Arrahmah.Com |
- 50 tentara rezim Asad tewas dan terluka dalam pertempuran di Latakia
- Masya Allah, seorang anak kecil selamat setelah seharian penuh di bawah reruntuhan
- Keji, seorang wanita hamil di Palestina dieksekusi oleh tentara zionis "Israel"
- Nau'udzubillaah, Kolombia legalkan pernikahan sesama jenis
- MUI Sukabumi telusuri penyebaran aliran sesat dan LGBT
- Klarifikasi tuduhan Said Aqil, putra Ustadz Abu Bakar Baasyir datangi kantor PBNU
- Memuat kartun Nabi Muhammad, dua jurnalis dipenjara di Turki
- 15 orang ditangkap terkait serangan bom di Turki
- Korban meninggal serangan di Rumah Sakit Suriah mencapai 50 jiwa
- Dia satu dari sedikit Ulama yang pandai menulis
50 tentara rezim Asad tewas dan terluka dalam pertempuran di Latakia Posted: 29 Apr 2016 04:30 PM PDT LATAKIA (Arrahmah.com) - Bentrokan berat meletus pada Jum'at (29/4/2016) antara pejuang Suriah dengan pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di wilayah JabalAl-Akrad di provinsi pesisir Latakia, ujar aktivis Suriah saat rezim mendeklarasikan "gencatan senjata" singkat di pedesaan utara. Aktivis Suriah, Abdul Rahman Lathqani mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa pejuang telah membunuh dan melukai sedikitnya 50 tentara rezim dalam bentrokan yang dimulai di desa Kabanah di pegunungan Kurdi yang menyaksikan bentrokan antara kedua belah pihak selama satu pekan terakhir. Lathqani menyebutkan bahwa bentrokan dimulai ketika rezim mencoba untuk menyerang desa, didahului dengan meriam dan tembakan mortir, disertai dengan serangan udara pengecut dari jet tempur Rusia dan rezim Suriah. Namun menurut aktivis, pejuang Suriah membentuk formasi untuk menghadapi gempuran rezim dengan senjata berat dan menengah, menyebabkan puluhan orang tewas dan luka-luka di kalangan milisi rezim. Dua anggota dari Sukur Al-Sahara juga dilaporkan telah tewas. Liwa Suqur Al-Sahara adalah cabang bersenjata militer Suriah Arab yang bertempur di sisirezim Suriah. Mereka dilaporkan terdiri dari mantan perwira militer dan veteran serta relawan dari kelompok-kelompok pro-rezim lainnya dengan rentang usia 25-40 tahun. Mereka dianggap sebagai kelompok elit yang dilatih untuk taktik penyergapan dan telah digunakan dalam tugas khusus di beberapa wilayah. Kelompok ini dilengkapi dengan senjata ringan dan menengah. Aktivis menyebutkan bahwa Ayman Jaber, seorang pengusaha yang dekat dengan rezim dan Fawaz Asad, sepupu Bashar Asad, adalah orang yang membentuk milisi ini dan mereka memulai aksinya di kota Homs dan berpartisipasi dalam pertempuran di Palmyra. Setelah pejuang Suriah melancarkan ofensif di provinsi Latakia dan menguasai kota Kessab, milisi Suqur Al-Sahara dipindahkan ke wilayah itu. Rezim Nushairiyah pada Jum'at (29/4) menyatakan "gencatan senjata" lokal singkat di dekat Damaskus dan Latakia namun tidak menyebutkan hal itu di Aleppo meskipun terjadi lonjakan pertempuran di mana PBB menyatakan adanya pengabaian yang mengerikan bagi kehidupan sipil. "Gencatan senjata" akan dimulai pada Sabtu (30/4) pukul 01.00 waktu setempat, hanya berlangsung satu hari di pinggiran timur ibukota, wilayah Ghautah, dan tiga hari di pedesaan utara Latakia, ujar pernyataan militer rezim Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl. Kedua distrik telah menyaksikan pertempuran intensif dalam beberapa hari terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Masya Allah, seorang anak kecil selamat setelah seharian penuh di bawah reruntuhan Posted: 29 Apr 2016 04:00 PM PDT ALEPPO (Arrahmah.com) - Pada Kamis (28/4/2016) aktivis Suriah menyiarkan sebuah video yang menunjukkan seorang anak kecil berusia tiga tahun bisa terselamatkan setelah seharian penuh berada di bawah reruntuhan sebuah rumah sakit di Aleppo, lansir Al Jazeera. Bombardir yang menargetkan sebuah rumah sakit di Aleppo pada Rabu (27/4) telah menewaskan sedikitnya tiga puluh warga sipil, termasuk tiga orang dokter dan staf medis lainnya, juga kehancuran bangunan rumah sakit dan bangunan tempat tinggal di sekitarnya. (maheera/arrahmah.com) |
Keji, seorang wanita hamil di Palestina dieksekusi oleh tentara zionis "Israel" Posted: 29 Apr 2016 03:00 AM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Maram Abu Ismail (25) dan saudaranya, Ibrahim (16), dibunuh tanpa alasan di sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat, lansir WB (29/4/2016). Keluarga Maram Abu Ismail mengatakan bahwa Maram Abu Ismail dan Ibrahim ditembak oleh pasukan penjajah "Israel". Kepada media Palestina, keluarga itu mengatakan bahwa Maram sedang hamil lima bulan pada saat terbunuh. Saat itu Maram sedang dalam perjalanan medis di Yerusalem. Polisi "Israel" mengklaim Maram memegang pisau dan berjalan dengan cepat ke arah polisi dan pasukan zionis "Israel" di pos pemeriksaan Qalandia. Dalam sebuah pernyataan resminya, Kementerian Informasi Palestina mengatakan bahwa tindakan pasukan biadab "Israel" yang membunuh dua saudara itu adalah tindakan yang brutal. Para saksi mata membantah klaim zionis "Israel". Mereka mengatakan bahwa dua warga Palestina itu berjalan menjauhi jalur ketika pasukan biadab "Israel" menyuruh Maram dan Ibrahim untuk menjauh. Seorang saksi mata mengatakan bahwa Maram ditembak 15 kali oleh seorang tentara "Israel". Alaa Sobohm sopir bus Palestina, mengatakan kepada Reuters bahwa dua bersaudara itu tampaknya sudah terbiasa dengan prosedur penyeberangan. "Begitu mereka berdua menyeberang, (pasukan "Israel") mulai berteriak 'Kembali! Kembali!' dan kemudian mereka mulai menembak. Orang pertama yang mereka tembak adalah yang perempuan,si anak lelaki mencoba pergi ke belakang ketika tentara itu menembakkan tujuh peluru kepadanya," kata Soboh. (fath/arrahmah.com) |
Nau'udzubillaah, Kolombia legalkan pernikahan sesama jenis Posted: 29 Apr 2016 02:00 AM PDT BOGOTA (Arrahmah.com) - Kolombia menjadi negara keempat di Amerika Latin yang resmi melegalkan pernikahan sesama jenis setelah Argentina, Brasil, dan Uruguay. Legalisasi pernikahan sesama jenis itu diumumkan menyusul putusan pengadilan tertinggi di negara itu pada Kamis (28/4). Sebelum keputusan pengadilan, para pengidap penyakit disorientasi seksual tersebut membentuk serikat sipil di Kolombia. "Sekitar 70 serikat sebelumnya terdaftar hanya sebagai kemitraan sipil, sekarang otomatis akan diubah menjadi pernikahan resmi di bawah hukum baru," kata hakim Alberto Rojas, sebagaimana dilansir IB Times (29/4/2016). (fath/arrahmah.com) |
MUI Sukabumi telusuri penyebaran aliran sesat dan LGBT Posted: 28 Apr 2016 11:57 PM PDT SUKABUMI (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menelusuri masuknya aliran sesat dan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). "Saat ini kami terus melakukan pendataan di setiap wilayah yang bertujuan untuk antisipasi masuknya faham sesat dan penyebaran penyakit LGBT di tengah masyarakat," kata Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Oman Komarudin di Sukabumi, Kamis (28/4/2016), lansir Antara. Menurutnya, penelusuran ini dilakukan karena aliran sesat maupun LGBT sangat berbahaya keberadaannya di tengah masyarakat, yang bisa merusak akidah dan mental warga. Maka dari itu, pihaknya sudah membentuk tim untuk meningkatkan kewaspadaan, selain itu pengurus MUI di tingkat kecamatan pun menjadi garda terdepan untuk melakukan antisipasi ini. Dalam melakukan berbagai tindakan ini MUI juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi dan aparat penegak hukum untuk mempermudah pihaknya dalam menegakkan kebajikan, syariat Islam dan sosialisasi bahaya aliran sesat dan LGBT. "Kami juga sudah meminta masyarakat agar selalu waspada masuknya anggota aliran sesat dan komunitas LGBT untuk menyebarkan paham menyimpangnya itu," tambahnya. Oman mengatakan tindakan yang dilakukan pihaknya jika di Kabupaten Sukabumi ada kelompok aliran sesat dan komunitas LGBT yakni memberikan pembinaan agar mereka kembali normal. Tujuan utama pihaknya dalam menegakan syariat Islam ini adalah untuk meluruskan akidah dan kejiwaan masyarakat, karena bagaimanapun juga mereka adalah umat yang tentunya harus dibimbing agar tidak kembali terjerumus kepada ajaran yang menyimpang. (azm/arrahmah.com) |
Klarifikasi tuduhan Said Aqil, putra Ustadz Abu Bakar Baasyir datangi kantor PBNU Posted: 28 Apr 2016 10:25 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Putra Ustadz Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim Ba'asyir dan keluarga mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya no 164, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016). Kedatangan mereka untuk menyampaikan protes dan meminta klarifikasi atas pernyataan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj yang dimuat CNN Indonesia yang dirilis pada Rabu, (27/4) berjudul, "Ketua PBNU: Baasyir Marah Saat Diminta Bom Bunuh Diri". Dalam berita itu disebutkan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut Abu Bakar Baasyir hanya bisa menyuruh para anak buahnya untuk meledakkan diri dengan bom dalam aksi teror. Namun Baasyir sendiri malah marah saat anak buahnya meminta dirinya mencoba lebih dulu aksi bom bunuh diri tersebut. "Jadi sebenarnya Abu Bakar itu mendoktrin anak-anaknya melakukan aksi bunuh diri. Anak-anaknya berkata 'Ustad dulu dong yang bunuh diri' dan dia (Abu Bakar) marah," kata Said usai bertemu Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (27/14) lalu. Terkait tuduhan Said Aqil tersebut, putra Ustaz Abu Bakar Baasyir mendatangi kantor PBNU untuk meminta klarifikasi. Kedatangan pihak keluarga Ustadz Abu Bakar Baasyir ini diterima oleh Wasekjen PBNU Ishfah Abidal Azi, Ketua PBNU Bidang Masjid Abdul Manan Ghani dan Ketua PBNU Bidang Ekonomi Eman Suryaman. "Tujuan kami datang ke sini, ingin mengkonfrontir, mengklarifikasi pernyataan dan meminta kejelasan atas statement Ketua Umum PBNU Said Aqil usai bertemu wakil presiden, dimana beliau mengucapkan bahwa Ustadz Abubakar Ba'syir itu memerintahkan anak-anaknya itu untuk bawa bom," kata Abdul Rahim saat bertemu dengan tiga pengurus PBNU tersebut, sebagaimana dilansir Tribunnews. "Jadi, kami ingin meminta penjelasan kalau beliau ini bicara seperti itu memiliki dasarnya, artinya betul-betul tahu kapan dan dari mana (sumbernya). Mungkin pernah tahu Ustadz Abu Bakar Ba'asyir mengucapkan demikian," katanya. Abdul Rahim mengungkapkan bahwa sangat disayangkan jika Said Aqil Siroj selaku Ketua Umum PBNU tidak mempunyai bukti atau sumber bahwa Ustadz Abu Bakar Ba'asyir pernah mengajarkan kepada anak buahnya untuk membawa bom atau melakukan bom bunuh diri. Jika tidak ada bukti Said Aqil harus mencabut pernyataannya itu melalui media massa, tegasnya. Kepada ketiga pengurus PBNU tersebut, Abdul Rahim mengatakan bahwa keluarganya sangat dirugikan atas pernyataan Said Aqil. Karena Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tidak pernah menyampaikan ajaran maupun doktrin untuk membawa atau melakukan bom bunuh diri kepada anak buah maupun anak kandungnya. Menanggapi protes tersebut, ketiga pengurus PBNU menyatakan akan mempelajari laporan keluarga Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ini. Pengurus PBNU juga akan meminta klarifikasi kepada Said Aqil dan pengurus PBNU yang mendampinginya saat menyampaikan pernyataan tersebut. Pihak keluarga Ustadz Abu Bakar Ba'asyir belum bisa bertemu dan meminta klarifikasi secara langsung kepada Said Aqil Siroj di kantor PBNU karena ia sedang berada di Maluku Utara. Abdul Rahim menyatakan bahwa dia akan mendatangi lagi kantor PBNU jika dalam waktu dekat Said Aqil belum memberikan penjelasan atau tanggapan atas pernyataannya itu. (ameera/arrahmah.com) |
Memuat kartun Nabi Muhammad, dua jurnalis dipenjara di Turki Posted: 28 Apr 2016 09:30 PM PDT ANKARA (Arrahmah.com) - Pengadilan Turki pada Kamis (28/4/2016) menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepada dua wartawan karena telah memuat kartun Nabi Muhammad, kata pengacara mereka. Hukuman tersebut dijatuhkan kepada kolumnis surat kabar oposisi Cumhuriyet, Hikmet Cetinkaya dan Ceyda Karan. "Kedua wartawan itu masing-masing dihukum dua tahun penjara," kata pengacara Bulent Utku. "Tapi kami akan mengajukan banding atas putusan itu," lansir Middle East Eye. Karan dan Cetinkaya diadili pada bulan Januari tahun lalu atas tuduhan menghasut kebencian publik dan penghinaan terhadap nilai-nilai agama setelah memuat kolom surat kabarnya dengan kartun nabi Muhammad. Surat kabar oposisi Cumhuriyet telah menerbitkan empat halaman Charlie Hebdo yang diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, yang menandai edisi pertama majalah satir Perancis itu sejak serangan mematikan di kantor Charlie Hebdo di Paris pada tahun 2015. Edisi tersebut tidak termasuk sampul depan yang menampilkan kartun nabi Muhammad, bahkan sebuah versi kartun Nabi Muhammad yang lebih kecil dimuat dua kali dalam surat kabar itu yang dibuat oleh Karan dan Cetinkaya. Cumhuriyet, merupakan salah satu surat kabar oposisi yang sangat kukuh menentang pemerintahan Presiden Presiden Recep Tayyip Erdogan yang berakar pada nilai-nilai Islam. Kepala Editor Can Dundar dan kepala biro Erdem Gul saat ini diadili atas tuduhan mengungkapkan rahasia negara dan terancam hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah. Karan, pada akun twitternya @ceydak mengecam pemerintah Turki, dan mengatakan: ".Biarkan hukuman dua tahun kami ini menjadi hadiah bagi fasis liberal kami #JeSuisCharlie" (ameera/arrahmah.com) |
15 orang ditangkap terkait serangan bom di Turki Posted: 28 Apr 2016 08:30 PM PDT BURSA (Arrahmah.com) - Otoritas Turki menangkap 15 orang terkait serangan bom bunuh diri di wilayah barat laut kota Bursa. Serangan yang dilakukan seorang wanita itu menyebabkan delapan orang terluka. "Lima belas orang telah ditangkap karena terkait dengan serangan di Bursa. Terdapat indikasi kuat bahwa [serangan] ini terkait ke sebuah kelompok," ujar Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala. Serangan yang terjadi pada Rabu (27/4) merupakan bom bunuh diri ke lima di pusat kota di Turki sepanjang tahun 2016, lansir Reuters (28/4/2016). Sejumlah stasiun televisi Turki, TRT dan CNN Turk, mengutip Mendagri Turki Efkan Ala menyatakan bahwa sejumlah bukti menunjukkan keterkaitan serangan ini dengan sebuah kelompok militan. Namun, Ala tidak memberikan rincian lebih lanjut. Beberapa orang yang ditangkap berasal dari luar kota Bursa, dan kini tengah diselidiki di markas polisi setempat. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Sebelunya, dua serangan di Istanbul tahun ini, disebut-sebut dilakukan oleh ISIS. Sementara, dua serangan bom bunuh diri lainnya adai di ibu kota Ankara diklaim oleh kelompok militan Kurdi. Serangan di Bursa terjadi sehari setelah Amerika Serikat memperingatkan warganya di Turki soal ancaman serangan teroris di sejumlah kawasan wisata Turki. Bursa merupakan kota terbesar keempat di Turki dan sebuah pusat industri yang menghubungkan langsung ke perbatasan Istanbul dan Laut Marmara. (fath/arrahmah.com) |
Korban meninggal serangan di Rumah Sakit Suriah mencapai 50 jiwa Posted: 28 Apr 2016 08:00 PM PDT ALEPPO (Arrahmah.com) - Korban meninggal akibat serangan udara di rumah sakit anak Aleppo, Suriah, telah mencapai 50 orang. Beberapa pihak saling tuding atas insiden itu. Rumah sakit lapangan Al Quds di Aleppo dihantam bom dari jet tempur pada Rabu (27/4) waktu setempat. Lembaga Dokter Lintas Batas (MSF), yang mengoperasikan rumah sakit itu, mengatakan korban meninggal mencapai 50 orang, di antaranya adalah dua dokter, dua suster, satu pejaga dan satu staf teknis, sisanya belum teridentifikasi namun diperkirakan ada korban anak-anak. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah. Salah seorang di antara korban merupakan satu dari sedikit dokter anak yang masih tersisa di Aleppo, menurut direktur eksekutif MSF, Jason cone, dala akun Twitternya. Salah satu tim medis mengatakan kepada CNN bahwa ada dua bom barel yang menghantam bangunan dekat rumah sakit. Korban terluka langsung berlarian ke rumah sakit, beberapa kerabat menggotong anggota keluarga mereka. Lalu saat kekacauan terjadi, bom barel dijatuhkan di gerbang rumah sakit, menyebabkan korban tewas semakin banyak berjatuhan. Bom barel merupakan sebuah tong berisi bahan peledak, biasa digunakan oleh pasukan rezin Nushairiyah. "Kami tidak yakin siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. Yang kami tahu adalah pemerintah Suriah biasanya menggunakan bom barel seperti ini," kata Marco. Selain korban jiwa, insiden itu juga menyebabkan rumah sakit terpenting di Aleppo hancur berkeping-keping, lansir CNN (29/4/2016). Konflik di Suriah dimulai tahun 2011 dalam upaya rakyat menggulingkan Asad. Menurut perhitungan resmi PBB tahun lalu, korban tewas akibat perang telah lebih dari 250.000 orang. Sebanyak 5 juta rakyat Suriah kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. (fath/arrahmah.com) |
Dia satu dari sedikit Ulama yang pandai menulis Posted: 28 Apr 2016 07:04 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Prof Dr KH Ali Mustafa Ya'qub MA adalah salah satu dari sedikit Ulama yang pandai menulis. Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam menjelaskan bahwa KH Ali Mustafa Ya'qub yang telah wafat adalah sosok ulama yang pandai menulis. "Beliau ini ahli hadits dari sedikit ahli hadits di Indonesia, ditambah, beliau juga sangat pandai menulis, kata-kata yang beliau tulis sangat mudah dipahami. Sudah banyak karyanya, kolom, buku, dan tulisan lain," terang Niam lansir Okezone Kamis (28/4/2016). Keahlian dalam hal menulis, ujar Niam, sangat jarang dimiliki oleh ulama. Hal itulah yang membuat nama Kiai Ali Mustafa Ya'qub begitu sulit untuk dilupakan. "Beliau itu ulama tradisional yang sangat pandai menulis, jarang sekali ada ulama seperti itu, banyak teladan yang mesti kita contoh dari beliau," ujar Niam. Seperti diketahui, mantan imam besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Ya'qub, tutup usia pada hari ini, Kamis (28/4/2016). Tokoh yang disegani umat Islam ini meninggal pada pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina, Ciputat, Tangerang Selatan. Mantan ketua umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Riyadh ini selain aktif menulis. kolumnis di beberapa media massa cetak, ia juga aktif menulis kitab.
(azm/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |