Arrahmah.Com |
- SMP Al Jannah: Tidak ada bullying terhadap Nadhira
- Pemberontak Syia'h Houtsi bebaskan 1 pemimpin pejuang Islam, 3 lainnya masih ditahan
- Pertempuran berlanjut, Mujahidin "Boko Haram" masih menguasai Bama Nigeria
- Menteri Wakaf Palestina kecam zionis serbu Masjid Ibrahimi demi kampanye politik
- Iran dilanda hujan lebat dan banjir, 3 tewas, 900 rumah hancur, kerugian mencapai 60 juta dolar
- 22 Mujahidin Taliban gugur dalam serangan udara tentara boneka Pakistan di Khyber Agency
- 31 foto eksklusif Syaikh Usamah di pegunungan Afghanistan yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya
- Pemerintah Cina tembak Muslimin Uighur di Restoran di Xinjiang
- Menyebarkan Syiah di Malaysia dihukum 3 tahun penjara, 5000 ringgit, dan 6 cambukan
- 11 terluka, 3 ditangkap dalam serangan "Israel" terhadap peserta unjuk rasa di Ramallah
SMP Al Jannah: Tidak ada bullying terhadap Nadhira Posted: 14 Mar 2015 04:33 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Jannah, Cibubur, Jakarta Timur mengaku bahagia dan bersyukur atas ditemukannya kembali salah satu siswi mereka, Nadhira Fajriani Ramadhan (14). Siswi kelas IX SMP Al Jannah, yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (07/03) pekan lalu itu akhirnya ditemukan dengan sehat dan selamat di kawasan Kota, Jakarta Barat pada Jumat (13/3/2015) kemarin. "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian sehingga siswa kami tersebut dapat ditemukan," ungkap Koordinator Humas Al Jannah, Yossi Srianita, dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (14/3/2015). Secara khusus, Yossi meluruskan sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bila perginya Nadhira pada Sabtu pekan lalu akibat dari bullying yang dilakukan teman-temannya di sekolah. Menurut Yossi tidak ada tindakan bullying yang dilakukan siswa/siswi SMP Al Jannah kepada Nadhira. "Sesuai dengan fakta dan informasi di lapangan, bahwasanya apa yang telah disampaikan oleh orangtua ananda Nadhira tentang bullying seperti dijambak, ditendang dan diludahi itu sama sekali tidak pernah terjadi di Sekolah Al-Jannah," kata Yossi. Hubungan pertemanan antara Nadhira dengan kawan-kawannya, lanjut Yossi, hingga saat ini juga tidak ada masalah. Nadhira, jelas Yossi, adalah siswi pindahan dari sebuah sekolah swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, yang masuk ke SMP Al Jannah pada pertengahan tahun ajaran 2014-2015, tepatnya pada Januari 2014. Alasan kepindahan Nadhira ke SMP Al Jannah, berdasarkan informasi dari orang tua saat hendak memasukkan Nadhira ke SMP Al Jannah, adalah trauma atas hal-hal yang dia alami di sekolah sebelumnya. SMP Al Jannah juga mendapatkan informasi dan data bila Nadhira termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Karena termasuk anak berkebutuhan khusus, maka pada saat mendidik sekolah berupaya semaksimal mungkin menciptakan kondisi yang nyaman bagi Nadhira. "Bersama dengan tim di Sekolah Al-Jannah, seperti wali kelas, BK, tim inklusif, psikolog sekolah dan guru pendamping, kami senantiasa mengondisikan siswa/siswi lainnya agar dapat memahami kondisi ananda Nadhira, untuk itu Nadhira pun difasilitasi guru pendamping khusus dan diberikan program di unit inklusif, program untuk anak berkebutuhan khusus," papar Yossi. Dia mengungkapkan, setiap Nadhira berkeluh kesah tentang masalah di rumah maupun pertemanan di sekolah, pihaknya selalu melakukan kroscek lapangan dan pembinaan. "Sehingga tidak benar jika dikatakan Ibunda Nadhira bila sekolah tidak menanggapi keluh kesah Ananda Nadhira," bantahnya. Meski Nadhira termasuk anak berkebutuhan khusus, tambah Yossi, teman-temannya di kelas dapat menerima kondisi Nadhira apa adanya karena murid Al Jannah sudah terbiasa berteman dengan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. (azm/arrahmah.com) |
