Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Penjara Mesir masih menjadi tempat yang penuh dengan penyiksaan

Posted: 30 Aug 2014 04:38 PM PDT

Mesir telah menahan politikus, jurnalis dan pendemo sejak kudeta militer pada tahun 2013.  (Foto : Reuters)

Amr ditangkap pada Maret saat tengah meminum teh dengan dua orang temannya di sebuah kedai kopi di pusat kota Kairo.

Empat bulan kemudian, remaja berusia 17 tahun tersebut telah berada di penjara, dituduh terlibat dengan Anshar Baitul Maqdis, sebuah kelompok perlawanan di Sinai yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pasukan Mesir.

"Kami tidak mendengar apa-apa mengenai dia selama 70 hari," ujar adik Amr yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Al Jazeera.

"Kemudia kami menemukan bahwa ia berada selama seminggu di penjara militer Azouli, di mana ia disiksa secara brutal oleh polisi."

Setelah berhari-hari penyiksaan, Amr mengaku sebagai anggota kelompok bersenjata.

"Dia telah menderita penyakit jantung sejak masih kecil," ungkap salah satu teman Amr. "Dia disiksa dengan listrik dan khawatir ia bisa meninggal karena jantung lemah."

Kisah Amr bukanlah sesuatu yang unik, kasus penyiksaan di dalam penjara Mesir dilaporkan meningkat sejak tindakan keras pasukan brutal Mesir dimulai pada pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.

Abdallah juga dipenjara. Dia mengatakan dia disiksa setelah polisi menangkapnya setelah aksi unjuk rasa menandai ulang tahun ketiga revolusi Mesir 2011. Meskipun ia dikeluarkan pada bulan Maret, ia masih menghadapi tuduhan, termasuk kepemilikan senjata.

Istrinya mengetahui penyiksaan terhadap suaminya selama kunjungan keluarga.

"Mereka terus menyimpannya di cuaca dingin selama berjam-jam dengan tangan terikat di belakang punggungnya dan menyiramkan air dingin kepadanya," ujarnya kepada Al Jazeera.

Kisah lainnya mengenai Samir. Seorang remaja berusia 17 tahun berasal dari Sudan yang ditangkap pada Mei 2013, ketika Mursi masih berkuasa. Keluarganya mengatakan ia disiksa selama lebih dari tiga minggu.

"Mereka membawanya dari jalan Mohammed Mahmoud di pusat kota Kairo dan mereka membawanya ke kantor polisi Abdeen," ujar ibu Samir.

"Mereka menuduhnya telah membakar mobil polisi, tetapi serangan itu terjadi sehari sebelum Samir tiba di pusat kota."

Dalam penjara, ia disimpan di ruang bawah tanah dan sekelompok polisi memukulinya setiap hari, menurut ibunya.

"Mereka menahannya di sel satu meter persegi di ruang bawah tanah tanpa makanan atau kamar mandi," ungkapnya.

"Ada lubang di tengah sel, bukan kamar mandi, dan itu dibersihkan lima hari sekali."

Sejak dibebaskan bulan Maret tahun ini, Samir telah menderita masalah psikologis karena penyiksaan dan membutuhkan bantuan terapis, kata ibunya.

"Saat ini ia tidak bisa melihat orang yang mengenakan pakaian putih karena itu mengingatkannya pada penjara."

Tuduhan penyiksaan di Mesi telah ada jauh sebelum revolusi 2011 yang menggulingkan diktator Hosni "Mubarak".

Sebelum protes dimulai pada tahun 2011, Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan yang menguraikan peggunaan penyiksaan oleh negara, menyatakan bahwa pemerintah "Mubarak" secara implisit menyetujui kekerasan polisi.

Antara tahun 2006 dan 2009, Mesir mengajukan ratusan pengaduan yang merinci pelanggaran polisi, namun hanya enam petugas polisi yang dihukum karena penyiksaan.

Salah satu kasus yang paling menonjol adalah tentang Khaled Said yang dipukuli hingga tewas di luar sebuah kafe internet oleh dua polisi di Alexandria pada bulan Juni 2010. Setelah kasus tersebut menyebar karena perhatian media, demonstrasi dan halaman Facebook "We are all Khaled Said" yang menerima lebih dari empat juta "likes", dua petugas polisi tersebut dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena pembunuhan. Kemudian hukuman diperpanjang sampai 10 tahun.

Kelompok ham memiliki kesulitan merekam penyiksaan yang lebih baru karena mereka dicegah mengunjungi korban yang berada dalam tahanan oleh otoritas.

"Kami melakukan wawancara terhadap orang-orang yang sudah dibebaskan karena kami tidak diperbolehkan untuk memasuki penjara Mesir," ujar seorang juru bicara HRW kepada Al Jazeera.

"Sistem polisi Mesir perlu dirubah, penyiksaan adalah praktek terkenal yang belum berhenti dalam tiga tahun sejak revolusi," lanjut HRW.

Bukti yang dikumpulkan oleh Amnesti Internasional dan HRW menunjukkan bahwa sejak Juli 2013, beberapa tahanan telah menghilang di penjara militer rahasia tanpa pengawasan yudisial.

Organisasi hak manusia Mesir juga telah mendokumentasikan 30 kasus orang yang diam-diam ditahan di penjara militer Azouli di dalam Kamp Galaa di Ismailia, sekitar 113 km dari barat laut Kairo.

Keluarga dan pengacara tidak diperbolehkan untuk mengunjungi tahanan di penjara-penjara militer. Amnesti Internasional mewawancarai beberapa orang yang selamat dari penyiksaan dan mereka mengatakan bahwa sekitar 400 tahanan ditahan tanpa tuduhan di penjara tiga lantai.

Otoritas Mesir membantah semua tuduhan yang dibuat oleh organisasi ham. Pada bulan Juli, Abdel Fattah Osman, kepala departemen hubungan masyarakat di kementerian dalam negeri menyatakan pada ONTV bahwa laporan mengenai penyiksaan tidak ada hubungannya dengan kenyataan atau logika. Dia mengklaim bahwa penjara Mesir telah menjadi "seperti hotel".

Tapi keluarga korban penyiksaan membantah klaim tersebut.

"Anak saya tidak akan pernah menjadi seperti ini sebelum penahanannya," ujar ibu Samir.

"Saya berharap bahwa suatu hari akan ada keadilan bagi semua orang yang hidupnya telah dihancurkan oleh Pasukan Keamanan Mesir." (haninmazaya/arrahmah.com)

Inna lillahi, Muslimah di Nepal dipaksa aborsi dan kontrasepsi

Posted: 30 Aug 2014 07:32 AM PDT

nepal

NEPAL (Arrahmah.com) - Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun, Sejumlah tokoh Muslim di Nepal telah mengeluhkan organisasi-organisasi non-pemerintah yang beroperasi di negara tersebut karena telah memaksa para Muslimah untuk menggunakan alat kontrasepsi dan aborsi, lansir World Bulletin.

Tokoh Muslim Nepal dari distrik Banke Hassan Miya mengatakan kepada AsiaNews bahwa organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan telah memaksakan kontrasepsi, aborsi dan keluarga berencana (KB) kepada para Muslimah di distrik-distrik yang paling miskin. Parahnya, bila mereka tidak setuju dengan program tersebut, mereka akan kehilangan akses bantuan kemanusiaan dan kemampuan untuk menyekolahkan anak-anak mereka secara gratis. "Ini adalah metode yang benar-benar tercela yang menentang keimanan kami dan memanfaatkan kemiskinan kami," kata Miya.

Terkait dengan ancaman bahwa para penduduk Muslim di daerah tersebut tidak mampu mengirim anak-anak mereka ke sekolah, Miya mengatakan bahwa para LSM itu "menawari uang dan pendidikan gratis tetapi imbalannya mereka memaksakan keluarga berencana."

"Dari sudut pandang saya ini adalah sebuah konspirasi terhadap negara minoritas Muslim ini," ujar Miya.

Menurut laporan media yang beredar, kabar semacam ini telah mendorong Menteri Kesehatan Nepal Gopal Parajuli untuk memerintahkan dilakukannya investigasi terkait isu tersebut, mengatakan bahwa LSM-LSM hanya dapat beroperasi di Nepal jika mereka mematuhi hukum-hukum dan diterima oleh masyarakat. (siraaj/arrahmah.com)

Markas intelijen rezim Afghan diserang Mujahidin IIA, 70 tewas dan terluka

Posted: 30 Aug 2014 06:52 AM PDT

Untitled-1_2

NANGARHAR (Arrahmah.com) – Pada Sabtu (30/8/2014) pagi, unit Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyerang markas intelijen rezim boneka Afghan atau yang disebut Direktorat Keamanan Nasional (NDS) di kota Jalalabad, ibukota provinsi nangarhar, lapor Al-Emarah News.

Laporan memaparkan bahwa seorang Mujahid dari unit itu meledakkan truk penuh bahan peledak yang dikendarainya untuk membobol gerbang pertahanan musuh. Akibat ledakan tersebut pos-pos pemeriksan dan gerbang markas NDS hancur yang membuka jalan bagi Mujaidin lainnya untuk menerobos ke dalam markas.

Mujahidin lainnya dari unit itu kemudian melancarkan penembakan langsung dan serangan granat tangan pada pukul sekitar 05:00 waktu lokal, menyebabkan sekitar 70 agen NDS dan aparat keamanan tewas atau terluka.

Sementara itu, salah satu Mujahid dari unit itu mengatakan kepada Al-Emarah News melalui telepon menambahkan bahwa sejumlah kendaraan telah terbakar akibat ledakan bom dan baku tembak.

Laporan juga mengatakan bahwa pertempuran sengit masih berlangsung. Belum ada laporan lebih lanjut.

NDS adalah salah satu badan nasional Afghan yang menjadi target Mujahidin IIA karena bersekutu dengan penjajah pimpinan AS dalam memerangi Mujahidin Afghanistan. (siraaj/arrahmah.com)

Konferensi Internasional di Istanbul untuk mendukung Gaza

Posted: 30 Aug 2014 05:23 AM PDT

korban gaza 2

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Forum internasional dalam rangka mendukung Gaza yang akan berlangsung selama dua hari dimulai pada Sabtu (30/8/2014) di Istanbul di bawah naungan Qatar Charity (QC).

Konferensi ini datang beberapa hari setelah penandatanganan perjanjian gencatan senjata permanen yang mengakhiri 51 hari agresi "Israel" di Gaza. Lebih dari dua ribu orang tewas dan 11.000 lainnya terluka dalam serangan tersebut, ditambah dengan kerusakan infrastruktur yang parah.

Puluhan asosiasi bantuan Arab, dunia Islam dan internasional telah menyatakan niat mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan Gaza. Konferensi tersebut rencananya akan membahas isu-isu yang terkait dengan rumah-rumah warga Gaza yang hancur, sektor kesehatan, para korban yang terluka, masjid-masjid yang hancur, pembangunan ekonomi, serta sektor pendidikan.

Wakil Direktur Eksekutif QC Ebrahim Zainal mengatakan kepada Quds Press bahwa konferensi ini diharapkan bisa menerapkan berbagai rekomendasi, dan mekanisme untuk proyek-proyek bantuan penting di Gaza.

Sementara itu, kepala Forum Palestina di Inggris Ziad Aloul telah memuji peran Turki dalam mendukung Palestina, dan yang terbaru adalah pengorganisasian konferensi ini dan pengobatan puluhan korban Gaza yang terluka selama agresi.

Di samping itu, Ziad juga menekankan bahwa para aktivis solidaritas di Inggris akan meminta parlemen Inggris untuk menekan pemerintah untuk menghentikan kerjasama militer London dengan Tel Aviv dan mengutuk agresi "Israel" di Gaza.

(ameera/arrahmah.com)

Jajak pendapat: "Israel" kalah perang, popularitas Netanyahu melorot

Posted: 30 Aug 2014 05:05 AM PDT

partner in war crime

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Hasil jajak pendapat "Israel" menemukan bahwa rakyat "Israel" tidak puas terhadap kinerja perdana menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri perangnya Moshe Ya'alon dalam agresi "Israel" di Gaza, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (30/8/2014).

Lebih dari separuh warga "Israel" yang diwawancarai mengatakan bahwa "Israel" bukan pemenang dalam pertempuran di Gaza, walaupun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah sesumbar bahwa "Israel" memiliki prestasi militer dan politik yang hebat dan telah menghantam Hamas dengan sebuah pukulan berat.

Jajak pendapat ini dilakukan terhadap 464 responden sampel dalam margin kesalahan sebesar 4,64 persen.

Sebuah penurunan yang signifikan atas kinerja Netanyahu terdeteksi oleh jajak pendapat tersebut, dengan rating sebesar 50% dibandingkan dengan rating sebelumnya yaitu 77% sebelum peluncuran agresi Gaza.

Sebanyak 41% responden mengatakan bahwa mereka tidak puas dengan kinerja Netanyahu. Moshe Ya'alon memiliki tingkat ketidakpuasan sebanyak 35%, ini berarti bahwa hanya 55% yang puas dengan kinerja Moshe Ya'lon. Kepuasan masyarakat "Israel" terhadap kinerja Moshe Ya'lon melorot dibandingkan dengan saat sebelum dimulainya agresi "Israel" di Gaza yang terkepung, yaitu sebanyak 76%.

Sebanyak 58% dari responden mengatakan bahwa mereka kecewa dengan kinerja menteri luar negeri Avigdor Liberman selama perang Gaza.

Sebanyak 54% responden menjawab bahwa tidak ada pemenang dalam perang Gaza, sementara itu sekitar seperempat dari responden mengatakan bahwa "Israel" menang dan 16 persen mengatakan bahwa Hamas menang.

Kursi yang dimenangkan oleh partai Likud menurun menjadi 26 kursi dibandingkan dengan sebelumnya yaitu 31 kursi pada tahun 2013 dan kursi sayap kanan Yisrael Beiteinu turun menjadi 14-11 kursi saja.

Menurut jajak pendapat itu, partai-partai Arab memenangkan 13 kursi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya yaitu 11 kursi.

(ameera/arrahmah.com)

Demokrasi bung, tersangka korupsi tetap dilantik

Posted: 30 Aug 2014 02:53 AM PDT

Eri Zulfian (tengah), tersangka kasus korupsi saat dilantik sebagai anggota DPRD Sumbar

PADANG (Arrahmah.com) - Meskipun berstatus sebagai tersangka, Eri Zulfian, anggota DPRD Sumbar terpi­lih dari Partai Demokrat, te­tap disumpah, Kamis (28/8).

Eri Zulfian ditetapkan oleh Kejari Padang Paria­man sebagai tersangka dugaan kasus makan dan minum fiktif senilai Rp490 juta, saat masih menjabat sebagai Ketua DPRD Padang Pari­man. Eri Zulfian sebelumnya merupakan Caleg DPRD Sumbar terpilih dari daerah pemilihan Sumbar II yang meliputi Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Eri Zulfian sampai di Gedung DPRD Sumbar seki­tar pukul 09.20 WIB. Inilah yang menyebabkan sidang paripurna istimewa penguca­pan sumpah / janji anggota DPRD Sumbar periode 2014-2019 tersebut molor hingga 30 menit.

Sejatinya, sidang pari­purna dilaksanakan tepat pa­da pukul 09.00 WIB. Namun, karena Eri Zulfian terlambat, maka sidang paripurna juga ikut terlambat.

Saat memasuki ruangan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar, Eri Zulfian terlihat mengenakan jas hitam, celana hitam dan berdasi merah. Namun saat memasuki ruangan dewan terhormat itu, Eri Zulfian tak sendiri. Ada sejumlah personil dari kepolisian dan kejaksaan yang mengawal dirinya.

Plt Sekretaris Dewan DPRD Sumbar Delvi mengatakan, meskipun Eri Zulfian telah ditetapkan sebagai tersangka, namun sesuai dengan PP 16 2010, Eri Zulfian tetap berhak mengi­kuti acara pengucapan sumpah.

SK pelantikan Eri Zulfian bersama 64 anggota DPRD lainnya tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 161.13-3366/ 2014 dan Nomor 161.13-3367/2014.

"Dalam peraturannya, sebelum menjadi terdakwa, seorang anggota dewan terpilih tetap disumpah. Jadi, meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka, beliau tetap disumpah," ucap Delvi, lansir haluan.com.

Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Padang Pariaman Ramadani mengatakan, surat pengucapan sumpah dan janji Eri Zulfian sebagai anggota DPRD Sumbar periode 2014-2019 telah diterima Kajari Padang­pariaman bersama surat permo­honan dari Ketua DPRD Sumbar, surat jaminan keluarga, penga­cara, dan DPC Demokrat Padang­pariaman.

"Dalam surat itu, mereka menjamin bahwa Eri Zulfian hanya akan mengikuti proses pengucapan sumpah dan janji. Mereka juga menjamin bahwa Eri Zulfian tak akan kabur setelah prosesi pengucapan sumpah dan janji tersebut," tegas Ramadani.

Setelah prosesi pengucapan sumpah dan janji selesai, pihak Kejari Padangpariaman langsung membawa Eri Zulfian menuju mobil untuk dibawa kembali ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Karan Aur, Kota Pariaman, tempat Eri Zulfian bersama tiga mantan pimpinan DPRD Padang Pariaman lainnya, yaitu dua mantan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, yakni Yusal­man dan Desril Yani Pasha, serta mantan Sekretaris DPRD Sawirman.

"Tak ada salam-salaman, setelah prosesi pengambilan sumpah selesai, kami langsung menggiringnya ke dalam mobil untuk dibawa kembali," pungkasnya.

Di lain pihak, Ketua DPD Demokrat Sumbar Josrizal Zain mengatakan, sesuai dengan Pakta Integritas Partai Demo­krat, maka secara otomatis jabatan struktural tersangka akan dilepaskan. Selain itu, pihaknya akan melakukan musyawarah cabang luar biasa untuk memilih Ketua DPC Demokrat Padang Pariaman yang baru.

"Untuk PAW beliau, masih menunggu waktu. Namun, setelah ada putusan pengadilan, kami akan langsung mengajukan PAW-nya ke tingkat DPP," katanya.

Ini demokrasi bung, isinya sampah. (azm/arrahmah.com)

STAI Hidayatullah kirim 40 Dai Mengajar ke pelosok Nusantara

Posted: 30 Aug 2014 01:30 AM PDT

Wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al Hakim (STAI) Hidayatullah Surabaya,  di Pesantren Hidayatullah Surabaya. Sabtu (30/ 8/ 2014)

SURABAYA (Arrahmah.com) - Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al Hakim (STAI) Hidayatullah, Surabaya mengirim 40 Dai Mengajar ke seluruh pelosok Nusantara, Sabtu (30/8/2014). Mereka adalah para mahasiswa STAI Hidayatullah di Pesantren Hidayatullah Surabaya.

Ini merupakan komitmen Hidayatullah dalam program pendidikan untuk semua warga bangsa.

Beberapa titik pelosok Nusantara yang dikirim Dai Mengajar antara lain Kabupaten Masohi di Maluku Tengah, Kabupaten Biak di Papua, Halmahera Timur, Tual di Maluku serta di Kepulauan Mentawai Sumatra. Beberapa diantaranya ditugaskan di Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

Menurut Abdul Kholik, Rektor STAI Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya, penugasan dai mengajar ini sebagai wujud kepedulian Hidayatullah dalam mencerdaskan anak-anak Indonesia. "Misi yang diambil adalah menciptakan sekolah-sekolah berkualitas bagi anak-anak pelosok agar memiliki karakter yang baik," jelasnya.

Lebih lanjut Kholik menjelaskan para dai selama empat tahun diberikan pembekalan secara formal cara mengajar serta menghadapi masyarakat di lapangan. Sehingga para dai memiliki bekal cukup menjadi pendidik sekaligus dai yang profesional.

Ada yang menarik menurut lelaki kelahiran Pacitan ini, seluruh penugasan dai mengajar ini tidak satu pun yang tahu tempat penugasan sebelumnya. Mereka baru mengetahui ketika prosesi penugasan. "Kita buat surprise untuk mengukur seberapa siap para dai mengajar ditugaskan dimanapun," katanya.

Seperti Sugiyono misalnya. Dai Mengajar satu ini ditugaskan ke kepulauan Mentawai. Selama empat tahun menimba ilmu di STAI Luqman al Hakim tidak terbesit sedikit pun bakal mendapat tugas di kepulauan yang konon memiliki tingkat intensitas gempa cukup tinggi. "Dimanapun kami harus siap," tegasnya.

Lain lagi dengan Idham Khalid, Dai Mengajar ini ditugaskan ke Halmahera Timur. Dia sempat kaget karena daerah ini sangat pelosok dan merupakan pengembangan daerah baru di Halmahera. Tapi ia berusaha tegar karena ia yakin dimanapun ditugaskan akan memberikan kemampuan maksimal. (azm/arrahmah.com)

Anshar Bait al-Maqdis penggal kepala empat mata-mata Mossad "Israel"

Posted: 29 Aug 2014 11:33 PM PDT

anshar bait al-maqdis

KAIRO (Arrahmah.com) - Anshar Bait al-Maqdis yang berbasis di Sinai mengatakan dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Kamis (28/8/2014) bahwa kelompoknya telah memenggal empat warga Mesir karena mereka telah memberikan informasi intelijen kepada "Israel" untuk serangan udara yang telah menewaskan tiga pejuangnya, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Empat mayat tanpa kepala ditemukan di Semenanjung Sinai awal bulan ini, kata sumber keamanan. Ini pertama kalinya aksi pemenggalan itu dipublikasikan di Mesir.

Orang-orang itu telah diculik oleh pria bersenjata dua hari sebelumnya saat mengemudi di kota Sheikh Zuwaid, yang hanya beberapa kilometer dari Jalur Gaza.

Dalam vido tersebut, terlihat sejumlah pria bersenjata dengan memakai topeng hitam berdiri di belakang para tawanan yang berlutut, salah satu pejuang dari kelompok itu membacakan sebuah pernyataan. Beberapa menit kemudian, empat pria itu dipenggal kepalanya.

Dalam video tersebut, Ansar Bait al-Maqdis menyampaikan pernyataan pengakuan dari empat pria yang dipenggal tersebut. Dua dari mereka mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan waktu di penjara-penjara "Israel" untuk penyelundupan. Dua lainnya mengatakan bahwa Mossad telah membayar mereka untuk memberikan informasi penting.

Kelompok itu mengatakan bahwa para mata-mata itu dimanfaatkan dalam serangan udara pada 23 Juli di utara Sinai yang menewaskan tiga pejuangnya.

Anshar Bait al-Maqdis telah meningkatkan serangannya terhadap polisi dan tentara sejak mantan panglima militer Abdul Fattah al-Sisi menggulingkan presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada Juli 2013.

Serangan itu pada awalnya hanya menargetkan pasukan keamanan di Sinai - daerah terpencil tapi strategis di Mesir yang terletak antara "Israel", Jalur Gaza dan Terusan Suez - tetapi kemudian mereka memperluas jangkauan mereka dengan melakukan pemboman di wilayah lainnya.

agen mossad 1 agen mossad 2 agen mossad 3 agen mossad 4

(ameera/arrahmah.com)

Aneh, dulu menolak kenaikan BBM sekarang mendesak

Posted: 29 Aug 2014 10:12 PM PDT

Menko Perekonomian Chairul Tanjung (foto ROL)

DILI (Arrahmah.com) - Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung menganggap lucu pihak-pihak yang mendesak agar pemerintahan Yudhoyono menaikkan harga BBM di ujung pemerintahannya. Padahal sebelumnya, pihak-pihak itulah yang secara keras menolak jika Presiden SBY akan menaikkan harga BBM.

"Orang-orang yang sekarang ini meneriakkan agar harga bbm dinaikkan adalah orang-orang yang dulu menolak kenaikan harga BBM. Jadi ini sesuatu yang lucu," katanya sebagimana ditulis ROL Rabu (27/8/2014).

Dia mengingatkan, pemerintah SBY sudah beberapa kali menaikkan harga BBM. Pada akhir masa jabatannya, hal tersebut tidak akan dilakukan. Apalagi dalam dua tahun belakangan pemerintah sudah menaikkan beberapa komoditas.

Di antaranya harga BBM naik 33 persen pada 2012, tarif dasar listrik (TDL) yang juga naik per tiga bulan sejak tahun lalu dan dalam waktu dekat ada rencana menaikan harga gas elpiji 12 kilogram. "Pemerintah tidak ingin membebani masyarakat," katanya.

Dia juga menyindir anggapan pemerintahan SBY akan memberikan beban dan bom waktu pada pemerintahan selanjutnya. Menurut dia, justru ketika kebijakan strategis seperti menaikkan harga BBM diambil, maka akan membebani pemerintahan Jokowi-JK.

Sebab, kenaikan harga BBM hampir pasti dibarengi dengan kenaikan harga komoditas lainnya, terjadi inflasi, bahkan menambah angka kemiskinan. (azm/arrahmah.com)

Jabhah Nushrah menghantam markas-markas militer Nushairiyah di kota Muhardah

Posted: 29 Aug 2014 09:18 PM PDT

Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap posko militer Masbah - kota Muhardah dengan meriam kaliber 57 mm

HAMAH (Arrahmah.com) - Gempuran mujahidin Jabhah Nushrah terhadap markas-markas militer rezim Nushairiyah Suriah di kota Muhardah, propinsi Hamah masih terus berlanjut sampai hari Sabtu (30/8/2014) ini. Hari ini merupakan hari pertempuran sengit kelima secara berurut-turut.

Sebelumnya Ad-Durar Asy-Syamiyah dan Murasil Al-Manarah Al-Baidha' melaporkan bahwa mujahidin Jabhah Nushrah pada Sabtu (23/8/2014) sore melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Muhardah, propinsi Hamah yang berada dalam kontrol pasukan rezim Nushairiyah Suriah. Jabhah Nushrah melancarkan serangan dari arah pedesaan selatan kota Muhardah dalam upaya untuk merebut kota tersebut.

Operasi militer yang dilancarkan oleh Jabhah Nushrah di kota Muhardah benar-benar sebuah operasi yang besar. Situs jihad Syamil dan Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini melalui akunnya di situs jejaring sosial menyebutkan Jabhah Nushrah mengerahkan 1000 orang mujahidnya dalam operasi tersebut. Lebih istimewa lagi, Amir Jabhah Nushrah Syaikh Al-Fatih Muhammad Al-Jaulani turut langsung memanggul senjata dalam operasi ini.

Selain Syaikh Al-Jaulani, operasi pertempuran di kota Muhardah juga diikuti sejumlah petinggi Jabhah Nushrah lainnya. Operasi militer skala besar ini sendiri dipimpin langsung oleh tangan kanan Syaikh Abu Mush'ab Az-Zarqawi rahimahullah semasa jihad di Irak dan sekaligus Amir Jabhah Nushrah wilayah Suriah Selatan, Syaikh Abu Julaibib hafizhahullah.

Dalam pertempuran sengit pada hari Senin (25/8), mujahidin Jabhah Nushrah menyerbu posko militer Masbah di bagian tenggara kota Muhardah dengan tank dan senjata mesin kaliber 23 mm. Serangan-serangan senjata berat itu menimbulkan kerusakan berat pada sejumlah kendaraan tempur dan bangunan posko militer pasukan Nushaiiryah. Regu-regu serbu mujahidin terlibat kontak senjata sengit selama berjam-jam dengan pasukan Nushairiyah.

Sejumlah besar tentara Nushairiyah telah tewas dan cedera dalam pertempura sengit selama lima hari terakhir di kota Muhardah. Beberapa tentara lainnya berhasil ditawan oleh mujahidin. Mujahidin dalam posisi mengepung dan menyerang pasukan Nushairiyah dari berbagai arah.

Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap posko militer Masbah - kota Muhardah dengan meriam kaliber 57 mm

Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap posko militer Masbah - kota Muhardah dengan meriam kaliber 57 mm

 

jos b

Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap posko militer Masbah - kota Muhardah dengan meriam kaliber 23 mm

 

jos c

Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap posko militer Masbah - kota Muhardah dengan tembakan tank

 

jos d

Jabhah Nushrah menghantam posko militer Masbah - kota Muhardah dengan persenjataan berat

(muhib al majdi/arrahmah.com)