Arrahmah.Com |
- Malaysia memiliki maskapai Islami pertamanya
- BNN ungkap adanya tekanan internasional, hukuman mati bandar narkoba ditunda
- Kanada menerima 7.000 pengungsi dari Suriah
- IDI: Pemerintah harus jujur soal dana JKN dan BPJS kesehatan
- Mujahidin Imarah Islam Afghanistan berhasil bebaskan sejumlah area strategis di provinsi Saripul
- Pasukan penjajah "Israel" menahan 17 pemuda Palestina di Tepi Barat
- Penyebrangan Rafah ditutup, 4000 pasien Palestina di Jalur Gaza terlantar diblokade "Israel" dan Mesir
- Negosiasi untuk melepaskan delapan tahanan Aljazair terakhir di Guantanamo berjalan
- Polisi Bosnia menangkap 11 orang warganya yang terkait ISIS
- Tentara Yaman menduduki pegunungan di timur Sana'a
Malaysia memiliki maskapai Islami pertamanya Posted: 23 Dec 2015 03:30 PM PST KELANTAN (Arrahmah.com) - Maskapai Islami pertama Malaysia telah melakukan penerbangan domestik perdananya pada akhir pekan lalu dan berharap bisa menyertakan rute internasional tahun depan, ujar seorang pejabat maskapai. |
BNN ungkap adanya tekanan internasional, hukuman mati bandar narkoba ditunda Posted: 23 Dec 2015 06:55 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan adanya tekanan dari dunia internasional sehingga pemerintah telah menunda eksekusi mati terhadap terpidana hukuman mati sejumlah bandar narkoba. "Memang kalau timbul protes dari negara lain tentang hukuman mati, kita perlu tunda. Namun artinya bukan berarti batal," ungkap Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso, lansir BBC Indonesia. Pernyataan Budi ini berbeda dengan yang disampaikan aparat pemerintah sebelumnya, bahwa penundaan eksekusi mati, karena pemerintah perlu lebih fokus menangani perlambatan ekonomi. Kata Budi Indonesia perlu "mengevaluasi" dan berkomunikasi lebih lanjut dengan negara-negara yang tidak setuju dengan pemberlakuan hukuman mati terhadap pengedar narkoba. "Ada masukan dari negara lain, harus kita tampung," ungkapnya. Hubungan Indonesia dengan Australia, Belanda, Prancis dan Brasil tahun ini sempat menegang setelah warga negara dari empat negara itu dieksekusi mati dalam kasus perederan narkoba di Indonesia. Puluhan bandar narkoba warga negara asing masih berada dalam daftar terpidana mati, termasuk Lindsay Sandiford. warga negara Inggris. (azm/arrahmah.com) |
Kanada menerima 7.000 pengungsi dari Suriah Posted: 23 Dec 2015 06:43 AM PST OTTAWA (Arrahmah.com) - Kanada akan menerima sekitar 7.000 pengungsi Suriah dari Turki pada akhir Februari, kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan. Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (23/12/2015), secara total, Kanada akan menampung sebanyak 25.000 pengungsi Suriah pada akhir Februari, kelompok terbesar dari pengungsi itu datang dari Yordania, diikuti oleh Lebanon dan Turki, ungkap William Lacy Swing, direktur jenderal Organisasi Internasional untuk Migrasi, kepada Anadolu Agency di Jenewa. Dibandingkan dengan Kanada, AS berencana untuk menerima 10.000 pengungsi dari Suriah selama tahun fiskal 2016. Sejauh ini, lebih dari 1 juta pengungsi telah tiba di Eropa melalui laut dan darat tahun ini, ungkap IOM, Selasa (22/12). Menurut IOM, hampir 3.700 pengungsi meninggal saat melintasi Mediterania dan 1.005.504 pengungsi telah tiba di Eropa melalui laut dan darat sepanjang tahun ini. Sebanyak 971.289 orang mencapai Eropa melalui laut Mediterania dan 34.215 orang mencapai Eropa lewat darat, setelah menyeberang dari Turki ke Bulgaria dan Yunani. Sekitar 816.000 orang tiba di Yunani melalui laut dan 4.000 orang tiba di Yunani melalui perjalanan darat. Organisasi itu mengatakan bahwa sebanyak 800.000 pengungsi mencapai Eropa melalui Laut Aegea Turki menuju Yunani. Terhitung sebanyak 80 persen dari pengungsi tiba secara tidak teratur di Eropa melalui laut pada tahun 2015. Setengah dari mereka yang melintasi Mediterania adalah mereka yang melarikan diri dari perang Suriah. Sebanyak 219.000 pengungsi dan migran tiba di Eropa melalui Mediterania tahun lalu. (ameera/arrahmah.com) |
IDI: Pemerintah harus jujur soal dana JKN dan BPJS kesehatan Posted: 23 Dec 2015 05:45 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuntut pemerintah bersikap jujur soal dana penyelengaraan JKN dan BPJS kesehatan Wakil Ketua Pengurus Besar IDI dr Daeng M Faqih mengatakan perhitungan tarif BPJS Kesehatan masih belum cukup untuk memenuhi standar kualitas pelayanan, tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan obat-obatan. "Bila pemerintah menginginkan pelayanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lebih berkualitas, maka tarif BPJS Kesehatan harus dihitung ulang secara lebih baik," kata Faqih, di Jakarta, Rabu, lansir Antara. Menurutnya, pemerintah masih setengah-setengah dalam menyelenggarakan JKN. Seharusnya pemerintah bertindak jujur bila memang anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk menyelenggarakan JKN yang berkualitas. "Memberikan jaminan, tetapi tidak mencukupi. Itu berarti masih setengah-setengah. Bila pemerintah belum bisa mencukupi, seharusnya jujur saja supaya kami yang di lapangan bisa membantu mencari solusi," tutur Faqih. "Karena pemerintah tidak jujur dalam mencukupi biaya JKN, penyelenggaraan layanan kesehatan menjadi di bawah standar. Hal itu mendorong protes dari para pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan," kata dia. "Namun, pasien tidak protes ke Kantor BPJS Kesehatan. Mereka protes ke kami, dokter, perawat dan rumah sakit. Itu yang memberatkan kalangan tenaga kesehatan dan rumah sakit," ungkap Faqih. Menurut dia, permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan JKN bukanlah pasien miskin tidak dilayani, melainkan tidak terlayani secara baik. Penyebabnya adalah dana tidak cukup sehingga terpaksa dicukup-cukupkan. "Kami sering berdebat dengan petugas BPJS yang ada di rumah sakit. Mereka tidak memperboleh suatu tindakan tertentu karena tidak ditanggung BPJS. Padahal, standar pelayanan kesehatan seharusnya melakukan tindakan itu," tandas Faqih. (azm/arrahmah.com) |
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan berhasil bebaskan sejumlah area strategis di provinsi Saripul Posted: 23 Dec 2015 04:35 AM PST AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari provinsi Saripul utara menyebutkan bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan serangan terhadap posisi musuh di sekitar pusat distrik Siyad pada Selasa malam (22/12/2015). Dalam operasi ini, Mujahidin berhasil memukul mundur pasukan musuh dari 4 area strategis, yaitu Aqsoi Sharqi, Aqsoi Gharbi, Nawadar dan Qarayi. Mujahidin juga menewaskan 8 musuh bersenjata, termasuk komandan mereka yang terkenal brutal Khairullah dan menawan 7 lainnya. Semua tawanan itu kemudian dibebaskan oleh Mujahidin setelah mediasi dan jaminan yang diberikan oleh para tetua setempat, lansir Voice of Jihad. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa senjata dan peralatan musuh berhasil disita dalam operasi itu sebagai ghanimah Sementara seorang Mujahid dilaporkan, in syaa Allah, syahid (semoga Allah menerimanya) dalam operasi itu. (banan/arrahmah.com) |
Pasukan penjajah "Israel" menahan 17 pemuda Palestina di Tepi Barat Posted: 23 Dec 2015 04:25 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" pada Rabu (23/12/2015) menahan 17 pemuda Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam penyerbuan penggerebekan dini hari, ungkap sumber-sumber keamanan dan penduduk setempat kepada Ma'an. Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menyerbu kota Beit Fajjar di Betlehem selatan dan menahan Shaker Muhammad Taqatqa (21), Muhammad Shaher Deiriyeh (23), dan Muhammad Faisal Thawabteh (28). Pasukan "Israel" juga menahan Ayyad Jamil Al-Hreimi (23), Shadi Muhammad Al-Hreimi (24), dan saudaranya, Tareq (20), dari rumah mereka di kota Bethlehem. Lima belas dari mereka yang ditahan di Tepi Barat yang diduduki dituduh mengambil bagian dalam demonstrasi melawan pasukan militer "Israel" dan dua lainnya dituduh bekerja dengan Hamas, mereka ditahan dari Hebron, menurut militer "Israel". Ribuan warga Palestina telah ditahan sejak awal Oktober dalam salah satu dari beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah "Israel" untuk memadamkan peningkatan perlawanan yang berlanjut sampai Desember. Kelompok hak asasi tahanan di wilayah yang diduduki telah melaporkan kepadatan yang signifikan di penjara "Israel" sejak adanya peningkatan jumlah penahanan, serta tingkat yang lebih tinggi dari pemindahan tahanan antara penjara. Seorang asisten hukum di kelompok hak narapidana Addameer mengatakan kepada Ma'an awal bulan ini bahwa sejumlah besar tahanan Palestina yang ditahan dalam kampanye terakhir telah mengalami penyiksaan dan penganiayaan selama penahanan mereka. Kelompok itu pekan ini menyerukan PBB untuk mengambil tindakan terhadap G4S, sebuah perusahaan keamanan swasta yang membantu pelayanan penjara "Israel". Langkah terbaru yang akan diambil oleh kelompok-kelompok Palestina ialah berusaha untuk mengerahkan tekanan internasional terhadap "Israel" dengan memboikot dan menghentikan mereka yang dipandang terlibat dalam pelanggaran "Israel". (banan/arrahmah.com) |
Posted: 23 Dec 2015 03:00 AM PST RAFAH (Arrahmah.com) - Kementerian kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Senin bahwa 4.000 pasien di Jalur Gaza yang terkepung sangat membutuhkan pengobatan di luar negeri. Oleh sebab itu, juru bicara Ashraf Al-Qidra meminta pihak berwenang Mesir untuk membuka Penyebrangan Rafah, Anadolu melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO pada Selasa (22/12/2015). "Penutupan Penyebrangan Rafah dan sembilan tahun blokade 'Israel' di Gaza telah mempengaruhi sistem kesehatan," jelas Al-Qidra. "Ada kekurangan 30 persen dari obat esensial yang dibutuhkan untuk ginjal, jantung, kanker, darah dan penyakit kronis lainnya." Dia menyampaikan komentar ini selama aksi protes yang diselenggarakan di perbatasan. Tahun ini, pemerintah Mesir baru hanya membuka perbatasan selama 21 hari secara total. Meskipun sebagian besar pasien Palestina mencoba untuk pergi melalui penyebrangan Rafah untuk mendapatkan akses ke perawatan khusus baik di Mesir atau negara lain, penyeberangan Erez ke "Israel" adalah satu pilihan lainnya. Namun penyebrangan ini kerap digunakan sebagai perangkap oleh "Israel" untuk pasien Palestina dan keluarga mereka, kata Al-Qidra. Dia merujuk kebijakan "Israel" yang mencoba menyuap warga Palestina untuk menjadi informan imbalan sebagai syarat untuk diperbolehkan keluar dari Gaza untuk memperoleh perawatan. Pejabat kementerian juga menunjukkan bahwa pembatasan terbaru yang dilakukan terhadap warga Palestina yang mencari pengobatan untuk penyakit serius oleh "Israel" adalah bahwa saudara laki-laki yang mendampingi mereka harus berusia minimal 55 tahun; perempuan harus minimal 50. Langkah itu telah dikritik oleh Organisasi Kesehatan Dunia. "Israel", pada dasarnya, telah mempolitisasi kesehatan. Beberapa pasien Palestina dan wali mereka juga telah ditangkap oleh "Israel" di Erez. (banan/arrahmah.com) |
Negosiasi untuk melepaskan delapan tahanan Aljazair terakhir di Guantanamo berjalan Posted: 23 Dec 2015 02:00 AM PST AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Aljazair dan Amerika Serikat sedang menjalani negosiasi untuk melepaskan delapan tahanan Aljazair terakhir yang dipenjara di Teluk Guantanamo, Menteri Kehakiman Aljazair Tayeb Louh mengumumkan pada Senin (21/12/2015), sebagaimana dilansir MEMO. "Kami meneruskan proses hukum dengan Amerika Serikat untuk membebaskan delapan tahanan Aljazair terakhir yang masih di Guantanamo," jelas Louh. "Negosiasi yang dimulai tahun lalu memungkinkan dibebaskannya 18 tahanan Aljazair dari 26 tahanan, sebagian besar ditangkap di Afghanistan atas tuduhan terkait terorisme," tambahnya. Menurut menteri Aljazair, para tahanan yang telah diekstradisi ke Aljazair dirujuk ke pengadilan yang membebaskan beberapa dari mereka dan menghukum lainnya. Dalam konferensi pers tahun 2015 terakhirnya, Obama mengatakan bahwa AS akan terus mengurangi jumlah tahanan di Guantanamo secara sistematis, menggambarkan penjara itu sebagai "salah satu magnet utama bagi perekrutan jihadi". Kongres AS menolak gagasan menutup penjara terkenal itu karena mereka takut penutupan itu akan menimbulkan ancaman bagi keamanan internal negara. (banan/arrahmah.com) |
Polisi Bosnia menangkap 11 orang warganya yang terkait ISIS Posted: 23 Dec 2015 01:00 AM PST SARAJEVO (Arrahmah.com) - Polisi Bosnia mengatakan pada hari Selasa (22/11/2015) bahwa beberapa lokasi telah digerebek dan 11 orang ditangkap dalam pencarian tersangka yang diyakini terkait dengan ISIS, lansir Reuters (22/12). |
Tentara Yaman menduduki pegunungan di timur Sana'a Posted: 23 Dec 2015 12:00 AM PST YAMAN (Arrahmah.com) - Tentara nasional Yaman telah menguasai pegunungan di timur Sana'a, Al Jazeera melaporkan sebagaimana dilansir MEMO pada Selasa (22/12/2015). Menurut surat kabar Al-Resalah Palestina, tentara dan pejuang perlawanan rakyat berusaha untuk merebut kembali Sana'a dari milisi Syiah Houtsi yang menguasai wilayah itu pada September 2011. Sumber suku mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa tentara dan pasukan perlawanan rakyat kini ditempatkan 60 kilometer dari Sana'a, titik terdekat sejak 2011. Al-Jazeera menyatakan pasukan perlawanan rakyat bertujuan untuk mengepung Houtsi dan pasukan Presiden Yaman yang digulingkan Ali Abdullah Saleh dari timur laut dan tenggara ibukota, mencatat bahwa menghadapi mereka dari timur Sana'a akan memotong pasokan Houtsi dan menggoyahkan kekuasaan mereka. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |