Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan bom pinggir jalan tewaskan 2 tentara junta Mesir di Sinai

Posted: 31 Jan 2016 03:37 PM PST

Tentara penjaga perbatasan Mesir melakukan patroli di Rafah. (Foto: AP)

SINAI (Arrahmah.com) - Para pejabat kesehatan rezim Mesir mengatakan sebuah bom rakitan yang meledak di bagian utara Semenanjung Sinai telah menewaskan dua tentara dan melukai dua lainnya.

Rumah sakit Rafah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peristiwa itu terjadi pada Ahad (31/1/2016) dini hari dan salah satu korban luka dalam kondisi kritis, lansir AP.

Pada pekan lalu, serangan serupa di Semenanjung Sinai dekat perbatasan Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya enam tentara junta Mesir.

Semenanjung Sinai telah menyaksikan serangkaian serangan bom dan serangan langsung yang menargetkan tentara dan polisi junta Mesir sejak Juli 2013. Ratusan tentara dan polisi telah tewas dalam serangkaian serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pejuang Suriah berhasil membunuh 21 tentara rezim Nushairiyah di provinsi Hama

Posted: 31 Jan 2016 03:08 PM PST

Tank pasukan rezim Nushairiyah yang ambil bagian dalam pertempuran sengit di provinsi Hama

HAMA (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah telah menewaskan 21 tentara rezim Nushairiyah di provinsi Hama pada Sabtu (30/1/2016), ujar komandan salah satu faksi pejuang Suriah kepada Zaman Alwasl.

Abu Muhammad mengatakan pejuang telah mengambil alih desa Al-Buweidha dan empat pos pemeriksaan di pedesaan utara Hama setelah bentrokan sengit dengan pasukan rezim dan sekutunya.

Enam korban tewas dalam serangan bom di desa Shalyout, barat provinsi Hama, menurut pernyataan Abu Muhammad.

Pejuang Suriah juga telah menghancurkan 5 tank dan sejumlah kendaraan lapis baja, tambahnya.

Pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad yang didukung oleh jet Rusia telah meluncurkan serangan besar tiga pekan lalu untuk menguasai pedesaan selatan Hama yang bertujuan untuk memotong jalur pasokan pejuang Suriah dengan provinsi tetangga, Homs. (haninmazaya/arrahmah.com)

Menteri Mesir serukan pembunuhan terhadap 400.000 anggota dan pendukung Ikhwanul Muslimin

Posted: 31 Jan 2016 05:00 AM PST

Death sentence 2_0

MESIR (Arrahmah.com) - Menteri kehakiman Mesir mengklaim pada Rabu (27/1/2016) bahwa dia tidak akan beristirahat sampai ratusan ribu anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukung mereka dibunuh.

Ahmad Al-Zend dalam sebuah program televisi Mesir mengklaim, sebagaimana dilansir MEE, bahwa 400.000 anggota Ikhwanul Muslimin adalah teroris yang harus dihukum mati.

"Saya bersumpah demi Tuhan, api tidak akan padam dalam hati saya kecuali setidaknya sepuluh ribu [anggota Ikhwanul Muslimin] dibunuh [untuk menebus tewasnya tentara dan polisi Mesir]," kata mantan hakim pengadilan banding itu.

Dalam menanggapi angka 400.000 yang disebutkan Zend, pembawa acara televisi tersebut lantas mengatakan bahwa hanya ada 10.000 anggota Ikhwanul Muslimin. Zend kemudian mengklaim "bukan hanya mereka, tetapi mereka yang membantu mereka, mencintai mereka dan mereka yang menggunakan uang dari Turki, Qatar dan Iran".

Zend yang begitu membenci Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatannya jika hukuman kematian para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dipenjara tidak dilaksanakan.

Menurut Rassd, sebuah jaringan berita online yang berbasis di Kairo, Zend bersumpah untuk memastikan hukuman mati terhadap mantan presiden Muhammad Mursi yang dipenjara dilaksanakan.

Mursi, yang digulingkan pada Juli 2013 dalam kudeta militer, telah dijatuhi hukuman mati dengan tuduhan yang tidak berdasar, yaitu terkait pembebasan tahanan selama revolusi 2011.

Kekerasan di Mesir telah meningkat di Semenanjung Sinai sejak tokoh Ikhwanul Muslimin itu digulingkan dari kursi kepresidenan.

Sejak Juli 2013, lebih dari 1.150 orang telah tewas, sekitar 40.000 ditangkap dan ratusan lainnya dijatuhi hukuman mati di pengadilan massal yang sangat kontroversial.

(banan/arrahmah.com)

Konvoi bantuan yang masuk sedikit, 16 warga Madaya kembali meninggal akibat kelaparan

Posted: 31 Jan 2016 04:30 AM PST

ar

SURIAH (Arrahmah.com) - Sedikitnya 16 orang lagi meninggal dunia karena kelaparan di kota Suriah yang terkepung, Madaya, sejak konvoi bantuan memasuki kota itu awal bulan ini, menurut Doctors Without Borders (MSF), sebagaimana dilansir MEE pada Sabtu (30/1/2016).

Puluhan penduduk lainnya di kota itu berada dalam "bahaya kematian" karena gizi buruk, kelompok kemanusiaan itu memperingatkan.

Laporan kematian terbaru ini membuat jumlah orang yang dilaporkan telah meninggal karena kelaparan di Madaya menjadi 46 jiwa sejak Desember, menurut MSF.

Tapi badan amal medis itu mengatakan korban yang sebenarnya bisa lebih tinggi.

"MSF memiliki pelaporan medis yang jelas untuk 46 kematian karena kelaparan sejak 1 Desember," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

"Jumlah sebenarnya hampir dipastikan lebih tinggi, seperti MSF memeperkirakan laporan adanya orang yang meninggal kelaparan di rumah mereka."

Terletak di provinsi Damaskus, Madaya masih berada di bawah pengepungan pemerintah rezim Nushairiyah Suriah.

Madaya adalah salah satu dari empat kota yang termasuk dalam kesepakatan tahun lalu yang dibicarakan terkait perlunya menghentikan pertempuran dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan di sana.

Tetapi di tengah kesepakatan , PBB dan kelompok bantuan lain dilaporkan hanya memiliki akses yang terbatas ke Madaya, bersama dengan kota-kota lain yang terkepung, Zabadani, Fuaa dan Kafraya.

Kondisi di Madaya dilaporkan merupakan yang terburuk, dengan sekitar 42.000 warga sipil di sana dikelilingi oleh pasukan pemerintah diktator Bashar Asad yang telah meletakkan ranjau di sekitar kota untuk mencegah warga Madaya meninggalkan kota itu.

Mereka juga telah menyerukan evakuasi terhadap warga yang menderita gizi buruk atau sakit karena penyakit lainnya.

Mengutip petugas medis di kota itu, MSF mengatakan sedikitnya ada 320 kasus gizi buruk di kota itu, termasuk 33 yang begitu parah di mana individu-individu tersebut bisa meninggal tanpa pengobatan yang tepat.

Sebuah laporan oleh Kampanye Suriah mengutip seorang aktivis setempat mengatakan bahwa 200 orang juga mengalami kram perut akibat memakan makanan yang disalurkan oleh badan-badan bantuan. Laporan itu mengatakan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh konsumsi kacang dan pasta tomat yang sulit untuk dicerna setelah mereka lama bertahan tanpa makanan

"Sulit diterima, orang-orang terus meninggal karena kelaparan, dan bahwa kasus-kasus medis kritis tetap berlangsung di kota itu ketika mereka harus dievakuasi minggu lalu," kata Direktur operasi Brice de le Vingne.

"Para pihak yang bertikai bertanggung jawab atas strategi pengepungan itu, mereka harus mengizinkan akses medis dan kemanusiaan masuk tanpa hambatan segera," tambahnya.

Setelah kesepakatan yang dilakukan September lalu untuk empat kota, pengiriman bantuan awal dibuat, tapi tidak ada bantuan selanjutnya yang diizinkan masuk lagi sampai dengan 11 Januari setelah adanya laporan kematian di Madaya.

Konvoi tambahan makanan dan obat-obatan masuk Madaya, Fuaa dan Kafraya pada 14 Januari, dan kemudian ke semua empat kota pada 19 Januari.

Kelompok bantuan mengatakan pengiriman sedikit demi sedikit itu tidaklah mencukupi.

Menurut perkiraan PBB, terdapat sekitar 486.700 warga Suriah yang hidup di bawah pengepungan yang diberlakukan oleh rezim.

(banan/arrahmah.com)

Lebih dari 10.000 bocah pengungsi 'hilang' di Eropa

Posted: 31 Jan 2016 04:00 AM PST

Syrian-child-doll-AFP

INGGRIS (Arrahmah.com) - Lebih dari 10.000 bocah pengungsi tanpa pendamping dilaporkan hilang setelah kedatangan mereka di Eropa dan disinyalir telah jatuh ke tangan geng perdagangan manusia yang terorganisir, ungkap badan intelijen kriminal Uni Eropa, sebagaimana dilansir Al-Bawaba pada Ahad (31/1/2016).

Kepala Staf Lembaga Kepolisian Uni Eropa Brian Donald menyatakan dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu kepada observer harian yang berbasis di Inggris bahwa jaringan kriminal Eropa yang canggih sekarang menargetkan pengungsi. Ia menambahkan bahwa 5.000 anak-anak telah menghilang di Italia, dan 1.000 lebih belum ditemukan di Swedia.

"Tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa kita sedang mencari 10.000 anak lebih," kata Donald. "Tidak semua dari mereka dieksploitasi secara kriminal; beberapa mungkin telah disalurkan kepada anggota keluarga. Kami hanya tidak tahu di mana mereka, apa yang mereka lakukan atau bersama siapakah mereka."

Menurut LSM Save the Children yang berbasis di Inggris, diperkirakan 26.000 anak-anak tanpa pendamping masuk Eropa pada tahun 2015.

(banan/arrahmah.com)

Rusia sebut tuduhan Turki tentang pelanggaran wilayah udara sebagai 'propaganda'

Posted: 31 Jan 2016 03:30 AM PST

russian-air-force-su-25-fighter-jet-warplane-wikimedia-aleksander-markin

MOSKOW (Arrahmah.com) - Kementerian Pertahanan Rusia telah menolak klaim Turki yang menuduh Rusia telah kembali melanggar wilayah udara Turki, dan menyebutnya sebagai "propaganda tak berdasar," lapor AFP.

"Belum ada satu pun pelanggaran wilayah udara Turki oleh pesawat angkatan udara Rusia di Suriah," kata juru bicara kementerian Igor Konashenkov, sebagaimana dilansir Al Bawaba pada Ahad (31/1/2016).

Hubungan antara Moskow dan Ankara memburuk ketika Turki menembak jatuh sebuah pesawat perang Rusia yang diklaim telah melanggar wilayah udara Turki pada November 2015.

Turki telah secara resmi memanggil duta besar Rusia, di mana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Rusia "harus menghadapi konsekuensi jika terus melakukan pelanggaran tersebut."

(banan/arrahmah.com)

Ribuan warga Palestina berduka atas meninggalnya 7 pejuang Al-Qassam dalam penggalian terowongan di Jalur Gaza

Posted: 31 Jan 2016 03:00 AM PST

AQ7

PALESTINA (Arrahmah.com) - Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza pada Jum'at (29/1/2016) berkumpul untuk menghadiri prosesi pemakaman tujuh pejuang sayap militer Hamas yang meninggal dunia ketika membangun kembali terowongan bawah tanah di wilayah Palestina yang diblokade penjajah "Israel"

Hamas melaporkan terdapat hampir seperempat juta jamaah yang menghadiri pemakaman para pejuang Al-Qassam tersebut. Mereka, yang dimakamkan di pemakamanan As-Syuhada di timur Kota Gaza. Prosesi pemakaman tersebut dipimpin oleh anggota bersenjata brigade Al-Qassam yang berangkat dari Masjid Al-Omari Kota Gaza City usai shalat Jum'at.

Pejabat senior Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa perlawanan masih berlangsung dan bahwa Al-Qassam terus melakukan persiapan "untuk menghadapi konfrontasi dengan pendudukan Israel," menambahkan bahwa pejuang Al-Qassam menggali terowongan untuk membela Jalur Gaza yang terkepung.

Gerakan ini mengumumkan pada hari Kamis bahwa setidaknya 10 pejuang berada di sebuah terowongan di Gaza utara awal pekan ini ketika terowongan itu runtuh karena hujan lebat. Insiden ini merenggut nyawa Thabet Al-Rifi (25), Ghazwan Al-Shubaki (25), Izz Al-Din Qassem (21), Wassim Hassouneh (19), Mahmoud Basal (25), Nidal Odeh (24), dan Jaafar Hamadeh (23).

Pengumuman itu mendukung laporan sebelumnya yang menyatakan bahwa Hamas telah memperluas jaringan terowongan - yang digunakan terutama untuk tujuan militer di Jalur Gaza utara dan penyelundupan bahan kebutuhan warga Gaza di selatan - sejak ofensif "Israel" pada 2014 di daerah Jalur Gaza yang terkepung hingga membuat banyak kehancuran.

Dalam pernyataan pers yang dirilis sebelum pemakaman pada hari Jumat, Hamas berduka atas meninggalnya tujuh pejuang mereka dan menyerukan warga Palestina untuk melakukan perlawanan bersenjata dan menolak segala bentuk koordinasi keamanan dengan pendudukan "Israel".

"Orang-orang ini meninggal karena mereka mempersiapkan perlawanan anti-pendudukan. Mereka telah mengorbankan jiwa mereka untuk membela tanah mereka dan tempat-tempat suci mereka," ungkap pernyataan itu. Hamas menambahkan dalam pernyataan itu bahwa mereka yang "tetap bungkam atas kejahatan 'Israel' dan telah menopang koordinasi keamanan [untuk 'Israel'] adalah musuh bangsa. Perlawanan bersenjata adalah satu-satunya jalan menuju pembebasan Palestina. Pengorbanan rakyat kita tidak akan pernah sia-sia," kata gerakan itu.

Berikut sejumlah foto prosesi pemakaman ketujuh pejuang Al-Qassam tersebut, yang dihimpun fotografer MEMO, Muhammad Asad.

AQ9

Jamaah Palestina

AQ8

Pejabat senior Hamas, Ismail Haniyeh

AQ6

Jamaah Palestina

AQ5

Jamaah Palestina

AQ3

Jenazah salah satu pejuang Al-Qassam

AQ4

Jenazah pejuang Al-Qassam

AQ2

Jamaah Palestina membawa jenazah pejuang Al-Qassam

AQ1

Jenazah pejuang Al-Qassam

AQ7

Shalat jenazah pejuang Al-Qassam

(banan/arrahmah.com)

AS berencana melatih 10 brigade untuk merebut kembali Mosul

Posted: 31 Jan 2016 01:00 AM PST

pentagon

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Koalisi anti-Daesh ingin melatih setidaknya 10 brigade pasukan keamanan irak untuk merebut kembali kota Mosul dari militan ISIS, juru bicara mengatakan pada Jumat, sebagaimana dilansir Anadolu Agency (29/1/2016).

"Apa yang kami lakukan sekarang adalah dalam proses membangun kekuatan yang akan berangkat ke Mosul nantinya," Kolonel Steve Warren mengatakan.

"Kami pikir akan ada sekitar 10 brigade, boleh jadi sekitar 2.000 atau 3.000 tergantung berapa banyak orang dalam brigade tersebut."

Ia mengatakan koalisi ingin memberikan pelatihan tambahan untuk 20.000 pasukan keamanan Irak, termasuk polisi dan pejuang yang telah diinstruksikan.

"Akan memakan waktu berbulan-bulan sebelum kita melihat operasi Mosul dimulai," katanya, menambahkan bahwa fokus utama sekarang adalah untuk melatih dan membangun kekuatan tempur.

ISIS menguasai kota kedua di Irak pada Juni lalu dan juga berhasil merebut bendungan terbesar di negara itu. (fath/arrahmah.com)

Merkel: Pengungsi akan dipulangkan jika perang sudah usai

Posted: 31 Jan 2016 12:51 AM PST

Kanselir Jerman Angela Merkel

BERLIN (Arrahmah.com) - Kanselir Jerman Angela Merkel mencoba untuk menenangkan para kritikus yang semakin vokal atas kebijakan pintu terbukanya untuk pengungsi, dan menegaskan bahwa pencari suaka dari Suriah dan Irak akan pulang setelah konflik di sana telah berakhir.

Sebagaimana dilansir oleh Orient Net, Sabtu (30/1/2016), Merkel, meski nampak semakin terisolasi atas kebijakan itu, telah menolak tekanan dari beberapa kelompok konservatif atas membludaknya pengungsi yang masuk ke Jerman, atau untuk menutup perbatasan Jerman. Tercatat sebanyak 1,1 juta migran tiba di Jerman tahun lalu.

Tapi kekhawatiran tentang kemampuan negara itu untuk mengatasi pengungsi dan kekhawatiran terhadap kejahatan dan keamanan setelah serangan yang terjadi pada malam tahun baru membebani dukungan terhadap partai Uni Demokratik Kristen (CDU) nya Merkel.

"Kita perlu untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa ini adalah status penampungan sementara dan kami berharap bahwa setelah ada perdamaian di Suriah, setelah IS telah dikalahkan di Irak, kalian kembali ke negara asal Anda dengan pengetahuan yang telah Anda dapatkan," katanya pada pertemuan anggota CDU di negara bagian Mecklenburg-Western Pomerania.

Dia mengatakan bahwa 70 persen dari pengungsi yang melarikan diri ke Jerman dari perang di bekas Yugoslavia pada 1990-an telah kembali ke negara asal mereka.

Sambutan Merkel itu datang setelah Horst Seehofer, pemimpin CSU, mengancam akan menyeret pemerintahan Merkel ke pengadilan jika permintaan untuk membendung aliran pencari suaka itu tidak dipenuhi.

Dukungan terhadap partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) telah menguat akhir-akhir ini. Pemimpinnya mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini, Ahad (31/1) bahwa penjaga perbatasan harus menembak pengungsi jika diperlukan untuk mencegah mereka secara ilegal memasuki Jerman.

Merkel telah berusaha untuk meyakinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengambil kuota pengungsi, mendorong untuk membangun pusat penerimaan pengungsi di perbatasan eksternal Eropa, dan memimpin sebuah kampanye Uni Eropa untuk mencoba meyakinkan Turki untuk menjaga pengungsi memasuki Uni Eropa.

(ameera/arrahmah.com)

Kenali virus Zika, lindungi janin Anda

Posted: 31 Jan 2016 12:00 AM PST

Penularan virus zika sama seperti virus demam berdarah  yaitu oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah Dengue.

(Arrahmah.com) - Media nasional maupun internasional dalam beberapa hari terakhir ini memberitakan tentang penyebaran virus Zika yang sedang mewabah di Amerika latin terutama di Brasil dan Kolombia. Penyebaran virus ini juga dikabarkan sampai ke Eropa dan Asia. Zika disebut-sebut terkait dengan ribuan bayi di Brasil yang lahir dengan ukuran otak lebih kecil dari bayi-bayi normal. Berikut tentang virus Zika sebagaimana dikutip dari situs Deutsche Welle.

Apa Virus Zika?

Virus Zika pertama kali ditemukan pada darah seekor monyet di Uganda tahun 1947. Nama tersebut diambil dari hutan Zika tempat virus itu pertama kali ditemukan. Virus Zika tidak mematikan dan memiliki gejala serupa dengan jenis demam lainnya seperti demam kuning atau demam berdarah. Virus ini pertamakali tercatat menginfeksi manusia pada tahun 1968 di Nigeria.

Bagaimana Penyebarannya?

Penyakit ini disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang juga bertanggungjawab atas berbagai jenis wabah penyakit tropis seperti demam berdarah atau demam kuning. Sejauh ini ilmuwan belum mengetahui apakah virus Zika bisa ditularkan antara manusia. Tapi dunia medis pernah mencatat laporan penularan virus Zika melalui hubungan seksual oleh pasangan di Tahiti.

Seperti apa Gejalanya?

Ilmuwan mencatat, pasien yang terinfeksi virus Zika tidak lantas menjadi sakit. Sementara mereka yang terjangkit penyakit Zika cuma mengalami gejala ringan seperti demam, mata merah dan pegal otot. Penyakit Zika biasanya hilang dalam waktu sepekan. Sejauh ini dunia medis belum mampu mengembangkan vaksin yang bisa mencegah infeksi virus Zika. WHO juga mencatat wabah Zika bisa muncul setiap saat.

Kelainan pada Janin

Kendati tidak mematikan, virus Zika yang diidap oleh ibu hamil bisa menyebabkan kelainan pada janin. Laporan WHO mencatat ribuan kasus cacat lahir di Brasil disebabkan oleh virus Zika. Bayi biasanya dilahirkan dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari semestinya.

Dimana Virus Zika Mewabah?

Menurut pengamat kesehatan, Dr. Ari F. Syam, Virus Zika juga pernah dicatat muncul di Indonesia. Dalam hasil penelusuran yang ia terbitkan di Kompas, Dr. Syam mencatat sejumlah warga negara Australia pernah dijangkiti virus tersebut setelah berpergian ke Indonesia pada tahun 1981 dan 2013. Saat ini virus zika tengah mewabah di Amerika Selatan.

Bagaimana Pencegahannya?

Mencegah virus Zika cuma bisa dilakukan dengan membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang juga menyebarkan demam berdarah. Selain metode pengasapan, pembiakan nyamuk bisa dicegah dengan menutup tempat penampungan air dan menguras bak mandi secara rutin. Selain itu masyarakat dianjurkan menimbun lubang sampah dan lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat pembiakan jentik nyamuk.

(ameera/arrahmah.com)