Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Terus targetkan sipil, serangan udara Rusia di Aleppo dan Idlib merenggut nyawa 55 orang

Posted: 12 Jan 2016 03:33 PM PST

Kota Aleppo yang berubah menjadi puing-puing

ALEPPO (Arrahmah.com) - Rusia telah melancarkan serangan udara mematikan di provinsi Aleppo dan Idlib, membunuh sedikitnya 55 orang pada Selasa (12/1/2016), ujar laporan aktivis Suriah.

Serangan udara pengecut oleh pasukan Rusia telah membunuh 25 orang di kota Manbej, termasuk 3 anak dan 5 perempuan dan melukai 40 orang lainnya.

Di kota didekatnya, Maresta Al-Khan, 10 orang gugur dan 12 lainnya terluka.

Serangan Rusia juga membunh 10 orang di lingkungan Kadi Askar di kota Aleppo.

Di provinsi Idlib, sedikitnya 10 orang termasuk 3 anak gugur dalam serangan udara serupa di kota perbatasan Sarmada, lansir Zaman Alwasl pada Selasa (12/1).

Sebelumnya pada Senin (11/1), 35 orang termasuk 20 anak, gugur dalam serangan udara brutal oleh Rusia di kota Anjara, pedesaan selatan Aleppo.

Blok oposisi utama, Koalisi Nasional Suriah, dalam sebuah laporan yang dirilis pada Sabtu pekan lalu, mengatakan bahwa mereka mendokumentasikan kematian 1.730 warga sipil dalam serangan udara Rusia sejak mereka meluncurkan kampanye udara di akhir September 2015.

Setidaknya 135 anak termasuk di antara korban kebrutalan pasukan Rusia, tambah laporan. Laporan juga mengungkapkan bahwa lebih dari 29 rumah sakit hancur dalam serangan, di samping sekolah, rumah penduduk dan tempat ibadah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Seorang pria AS didakwa atas tuduhan memberikan dukungan materi kepada afiliasi Al Qaeda di Afrika Timur

Posted: 12 Jan 2016 03:05 PM PST

Pejuang Asy-Syabaab memperlihatkan senjata mereka selama pelatihan di utara Mogadishu, Somalia pada 21 Oktober 2010. (Foto: AP)

MANHATTAN (Arrahmah.com) - Seorang pria AS telah didakwa atas tuduhan yang mengklaim bahwa ia telah memberikan dukungan materi kepada afiliasi Al Qaeda yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan mematikan di Afrika Timur.

Otoritas pada Senin (11/1/2016) mengklaim Maalik Alim Jones (31) telah melakukan perjalanan ke Somalia pada tahun 2011 untuk berperang di sisi Asy-Syabaab. Mereka juga mengklaim Jones mempelajari bagaimana menggunakan senapan AK-47 dan RPG, kemudian hasil dari pelatihannya digunakan untuk menyerang Kenya, lansir Al Arabiya pada Selasa (12/1).

Jones muncul di pengadilan federal di Manhattan pada 19 Desember lalu untuk menghadapi tuduhan termasuk konspirasi untuk memberikan dukungan kepada Asy-Syabaab dan memiliki, membawa serta menggunakan senjata api.

Informasi dari pengacaranya tidak tersedia. Jika dinyatakan bersalah, Jones akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin IIA bebaskan tawanan asal Kanada setelah lima tahun

Posted: 12 Jan 2016 08:37 AM PST

colin rutherford

(Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membebaskan seorang kebangsaan Kanada, Colin Rutherford, yang ditawan Mujahidin selama lima tahun silam.

Menurut rilisan resmi IIA melalui Voice of Jihad pada Selasa (12/1/2016), Rutherford dibebaskan oleh Mujahidin pada Senin (11/1) atas dasar rasa simpati kemanusiaan dan adab Islam melalui intermediasi oleh Qatar dan berdasarkan instruksi dari pemimpin IIA.

Pria asal Toronto itu, yang ditawan Mujahidin IIA pada 2010, pernah muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh IIA pada 2011. Dalam video itu Rutherford nampak dalam keadaan baik dan sehat, menunjukkan bahwa Mujahidin IIA memperlakukannya dengan baik.

Pemerintah Kanada berterima kasih kepada Qatar atas bantuannya dalam upaya membebaskan Rutherford. (siraaj/arrahmah.com)

Kompleks intelijen Saudi dibom

Posted: 12 Jan 2016 06:55 AM PST

Menurut Reuters, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi mengkonfirmasi serangan itu, yang menyatakan bahwa "ada upaya teroris untuk membakar gedung itu dengan bom molotov."

RIYADH (Arrahmah.com) - Reuters melaporkan bahwa penyerang bertopeng melemparkan bom api ke kompleks intelijen di timur kota Qatif, Arab Saudi, pada Senin (11/1/2016).

Menurut Reuters, seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi mengkonfirmasi serangan itu, yang menyatakan bahwa "ada upaya teroris untuk membakar gedung itu dengan bom molotov."

Dia menyatakan lebih lanjut bahwa setidaknya satu penyerang telah ditangkap.

Video yang belum dikonfirmasi kebenarannya yang beredar di media sosial tanggal 9 Januari, menampilkan pria bertopeng melemparkan bom api ke atas dinding luar kompleks bangunan itu.

Video itu berisi catatan bahwa serangan itu dilakukan oleh pemuda Syiah sebagai balas dendam atas eksekusi Sheikh Nimr al-Nimr, seorang tokoh terkemuka Syiah dari Qatif.

Keaslian video itu belum diverifikasi. belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Tingkat kerusakan masih belum diketahui, dan pemerintah Saudi tidak melaporkan adanya korban.

(ameera/arrahmah.com)

Ledakan mematikan hantam daerah padat turis di Istanbul

Posted: 12 Jan 2016 06:31 AM PST

Erdem Koroglu, yang bekerja di kantor terdekat pada saat ledakan itu terjadi, mengatakan kepada televisi NTV bahwa ia melihat beberapa orang tergeletak di tanah setelah ledakan itu.

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Setidaknya 10 orang tewas dalam ledakan di alun-alun bersejarah Sultan Ahmet di pusat Istanbul, yang merupakan objek wisata utama, kata pejabat di kantor gubernur Instanbul.

Sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, Selasa (12/1/2016), ledakan itu terjadi sekitar pukul 10:20 waktu setempat pada Selasa pagi. Dalam sebuah pernyataan, pejabat kantor gubernur Istanbul mengatakan bahwa 10 orang tewas dan 15 luka-luka.

"Penyelidikan terhadap penyebab ledakan, jenis ledakan dan pelaku sedang dilakukan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Dogan, lansir Al Jazeera.

Wisatawan asing diyakini berada di antara korban ledakan tersebut.

Setidaknya satu saksi melaporkan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi penyebab resmi ledakan itu belum diumumkan.

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu telah mengadakan pertemuan keamanan darurat dengan para menteri dan pejabat penting.

Setelah ledakan itu, ambulans bergegas menuju lokasi kejadian di alun-alun Sultan Ahmet, dekat dengan Masjid Biru dan Hagia Sophia, yang berada di daerah wisata utama kota terpadat Turki.

Ambulans tersebut mengangkut para korban yang terluka, sedangkan polisi dikerahkan untuk memblokir jalan-jalan.

Polisi mengambil langkah-langkah ekstra untuk melindungi orang-orang terhadap kemungkinan terjadi ledakan kedua.

"Saksi mengatakan bahwa ledakan itu terdengar dari lingkungan yang lain. Saksi mata mengatakan bahwa tanah bergetar," Emre Rende, wartawan Al Jazeera melaporkan dari Istanbul.

Rende mengatakan bahwa polisi sedang melakukan pencarian di luar daerah yang telah ditutup itu.

Erdem Koroglu, yang bekerja di kantor terdekat pada saat ledakan itu terjadi, mengatakan kepada televisi NTV bahwa ia melihat beberapa orang tergeletak di tanah setelah ledakan itu.

"Sulit untuk mengatakan siapa yang hidup atau mati," kata Koroglu. "Bangunan bergetar akibat kekuatan ledakan."

Ledakan itu terjadi hanya berselang setahun setelah seorang pengebom bunuh diri wanita meledakkan dirinya di sebuah kantor polisi di alun-alun yang sama, satu orang tewas dan yang lainnya terluka.

(ameera/arrahmah.com)

Dewan Dakwah Aceh kerjasama dengan ABIM Malaysia

Posted: 12 Jan 2016 04:07 AM PST

Pertemuan rombongan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan pengurus Dewan Dakwah Aceh di Markaz Dewan Dakwah Aceh Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Sabtu (9/1/2016) malam.

ACEH BESAR (Arrahmah.com) - Rombongan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) mengunjungi Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (9/1) malam.

Kedatangan rombongan yang terdiri dari Presiden ABIM 2011–2015 Amidi bin Abdul Manan, Wakil Presiden ABIM Mohd Naim Mohd Noor, Ketua Islamic Outreach ABIM P. Aizan bin Tukirin dan Pimpinan ABIM wilayah Syah Alam Imran Yusuf ini disambut oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Tgk Hasanuddin Yusuf Adan dan pengurus lainnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung usai shalat berjamaah dan makan malam bersama tersebut, bertujuan untuk memperkuat silaturrahmi kedua organisasi Islam ini. juga saling memaparkan dan memperkenalkan program-program yang telah, sedang dan akan dilaksanakan.

