Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tiga militan Syi'ah "Hizbullah" tewas dalam ledakan bom di Yabroud

Posted: 24 Dec 2014 03:38 PM PST

Yabroud

YABROUD (Arrahmah.com) - Tiga militan Syi'ah asal Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah" tewas dalam sebuah ledakan pada Selasa (22/12/2014).

Mereka tewas ketika Mujahidin dari kelompok yang belum diketahui meledakkan kendaraan yang mereka tumpangi di kota Yabroud, kota yang berbatasan dengan Libanon.

Aktivis Suriah mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa Mujahidin Suriah telah melakukan operasi di wilayah yang dikuasai oleh milisi "Hizbullah".

Salah satu militan dari milisi bayaran lainnya, National Defence, juga dilaporkan tewas dalam ledakan yang sama. (haninmazaya/arrahmah.com)

Setelah serangan penembak jitu, "Israel" gempur Gaza selatan secara pengecut melalui udara

Posted: 24 Dec 2014 03:17 PM PST

Pasukan Zionis menggempur Khan Younis di Gaza selatan.  (Foto : Reuters)

KHAN YOUNIS (Arrahmah.com) - Jet tempur "Israel" melakukan serangan udara di Gaza selatan pada Rabu (24/12/2014) dan menewaskan seorang pejuang Hamas setelah serangan penembak jitu yang menargetkan patroli pasukan Zionis dan melukai seorang tentara, ujar sumber medis dan militer.

Pernyataan militer Zionis di akun twitter nya mengatakan : penembak jitu melepaskan tembakan ke arah patroli rutin IDF di dekat selatan Jalur Gaza.

"Setelah serangan penembak jitu di perbatasan Gaza, pasukan darat dan udara IDF segera merespon ancaman. Rincian lebih lanjut akan datang," lanjut pernyataan tersebut seperti dilansir AFP.

Ini adalah kedua kalinya "Israel" menyerang Gaza sejak berakhirnya agresi militer selama 50 hari dengan gencatan senjata pada 26 Agustus lalu. Serangan udara sebelumnya terjadi pada Sabtu pagi pekan lalu.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan insiden itu terjadi di timur kota Khan Younis, Gaza selatan dengan Tayseer al-Ismary (33) menjadi korban akibat tembakan dan pecahan peluru dari tembakan tank.

Sumber Haman mengatakan ia adalah anggota Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas.

"Pendudukan 'Israel' bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Khan Younis. Mereka mencoba menyeberangi perbatasan, memprovokasi respon dari Hamas," ujar Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan penembak jitu yang berhasil melukai seorang tentara Zionis di dekat perbatasan. (haninmazaya/arrahmah.com)

"Israel" dakwa 8 warga Palestina atas postingan Facebook

Posted: 24 Dec 2014 02:00 AM PST

facebook 2

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Delapan warga Palestina dari Al-Quds didakwa pada Senin (23/12/2014) atas tuduhan menghasut kekerasan anti-Yahudi dan mendukung "teror" dalam postingan di Facebook, kata seorang juru bicara kementerian kehakiman "Israel", sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

Delapan pria, berusia 18-45 tahun, didakwa atas "hasutan untuk melakukan kekerasan atau teror dan mendukung kelompok teroris" di Facebook, ungkap sebuah pernyataan kementerian kehakiman.

Postingan di Facebook tersebut dalam beberapa bulan terakhir saat gelombang kekerasan mengguncang Al-Quds di mana beberapa orang Palestina melancarkan serangan yang telah menewaskan sembilan orang "Israel".

Para terdakwa didakwa menyerukan kekerasan dan teror terhadap warga Yahudi dan pasukan keamanan "Israel" serta memuji, mendorong dan mendukung perbuatan tersebut dan pelakunya.

"Israel" di media sosial secara rutin dan terbuka menghasut kekerasan terhadap warga Palestina, terutama selama serangan militer musim panas ini di Gaza.

(ameera/arrahmah.com)

Abbas akan putus hubungan dengan "Israel" jika resolusi PBB gagal

Posted: 24 Dec 2014 01:16 AM PST

abbas 2

ALJIR (Arrahmah.com) - Presiden Mahmud Abbas pada Selasa (23/12/2014) mengatakan bahwa otoritas Palestina akan memutuskan hubungan dengan "Israel" jika rancangan resolusi yang disajikan pekan lalu untuk PBB mengalami kegagalan.

Berbicara kepada wartawan di Aljazair, Abbas mengatakan jika resolusi Dewan Keamanan PBB gagal kepemimpinan akan dipaksa untuk mengambil "keputusan politik dan hukum yang diperlukan," sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

"Jika terjadi kegagalan, kami tidak lagi akan berurusan dengan pemerintah "Israel" yang kemudian akan diwajibkan untuk mengasumsikan tanggung jawabnya sebagai penjajah," kata kantor berita.

Abbas mengatakan bahwa Palestina akhirnya akan mendapatkan kembali kemerdekaannya dengan Al-Quds sebagai ibukotanya, dan tidak akan menyerah kepada hegemoni dan penindasan "Israel".

Presiden Abbas bertemu dengan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika pada Senin (22/12) dalam kunjungan resmi yang berlangsung selama tiga hari.

Pekan lalu, Jordania mempresentasikan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB atas nama PLO.

Resolusi itu menetapkan batas waktu 12 bulan untuk mengakhiri negosiasi dan akhir 2017 merupakan batasan waktu untuk menyelesaikan penarikan mundur "Israel" dari wilayah Palestina yang diduduki.

Sebuah kesepakatan damai ini akan membuka jalan untuk pembentukan sebuah negara Palestina dengan Al-Quds sebagai ibukota bersama, demikian bunyi naskah resolusi tersebut

Pada Selasa (23/12), negosiator PLO Saeb Erekat mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB akan memberikan suara terhadap rancangan naskah tersebut sebelum akhir 2014, meskipun masih belum ada tanggal yang ditetapkan.

Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina telah mendesak kepemimpinan Palestina untuk segera mencabut rancangan resolusi itu, dengan alasan bahwa kepemimpinan Palestina telah mengajukan penawaran yang membingungkan.

(ameera/arrahmah.com)

Erdogan: Pengendalian kelahiran merupakan "pengkhianatan" dan mengancam generasi Turki

Posted: 23 Dec 2014 11:30 PM PST

Turkey's President Tayyip Erdogan makes a speech during the opening ceremony of an imam-hatip school in Ankara

ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pengendalian kelahiran merupakan bentuk "pengkhianatan," dan mengancam generasi Turki.

Erdogan, yang saat itu juga diundang sebagai saksi dalam pernikahan yang digelar pada Ahad (21/12) menyatakan bahwa alat kontrasepsi dan program pengendalian kelahiran adalah ancaman bagi garis keturunan Turki.

Erdogan mendesak pasangan yang baru menikah tersebut untuk memiliki setidaknya tiga anak untuk membantu meningkatkan jumlah penduduk Turki.

"Selama bertahun-tahun mereka melakukan pengkhianatan dengan melakukan pengendalian kelahiran di negara ini, berusaha untuk mengurangi keturunan kami. Garis keturunan sangat penting baik secara ekonomi dan rohani," ungkap Erdogan, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Senin (22/12/2014).

Bulan lalu, Erdogan juga membuat komentar bahwa tidak wajar menyamakan posisi antara laki-laki dan perempuan, karena masing mempunyai sifat alamiah yang berbeda. Pembawaan wanita yang "halus" menjadikan wanita tidak mungkin berada dalam posisi yang sama dengan laki-laki.

"Beberapa orang bisa memahami persepsi ini, sementara yang lain tidak. Tentunya kaum feminis tak akan mengerti hal ini, karena mereka tidak menerima konsep wanita sebagai seorang ibu," kata Erdogan menanggapi kritik yang dilontarkannya bulan lalu. Pada 2012 ia juga berusaha untuk secara efektif melarang aborsi.

Pertumbuhan penduduk Turki telah melambat dalam beberapa tahun terakhir dan tingkat kelahiran hidup jatuh di angka 2,07 persen tahun lalu, menurut statistik resmi.

Pada awal bulan ini, Erdogan juga menggencarkan kurikulum baru berbasis Islam di sekolah, setelah dia mengeluh bahwa siswa Turki lebih mengetahui tokoh-tokoh asing seperti Albert Einstein, ketimbang ilmuwan Muslim dan Turki.

"Jika Anda menanyakan kepada mereka siapa itu Einstein, setiap anak bisa menjawabnya. Tapi jika Anda bertanya kepada mereka siapa itu Ibni Sina, sebagian besar dari mereka tidak mengetahui," kata Erdogan dalam pidatonya di Dewan Pendidikan Nasional ke-19 di provinsi selatan Antalya pada Selasa (2/12/2014), sebagaimana dilansir oleh Hurriyet Daily News.

Erdogan memerintahkan lembaga pendidikan Turki untuk mengadopsi kebijakan yang berfokus kepada kontribusi Islam terhadap ilmu pengetahuan global dan seni, termasuk "penemuan benua Amerika oleh para pelaut Muslim sekitar 300 tahun sebelum Columbus."

(ameera/arrahmah.com)

Jelang natal, Densus88 lakukan operasi intelijen

Posted: 23 Dec 2014 07:01 PM PST

Plafon diatas dapur rumah Dody ditemukan tas yang berisi: warna kuning yang diduga belerang, warna putih berbentuk butiran diduga potasium, warna hitam ukuran kecil diduha berupa arang

SURAKARTA (Arrahmah.com) - Selain diduga tidak prosedural dan melanggar HAM penagkapan Dody Kuncoro warga Kampung Gambiran, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, oleh Densus88, Selasa (23/12/2014) disebut sebagai operasi intelijen jelang Natal.

"Densus 88 sengaja mengambil momentum menjelang Natal untuk melakukan operasi intelijen berupa penangkapan serentak di beberapa tempat yang terkesan acara Natal di Indonesia tidak aman," kata Endro Sudarsono, Humas Laskar Umat Islam Surakarta.

LUIS yang telah menurunkan tim investigasinya ke lokasi penangkapan dan rumah Dody menyimpulkan Densus mengulang sejarah dengan berbuat tidak prosedur dan tidak profesional, baik dalam hal pemberian Surat Penangkapan maupun Tindak Kekerasan yang mengarah pada pelanggaran HAM

Kronologi penagkapan

Berikut hasil tim investigasi LUIS yang diketuai Edi Lukito, SH selaku Ketua Laskar Umat Islam Surakarta

  1. Menurut saksi, penangkapan dilakukan setelah Sholat Ashar dengan cara dipukul di bagian kepala hingga jatuh lalu dibawa ke mobil.
  2. Menurut saksi, yang menangkap terlihat ikut sholat berjamaah sejak 1 pekan ini
  3. Saat penangkapan tidak ada Surat Penangkapan yang diberikan ke pihak keluraga
  4. Saat melaporkan ke SPK Polres Sukoharjo tentang Laporan Kehilangan Anggota Keluarga di jawab KA SPK Ipda Ahmad Djaelani bahwa Surat Tanda Bukti Laporan anggota keluarga yang hilang yang diminta keluarga tidak bias diberikan karena ada informasi yang menangkap dari Densus 88.
  5. Rumah kontrakan disewa selama 4 tahun sejak Desember 2013 dan Dody Kuncoro selalu bermasyarakat maupun mengikuti kegiatan keagamaan.

(azm/arrahmah.com)

Belum terima surat penagkapan, keluarga Dody datangi Polres Sukoharjo

Posted: 23 Dec 2014 06:30 PM PST

Keluarga Dody didampingi pengurus LUIS mendatangi Kantor Polres Sukoharjo, Selasa (23/12/2014) malam

SURAKARTA (Arrahmah.com) - Dengan didampingi pengurus LUIS, keluarga Dody korban penangkapan Densus88 mendatangi Kantor Polres Sukoharjo, Selasa (23/12/2014) malam. Mereka ingin menanyakan soal penangkapan Dodi Kuncoro (31) warga Kampung Gambiran Nomor C6, RT 02/RW14, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Jawa Tengah.

Menurut Ketua Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono, keluarga Dodi Koncoro yakni istrinya, Pri Tridayati dan kakaknya, Dedi Purnomo serta didampingi pengurus Luis datang ke Polres hendak menanyakan surat penangkapan dari kepolisian.

"Saya bersama Ketua Luis, Edi Lukito, pengurus lainnya, Yusuf dan Salman mendampingi keluarga Dodi ke Polres Sukoharjo, karena pihak keluarganya belum menerima surat penangkapan dari kepolisian," kata Endro Sudarsono, dikutip dari ROL.

Menurut Endro, pihaknya mendampingi keluarga Dodi Kuncoro untuk memastikan posisi terduga teroris dan keterlibatan yang bersangkutan dengan kasusnya.

"Kami juga ingin menanyakan jika penangkapan dilakukan oleh Polri. Kami meminta agar lebih profesional dengan disertai surat penangkap agar tidak membingungkan keluarganya, " kata Endro Sudarsono saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sebelumnya telah menangkap terduga teroris berinisial DK (31) di Kampung Gambiran Nomor C6, RT02/RW14, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, sekitar pukul 15.45 WIB.

Menurut Kepala Polres Sukoharjo AKBP Andy Rifai di lokasi penangkapan, saat dikonfirmasi membenarkan. Tersangka DK ini, ditangkap oleh delapan anggota Densus, ketika keuar dari mesjid yang tidak jauh dari rumah kontrakannya.

"Tersangka kemudian dibawa ke Jakarta oleh Densus, sedangkan tim Inafis Polres Sukoharjo bersama Gegana Brimob kemudian melakukan penggledahan di rumah DK," kata Kapolres.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah DK, antara lain sebuah senjata samurai, pupuk black polder, potasium, arang, dan belerang.

Menurut Kapolres, sejumlah barang bukti tersebut akan diteliti terlebih dahulu, dan berapa jumlahnya belum diketahui secar pasti. Bahan ini, diduga unsur yang dapat untuk membuat bom. (azm/arrahmah.com)

Penangkapan Dody, LUIS: Tidak prosedural dan langgar HAM

Posted: 23 Dec 2014 06:09 PM PST

Pengurus LUIS mengunjungi rumah Dody Kuncoro, korban penagkapan Densus88

SUKOHARJO (Arrahmah.com) - Terkait penangkapan Dody Kuncoro warga Kampung Gambiran, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, oleh Densus88, Selasa (23/12/2014) Laskar Umat Islam Surakarta menyatakan Densus diduga tidak prosedural dan melanggar HAM.

"Densus mengulang sejarah dengan berbuat tidak prosedur dan tidak profesional, baik dalam hal pemberian Surat Penangkapan maupun Tindak Kekerasan yang mengarah pada pelanggaran HAM," kata Endro Sudarsono, Humas LUIS menyebut salah satu kesimpulan LUIS.

Menurutnya, mendengar ada penangkapan Dody Kuncoro warga Gambiran Rt 02 Rw 14 Makam Haji Kartasura Sukoharjo pengurus LUIS langsung merapat ke rumah DodyKuncoro. Disana ditemui Tukiyanto ayah Dody, Tri Hidayati istri Dody dan Dedy Purnomo selaku kakak Dody dan beberapa warga setempat," .

Hendro menuturkan para saksi membenarkan bahwa Selasa, 23 Desember 2014 bahwa selepas sholat Asar berjamaah Dody hendak pulang ke rumah kemudian di tangkap dengan cara dipukul kepalanya.

Temuan LUIS

Berikut hasil tim investigasi LUIS yang diketuai Edi Lukito, SH selaku Ketua Laskar Umat Islam Surakarta.

  1. Menurut saksi, penangkapan dilakukan setelah Sholat Ashar dengan cara dipukul di bagian kepala hingga jatuh lalu dibawa ke mobil
  2. Menurut saksi, yang menangkap terlihat ikut sholat berjamaah sejak 1 pekan ini
  3. Saat penangkapan tidak ada Surat Penangkapan yang diberikan ke pihak keluraga
  4. Saat melaporkan ke SPK Polres Sukoharjo tentang Laporan Kehilangan Anggota Keluarga di jawab KA SPK Ipda Ahmad Djaelani bahwa Surat Tanda Bukti Laporan anggota keluarga yang hilang yang diminta keluarga tidak bisa diberikan karena ada informasi yang menangkap dari Densus 88.
  5. Rumah kontrakan disewa selama 4 tahun sejak Desember 2013 dan Dody Kuncoro selalu bermasyarakat maupun mengikuti kegiatan keagamaan

(azm/arrahmah.com)

Dodi, warga Sukoharjo ditangkap Densus88

Posted: 23 Dec 2014 05:23 PM PST

Anggota Densus88 melakukan penggledahan-rumah-Doddy warga Kampung Gambiran, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (23/12/2014) Foto: Antara

SUKOHARJO (Arrahmah.com) - Densus88 Mabes Polri menangkap salah satu terfitnah teroris Dodi Kuncoro alias Dodi, warga Kampung Gambiran, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo di dekat rumahnya, Selasa (23/12/2014), pukul 15.45 WIB.

Mengutip VIVAnews, "Yang bersangkutan adalah jaringan sindikat pelaku teror kelompok Badri asal Solo yang melakukan pelatihan dan membuat komponen rangkaian elektronik pemicu bom di rumah Rudi alias Pak Tuek, bersama kelompok Badri lainnya," ujar Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie dalam keterangan Selasa malam, 23 Desember 2014.

Dodi Kuncoro berusia 31 tahun. Dia berprofesi sebagai wiraswasta. Kata Ronny, Dodi dituduh pernah mengirim uang ke Poso sebesar Rp1,5 juta untuk pelatihan militer di sebuah madrasah ibtidaiyah pimpinan Santoso.

"Sementara ini, Polri masih melakukan pengembangan kasus ini," ujar Ronny.

Dodi ditangkap usai menjalankan salat Asar di Masjid Istijabah, Gambiran, Kartasura, Makamhaji, Sukoharjo.

Berdasarkan keterangan dari saksi mata, Parjiman, penangkapan dilakukan ketika Dodi keluar dari Masjid. Dia ditangkap oleh sejumlah petugas berpakaian preman yang turun dari dua mobil jenis Toyota Avanza. (azm/arrahmah.com)

Yordania akan mulai melatih pasukan Irak segera

Posted: 23 Dec 2014 04:13 PM PST

Khaled al-Obeidi, Menteri Pertahanan Irak saat berada di Amman pada 22 Desember 2014.  (Foto : Reuters)

AMMAN (Arrahmah.com) - Yordania akan mulai melatih kelompok pertama pasukan Irak dalam beberapa minggu ke depan sebagai bagian dari kampanye militer pimpinan AS yang berdalih memerangi Daulah Islam (ISIS) di Irak dan Suriah, ujar pernyataan menteri pertahanan Irak pada Senin (22/12/2014).

Berbicara setelah pertemuan dengan Raja Abdullah, Khaled al Obeidi mengatakan Amman juga akan memasok tentara Irak dengan persenjataan yang diperlukan.

Obeidi bertujuan untuk membangun kembali militer Irak yang runtuh musim panas lalu dalam menghadapi perlawanan pejuang Irak di seluruh Irak utara yang setidaknya empat divisi militer Irak hancur.

"Saya pikir dalam beberapa minggu ke depan, kelompok pertama dari militer Irak akan mendapatkan pelatihan di Yordania," ujar menteri perahanan kepada Reuters.

"Gudang persenjataan Yordania akan terbuka untuk tentara Irak."

Yordania dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kehadiran militer di sepanjang perbatasan yang berbatasan dengan Irak. Mereka juga telah menyediakan basis logistik untuk kampanye udara pengecut pimpinan AS di Suriah dan merupakan pusat untuk operasi pengumpulan intelijen. (haninmazaya/arrahmah.com)