Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Lebih dari 12.000 pengungsi Suriah menumpuk di pintu perbatasan Yordania

Posted: 05 Jan 2016 03:37 PM PST

Pengungsi Suriah berusia 5 tahun, Aysha Elwan, membantu ibunya mematahkan ranting untuk digunakan sebagai kayu bakar di luar tenda keluarga mereka di dekat perbatasan Suriah di pinggiran Mafraq, Yordania. (Foto: AP)

AMMAN (Arrahmah.com) - Yordania telah mengakui bahwa lebih dari 12.000 pengungsi Suriah telah berkumpul di perbatasan, menunggu untuk masuk.

Konfirmasi oleh juru bicara pemerintah Muhammad Momani datang setelah Yordania sebelumnya menolak angka perkiraan yang diberikan oleh badan pengungsi PBB dan mengatakannya sebagai hal yang dibesar-besarkan.

Momani mengatakan kepada Associated Press pada Selasa (5/1/2016) bahwa jumlah saat ini 12.000.

Para pengungsi yang terdampar di daerah gurun terpencil di perbatasan Suriah-Yordania sering menghabiskan beberapa minggu atau bulan.

Momani menambahkan bahwa antara 50-100 orang pengungsi diizinkan masuk setiap hari dengan prioritas diberikan kepada wanita, anak-anak, orang tua dan orang sakit. Dia mengatakan masuknya pengungsi secara massal tidak diperbolehkan karena alasan keamanan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Rezim Nushairiyah menutup persimpangan utama di distrik Al-Waer yang melanggar gencatan senjata

Posted: 05 Jan 2016 03:05 PM PST

Persimpangan utama di distrik Al-Waer yang ditutup oleh tentara rezim Nushairiyah

HOMS (Arrahmah.com) - Warga dari lingkungan Al-Waer di pusat Homs yang sebelumnya mengalami pengepungan ketat, melaporkan adanya pelanggaran baru untuk kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB yang dicapai pada bulan lalu di mana sebuah persimpangan utama telah ditutup pada pekan ini, ujar aktivis kepada Zaman Alwasl.

Kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada 10 Desember menyatakan bahwa persimpangan Dawar Al-Muhandisin harus terus dibuka agar orang-orang dapat mengelola kehidupan normal mereka dan membeli kebutuhan pokok mereka. Namun tentara rezim telah memberlakukan pembatasan berlebihan hingga berakhir dengan penutupan.

Pada 10 Desember, 300 pejuang bersama dengan 400 anggota keluarga mereka meninggalkan distrik Al-Waer, di bawah kesepakatan gencatan senjata.

Rabu lalu, dua pejuang Suriah gugur di Al-Waer dan menjadi pelanggaran pertama kesepakatan gencatan senjata yang datang setelah tentara rezim Nushairiyah dan sekutunya melancarkan ofensif besar di wilayah Homs yang dikuasai oleh pejuang Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)

Remaja Palestina ditembak mati setelah dituduh menikam tentara "Israel" di Tepi Barat

Posted: 05 Jan 2016 06:45 AM PST

pal teen

PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang remaja Palestina berusia 18 tahun ditembak mati setelah ia dilaporkan menikam seorang tentara "Israel" di selatan Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki, klaim militer "Israel", sebagaimana dilansir Ma'an pada Selasa (5/1/2016).

Seorang jurubicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an bahwa penyerang menikam dan mengakibatkan luka ringan seorang prajurit "Israel" yang ditempatkan di persimpangan Gush Etzion.

"Pasukan Israel menanggapi serangan itu dan menembak penyerang, yang mengakibatkan kematiannya," katanya, menambahkan bahwa tentara yang terluka telah dievakuasi untuk perawatan medis.

Sumber-sumber keamanan Palestina kemudian mengidentifikasi remaja itu sebagai Ahmad Palestina Younis Kawazba (18), dari kota Sair utara Hebron.

Meskipun laporan awal menyatakan bahwa jenazahnya telah dikembalikan kepada pihak keluarganya, sejumlah sumber menegaskan bahwa jenazahnya masih ditahan oleh pemerintah "Israel".

Kawazba adalah penduduk keenam Sair yang ditembak mati oleh pasukan "Israel" sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober lalu.

Persimpangan Gush Etzion - titik pintu masuk ke blok pemukiman ilegal Gush Etzion - telah menjadi tempat pertumpahan darah dengan lebih dari 10 serangan yang telah mengakibatkan kematian sedikitnya enam warga Palestina dan tiga warga "Israel".

Setidaknya 140 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan biadab "Israel" sejak awal Oktober di wilayah Palestina yang diduduki dan "Israel".

Sementara "Israel" menuduh banyak dari mereka yang mencoba untuk menyerang pasukan "Israel" ketika mereka ditembak, warga Palestina dan kelompok hak asasi telah membantah klaim versi "Israel" mengenai peristiwa dalam sejumlah kasus tersebut.

Serangan yang telah terjadi telah disertai dengan gelombang kerusuhan yang melanda wilayah Palestina yang diduduki.

Kelompok-kelompok HAM telah berulang kali mengutuk pasukan "Israel" atas penggunaan pasukan yang berlebihan terhadap warga Palestina yang bahkan tidak bersenjata pada saat kematian mereka.

kawazba

Ahmad Younis Kawazba (18)

 

(aliakram/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" menahan 16 warga Palestina di Tepi Barat

Posted: 05 Jan 2016 06:25 AM PST

16

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan sedikitnya 16 warga Palestina dalam serangan menjelang fajar di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (5/1/2016), kata sumber-sumber Palestina dan "Israel", sebagaimana dilansir Ma'an.

Penduduk setempat di Hebron mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menyerbu kawasan kota Jabal Al-Sharif dan menahan Mahran Azan Dandis setelah menyerbu dan menggeledah rumah keluarganya.

Di Beit Ummar, ke utara Hebron, pasukan "Israel" dilaporkan telah menahan Amr Riyad Issa Arar (16).

Muhammad Ayyad Awad, juru bicara komite populer di Beit Ummar, mengatakan: "Lebih dari 30 tentara masuk ke rumah keluarganya, mengacungkan senjata mereka terhadap anggota keluarganya sebelum mereka menyerang ayah, ibu dan putra mereka Tariq (11) dan kemudian manahan Amr (16)."

Awad menambahkan bahwa tentara "Israel" juga menyerbu rumah Sadiq Mahmoud Ikhlayyil dan menyampaikan surat panggilan kepada anaknya, Muhammad (22), memerintahkan dia untuk pergi ke pangkalan militer Gush Etzion untuk diinterogasi.

Di Nablus, di Tepi Barat utara, pasukan "Israel" menahan dua pemuda Palestina setelah menyerbu rumah mereka. Sumber-sumber keamanan Palestina mengidentifikasi mereka sebagai Khalid Nidal Al-Syafi'i (22) dan Abdullah Al-Ikir (32).

Sementara itu, di distrik Jenin, pasukan Israel menahan lima pemuda Palestina.

Sumber-sumber keamanan mengidentifikasi tiga dari para tahanan sebagai Abd al-Wahhab Muhammad Hussein dari Bartaa, Yazan Khalid Qabaha dari Tural Al-Gharbiyya, dan Rabee Eihab Nafi Deihan dari Qabatya.

Pada Senin malam, pasukan "Israel" juga dilaporkan telah menahan Rabi Eyhab Al-Dihan (17) dari Qabatya dekat Jenin di pos pemeriksaan Huwwara sebelah selatan Nablus.

Beberapa kilometer ke arah selatan, pasukan "Israel" yang ditempatkan di pos pemeriksaan Zatara menahan Wathiq Mahmoud Sharqiyya (27) dari Al-Yamoun, di barat Jenin.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengklaim hanya melakukan 11 penangkapan pada hari Senin, mengatakan bahwa satu warga Palestina ditahan di distrik Ramallah, satu di Tulkarem, dua di Nablus, tiga di Bethlehem, dan empat di Hebron.

Dia mengatakan bahwa salah satu warga Palestina yang ditahan di Nablus adalah "anggota Hamas," sementara yang lain ditahan dengan tuduhan "kegiatan ilegal."

Pasukan "Israel" telah menahan ratusan warga Palestina sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober lalu.

Kelompok hak asasi tahanan Palestina 'Addameer memperkirakan pada bulan Desember bahwa "Israel" menahan 6.800 tahanan politik, termasuk 470 tahanan anak.

(aliakram/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menahan seorang pemuda Palestina dari Beit Ummar

Posted: 05 Jan 2016 06:20 AM PST

beit

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan seorang pemuda Palestina dari Beit Ummar pada Senin (4/1/2016), setelah menyerbu rumah keluarga pemuda itu dan mengeluarkan surat perintah penahanan, ungkap pengawas lokal kepada Ma'an.

Muhammad Ayyad Awad, juru bicara pengawas dengan Komite Beit Ummar Menentang Pemukiman dan Dinding Pemisah "Israel", mengatakan pasukan "Israel" membawa Rabi Jawad Awad (19) ke tahanan setelah ia tiba di kantor intelijen "Israel" di Gush Etzion untuk diinterogasi.

Juru bicara pengawas lokal mengatakan pemuda itu datang setelah pasukan "Israel" menyerbu wilayah Beit Ummar pada hari itu, dan mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap pemuda itu kepada ayahnya.

Sementara seorang juru bicara militer "Israel" tidak segera mengonfirmasi hal tersebut.

Ratusan warga Palestina telah ditahan oleh pasukan "Israel" sejak gelombang kerusuhan menyapu wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober lalu.

(aliakram/arrahmah.com)

Kuwait ikut putuskan hubungan diplomatik dengan Iran

Posted: 05 Jan 2016 06:10 AM PST

Kuwait menjadi negara kelima yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

KUWAIT (Arrahmah.com) - Setelah Arab Saudi, Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab, kini Kuwait ikut putuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Pada Selasa (5/1/2016), Kuwait mengumumkan menarik duta besarnya di Iran tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan diplomatik Kuwait-iran .

Kantor Kedutaan Arab Saudi di Teheran pada Sabtu (2/1) diserbu dan dibakar oleh para demonstran yang marah pasca pengeksekusian pendeta Syiah, Nimr Al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi.

Sebagaimana dilansir ABC News (5/1), Iran menyatakan penyesalan, dalam sebuah surat kepada PBB, atas serangan terhadap kantor Kedutaan Arab Saudi di Iran dan berjanji akan menangkap mereka yang bertanggung jawab. Iran menyatakan telah menahan lebih dari 40 orang demonstran dan akan mencari tersangka lainnya.

(fath/arrahmah.com)

Perdana Menterinya diejek, Inggris bidik eksekutor dalam video eksekusi terbaru ISIS

Posted: 05 Jan 2016 05:00 AM PST

IS

LONDON (Arrahmah.com) - Layanan keamanan Inggris telah meluncurkan sebuah investigasi terhadap video eksekusi terbaru ISIS yang konon menampilkan seorang warga Inggris, pers lokal Inggris melaporkan pada Senin (4/1/2016), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Rekaman, yang dirilis secara online pada Senin pagi, menunjukkan seorang pria bertopeng melambaikan senjata saat ia mengejek Perdana Menteri Inggris David Cameron atas pengeboman udara Inggris melawan kelompok ISIS di Suriah.

"Betapa anehnya, bahwa pemimpin sebuah pulau kecil mengancam kami dengan beberapa pesawat," pria tak dikenal terdengar berkata dengan aksen Inggris.

Sambil tetap melambaikan pistol, pria itu melanjutkan: "Tapi seperti Anda, seperti para pendahulu Anda [Tony] Blair dan [Gordon] Brown adalah sama-sama orang yang sombong dan bodoh. Bahkan David, Anda lebih dari tolol".

Sang aljogo dan empat pria bertopeng lainnya kemudian menembak mati lima orang, diyakini adalah orang Suriah, yang dituduh menjadi mata-mata Inggris.

Koran Inggris secara luas melaporkan pada Senin (4/1), bahwa layanan keamanan negara itu telah mulai bekerja untuk mengidentifikasi aljogo bertopeng tersebut.

Tindakannya tampaknya mirip dengan Muhammad Emwazi, anggota ISIS berusia 27 tahun dari London yang dikenal luas dalam pers tabloid sebagai Jihadi John.

(ameera/arrahmah.com)

Turki mengutuk serangan terhadap kedutaan Saudi

Posted: 05 Jan 2016 04:45 AM PST

FLAG

ANKARA (Arrahmah.com) - Turki telah mengatakan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk melindungi kedutaan negara-negara setelah terjadi serangan fisik terhadap kedutaan Arab Saudi di Iran yang memicu gelombang ketegangan regional.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki itu terjadi pada Selasa (5/1/2016), setelah warga Iran menyerang kedutaan Arab Saudi di Iran sebagai protes atas eksekusi tokoh Syiah pada Sabtu (2/1), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

"Serangan-serangan terhadap kedutaan Arab Saudi di Teheran dan Mashhad tidak dapat diterima karena negara tuan rumah harus melindungi gedung keduataan dan konsulat yang memiliki kekebalan penuh di bawah Konvensi Wina," kata kementerian itu, pada Selasa (5/1).

Kementerian itu juga mendesak Riyadh dan Teheran untuk bertindak agar ketegangan antara kedua negara tidak mempengaruhi kawasan Timur Tengah secara lebih luas.
Gesekan antara Syiah Iran dan Sunni Arab Saudi - saingan regional sengit yang berada dalam posisi yang berlawanan dalam konflik di Suriah dan Yaman - diperparah dengan adanya eksekusi tokoh Syiah Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi pada hari Sabtu.

Sebelum penangkapannya pada Juli 2012, Nimr memimpin protes massa menentang rezim Saudi. Dia termasuk diantara 47 orang yang dieksekusi pada hari Sabtu atas pelanggaran terorisme.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Ahad (3/1) setelah pengunjuk rasa Iran menyerang dan membakar kedutaan Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di Masyhad.

Arab Saudi kemudian menarik diplomatnya dari Iran. Kelompok pertama tiba di Arab Saudi pada Senin (4/1). Arab Saudi juga telah menghentikan semua penerbangan dari dan menuju Iran.

Menyusul Arab Saudi, Bahrain dan Sudan pada hari Senin juga memutus hubungan dengan Iran dan mengusir duta besar Iran sebagai bentuk protes atas serangan terhadap kedutaan Saudi.

Uni Emirat Arab juga merevisi kembali perwakilan diplomatiknya untuk Teheran.

(ameera/arrahmah.com)

Analisa efek eksekusi mati tahanan Al-Qaeda bagi Saudi

Posted: 05 Jan 2016 04:30 AM PST

aq

(Arrahmah.com) - Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan telah mengeksekusi 47 orang terkait tuduhan "terorisme" pada Sabtu (2/1/2016) di 12 kota berbeda di Saudi.

Di antara ke-47 orang yang dihukum mati itu termasuk sejumlah Mujahidin yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam serangan-serangan Al-Qaeda pada tahun 2003 dan 2004. Mereka telah dipenjara selama sekitar 8 tahun.

Cabang Al-Qaeda di Yaman, Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), telah mengecam pemerintah Saudi terkait keputusan eksekusi massal terhadap sejumlah Mujahidin Al-Qaeda dengan tuduhan "terorisme" di Arab Saudi tersebut.

Kiprah jihad Al-Qaeda di Saudi telah dimulai sejak AQAP belum terbentuk. Meletusnya aksi militer mereka telah berjalan sejak tahun 1996, dan puncaknya terjadi pada tahun 2002/2003. Sekitar 13 tahun yang lalu, Amir Al-Qaeda Arab Saudi dinyatakan syahid dalam baku tembak dengan tentara Saudi.

Dalam surat keputusan hukuman mati Saudi yang dimuat surat kabar Al-Riyadh, terdapat foto-foto dan nama-nama lengkap para tahanan yang dikaitkan dengan tuduhan kasus "terorisme" Al-Qaeda pada 1422, 1423, 1427 Hijriyah.

Menanggapi hal ini, Dr. Abdul Aziz Al-Hamd dalam kultwitnya menyampaikan analisa sejumlah efek eksekusi tahanan Al-Qaeda bagi Saudi.

Dr. Abdul Aziz Al-Hamd adalah seorang dosen ilmu informasi (media) politik dan pakar urusan kelompok-kelompok Islam Saudi yang berpengalaman memberi analisa peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi kawasan Timur Tengah.

Di antara teks kultwitnya disebutkan bahwa Abdul Aziz Al-Muqrin, Amir Al-Qaeda Arab Saudi sebelum terbentuknya AQAP syahid, in syaa Allah, dalam baku tembak dengan tentara Saudi sekitar tahun 2002 atau 2003.

Selain itu, dalam kultwitnya juga disebut bahwa Syaikh Hamud bin Uqla Asy-Syu'aibi, seorang ulama senior panutan Mujahidin Al-Qaeda Arab Saudi telah wafat sekitar tahun 2000-an.

Berikut terjemah lengkap analisa Dr. Abdul Aziz Al-Hamd terkait eksekusi yang dilakukan Saudi terhadap puluhan Mujahidin Al-Qaeda.

Efek Eksekusi Tahanan Al-Qaeda bagi Saudi
Oleh Dr Abdul Azis Al-Hamd

1. Tanggapan singkat atas apa yang beredar di twitter terkait eksekusi mati yang kita dengar, yang dimaksud adalah keinginan Departemen Dalam Negeri Saudi mengeksekusi tahanan Al-Qaeda.

2. Sebelum saya berbicara tentang efek mendatang bagi Arab Saudi pasca surat keputusan tersebut, saya akan berbicara tentang apa yang menyebabkan keputusan ini, dan kenapa baru akhir-akhir ini dibicarakan.

3. Semua orang tahu bahwa para tahanan di Saudi telah diputuskan oleh Departemen Dalam Negeri bahwa mereka dipenjara seumur hidup dan tidak menghukum mati mereka, hal ini dilakukan demi tujuan politis.

4. Arab Saudi ingin memanfaatkan para tahanan Al-Qaeda untuk memberikan tekanan politik kepada Amerika. Hal ini akan Saudi lakukan saat mereka memiliki hajat kepada negara Amerika.

5. Sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa di dalam penjara Arab Saudi terdapat komandan dan tokoh-tokoh jihad internasional yang mana orang-orang ini memiliki nilai tawar yang tinggi, baik bagi Al-Qaeda maupun Amerika.

6. Misalkan Amerika ingin mengubah sikap politiknya terhadap Arab Saudi, maka Saudi akan memanfaatkan tahanan Al-Qaeda untuk menekan Amerika.

7. Saya tidak berlebihan dengan mengatakan bahwa tahanan Al-Qaeda lebih memberikan pengaruh bagi Saudi terhadap Amerika dari pada jika Saudi memiliki bom nuklir.

8. Amerika tidak takut dengan rudal balistik dan bom atom melebihi ketakutan mereka kepada pemikir, kader dan orang-orang yang berpengalamn di dalam jihad yang memenuhi penjara pemerintah Arab Saudi.

9. Sebagai bukti, Amerika mengirim delegasi intelejen dengan pangkat yang tinggi ke Arab Saudi pasca kematian Abdul Azis Al-Muqrin guna memastikan kematiannya.

10. Perlu Anda ketahui bahwa Amerika mengirim salah satu agen CIA yang menyamar menjadi wartawan Amerika untuk mewawancarai Syaikh Hamud Uqla' Asy Syuaibi untuk mengetahui pemikirannya.

11. Apakah masuk akal jika kedunguan politik ini dilakukan Arab Saudi? Yaitu dengan mengorbankan "dokumen penting" ini demi memenuhi egoisme semata yang mana hal tersebut tidak memberikan faedah yang berarti bagi Saudi sendiri pada waktu sekarang ini.

12. Saya akan kembali berbicara tentang keputusan mengeksekusi yang dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri Saudi. Kenapa keputusan eksekusi muncul begitu tiba-tiba setelah sebelumnya biasa-biasa saja? Berdasarkan sumber yang saya ketahui bahwa sebab utama keputusan ini adalah aksi-aksi serangan belakangan ini yang terjadi di Saudi.

13. Yang saya maksud dengan aksi serangan belakangan ini adalah beberapa ightiyal yang dilakukan oleh sel ISIS terhadap orang yang tergabung dalam Departemen Keamanan, yang terkhusus adalah operasi yang dikenal dengan sandi "Takfi ya Saud" (cukup wahai Saudi).

14. Setelah kejadian ini pemerintah Saudi kemudian langsung memutuskan untuk mengeksekusi tahanan Al-Qaeda, karena mereka mengira bahwa serangan-serangan ini terjadi karena Saudi dianggap terlalu lembek (tidak berani eksekusi) menyikapi para tahanan.

15. Setiap orang yang paham politik dan mengerti logika aliran jihadi pasti mengetahui bahwa keputusan eksekusi tahanan Al-Qaeda tidak akan menyelesaikan masalah apa-apa.

16. Hal ini karena beberapa sebab. Pertama, amaliyah yang terjadi akhir-akhir ini tidak ada hubungannya dengan Al-Qaeda. Pelakunya adalah ISIS. Padahal terdapat perbedaan yang mencolok antara Al-Qaeda dan ISIS. Lantas mengapa mereka mengeksekusi tahanan Al-Qaeda untuk memberikan pelajaran kepada ISIS?

17. Sebab kedua, bahwa para jihadis sama sekali tidak takut hukuman mati, bahkan bagi mereka itu adalah kesyahidan, mereka berusaha untuk mati di jalan Allah, maka bagaiamana mungkin mereka takut terhadap tujuan mereka?.

18. Ketiga, Jihadis percaya dengan "balas dendam" mereka akan terus melakukannya, lantas bagaimana mungkin Arab Saudi akan menyelesaikan masalah dengan melakukan hal yang memicu masalah itu sendiri.

19. Yang keempat, dan ini yang paling berbahaya, yaitu para tahanan Al-Qaeda secara ketandziman bergabung dengan AQAP, sementara AQAP sedang sibuk memerangi Houtsi dan menahan serangan meraka terhadap Ahlus Sunnah.

20. Perang yang dilancarkan Al-Qaeda di Yaman terhadap Houtsi merupakan poin strategis bagi Arab Saudi, baik secara politik maupun militer. Karena Al-Qaeda membantu Arab Saudi untuk membendung serangan Rafidhah di Jazirah Arab.

21. Keputusan Saudi untuk mengeksekusi tahanan Al-Qaeda akan berdampak langsung pada perubahan strategi Al-Qaeda, preseden ini akan memaksa Al-Qaeda untuk mengubah strateginya dalam waktu dekat dan akan membuka perang baru.

22. Dengan demikian, dengan mengeksekusi tahanan Al-Qaeda, Arab Saudi akan rugi dari dua sisi. Pertama, secara tidak langsung mereka menyibukkan Al-Qaeda dari perang melawan Houtsi. Kedua, memaksa Arab Saudi melakukan perang baru yaitu melawan Al-Qaeda dari dalam.

23. Berdasarkan data di atas, saya melihat keputusan untuk mengeksekusi (tahanan Al-Qaeda) merupakan keputusan yang dungu baik secara politik, syar'i, maupun militer. Dan tidak ada yang mendapatkan manfaat dari keputusan itu melainkan Iran dan Amerika, baik sekarang maupun di masa mendatang.

(aliakram/arrahmah.com)

Kamp penjajah asing di dekat bandara Kabul diserang Mujahidin IIA

Posted: 04 Jan 2016 11:42 PM PST

kabul_2585560b

KABUL (Arrahmah.com) - Sebuah serangan syahid Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), di tengah serangkaian "Operasi Azam", menghantam Camp Baron milik penjajah asing yang dekat dengan Bandara Internasional Kabul pada Senin (4/1/2016) sore, menurut laporan Al-Emarah News.

Laporan mengatakan bahwa seorang Mujahid IIA bernama Mualim meledakkan truk yang penuh bahan peledak di kamp tersebut. Truknya menghantam gerbang baja dan menghancurkan sebagian besar kamp itu.

Puluhan penjajah asing dan tentara rezim tewas dan terluka dalam ledakan dahsyat tersebut, tambah laporan.

Serangan tersebut terjadi setelah sebelumnya seorang Mujahid melancarkan serangan terhadap sebuah pos pemeriksan yang terletak di dekat gerbang bandara Kabul pada pagi hari di hari yang sama.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Al-Emarah News, setidaknya 6 polisi tewas dan sejumlah lainnya menderita luka.

Serangan-serangan semacam itu yang menargetkan area-area yang sangat dijaga ketat di kota Kabul menunjukkan kecerdasan dan kekuatan Mujahidin IIA atas pertolongan Allah.

(siraaj/arrahmah.com)