Arrahmah.Com |
- Distrik Sangin dikuasai Mujahidin IIA, AS lancarkan serangan udara di sana
- SOHR: Serangan rezim Suriah membunuh 20 orang termasuk 7 anak di selatan Damaskus
- Nasyid penggugah semangat iman
- Mujahidin IIA rilis video pembebasan distrik Khan-e-Sheen
- Distrik Sangin sepenuhnya dikuasai Mujahidin IIA
- Mujahidin IIA bebaskan distrik Gulistan
- "Jalan khusus Yahudi" pertama akan dibangun di "Israel"
- Rusia tolak tuduhan telah membunuh rakyat sipil Suriah
- Sekitar 300.000 anak Suriah belajar di sekolah-sekolah Turki
- "Israel" menyemprotkan pestisida mematikan di lahan pertanian Gaza
Distrik Sangin dikuasai Mujahidin IIA, AS lancarkan serangan udara di sana Posted: 24 Dec 2015 03:30 PM PST SANGIN (Arrahmah.com) - Jet tempur milik AS telah melancarkan dua serangan di Sangin, sebuah distrik di selatan Afghanistan yang telah dikuasai sepenuhnya oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) pekan ini. |
SOHR: Serangan rezim Suriah membunuh 20 orang termasuk 7 anak di selatan Damaskus Posted: 24 Dec 2015 03:00 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Serangan udara brutal oleh tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah membunuh 20 warga sipil termasuk 7 anak di wilayah selatan Damaskus pada Kamis (24/12/2015), ujar laporan kelompok pemantau. |
Nasyid penggugah semangat iman Posted: 24 Dec 2015 09:59 AM PST Mengarungi samudra kehidupan, Setiap tetes peluh dan darah, Allohu ghoyatuna Allah adalah tujuan kami, *************** Judul Nasyid: Bingkai Kehidupan Suara :
Editor : (Ukasyah/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA rilis video pembebasan distrik Khan-e-Sheen Posted: 24 Dec 2015 06:59 AM PST (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membebaskan distrik Khan-e-Sheen, provinsi Helmand, pada Rabu (8/12/2015). Sebagai dokumentasi pembebasan distrik tersebut, Al Emarah Studio, sayap media Mujahidin IIA merilis video baru (no. 57) yang berjudul "Liberation of Kha-e-Shen". Video dengan total durasi 50 menit itu menunjukkan dokumentasi pusat pemerintahan distrik Khan-e-Sheen, pos-pos keamanan, pangkalan-pangkalan dan harta rampasan perang yang diperoleh Mujahidin dalam operasi militer saat itu. Video ini juga berisi wawanara dengan Mujahidin terkait pembebasan Khan-e-Sheen serta wawancara dengan penduduk lokal yang menunjukkan apresiasi mereka kepada IIA dan kebencian mereka terhadap kekejaman di tangan rezim Kabul. Video ini dapat dilihat dan diunduh melalui link berikut: Full HD view Link Full HD Download Link Mobile MP4 view Link Mobile MP4 Download Link Mobile 3GP view Link Mobile 3GP Download Link (siraaj/arrahmah.com) This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Distrik Sangin sepenuhnya dikuasai Mujahidin IIA Posted: 24 Dec 2015 06:34 AM PST HELMAND (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan serangan terkoordinasi terhadap posisi pasukan musuh di pusat distrik Sangin, provinsi Helmand, pada Rabu (23/12/2015), menurut laporan Al-Emarah News. Operasi penyerangan tersebut berakhir hingga pukul 14:30 waktu setempat, hasilnya pusat pemerintahan distrik, markas kepolisian dan pangkalan terakhir yang tersisa dikuasai Mujahidin sepenuhnya karena pasukan musuh melarikan diri setelah mengalami kerugian besar. Mujahidin juga merebut sejumlah besar senjata, amunisi, APC dan peralatan lainnya dari tangan musuh. Allahu Akbar! (siraaj/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA bebaskan distrik Gulistan Posted: 24 Dec 2015 06:10 AM PST FARAH (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membebaskan pusat distrik Gulistan pada Selasa (22/12/2015) setelah pengepungan yang lama, menurut laporan Al-Emarah News pada Rabu (23/12). Laporan mengatakan bahwa pusat pemerintahan distrik tersebut dan 22 pos pemeriksaan sekitarnya telah ditinggalkan oleh pasukan musuh, dan Mujahidin IIA mengibarkan bendera tauhid sebagai tanda pembebasan distrik. Selain itu, Mujahidin juga mendapatkan banyak ghanimah (harta rampasan perang) meliputi 20 kendaraan berbagai jenis, sejumlah besar senjata berat dan ringan serta amunisinya, 200 rompi baju besi, 50 kontainer besar, 100 karung tepung dan bahan makanan, 100 barel bahan bakar, 300 gas pemanas dan pendingin, 300 seragam, 200 helm, 50 pasang sepatu boot, 20 generator listrik, 20 baterai besar, 20 kendaraan dan peralatan lainnya. Allahu Akbar! (siraaj/arrahmah.com) |
"Jalan khusus Yahudi" pertama akan dibangun di "Israel" Posted: 24 Dec 2015 03:00 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Dewan Daerah Misgav "Israel" telah mengusulkan pembangunan "jalan khusus Yahudi" baru yang menghubungkan dua permukiman Yahudi "Israel" yang dibangun pada tahun 1980-an di Lembah Galilea di selatan lingkungan Muslim Mayor Al-Koroom, lansir Quds Press pada Rabu (23/12/2105). Arab Centre for Alternative Planning (ACAP) memperingatkan pemerintah "Israel" bila menyetujui jalan ini, menggambarkannya sebagai "jalan berbasis pemisahan pertama di Israel." Direktur ACAP Hanna Sweed mengatakan bahwa Misgav telah menekankan bahwa jalan itu tidak dihubungkan ke sisi utara - yang akan menghubungkannya dengan sejumlah desa Muslim- selama 30 tahun terakhir. Berbicara kepada Quds Press, Sweed mengatakan bahwa proposal baru yang ditawarkan kepada pihak berwenang "Israel" itu menetapkan fakta bahwa jalan tersebut hanya untuk digunakan oleh orang-orang Yahudi saja. "Usulan baru itu termasuk melarang warga Palestina menggunakan jalan tersebut, yang memotong jarak antara desa-desa Muslim dan Acre," kata Sweed. Sweed menambahkan bahwa ini adalah niat kotor "Israel" untuk membangun "jalan khusus Yahudi" di "Israel" yang mirip dengan yang sudah ada di Tepi Barat yang diduduki. "Proyek ini mengungkapkan kebijakan apartheid [Israel] yang memberikan orang-orang Yahudi preferensi atas warga Muslim Israel," kata Sweed, menekankan bahwa mereka akan berusaha untuk melemahkan proposal itu. (banan/arrahmah.com) |
Rusia tolak tuduhan telah membunuh rakyat sipil Suriah Posted: 23 Dec 2015 11:00 PM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Rusia telah membantah laporan Amnesty International yang menuduh negara itu telah melakukan serangan udara secara membabi buta di Suriah. Rusia menyebut laporan Amnesty International sebagai suatu kebohongan total. Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan ia melihat "tidak ada yang spesifik dan tidak ada yang baru" dalam laporan itu, sebagaimana dilansir oleh BBC, Kamis (24/12/2015). Dia juga membantah bahwa militer Rusia menggunakan amunisi curah di Suriah. Amnesty International mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti kalau dua bulan pertama serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan sedikitnya 200 warga sipil. Beberapa dari serangan itu bisa dihitung sebagai kejahatan perang, kata seorang pejabat Amnesty. Amnesty juga meneliti serangan udara yang dilancarkan oleh koalisi pimpinan AS di Suriah, kata laporan tersebut. AS jarang sekali mengakui kematian warga sipil atas serangan udara yang dikatakan menargetkan ISIS, yang dimulai pada bulan September 2014, meskipun beberapa kelompok pemantau mengatakan bahwa jumlah korban bisa mengalami ratusan. Rusia memulai serangan udara di Suriah pada bulan September 2015, dan mengatakan bahwa Rusia bertindak atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Asad. Dikutip dari Russian Today, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa PBB tidak dapat secara independen mengkonfirmasi informasi yang disajikan dalam laporan Amnesty International atas dugaan korban sipil akibat serangan udara Rusia di Suriah. Kementerian itu menolak temuan dalam laporan itu yang dianggap sebagai "kata-kata klise" yang kurang memiliki bukti kuat "Sekali lagi, tidak ada yang konkrit atau baru yang telah diterbitkan, hanya kata-kata klise yang sama dan palsu yang telah kita bantah berulang kali," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Jenderal Mayor Igor Konashenkov, setelah meninjau laporan tersebut. "Laporan ini terus menggunakan kalimat seperti 'diduga serangan Rusia,' 'kemungkinan pelanggaran hukum internasional' - banyak asumsi tanpa bukti," katanya. Selanjutnya Moskow mengatakan bahwa pihaknya meragukan keaslian foto udara yang digunakan oleh Amnesty International dan menyerukan kepada LSM setidaknya menyebutkan nama sumber informasi yang digunakan dalam laporan itu. "Rentetan kebohongan itu bertujuan untuk menuduh pasukan Rusia yang mengebom rumah sakit Suriah. Kami segera menolak klaim-klaim ini, menyajikan bukti foto dan video yang komprehensif kepada publik. Sebuah ciri karakteristik dari semua tuduhan ini adalah kurangnya bukti nyata dan referensi ke saksi anonim," kata Konashenkov kepada wartawan. "Adapun tuduhan bom curah. Pesawat Rusia tidak menggunakan bom bom itu," tambah Konashenkov. Dia juga mengingatkan bahwa puluhan wartawan internasional yang mengunjungi basis Kheimim Rusia di Latakia merekam jet tempur Rusia yang mempersiapkan serangan mendadak tetapi "tidak pernah menyajikan rekaman atau mengajukan pertanyaan tentang bom curah karena tidak ada senjata seperti di pangkalan kami." Konashenkov mengatakan kepada wartawan bahwa Amnesty juga gagal untuk menyelidiki penggunaan bom curah oleh pasukan Kiev di Ukraina timur. "Kami punya pertanyaan untuk Amnesty International: mengapa organisasi ini tetap diam dan menutup mata terhadap bukti nyata yang tak terbantahkan dari penggunaan bom curah oleh Angkatan Bersenjata Ukraina melawan kota di timur Ukraina," kata Konashenkov, lansir Russian Today. Dalam laporan tersebut, Amnesty mengatakan telah "meneliti dari jarak jauh" lebih dari 25 serangan Rusia yang berlangsung di Homs, Hama, Idlib, Latakia dan Aleppo antara 30 September dan 29 November, lansir BBC. Salah satu serangan paling mematikan yang diuraikan dalam laporan itu terjadi di provinsi Ariha, Idlib, pada 29 November. Amnesty mengatakan bahwa setidaknya satu pesawat yang dicurigai adalah pesawat perang Rusia menembakkan tiga rudal ke pasar ketika tidak ada militer yang terlihat di dekat sasaran. Sebuah laporan dari kelompok yang lain, Human Rights Watch, tiga hari lalu menuduh pasukan pemerintah Suriah dan sekutu Rusia menggunakan bom curah dalam melawan kelompok oposisi. Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia "melakukan operasi sesuai dengan prinsip-prinsip dan norma-norma hukum internasional". Kremlin sebelumnya mendeskripsikan laporan serupa sebagai "perang informasi" yang bertujuan untuk mendiskreditkan operasinya di Suriah. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Oktober bahwa laporan dugaan korban sipil telah muncul bahkan sebelum serangan udara pertama dilakukan. Masih menjadi teka-teki siapa yang bertanggung jawab atas perang Suriah yang telah memasuki tahun ke lima, dan telah menghancurkan kehidupan banyak orang. Setidaknya Lebih dari 250.000 orang diyakini telah tewas dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak konflik dimulai di Suriah pada Maret 2011. (ameera/arrahmah.com) |
Sekitar 300.000 anak Suriah belajar di sekolah-sekolah Turki Posted: 23 Dec 2015 10:00 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Sebanyak 300.000 pengungsi Suriah, yang meninggalkan negara mereka karena perang, saat ini sedang menikmati pendidikan di Turki, kata seorang pejabat Turki, Rabu (23/12/2015). Wakil sekretaris Departemen Pendidikan Turki, Yusuf Buyuk, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa upaya-upaya besar telah dilakukan untuk mengintegrasikan Suriah ke dalam sistem pendidikan di negara 81 provinsi. Buyuk menyatakan lagi bahwa Turki saat ini menampung hampir 2,5 juta pengungsi, dan telah menghabiskan dana sekitar $ 8.73 juta. Dia mengatakan bahwa siswa Suriah bersekolah di sekolah umum dan pusat-pusat pendidikan jasmani di kamp-kamp pengungsi dan di pusat-pusat kota. "Mereka adalah tamu kami. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan di bawah hukum nasional dan internasional," kata Buyuk. Buyuk menambahkan bahwa Turki ingin menggabungkan semua anak Suriah ke sekolah-sekolah di Turki. "Sampai akhir tahun ajaran, kami akan memasukkan sebanyak 150.000 lebih anak-anak Suriah ke sekolah-sekolah," katanya. Buyuk juga menambahkan bahwa siswa dari Suriah tidak akan membayar biaya masuk. Perang yang menghancurkan Suriah, sekarang telah memasuki tahun kelima, dan telah menewaskan sedikitnya 250.000 orang tewas, menurut PBB. Turki, yang telah diambil dalam 2,5 juta warga Suriah sejak perang dimulai pada tahun 2011, tuan rumah pengungsi terbesar di dunia. (ameera/arrahmah.com) |
"Israel" menyemprotkan pestisida mematikan di lahan pertanian Gaza Posted: 23 Dec 2015 09:14 PM PST GAZA (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat "Israel" dilaporkan menyemprot tanaman pertanian di sepanjang perbatasan Gaza pada Rabu (23/12/2015) dengan pestisida yang bisa mematikan tanaman selama hari ketiga berturut-turut, ungkap manajer umum departemen perlindungan tanaman di Departemen Pertanian yang berbasis di Gaza, kepada Ma'an News Agency. Wael Thabet mengatakan bahwa beberapa petani memberitahukan kepada pihak kementerian bahwa pesawat "Israel" menyemprot lahan pertanian mereka dengan pestisida di sekitar area al-Qarrara di sebelah timur Khan Younis dan di daerah Wadi al-Salqa di Gaza yang merusak sejumlah besar tanaman. Saleh al-Najjar, seorang petani dari al-Qarrara, mengatakan bahwa ia telah kehilangan sekitar 30 dunum (7,4 are) tanaman bayam dan kacang karena pestisida mematikan itu, yang telah terjadi dari pukul 06:00-09:00 selama tiga hari terakhir. Petani yang lain, Wael al-Shami, mengatakan bahwa ia kehilangan tanaman seledri dan kacang yang ditanam di dekat al-Qarrara di timur Khan Younis. Thabet menuding bahwa pasukan "Israel" dengan sengaja menyemprotkan pestisida secara berkala di lahan pertanian di dekat perbatasan Gaza-"Israel" untuk menghancurkan tanaman itu. Thabet menambahkan bahwa petugas Palang Merah menuju ke daerah tersebut untuk melihat lahan yang rusak itu dan melaporkan bahwa sekitar 1.500 dunam (371 are) lahan pertanian di pusat Gaza dan 200 dunam (50 are) lahan pertanian di timur Khan Younis rusak, menurut laporan awal. Thabet meminta agar Palang Merah menghubungi "Israel" dan menyerukan untuk menghentikan tindakan kejam terhadap petani di Gaza. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |