk kepada kaumku, karena mereka tidak mengerti!

(banan/arrahmah.com)