"Alhamdulillah, terima kasih yang tak berhingga kami haturkan kepada rombongan ABIM yang sudah bisa berhadir ke Markaz Dewan Dakwan Aceh ini, semoga suatu saat nanti kami pun diberi kuasa untuk bisa hadir ke Markas ABIM di Malaysia," kata Ketua Dewan Dakwah Aceh Tgk Hasanuddin Yusuf Adan ketika memberikan sambutan mengawali silaturrahmi tersebut.

Tgk Hasanuddin menjelaskan bahwa Dewan Dakwah merupakan organisasi berbentuk yayasan yang didirikan oleh salah seorang tokoh nasional yaitu Allahu Yarham Muhammad Natsir yang merupakan Ketua Partai Masyumi pada saat itu. Untuk Provinsi Aceh sudah berdiri sejak tahun 1991 dan telah tersebar di 23 Kab/Kota.

"Saat ini kita sedang mengembangkan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) sebagai cikal bakal pembentukan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID). Juga mengembangkan dakwah di daerah perbatasan Aceh dari upaya kristenisasi," jelasnya.

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry ini berharap akan dapat bekerjasama secara kongkrit dengan ABIM dalam hal pembinaan kaderisasi dan pertukaran da'i serta adanya saling tukar informasi demi kemaslahatan ummat.

Sementara itu Wakil Presiden ABIM Mohd Naim Mohd Noor menyambut baik silaturrahmi ini. Karena menurutnya pergerakan Dewan Dakwah sama dengan ABIM. Dan mareka pun pernah menyelenggarakan seminar tentang sumbangan Muhammad Natsir (Pendiri Dewan Dakwah) di Malaysia.

Dia menjelaskan saat ini yang menjadi tumpuan ABIM diantaranya sekolah, rumah sakit, koperasi Islam dan mesjid tour guide.

"ABIM akan bekerjasama dengan Dewan Dakwah Aceh dan untuk program-program selanjutnya akan dikomunikasi kembali," kata Mohd Naim. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Menlu Turki kecam serangan Rusia terhadap warga sipil di Suriah

Posted: 12 Jan 2016 03:00 AM PST

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

ANKARA (Arrahmah.com) - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengecam serangan Rusia terhadap warga sipil di Suriah, pada Senin (11/1/2016).

Cavusoglu menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai serangan udara Rusia terhadap warga sipil dengan mengingatkan bahwa sekitar 30 orang tewas dalam serangan Rusia di West Aleppo.

"Saya sangat mengutuk pembunuhan warga sipil Rusia yang hampir setiap hari termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua dalam serangan di wilayah pemukiman di Suriah. Saya tidak dapat mengaitkan hal ini dengan kemanusiaan."

Cavusoglu juga mengatakan bahwa menargetkan warga sipil dengan cara ini dan menyebabkan mereka mati kelaparan adalah "kejahatan perang" yang terang-terangan.

Menlu Turki itu juga berkomentar bahwa tindakan Rusia membahayakan proses solusi konflik Suriah.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa serangan Rusia menewaskan 583 orang, termasuk 570 warga sipil di Suriah, sejak meluncurkan kampanye udara untuk mendukung rezim Asad.

Sementara Kremlin mengatakan bahwa serangan udara di Suriah ditujukan terutama pada target ISIS, beberapa anggota NATO mengatakan bahwa Rusia menargetkan kelompok oposisi moderat yang menentang Asad.

(ameera/arrahmah.com)

TPM meminta agar Ustadz Ba'asyir dibebaskan dari tuduhan terorisme

Posted: 12 Jan 2016 02:37 AM PST

Ahmad Michdan, SH,

CILACAP (Arrahmah.com) - Tim Pengacara Muslim (TPM) meminta kepada pengadilan peninjauan kembali (PK) agar Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dibebaskan dari segala tuduhan kasus terorisme dan dibebaskan dari hukuman.

"Kalau tidak dilepaskan, setidak-tidaknya ada pengurangan hukuman," kata anggota Dewan Pembina TPM Achmad Michdan, lansir Antara.

Lebih lanjut, Michdan mengatakan bahwa novum, bukti hukum baru yang dipakai dalam sidang tersebut adalah Ustadz Ba'asyir tidak terkait dengan kasus terorisme.

"Ustadz Abu hanya mengumpulkan dana sekitar Rp50 juta-an. Beliau kemudian memberikan infak ke Palestina, namun kalau kemudian dana tersebut digunakan untuk latihan militer di Aceh, maka seharusnya yang diadili bukanlah pemberi dana, melainkan pengguna dana," kata dia yang juga anggota tim penasihat hukum Ba'asyir.

Pada persidangan PK ini TPM bakal mengajukan lima orang saksi yang diajukan terpidana Ustadz Ba'asyir .

"Dari lima saksi itu, tiga orang di antaranya berada di Pulau Nusakambangan, Cilacap, (terpidana kasus terorismen, red.) sedangkan dua orang lainnya dari luar," jelas Michdan kepada wartawan usai sidang PK Ba'asyir di Ruang Wijayakusuma, Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, lansir Antara.

Kata dia, tiga saksi yang berada di Pulau Nusakambangan itu terdiri atas Abdullah Sonata, Komarudin, dan Joko Sulistyo.

Oleh karena itu, dia mengharapkan majelis hakim bisa memfasilitasi kehadiran tiga saksi tersebut dalam persidangan selanjutnya yang akan digelar pada 26 Februari 2016.

Sementara dua saksi dari luar, kata dia, yakni Jose Rizal Jurnalis dan Habib Rizieq Syihab.

Suasana Sidang PK Ustadz Ba'asyir dihadiri sekitar 700 orang aktivis Islam. Akan tetapi tidak semua massa simpatisan Ustadz bisa memasuki ruang sidang sehingga sebagian besar berada di halaman dan ruas jalan depan PN Cilacap.

Selama persidangan, mereka tidak henti-hentinya meneriakkan takbir dan dukungan serta yel-yel "Bebaskan Ustaz Abu".

Berdasarkan keputusan sidang pada hari Selasa (12/1/2016), sidang lanjutan terhadap PK yang diajukan Ustadz Ba'asyir akan digelar pada tanggal 26 Januari 2016 dengan agenda penyampaian tanggapan jaksa penuntut umum dan pemeriksaan saksi.

Sebagai informasi, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Abu Bakar Ba'asyir, sehingga yang bersangkutan mengajukan banding.

Akan tetapi di tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan hukuman sembilan tahun penjara untuk Ustadz Ba'asyir.

Sementara di tingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 332/Pid/2011 PT.DKI pada bulan Oktober 2011.

Dalam hal ini, MA membatalkan putusan hukuman sembilan tahun penjara dan kembali pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yakni 15 tahun penjara.

Ustadz Baasyir menghuni Lapas Batu sejak 6 Oktober 2012 setelah dipindah dari Rumah Tahanan Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Sejak 15 Januari 2013, dia dipindah ke Blok D Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. (azm/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia di Aleppo renggut 17 nyawa

Posted: 12 Jan 2016 02:00 AM PST

Serangan udara Rusia menghantam sebuah sekolah di Aleppo pada Senin 11/1/2106. (Foto: MEMO)

ALEPPO (Arrahmah.com) - 17 orang meninggal dan 25 lainnya luka-luka setelah pesawat tempur penjajah Rusia menargetkan sekolah di Aleppo, Suriah, pada Senin (11/1/2016). 8 orang dari korban meninggal merupakan mahasiswa.

Sebagaimana dilansir MEMO (11/1), Pertahanan Sipil Suriah mengatakan pesawat Rusia menghantam kota barat Anjara.

Sejak 30 September, Rusia, yang merupakan sekutu rezim Asad, telah menargetkan daerah sipil dan fasilitas kemanusiaan di Suriah.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa Rusia, sejak meluncurkan operasi militer untuk mendukung rezim Asad, telah membunuh 583 orang, 570 orang diantaranya merupakan warga sipil.

(fath/arrahmah.com)

Irak menawarkan untuk memediasi Iran dan Arab Saudi

Posted: 12 Jan 2016 01:30 AM PST

Iraqi-Foreign-Minister-Ibrahim-al-Jaafari-100-AFP

BAGHDAD (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior Irak mengatakan kepada Anadolu Agency pada Senin (11/1/2016) bahwa Baghdad berusaha untuk mengurangi ketegangan antara Teheran dan Riyadh, yang mencapai puncaknya baru-baru ini menyusul eksekusi tokoh terkemuka Syiah oleh Arab Saudi.

"Irak telah memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi," kata Wakil Menteri Luar Negeri Omar Barazanchi saat berkunjung ke kantor Anadolu Agency di wilayah Kurdi Irak.

Arab Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah pengunjuk rasa membakar dua bangunan diplomatiknya di Teheran dan Mashhad.

Barzanji mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al-Jafari, berbicara dengan para pejabat di kedua negara itu tentang masalah ini beberapa kali.

Dia menambahkan bahwa Jafari meyakinkan Menteri Luar Negeri Saudi, Adel bin Ahmad Al-Jubeir, bahwa serangan terhadap misi-misi diplomat Saudi tidak akan pernah terjadi di Irak.

"Beberapa fraksi memberi tekanan pada pemerintah [Irak] untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi," katanya.

"Meskipun semua tekanan ini, pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, sedang mencoba untuk menjaga keseimbangan hubungan [dengan Riyadh]."

Sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Turki telah mendesak Arab Saudi dan Iran untuk menahan diri di tengah perselisihan yang sedang berlangsung.

(ameera/arrahmah.com)