Arrahmah.Com |
- Drone "Israel" jatuh di Irak
- Qatar siap bantu rekonstruksi Jalur Gaza
- Irfan S. Awwas, spanduk "Tuhan Membusuk" pada OSCAAR UIN Surabaya adalah penistaan agama
- Muhammad menjadi nama yang paling populer di Oslo
- Aksi heroik seorang sopir taksi Muslim Inggris saat menyelamatkan keluarga Belgia dari kebakaran
- Bakti sosial Jabhah Nushrah untuk para pengungsi di Aleppo
- Inilah alasan Jabhah Nushrah menyandera 45 tentara PBB di dataran tinggi Golan
- Terkait seragam sekolah, PII Bali beraudiensi dengan Disdikpora
Posted: 31 Aug 2014 05:23 AM PDT BAGHDAD (Arrahmah.com) - Sebuah drone mata-mata "Israel" dilaporkan ditembak jatuh di Irak, media Arab melaporkan pada Kamis, (28/8/2014). Menurut jaringan televisi Al-Mayadin, sebuah pesawat tak berawak Hermes ditembak jatuh di dekat bandara Baghdad, Rabu (27/8). Drone itu dengan segera dikumpulkan oleh pasukan AS di lapangan, kata laporan itu. Mengutip sumber anonim di Irak, jaringan TV itu mengatakan bahwa kedutaan besar AS di Irak memerintahkan personilnya untuk mengumpulkan sisa-sisa drone tersebut. Insiden pada Rabu (27/8) itu merupakan yang ketiga kalinya sebuah drone "Israel" dilaporkan ditembak jatuh. Pada Senin, Hamas mengaku telah mengumpulkan sisa-sisa drone "Israel" di Jalur Gaza. Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengklaim telah menembak jatuh pesawat tak berawak dari Shuja'iya timur di Kota Gaza. Kelompok itu mengumumkan pada akun Twitternya yang berbahasa Arab bahwa pesawat pengintai zionis sudah berhasil dirampas. IDF tidak membenarkan atau membantah laporan tersebut. Awal pekan ini, Iran mengatakan telah menemukan drone mata-mata "Israel" di salah satu lokasi nuklirnya. Pada Selasa, Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengancam "Israel" dengan respon militer setelah mengklaim bahwa drone mata-mata Hermes ditembak jatuh di fasilitas nuklir Natanz. Natanz adalah sekitar 240 kilometer (150 mil) selatan dari ibukota Iran Teheran.
Hermes model 450, yang dibuat oleh Elbit Systems, adalah jenis drone yang banyak digunakan oleh IDF. Drone berukuran sedang itu digunakan untuk pengintaian dan pengawasan, Hermes 450 bisa terbang selama 20 jam secara terus menerus dan harganya sekitar $ 2 juta. (ameera/arrahmah.com) |
Qatar siap bantu rekonstruksi Jalur Gaza Posted: 31 Aug 2014 03:34 AM PDT DOHA (Arrahmah.com) - Qatar telah mengumumkan kesediaannya untuk berkontribusi dalam pembangunan kembali Jalur Gaza, menyambut kesepakatan gencatan senjata ditandatangani antara "Israel" dan faksi-faksi perlawanan Palestina, sebagaimana dilansir oleh Middle East Monitor (MEMO), Kamis (28/8/2014). Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (27/8) bahwa Qatar siap untuk berkontribusi dalam pembangunan kembali Jalur Gaza sesegera mungkin. Pernyataan itu juga mengungkapkan harapannya semoga perjanjian gencatan senjata itu bisa membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mencapai tuntutannya yang adil. Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa kesepakatan itu dicapai karena ketabahan rakyat Palestina dan pengorbanan mereka. Qatar juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dalam pencapaian kesepakatan ini. Qatar adalah salah satu kontributor terbesar untuk proyek-proyek rekonstruksi di Jalur Gaza setelah agresi "Israel" terhadap wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada Juli, negara Teluk itu menyerukan untuk membuka pelabuhan komersial di Gaza sebagai solusi sementara dan menuntut "Israel" mencabut pengepungan terhadap Gaza yang telah berlangsung sejak 2006. Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza mengumumkan bahwa mereka telah mengalokasikan sebesar 10 juta USD sebagai uang muka untuk upaya rekonstruksi dan membayar ganti rugi kepada mereka yang rumahnya hancur akibat agresi brutal "Israel". Perjanjian gencatan senjata tersebut memberikan kewenangan kepada pemerintah persatuan Palestina untuk mengawasi rekonstruksi Gaza yang mengalami kerugian miliaran dolar akibatnya rusaknya infrastruktur. (ameera/arrahmah.com) |
Irfan S. Awwas, spanduk "Tuhan Membusuk" pada OSCAAR UIN Surabaya adalah penistaan agama Posted: 31 Aug 2014 02:41 AM PDT SURABAYA (Arrahmah.com) – Kembali membuat sensasi, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya merealisasikan ide "gilanya" dalam sebuah spanduk bertuliskan "Tuhan Membusuk", sebagaimana dilasir Muslim Daily pada Sabtu (30/8/2014). Hal tersebut tidak hanya menjadi berita yang kontroversial, namun juga mendapat tanggapan serius dari Ustadz Irfan S. Awwas, sebagai bentuk penistaan agama yang harus ditindaklanjuti secara serius. Spanduk besar yang mencermikan tema kegiatan Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) tahun 2014 ini, dianggap kotroversial sebab Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat mengangkat sebuah tema nyeleneh yakni, "Tuhan Membusuk". Kontan tema tersebut memancing reaksi penolakan dari kalangan dekanat dan rektorat, kendati banyak pula dari sejumlah dosen yang mendukung. Akibatnya, spanduk bertulisan tema tersebut harus diturunkan. Menurut pihak dekanat, tema itu dikhawatirkan akan dikonsumsi masyarakat awam. Terlebih kalimatnya yang provokatif, dapat diintepretasikan sebagai penghinaan kepada Tuhan. Sanggahan Rahmad yang naif Saat dimintai konfirmasi, Rahmad Sholahudin, Gubernur Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, menjelaskan bahwa tema tersebut sejatinya berangkat dari sebuah realitas keberagamaan masyarakat Indonesia yang belakangan kian memprihatinkan. "Sekarang tidak sedikit orang atau kelompok yang mengatasnamakan Tuhan membunuh orang lain," kata Rahmad, Sabtu (30/8). Menurut Rahmad, saat ini, demi (membela) Tuhan, mereka rela mempertaruhkan nyawanya. Perilaku ini lazim dilakoni oleh kelompok yang mengklaim paling shaleh. Kelompok yang mengklaim paling islami. Akibatnya, kelompok yang berbeda dengan mereka dengan mudah dituduh "kafir" yang darahnya halal. Selain itu, fenomena keberagamaan masyarakat modern yang mulai menempatkan spiritualitas sebagai alternatif pemecahan berbagai problem kehidupan juga memprihatinkan. Ironisnya, kata Rahmad, semangat keberagamaan masyarakat modern bertitik tolak pada pertimbangan matematis-pragmatis. Untung-rugi. Bila tidak lagi mampu memberi manfaat secara materi, maka dengan mudah "agama" dicampakkan begitu saja. "Agama (Tuhan) tidak lebih hanya dijadikan sebagai pemuas atas kegelisahan yang menimpanya. Tidak salah kalau sekarang agama dikatakan berada di tengah bencana," tegas mahasiswa jurusan Perbandingan Agama ini. Rahmad lantas mencontohkan, ketika ditimpa musibah maka dengan spontan masyarakat ingat Tuhan. Keadilan Tuhan pun digugat. Di sisi lain, peran Tuhan kerap berada dalam simbol ketidakberdayaan. "Lagi-lagi Tuhan tetap berada di pojok kesalahan. Itulah salah satu alasan mengapa kami mengangkat tema itu," ungkap alumnus Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong Probolonggo ini. Dia menambahkan, yang hendak dikritik disini bukan eksistensi Tuhan, melainkan nilai-nilai ketuhanan yang sudah mulai mengalami "pembusukan" dalam diri masyarakat beragama. "Dengan tema ini, kami berharap mahasiswa baru bisa menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. Tanggapan Irfan S. Awwas OSCAAR 2014 yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru UIN Sunan Ampel berlangsung sejak Kamis 28 Agustus, dan berakhir pada Sabtu malam (30/8) itu ternyata menjadi sorotan Ustadz Irfan S. Awwas, ketua Majelis Mujahidin Indonesia. Menurutnya, fenomena ini adalah potret kian bertambah gagalnya pendidikan di Indonesia dalam menciptakan generasi muda yang berkarakter, berakhlak dan cerdas. Namun, ada yang menjadi perhatian Ustadz Irfan adalah, mengapa kasus penistaan agama yang dilakukan mahasiswa UIN Surabaya melalui spanduk ospek ini didiamkan dan hanya berbuntut penurunan spanduk saja. Padahal kejadian ini diketahui pihak dekanat UIN Surabaya dan aparat keamanan Surabaya. Meski Rahmad Sholahudin berdalih bahwa yang hendak dikritik disana bukan eksistensi Tuhan, melainkan nilai-nilai ketuhanan yang sudah mulai mengalami "pembusukan" dalam diri masyarakat beragama, tetapi kalimat yang menyatakan bahwa peran Tuhan kerap berada dalam simbol ketidakberdayaan, sungguh sebuah penistaan terhadap agama. "Apakah penghinaan terhadap masyarakat dianggap lebih berbahaya daripada penghinaan kepada Allah subhanahu wata'ala? Apakah saraf intelektual dan keimanan para pejabat berwenang di Surabaya sudah mati?" tanya pamungkas Ustadz Irfan S. Awwas secara retoris kepada Tim Arrahmah. (adibahasan/arrahmah.com) |
Muhammad menjadi nama yang paling populer di Oslo Posted: 31 Aug 2014 12:12 AM PDT OSLO (Arrahmah.com) - Sebuah statistik terbaru dari penduduk Oslo ibukota Norwegia telah mengungkapkan bahwa "Muhammad" menjadi nama yang paling umum digunakan dan hal ini merupakan yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah ibukota Eropa. "Hal ini sangat menarik," Jørgen Ouren dari Badan Statistik Norwegia (Statistisk Sentralbyrå - SSB) mengatakan kepada NRK, Kamis, (28/8/2014). Survei ini dilakukan oleh SSB untuk nama laki-laki di Oslo. Hasil dari statistik tersebut menemukan bahwa sebanyak 4.801 anak laki-laki dan pria dewasa menjadikan 'Muhammad" atau variasi "Muhammad" sebagai nama pertama mereka. Nama "Muhammad" selama empat tahun berturut-turut berada di bagian atas daftar nama-nama bayi di Oslo, tapi ini merupakan yang pertama kalinya nama "Muhammad" berada di urutan tertinggi daftar nama laki-laki di Oslo. Hasil yang sama juga terungkap di Inggris setelah statistik menemukan bahwa nama Muhammad, atau variasinya, telah menduduki urutan tertinggi daftar nama-nama bayi di Inggris. (ameera/arrahmah.com) |
Aksi heroik seorang sopir taksi Muslim Inggris saat menyelamatkan keluarga Belgia dari kebakaran Posted: 30 Aug 2014 11:00 PM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Seorang sopir taksi Muslim Inggris telah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan enam orang dari keluarga Belgia dari kebakaran ketika yang lain hanya berdiri untuk merekam kejadian saat keluarga Belgia itu dengan putus asa berteriak minta tolong dari jendela rumah mereka, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Sabtu (30/8/2014). "Saya mendengar ada teriakan, dan melihat bayi yang barangkali usianya tiga atau empat bulan. Beberapa orang hanya merekamnya," Ronnie Rahman, (29), mengatakan kepada Tottenham dan Wood Green. "Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya benar-benar terkejut ketika semua orang hanya merekam bukannya membantu. Hal itu membuat saya menyadari betapa bodohnya kami." "Saya punya keponakan dan itulah sebabnya saya nampak begitu khawatir; bagaimana jika hal itu terjadi pada rumah saya?" Saat itu Rahman sedang duduk di taksi ketika ia mendengar jeritan dan teriakan dari lantai dasar lorong flat di atas toko peralatan dapur Fredericks di di Wood Green High Road Tottenham. Dia pun melompat untuk melihat apa yang terjadi, dan ia terkejut melihat seorang bayi, seorang anak dan empat orang dewasa berteriak meminta tolong, sementara orang-orang yang sedang lewat dan melihat kejadian itu hanya berdiri untuk merekam adegan mengerikan tersebut di ponsel mereka. Sopir Muslim itupun kemudian menelepon polisi dengan salah satu tangannya dan tangan yang lainnya mencoba untuk menemukan tangga untuk menolong keluarga tersebut. "Saya menelepon polisi untuk memberitahukan mereka apa yang sedang terjadi; sambil menelpon saya sedang berusaha untuk menemukan tangga keluar dari toko itu," katanya. "Orang-orang itu berada di lantai pertama dan kedua. Mereka membuka jendela rumahnya dan berteriak. Mereka menangis dan memperlihatkan bayinya kepada kami. Semua orang tak berdaya." "Pada saat pemadam kebakaran datang sebagian besar orang-orang yang terjebak dalam kebakaran tersebut telah berhasil keluar dari gedung itu dengan menuruni tangga." Berkat tindakan cepat yang dilakukan oleh Rahman, semua anak-anak dan orang dewasa berhasil diselamatkan tanpa cedera apapun. "Salah satu pemadam kebakaran datang dan bekata, "Bagus sekali, terima kasih"," kata Rahman yang tinggal di Bush Hill Park di Enfield. "Kebakaran itu dengan cepat meluas dalam hitungan menit. Saya seorang warga negara yang taat hukum tapi kadang-kadang kalian harus melanggar hukum untuk menyelamatkan seseorang." "Mereka adalah tetangga saya, jadi saya harus melakukan sesuatu." Inggris adalah rumah bagi komunitas Muslim yang berjumlah hampir 2,7 juta. Pada tahun 2011, sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok pemikir Demo menemukan bahwa ummat Islam di Inggris lebih patriotik dibandikan dengan penduduk yang lainnya. (ameera/arrahmah.com) |
Bakti sosial Jabhah Nushrah untuk para pengungsi di Aleppo Posted: 30 Aug 2014 07:30 PM PDT ALEPPO (Arrahmah.com) - Wilayah Aleppo dan pinggiran Aleppo selama ini menjadi wilayah yang paling sering menjadi target serangan bom barel rezim Nushairiyah Suriah. Ribuan penduduk sipil yang tak berdosa gugur dan cedera oleh serangan bom barel. Serangan-serangan bom barel telah memaksa ribuan penduduk sipil di Aleppo untuk mengungsi. Rumah-rumah mereka telah hancur oleh serangan pesawat tempur dan helikopter tempur rezim Nushairiyah. Mereka tinggal di tenda-tenda darurat. Mereka mengalami kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih, dan pakaian. Kondisi memprihatinkan ribuan pengungsi itu mengundang perhatian mujahidin yang berjuang di garis depan. Walau harus berkonsentrasi menghadapi pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya, mujahidin tetap peduli kepada nasib kaum muslimin yang mereka bela. Murasil Al-Manarah Al-Baidha' melaporkan mujahidin Jabhah Nushrah pada hari Kamis (27/8/2014) melakukan bakti sosial di propinsi Aleppo. Mujahidin Jabhah Nushrah mengunjungi tenda-tenda pengungsi. Mujahidin membagi-bagikan pakaian dan selimut kepada para pengungsi yang membutuhkan. Bantuan tersebut disambut gembira oleh para pengungsi.
(muhib al majdi/arrahmah.com) |
Inilah alasan Jabhah Nushrah menyandera 45 tentara PBB di dataran tinggi Golan Posted: 30 Aug 2014 07:10 PM PDT QUNAITIRAH (Arrahmah.com) - Murasil Al-Manarah Al-Baidha' melaporkan mujahidin Jabhah Nushrah bekerja sama dengan kelompok-kelompok jihad lokal di propinsi Qunaitirah, Suriah selatan melakukan operasi gabungan pada hari Rabu (27/8/2014). Mujahidin menggempur posko militer Rawadhi, kota Qunaitirah lama dan jalur penyeberangan Qunaitirah yang memisahkan antara dataran tinggi Jaulan [Golan] yang dikontrol oleh rezim Suriah dan dataran tinggi Jaulan yang dijajah oleh "Israel". Melalui pertempuran sengit, mujahidin berhasil menguasai kota Qunaitirah lama dan jalur penyeberangan Qunaitirah. Dalam peristiwa tersebut Jabhah Nushrah juga menyandera 45 tentara UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force). UNDOF adalah pasukan PBB yang dibentuk pada 31 Mei 1974, dengan tugas mengawasi proses gencatan senjata dataran tinggi Golan antara penjajah "Israel" dan rezim Nushairiyah Suriah. Dataran tinggi Golan sendiri jatuh ke tangan pasukan "Israel" pada perang Yom Kippur 1973 secara gratis, karena pengkhianatan rezim Nushairiyah yang menarik mundur pasukan Suriah dari dataran tinggi Golan tanpa menembakkan sebutir peluru pun kepada pasukan "Israel". Atas pengkhianatan tersebut, Hafizh Assad akhirnya naik ke tampuk kekuasaan tertinggi Suriah atas dukungan "Israel' dan Barat. Jabhah Nushrah dalam pernyataan resminya pada hari Sabtu (30/8/2014) menjelaskan alasan penyanderaan 45 tentara UNDOF. "Maka sebagai reaksi atas kejahatan-kejahatan PBB tersebut dan konspirasi PBB terhadap negeri Syam dan penduduk Syam, Jabhah Nushrah menyandera 45 tentara Pasukan Pengawas PBB untuk Penyelesaian Konflik Bersenjata (UNDOF), pasukan yang dipaksakan oleh PBB terhadap penduduk Syam sejak tahun 1974, untuk menjamin keamanan dan mengamankan perbatasan negara zionis "Israel" yang menjajah negeri kaum muslimin. Sementara pada saat yang bersamaan, Pasukan UNDOF berpura-pura tidak mengetahui sama sekali darah kaum muslimin yang ditumpahkan setiap hari di wilayah perbatasan yang berseberangan dengan wilayah perbatasan zionis "Israel" tersebut. Bahkan Pasukan UNDOF berkomplot dengan pasukan Nushairiyah, dan berulang kali memberikan kemudahan ruang kepada pasukan Nushairiyah untuk bergerak dan beroperasi menyerang kaum muslimin yang tertindas, melalui apa yang mereka namakan "kawasan netral"." Berikut ini terjemahan pernyataan resmi Jabhah Nushrah terkait penyanderaan 45 tentara UNDOF, sebagaimana dirilis oleh Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha'. Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Penjelasan tentang penyanderaan 45 tentara Pasukan PBB untuk Pengawas Penyelesaian Konflik Bersenjata (UNDOF)
Segala puji bagi Allah Yang telah memerintahkan kepada kita untuk memutuskan perkara diantara manusia secara adil, dan mensyariatkan kepada kita perlawanan yang semisal terhadap agresi. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada rasul yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya yang baik lagi suci. Amma ba'du. Telah berlangsung lebih dari tiga tahun jihad penduduk negeri Syam yang diberkahi melawan rezim Nushairiyah yang menyerang nyawa dan harta kaum muslimin negeri Syam. Selama masa jihad tersebut, penduduk Syam telah dan masih terus mempersembahkan pengorbanan-pengorbanan besar, untuk melawan agresi biadab rezim Nushairiyah; meskipun sedikit sekali penolong, dan pihak Timur maupun Barat menelantarkan penduduk Syam. Cukuplah Allah sebagai penolong kita dan Dialah sebaik-baik pelindung. Selama lebih dari tiga tahun berlangsungnya jihad, PBB berlagak seolah-olah mendukung revolusi dan perlawanan penduduk Syam terhadap rezim kriminal Nushairiyah. Meskipun begitu selama masa tersebut penduduk Syam tidak mendapatkan dari PBB selain pernyataan-pernyataan ompong dan kalimat-kalimat kosong. PBB berpura-pura tidak tahu sepenuhnya terhadap kebiadaban-kebiadaban dan pembantaian demi pembantaian yang telah dan masih terus dilakukan oleh rezim kriminal Nushairiyah terhadap kaum muslimin penduduk negeri Syam yang tak bersenjata, dari kalangan anak-anak, wanita dan orang tua. Senjata kimia yang dipergunakan oleh rezim Nushairiyah tidak sedikit pun menggerakkan keputusan-keputusan PBB. Demikian pula bom-bom barel kematian yang membantai ribuan penduduk yang tak berdosa, foto-foto dan video-video penyiksaan keji dalam penjara-penjara rezim, puluhan pembantaian massal terhadap anak-anak dan wanita, jutaan warga yang terusir dan mengungsi tanpa mendapatkan tempat berteduh dan makanan; semua hal itu sedikit pun tidak menggerakkan PBB mengeluarkan satu pun keputusan yang membawa manfaat, yang bisa menghentikan kejahatan demi kejahatan rezim kriminal Nushairiyah terhadap penduduk negeri Syam. Sebaliknya, PBB justru secara sepakat mengambil sejumlah keputusan terhadap mujahidin yang menghadang kejahatan-kejahatan rezim Nushairiyah Suriah dengan nyawa, harta dan segala hal yang mereka miliki. PBB menerapkan sejumlah hukuman terhadap Jabhah Nushrah. Lalu PBB menempatkan Jabhah Nushrah dalam daftar kelompok teroris. PBB tidak menghukum Jabhah Nushrah melainkan karena Jabhah Nushrah berjihad melawan kebiadaban rezim agresor Nushairiyah, Jabhah Nushrah melawan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi-milisi loyalisnya, dan Jabhah Nushrah membebaskan rakyat Syam dan bumi Syam dari kamp-kamp militer, posko-posko militer dan penjara-penjara rezim Nushairiyah. Maka barangsiapa membela rakyat yang dizalimi dan melindungi rakyat yang tak berdosa, dalam pandangan PBB adalah para teroris: "Sungguh buruk sekali vonis yang mereka jatuhkan." Bahkan baru-baru ini PBB memasukkan Jabhah Nushrah dalam pasal ketujuh, yang merupakan langkah operasional PBB untuk melakukan intervensi militer secara langsung dan mengaborsi jihad penduduk negeri Syam. PBB mulai melakukan persiapan-persiapan operasional dan menggalang aliansi internasional untuk menyerang penduduk negeri Syam dan mengaborsi proyek islami [penegakan daulah Islamiyah dan penerapan syariat Islam, edt] yang sedang diperjuangkan oleh mujahidin dan menjadi harapan seluruh kaum muslimin. Semua langkah itu dilakukan PBB untuk memantapkan kekuasaan rezim kriminal Nushairiyah yang sampai saat ini bercokol dan melakukan tragedi pembantaian baru terhadap penduduk negeri Syam untuk mencerai-beraikan usaha-usaha dan pengorbanan-pengorbanan yang telah dicurahkan oleh penduduk Syam, bahkan oleh seluruh umat Islam, selama tiga tahun lebih ini. Sepanjang sejarah kontemporer, kami tidak melihat pasal ketujuh diterapkan PBB kecuali terhadap kaum muslimin. Kejahatan pembantaian terhadap umat Islam di Republik Afrika Tengah dan Burma [Rohingnya] telah didengar dan disaksikan oleh seluruh penduduk dunia, namun PBB sedikit pun tidak bergerak. Bombardir zionis "Israel" terhadap Gaza dan pembantaian-pembantaian mereka terhadap rakyat Gaza masih terus berlanjut, namun kita sedikit pun tidak mendengar pasal ketujuh [diterapkan oleh PBB terhadap "Israel", edt]! Kebiadaban dan kejahatan rezim Nushairiyah Suriah dan sekutunya seperti milisi Syiah "Hizbu Iran" dan lain-lain terjadi setiap hari, menurut pengakuan PBB sendiri dan organisasi-organisasi internasional lainnya, namun sedikit pun kita tidak mendengar pasal ketujuh! Hal itu agar kaum muslimin mengetahui bahwa keputusan-keputusan internasional seperti itu tidak diterapkan kecuali untuk melawan kaum muslimin dan melawan jihad kaum muslimin, agar kaum muslimin tetap lemah, hina dan mengekor kepada kekuatan negara-negara besar yang merampok kekayaan alam mereka dan mengatur kehidupan mereka menurut kemauan negara-negara besar tersebut. Maka sebagai reaksi atas kejahatan-kejahatan PBB tersebut dan konspirasi PBB terhadap negeri Syam dan penduduk Syam, Jabhah Nushrah menyandera 45 tentara Pasukan Pengawas PBB untuk Penyelesaian Konflik Bersenjata (UNDOF), pasukan yang dipaksakan oleh PBB terhadap penduduk Syam sejak tahun 1974, untuk menjamin keamanan dan mengamankan perbatasan negara zionis "Israel" yang menjajah negeri kaum muslimin. Sementara pada saat yang bersamaan, Pasukan UNDOF berpura-pura tidak mengetahui sama sekali darah kaum muslimin yang ditumpahkan setiap hari di wilayah perbatasan yang berseberangan dengan wilayah perbatasan zionis "Israel" tersebut. Bahkan Pasukan UNDOF berkomplot dengan pasukan Nushairiyah, dan berulang kali memberikan kemudahan ruang kepada pasukan Nushairiyah untuk bergerak dan beroperasi menyerang kaum muslimin yang tertindas, melalui apa yang mereka namakan "kawasan netral". Kami menegaskan bahwa para tentara Pasukan UNDOF yang disandera berada di tempat yang aman, dalam kondisi kesehatan yang sangat baik, dan kepada mereka diberikan layanan makanan dan medis yang mereka butuhkan. Sebab agama kami, Islam, memerintahkan kepada kami untuk memperlakukan para tawanan secara baik. Allah Ta'ala berfirman: ÙˆَÙŠُØ·ْعِÙ…ُونَ الطَّعَامَ عَÙ„َÙ‰ ØُبِّÙ‡ِ Ù…ِسْÙƒِينًا ÙˆَÙŠَتِيمًا ÙˆَØ£َسِيرًا * Ø¥ِÙ†َّÙ…َا Ù†ُØ·ْعِÙ…ُÙƒُÙ…ْ Ù„ِÙˆَجْÙ‡ِ اللهِ Ù„َا Ù†ُرِيدُ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ جَزَاءً ÙˆَÙ„َا Ø´ُÙƒُورًا Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kalian dan tidak pula ucapan terima kasih. (QS. Al-Insan [76]: 8-9)
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan sahabatnya
Allah Maha Menguasai urusan-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak memahaminya Jabhah Nushrah Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha' Janganlah melupakan kami dalam doa kebaikan kalian Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam Sabtu, 4 Dzulaq'dah 1435 H / 30 Agustus 2014 M (muhib al majdi/arrahmah.com) |
Terkait seragam sekolah, PII Bali beraudiensi dengan Disdikpora Posted: 30 Aug 2014 05:30 PM PDT DENPASAR (Arrahmah.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana dilansir kemdiknas.go.id, telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2014, tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Terkait hal itu jajaran pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) Bali melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Pemuda Propinsi Bali di Ruang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kamis (28/8/2014). Pada pertemuan itu dari pihak Disdikpora Bali hadir Kepala Dinas Pendidikan Prov Bali TIA Kusuma Wardhani, Kabid Dikmen Prov Bali I Wayan Susila, Kabid Dikdas Bali Nyoman Subrata, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Serinah. Sementara jajaran pengurus PII Bali tampak Ketua Umum PW PII Bali Dimaz Aditya, Sekretaris Umum PW PII Bali Fathima Azzahra, Rahma Novitari (PW PII Bali), Dian Alfina (PW PII Bali), Indra Laksmana (PD PII Badung), Deny Susanto (PD PII Badung), Zakaria (PD PII Denpasar) Berikut ini petikan hasil audiensi yang berlangsung dari jam 09.30-10.15 tersebut, sebagaimana dilaporkan juru bicara pertemuan itu, Fathima Azzahra kepada redaksi Arrahmah.com Sabtu (30/8/2014) malam. PII: Saya pernah membaca di media Republika, bahwa ibu mengatakan tidak ada pelarangan jilbab bagi pelajar Muslimah di sekolah? Ibu TIA menjawab, "terkait kasus jilbab pelajar kemarin, Ahmad Jazidi Dirjen Dikmen Kemdikbud sudahlangsung datang ke SMAN 2 Denpasar, langsung menyaksikan bahwa di sekolah tersebut terdapat mushalla, tidak ada hal-hal aneh yang terjadi sebagaimana diberitakan oleh media. Jika ada hal-hal tidak baik, sebaiknya kita komunikasikan dengan baik, kalau tidak begitu, bisa saja akan ada pihak luar yang dapat merusak kita. PII: Bagaimana pandangan ibu terhadap siswi yang menggunakan jilbab? Terkait pandangan, saya rasa aturan kementerian sudah jelas bagaimana bidang pendidikan ini bisa berjalan. Jangan sesuatu-sesuatu yang kecil itu dikonfirmasikan apalagi di dunia pendidikan. Kita sudah berhadapan dengan cina, Malaysia, jangan sampai waktu kita dihabiskan dengan hal-hal yang tidak produktif. Dengan otonomi daerah itu telah diberikan kewenangan kepada kabupaten jaid titik pusatnya bukan di provinsi ataupun pusat tapi di bawah (kabupaten), termasuk juga di dunia pendidikan seperti pengangkatan guru, sehingga propinsi tidak bisa mengintervensi. Jaid adek-adek sekarang harus bisa memfasilitasi kenyamanan dunia pendidikan kita. Itu kita jaga bersama jangan sampai dikalahkan oleh Negara lain. Selanjutnya adik-adik PII Bali ini bisa menjadi contoh. PII: Jika di SMA N 2 Denpasar dikatakan tidak ada pelarangan, apakah Dinas/ibu sudah mengetahui bahwa ada atau tidaknya pelarangan jilbab di sekolah laen di Bali? Kan, sudah jelas aturan menterinya. Aturan menterinya sudah ada. PII: Bagaimana jika kedepannya masih ditemukan sekolah yang melarang siswinya akan menggunakan seragam berjilbab? Kalau sekolah negeri harus ikut aturan Kementerian, kalau sekolah swasta yang seperti madrasah/sekolah kristen itu tidak bisa kita intervensi, dia punya aturan sendiri. Apalagi kewenangan seperti itu ada di walikota. PII: Dalam rangka cek ricek kondisi di lapangan, PII sudah mendata 40 sekolah. Dari 40 data sekolah ini ada sekolah yang mencantumkan larangan menggunakan jilbab di buku sakunya, dan saya pernah menghadap kepala sekolah untuk meminta izin agar adik saya diijinkan menggunakan jilbab, namun tidak diizinkan dan apabila bersikukuh untuk menggunakan jilbab bisa pindah ke swasta. Nah bagaimana pandangan ibu? Kembali lagi, silahkan ke Dinas kabupaten/kota. Kewenangan untuk lingkup pendidikan ini ada di kabupaten/kota. PII: Apakah permendikbud No 45 Th 2014 sudah disosialisasikan? Bapak Serinah menjawab Terkait Permendikbud No 45 Tahun 2014 tanggal 27 juni 2014 kita sudah mensosialisasikan ke semua dinas pendidikan kabupaten/kota se-Bali dengan mengundang mereka semua ke kantor Kepala Dinas Pendidikan Prov Bali. Berkaitan dengan buku saku, buku saku itu diterbitkan tiap tahun. Nah, peraturan ini baru saja disosialisasikan sehingga yang tahun ajaran lalu belum mengacu pada permendikbud ini. PII: Ada surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Bali Nomor 625/I.19.G/MN/2001 tangal 7 Januari 2001 tentang setiap siswa wajib membuat Surat Pernyataan yang antara lain berisi bahwa sungguh-sungguh dan penuh kesadaran mentaati Tata Tertib Sekolah dan diketahui oleh Orang Tua Siswa/Wali Murid yang pernah dijadikan legitimasi untuk menguatkan posisi sekolah sehingga adik-adik kami tidka bisa menggunakan jilbab di sekolahnya, apakah masih berlaku sampai sekarang? Bapak Serinah menjawab dalam proses pengelolaan sekolah, ada yang disebut MBS, MBS berupa peraturan menteri tentang manajemen sekolah atau yang kita sebut otonomi sekolah.. Itulah dasar sekolah itu membuat aturan tata tertibnya. PII: Mungkin saat ini, pihak sekolah sedang merivisi tata tertibnya tetapi tetep kan pak Serinah, walaupun ada MBS tetap kita tidak boleh bertentangan dengan peraturan menteri? Itulah namanya tatanan tapi kembali pada UU-nya. Ibu Kadis kemudian melanjutkan, "kita tidak berhak mengintervensi kab/kota karena kewenangan itu ada di kab/kota". Jadi audiensilah dengan kabupaten kota sesuai dengan UU pemerintahan daerah no 32 tahun 2004, kewenangan ada di sana. Artinya kalo kita minta sesuatu mintalah pada yang punya.(azm/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |