Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ekstrimis Yahudi lemparkan tabung gas air mata ke rumah warga Palestina

Posted: 22 Dec 2015 03:31 PM PST

Seorang pria Palestina menggendong anaknya di depan sebuah tembok yang terdapat grafiti dengan bahasa Ibrani di desa Beitillu dekat Ramallah. (Foto: Reuters)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Dua tabung gas air mata dilemparkan ke rumah warga Palestina di dekat Ramallah pada Selasa (22/12/2015) oleh tersangka ekstrimis Yahudi, beruntung keluarga Palestina tersebut tidak ada yang terluka.

Serangan menjelang fajar di desa Beitillu datang di tengah ketegangan tinggi sejak sebuah rumah milik warga Palestina sengaja dibakar oleh pemukim ilegal ekstrimis Yahudi yang meninggalkan seorang balita meninggal dunia bersama dengan ibu dan ayahnya.

Sebuah grafiti yang ditulis dalam bahasa Ibrani yang ditemukan di rumah di Beitillu, wilayah Tepi Barat yang diduduki mengatakan: "balas dendam" dan "halo, dari tahanan Zion", lansir AFP.

"Laki-laki tidak dikenal melemparkan dua tabung gas ke rumah keluarga Palestina," ujar polisi.

Mereka menambahkan bahwa keluarga tidak terluka, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Jurnalis AFP yang melaporkan dari tempat kejadian beberapa jam kemudian mengatakan bahwa bau gas air mata masih tetap kuat di dalam rumah dan jendela rumah tersebut pecah diduga penyerang melemparkan tabung gas dari sana. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pertempuran sengit di provinsi Helmand mengakibatkan warga sipil terjebak tanpa makanan dan air

Posted: 22 Dec 2015 03:06 PM PST

Peta provinsi Helmand, Afghanistan

HELMAND (Arrahmah.com) - Warga di distrik Sangin, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka terjebak dalam pertempuran sengit tanpa makanan dan air saat pertempuran terus berlanjut dan telah melewati hari ketiga antara pasukan Afghanistan dengan pejuang Imarah Islam Afghanistan (IIA).

Atiqullah Rehman, warga Sangin yang ingin melarikan diri dari daerah tersebut namun belum mampu, mengatakan bahwa keluarganya tidak makan selama dua hari terakhir, lansir Al Jazeera pada Selasa (22/12/2015).

"Sejak Taliban mengambil alih distrik, seluruh pasar telah ditutup. Semua orang mencoba untuk pergi tapi kami tidak bisa melangkah keluar dari rumah kami," ujar Rehman.

"Kami mungkin akan tertembak. Sangat buruk keadaan disini."

Menurut kepala polisi boneka Afghanistan untuk provinsi Helmand, Abdul Rahman Sarjang, pertempuran sedang berlangsung karena distrik Sangin masih berada di bawah kontrol Taliban (baca: Imarah Islam Afghanistan).

"Kami dan pasukan Afghan bergerak perlahan dan hati-hati untuk merebut kembali pusat Sangin," klaimnya kepada Al Jazeera.

Warga Sangin lainnya, Esmatullah, berhasil keluar dari lokasi pertempuran dengan empat anggota keluarganya dan saat ini mereka berada di Lashkar Gah. Mereka berjalan kaki selama satu jam dari Sangin menuju Lashkar Gah. Mereka meninggalkan barang-barang mereka di rumah.

"Kami tidak tahu kapan kami dapat kembali ke rumah. Mungkin tidak dalam waktu dekat," ungkapnya.

"Dalam ketakutan kehilangan nyawa kami atau mati karena kelaparan, kami harus meninggalkan segalanya dan pindah ke Lashkar Gah," lanjutnya.

"Tidak mudah bagi kami saat ini, namun saya memiliki keluarga di sini yang bisa mengurus kami."

Menteri Pertahanan Inggris mengatakan pada Selasa (22/12) bahwa tentara Inggris akan dikerahkan ke provinsi Helmand untuk membantu pasukan Afghanistan, namun mereka mengklaim bahwa mereka tidak akan bertempur.

"Sebagai bagian dari kontribusi untuk NATO yang tengah berlangsung, sejumlah kecil personil Inggris telah dikerahkan ke Kamp Shorabak di provinsi Helmand sebagai penasehat," ujar juru bicara kementerian pertahanan Inggris.

Helmand Utara telah dikuasai oleh Mujahidin IIA

Menurut laporan yang dipublikasikan di situs resmi IIA berbahasa Inggris, Voice of Jihad, Mujahidin IIA awal tahun ini telah menguasai distrik Musa Kala dan Nawzad yang terletak di Helmand utara. Hal ini berhasil memotong rute pasokan musuh dan melemahkan kekuatan musuh di distrik Kajaki, Sangin, Babaji dan Marjah.

Selama hampir satu minggu terakhir, Mujahidin berhasil mengambil alih sejumlah besar pos pemeriksaan militer dan basis militer di distrik Sangin dan Gerishk, meraih sejumlah besar ghanimah (harta rampasan perang) dan membuat moral tentara musuh turun drastis.

Distrik-distrik di utara Helmand telah sepenuhnya berada di tangan Mujahidin dan saat ini tengah berlangsung pertempuran di selatan, yaitu di Marjah, Nad Ali, Khani Sheen, Chanjir dan Babaji. Mujahidin juga berhasil membatasi pengaruh tentara boneka Afghanistan di ibukota provinsi, Lashkar Gah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Satu juta imigran telah memasuki Eropa selama 2015

Posted: 22 Dec 2015 08:45 AM PST

migrants

(Arrahmah.com) - Jumlah imigran dan pengungsi yang menyebrang ke Eropa melalui darat dan laut tahun ini telah melewati angka satu juta, menurut Organisasi Internasional Migrasi (IOM), sebagaimana dilaporkan BBC pada Selasa (22/12/2015).

Angka ini menunjukkan kenaikan empat kali lipat dari tahun lalu.

Sebagian besar dari mereka menyebrang ke Eropa melalui laut, dengan lebih dari 800.000 melakukan perjalanan dari Turki ke Yunani. Sebagian imigran berasal dari Suriah, lansir BBC.

Banyak di antara imigran atau pengungsi yang meninggal dunia di laut. Pada Selasa (22/12), sebelas imigran tenggelam, menambahkan total 3.695 yang meninggal atau hilang di laut, berdasarkan data IOM.

Tujuh orang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai Turki, ternyata mereka dalam perjalanan dari Kusadasi di Turki ke kepulauan Yunani Samos. Salah satu laporan mengatakan bahwa korban tewas adalah warga Suriah. (siraj/arrahmah.com)

Pengungsi Suriah ini berenang selama 7 jam dari Turki menuju Yunani

Posted: 22 Dec 2015 05:00 AM PST

Ameer Mehtr dilatih oleh tim renang nasional Suriah di Damaskus. (Foto: Independent)

TURKI (Arrahmah.com) - Seorang pengungsi Suriah membelah lautan dan melawan arus mematikan dengan berenang selama 7 jam dari Turki menuju Yunani.

Ameer Mehtr mengungkapkan ia tidak memiliki cukup uang untuk membayar penyelundup yang dapat mengangkutnya ke Eropa setelah keluarganya kehilangan rumah mereka dan dibiarkan miskin akibat dari lima tahun perang yang melanda tanah airnya.

Setelah sebelumnya dilatih dengan tim renang nasional Suriah di ibukota Damaskus, Mehtr menyadari satu-satunya kesempatan untuk memulai hidup baru di Uni Eropa adalah dengan mengambil peluang berenang empat mil laut Aegan dari Turki ke Pulau Samos, Yunani.

Sebagaimana dilansir Independent (22/12/2015), ia menghabiskan beberapa bulan untuk mempersiapkan penyeberangan yang berbahaya. Ia setiap hari berenang dengan pelatihnya di laut lepas pantai ibukota Lebanon, Beirut, dimana ia telah tinggal di sana setelah melarikan diri dari Suriah pada bulan Mei.

Tidak sampai September, ia merasa siap untuk mencoba menyebrang. Ia telah menghabiskan waktu mempelajari peta dari Aegan untuk berlatih di luar rute terpendek antara Turki dan Samos.

Pada waktu malam ia akhirnya turun ke air dekat kota Guzelcamli. Ia mengatakan harus berjalan selama lebih dari satu jam untuk menghindari polisi Turki yang menjaga pantai untuk mencari penyelundup manusia.

Mehtr segera memulai berenang, ia hanya menggunakan celana pendek, topi renang, kacamata renang, dan penjepit hidung.

Sejumlah barang-barang pribadi miliknya termasuk telepon, beberapa chip komputer berisi foto-foto lama keluarga dan tanah airnya yang penuh kenangan, diikat di pinggangnya. Ia juga membawa sebungkus kurma rasa jahe sebagai satu-satunya sumber energi dan gizi di perjalanan.

"Setiap detik perjalanan, saya berpikir saya akan mati," katanya kepada The Sunday Times.

"Tapi saya terus berenang. Aku melihat tebing di depan saya dan berpikir inilah masa depan saya," katanya.

Melawan segala rintangan, Mehtr akhirnya berhasil sampai ke Samos, dimana ia difoto berdiri penuh kemenangan di pantai dengan tangan terentang dan senyum lebar di wajahnya.

Perjuangannya belum selesai, karena ia harus berjalan sejauh 7 mil sebelum mencapai pelabuhan dimana ia bisa resmi terdaftar dengan pejabat Uni Eropa sebagai pengungsi.

Mehtr kemudian menghabiskan satu bulan tinggal di kamp-kamp pengungsi di Eropa dan melakukan perjalanan dengan kereta api yang penuh sesak dengan dengan para migran menuju Swedia.

Mehtr sekarang tinggal di pusat suaka di negara Skandinavia.

"Saya bukan satu-satunya yang melakukan perjalanan seperti ini, ada banyak lagi yang telah berenang," katanya.

"Kami memiliki grup Facebook, saya memberitahu kepada yang lainnya tentang cara berkemas, bagaimana berpikir untuk membuat transisi. Tapi sekarang, tidak ada yang berenang, terlalu dingin untuk berada di dalam air."

(fath/arrahmah.com)

Mujahidin IIA tewaskan dan lukai 10 pasukan musuh dalam operasi di distrik Shireen Tagab

Posted: 22 Dec 2015 04:30 AM PST

Capture1

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan serangan terhadap pos pemeriksaan utama pasukan Arbaki yang terletak di daerah Balouch distrik Shireen Tagab sekitar pukul 03:00 waktu setempat pada Senin (21/12/2015), lansir Voice of Jihad.

Pos pemeriksaan itu akhirnya berhasil dikuasai Mujahidin sepenuhnya setelah berlangsungnya baku tembak singkat.

Sebanyak 7 milisi Arbaki, termasuk seorang komandan mereka dilaporkan tewas dalam pertempuran itu, sementara 3 lainnya melarikan diri dalam keadaan terluka.

Sebuah PKM, peluncur granat serta sejumlah besar amunisi dan peralatan lainnya juga disita oleh Mujahidin dari musuh sebagai ghanimah.

Laporan resmi menambahkan bahwa seorang Mujahid dilaporkan terluka dalam operasi ini dan seorang lainnya gugur (semoga Allah menerimanya sebagai syuhada).

(banan/arrahmah.com)

Pasukan penjajah "Israel" menyerbu kamp pengungsi Duheisha

Posted: 22 Dec 2015 04:00 AM PST

ar-israhell

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" pada Senin pagi (21/12/2015) menyerbu kamp pengungsi Duheisha, di selatan Bethlehem, Tepi Barat yang diduduki selama razia penangkapan, kata penduduk setempat.

Penduduk setempat mengatakan kepada Ma'an bahwa penembak jitu "Israel" ditempatkan di atap-atap sementara tentara mereka mengepung rumah seorang warga kamp bernama Salih Jueidi (24).

Rumah Jueidi digeledah sebelum tentara "Israel" menahan Jueidi. Penduduk setempat di kamp itu mengatakan bahwa mereka diserang dengan amunisi dan gas air mata ketika kendaraan militer dan pasukan "Israel" yang menyamar menyerbu kamp dan tetap berada di daerah itu setelah penangkapan.

Sejumlah warga Duheisha dievakuasi ke rumah sakit setelah menghirup gas air mata "Israel", sementara pasukan militer "Israel" malah tetap menduduki kamp itu, menghalangi perjalanan para mahasiswa dan pekerja Palestina yang akan berangkat beraktivitas pagi itu.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan koalisi pimpinan Saudi tembak jatuh rudal dari Yaman

Posted: 22 Dec 2015 03:30 AM PST

Armed Yemeni tribesmen from the Popular Resistance Committees, supporting forces loyal to Yemen's Saudi-backed fugitive President Abedrabbo Mansour Hadi, hold a position in Marib province, east of the capital, Sanaa  on September 18, 2015. A Saudi-led coalition is making slow but steady progress five days into a major offensive towards the rebel-held capital of Yemen, a coalition source said. Taking Marib, in central Yemen, would allow the coalition to move on Sanaa which the Huthis seized last year.   AFP PHOTO / ABDULLAH HASSAN / AFP / Abdullah Hassan

ARAB SAUDI (Arrahmah.com) - Arab Saudi mengatakan telah menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman, beberapa jam setelah pembicaraan damai di Swiss selesai tanpa terobosan apapun dan kegagalan untuk memperbaharui gencatan senjata sebagian besar tidak berhasil, lansir MEE pada Senin (21/12/2015).

Dalam pernyataan singkatnya, koalisi yang dipimpin Arab mengatakan pertahanan udara mereka menghentikan rudal yang menuju distrik Jazan di selatan Saudi. "Pasukan Udara segera menghancurkan landasan peluncuran di Yaman," kata koalisi.

Arab Saudi telah mengerahkan baterai rudal Patriot yang dirancang untuk melawan rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Syiah Houtsi di Yaman, yang memerangi pemerintah Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung Saudi.

Serangan itu terjadi tiga hari setelah pertahanan udara Saudi mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman, pada hari yang sama rudal kedua menghantam sebuah gurun wilayah timur kota Najran.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan pengecut "Israel" menembaki anak Palestina dalam bentrokan di Ramallah

Posted: 22 Dec 2015 03:00 AM PST

ar-pales

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan pengecut "Israel" menembak dan melukai seorang anak Palestina berusia 14 tahun dengan peluru tajam selama bentrokan yang terjadi di pinggiran Silwad di Ramallah timur pada Senin sore (21/12/2015), ungkap petugas medis setempat kepada Ma'an.

Kru ambulans mengatakan bahwa Ahmad Jamal Qantawi (14) ditembak dan terluka di perut, kaki, dan tangannya. Ia juga telah kehabisan banyak darah.

Anak itu dilaporkan dievakuasi dengan ambulans dari layanan darurat Israel, Magen David Adom.

Bentrokan pecah antara anak-anak sekolah Palestina dan pasukan "Israel" di pintu masuk barat ke Silwad.

Ribuan warga Palestina telah ditembak dan terluka oleh pasukan brutal "Israel" sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober.

Tentara biadab "Israel" telah menghadapi banyak kritik atas kekerasan yang mereka lakukan terhadap anak-anak Palestina.

Pembela hak anak Palestina mengatakan dalam sebuah laporan pada bulan September bahwa pasukan "Israel" dan ekstrimis Yahudi telah membunuh sedikitnya 1.991 anak sejak tahun 2000.

(banan/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah berhasil membunuh seorang dalang penyerangan Al-Otaiba

Posted: 21 Dec 2015 11:02 PM PST

Ra'fat Salman Abu Rahhal, seorang petinggi militer rezim Nushairiyah yang tewas dalam serangan di Ghautah Timur

f jGHAUTAH (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah pada Senin (21/12/2015) telah berhasil membunuh salah seorang petinggi militer rezim Nushairiyah yang merupakan dalang utama dalam penyerangan Al-Otaiba yang berlangsung pada 26 Februari 2014 di timur laut Damaskus dan meninggalkan sekitar 175 pejuang gugur.

Aktivis mengatakan petinggi Garda Republik Suriah, Ra'fat Salman Abu Rahhal, tewas dalam sebuah serangan di dekat klub berkuda di daerah kantong kota Al-Otaiba, seperti dilansir Zaman Alwasl pada Selasa (22/12).

Rahhal lahir di desa Bataba di provinsi pesisir Tartus yang merupakan kubu pendukung Bashar Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)

Berencana untuk mengebom Muslim, pendukung fanatik Trump ditangkap

Posted: 21 Dec 2015 10:59 PM PST

Pendukung fanatik Trump, William Celli

WASHINTON (Arrahmah.com) – Pendukung fanatik Donald Trump ditangkap setelah polisi meledakkan bahan peledak yang diyakini akan digunakan untuk mengebom Muslim.

Polisi menerima surat pengaduan pada Kamis (17/12) bahwa William Celli, (55), dari Richmond, California, membuat alat peledak dan mengancam akan menyakiti ummat Islam, KPIX-TV melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Raw Story, Senin (21/12).

Petugas mengevakuasi lingkungan tersebut pada Ahad Pagi (20/12), dan meledakkan perangkat yang mencurigakan yang ditemukan di rumah Celli.

Polisi masih belum menentukan apakah perangkat buatan sendiri itu aktif, tetapi mereka mengatakan bahwa ancaman yang dilaporkan itu sangat memprhatikan aparat penegak hukum.

Celli sering memposting di akun Facebook-nya, di mana ia mengeluh tentang pengungsi Suriah, partai Demokrat dan Republik yang kurang konservatif.

Dia tampaknya merupakan pengagum fanatik calon terdepan partai Republik, Donald Trump, yang telah mengipasi api histeria anti-Muslim pasca penembakan massal di Paris dan San Bernardino, California.

Celli juga memposting kekagumannya kepada Trump pada tanggal 21 Oktober 2015, dan mengatakan bahwa ia akan mengikuti Trump sampai kiamat.

(ameera/arrahmah.com)