Pemberontak Syia'h Houtsi bebaskan 1 pemimpin pejuang Islam, 3 lainnya masih ditahan Posted: 14 Mar 2015 06:44 AM PDT SANAA (Arrahmah.com) - Pemberontak Houtsi Yaman telah membebaskan salah satu pemimpin pejuang Pembebasan untuk Reformasi pada Jum'at malam (13/3/2015) tetapi tiga orang lainnya masih dalam tahanan. Demikian lapor Anadolu Agency (AA) terkait penyanderaan anggota gerakan reformasi yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin, Sabtu (14/3). Sebuah pernyataan dari pihak Houtsi menyatakan bahwa empat orang yang mereka culik adalah anggota Al-Qaeda. (adibahasan/arrahmah.com) |
Pertempuran berlanjut, Mujahidin "Boko Haram" masih menguasai Bama Nigeria Posted: 14 Mar 2015 06:30 AM PDT NIGERIA (Arrahmah.com) - Anggota "Boko Haram" tetap mengendalikan Bama di timur laut Nigeria, meskipun upaya untuk meyingkirkan mereka dari kota sedang berlangsung, seorang pejabat militer senior setempat mengakui, sebagaimana dilansir WB pada Kamis (12/3/2015). "Boko Haram" adalah sebutan yang disisipkan musuh-musuh Islam untuk kelompok jihad Nigeria, Jamaati Ahlis Sunnah Lidda'waati wal Jihad. Laporan-laporan media sebelumnya mengklaim bahwa tentara boneka Nigeria telah merebut kembali Bama, kota terbesar kedua di Borno Nigeria yang bergolak dari tangan Mujahidin "Boko Haram". "Ini tidak benar," kata pejabat tentara, yang meminta namanya dirahasiakan. Jubrin Gunda, juru bicara kelompok lokal, mengklaim pasukan tentara sedang berusaha memulihkan kota. "Mereka dekat dengan reklamasi Bama pada hari Selasa, tapi entah bagaimana terjadi hal-hal yang tak seharusnya," katanya. "Militer melancarkan serangan lagi kemarin, dan kami berharap untuk mendengar kabar baik segera karena Bama adalah kunci utama," kata Gunda. Upaya untuk berbicara dengan Senator Ahmed Zannah, yang berasal dari Bama, tidak berhasil. Tahun lalu, Zannah menegaskan bahwa anggota "kelompok bersenjata" telah menguasai kota. Tentara Nigeria baru-baru ini mengklaim merebut beberapa kota dan desa-desa dari mujahidin, menunjukkan kepada media berbagai gambar senjata yang mereka klaim disita dari mujahidin. (banan/arrahmah.com) |
Menteri Wakaf Palestina kecam zionis serbu Masjid Ibrahimi demi kampanye politik Posted: 14 Mar 2015 06:17 AM PDT HEBRON (Arrahmah.com) - Menteri Wakaf Palestina, Yusuf Adhies kecam partai Betyahudi yang menyerbu Masjid Ibrahimi saat kampanye pemilu. Demikian laporan PIP pada Sabtu (14/3/2015). Adhies menegaskan, "Masjid Ibrahimi di kota Hebron merupakan tempat suci Ummat Islam, non-Muslim tak berhak memiliki dan mengendalikannya. Ia juga mengecam tindakan ketua partai Betyahudi, Nevtali Benet, yang menyerbu Masjid Ibrahimi bersama petinggi partai, dalam rangkaian kampanye pemilu. Sumber media zionis mengutip pernyataan Benet yang sudah keterlaluan menurut Adhies, "Hebron merupakan pondasi utama dibangunnya Tepi Barat dan Haifa, yang telah memberikan hak dan norma bagi tanah "Israel". Saya datang ke Hebron agar tetap eksis dan menang." Menteri Wakaf mengomentari serbuan Benet dengan menyatakan bahwa, "Tindakan Benet sama dengan permulaan mendorong kawasan menuju perang agama, yang akan membawa bencana bagi kawasan secara menyeluruh." Menteri mengapresiasi sikap warga Palestina di Hebron dan upaya serius mereka menghadapi pelanggaran zionis "Israel" terhadap Masjid Ibrahimi, dan meminta pihak internasional seperti Unesco untuk menghalangi pelanggaran berbahaya dan tindakan zionis yang tidak bertanggung jawab. Sebelumnya, PM Benyamin Netanyahu berencana menyerbu Masjid Ibrahimi pada Selasa lalu (10/3), namun diurungkan karena reaksi keras Palestina. (adibahasan/arrahmah.com) |
Iran dilanda hujan lebat dan banjir, 3 tewas, 900 rumah hancur, kerugian mencapai 60 juta dolar Posted: 14 Mar 2015 06:15 AM PDT IRAN (Arrahmah.com) - Setidaknya tiga orang tewas di selatan dan tenggara Iran dalam banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Selasa (10/3/2015), kata para pejabat setempat pada Kamis (12/3), sebagaimana dilansir WB. Juru bicara Bulan Sabit Merah Iran Hussein Dirahshan mengatakan kepada Iranian Farsi News Agency bahwa setidaknya tiga orang telah kehilangan nyawa mereka di provinsi Hormozgan, Kerman, dan Sistan-Baluchestan. Selain itu, setidaknya 900 rumah hancur. Dirahshan mengatakan bahwa tim pencarian dan penyelamatan hadir di daerah yang dilanda banjir. Selain itu, Televisi pemerintah Iran mengatakan hujan deras telah mengakibatkan kerugian sebesar $ 60 juta di provinsi selatan negara itu di Bandar Abbas. (banan/arrahmah.com) |
22 Mujahidin Taliban gugur dalam serangan udara tentara boneka Pakistan di Khyber Agency Posted: 14 Mar 2015 06:00 AM PDT PAKISTAN (Arrahmah.com) - Sedikitnya 22 Mujahidin Taliban terbunuh dan lebih dari 20 lainnya cedera saat tentara Pakistan meluncurkan serangan udara terbaru di wilayah kesukuan Khyber Agency pada hari Jum'at (13/3/2015), klaim para pejabat setempat, sebagaimana dilansir WB. Sayap Media tentara Pakistan Inter Services Public Relations mengkonfirmasi pemboman hari Jum'at tersebut. Seorang pejabat senior militer mengatakan, pada kondisi anonimitas, bahwa jet militer menargetkan tempat persembunyian mujahidin di lembah Tirah, yang dianggap sebagai kubu Taliban terkait kelompok Lashkar-e-Islam. Khyber Agency, salah satu dari tujuh daerah kesukuan semi-otonom di barat laut Pakistan, telah menjadi fokus untuk operasi anti-militan tentara boneka Pakistan sejak Oktober lalu. Telah ada operasi serupa di Waziristan Utara terhadap jaringan Taliban, Tehreek-e-Taliban Pakistan, sejak Juni 2014. Tentara boneka Pakistan mengklaim telah menewaskan lebih dari 2.300 "militant" dalam operasi yang sedang berlangsung sementara lebih dari 100 tentara juga tewas dalam bentrokan dan ledakan ranjau darat selama periode ini. (banan/arrahmah.com) |
Posted: 14 Mar 2015 05:45 AM PDT (Arrahmah.com) - Foto-foto ini memperlihatkan rumah yang begitu sederhana, terbuat dari batu dan lumpur yang dibakar. Pemandangannya luas dan berbukit-bukit. Halaman di depannya berbatu, pemiliknya sering berjalan-jalan di sana dengan putra-putranya. Foto-foto eksklusif Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah ini belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Foto-foto ini baru pertama kali dipubikasikan saat pengadilan terhadap salah satu kaki tangan Syaikh Usamah, Khaled al-Fawwaz, Februari lalu. Foto-foto eksklusif ini diambil saat seorang jurnalis Palestina, Abdel Barri Atwan mengunjungi Syaikh Usamah di tempat persembunyiannya di pegunungan Afghanistan, lansir CNN pada Kamis (12/3/2015). Atwan adalah jurnalis pertama yang mewawancarai Sang Mujahid yang diklaim sebagai "teroris paling dicari" itu, jauh sebelum beliau meluncurkan serangan 11 September 2001. Pada pertengahan era 1990-an, tepatnya tahun 1996, kala itu, Syaikh Usamah mengumumkan perang terhadap salibis Amerika Serikat. Beliau ingin lebih banyak orang, terutama di Arab, yang mengetahui hal ini. Fawwaz akhirnya menghubungi Abdel Barri Atwan, pendiri dan pemimpin redaksi Al-Quds Al-Arabi. Atwan lah yang pertama kali menyebarkan kisah mengenai fatwa pertama Syaikh Usamah. Fatwa tersebut berisi keluhan-keluhan Syaikh Usamah terhadap AS, terutama atas keberadaan tentara mereka di Arab Saudi. Keseluruhan fatwa tersebut dipublikasikan pada Agustus 1996. Tak lama setelah itu, Fawwaz menghubunginya dan menawarinya wawancara dengan Syaikh Usamah. "Saya diberi tahu bahwa Usamah bin Ladin menyukai tulisan saya, ia suka gaya saya, dan ia ingin menemui saya secara pribadi," kata Atwan dalam sebuah buku karangan Peter Bargen—seorang analis keamanan nasional CNN—"The Osama bin Laden I Know". "Saya ragu, karena itu sangat berbahaya," ujarnya. Meski begitu, pada November 1996, Atwan terbang ke Afghanistan. Foto-foto dari kunjungannya ini, yang ditemukan dua tahun kemudian oleh detektif Scotland Yard di rumah Fawwaz di London, memperlihatkan Syaikh Usamah dalam kondisi yang sehat, santai, belum menginjak 40 tahun, kadang terlihat tersenyum dan dikelilingi oleh anak-anak. Foto-foto itu juga memperlihatkan seorang pria yang memiliki pengaruh kuat dalam ideologi global gerakan mujahidin, Mustafa Setmariam Nasar, yang dikenal sebagai Abu Musab as-Suri, pria berkebangsaan Suriah yang kini berusia 50-an, yang belum terlihat atau terdengar lagi selama satu dekade. Namun as-Suri diyakini masih merupakan sosok pemikir strategi yang paling berpengaruh dalam lingkaran kelompok jihad saat ini. Persembunyian di Pegunungan Syaikh Usamah, dari Arab Saudi, pertama kali datang ke Afghanistan pada tahun 1980-an untuk mengambil bagian dalam perang melawan pendudukan Uni Soviet. Saat gerakan jihad anti-Soviet runtuh, Syaikh Usamah mulai mendirikan Al-Qaeda, yang berarti "fondasi" atau "dasar", di sekitar kota perbatasan Peshawar, Pakistan. Pada 1992, Pakistan memaksa beliau dan pasukannya pergi meninggalkan negara itu. Syaikh Usamah berangkat ke Khartoum, Sudan, disambut oleh rezim baru Islam di negara itu. Namun setelah empat tahun bermarkas di Sudan, pada 1996, Sudan mengusir Syaikh Usamah karena tekanan Amerika Serikat. Ketika itu, Taliban, yang memiliki ideologi sama seperti beliau, sedang berkuasa atas Afghanistan, dan Syaikh Usamah memutuskan untuk berangkat ke sana. Pada Mei 1996, Syaikh Usamah menetap di Jalalabad, kota di sebelah timur Afghanistan. Beliau memiliki benteng di pegunungan Tora Bora, dengan jalan menuju ke sana hanya berupa jalan tanah. Untuk mencapai kediaman Syaikh Usamah, Atwan bercerita ia berkendara melewati pegunungan selama tujuh jam dengan mobil pickup Toyota berwana merah. Atwan pun berpakaian tradisional Afghanistan untuk bisa melewati pos-pos pemeriksaan dengan lancar. Atwan menemui Syaikh Usamah di dalam guanya yang berisi rak-rak buku. Berukuran 3x6 meter, menurut perkiraan Atwan. Syaikh Usamah memang dikenal suka menggunakan rak buku sebagai latar belakang saat ia diwawancara. Gua itu tak hanya menjadi tempat persembunyian Syaikh Usamah, namun juga menjadi tempat beliau menyepi. Setelah berbicara selama beberapa jam dan makan malam dengan keju dan roti yang berpasir, Atwan beristirahat di kasur yang di bawahnya terdapat kotak-kotak granat. "Ia menginginkan ekspos media. Ia ingin mengatakan 'Karena saya sekarang menjadi figur internasional, saya bukan hanya seorang warga (Arab) Saudi. Saya tersinggung karena Amerika menjajah Arab Saudi dan menodai Tanah Suci'," ujar Atwan. Seperti terlihat dalam foto-foto ini, Syaikh Usamah selalu membawa senapan Kalashnikov buatan Rusia. Teman-teman Syaikh Usamah kerap memanggilnya dengan sebutan "Abu Abdullah", yang berarti bapak dari Abdullah, putra tertuanya. Dua putranya yang lebih muda, Sa'ad dan Ali, yang saat itu berada pada usia remaja mereka, beberapa kali terlihat di lokasi peresembunyian itu. "Ia menyukai alam di tempat itu. Ia menyukai pegunungan. Mereka mencoba membangun komunitas sendiri, menanam makanan sendiri. Tempat itu seperti oasis di Afghanistan," ujar Atwan. Saat malam tiba, sinar yang menerangi kediaman Syaikh Usamah bukan berasal dari listrik, namun dari sinar bulan dan lentera berbahan bakar gas. Tiga istri Syaikh Usamah dan 12 anaknya yang lain tidak tinggal di tempat itu. Pada 2001, setelah AS memburunya karena peristiwa 9/11, Syaikh Usamah meninggalkan Tora Bora, lalu akhirnya ditemukan di Abottabad, sejam dari ibu kota Islamabad, Pakistan, di mana pasukan Navy SEAL AS membunuhnya. Bahkan di Tora Bora, Atwan mengatakan ia merasa bahwa Syaikh Usamah tidak benar-benar aman dari badan-badan intelijen. "Saya pikir, pria ini tak akan bertahan," kata Atwan pada CNN, Selasa (10/3). "Ia tidak dijaga ketat. Ia terlihat dan bergerak dengan bebas." Pada 1996, Atwan mengatakan sama sekali tak terbayangkan olehnya apa-apa saja yang direncanakan oleh Syaikh Usamah. "Ia terlihat optimis, namun tak pernah terlintas oleh saya bahwa pria ini akan menjadi pria paling 'berbahaya' di dunia." (banan/arrahmah.com) |
Pemerintah Cina tembak Muslimin Uighur di Restoran di Xinjiang Posted: 14 Mar 2015 05:30 AM PDT XINJIANG (Arrahmah.com) - Polisi Xinjiang, wilayah yang bergejolak di barat laut Cina, menembak dan membunuh tujuh pria Muslim Uighur yang diprofiling telah "bertindak mencurigakan" ketika mereka berkumpul di sebuah restoran awal pekan ini. Demikian sumber resmi mengatakan kepada RFA, Jumat (13/3/2015). Insiden yang memicu tindakan keras keamanan tersebut menarik kecaman langsung dari Kongres Uighur Dunia (WUC) kelompok kemanusiaan yang diasingkan dan berbasis di Munich/ Mereka menyatakan keprihatinan bahwa pemerintah telah membatasi akses publik terhadap informasi tentang pembunuhan itu. |
Menyebarkan Syiah di Malaysia dihukum 3 tahun penjara, 5000 ringgit, dan 6 cambukan Posted: 14 Mar 2015 04:00 AM PDT KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) - Malaysia telah menerapkan fatwa larangan penyebaran ajaran seluruh aliran Syiah sejak 1996. Fatwa ini efektif untuk membendung pergerakan Syiah di Malaysia. Seperti dijelaskan oleh salah seorang pejabat di Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Selasa 10 Maret 2015, di Kuala Lumpur, implementasi fatwa tersebut terwujud dalam tiga hal, yaitu:
Mereka yang tertangkap didakwa di Mahkamah Syariah karena melanggar fatwa. Wewenang Mahkamah Syariat, seperti dijelaskan oleh sumber tersebut, adalah tiga lima enam. Tiga tahun penjara, 5000 ringgit, dan 6 cambukan. Dengan tindakan tersebut, Syiah sekarang tidak berani terang-terangan. Yang masih tampak di publik, merekamemperjuangkan alirannya melalui dua cara:
Namun, dengan fatwa larangan Syiah di Malaysia, pergerakan Syiah sangat terbatas. Sumber JAKIM menyebutkan bahwa fatwa itu sangat efektif mencegah penyebaran Syiah. Selain itu juga ada Suruhanjaya Syarikat Malaysia (SSM), badan hukum setempat yang mengatur perizinan syarikat dan perusahaan, yang berwenang membatalkan syarikat atau lembaga apapun yang melanggar fatwa. Dimintai komentar tentang pemberantasan Syiah di Indonesia, dia menjawab, "Indonesia kurang tegas. Mestinya negara menindak, bukan NGO. NGO berwenang mendesak saja. Sedangkan negara harus mengeluarkan undang-undang. Bila Negara tidak tegas, akhirnya NGO yang ambil tindakan sendiri." (azmuttaqin/arrahmah.com) |
11 terluka, 3 ditangkap dalam serangan "Israel" terhadap peserta unjuk rasa di Ramallah Posted: 14 Mar 2015 03:00 AM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina ditembak oleh peluru pasukan "Israel" pada Jum'at (13/3/2015) dan sepuluh orang lainnya dipukuli oleh tentara "Israel" selama aksi unjuk rasa yang digelar di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, ungkap komite aktivis lokal, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency. Tiga aktivis juga dilaporkan ditahan oleh pasukan "Israel" selama pawai yang digelar di kota barat laut Ramallah. Para tahanan itu termasuk dua aktivis Palestina yang diidentifikasi sebagai Bushra Tamimi dan Shireen al-Araj serta seorang aktivis "Israel" Tali Shapiro. Komite perlawanan rakyat Palestina di desa itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara "Israel" secara langsung menyerang para peserta pawai damai, menembakkan tabung gas air mata, granat setrum dan peluru hidup ke arah para demonstran. Komite itu juga mengungkapkan bahwa salah satu pengunjuk rasa terluka oleh peluru hidup yang mengenai kakinya. Tujuh aktivis lainnya diserang oleh tentara brutal "israel" yang memukul mereka dengan gagang senapan, kata komite itu. Pernyataan itu juga menambahkan bahwa tiga anak kecil juga diserang oleh tentara "Israel" selama aksi unjuk rasa itu. Salah satu bocah Palestina yang diidentifikasi sebagai Marah Naji Tamimi, dibawa ke Rumah Sakit Yasser Arafat di Salfit setelah seorang tentara dilaporkan memukul kepalanya dengan gagang senapan. Puluhan pengunjuk rasa lainnya menderita sesak nafas akibat menghirup gas air mata yang berlebihan. Warga dari desa Nabi Saleh telah menggelar aksi unjuk rasa mingguan selama lima tahun, menuntut agar tanah yang disita oleh pemerintah "Israel" untuk membangun tembok pemisah dikembalikan. Pada tahun 2004, Mahkamah Internasional menyerukan kepada "Israel" untuk menghentikan pembangunan tembok pemisah di dalam wilayah Tepi Barat yang diduduki. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |