Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Sudan kirimkan pasukan ke Yaman untuk mendukung koalisi pimpinan Saudi

Posted: 18 Oct 2015 04:32 PM PDT

Ratusan tentara Sudan tiba di Aden. (Foto: Al Arabiya)

ADEN (Arrahmah.com) - Sebuah batalion pasukan Sudan tiba di kota pelabuhan Yaman, Aden, pada Sabtu (17/10/2015), ujar pejabat militer, memperkuat pasukan Arab Saudi yang berusaha untuk mengalahkan milisi Syiah Houtsi yang mengambil alih kekuasaan.

Aden, kota pelabuhan strategis di Yaman menjadi basis bagi pemerintah Yaman yang diakui negara-negara Barat dan Arab setelah milisi Syiah Houtsi menduduki ibukota Sana'a dan memaksa presiden AbdRabbu Mansur Hadi melarikan diri ke selatan.

Sumber militer di Aden mengatakan bahwa 300 tentara Sudan termasuk petinggi telah tiba melalui laut pada Sabtu (17/10), lansir Al Arabiya.

"Tujuan mereka adalah untuk membantu menjaga keamanan kota dan melawan Houtsi serta Saleh (mantan diktator Yaman-red)," ujar sumber tersebut mengacu kepada pasukan loyalis Ali Abdullah Saleh yang bersekutu kepada Houtsi.

"Pasukan kami di Yaman siap untuk melakukan tugas militer mereka di bawah komando pimpinan militer aliansi," ujar juru bicara militer Sudan, Brigjen Ahmad Khalifa Alshami.

"Sudan berkomitmen untuk mengembalikan legitimasi di Yaman."

Juru bicara koalisi pimpinan Saudi mengonfirmasi kedatangan pasukan Sudan kepada saluran televisi Arab. Mereka akan bergabung dengan kontingen dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Bahrain. (haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan mematikan targetkan terminal bus di "Israel" selatan

Posted: 18 Oct 2015 04:06 PM PDT

Darah terlihat di lantai terminal setelah serangan terjadi. (Foto: Reuters)

BEERSHEBA (Arrahmah.com) - Satu tentara tewas akibat luka-luka yang ia alami dan sedikitnya sembilan orang lainnya terluka dalam serangan di sebuah terminal bus di "Israel" selatan, ujar polisi Zionis yang menggambarkan insiden itu sebagai serangan penembakan dan penusukan.

Setelah serangan pada Ahad (18/10/2015) malam, polisi Zionis menembak dua orang di terminal di Beersheba, membunuh seorang warga Palestina yang diklaim sebagai penyerang dan melukai seorang pria asal Eritrea, lansir Al Jazeera.

Tidak segera jelas apakah kedua orang yang ditembak terlibat dalam serangan tersebut. Media "Israel" mengklaim bahwa pasukan keamanan melakukan kesalahan dengan mengira pria asal Eritrea telah melakukan penyerangan dan menembaknya.

Menurut polisi, penyerang menikam seorang tentara dan merampas senjatanya lalu mulai melepaskan tembakan di kerumunan orang. Tentara tersebut tewas di rumah sakit.

Serangan tersebut membawa jumlah korban tewas dalam kekerasan yang meletus sejak awal bulan menjadi 52 orang, 44 orang warga Palestina dan 8 orang "Israel".

Insiden tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah lima warga Palestina ditembak mati dengan brutal, lagi-lagi setelah diklaim bahwa mereka berupaya menikam tentara. Pihak Palestina membantah versi polisi Zionis dalam setidaknya beberapa kasus.

Pada Ahad (18/10) sore, warga Palestina di Hebron berbaris dari sebuah universitas lokal menuju pemukiman ilegal "Israel", di mana mereka berhadapan dengan tentara.

Issa Amro, direktur Pemuda Melawan Pemukiman mengatakan sedikitnya sepuluh pemuda Palestina ditangkap dalam aksi unjuk rasa tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Keutamaan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram

Posted: 14 Oct 2015 07:00 PM PDT

wall-puasa-muharram

(Arrahmah.com)Alhamdulillah kita kembali berada pada bulan Muharram, didalamnya ada amalan yang perlu menjadi perhatian setiap kaum muslimin. Yaitu puasa pada 9 dan 10 Muharram atau juga disebut dengan puasa Tasu'a dan puasa 'Asyura. Semoga makalah ini menjadi ilmu yang bermanfaat, insya Allah.

Sejarah puasa 'Asyura

Hari 'Asyura atau 10 Muharram adalah hari yang agung, pada hari tersebut Allah menyelamatkan nabi Musa dan Harun 'alaihimas salam dan Bani Israil dari pengejaran Fir'aun dan bala tentaranya di Laut Merah. Untuk mensyukuri nikmat yang agung tersebut, kaum Yahudi diperintahkan untuk melaksanakan shaum 'Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallalhu 'alaihi wa salam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari 'Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: "Ada apa ini?"

Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini."

Nabi shallallalhu 'alaihi wa salam bersabda, "Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian." Maka beliau berpuasa 'Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa 'Asura."(HR. Bukhari no. 2204 dan Muslim no. 1130)

Kaum musyrik Quraisy sendiri juga telah melaksanakan shaum 'Asyura pada zaman jahiliyah. Mereka menganggap hari tersebut adalah hari yang agung sehingga mereka melakukan penggantian kain Ka'bah (kiswah) pada hari tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam juga telah melakukan puasa 'Asyura sejak sebelum diangkat menjadi nabi sampai saat beliau berhijrah ke Madinah. Hal ini mengindikasikan, wallahu a'lam, puasa 'Asyura diwarisi oleh kaum Quraisy dari ajaran nabi Ibrahim dan Ismail 'alaihimas salam.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ: كَانُوا يَصُومُونَ عَاشُورَاءَ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ رَمَضَانُ، وَكَانَ يَوْمًا تُسْتَرُ فِيهِ الكَعْبَةُ، فَلَمَّا فَرَضَ الله رَمَضَانَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ، وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ»

Dari Aisyah radiyallahu 'anha berkata: "Mereka biasa melakukan puasa pada hari 'Asyura (10 Muharram) sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Pada hari tersebut Ka'bah diberi kain penutup (kiswah). Ketika Allah mewajibkan puasa Ramadhan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Baarangsiapa ingin berpuasa 'Asyura, silahkan ia berpuasa. Dan barangsiapa ingin tidak berpuasa 'Asyura, silahkan ia tidak berpuasa." (HR. Bukhari no. 1592)

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهَا، قَالَتْ: «كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ»

Dari Aisyah radiyallahu 'anha berkata: "Kaum musyrik Quraisy mengerjakan puasa pada hari 'Asyura (10 Muharram) sejak zaman jahiliyah. Demikian pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam mengerjakan puasa 'Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, maka beliau berpuasa 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Kemudian ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa hari 'Asyura. Maka barangsiapa ingin, ia boleh berpuasa 'Asyura. Dan barangsiapa ingin, ia boleh tidak berpuasa." (HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125, dengan lafal Bukhari)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam pada waktu di Madinah mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan shaum 'Asyura.

عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ رَضِيَ الله عَنْهُ، قَالَ: أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنْ أَسْلَمَ: " أَنْ أَذِّنْ فِي النَّاسِ: أَنَّ مَنْ كَانَ أَكَلَ فَلْيَصُمْ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ، وَمَنْ لَمْ يَكُنْ أَكَلَ فَلْيَصُمْ، فَإِنَّ اليَوْمَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ "

Dari Salamah bin Al-Akwa' radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa salam memerintahkan seseorang dari suku Aslam: "Umumkanlah kepada masyarakat bahwa barangsiapa tadi pagi telah makan, maka hendaklah ia berpuasa pada sisa harinya. Dan barangsiapa belum makan tadi pagi, maka hendaklah ia berpuasa. Karena hari ini adalah hari Asyura'." (HR. Bukhari no. 2007 dan Muslim no. 1824)

عَنِ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذٍ، قَالَتْ: أَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ: «مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا، فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا، فَليَصُمْ»، قَالَتْ: فَكُنَّا نَصُومُهُ بَعْدُ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا، وَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ العِهْنِ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ حَتَّى يَكُونَ عِنْدَ الإِفْطَارِ

Dari Rubayyi' binti Mu'awwidz radhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam mengirimkan seorang pemberi pengumuman pada pagi hari 'Asyura ke kampung-kampung Anshar, untuk mengumumkan "Barangsiapa siapa tadi pagi telah makan, hendaklah ia menyempurnakannya sampai akhir hari ini (berpuasa) dan barangsiapa telah berpuasa sejak tadi pagi, maka hendaklah ia berpuasa."

Sejak saat itu kami selalu berpuasa 'Asyura dan kami jadikan anak-anak kecil kami berpuasa 'Asyura. Kami membuatkan mainan boneka untuk mereka dari bulu domba. Jika salah seorang di antara mereka menangis karena lapar, maka kami berikan kepadanya mainana itu, begitulah sampai datangnya waktu berbuka." (HR. Bukhari no. 1960 dan Muslim no. 1136)

Dengan turunnya kewajiban puasa Ramadhan, maka status hukum puasa 'Asyura berubah dari wajib menjadi "sekedar" sunah.

Sejarah puasa Tasu'a

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam melakukan puasa 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa 'Asyura, maka para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani."

Maka beliau bersabda, "Jika begitu, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insya Allah."

Ternyata tahun berikutnya belum datang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam telah wafat." (HR. Muslim no. 1134)

Keutamaan puasa Tasu'a dan 'Asyura

  1. Wujud syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan hamba-hamba-Nya yang beriman dari kejahatan orang-orang kafir, yaitu selamatnya Nabi Musa dan Harun 'alaihimas salam bersama Bani Israil dari kejahatan Fir'aun dan bala tentaranya. Hadits yang menyebutkan hal ini telah disebutkan di atas.

  2. Meneladani nabi Musa, Harun dan Muhammad 'alaihimus shalatu was salam, yang berpuasa pada hari 'Asyura. Hadits yang menyebutkan hal ini telah disebutkan di atas.

  3. Meneladani para sahabat radhiyallahu 'anhum yang melakukan puasa 'Asyura, bahkan melatih anak-anak mereka untuk melakukan puasa 'Asyura. Hadits yang menyebutkan hal ini telah disebutkan di atas.

  4. Menghapuskan dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya, selama kesyirikan dan dosa-dosa besar dijauhi.

Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu 'anhu bahwasanya:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ؟ فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ»

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam ditanya tentang puasa hari 'Asyura, maka beliau bersabda: "Ia dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu."(HR. Muslim no. 1162)

Tingkatan puasa Tasu'a dan 'Asyura

Para ulama menjelaskan ada tiga tingkatan terkait puasa Tasu'a dan 'Asyura:

  1. Puasa satu hari saja yaitu pada hari 'Asyura. Hadits-haditsnya telah disebutkan di atas.

  2. Puasa dua hari, yaitu hari Tasu'a dan hari 'Asyura. Hadits-haditsnya telah disebutkan di atas.

  3. Puasa tiga hari, yaitu sehari sebelum 'Asyura (yaitu hari Tasu'a), hari 'Asyura dan sehari setelahnya (tanggal 11 Muharram). Pendapat disunahkan puasa sehari setelah 'Asyura ini didasarkan kepada sebuah riwayat dari Ibnu Abbas. Hanya saja ia bukan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, melainkan perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu dan sanadnya lemah.

Meski demikian ia bisa dibolehkan berdasarkan keumuman hadits-hadits yang menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan. Misalnya hadits,

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ: " صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلَاةِ الضُّحَى، وَلَا أَنَامُ إِلَّا عَلَى وِتْرٍ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; "Kekasihkau (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam) berwasiat kepadaku dengan tiga hal; puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir." (HR. Abu Daud no. 1432, Ahmad no. 7512, Abu Ya'la no. 2619, Abdur Razzaq no. 2849 dan Ibnu Khuzaimah no. 1222, hadits shahih)

Wallahu a'lam bish-shawab

(muhib almajdi/arrahmah.com)

ISIS menyeret seorang tawanan Muslim dengan mobil di jalanan hingga tewas

Posted: 18 Oct 2015 06:30 AM PDT

ar-la6

(Arrahmah.com) - Kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, kembali dikabarkan mengeksekusi mati seorang tawanan Muslim dengan cara yang keji. Tawanan Muslim ini dibunuh hanya karena ia bekerja dengan Dewan Syura Mujahidin Derna.

Dalam sebuah video pendek yang segera beredar di media sosial pada Ahad (18/10/2015) ini, militan IS mengikat kedua kaki tawanan mereka yang dipakaikan jumpsuit jingga, lalu menyeretnya dengan mobil di jalanan hingga tewas, sementara kedua tangannya diikat ke belakang.

Ia terdengar berteriak ketika mobil yang diikatkan ke kakinya mulai bergerak maju menyeret tubuhnya yang dibaringkan di jalanan. Mobil itu melaju semakin cepat dan membuat tubuhnya bergesekan dengan jalanan menyebabkan pakaian, kulit, dan kepala belakangnya terkoyak. Hingga pada satu titik ia akhirnya tak mampu lagi bertahan, innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Sejumlah anggota IS yang terlibat dalam eksekusi keji ini kemudian terdengar bersahutan meneriakkan takbir. Dalam video tersebut, kelompok pimpinan Abu Bakar Baghdadi ini terlihat mengenakan penutup kepala,membawa senapan, dan menaiki beberapa mobil bak terbuka.

Berikut sejumlah foto screenshot dari video tersebut.

ar-la1

SS

ar-la2

SS

ar-la3

SS

ar-la4

SS

ar-la5

SS

ar-la6

SS

Perlakuan IS terhadap para tawanan mereka begitu berbeda dengan perlakuan Mujahidin terhadap anggota IS yang menjadi tawanan mereka. Dewan Syura Mujahidin (DSM) Derna yang merupakan aliansi jihad yang terkait dengan Al-Qaeda bahkan memperlakukan anggota IS yang menjadi tawanan mereka dengan sangat baik.

ar-laa

Foto atas: Tawanan IS yang dibunuh secara keji karena terkait dengan Dewan Syura Mujahidin Derna. Foto bawah: Anggota IS yang menjadi tawanan Dewan Syura Mujahidin Derna

Ini bukanlah kali pertama IS mengeksekusi tawanan mereka dengan cara yang sedemikian keji. Sebelumnya, IS pernah mengeksekusi tawanan dengan berbagai cara brutal lainnya, diantaranya dengan cara dibakar hidup-hidup dalam kerangkeng, dibakar hidup-hidup dengan posisi digantung terbalik, ditkerangkeng dan ditenggelamkan ke dalam air, ditembakkan basoka dalam posisi terkurung di dalam mobil dan bahkan IS pernah meledakkan leher para tawanan dengan dinamit.

Mereka yang dieksekusi dengan berbagai cara biadab itu bukan hanya tawanan kafir, namun juga Mujahidin, seperti Jabhah Nushrah, yang jelas-jelas tengah berjihad melawan pasukan Nushairiyah Suriah dan sekutunya untuk membela kaum Muslimin yang tertindas di bawah rezim diktator Bashar Asad.

Di antara mujahidin lainnya yang telah menjadi korban kebrutalan IS ialah Mujahidin Jaisyul Islam, yang bahkan dilarang melakukan permintaan terakhirnya, yaitu shalat dua rakaat, sebelum akhirnya ia syahid (in syaa Allah) digorok dengan pisau yang tumpul, laa hawlaa wa laa quwwata illa billah.

IS juga membalas keterpurukannya di tanah Khurasan dengan membantai sejumlah penduduk lanjut usia dan pendukung Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) secara keji setelah mereka terdepak dari Nangarhar. Kebiadaban IS tersebut terdokumentasi pada sebuah video yang dirilis oleh IS sendiri melalui situs video Streamable, Ahad (9/8) lalu.

Mereka menculik tetua suku dan warga sipil para pendukung perjuangan IIA yang tengah beristirahat. Mereka kemudian membantai kaum Muslimin Afghanistan itu menggunakan bom yang mencabik-cabik jasad mereka, hanya karena mereka setia mendukung perjuangan Mujahidin IIA untuk melawan Amerika dan menegakkan Syariah Islam di bumi Afghanistan.

Pembantaian yang dilakukan oleh IS itu akhirnya mendapat tanggapan keras dari Imarah Islam Afghanistan yang begitu mengecam tindakan biadab tersebut. Imarah Islam Afghanistan dalam pernyataan resminya memerintahkan para pemimpin di wilayah tersebut untuk menangkap dan menghukum para pelaku tindakan keji ini dengan Hukum Syariah.

(aliakram/arrahmah.com)

Aliansi Ormas Islam Sumut advokasi korban konflik Singkil

Posted: 18 Oct 2015 05:09 AM PDT

Bentrok bernuansa SARA di Aceh Singkil, disebabkan menjamurnya gereja liar

SINGKIL (Arrahmah.com) - Sejumlah ormas Islam di Sumatera Utara yang menamakan dirinya Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara memberikan advokasi terhadap para korban konflik bernuansa SARA di Singkil., Aceh

Kedatangan mereka pasca kerusuhan Aceh Singkil, bertujuan untuk mencari fakta yang terjadi pada 13 Oktober 2015 lalu. Mereka terbagi dalam tiga tim yang membidangi persoalan hukum, lobby ke tingkat Muspika, dan advokasi para pengungsi.

"Kami mendengar kasus pembakaran gereja 13 Oktober 2015 lalu. Karena itu, kami meresponnya. Rencananya, kami datang ke Singkil secepatnya, tapi kami disuruh menunggu, mengingat pihak keamanan di perbatasan Aceh Singkil dan Subulussalam dijaga ketat, tidak dizinkan masuk. Makanya kami urungkan niat hingga esok harinya," kata Ketua rombongan Aliansi Ormas Islam Sumut, Rahmad Gustin kepada anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Aceh Singkil, Sabtu (17/10/2015).

Dalam musyawarah dengan gabungan ormas Islam di Medan, telah dibentuk sebuah Tim Pencari Fakta untuk mengumpulkan data di lapangan. Umat Islam di Medan cukup merasa resah dengan pemberitaan media massa yang simpang siur, bahkan kerap menyudutkan umat Islam Aceh Singkil dengan tuduhan intoleran dan anarkistis.

Sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara ini, di antaranya adalah Kirab (Komite Integritas Anak Bangsa), Forum Umat Islam Sumut, PAHAM Sumut, Forum Ukhuwah Bina Ul Ummah (FUBU), FPI Sumut, Majelis Mujahidin wilayah Sumut, LMI Sumut, KAHMI Sumut, JBMI, DDII Sumut dan sebagainya. Awalnya, Aliansi ini dibentuk untuk mengadvokasi masjid-masjid yang dibongkar oleh pemerintah Sumatera Utara.

Laporan: Desastian/JITU

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Konflik SARA di Singkil tidak berdiri sendiri

Posted: 18 Oct 2015 02:48 AM PDT

Undung-undung, gereja berukuran kecil di Singkil

SINGKIL (Arrahmah.com) - .Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara menegaskan konflik bernuansa SARA pada Selasa (13/10/2015) di Aceh Singkil tidaklah berdiri sendiri.

Ada serangkaian kekecewaan masyarakat Aceh Singkil terhadap Pemerintah Kabupaten Aceh setempat sejak tahun 1979, yang tidak bergerak cepat menertibkan gereja-gereja liar di Aceh Singkil.

Kesabaran umat Islam Aceh Singkil selama 36 tahun yang lalu sangat beralasan jika kehadiran gereja dan undung-undung tak berizin di wilayah ini dibiarkan begitu saja. Bahkan jumlahnya semakin banyak.

"Padahal sebelumnya pernah ada kesepakatan antara umat Islam dengan kaum Nasrani yang berdomisili disini, bahwa hanya boleh dibangun 1 gereja dan 4 undung-undung. Berganti tahun, keberadaan gereja dan undung-undung (sejenis langgar) yang tak sesuai dengan SKB 2 Menteri malah semakin menggurita, " ujar Ketua rombongan Aliansi Ormas Islam Sumut, Rahmad Gustin kepada anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Aceh Singkil, Sabtu (17/10/2015).

Pemerintah Aceh yang punya kekhususan dalam regulasi pembangunan rumah ibadah, tidak diindahkan oleh pihak Nasrani, sehingga mereka tanpa izin membangun gereja liar. Inilah yang membuat masyarakat muslim Aceh Singkil resah.

"Sebetulnya, dua hari sebelum kejadian (11/10), pihak keamanan sudah mengetahui masalah ini, stabilitas cukup memanas di Aceh Singkil. Pihak aparat beralasan, tak punya personil yang memadai untuk mengamankan sejumlah titik konsentrasi massa."

Tuntutan masyarakat Muslim Aceh Singkil saat itu adalah mendesak agar Pemkab Aceh Singkil membongkar 20 gereja liar yang tak berizin. Seharusnya, rencana pembongkaran itu dilakukan pada tanggal 19 Oktober, namun umat Islam Singkil Aceh yang sempat berdemo ke kantor Bupati akhirnya bertindak sendiri. Pemkab Aceh Singkil dinilai lamban untuk melakukan pembokaran secepatnya.

"Ada kesan, Aceh Singkil ingin dibuat seperti DOM di masa lalu. Situasi di mana tentara menenteng senjata dimana-mana. Ini menimbulkan ketidaknyamanan warga pendatang dan penduduk yang bermukim disini. Kita serukan kepada pihak keamanan untuk segera meredam dan menyelesaikan masalah di Kabupaten Aceh Singkil," ungkap Rahmad Gustin.

Tim Pencari Fakta bentukan Aliansi Ormas Islam Sumut, selain melakukan investigasi dan advokasi terhadap korban yang terkena tembakan, juga mendampingi tiga tahanan dari pihak muslim Aceh Singkil yang kini ditahan Polres Aceh Singkil.

Hasil investigasi Tim Pencari Fakta yang telah terbentuk ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan kepada masyarakat tentang kejadian yang sebenarnya.

"Sangat disayangkan, jika media yang mengedepankan prinsip bad news is a good news hanya memberitakan sisi pembakarannya saja, tapi tidak diurai penyebab dan latar belakang kenapa kerusuhan di Aceh Singkil bisa terjadi. Akibatnya timbul asumsi publik seraya menjustifikasi, seolah muslim Aceh tidak toleran," kata Rahmad Gustin.

Laporan: Desastian/JITU

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia membunuh 56 warga sipil Suriah di Homs

Posted: 18 Oct 2015 01:10 AM PDT

Foto: Anadolu Agency

HOMS (Arrahmah.com) - Serangan udara Rusia terhadap daerah yang dikuasai pejuang Suriah telah membunuh 56 warga sipil di provinsi Homs pada Kamis (15/10/2015), sumber-sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency.

Sumber tersebut mengatakan bahwa 35 orang tewas di kota Al-Ghanto, 15 orang di Teir Maalah dan enam orang lainnya di kota Talbiseh.

Sumber tersebut menambahkan bahwa pejuang Suriah berhasil mengusir pasukan rezim Nushairiyah Suriah di pedesaan bagian utara provinsi Homs dan menewaskan seorang perwira senior, yang memimpin serangan darat, dekat kota Teir Maalah.

Rusia mulai melakukan serangan udara di Suriah yang dilanda perang pada 30 September. Menurut Kremlin, serangan tersebut ditujukan untuk mendukung rezim Bashar Asad.

Turki dan Barat menuduh Rusia menargetkan kelompok pejuang Suriah yang menentang Asad.

Sedikitnya 250,000 orang telah tewas sejak awal konflik Suriah pada tahun 2011, dengan 7,6 juta warga telah mengungsi dan lebih dari empat juta warga telah melarikan diri ke negara-negara terdekat.

(fath/arrahmah.com)

"Israel" akan bangun tembok pemisah di sepanjang perbatasan Gaza

Posted: 18 Oct 2015 12:25 AM PDT

Pembangunan 'Tembok Apertheid' dibangun setelah "Israel" dan Palestina bentrok selama seminggu, yang menyebabkan lebih dari 32 orang tewas bulan ini. (Foto: World Bulletin)

GAZA (Arrahmah.com) - "Israel" telah mengumumkan rencana untuk membangun sebuah "tembok keamanan" di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza yang telah diblokade, radio pemerintah "Israel" melaporkan pada Rabu (15/10/2015), lansir WB..

Menurut penyiar, tentara "Israel" berencana mendirikan pembatas sepanjang 65-kilometer dengan tujuan untuk mencegah warga Palestina di Jalur Gaza dari "infiltrasi" permukiman Yahudi yang terletak di sisi "Israel" dari perbatasan.

Langkah ini muncul di tengah serentetan kekerasan terbaru yang dimulai bulan lalu ketika pemerintah "Israel" menutup kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, situs ketiga paling suci Islam, untuk laki-laki Muslim di bawah 50 tahun, sementara mempersilakan kelompok ekstremis pemukim Yahudi untuk memasuki komplek tersebut dalam jumlah besar.

Dalam gelombang kekerasan berikutnya yang masih berlangsung, bulan ini saja 32 warga Palestina tewas oleh pasukan keamanan "Israel" –21 di Tepi Barat yang diduduki "Israel" dan 11 di Jalur Gaza yang diblokade.

Selama periode yang sama, sekitar 1,700 warga Palestina telah terluka oleh tembakan "Israel", menurut angka yang dirilis oleh Departemen Kesehatan Palestina.

(fath/arrahmah.com)

Perdana Menteri Hungaria: Islam tidak pernah menjadi bagian dari Eropa

Posted: 17 Oct 2015 11:00 PM PDT

Pernyataan kontroversial PM Hungaria menyebabkan sentimen anti-islam menyebar di saat para pengungsi berdatangan. (Foto: World Bulettin)

HUNGARIA (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, dengan sikap garis kerasnya dalam melawan pengungsi, yang sebagian besar Muslim, mengklaim dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jum'at (16/10/2015) bahwa Islam "tidak pernah menjadi bagian dari Eropa".

Berbicara kepada berita mingguan Jerman, Focus, tentang catatan arus pengungsi, dia mengatakan "bahasa elit Eropa adalah ideologis dan dogmatis".

"Islam tidak pernah menjadi bagian dari Eropa, mereka yang datang kepada kami," klaim Orban kepada Focus.

Dia mengakui bahwa sejak tahun 1960-an para pengungsi Turki telah mendatangi Jerman untuk bekerja, yang sekarang "milik sejarah Jerman dan karena itu Eropa juga".

"Tapi secara spiritual, Islam tidak pernah menjadi bagian dari Eropa. Ini adalah aturan dari dunia lain," kata Orban.

Dia juga mengecam Perancis dan Jerman karena menolak menyetujui "keraguan" atas masyarakat multikultural.

"Kami di Hungaria memutuskan apa yang kami inginkan atau tidak kami inginkan. Kami tidak ingin itu," katanya.

Hampir 600.000 orang telah tiba di Eropa sepanjang tahun ini, banyak dari mereka menuju Jerman dan Swedia.

Orban menegaskan bahwa sebagian besar pencari suaka yang tiba di Eropa sebenarnya memiliki motif ekonomi.

"Tidak semua orang berhak untuk hidup di Jerman atau Hungaria. Itu hanya bagi mereka yang telah bekerja untuk itu," katanya.

Dalam menghadapi lonjakan kedatangan pengungsi yang bersejarah, Hungaria pada bulan September menyegel perbatasan dengan Serbia.

Hungaria menggunakan pagar untuk menghalangi kedatangan pengungsi, dan itu telah dikritik tajam, termasuk oleh Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

(fath/arrahmah.com)

Setelah dibrondong peluru hingga mati, polisi "Israel": Wanita ini tidak bersalah!

Posted: 17 Oct 2015 11:00 PM PDT

Israa' A'bd, (29), warga Yerusalem, ditembak dengan 6 peluru hidup  oleh pasukan "Israel",

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Sumber polisi "Israel" mengkonfirmasi pada Sabtu (17/10/2015) bahwa Muslimah Palestina asal Yerussalem, Isra Abed, (29), yang ditembak sebelumnya, tidak berniat untuk melakukan serangan penusukan di stasiun bus, sebagaimana dilansir oleh IMEMC.

Isra ditembak dengan lebih dari enam peluru hidup di stasiun bus Afula, Jum'at lalu. Polisi "Israel" mengklaim bahwa Isra berusaha untuk menikam orang "Israel".

Sumber media mengatakan bahwa Isra membawa pisau untuk alasan pribadi dan dia tidak berniat untuk menikam siapapun.

Sumber polisi "Israel" juga menjelaskan bahwa Isra membawa pisau saat dia di bus di stasiun Afula, tapi dia tidak menikam orang "Israel" sama sekali. Menurut sumber itu, hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan kepada penyidik.

Sumber medis melaporkan bahwa enam peluru tajam dikeluarkan dari tubuh Isra Abed ini.

Isra Abed adalah ibu dari satu anak yang diberondong peluru oleh sekelompok tentara "Israel" dengan sadis. Ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan Rekayasa Genetika.

Jum'at lalu (9/10/2015) ia berangkat menuju ke stasiun bus untuk pergi ke kampusnya. Tentara "Israel" menuduh Isra Abed membawa pisau dan akan digunakan untuk menyerang mereka. Namun rekaman video memperlihatkan bahwa saat tentara "Israel" memintanya untuk mengangkat tangan dan Isra Abed telah melakukannya.

Sambil mengangkat tangan, Isra Abed memohon agar tentara "Israel" tidak menembaknya. Namun tentara "Israel" dengan kejinya justru menyalakkan peluru ke arah ibu muda itu. Isra Abed pun jatuh dan meninggal.

Saksi mata mengatakan bahwa pembunuhan ini merupakan pembunuhan keji dengan gaya eksekusi.

(ameera/arrahmah.com)