Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Warga Palestina menanti layanan 3G

Posted: 26 Apr 2016 05:03 PM PDT

Ponsel yang digunakan oleh warga Palestina. (Foto: Ma'an)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Layanan internet di Tepi Barat yang diduduki merupakan di antara yang paling lambat di dunia yang membuat warga Palestina frustasi meskipun perjanjian telah ditandatangani enam bulan lalu dengan "Israel" untuk akhirnya menerapkan teknologi 3G.

Tidak memiliki akses ke 3G tidak hanya membuat marah, sebagian orang Palestina menderita melalui koneksi super lambat yang juga bisa menghancurkan bisnis mereka.

Sebuah laporan terbaru oleh Bank Dunia menemukan sektor komunikasi Palestina saja telah kehilangan lebih dari 1 miliar USD selama tiga tahun terakhir karena pembatasan yang diberlakukan oleh "Israel" terhadap data seluler, lansir Al Jazeera pada Selasa (26/4/2016).

"Saya berharap saya memiliki koneksi internet di ponsel saya, terutama ketika saya sedang dalam perjalanan ke universitas. Ini adalah perjalanan panjang dengan semua pos-pos pemeriksaan 'Israel'," ujar Hiba Awni (21), mengatakan kepada Al Jazeera.

"Israel" telah membatasi sektor komunikasi mobile Palestina selama bertahun-tahun.

Ketika para pemimpin Palestina dan "Israel" menandatangani Perjanjian Perdamaian Oslo di awal 1990-an, bagian dari perjanjian tersebut adalah untuk memungkinkan Palestina, terbuka, memiliki jaringan mobile.

Tapi ketika 3G diperkenalkan 10 tahun yang lalu, "Israel" melarang provider Palestina dari menawarkan layanan tersebut, dengan dalih "keamanan".

Masih belum jelas kapan "Israel" akan memungkinkan 3G ke wilayah-wilayah pendudukan.

"Setelah teknologi ini menjadi tersedia dan kami dapatkan semua bahan dan kemampuan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan, maka saya pikir itu akan menjadi besar untuk sektor ekonomi Palestina," ujar Steen Jorgensen dari Bank Dunia. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dalam 24 jam terakhir, 30 orang di Aleppo telah tewas

Posted: 26 Apr 2016 04:35 PM PDT

Lima petugas penyelamat gugur dalam serangan udara oleh rezim Nushairiyah di Atareb. (Foto: Zaman Alwasl)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Serangan oleh pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad ke wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah di timur Aleppo serta serangan oleh Mujahidin ke wilayah barat Aleppo yang dikuasai oleh rezim dalam 24 jam terakhir telah menewaskan sedikitnya 30 orang termasuk delapan orang anak, ujar kelompok pemantau perang Suriah.

Menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), 19 orang tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh pejuang Suriah dan 11 orang tewas dalam serangan udara oleh rezim Nushairiyah, lansir Zaman Alwasl pada Selasa (26/4/2016).

Selama akhir pekan kemarin, 60 orang dilaporkan tewas di Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah sebelum perang terjadi, menurut laporan SOHR yang menambahkan bahwa serangan udara oleh rezim juga menggempur daerah pinggiran Damaskus dan provinsi Hama pada Selasa (26/4).

Dalam insiden terpisah, lima anggota Pertahanan Sipil di wilayah di mana infrastruktur medis telah hancur, dilaporkan gugur dalam serangan udara yang menghantam markas mereka.

Laporan menunjukkan bahwa serangan itu tampaknya sengaja menargetkan petugas penyelamat di kota Atareb, sekitar 25 kilometer dari barat Aleppo.

"Penargetan tersebut sangat tepat," ujar Radi Saad, petugas Pertahanan Sipil, mengatakan kepada Reuters.

"Mereka berada di markas dan siap untuk merespon. Ketika mereka mendengar pesawat tempur di daerah, mereka tidak berpikir bahwa mereka akan menjadi target."

"Dua orang terluka parah, dan ambulans serta mobil-mobil milik dokter hancur," ujar petugas Pertahanan Sipil lainnya, Ahmad Sheikho.

Tidak jelas jet tempur Rusia atau rezim Asad yang melancarkan serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Situs Libanon: Puluhan militan "Hizbullah" dikirim ke Kirkuk

Posted: 26 Apr 2016 04:05 PM PDT

Milisi "Hizbullah". (Foto: Arab21)

KIRKUK (Arrahmah.com) - Situs Libanon mengungkapkan bahwa puluhan anggota "Hizbullah" dan para ahli dikirim ke Kirkuk, lansir Arab21 (26/4/2016).

Hussein Yazdan mengatakan bahwa Iran melalui lengannya "Hizbullah" telah mengirim seribu pejuang ke Kirkuk.

Pengiriman pasukan ini untuk melatih milisi yang mencakup orang Arab, Turkmen, dan Syiah yang diklaim untuk melawan Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal dengan ISIS, dan menyerang milisi Kurdi Pashmega di provinsi Kirkuk.

(maheera/arrahmah.com)

Mujahidin IIA menggelar ujian Hifzul Qur'an tahunan di tiga distrik

Posted: 26 Apr 2016 09:52 AM PDT

hifzul quran in parwan

PARWAN (Arrahmah.com) - Ujian Hifzul Qur'an tahunan telah digelar di tiga distrik di provinsi Parwan di bawah pengawasan komisi pendidikan Imarah Islam Afghanistan (IIA), lapor Al-Emarah News pada Ahad (24/4/2016).

Dikatakan bahwa 85 pelajar ikut serta dalam ujian tersebut. Ujian bagi para penghafal Qur'an ini diadakan tahunan yang dikontrol oleh komisi pendidikan IIA dan telah berlangsung sejak bertahun-tahun sebelumnya.

Para peserta diberi ijazah karena telah berhasil lulus dalam ujian Hifzul Qur'an. (siraaj/arrahmah.com)

Setelah mendekam di Penjara "Israel", akhirnya gadis kecil Palestina ini bisa bebas

Posted: 26 Apr 2016 06:30 AM PDT

Gadis Palestina yang ditahan "Israel", Dima al-Wawi

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Gadis tahanan Palestina termuda di penjara "Israel" telah dibebaskan pada Ahad (24/4/2016) pasca banding setelah mendekam selama dua bulan di dalam penjara "Israel", sebagaimana dilansir Daily Sabah.

Seorang gadis Palestina berusia 12 tahun, yang dipenjara oleh "Israel" setelah ia mengaku merencanakan serangan penusukan terhadap orang "Israel" di permukiman Tepi Barat, kini telah kembali ke rumahnya pada Ahad (24/4).

Dima al-Wawi diyakini sebagai perempuan Palestina termuda Palestina yang pernah dipenjara.

Al- Wawi disambut oleh sekitar 80 kerabat di rumah keluarganya di Halhoul, sebuah desa dekat Hebron, Tepi Barat, yang telah menjadi titik fokus kekerasan.

Kerabat menghiasi rumah itu dengan balon dan poster, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press.

"Saya senang bisa keluar penjara. Penjara itu buruk," kata al-Wawi.

"Selama saya di penjara, saya merindukan teman-teman sekelas saya, sahabat-sahabat saya, dan keluarga saya," tambahnya.

Dima al Wani, (12), keluar dari sel dengan wajah yang menyiratkan mengalami trauma berat.

Dima al Wani, (12), keluar dari sel dengan wajah yang menyiratkan mengalami trauma berat.

Dima al Wawi akhirnya bisa kembali ke pelukan ibunya.

Dima al Wawi akhirnya bisa kembali ke pelukan ibunya.


"Menurut dokumen pengadilan yang diberikan oleh militer, al-Wawi mendekati pemukiman Carmei Tsur di Tepi Barat pada 9 Februari dengan pisau tersembunyi di bawah bajunya," kata Associated Press.

"Seorang penjaga keamanan memerintahkan dia untuk berhenti, dan penduduk memerintahkan dia untuk berbaring di tanah dan menyuruhnya untuk menyerahkan pisaunya. Sebuah klip video amatir yang ditampilkan di TV "Israel" menunjukkan warga bertanya kepada gadis itu, yang mengenakan seragam sekolahnya, apakah dia datang untuk membunuh orang-orang Yahudi, dan dia berkata 'ya'."

"Dia kemudian mengaku bersalah atas upaya pembunuhan dan dijatuhi hukuman 4,5 bulan penjara," ungkap Associated Press.

Warga Palestina menjadi target hukum militer dimana tersangka yang berusia 12 tahun bisa dipenjara.

Sebaliknya, pemukim "Israel" di Tepi Barat, serta warga Yahudi, dan Arab "Israel" diberlakukan hukum sipil "Israel", yang tidak memungkinkan siapapun di bawah usia 14 tahun masuk penjara, kata Associated Press.

(ameera/arrahmah.com)

20 tewas, 50 luka-luka dalam serangkaian serangan di Baghdad

Posted: 26 Apr 2016 06:05 AM PDT

Pasukan kemanan Irak (foto: World Bulletin)

BAGHDAD (Arrahmah.com) - Sedikitnya 20 orang tewas pada Sabtu (23/4/2016) dalam serangkaian serangan di ibukota Irak, lansir WB.

Sebuh bom mobil menghantam sebuah pos pemeriksaan keamanan di Baghdad utara, menewaskan 10 orang dan melukai 29 lainnya, ungkap sumber keamanan setempat.

Enam orang, termasuk seorang polisi, tewas dan 21 lainnya luka-luka dalam lima ledakan bom di Baghdad, menurut sumber polisi.

Seorang warga sipil Irak juga dikabarkan ditembak mati di Baghdad timur, kata sumber itu, menambahkan bahwa tiga mayat dengan tembakan dan luka penyiksaan ditemukan dibuang di Baghdad timur.

Pasukan keamanan juga menemukan seorang pria milisi pro-pemerintah tewas di Baghdad barat.

Sumber berbicara dengan Anadolu Agency pada kondisi anonimitas karena pembatasan berbicara kepada media.

Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

(banan/arrahmah.com)

Mujahidin IIA serbu 24 pos pemeriksaan musuh dalam Operasi Omar di Shahwalikot

Posted: 26 Apr 2016 05:38 AM PDT

Operasi Omar Mujahidin IIA ( Foto: Voice of Jihad)

SHAHWALIKOT (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di distrik Shahwalikot melancarkan operasi pembersihan di daerah Albak pada Sabtu (23/4/2016) sore, lansir Voice of Jihad.

Rangkaian Operasi Omar ini menargetkan pos pemeriksaan musuh yang menduduki jalan utama yang membentang ke arah Tarinkot.

Dalam Operasi Omar yang masih berlangsung saat ini, Mujahidin telah menyerbu basis musuh dan 24 pos pemeriksaan.

Selain itu, Mujahidin juga telah menewaskan puluhan pasukan bayaran musuh tewas dan luka-luka.

Mujahidin menyita sejumlah besar senjata, amunisi dan peralatan militer sebagai ghanimah.

Rincian lebih lanjut tentang perkembangan situasi di lapangan akan diperbarui bersamaan dengan tibanya informasi terkini.

(banan/arrahmah.com)

Raja Saudi sambut Menlu Turki di Riyadh

Posted: 26 Apr 2016 05:03 AM PDT

Menlu Turki bersama Raja Salman bin Abdulaziz (foto: Albawaba)

RIYADH (Arrahmah.com) - Raja Saudi Salman bin Abdulaziz pada Ahad (24/4/2016) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Riyadh.

Pembicaraan antara keeuanya membahas hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama, Saudi Press Agency melaporkan.

Kunjungan Cavusoglu dilakukan tak lama setelah Riyadh dan Ankara menandatangani Nota Kesepahaman untuk menciptakan sebuah dewan kerjasama strategis tingkat tinggi.

Kesepakatan itu ditandatangani selama kunjungan Raja Salman ke ibukota Turki awal bulan ini.

(banan/arrahmah.com)

Paskah Yahudi, empat warga Palestina ditahan penjajah "Israel" di Tepi Barat

Posted: 26 Apr 2016 04:37 AM PDT

Pemuda Palestina ditangkap pasukan penjajah "Israel" (foto: Albawaba)

HEBRON (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menahan empat warga Palestina pada Senin (25/4/2016) dalam serangan dini hari di Hebron, Tepi Barat.

Serangan penggerebekan ITU diklaim sebagai langkah keamanan dan pembatasan pergerakan di selatan Tepi Barat selama liburan Paskah Yahudi.

Pasukan "Israel" menahan Barakah Rajeh Taha, seorang mantan tahanan yang telah dibebaskan di Gilad Shalit dalam kesepakatan pertukaran tahanan tahun 2011 lalu.

Rumah saudaranya juga diserbu, kata para saksi mata.

Aktivis lokal Muhammad Ayyad Awad mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menggeledah rumah Ibrahim Awad, yang terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" pada bulan Oktober 2015 di Beit Ummar.

Pasukan "Israel" juga dilaporkan merampas 1.500 gram emas, 3.000 shekel ($ 795), dan 150 dinar Yordania ($ 212) dari ayah Ibrahim Awad, Ahmad Awad. Ia mengatakan kepada Ma'an bahwa emas itu milik tiga anak perempuannya yang sudah menikah.

Saksi mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" juga menahan seorang mantan tahanan Palestina tak dikenal setelah menyerbu rumahnya di Hebron dan pos pemeriksaab Abu Al-Reesh yang ditutup dengan blok semen.

Sebanyak empat warga Palestina ditahan di Hebron pada Senin pagi dengan tuduhan telah melakukan "kegiatan ilegal," klaim seorang juru bicara militer "Israel" kepada Ma'an.

Serangan penahanan terjadi di tengah "langkah-langkah keamanan" yang diperketat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki oleh militer "Israel" selama liburan Paskah Yahudi tahun ini.

Juru bicara militer "Israel" mengklaim, sejalan dengan "kesepakatan status quo mengenai kebebasan beragama," Masjid Ibrahimi di Kota Tua Hebron akan tetap ditutup untuk Muslim Palestina sampai Selasa malam, sementara hanya jamaah Yahudi yang akan diizinkan masuk ke dalam situs suci ITU.

Warga dan aktivis Hebron terkemuka Issa Amro mengatakan kepada Ma'an pada hari Ahad di Kota Tua sedang mempersiapkan untuk total kuncian oleh militer Israel saat ribuan warga Israel berencana untuk mengunjungi tempat suci selama Paskah.

Mengenai penutupan jalan dan langkah-langkah keamanan tambahan lainnya yang dilaksanakan di daerah, juru bicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an bahwa apa yang mereka lakukan adalah langkah yang biasa.

"Paskah bagi orang Yahudi berarti kebebasan dan keadilan," kata Amro kepada Ma'an. "Sayangnya bagi kita [warga Palestina] itu berarti diberlakukannya jam malam, pembatasan, diskriminasi, penahanan."

Sementara Amro mengantisipasi tingkat penahanan yang lebih tinggi dari rata-rata oleh pasukan militer "Israel" karena untuk liburan, razia dini hari secara teratur juga dilakukan di wilayah Palestina yang diduduki.

Sejak awal 2016, pasukan "Israel" telah melakukan rata-rata 96 operasi pencarian dan penahanan mingguan, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

(banan/arrahmah.com)

Bentrokan meletus di perbatasan Yaman, tiga penjaga Saudi tewas

Posted: 26 Apr 2016 04:05 AM PDT

Tentara perbatasan Saudi (foto: Albawaba)

YAMAN (Arrahmah.com) - Tiga tentara penjaga perbatasan Saudi dilaporkan tewas dalam bentrokan melawan penyusup yang berusaha menyeberangi perbatasan dari Yaman untuk menyerang menara jam, lapor Saudi Press Agency (SPA), Senin (25/4/2016).

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, sebagaimana dikutip SPA, mengatakan bentrokan itu meletus pada Ahad malam ketika patroli Penjaga Perbatasan di Sektor Al-Harats di wilayah Jazan mencegat penyusup, yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan mortir.

Dalam baku tembak berikutnya, upaya infiltrasi berhasil dipukul mundur tetapi mengakibatkan terbunuhnya Maree As'oos Ibrahim Darraj, Mohsen Mohammed Ahmed Mareedi dan Osama Mohammed Ali Al-Amri, kata juru bicara itu.

Arab Saudi telah memerangi pasukan Houtsi di Yaman selama delapan bulan dan telah membentuk koalisi negara-negara Arab dalam kampanye militer untuk mengusir kelompok teroris itu dari ibukota Sanaa.

Sejumlah tentara kerajaan Saudi telah tewas dalam bentrokan beberapa bulan terakhir ini, di sepanjang perbatasan negara dengan Yaman.

Sedikitnya 5.700 warga Yaman telah terbunuh sejak Maret dalam perang yang melibatkan koalisi pimpinan Saudi, melawan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan milisi Houtsi yang bersekutu dengan Iran.

(banan/arrahmah.com)