Arrahmah.Com |
- Mujahidin IIA serang gedung NDS di Kabul, ratusan agen intelijen boneka Afghan tewas dan terluka
- Pejuang FSA rebut dua desa dari tangan pasukan rezim Nushairiyah di provinsi Hama
- Rezim Asad bunuh 3 warga sipil di Homs melalui serangan udara pengecutnya
- Mahasiswa Hindu Malaysia ikrarkan syahadat usai dengar ceramah Dr. Zakir Naik
- Menyebut pengungsi "sampah", pendiri kelompok anti-Islam Jerman terancam kurungan penjara lima tahun
- Masa tunggu jamaah haji Aceh 1/4 Abad
- Meski berperilaku baik, sederet kezaliman masih diberlakukan terhadap Ustadz berusia 80 tahun ini
- Mabes Polri panggil ayah Siyono
- Kelaparan mendorong warga Madaya rela melintasi ladang ranjau demi mendapatkan makanan
- Ahrar Syam menanggapi pernyataan Basyar Al-Ja'fari
Mujahidin IIA serang gedung NDS di Kabul, ratusan agen intelijen boneka Afghan tewas dan terluka Posted: 19 Apr 2016 05:01 PM PDT KABUL (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menargetkan unit yang bertanggung jawab untuk menyediakan keamanan bagi para pejabat boneka Afghanistan dalam serangan terkoordinasi di ibukota Afghanistan pada Selasa (19/4/2016). LWJ melaporkan bahwa sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Afghanistan. Tetapi pernyataan IIA mengatakan bahwa 92 orang tewas termasuk wakil kepala intelijen Fakhri dan Abbas Danish, keponakan kepala intelijen Afghanistan yang baru. IIA mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan mengeluarkan pernyataan di situs resmi mereka, Voice of Jihad, mengatakan bahwa itu adalah bagian dari Operasi Omari, ofensif musim semi yang dinamai dengan nama Mullah Muhammad Omar Rahimahullah, amir pertama IIA sekaligus pendiri. IIA menegaskan bahwa tidak ada korban sipil dalam serangan tersebut, karena tidak ada warga sipil yang diizinkan untuk melakukan perjalanan di dekat gedung direktorat 10 NDS dan tidak ada wilayah sipil di dekatnya. Dalam serangan awal, pejuang IIA melancarkan operasi syahid di pintu gerbang gedung yang berhasil menghancurkan beberapa bagian gedung dan menghapus semua hambatan. "Di tengah kampanye tahunan yang sedang berlangsung, Operasi Omari, sekitar pukul 09.00 waktu setempat pagi ini (19/4), unit pencari kesyahidan Imarah Islam melancarkan serangan berat pada gedung direktorat intelijen 10 yang terletak di PD1 kota Kabul," ujar pernyataan IIA. "Operasi itu dimulai ketika seorang pencari kesyahidan meledakkan dirinya dengan mengendarai mobil penuh bahan peledak dan menabrakkannya di gerbang gedung, menghapus semua hambatan dan membunuh para penjaga diikuti oleh sejumlah pejuang lainnya yang bergegas masuk ke dalam gedung dan terlibat pertempuran dengan target musuh yang tersisa." Menurut pejabat boneka Afghanistan, IIA menyerang kamp milik "Satuan Pasukan Khusus yang bertugas melindungi VIP". Komadan pasukan NATO di Afghanistan mengklaim bahwa serangan itu adalah bukti bahwa Taliban (baca: IIA) "tidak dapat" melawan pasukan Afghanistan secara langsung di medan perang. "Serangan hari ini menunjukkan bahwa para 'pemberontak' tidak mampu untuk menemui pasukan Afghanistan di medang tempur dan harus melancarkan serangan-serangan 'teroris' seperti ini," klaim Jenderal John Nicholson, komandan NATO di Afghanistan, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan melalui surel kepada LWJ. Namun, fakta di lapangan mampu membantah pernyataan tak berdasar tersebut. Mujahidin IIA secara terbuka terliat pertempuran dengan pasukan boneka Afghanistan di berbagai wilayah di seluruh Afghanistan. Di selatan, IIA menguasai hampir setengah dari provinsi Helmand dan telah menekan pasukan Afghanistan untuk mundur dari distrik utama di sana. Ibukota provinsi, Lashkar Gah berada di bawah pengepungan. Di utara, IIA melancarkan serangan terkoordinasi di seluruh distrik di provinsi Kunduz sesaat setelah pengumuman dimulainya Operasi Omari pekan lalu. Mujahidin IIA juga bertempur di tempat terbuka di beberapa provinsi di timur dan barat Afghanistan. Serangan di Kabul hari ini adalah yang terbesar dari sejenisnya sejak Agustus 2015 ketika IIA menargetkan akademi polisi dan basis pasukan khusus AS. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pejuang FSA rebut dua desa dari tangan pasukan rezim Nushairiyah di provinsi Hama Posted: 19 Apr 2016 04:30 PM PDT HAMA (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah berhasil merebut dua desa dari tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad pada Senin (18/4/2016) di provinsi Hama, menurut pernyataan aktivis lokal. Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung oleh Brigade Jund Al-Aqsa merebut kontrol dari desa Kharbet Al-Naqus dan Al-Hakura dalam serangan mendadak, lansir Zaman Alwasl pada Selasa (19/4). Dua bersaudara dari keluarga Al-Jabarah yang berasal dari Idlib berada di sisi yang berlawanan dalam pertempuran itu. Salah satunya di jajaran Jund Al-Aqsa dan yang lainnya bertempur bersama pasukan rezim. Setelah pejuang Jund Al-Aqsa merebut Kharbet Al-Naqus, mereka menawan sejumlah tentara Asad dan salah satunya adalah Jabarah. Menurut laporan Zaman Alwasl, beberapa pemuda dari daerah yang dibebaskan oleh pejuang Suriah telah ditahan atau hilang. Mereka mungkin telah dicuci otak untuk bergabung dengan barisan militer Asad dalam perang melawan revolusi dan rakyat Suriah. Perang Suriah yang telah berlangsung lebih dari lima tahun membuat satu setengah juta orang terbunuh atau cacat seumur hidup. Setengah dari populasi mengungsi. Dua juta rumah hancur dan kerugian ekonomi mencapai 250 miliar dollar. Menurut penelitian, jumlah korban tewas mencapai 485.000 sedangkan yang terluka mencapai 1,88 juta. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Rezim Asad bunuh 3 warga sipil di Homs melalui serangan udara pengecutnya Posted: 19 Apr 2016 04:00 PM PDT HOMS (Arrahmah.com) - Tiga orang dilaporkan gugur di pedesaan utara provinsi Homs pada Selasa (19/4/2016) saat pasukan rezim meningkatkan serangan udara dan darat di daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah sejak awal April, ujar wartawan lokal seperti dilansir Zaman Alwasl. Jet tempur rezim telah melancarkan 12 serangan di kota Taldo, Tal Zahab dan Al-Tyba Al-Gharbiya, membunuh tiga orang dan melukai sepuluh lainnya. Aktivis setempat mengatakan sedikitnya 20 orang telah terbunuh sejak awal April dalam pemboman udara oleh rezim Asad. Rezim Bashar Asad telah melakukan lebih dari 2.000 pelanggaran sejak kesepakatan "gencatan senjata" mulai berlaku pada 27 Februari. Perwakilan dari Komite Negosiasi Tinggi Suriah, Riad Hijab menyalahkan rezim karena melanggar kesepakatan dan mengatakan selama pembicaraan di Jenewa, Swiss bahwa "tidak ada gencatan senjata sama sekali". Juga di hari yang sama (19/4), sedikitnya 57 orang tewas dalam serangan rudal oleh rezim di dua pasar di Maaret Al-Numan dan Kafranbel di utara Idlib. Lebih dari 9 orang tewas dalam serangan udara di kota Deir Al-Asafir di pinggiran Damaskus, Ghautah Timur. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Mahasiswa Hindu Malaysia ikrarkan syahadat usai dengar ceramah Dr. Zakir Naik Posted: 19 Apr 2016 08:50 AM PDT KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) - Seorang mahasiswa Universitas Teknik Malaysia Melaka (UTeM) mengucapkan dua kalimat syahadat setelah yakin dengan jawaban yang diberikan oleh Dr. Zakir Naik saat menyampaikan kuliah umum di universitas yang bersangkutan. Mahasiswa Teknik Elektro Komunikasi UTeM, Senkiran Dharma (24), yang merupakan penganut Hindu diislamkan oleh Dr. Zakir Naik di hadapan 20.000 penonton setelah puas dengan jawaban diterimanya terkait kebenaran Islam, sebagaimana dilansir Utusan Online, Senin (18/04/2016). Senkiran ketika ditemui wartawan mengatakan bahwa dia telah mengkaji dan mendalami Islam sejak tiga tahun lalu setelah saudara kembarnya memeluk agama Islam dan ia mulai tertarik untuk memahaminya lebih dalam. Dia mengungkapkan bahwa tindakannya itu tidak dipaksa oleh siapapun. Sebaliknya tindakannya ini atas pilihan serta keyakinannya sendiri terhadap keagungan Islam. Pada akhir pertanyaannya itu, Dr. Zakir bertanya kepada Senkiran apakah dia meyakini bahwa Allah itu satu dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah. Senkiran dengan yakin menjawab bahwa dia sangat yakin Allah itu satu dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah sebelum mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh dewan. Zakir kemudian meminta izin untuk memimpin Senkiran mengucapkan kalimat syahadat dalam bahasa Arab diikuti terjemahannya dalam bahasa Inggris. Usai mengucap dua kalimat syahadat, Senkiran menerima hadiah al-Quran dari Zakir sambil diiringi oleh lantunan takbir. Sebelumnya, empat orang telah masuk Islam pada Sabtu (16/4/2016) malam saat Dr Zakir Naik menyampaikan ceramah berjudul "Apakah Al-Quran firman Allah?" di Stadion Hoki Nasional Bukit Jalil, Malaysia. Seorang wanita bernama Michelle mengucapkan syahadat pada saat itu. Sebelumnya ia ditanya oleh Zakir Naik, apakah percaya pada Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, apakah ada orang yang memaksa dia, dan apakah dia melakukannya atas kehendaknya sendiri. Michelle mengatakan bahwa tidak ada yang memaksa dia, keinginannya itu datang berdasarkan kehendaknya. Ia percaya kepada Allah dan Nabi Muhammad. Orang-orang yang hadir pun memberi sambutan padanya. Sebelumnya telah masuk Islam seorang keturunan India Harinder Pal Singh dan seorang wanita yang tidak menyebutkan namanya. Dilaporkan media online NST, seorang pria bernama Joel Anak Along juga mengucapkan syahadat. Dia merupakan orang keempat yang masuk Islam saat itu. (ameera/arrahmah.com) |
Menyebut pengungsi "sampah", pendiri kelompok anti-Islam Jerman terancam kurungan penjara lima tahun Posted: 19 Apr 2016 07:30 AM PDT DRESDEN (Arrahmah.com) - Pendiri kelompok "anti-Islamisasi" Jerman, PEGIDA, diseret kepengadilan, pada Selasa (19/04), atas dakwaan ungkapan kebencian. Lutz Bachmann dituding telah menghasut kebencian rasial melalui serangkaian kata-kata di akun Facebook-nya, yang antara lain menyebut para pengungsi sebagai "hewan" dan "sampah". Pengadilan mengatakan bahwa Bachmann telah "mengganggu ketertiban umum" melalui pernyataan-pernyataannya, yang masuk kategori "serangan terhadap martabat" para pengungsi, AFP melaporkan. Sidang akan berlangsung di Dresden, kubu dan kota gerakan Pegida, dan sidang akan digelar dengan pengamanan yang ketat. Bachmann bisa dihukum hingga lima tahun penjara jika ia terbukti bersalah. Bachmann sebelumnya telah dihukum atas dakwaan melakukan perampokan, kekerasan, dan perdagangan kokain, dan menghabiskan 14 bulan di penjara di Jerman setelah melarikan diri ke Afrika Selatan, menurut AFP. Dia juga dipaksa untuk mundur sebagai pemimpin gerakan Pegida pada tahun lalu setelah dia memposting foto dirinya yang berpose seperti Adolf Hitler, France24 melaporkan. Aksi unjuk rasa Pegida telah menarik ribuan pendukung di Jerman. Gerakan ini sudah menyebar ke berbagai negara bagian sejak didirikan pada tahun 2014. PEGIDA telah mendapatkan popularitas dalam beberapa bulan terakhir saat Jerman tengah berjuang untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan jutaan pengungsi yang sebagian besar Muslim yang memasuki negara itu pada tahun 2015. PEGIDA mengorganisir protes massa di Jerman yang menyerukan untuk mengusir pengungsi dan menutup perbatasan bagi pengungsi dan migran Muslim. Demonstrasi PEGIDA sering sekali berhadapan dengan unjuk rasa tandingan. (ameera/arrahmah.com) |
Masa tunggu jamaah haji Aceh 1/4 Abad Posted: 19 Apr 2016 06:49 AM PDT BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Calon jamaah haji Aceh yang masuk dalam daftar tunggu atau waiting list hingga 11 April 2016 mencapai 79.145 orang dengan masa tunggu diperkirakan seperempat abad atau 25 tahun. Pada musim haji tahun ini belum ada penambahan kuota untuk jamaah haji Aceh maupun provinsi lainnya di Indonesia, sebab Pemerintah Arab Saudi belum mengembalikan ke kuota normal, yaitu 3.888 haji per tahun. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh, Drs H Herman MSc mengungkapkan hal tersebut kepada Serambi di Banda Aceh, Senin (18/4). "Tahun ini kuota haji Aceh masih sama, yaitu 3.111 jamaah, belum ada penambahan kuota. Karena lamanya masa tunggu, sehingga tidak diperlukan lagi surat kesehatan," ujarnya. Herman juga menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 29 Tahun 2015 bagi yang sudah pernah berhaji, maka baru diperkenankan untuk mendaftar haji lagi setelah sepuluh tahun, yaitu terhitung sejak menunaikan ibadah haji yang terakhir. "Misal sudah naik haji tahun ini, maka boleh mendaftar lagi sepuluh tahun ke depan," kata Herman. Di dalam PMA itu juga, prosedur pendaftaran haji mulai tahun ini diperpendek, yaitu jamaah calon haji (JCH) cukup sekali mendatangi Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (BPIH) setempat untuk membuka buku tabungan haji. Selanjutnya, BPS mentransfer uang tersebut ke rekening Kementerian Agama RI dan mengeluarkan nomor validasi sebagai bukti sudah membayar BPIH. Kemudian, JCH mendatangi kankemenag kabupaten/kota setempat untuk menyerahkan kelengkapan pendaftaran haji, yaitu fotokopi buku tabungan haji, nomor validasi, KTP, KK, ijazah atau akte kelahiran atau buku nikah. Setelah itu, JCH mengisi blangko Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang disediakan kankemenag setempat. Lalu sidik jari dan difoto dengan ukuran 3x4 cm, setelah itu langsung dikeluarkan nomor porsi oleh kankemenag setempat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pendaftaran haji. Jadi, JCH cukup sekali saja mendatangi bank dan kankemenag. Sebelum diberlakukan peraturan ini JCH mendatangi bank dan kankemenag masing-masing sebanyak dua kali. Dengan prosedur pendaftaran haji tersebut, jelas Herman, JCH dapat menyelesaikan pendaftaran haji paling lama satu hari. Tapi dengan ketentuan bahwa apabila semua persyaratan itu sudah disiapkan JCH sebelum ke BPS untuk menyetor BPIH.il. "Untuk informasi selengkapnya calon petugas dapat mendatangi kankemenag di kabupaten/kota masing-masing," jelas Herman. (ameera/arrahmah.com) |
Meski berperilaku baik, sederet kezaliman masih diberlakukan terhadap Ustadz berusia 80 tahun ini Posted: 19 Apr 2016 03:52 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Ustadz Abu Bakar Baasyir yang sudah berusia 80 tahun, masih menerima sederet tindakan kezaliman penguasa negeri ini, meski beliau selalu berperilaku baik saat menjalani hukuman penjara. Abdul Rachim Baasyir, akrab disapa Iim menuturkan pasca pemindahan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Ustadz Abu Bakar Baasyir di tempatkan di blok D1, sebagai blok khusus bagi kasus terorisme. "Karena beliau adalah satu-satunya napi yang divonis dalam kasus terorisme di Lapas Gunung Sindur yang rata-rata penghuninya adalah napi-napi kasus narkoba kelas berat dan kasus-kasus korupsi. Di blok tersebut beliau ditemani seorang napi yang juga tervonis kasus terorisme," kata Iim kepada redaksi Selasa (19/4/2016). Iim juga mengungkapkan pihak Lapas Gunung Sindur masih mengunci sel tahanan ustadz selama 24 jam dan belum memberikan ijin untuk pelaksanaan sholat fardhu lima waktu secara berjamaah di masjid Lapas. Namun pihak Lapas Gunung Sindur, kata Iim, berjanji akan memberikan beberapa kelonggaran kepada beliau berbanding saat di lapas Pasir putih Nusakambangan. "Diantaranya kelonggaran untuk berjemur di sinar matahari selama 3 jam sehari dan sholat Jum'at berjamaah di masjid," katanya. Selanjutnya, Iim yang mewakili pihak keluarga mengeluhkan, bahwa peraturan pembesukan terhadap Ustadz Baasyir masih mengikuti protap yang sama dengan Lapas Pasir Putih Nusakambangan, "Beliau masih tidak boleh dijenguk siapapun kecuali oleh keluarga terdekat saja dan itupun hanya boleh bertemu di ruang kaca tanpa rongga sedikitpun untuk berkomunikasi langsung. Maka komunikasi harus menggunakan alat intercom yang disediakan oleh lapas. Alat intercom menggunakan kabel yang tersambung ke ruang server khusus baru di kirimkan ke intercom yang di pegang oleh Ustadz Abu," papar Iim. Hal ini, kata dia, masih menjadi bahan keberatan pihak keluarga. Karena menurut tim pembela Ustadz Baasyir, bahwa perlakuan sedemikian rupa tidak layak diterapkan kepada Ustadz Baasyir karena standar demikian sebenarnya hanya diterapkan untuk para napi yang "nakal", yakni napi yang di dalam komplek penjara masih melakukan aktifitas kriminalnya, seperti mengendalikan bisnis narkoba atau kabur keluar penjara dengan menyogok petugas atau melakukan kejahatan di dalam komplek penjara. Sedangkan Ustadz Baasyir tak pernah melakukan "kenakalan" apapun selama ditahan di lapas manapun selama ini, "Bahkan beliau selalu menunjukkan sikap kooperatif dan akhlak mulia terhadap seluruh petugas Lapas dan hal tersebut diakui oleh seluruh petugas lapas di manapun beliau ditahan. Maka protap isolasi dengan ruang kaca adalah salah satu bentuk penzaliman oleh pejabat pejabat negeri ini terhadap beliau, meneruskan kebijakan yang diperlakukan sejak di Lapas Pasir Putih Nusakambangan," jelas Iim. Keluarga Ustadz Baasyir juga memprotes pelanggaran hak privasi beliau yang masih terjadi dengan memasang camera cctv jaringan online yang dapat dilihat oleh kalangan yang tidak berwenang lagi mengurus beliau di jajaran pemerintahan, Mengingat, imbuh Iim, bahwa beliau sudah menjadi napi di bawah wewenang Kemenkumham dan Dirjen lapas. "Kamera di pasang di ruang tahanan beliau merekam segala gerak gerik beliau di dalam kamar selama 24 jam. Ini adalah bentuk pengawasan yang sangat berlebihan dan merupakan pelanggaran hak privasi beliau sebagai orang yang sudah sepuh berumur 80 tahun. Tentunya ada kondisi tertentu yang tak ingin terekspose ke publik saat berada di kama," kata Iim. Dikatakan Iim, pihak keluarga dan tim pembela akan terus berjuang guna mengembalikan hak Ustadz Baasyir yang dizalimi, "Semoga langkah ini dipermudah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala seraya memohon doa kepada segenap kaum Muslimin di negeri ini agar Allah menghapuskan segala kezaliman yang terjadi di negeri ini keatas siapapun oleh siapapun. Semoga Allah membalas pelaku setiap perbuatan zalim di dunia dan akhirat. Hasbunallahu wani'mal wakiil, ni'mal maula wani'mannashir. Wailaihil Musytaka. wala haula wala quwwata Illa billah," pungkasnya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Mabes Polri panggil ayah Siyono Posted: 19 Apr 2016 02:17 AM PDT KLATEN (Arrahmah.com) - Ayah Siyono, yang akrab dipanggil Mbah Marso, pada jum'at (15/4/2016), dipanggil unruk datang ke Mabes Polri Jakarta. Sebelumnya ayah Siyono sempat dipanggil oleh Polres Klaten untuk dimintai keterangan terkait kronologi penangkapan Siyono. "Mbah Marso (ayah Siyono) dipanggil ke Mabes Jakarta. Dan saya sebagai anak akan mendampingi, " kata kakak Siyono, Wagiyono, di masjid Muniroh, Klaten, sebagaimana dilansir Kiblat.net, Selasa (19/4/2016) Dia menuturkan bahwa surat undangan tersebut diberikan oleh dua orang polisi yang datang dengan pak RW setempat, Dalno. "Yang nganter surat pak Ngadiman, aparat polisi. Kalau yang satunya nggak tau. Bersama pak RW Dalno," ungkapnya. Dari ketiga orang itu, yang menyerahkan adalah pak Ngadiman dari Polsek Cawas. "Niki pak, ada undangan buat mbah kakung (ayah Siyono) untuk datang ke Mabes Jakarta," tutur Wagiyono sambil menirukan gaya pak polisi. Wagiyono juga menjelaskan kalau ayahnya dipanggil ke Mabes Jakarta untuk dimintai keterangan sebagai saksi utama saat penangkapan. "Ya, dipanggil terkait dengan kronologi penangkapan karena dia saksi utama," ungkapnya. Wagiyono rencananya akan pergi ke Mabes dengan didampingi oleh tim kuasa hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan wakil dari PDM (Pusat Dakwah Muhammadiyah) Klaten menggunakan pesawat. "Sanjange pesawat, wong kulo mung dijak. Nek bayaran sedoyo sangking Muhammadiyah. Mboten sangking Mabes, wong kulo mboten bareng (katanya pesawat, orang saya cuma diajak. Kalau biaya semua ditanggung Muhammadiyah, bukan dari Mabes, kan saya nggak bareng Mabes)," tuturnya. Menurut keterangan Wagiyono, ayahnya dipanggil ke Mabes polri selama dua hari. "Kalau di tanggalnya tertulis sembilan belas sampai dua puluh," ujarnya. Ayah Siyono pada Selasa (12/04) lalu dipanggil oleh kepolisian resort Klaten terkait dengan kronologi penangkapan Siyono. Saat pemanggilan tersebut, ayah Siyono ditanya sejak siang hingga Maghrib. (ameera/arrahmah.com) |
Kelaparan mendorong warga Madaya rela melintasi ladang ranjau demi mendapatkan makanan Posted: 19 Apr 2016 01:44 AM PDT Pada malam gelap di musim dingin bulan Januari, Hussein Madaya berjalan menyusuri ladang ranjau dalam upaya putus asa untuk membawa pulang makanan untuk istri dan anak-anaknya yang kelaparan di kota yang dikepung oleh pasukan rezim, kota Madaya. "Itu hari yang aneh," ujar Hussein, seorang ayah berusia 40 tahun yang memiliki empat orang anak, mengatakan kepada Syria Direct menggunakan nama samaran. "Makanan langka, orang-orang histeris. Saya memutuskan untuk meninggalkan Madaya dan menyeberangi ladang ranjau di malam hari." Dia tidak tahu persis kemana tujuannya, namun daerah di mana dia berasal tidak ada makanan sama sekali. Pasti ada sesuatu di luar wilayah yang diblokade, pikirnya. Hussein sedang berjalan dengan beberapa orang lainnya melewati lahan pertanian di barat Madaya, dengan pegunungan Qalamoun terlihat di kejauhan, ketika bumi yang ia pijak mulai bergetar dan ia merasakan ledakan yang kuat. "Saya tidak segera menyadari bahwa saya telah kehilangan kaki saya," ungkapnya. Dia menginjak sebuah ranjau dalam gelap. "Rasa sakit lebih buruk dari yang Anda bayangkan." Diperkirakan 8.000 ranjau darat tertanam di sekitar Madaya, di barat, selatan dan timur, ungkap Hussam Madaya, seorang aktivis lokal mengatakan kepada Syria Direct. Apa yang membuat blokade di Madaya dan Baqin menjadi sangat parah adalah bahwa kota-kota tersebut dikelilingi oleh ribuan ranjau darat yang ditanam oleh milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah" pada musim panas 2015. Alat peledak, yang didukung oleh pasukan rezim dan penembak jitu "Hizbullah", memastikan bahwa hampir tidak ada orang dan apa pun yang bisa masuk atau keluar. "Ranjau-ranjau ini pada dasarnya garis blokade," ujar Ghassan Al-Shami, seorang jurnalis lokal menjelaskan kepada Syria Direct. Hussein tahu resiko yang ia ambil dengan mencoba menyelinap melintasi garis blokade yang terletak sekitar 40 kilometer dari barat laut Damaskus. Sebelumnya kota tersebut dikenal sebagai kota resor musim panas, namun di awal 2016 kota tersebut menjadi kota dengan seluruh penduduk mengalami kelaparan akibat blokade selama berbulan-bulan oleh rezim Nushairiyah dan milisi "Hizbullah" sekutunya. "Saya tahu bahwa daerah itu berbahaya," ujar Hussein yang merupakan seorang ahli perdagangan. Dia beresiko kehilangan anggota tubuhnya atau kehilangan nyawanya oleh penembak jitu yang siaga dengan berpetualang melintasi kegelapan. Tapi ia dan keluarganya merasa lapar, jadi dia berupaya melakukan pencarian. Pasukan rezim Nushairiyah dan "Hizbullah" memberlakukan blokade di Madaya dan kota Baqin di dekatnya sejak Juli 2015 di tengah-tengah pertempuran untuk memperebutkan kota Zabadani, pintu gerbang rute penyelundupan utama di seluruh pegunungan Qalamoun menuju Libanon. Hingga 40.000 orang kini terjebak di Madaya dan Baqin. Mereka adalah di antara satu juta orang yang hidup di bawah pengepungan di Suriah, menurut laporan organisasi pemantau Siege Watch. Pejuang yang menguasai Madaya dan Baqin menandatangani kesepakatan "gencatan senjata" lokal dengan rezim pada September 2015 yang menetapkan pintu masuk bantuan untuk desa-desa yang dikuasai oleh rezim Kafraya dan Al-Fuua di utara Suriah dalam pertukaran agar rezim melakukan hal yang sama di Zabadani yang dikuasai oleh pejuang Suriah yang terletak bersebelahan dengan Madaya. Perjanjian tersebut berarti: bantuan untuk Madaya berarti bantuan untuk Kafraya dan Al-Fuua. Hal yang sama berlaku untuk evakuasi pejuang, warga sipil dan mereka yang terluka. Meskipun sekitar setengah lusin konvoy bantuan telah memasuki kota tahun ini, dan beberapa kasus medis darurat telah diizinkan untuk keluar, masih terdapat lebih dari 100 orang yang menunggu untuk evakuasi medis. Blokade masih berlaku. Setidaknya 30 warga sipil telah terbunuh oleh ranjau darat dan penembak jitu yang berusaha melewati garis blokade, menurut laporan Komunitas Medis Suriah Amerika yang dikeluarkan pada Januari lalu. "Pemerintah dan sekutunya, pasukan 'Hizbullah' menempatkan ranjau darat di sekitar Madaya sehingga sangat berbahaya dan sulit bagi warga sipil untuk pergi atau bagi siapa pun untuk menyelundupkan makanan ke kota," ungkap laporan itu. "Ranjau telah meledakkan banyak warga sipil yang mencoba melarikan diri dari blokade," ujar aktivis Madaya, Al-Shami. "Mereka yang tidak mati dalam ledakan ranjau, berada dalam bahaya dari penembak jitu di posisi militer di dekatnya, yang diperingatkan oleh ledakan." Sejak musim gugur lalu, ranjau darat yang mengitari Madaya dan Baqin telah menewaskan 10 orang, ujar seorang dokter di rumah sakit lapangan di Madaya, Muhammad Darwish. "Tidak ada spesialis untuk kasus-kasus seperti ini," ujar Darwish. "Kami memberikan mereka pertolongan pertama, menghentikan pendarahan, memastikan mereka tetap bernafas," lanjutnya dan menambahkan bahwa ketika pasien telah stabil secara medis, mereka akan melakukan amputasi dengan alat-alat yang tersedia. "Sebagian besar cedera memerlukan amputasi." Tidak ada spesialis pembersih ranjau Suriah tidak termasuk dari 162 negara yang menandatangani Perjanjian Pelarangan Ranjau tahun 1997 yang melarang penggunaan ranjau anti-personil. Perjanjian tersebut juga menetapkan proses pemusnahan persediaan senjata itu. PBB memperkirakan 5,1 juta rakyat Suriah termasuk 2 juta anak, hidup di daerah yang sangat tercemar oleh ranjau darat, sisa-sisa bahan peledak perang, bom rakitan, jebakan, UXO dan amunisi cluster. Ranjau darat di sekitar Madaya dan Baqin menimbulkan bahaya bahkan bagi mereka yang tidak berusaha untuk melintasi garis blokade. Pada akhir Maret, tiga anak berusia sekitar enam atau tujuh tahun menemukan ranjau darat saat sedang berjalan pulang dari sekolah mereka di Baqin yang secara administratif merupakan bagian dari Madaya. Mereka mengambilnya dan berpikir itu adalah mainan atau kaleng makanan. Ranjau itu meledak dan membunuh seorang anak serta dua lainnya kemudian meninggal dunia saat petugas medis dan keluarga mereka melakukan upaya yang sia-sia agar keduanya bisa dievakuasi ke rumah sakit Damaskus. "Tidak ada spesialis pembersih ranjau di daerah," ujar Al-Shami. Ada upaya oleh warga terlatih untuk membersihkan ranjau, namun ladang ranjau yang berada di antara posisi militer menyulitkan mereka mendekati ladang tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Ahrar Syam menanggapi pernyataan Basyar Al-Ja'fari Posted: 19 Apr 2016 01:10 AM PDT JENEWA (Arrahmah.com) - Harakah Ahrar Syam mengeluarkan pernyataan untuk membantah ocehan delegasi rezim Nushairiyah, Basyar Al-Ja'fari yang menyatakan bahwa Ahrar Syam mengirim utusan dalam pembicaraan damai di Jenewa, lansir Orient.net (19/4/2016). Mereka juga menolak untuk dikaitkan dengan "terorisme" yang dituduhkan oleh Al-Ja'fari. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa apa yang dijelaskan Al-Ja'fari merupakan episode baru dari kebohongan sistematis untuk masyarakat internasional dalam upaya mencoreng citra revolusi Suriah melalui serangkaian kebohongan yang dibuat dengan menuduh Ahrar Syam sebagai organisasi "teroris". Ahrar Syam menganggap bahwa tuduhan tersebut tidak pantas dijawab, tetapi penting untuk menjelaskan bahwa konferensi pers tersebut memperlihatkan ejekan terhadap proses politik dari rezim Asad dan kurangnya keseriusan rezim Asad terkait eskalasi militer di lapangan, serta menegaskan kepada semua pihak bahwa "tidak ada solusi politik yang akan dicapai dengan rezim ini dan itu hanya membuang-buang waktu dan mengabaikan darah warga Suriah untuk menunggu apa pun dari rezim seperti itu", lansir Eldorar. Harakah menunjukkan bahwa terorisme sebenarnya adalah terorisme dan sektarianisme yang dilakukan oleh milisi pendukung rezim serta teror oleh peraturan negara yang disusun rezim Asad, dan bahwa harakah Ahrar Syam melawan semua jenis terorisme di Suriah. (haninmazaya/maheera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |