Arrahmah.Com |
- Zahran Alloush, amir Jaisyul Islam gugur dalam serangan udara di Ghautah Timur
- Masjid yang dibakar di AS menerima bantuan $ 11.000
- Sofia, #IWillProtectYou
- Pemulihan hubungan Turki-"Israel", "Israel" akan mengizinkan bantuan Turki memasuki Gaza
- Asy-Syabaab eksekusi dua pejabat Somalia
- Erdogan tuding Rusia melakukan propaganda kotak hitam
- Al-Qur'an tua itu diduga milik Abu Bakar Ash-Shiddiq
- PM Inggris selidiki alasan warga Muslim Inggris dilarang ke Disneyland AS
- AS siap uji coba senjata laser
- Somalia dan Brunei larang perayaan Natal
Zahran Alloush, amir Jaisyul Islam gugur dalam serangan udara di Ghautah Timur Posted: 25 Dec 2015 03:26 PM PST GHAUTAH (Arrahmah.com) - Seorang pemimpin faksi perlawanan Suriah dan kelompok yang paling kuat di pinggiran timur Damaskus, dilaporkan gugur dalam serangan udara yang menargetkan markas kelompok pada Jum'at (25/12/2015). Sebelum mendirikan Jaisyul Islam, Alloush merupakan pendiri Liwa Al-Islam bersama dengan ayahnya Abdallah yang juga merupakan ulama Salafi yang berbasis di Arab Saudi. |
Masjid yang dibakar di AS menerima bantuan $ 11.000 Posted: 25 Dec 2015 02:00 AM PST COACHELLA (Arrahmah.com) - Masjid di Coachella, Amerika Serikat, yang dibakar pada 11 Desember menerima bantuan $ 11.000 dari Courage Campaign. |
Posted: 25 Dec 2015 01:00 AM PST Apakah kekuatan dari sebuah hashtag? Melissa mengatakan di akun Facebook miliknya, "Hari menyedihkan di Amerika karena saya harus menenangkan anak saya yang berusia delapan tahun yang mendengar seseorang dengan rambut kuning bernama Trump ingin mengusir keluar semua Muslim dari Amerika." Pernyataan yang ditulis Melissa menjadi viral dan telah dibagian lebih dari 20.000 kali.
Akun lain atas nama Elizabeth April, menulis, "Sofia, kamu adalah alasan saya mengabdi. Saya tidak akan bertanya agama seseorang sebelum saya membantu mereka. Saya cukup membantunya."
Melissa mengungkapkan ia telah membaca semua dukungan untuk Sofia, dan Sofia merasa jauh lebih baik mengetahui bahwa ia adalah bagia dari Amerika. (fath/arrahmah.com) |
Pemulihan hubungan Turki-"Israel", "Israel" akan mengizinkan bantuan Turki memasuki Gaza Posted: 25 Dec 2015 12:00 AM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Turki mengatakan pada Kamis (24/12/2015) bahwa "Israel" akan mengizinkan produk dan bantuan material dari Turki memasuki Gaza jika kesepakatan tercapai untuk meningkatkan hubungan antara Ankara dan Tel Aviv. Tanya jawab pada konferensi pers bersama anggota Asosasi Koresponden Ekonomi, Menteri Bea dan Perdagangan Turki, Bulent Tufenkci, mengatakan bahwa Tel Aviv akan mengizinkan produk Turki untuk memasuki Gaza. "Jika kesepakatan dapat tercapai antara kedua negara, "Israel" akan mengizinkan produk asal Turki dan bahan bantuan melalui Turki ke Jalur Gaza," kata Tufenkci, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (24/12/2015). "Israel" akan menghapus hambatan seputar pergerakan barang dari Turki ke Jalur Gaza." Gaza, yang telah diperintah oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas sejak 2007, tidak memiliki infrastruktur dasar dan menjadi objek blokade Mesir-"Israel". Sejak kudeta 2013 terhadap Muhammad Mursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas, pemerintah Mesir telah menutup rapat perbatasan Rafah, yang merupakan satu-satunya gerbang bagi warga Gaza menuju ke dunia luar yang tidak berada di bawah kendali "Israel". Penutupan perbatasan Rafah yang berkelanjutan telah menghalangi sekitar 1,9 juta penduduk Jalur Gaza untuk mendapatkan komoditas penting, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Pembicaraan terakhir untuk menormalkan hubungan antara Turki dan "Israel" datang lebih dari lima tahun setelah pasukan "Israel" menyerang armada bantuan Gaza di perairan internasional, yang menyebabkan sembilan warga Turki tewas dan 30 lainnya terluka, termasuk satu orang yang meninggal setelah hampir empat tahun mengalami luka kritis dalam serangan itu. Turki telah meminta agar "Israel" meminta maaf, dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan itu serta penghapusan blokade "Israel" di Gaza. Permintaan Turki yang pertama telah terpenuhi pada tahun 2013 ketika Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan atas serangan itu. Namun, kedua negara itu belum sepakat apakah kompensasi itu harus dibayarkan kepada keluarga korban. (ameera/arrahmah.com) |
Asy-Syabaab eksekusi dua pejabat Somalia Posted: 24 Dec 2015 11:29 PM PST SHABELLE (Arrahmah.com) - Pejuang Asy-Syabaab telah mengeksekusi seorang pejabat militer Somalia dan pemimpin sebuah kota kecil di wilayah selatan Somalia, Shabelle Bawah, ujar juru bicara kelompok dan warga setempat pada Kamis (24/12/2015). |
Erdogan tuding Rusia melakukan propaganda kotak hitam Posted: 24 Dec 2015 11:00 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Rusia membuat "propaganda pertunjukkan" dengan kotak hitam yang diperoleh dari pesawat tempurnya, SU-24, yang jatuh. "Dikatakan bahwa kotak hitam tersebut telah dibuka, tetapi informasinya tidak terbaca karena mengalami kerusakan," kata Erdogan pada Rabu (23/12/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin,. "Kami tidak memiliki keraguan sedikit pun tentang hal ini, karena informasi kami jelas dan padat," kata Presiden Turki itu. Erdogan juga mengatakan bahwa pembukaan kota hitam dari pesawat tempur Rusia yang jatuh secara live di TV adalah 'memalukan' Rusia membuka kotak hitam dari jet - yang ditembak jatuh oleh Turki pada 24 November - secara live di TV awal pekan ini. Namun, pihak berwenang Rusia mengatakan mereka tidak dapat mengambil data dari perekam penerbangan itu saat 13 dari perangkat 16 microchip telah hancur dan tiga sisanya mengalami rusak berat. Pemerintah Rusia nampaknya ingin melakukan pemeriksaan kotak hitam jet tempur Su-24 secara terbuka. Ini terlihat dengan sikap Rusia yang mengajak belasan negara untuk turut memeriksa kotak hitam jet tempur yang ditembak jatuh militer Turki bulan lalu. (ameera/arrahmah.com) |
Al-Qur'an tua itu diduga milik Abu Bakar Ash-Shiddiq Posted: 24 Dec 2015 09:00 PM PST BIRMINGHAM (Arrahmah.com) - Sebuah Al-Qur'an kuno yang telah ditemukan di University of Birmingham kemungkinan adalah milik Abu Bakar, salah satu sahabat Rasulullah yang pertama kali memeluk Islam. Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, penanggalan radiokarbon yang dilakukan pada bulan Juli menemukan bahwa penggalan Al-Qur'an itu setidaknya berusia 1.370 tahun, meningkatkan kemungkinan bahwa Al-Qur'an itu bisa menjadi salinan tertua dari kitab suci Islam yang pernah ada. Jamal bin Huwareib, manajer Yayasan Muhammad bin Rashid Al Maktoum UEA untuk studi Islam, mengatakan bahwa dokumen awal seperti itu hanya bisa dimiliki oleh sejumlah kecil orang - yang paling mungkin dari mereka adalah Abu Bakar. Abu Bakar diterima secara luas sebagai orang yang pertama masuk Islam di luar keluarga langsung Nabi Muhammad. Ia adalah teman dan penasihat terpercaya bagi nabi dan menjadi khalifah pertama tahun 632, yang berkuasa selama 27 bulan hingga wafatnya pada 634 Masehi. Usia Al-Qur'an yang ditemukan di Birmingham kemungkinan telah dibuat pada tahun awal-awal Islam, ketika populasi Muslim dunia hanya berjumlah ratusan. "Saya yakin ini adalah Al-Qur'an dari Abu Bakar," kata Jamal bin Huwareib kepada BBC News. Dia juga menambahkan: "Ini penemuan paling penting yang pernah ada bagi dunia Muslim." Kualitas perkamen dari Al-Qur'an yang ditemukan di Birmingham serta tulisan tangannya menunjukkan bahwa dokumen yang terdiri dari 200 lembar itu hanya bisa dibuat untuk seorang tokoh yang sangat penting, katanya. "Versi ini, koleksi ini, naskah ini adalah akar Islam, itu adalah akar dari Al-Quran, ini akan menjadi revolusi dalam mempelajari Islam," Jamal bin Huwareib melanjutkan. Namun, tidak semua orang begitu meyakini bahwa Al-Qur'an yang ditemukan di Birmingham adalah milik Abu Bakar. David Thomas, profesor Unversitas Birmingham mengatakan bahwa klaim Jamal bin Huwareib merupakan sebuat "lompatan yang sangat besar", dan ia meyakini bahwa penanggalan radio karbon itu menunjukkan bahwa naskah itu sebenarnya dibuat sekitar 20 tahun setelah wafatnya khalifah pertama. Al-Qur'an di Birmingham itu ditemukan di universitas kota itu awal tahun ini setelah hilang selama lebih dari satu abad. Hal ini secara luas dianggap sebagai penemuan paling penting dari sebuah teks Islam selama ratusan tahun. (ameera/arrahmah.com) |
PM Inggris selidiki alasan warga Muslim Inggris dilarang ke Disneyland AS Posted: 24 Dec 2015 08:00 PM PST LONDON (Arrahmah.com) - Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan pada Rabu (23/12/2015) akan menyelidiki kasus keluarga Muslim asal Inggris yang ditolak izinnya untuk menaiki pesawat dari London ke Los Angeles untuk mengunjungi Disneyland. |
AS siap uji coba senjata laser Posted: 24 Dec 2015 07:30 PM PST WASHINGTON DC (Arrahmah.com) - Kontraktor pertahanan Amerika Serikat, General Atomic siap untuk mulai menguji teknologi senjata laser berkekuatan 150 kilowatt bulan depan, dan akan diuji coba oleh Angkatan Udara Komando Operasi Khusus (AFSOC), lansir Sputnik (24/12/2015). |
Somalia dan Brunei larang perayaan Natal Posted: 24 Dec 2015 07:00 PM PST MOGADISHU (Arrahmah.com) - Somalia telah mengeluarkan larangan perayaan Natal di negara mayoritas Muslim mereka setelah kesultanan Brunei mengumumkan larangan serupa awal bulan ini dengan ancaman lima tahun penjara bagi yang melanggarnya, lansir Al Jazeera pada Rabu (23/12/2015). Syaikh Mohamed Khayrow, direktur jenderal Departemen Agama Somalia, mengatakan pada Selasa (22/12) bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru mengancam aqidah Muslim di negara itu. "Seharusnya tidak ada aktivitas [perayaan Natal dan Tahun Baru] sama sekali," katanya kepada wartawan, menambahkan pasukan keamanan telah diperintahkan untuk membubarkan setiap perayaan tersebut. "Semua kegiatan yang terkait dengan perayaan Natal dan Tahun Baru bertentangan dengan budaya Islam, yang dapat merusak iman masyarakat Muslim." Sheikh Nur Barud Gurhan, Dewan Agama Agung Somalia, juga memperingatkan pelarangan perayaan itu, mengatakan bahwa perayaan-perayaan semacam itu bisa memprovokasi Asy-Syabaab "untuk melakukan serangan". Tahun lalu, cabang Al-Qaeda Somalia itu melancarkan serangan Hari Natal di markas yang dijaga ketat Uni Afrika di ibukota Mogadishu, menewaskan tiga tentara AU. Somalia, yang mengeluarkan larangan serupa pada tahun 2013, mengikuti kalender Islam yang tidak mengakui 1 Januari sebagai awal tahun. Hampir tidak ada orang Kristen yang tersisa tinggal di negara ini, meskipun katedral Katolik yang dibangun Italia dan telah dibom tetap menjadi landmark kota Mogadishu. Diplomat asing, pekerja bantuan, dan tentara yang tinggal di kompleks AU diizinkan untuk merayakannya secara pribadi. Pelarangan Topi Santa Demikian pula, Sultan Hassanal Bolkiah Brunei juga telah melarang perayaan Natal di tempat publik. Pemimpin agama di kesultanan yang kaya minyak itu memperingatkan larangan Natal akan dilakukan secara ketat, di mana para pelanggar akan menghadapi hukuman hingga lima tahun penjara. "Menggunakan simbol-simbol keagamaan seperti salib, menyalakan lilin, memasang pohon Natal, menyanyikan lagu-lagu religius, mengirimkan salam Natal itu bertentangan dengan agama Islam," kata imam dalam khotbah-khotbah yang diterbitkan di pers lokal. Pemerintah memperingatkan tahun lalu bahwa umat Islam akan dianggap melakukan pelanggaran jika mereka memakai "topi atau pakaian yang mirip Santa Claus". Penganut Kristen mewakili hanya sekitar sembilan persen dari 430.000 penduduk Brunei. Para pelaku bisnis telah diperingatkan untuk tidak menggunakan dekorasi yang bertentangan dengan Islam dan pihak berwenang telah meningkatkan pemeriksaan di sejumlah tempat di ibukota. Hotel populer di kalangan turis Barat yang pernah memasang lampu-lampu menyilaukan dan pohon Natal raksasa sekarang pun terlihat tanpa dekorasi meriah. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |