Arrahmah.Com |
- Sejak 15 Desember, 115 milisi PKK tewas dalam operasi militer Turki
- Enam tentara penjajah AS tewas dalam serangan bom di dekat pangkalan Bagram
- 40 polisi Afghan dan milisi Arbaki bergabung dengan Mujahidin IIA
- 19 tewas dalam dalam serangan Mujahidin IIA terhadap patroli penjajah AS di Parwan
- Pasukan "Israel" menangkap 90 mahasiswa Palestina di Tepi Barat
- Pasukan "Israel" serang sekolah di Hebron, bentrok dengan pelajar Palestina di Bethlehem
- Bos Wikileaks: AS coba gulingkan Asad
- Serangan udara Rusia bunuh 43 warga sipil di Idlib
- Putin: Rusia akan terus mengembangkan senjata nuklir
- Rusia klaim berhasil gagalkan 30 serangan "teroris" pada tahun 2015
Sejak 15 Desember, 115 milisi PKK tewas dalam operasi militer Turki Posted: 21 Dec 2015 03:30 PM PST DIYARBAKIR (Arrahmah.com) - Operasi militer Turki di wilayah tenggara telah menewaskan 115 milisi Partai Kurdistan (PKK) sejak 15 Desember lalu, ujar laporan kantor berita Turki pada Senin (21/12/2015). |
Enam tentara penjajah AS tewas dalam serangan bom di dekat pangkalan Bagram Posted: 21 Dec 2015 03:00 PM PST KABUL (Arrahmah.com) - Dalam serangan bom mematikan, enam tentara penjajah AS tewas di Afghanistan pada Senin (21/12/2015) ketika seorang pengebom yang mengendarai sepeda motor menyerang patroli mereka. |
40 polisi Afghan dan milisi Arbaki bergabung dengan Mujahidin IIA Posted: 21 Dec 2015 06:50 AM PST AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Sebanyak 40 polisi Afghan dan milisi Arbaki bergabung dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di tempat yang berbeda. Menurut laporan Al-Emarah News, media resmi IIA, sebanyak 15 milisi Arbaki dan 12 polisi Afghan bertaubat dan menyerahkan diri mereka kepada Mujahidin pada beberapa hari yang lalu di distrik Dehrawod, provinsi Uruzgan. Sementara itu, 13 polisi Afghan menyerahkan diri kepada Mujahidin IIA di sekitar distrik Marjah, provinsi Helmand. (siraaj/arrahmah.com) |
19 tewas dalam dalam serangan Mujahidin IIA terhadap patroli penjajah AS di Parwan Posted: 21 Dec 2015 06:24 AM PST PARWAN (Arrahmah.com) - Setidaknya 19 tentara penjajah AS tewas dalam serangan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) terhadap patroli AS di dekat pangkalan Bagram, utara provinsi Parwan pada Senin (21/12/2015), menurut laporan Al-Emarah News. Laporan memaparkan bahwa Zahidullah, seorang Mujahid IIA menghantamkan sepeda motornya yang penuh bahan peledak di dekat sejulah besar pasukan penjajah yang sedang berkumpul di dekat pangkalan Bagram. Akibat teladakan tersebut 19 tentara penjajah AS tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. Segera setelah serangan itu, helikopter ambulans penjajah tiba di tempat kejadian dan mengevakuasi para korban serta menutup area ledakan dari jangkauan publik. Laporan menambahkan bahwa pihak AS, seperti biasa, mencoba untuk membantah atau menutupi laporan tersebut untuk menunjukan di hadapan publik seakan-akan pasukan penjajah AS sudah tidak pernah terlibat dalam perang di Afghanistan, tidak terlibat konflik bersnjata dengan Mujahidin IIA yang menyebabkan pasukan pimpinan AS menderita kerugian besar di seluruh Afghanistan. (siraaj/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menangkap 90 mahasiswa Palestina di Tepi Barat Posted: 21 Dec 2015 05:30 AM PST (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" telah menangkap 90 mahasiswa Palestina di Universitas Birzeit di Tepi Barat yang diduduki hingga saat ini, ungkap juru bicara Persatuan Mahasiswa kepada Quds Press. Pada Sabtu (19/12/2015), "Israel" menangkap 12 mahasiswa, termasuk sekretaris Persatuan Mahasiswa, Asmaa Qadah (20) dan empat lainnya. Mohamed Zeid mengatakan kepada Quds Press bahwa sebagian besar dari 90 mahasiswa itu menghabiskan berbulan-bulan atau bertahun-tahun dalam penahanan administratif tanpa dakwaan yang jelas. "Semua penangkapan berlangsung tanpa tuduhan atau dakwaan," jelas juru bicara Persatuan Mahasiswa. Dia mencatat bahwa pendudukan bertujuan untuk "menindak" kegiatan blok Islam. "Menjadi jelas bahwa 'Israel' berencana untuk melemahkan blok Islam hingga menghentikan pelayanan akademik kepada mahasiswa." Zeid mengatakan bahwa Otoritas Palestina juga melakukan penangkapan mahasiswa yang tergabung dalam blok Islam, juga tanpa alasan yang jelas. "Beberapa mahasiswa butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan gelar mereka karena penangkapan berulang-ulang terhadap mereka oleh 'Israel' dan badan keamanan Otoritas Palestina," tambahnya. Tercatat bahwa dua profesor dan seorang karyawan Birzeit juga telah ditangkap oleh "Israel". Administrasi universitas mengutuk penahanan terhadap para mahasiswa. Birzeit akan menyeru lembaga akademis lainnya dan organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia untuk memperhatikan kondisi para pelajar di bawah pendudukan "Israel" di Palestina. Dalam sebuah pernyataan, universitas mencatat bahwa tindakan penindasan yang dilakukan "Israel" terhadap Palestina, khususnya mahasiswa, memperkuat perlunya boikot internasional, termasuk boikot akademik lembaga "Israel". (banan/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" serang sekolah di Hebron, bentrok dengan pelajar Palestina di Bethlehem Posted: 21 Dec 2015 04:50 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menyerbu dua sekolah Palestina di kota Tepi Barat yang diblokade, Hebron, pada Ahad (20/12/2015). Mereka juga bentrok dengan pelajar di sekolah Palestina di lingkungan Al-Khader di Bethlehem, Quds Press melaporkan. Gas air mata ditembakkan ke arah para pelajar Palestina yang melempari tentara penjajah dengan batu Menurut koordinator Yatta, gerakan nasional anti tembok pemisah "Israel", Ratib Al-Jabour, ketika "Israel" menyerbu Sekolah Al-Majaz, mereka melakukan pemeriksaan menyeluruh ketika murid sedang belajar. Tidak wajar, kata dia, ini membuat takut anak-anak. Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan "Israel" menyerahkan surat panggilan untuk Ibrahim Nusa, penjaga pintu sekolah, untuk mendatangi kantor intelijen. Sekolah lainnya yang diserbu oleh "Israel" adalah Sekolah Dasar Al-Musafer, di mana ruang kelas bahkan digledah oleh mereka. Di lingkungan Al-Tabban, pasukan penjajah juga menggeledah tenda dan menyita peralatan konstruksi. (banan/arrahmah.com) |
Bos Wikileaks: AS coba gulingkan Asad Posted: 21 Dec 2015 01:30 AM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Julian Assange, pendiri Wikileaks, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah berusaha untuk melengserkan Presiden Suriah sejak tahun 2006, salah satunya dengan mengadu domba dan menciptakan ketegangan antara Sunni dan Syiah. |
Serangan udara Rusia bunuh 43 warga sipil di Idlib Posted: 20 Dec 2015 11:30 PM PST IDLIB (Arrahmah.com) - Serangkaian serangan udara oleh pasukan Rusia kembali menargetkan wilayah pemukiman di kota Idlib, membunuh 43 orang, ujar tim penyelamat dan warga setempat pada Ahad (20/12/2015) seperti dilaporkan Zaman Alwasl. |
Putin: Rusia akan terus mengembangkan senjata nuklir Posted: 20 Dec 2015 11:00 PM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan terus mengembangkan senjata nuklir tetapi tidak berniat untuk menggunakannya. Putin membuat komentar tersebut dalam sebuah film dokumenter yang bertajuk "World Order" yang ditayangkan di televisi pemerintah hari Ahad malam (20/12/2015), sebagaimana dilansir oleh CBS News. "Rusia sebagai negara nuklir terkemuka akan meningkatkan senjata ini sebagai faktor penahanan; triad nuklir adalah dasar dari kebijakan keamanan nuklir kami," katanya, mengacu pada tiga sistem pelepasan utama untuk hulu ledak nuklir - pesawat pengebom, rudal balistik antarbenua dan kapal selam ICBM. "Kami tidak pernah mengacungkan dan tidak akan menodongkan kelompok senjata nuklir ini, tapi doktrin militer kami mengalokasikan sebuah tempat dan peran," katanya, menurut kutipan yang dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass. Putin dan NATO telah terlibat debat terbuka dalam beberapa tahun terakhir terkait kemampuan penangkal nuklir Rusia. Pada bulan November, presiden Rusia berjanji untuk menangkal program pertahanan rudal AS yang dipimpin NATO dengan mengerahkan senjata penyerang baru yang mampu menembus perisai rudal AS. Putin mengatakan kepada para pejabat pertahanan bahwa dengan mengembangkan pertahanan terhadap rudal balistik, Washington bertujuan untuk menetralkan penangkal nuklir strategis Rusia dan mendapatkan keunggulan militer yang mutlak. Dia juga mengatakan bahwa Moskow akan merespon dengan mengembangkan sistem rudal penyerang yang mampu menembus setiap sistem pertahanan rudal AS. "Selama tiga tahun terakhir, perusahaan-perusahaan industri militer telah menciptakan dan berhasil menguji sejumlah sistem senjata prospektif yang mampu melakukan misi tempur di sistem pertahanan rudal berlapis. Sistem semacam itu sudah mulai memasuki militer tahun ini . Dan sekarang kita berbicara tentang pengembangan senjata jenis baru," kata Putin. Pernyataan Putin mengenai senjata nuklir terjadi di tengah tekanan berat dalam hubungan Rusia dengan AS dan sekutu NATO-nya, yang telah jatuh ke titik terendah sejak Perang Dingin selama krisis di Ukraina dan Suriah. (ameera/arrahmah.com) |
Rusia klaim berhasil gagalkan 30 serangan "teroris" pada tahun 2015 Posted: 20 Dec 2015 09:00 PM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (19/12/2015) memuji kinerja dinas rahasia negara itu atas keberhasilannya menggagalkan sekitar 30 serangan yang direncanakan dan mengungkap lebih dari 320 mata-mata asing pada tahun 2015. "Saya ingin menunjukkan bahwa tahun ini, berkat upaya dari petugas FSB, lebih dari 30 kejahatan yang bersifat teroris telah dicegah," kata Putin dalam pidatonya, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. "Layanan kontra-intelijen kami memikul tanggung jawab besar. Tahun ini mereka mengidentifikasi lebih dari 320 mata-mata dan agen dinas rahasia asing," kata Putin. Putin juga menegaskan bahwa diirinya mantan agen KGB dan kepala FSB sebelum naik ke kekuasaan politik pada tahun 1999. "Kami menyaksikan layanan rahasia dari sejumlah negara semakin meningkatkan upaya mereka di Rusia," tambahnya. Putin dalam sambutannya juga menyampaikan tentang beberapa isu global, seperti perang Suriah, di mana Rusia pada bulan September memulai kampanye serangan udaraya di Suriah untuk mendukung rezim Bashar al-Assad. Ia mengatakan bahwa tentara Rusia itu belum seberapa dalam menggunakan semua kemampuannya di Suriah, dan dia juga meyakinkan bahwa Rusia akan mengeluarkan dana tambahan jika diperlukan untuk upaya militer di Suriah, (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |