Arrahmah.Com |
- Turki memberikan kartu tanda pengenal kepada 1,5 juta pengungsi Suriah
- Tentara Libanon serang penjara Roumieh setelah ledakan mematikan di Tripoli pada pekan lalu
- ISIS kirim 2 bom mobil ke pos pemeriksaan Jabhah Nushrah di Aleppo, 11 meninggal
- Nubuwah-nubuwah tentang "Khilafah Maz'um Al-Baghdadi"
- Ratusan ribu Muslim dibantai dunia abaikan, 12 korban tembak di Paris jadi pahlawan
- Haruskah mentakfir muayyan demi memelihara agama?
- Masjid di Jerman diserang untuk yang kedua kalinya
- CIIA: Hasil visum ditemukan 7 tembakan di tubuh Ilham
- Pengamat sayangkan Densus 88 bunuh Ilham Syafi'i
- Pernyataan Al-Qaeda Yaman terkait serangan di Charlie Hebdo Paris
Turki memberikan kartu tanda pengenal kepada 1,5 juta pengungsi Suriah Posted: 12 Jan 2015 03:27 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Turki telah memberikan ID biometrik kepada 1,5 juta pengungsi Suriah setelah sebelumnya memindahkan 3.000 dari mereka di kamp musim dingin, ujar laporan sebuah surat kabar mengutip pernyataan Kementerian Dalam Angka yang dikeluarkan oleh AFAD datang setelah Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus mengatakan bahwa sekitar 1,2 juta pengungsi Suriah telah terdaftar, lapor Hurriyet Daily News. Kartu pengenal tersebut mencakup sidik jari dan data pribadi, yang juga akan digunakan dalam pemberian bantuan, tawaran pekerjaan, pendidikan dan kesempatan sosial untuk para pengungsi, lapor Al Arabiya. Data juga akan digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang telah terlibat dalam kegiatan kriminal. AFAD mengatakan Turki menjadi tuan rumah bagi sekitar 1,7 juta pengungsi Suriah, 230.000 di antaranya berada di kamp-kamp dengan akses ke fasilitas umum seperti sekolah, supermarket bahkah bioskop. AFAD juga sedang membangun sebuah kamp berkapasitas 35.000 orang di provinsi tenggara dan kamp lainnya berkapasitas 15.000 orang di distrik Mardin Derik. Laporan mengatakan kamp-kamp tersebut akan mulai beroperasi pada akhir bulan ini. Turki juga berencana untuk meluncurkan program sosial yang dijuluki "hidup bersama", didasarkan pada asumsi bahwa sebagian besar pengungsi Suriah tidak akan kembali ke negara mereka. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tentara Libanon serang penjara Roumieh setelah ledakan mematikan di Tripoli pada pekan lalu Posted: 12 Jan 2015 03:05 PM PST TRIPOLI (Arrahmah.com) - Tentara Libanon telah menyerbu penjara Roumieh setelah mengklaim bahwa tahanan di dalam penjara tersebut terkait dengan serangan bom mematikan pada pekan lalu. Pasukan keamanan dalam negeri (ISF) dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/1/2015) mengatakan operasi sedang berlangsung di blok B penjara, di mana banyak tahanan terkemuka ditahan. ISF mengklaim bahwa beberapa tahanan memicu kerusuhan, mulai melakukan pembakaran untuk menggagalkan operasi yang dilakukan setelah bom kembar pada Sabtu pekan lalu di distrik Jabal Mohsen di kota Tripoli, lansir Al Jazeera. "Operasi berlangsung seperti yang direncanakan," ujar pernyataan ISF yang dipublikasikan oleh kantor berita resmi Libanon, National News Agency. "Situasi terkendali dan tidak ada korban jiwa dan rencana dilaksanakan melengkapi rencana keamanan secara keseluruhan untuk Libanon." Serangan bom di Tripoli pada pekan lalu terjadi di pemukiman yang dihuni oleh sebagian besar anggota sekte Alawiyah. Pertempuran secara teratur pecah antara warga di pemukiman tersebut, antara pendukung Bashar al-Assad dengan pendukung pejuang Islam di pemukiman Bab al-Tebbaneh di mana warga mendukung revolusi Suriah. Serangan tersebut menurut laporan Al Jazeera diklaim oleh Mujahidin Jabhah Nushrah yang menyatakan bahwa ledakan adalah balas dendam atas dua serangan terhadap Masjid di Tripoli di bulan Agustus 2013 yang menewaskan sedikitnya 45 orang. Di hari yang sama (12/1) saat pasukan Libanon menyerbu Roumieh, Jabhah Nushrah mengeluarkan ancaman baru terhadap 16 tentara Libanon yang saat ini disandera oleh meeka. "Sebagai akibat dari memburuknya keamanan di Libanon, Anda akan mendengar kejutan mengenai nasib tahanan yang kami miliki," ujar pernyataan Jabhah Nushrah dalam salah satu akun Twitter mereka seperti dilansir Al Jazeera. Jabhah Nushrah diyakini menahan sekitar 30 tentara Libanon yang ditangkap di kota perbatasan Arsal selama pertempuran pada bulan Agustus. (haninmazaya/arrahmah.com) |
ISIS kirim 2 bom mobil ke pos pemeriksaan Jabhah Nushrah di Aleppo, 11 meninggal Posted: 12 Jan 2015 06:05 AM PST ALEPPO (Arrahmah.com) - Koresponden Al-Jazeera melaporkan bahwa bom mobil menyerang sebuah pos pemeriksaan Jabhah Nushrah di dekat kota Musqan, pedesaan utara Aleppo. Ia juga melaporkan bahwa total 3 bom mobil telah diledakkan, dua di antaranya di dekat sebuah pos pemeriksaan Jabhah Nushrah. Sedikitnya 11 orang dilaporkan meninggal dan sejumlah lainnya terluka. Akun resmi Jabhah Nushrah untuk wilayah Aleppo mengatakan bahwa kelompok "Daulah Islam", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, merupakan kelompok yang bertanggungjawab untuk serangan bom mobil (VBIED) di sebuah pos pemeriksaan Jabhah Nushrah, sebagaimana dilansir Muqawamah Media pada Ahad (11/1/2015) Jabhah Nushrah juga menambahkan bahwa ini adalah kali kedua IS memutuskan untuk menyerang Jabhah Nushrah di Aleppo pada saat Mujahidin tengah disibukkan dengan pertempuran untuk membebaskan desa Nubul dan Zahra. Serangan bom mobil itu membuat konsentrasi Jabhah Nushrah sedikit terganggu, dan terpaksa mengendorkan serangan terhadap sarang rezim Nushairiyah di Zahra dan Nubul. Sumber lainnya menjelaskan lebih rinci mengenai serangan di pos pemeriksaan Jabhah Nushrah. Dia menjelaskan, seorang pelaku bom bunuh diri memacu mobilnya yang sarat bahan peledak dan meledakkan dirinya di dekat pos pemeriksaan Jabhah Nushrah, membunuh sejumlah Mujahidin. Unit pertahanan sipil Suriah (SCD) merespon dengan mengirim bantuan medis dan saat itulah pelaku bom bunuh diri kedua IS menabrak dan meledakkan kendaraannya, sehingga menimbulkan korban yang lebih banyak lagi, termasuk warga sipil yang berkumpul dan tim tanggap darurat yang tengah mengevakuasi para korban. Gambar dari pos pemeriksaan Jabhah Nushrah di Aleppo, tempat di mana bom mobil IS (ISIS) meledak, membunuh dan melukai banyak warga sipil. Berikut nama-nama mereka yang terbunuh dalam serangan bom mobil IS, 3 di antaranya dari India. 1. Abdurrahman Al-Hindi 52 tahun, Video yang menunjukkan pekerja dari Pertahanan Sipil Suriah sedang mengevakuasi orang-orang yang terluka dan gugur oleh serangan bom mobil. (aliakram/arrahmah.com) |
Nubuwah-nubuwah tentang "Khilafah Maz'um Al-Baghdadi" Posted: 12 Jan 2015 05:00 AM PST Oleh Abu Rabbani Abdullah,SS (Arrahmah.com) - Innalhamdalillah nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh. Wa na'udzubillahiminsyururi anfusina wa min sayyiaati 'amalina. Mayyahdihillah fala mudillalah. Wa mayyudlil fala hadiyallah. Wa Asyhadu alla ilaaha illalloh wahdahu la syarikalah. Wa Asyhadu Anna muhammadan abduhu wa rosuluh. Shollollohu 'alaihi wa 'ala alihi wa ashabihi wa man tabi'ahum biihsanin ilaa yaumiddin wa sallam taslima.Amma ba'du. Nasehat kepada saudara kami Dibawah ini akan kami turunkan beberapa tulisan berseri yang bertujuan memberi nasehat kepada saudara kami, para pengagum ISIS, yang belum mau merubah pendirian mereka tentang sahnya kekhilafahan mereka. Walaupun para ulama –baik ulama jihadis, harakah dan salafi serta lainnya- telah menasehati mereka dengan hujjah yang kuat bahwa khilafah Al-Baghdadi adalah batil, namun mereka tetap keras kepala. Padahal kebenaran dari dalil-dalil yang diungkapkan para ulama Rabbani tersebut sangat kuat. Mudah-mudahan beberapa nasehat dari kami kepada saudara kami dengan mengemukakan beberapa dalil, akan membuka ruang kesadaran mereka yang paling dalam dan sinar taufik Allah dapat menembus qalbu mereka, kembali kepada kebenaran sejati. Aamiin! Bersabda Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي اَخِرِ الزَّمَانِ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ اْلبَرِيَّةِ لَا يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجَرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنْ الدِّينِ كَمَا بَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُو هُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ "Akan muncul suatu kaum di akhir zaman, usia mereka muda-muda, pikiran mereka bodoh-bodoh, mereka mengucapkan sebaik-baik ucapan makhluk, tetapi keimanan mereka teidak melampaui tenggorokan, mereka keluar dari agama sebagaimana anakpanah yang keluar dari busur. Di mana pun kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka, karena pembunuhan mereka itu berpahala pada Hari Kiamat bagi yang membunuh mereka. (HR. Bukhari (6930) Istitabatul – Murtaddin dan Muslim (1066) Az-Zakat) Ciri-ciri mereka ini tepat ada pada kelompok pendukung ISIS/Daulah Albaghdadi. Ilmu agama mereka cekak, muda-muda usia mereka, suka berdalil, tapi tidak tersisa sedikitpun agama dari diri mereka, sungguh paradok/kontradiktif, karena apa? Jawabannya adalah dalam sabda yang lain yang beliau bersabda dengan maknanya: "Dari sumber orang itu (Dzul Khuwaisiroh, tokoh khawarij pertama di zaman Nabi Shallalahu alaihi wa sallam masih hidup) akan keluar sekelompok orang yang membaca al-Quran namun tidak sampai melewati tenggorokan mereka. Mereka membunuhi para pemeluk Islam tapi membiarkan para penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam layaknya anak panah menembus keluar dari tubuh binatang yang dipanah. Kalaulah aku mendapati mereka niscaya kutumpas mereka seperti tumpasnya kaum Ad." (HR Bukhori 2/32) Bahkan keadaan mereka sekarang lebih buruk lagi: bukan lagi membunuhi kaum Muslimin awam, juga membantai para mujahidin dan para ulamanya. Tidak saja itu, bahkan membunuhi para kaum minoritas kafir. Sungguh khawarij di zaman akhir tampil lebih mengerikan dan keji dibanding generasi awal mereka! Sungguh Kaum khawarij akan senantiasa ada sampai akhir zaman, sehingga generasi terakhir dari mereka akan bertemu dengan Al Masih Dajjal.Inilah dalilnya: Suatu hadits dari Ibnu Umar Ra, ia berkata,Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda."Akan muncul suatu generasi yang membaca Alquran akan tetapi bacaannya tidak melampaui tenggorokan mereka; Dan setiap muncul satu generasi maka akan dipotong/ditumpas. Ibnu Umar berkata."Saya mendengar Rasulullah mengatakan" setiap muncul satu generasi pasti dipotong/ditumpas" lebih dari 20 kali. Sehingga akan muncul Dajjal di daerah mereka." (Sunan Ibnu Majah, hadits hasan). Subhanallah! Kaum khawarij akan muncul di setiap zaman dengan ciri-ciri yang sama serta membuat kerusakan di muka bumi. Namun kabar baiknya: mereka cepat atau lambat akan dikalahkan/ditumpas. Berarti dari hadits yang mulia ini dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya: Setiap zaman akan muncul kaum khawarij ini. Pertanyaan pentingnya: Siapakah kaum khawarij pada zaman sekarang? Telitilah peristiwa-peristiwa politik yang terjadi pada umat Islam selama beberapa dekade di awal abad XV Hijriah dengan seksama maka kalian tidak mendapatkan gerakan khawarij pada dekade IV pada abad XV kecuali ada pada kelompok ISIS ini/Da'isy dan yang sebangsanya. Wallahi, merekalah kaum khawarij generasi sekarang. Para ulama sudah memberikan kesaksian mereka dengan ilmu dan kenyataan. Boleh jadi khilafah al-Baghdadi adalah generasi terakhir dari kaum khawarij karena beberapa dalil dan kenyataan mengarah kepada kesimpulan tersebut. Wallahu a'lam. (*/arrahmah.com) |
Ratusan ribu Muslim dibantai dunia abaikan, 12 korban tembak di Paris jadi pahlawan Posted: 12 Jan 2015 04:48 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Ustadz Fuad Al Hazimi, Sekretaris Majelis Syariah Jama'ah Ansharu Syariah mengingatkan andil sebagian umat Islam dalam tarian dan gendang opini yang dimainkan oleh orang-orang kafir. Contoh kasus teranyar adalah peristiwa serangan maut terhadap majalah penghina Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Charlie Hebdo, di Paris, Rabu (7/1) lalu. Ustadz Fuad Al Hazimi mengatakan kepada Salam Online pada Sabtu (10/1/2015) bahwa, ratusan ribu umat Islam dibantai di Suriah, Palestina, dan di tempat lainnya, dunia bungkam! Tetapi 12 orang yang dibunuh dalam serangan maut di markas media mingguan penghina Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dunia ramai, bahkan menjadikan para penista Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu seolah pahlawan. "Ini terbukti banyak Muslim yang dibantai seperti di Suriah, diabaikan, dianggap sepi. Tapi 12 orang yang tewas dibunuh malah jadi pahlawan," kata Ustadz Al Hazimi saat silaturrahim dengan sejumlah jurnalis dari berbagai media Islam di kantor Ansharu Syari'ah di Bilangan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/1) sore kemarin. Menurutnya, banyak umat Islam yang ikut latah. Dan di internal umat Islam sendiri terjadi krisis kepercayaan kepada pemimpin dan para tokohnya. "Alhamdulillah, media Islam di Indonesia tak ikut latah mengutuk," katanya menambahkan. Sejumlah jurnalis dari berbagai media Islam, Sabtu (10/1) sore mengadakan silaturrahim dan dialog dengan Jama'ah Ansharu Syari'ah di kantor pusat, Bekasi, Jawa Barat. Selain Ustadz Fuad Al Hazimi, hadir dalam kesempatan ini Amir Ansharu Syari'ah Ustadz Muhammad Achwan, Ketua Majelis Syuro Ustadz Abdul Rohim Ba'asyir, dan juru bicara Ustadz Ahmad Fatih. (adibahasan/arrahmah.com) |
Haruskah mentakfir muayyan demi memelihara agama? Posted: 12 Jan 2015 04:15 AM PST (Arrahmah.com) - Dr. Iyadh Qunaibi menyampaikan pengantar dari untaian kata berharga Syaikh Athiyatullah Al Libi Rahimahullah. Dalam pengantar ini, Dr. Iyadh menyampaikan sebab-sebab dari kebodohan paling berbahaya di mana sebagian pemuda beranggapan bila belum mengkafirkan seseorang atau sekelompok orang secara muayyan, maka hal itu bisa saja membuatnya kufur. Berikut terjemahan pengantar tersebut yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Senin (12/1/2015). Sebagian pemuda mengira bahwa jika dirinya belum mengkafirkan seseorang atau sekelompok orang secara muayyan, maka masih ada yang kurang dengan agamanya atau bahkan bisa saja itu membuatnya kufur, sehingga ia mengalami krisis mental, ia merasa harus mengkafirkan seseorang yang masih tidak jelas apakah orang itu kafir atau tidak, hal itu ia lakukan demi 'memelihara agamanya'. Maka ini adalah kebodohan yang paling berbahaya, lantaran dua sebab: PERTAMA: Adapun kaedah, "Barangsiapa tidak mengkafirkan orang kafir, maka ia kafir." maka ini terhadap orang kafir tulen yang belum pernah masuk islam sama sekali, adapun bagi orang islam, maka kaedah yang biasa diterapkan oleh para ulama terhadapnya adalah; "Barangsiapa keislamannya ditetapkan dengan pasti, maka hal itu tidak akan hilang darinya kecuali berdasarkan sesuatu yang pasti." Ibnu Taimiyyah berkata: "Siapa yang telah eksis keimanan dengan pasti maka tidak bisa dihilangkan statusnya berdasarkan keraguan, bahkan tidak bisa dihilangkan kecuali setelah penegakkan hujjah dan menghilangkan syubhat." [Majmu' Fatawa: 12/501] Apabila seorang muslim mengkafirkan thaghut secara global, dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan kekafiran, maka ia sudah bertindak seperti yang seharusnya, urusan keagamaannya tidak akan terancam jika ia tidak mengkafirkan sana-sini. KEDUA: مَنْ قَالَ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا "Barangsiapa berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir' maka sungguh salah seorang dari keduanya telah kembali dgn kekufuran tersebut." Maka wahai saudaraku yang semoga diberikan hidayah, tetap saja engkau tidak dibebankan untuk mengkafirkan seseorang, urusan agamamu tidak akan terancam dan keimananmu tidak akan berkurang jika engkau tidak mengkafirkannya, lalu apa yang mendorongmu untuk mengkafirkannya sehingga agamamu kau pertaruhkan dan engkau terkena ancaman yang dahsyat? Ingkari lah kemungkaran, tinggalkanlah perilaku dan perbuatan bathil dan nasehatilah orang-orang supaya turut menghindarinya, apabila engkau memiliki ilmu yang mumpuni untuk melakukan itu. Namun jika itu takfir muayyan, maka seseorang harus mempunyai ilmu yang lebih banyak dan untuk melakukannya, jadi ukurlah kadar dirimu, dan tunduklah kepada kebenaran. KESIMPULAN:
Pengantar dari untaian kata berharga Syaikh Athiyatullah Al Libi Rahimahullah. Dr. Iyadh Qunaibi (aliakram/arrahmah.com) |
Masjid di Jerman diserang untuk yang kedua kalinya Posted: 11 Jan 2015 09:18 PM PST BERLIN (Arrahmah.com) - Sebuah masjid yang sedang dibangun, bernama Masjid Sulaymaniya, di pinggiran Dormagen Jerman diserang lagi, setelah sebelumnya diserang pertama kali pada tanggal 22 Desember 2014, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Ahad (11/1/2015). Serangan yang kedua dalam tiga minggu ini, yaitu berupa slogan anti-Muslim dan rasis serta gambar swastika yang ditulis di dinding masjid. Konsulat Dusseldorf Turki Alaattin Temur mengunjungi masjid itu setelah serangan kedua tersebut dan menerima informasi dari pejabat. Mengutuk serangan rasis dan Islamofobia di masjid itu, ketua Uni Islam Turki untuk Urusan Agama Prof. Dr. Nevzat Yasar Asikoglu mengatakan bahwa serangan pertama di masjid itu terjadi pada 20 Desember 2014 dan pemerintah diminta untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap tempat ibadah. "Akan tetapi, ini benar-benar menyedihkan bahwa serangan ini terjadi untuk yang kedua kalinya," kata Asikoglu. Dalam sebuah pernyataan, Uni Islam Turki juga mengatakan bahwa jenis serangan seperti ini menciptakan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan komunitas Muslim di Jerman. Dursun Pekdemir, yang merupakan perwakilan dari masjid itu mengatakan bahwa anggota sayap kanan ekstrim juga telah menulis slogan-slogan anti-Islam di dinding masjid pada tahun 2012 ketika masjid itu pertama kali mulai dibangun. Pekdemir mengatakan bahwa para penyerang telah menulis kata "Muslim yang kotor", "Jerman adalah tanah orang Jerman" dan "budaya kotor Anda tidak diterima di sini" yang ditulis di dinding masjid bersama dengan simbol nazi. Terletak antara Cologne dan Dusseldorf, ada hampir 4.500 orang Turki di kota itu. Masjid yang dibangun di Dormagen seluas 11.500 meter persegi dan akan mencakup ruang shalat, ruang konferensi, dan ruang untuk kegiatan sosial. Biaya pembangunan masjid itu mencapai 3.5 juta Euro. (ameera/arrahmah.com) |
CIIA: Hasil visum ditemukan 7 tembakan di tubuh Ilham Posted: 11 Jan 2015 08:00 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Kezaliman demi kezaliman aparat negeri ini terhadap umat Islam terus berlangsung hingga hari ini. Aparat memberikan keterangan lewat divisi Humas Polri untuk kemudian disiarkan seluruh media massa nasional tentang suatu kejadian. Padahal realitas di lapangan tidak seperti yang diucapkan oleh divisi Humas tersebut. Kali ini temuan The Community Of Islamic Ideology Analyst (CIIA) mengungkapkan data dan fakta dari lapangan terkait aksi penembakan pembunuhan Densus 88 terhadap seorang Muslim yang benama Ilham Syafi'i di dusun Beringin Desa Bungadidi Kecamatan Tanalili Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.sekitar pukul 10.05 Wita, Sabtu (10/1/2015) Berikut ini keterangan Direktur CIIA Harits Abu Ulya kepada arrahmah.com pagi ini. "Dari kesaksian warga di lapangan, korban tidak melawan, tidak bersenjata dan hasil visum terdapat luka bekas tembakan 2 di kaki kanan, 4 kaki kiri, dan 1 di pinggang." Korban Ilham saat itu hanya berlari lantaran takut. "Itupun mungkin karena takut karena peringatan jangan lari langsung ditembak," kata Harits. Sementara barang bukti pistol Browning yang diberitakan tidak pernah ada di lokasi. Karena tas pinggang korban berikut isi ditemukan penduduk. Terkait, korban penangkapan Hasan, kata Harits, salah satu warga Poso yang ditangkap Densus 88 bersama istrinya, dua hari sebelumnya ikut menerima dana dari BNPT. "Ikut menerima dana dari BNPT sebesar Rp 30 juta setelah seminggu sebelumnya bersama beberapa orang lainnya yang diberi pelatihan di BLK Poso oleh BNPT. Penerimaan dana tersebut dilakukan di Markas Polres Poso dan Hasan pun ikut hadir," ungkapnya. Ramai diwartakan Hasan tertangkap bersama istrinya dengan sejumlah uang. Padahal kata Harits, itu uang dari BNPT. Adapun lokasi yang menjadi tempat melatih kelompok tertentu oleh BNPT yakni BLK Poso di Maliwuko dan Balai Benih Desa Pandiri. Adapun data nama-nama peserta pelatihan Manajemen Usaha yang digelar BNPT itu dan dikordinir oleh Kabag Ops Polres setempat bisa di dapat sama pihak BLK Poso dan Balai Benih Pandiri. "Saya melihat Polri khususnya Densus88 gagal menyelesaikan Poso, dan sangat mungkin pemerintahan Jokowi mengambil kebijakan pengalihan tugas kepada pihak TNI dengan pendekatan teritorial dan operasi teritorial di Poso," pungkasnya. (azm/arrahmah.com) |
Pengamat sayangkan Densus 88 bunuh Ilham Syafi'i Posted: 11 Jan 2015 07:04 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya sangat menyayangkan tindakan aparat Densus 88 Mabes Polri yang menembak mati Ilham Syafi'i yang dituduh sebagai kurir Santoso, pimpinan kelompok sipil bersenjata di Poso. "Sangat disayangkan jika jatuh korban tewas lagi, apalagi yg meninggal "ilham safi'I" diduga kurir Santoso. Kalau bisa dilumpuhkan hidup-hidup tentu logikanya akan memudahkan mengendus jejak Santoso lebih jauh,tapi kenapa tidak ada prioritas tangkap hidup," ungkap Harits kepada arrahmah.com Senin pagi. Menurutnya hak diskresi yang melekat pada aparat kepolisian tidak diterjemahkan dalam bentuk pelumpuhan. "Jatuhnya korban tewas saat penindakkan akan menambah daftar makin panjang terkait kasus ekstra judicial killing yang dilakukan oleh Densus88," tambahnya. Pada sisi lain, kata Harits, justru kasus seperti ini menjadi stimulan dendam dari pihak-pihak yang merasa terzalimi. "Artinya jatuhnya korban tewas dan proses interogasi dengan kekerasan fisik serta mental kepada orang-orang yang statusnya baru terduga dan korban dari label "jaringan teroris" akan menjadi sebab spiral kekerasan makin menemukan momentumnya," jelasnya. Lebih jauh Direktur The Community Of Islamic Ideology Analyst (CIIA) ini menyatakan, harusnya Polri banyak belajar dari proses-proses penindakan sebelumnya. Kata dia, percuma langkah kontra radikalisasi atau deradikalisasi kalau Densus88 di lapangan justru melahirkan sikap radikalisme makin mengkristal. "Di lapangan banyak kejanggalan, dari telusur CIIA didapatkan fakta-fakta yang berbeda dengan opini yang diekspos pihak polisi," tukas Harits. (azm/arrahmah.com) |
Pernyataan Al-Qaeda Yaman terkait serangan di Charlie Hebdo Paris Posted: 11 Jan 2015 06:00 PM PST YAMAN (Arrahmah.com) - Sebuah edisi majalah Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), Inspire, dilaporkan telah memuat sebuah poster 'Wanted' berisi pesan perburuan: 'Hidup atau Mati bagi Mereka yang Melakukan Kejahatan terhadap Islam'. Poster itu memuat daftar pelaku yang telah menyinggung Islam. Salah satu orang yang masuk dalam daftar itu adalah Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi majalah anti-Islam "Charlie Hebdo" di Paris, Perancis. Selama ini Charbonnier hidup di bawah perlindungan polisi karena telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan atas dirinya akibat ulahnya yang seakan tak pernah kapok menghina Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Pada Rabu (7/1/2015), sebuah aksi bersenjata terjadi di kantor pusat majalah "Charlie Hebdo", menyebabkan 12 orang tewas dan empat orang cedera serius. Dalam aksinya, para pelajku serangan dilaporkan menyisir kantor majalah itu dan menyebut beberapa nama, mengabaikan orang-orang yang namanya tidak ada dalam daftar, dan hanya menewaskan mereka yang namanya ada dalam daftar. Charbonnier pun termasuk di antara 12 orang yang tewas dalam serangan itu. Charbonnier, yang dikenal dengan panggilan Charb, dan jajarannya tewas di markas majalah Charlie Hebdo, di mana mereka mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Dalam rekaman, dua dari tiga penyerang bersenjata berteriak kepada pada saksi selama melancarkan serangan bahwa mereka berasal dari Al-Qaeda Yaman dan bahwa operasi itu untuk membalas penghinaan majalah [Charlie Hebdo] kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Pada Jum'at (9/1), dua pelaku serangan yang kemudian diketahui bernama Cherif dan Said Kouachi itu akhirnya terbunuh setelah melakukan perlawanan maksimal terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka di sebuah pabrik percetakan di luar Paris. Sebelum terbunuh, di tengah pengepungan, Cherif Kouachi sempat berbicara melalui telepon kepada jaringan televisi Perancis, di mana dia mengaku bahwa dirinya dikirim oleh AQAP. Sementara itu, Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) telah menyampaikan sebuah pernyataan terkait operasi yang dilancarkan Kouachi bersaudara di Paris itu. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Syaikh Haris An-Nidhari ini, Al-Qaeda menyatakan bahwa tentara Allah yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta mendambakan kesyahidan telah datang kepada para penghina Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam untuk mengajarkan mereka bagaimana berperilaku yang benar serta mengajarkan mereka mengenai batas-batas kebebasan berbicara. Berikut terjemahan lengkap pernyataan tersebut.
'WAJAH-WAJAH TELAH TERCERAHKAN' PIDATO TERKAIT SERANGAN BAROKAH DI PARIS OLEH: SYAIKH HARIS AN-NIDHARI (SEMOGA ALLAH MELINDUNGINYA) Segala puji bagi Allah, sekali lagi segala puji bagi Allah. Ya Allah segala puji bagi-Mu, Engkau telah memelihara Rasul-Mu dari orang-orang yang mengolok-oloknya, sungguh segala puji bagi-Mu. Dan Engkau telah memberikan kemenangan kepada hamba-hamba Mujahidin-Mu, sungguh segala puji bagi-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada sosok yang Engkau utus dengan menggunakan pedang hingga hari kiamat sampai Engkau menjadi satu-satunya yang disembah, dia yang telah Engkau tinggikan derajatnya, yang telah engkau bersihkan hatinya dan telah Engkau beri dirinya perlindungan dari [kejahatan] manusia dan telah Engkau buat orang yang memusuhinya menjadi mereka yang terputus (dari rahmat dan segala kebaikan di dunia ini dan di akhirat). Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada hamba dan Nabi-Mu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim. Ia yang telah Engkau utus sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, penyeru kepada Allah dan pelita yang menerangi, dan shalawat dan salam semoga tercurah kepadanya dan keluarganya. Amma ba'du. Musuh-musuh Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wasallam) berpikir, orang-orang yang kafir, yang mendustakan dan melecehkan dia, najis dari orang-orang Perancis; mereka pikir bahwa Allah tidak akan datang menolong Rasul-Nya. Dan mereka pikir mereka aman dari Kuasa Allah atas mereka. Jadi mereka menunggu, dan terus menunggu, sehingga (ketetapan) Allah datang kepada mereka tanpa mereka mengiranya. Dan Allah memberi kekuatan kepada (kaum mukmin) atas mereka, dan menghukum mereka melalui tangan orang-orang yang beriman. [Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:] "Katakanlah (Muhammad),'Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan-tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu." [At-Taubah (9): 52]. Beberapa warga Perancis telah berbuat kurang ajar terhadap Anbiyaa (para nabi) Allah. Sekelompok tentara Allah tergerak melawan mereka, dan mengajarkan mereka (bagaimana) berperilaku yang baik serta mengajarkan mereka batas-batas kebebasan berbicara. Sekelompok tentara yang mencintai Allah dan Rasul-Nya datang kepada kalian; mereka tidak takut mati dan mendambakan kesyahidan di jalan Allah. Bagi Allah ada orang-orang setelah para sahabat (sahabat Nabi), yang membalas dan meraih kemenangan untuk Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya demi Allah kita seharusnya bersaing dengan para sahabat dalam membela Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wasallam), dan kita akan mengikuti teladan mereka dalam membela dirinya. Dan bagi kita dalam diri Muhammad bin Maslamah (Radhiallahuanhu) ada teladan yang baik, dan jika sejarah mengenal [suku pembela Nabi di Madinah] Aus dan Khazraj, maka ketahuilah bagi Allah ada Aus dan Khazraj lainnya [yang membela Rasulullah]. Wahai para Mujahid pemberani, wajah-wajah telah tercerahkan, dan tangan-tangan telah dibebaskan, oh betapa aku berharap aku berada di antara kalian. Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya dalam Jihad melawan Kufar terdapat kemuliaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Bagaimana kita bisa tidak melawan mereka yang menyakiti nabi kita, memfitnah agama kita dan memerangi kaum Muslimin. Allah (Subhanahu Wa Ta'ala) berfirman: "Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian dan mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak bisa dipegang,mudah-mudahan mereka berhenti." [At-Taubah (9): 12) Perancis hari ini merupakan salah satu pemimpin kafir, mereka menghina Anbiyaa (para Nabi), memfitnah agama dan memerangi kaum Muslimin. Tidak ada penghalang bagi mereka kecuali yang telah ditetapkan Allah; "Pukul leher (mereka) sampai ketika kalian telah membunuh dan melukai banyak dari mereka, maka ikatlah ikatan yang kuat (pada mereka yaitu membawa mereka sebagai tawanan)." Wahai warga Perancis, sampai kapan kalian akan terus melawan Allah dan Rasul-Nya, jika kalian menyerah maka itu akan lebih baik bagi kalian. "Wahai manusia! Sesungguhnya, telah datang kepada kalian Rasulullah (Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam) dengan kebenaran dari Tuhan kalian. Jadi beriman kepadanya adalah lebih baik bagi kalian. Tetapi jika kalian kafir, maka tentu Allah adalah Pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." Wahai warga Perancis, lebih baik bagi kalian bila kalian menghentikan agresi kalian melawan kaum Muslimin, [dengan begitu] kalian mungkin akan hidup dengan aman. Tetapi jika kalian menolak dan mau berperang, maka berlapangdadalah, karena demi Allah kalian tidak akan menikmati kedamaian selama kalian memerangi Allah dan Rasul-Nya serta memerangi umat Islam. "Katakanlah kepada orang-orang kafir, jika mereka berhenti (dari kekafiran) maka Allah akan mengampuni dosa mereka yang telah lalu. Dan jika mereka kembali (memerangi Nabi) maka akan berlaku ketetapan atas mereka seperti ketetapan kepada orang-orang terdahulu (yang dibinasakan) sebelum mereka sebagai peringatan." Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |