Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Lagi, 9 warga sipil gugur dalam serangan pengecut Rusia di dekat Homs

Posted: 16 Oct 2015 04:33 PM PDT

Peta Homs, Suriah

HOMS (Arrahmah.com) - Korban tewas serangan udara pengecut oleh tentara penjajah Rusia di desa-desa di utara Homs yang dikuasai oleh Mujahidin meningkat hingga 34 orang saat pasukan rezim Nushairiyah dan sekutunya yang didukung jet Rusia melancarkan serangan besar di wilayah yang telah lama dkuasai oleh Mujahidin di utara dan barat Suriah, ujar aktivis Suriah.

Lebih dari 9 warga sipil kehilangan nyawa mereka pada Jum'at (16/10/2015) di Teir Malla, sekitar 5 km dari utara Homs, menurut laporan Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) seperti dilansir Zaman Alwasl.

Serangan terjadi kurang dari 24 jam ketika serangan mematikan di sebuah toko roti di kota yang sama telah menewaskan 25 orang, termasuk seorang komandan Liwa Al-Tauhid, Rawad Al-Aksah.

Sehari sebelumnya (15/10), 58 orang dilaporkan gugur di Homs Utara dalam serangan serupa, 33 dari mereka gugur ketika serangan udara menyerbu tempat tinggal mereka di kota Al-Ghanto. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mujahidin Suriah merebut kembali wilayah Aleppo selatan meskipun serangan udara Rusia gencar dilancarkan

Posted: 16 Oct 2015 04:07 PM PDT

Pertempuran di Aleppo. (Foto: Reuters)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Mujahidin Suriah pada Jum'at (16/10/2015) merebut kembali wilayah di pedesaan Aleppo selatan dalam pertempuran dengan rezim Nushairiyah dan milisi sekutunya yang berasal dari Iran yang didukung dengan jet Rusia, memperluas serangan balik sejak Rusia melancarkan serangan udaranya dua pekan silam.

Koordinasi Revolusi Suriah mengatakan pejuang Suriah telah merebut kembali basis batalion dan desa-desa Abtin, Al-Muhaira, Al-Sabiqiya dan Al-Kassarat yang dikuasai oleh pasukan rezim pada Jum'at pagi.

Pejuang Suriah juga telah memukul satu tank dengan rudal anti-tank di Jebel Azzan, sekitar 12 kilometer dari selatan Aleppo.

Rami Abdurrahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kepada Reuters bahwa terjadi bentrokan sengit di dekat Jebel Azzan, wilayah yang terbagi antara pasukan rezim dengan pejuang Suriah.

Sementara itu, Zaman Alwasl melaporkan, serangan udara Rusia memukul rumah sakit lapangan di kota Al-Hadher, meninggalkan kerugian besar. Belum diketahui jumla korban dalam serangan itu.

Dr. Abdul Aziz mengatakan Rusia telah sengaja memukul rumah sakit untuk melumpuhkan setiap upaya pengobatan saat wilayah yang dikuasai pejuang Suriah menyaksikan serangan sengit yang pernah terjadi. (haninmazaya/arrahmah.com)

Gereja liar, Pangdam IM: Umat Islam Aceh sudah sangat toleran

Posted: 16 Oct 2015 09:12 AM PDT

Pangdam IM Mayjen Agus Kriswanto (dua dari kanan) sedang melayat ke rumah duka korban kerusuhan Singkil, Syamsul (27) di Gampong Buluhsema, Kecamatan Suro, Kabupaten Singkil, Rabu (13/10/2015).

BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Agus Kriswanto secara tegas menyampaikan bahwa umat Islam Aceh sudah sangat toleran terhadap keberadaan gereja di Singkil.

"Sebetulnya ummat Islam di Aceh Singkil sudah sangat toleran, dari sekian banyak gereja yang ada hanya sepuluh yang diminta untuk dibongkar karena tidak memiliki izin," ujar Yuli Hardin Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil mengutip yang disampaikan Pangdam Rabu (14/10/2015), lansir Klikkabar.com.

Hal ini disampaikannya saat pertemuan dengan perwakilan umat Muslim di Pendopo Bupati Aceh Singkil yang juga dihadiri Kapolda Aceh, guna mendengar pendapat terkait bentrokan bernuansa SARA di wilayah itu.

Pada kesempatan itu, Pangdam juga mengatakan sepuluh gereja yang akan dibongkar tersebut tidak akan mengurangi fasilitas atau juga kebutuhan ummat nasrani disana.

Sementara itu, perwakilan kaum Muslimin tetap meminta agar pembongkaran sepuluh gereja tersebut tetap harus dilaksanakan.

Mereka juga meminta agar 47 orang yang ditahan untuk diberikan penangguhan dan bila tidak bersalah harus segera dibebaskan.

Sementara Yuli Hardin sendiri berpandangan, "Saya melihat Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah sangat serius menangani persoalan ini, patut kita berikan apresiasi," ungkapnya, Kamis (15/10).

Sebelumnya diwartakan, pada Selasa (13/10) terjadi pembakaran sebuah gereja illegal oleh ratusan warga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil yang menewaskan satu korban jiwa dan beberapa lainnya luka-luka.

(azm/arrahmah.com)

Pendeta Yahudi: Membunuh pejuang Palestina adalah kewajiban agama

Posted: 16 Oct 2015 05:00 AM PDT

Rabi Yahudi

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Media "Israel" mengungkapkan bahwa pendeta yahudi memerintahkan untuk membunuh pejuang perlawanan Palestina, dan tidak membiarkan mereka hidup. Pendeta itu juga menekan bahwa membunuh pejuang Palestina merupakan kewajiban agama.

Sebagaimana dikutip dari situs "Israel" Wa La, Kamis (15/10/2015) menyebutkan bahwa perintah pendeta itu sebagai jawaban atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada sejumlah pendeta yahudi yang dikenal ekstrimis dan rasial terhadap bangsa Arab, seputar bagaimana memperlakukan pelaku penyerangan setelah ditangkap, lansir Info Palestina.

Menurut situs tersebut, seorang yahudi bertanya kepada pendeta Ben Tzion Motsavi, bolehkah memukul atau membunuh orang yang membahayakan setelah ditangkap?

Pendeta Motsavi menjawab, "Bukan sekedar dibolehkan, tetapi merupakan kewajiban agama, memegang kepala dan memukulnya sampai mati."

Motsavi menyayangkan jawaban yang diberikan oleh pendeta David Stav yang melarang untuk membunuh pelaku setelah terluka atau apabila sudah tidak membahayakan.

Motsavi menyatakan, "Jangan dengarkan penjelasan Stav, karena orang yang berbaik hati kepada pelaku kekerasan, akan berakibat buruk."

Sementara itu pendeta yahudi kota Shafd "Samuel Elyaho" menyerukan untuk menerapkan sanksi kepada segenap anggota kepolisian dan tentara "Israel" yang membiarkan hidup para pelaku kekerasan dari pihak Palestina, setelah mereka ditangkap.

Di laman facebooknya, Elyaho menulis bahwa pelaku penyerangan tidak boleh dibiarkan hidup, yang dikhawatirkan jika bebas akan membunuh lainnya.

(ameera/arrahmah.com)

Intifadah mencerminkan sadisme "Israel"

Posted: 16 Oct 2015 04:00 AM PDT

pemuda palestina

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Intifada Yerussalem menunjukkan kepada dunia citra buruk dan sadis "Israel", Anwar Ishki, Direktur Pusat Timur Tengah untuk Studi Strategis di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (15/10/2015), sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.

Berbicara kepada Quds Press, ulama Anwar Eshki mengatakan bahwa Intifada Yerusalem seharusnya tidak hanya menjadi reaksi spontan; tapi itu seharusnya menjadi bagian dari rencana strategis yang lebih besar yang bertujuan untuk menyatukan Palestina dan memulihkan keretakan internal.

Eshki menyerukan kepada Otoritas Palestina dan ketuanya Mahmud Abbas untuk memobilisasi kampanye internasional dan diplomatik untuk mendukung rakyat Palestina di forum internasional.

Dia juga menyerukan untuk mengadakan sidang Dewan Keamanan PBB untuk mendorong menghentikan pelanggaran pemukim "Israel" dan menghentikan pembangunan pemukiman ilegal.

(ameera/arrahmah.com)

Tentara teroris Uni Afrika membunuh seorang tetua suku dan melukai dua lainnya di desa Gandershe Somalia

Posted: 16 Oct 2015 01:05 AM PDT

Tentara AMISOM yang dikerahkan di Somalia tak jarang membunuh warga sipil Somalia yang tak bersenjata

GANDERSHE (Arrahmah.com) - Tentara teroris Uni Afrika AMISOM) yang mengklaim dirinya sebagai "penjaga perdamaian" di Somalia, telah menembak dan membunuh seorang tetua suku dan melukai dua orang lainnya di desa Gandershedekat kota Marko pada Rabu (14/10/2015), seperti dilaporkan Shabelle media Kamis (15/10).

Tetua suku tersebut diidentifikasi sebaga Suldan Fiidow Sheikh Muhammad dan ia ditembak mati oleh tentara AMISOM saat ia melepaskan tembakan tak pandang bulu ke arah penduduk lokal, menurut pernyataan Ugas Abdulkadir Ugas Hussein, tetua suku lainnya yang menyaksikan kejadian itu.

"Ia sedang sibuk dan bekerja untuk memulangkan kembali pengungsi ke rumah mereka di Gandershe setelah melarikan diri dari pertempuran antara Asy-Syabaab dengan pasukan sekutu," ujar Ugas Hussein.

Dua warga sipil tak bersenjata lainnya juga terluka dalam penembakan itu dan di bawa ke rumah sakit untuk perawatan medis, ujar saksi mata lain.

Gandershe disebut-sebut sebagai benteng kekuatan Asy-Syabaab.

Warga setempat mengatakan pembunuhan warga sipil tak bersenjata di wilayah Shabelle Bawah oleh tentara AMISOM telah meningkat selama beberapa bulan terakhir setelah Asy-Syabaab meningkatkan serangan mereka terhadap basis militer pasukan Uni Afrika. (haninmazaya/arrahmah.com)

"Israel" akan bangun pagar "keamanan" baru di perbatasan Gaza

Posted: 16 Oct 2015 12:05 AM PDT

Pagar perbatasan Gaza-"Israel". (Foto: Anadolu)

GAZA (Arrahmah.com) - Tentara Zionis "Israel" akan membangun pagar keamanan sepanjang 65 kilometer di sepanjang perbatasan Gaza dengan mengklaim untuk mencegah infiltrasi Palestina dari wilayah Gaza, menurut laporan Anadolu pada Rabu (14/10/2015).

Laporan menambahkan bahwa pagar ditujukan khusus untuk melindungi pemukiman ilegal yang dibangun di dekat Gaza.

"Israel" telah memiliki perbatasan yang dijaga ketat oleh tentara di mana melalui perbatasan tersebut tentara Zionis sering mengirim tank dan pasukan ke wilayah Palestina yang diduduki.

Otoritas Zionis mengklaim bahwa mereka membangun penghalang baru setelah "pelanggaran berulang" oleh warga Palestina dari wilayah Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)

620 warga Palestina ditangkap polisi "Israel" hanya dalam 2 minggu

Posted: 15 Oct 2015 11:10 PM PDT

Tentara "Israel" menangkap seorang pria Palestina. (Foto: MEMO)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" telah menangkap lebih dari 620 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki sejak awal Oktober, lansir MEMO pada Kamis (15/10/2015). Statistik tersebut dikeluarkan oleh kelompok hak asasi.

Menurut Komunitas Tahanan Palestina, setengah dari mereka yang ditahan adalah anak di bawah umur dan sebagian telah mengalami berbagai bentuk penyiksaan saat penangkapan terjadi. Beberapa ditangkap ketika sedang terluka oleh peluru tajam.

Kebanyakan penangkapan, dilaporkan Quds Press, telah terjadi di Hebron dan Yerusalem, dengan angka masing-masing 130 dan 120 orang. Kemudian di Ramallah 95 orang ditangkap, dan Nablus, Bethlehem, Jenin Tulkarem, Qalqilya, Salfit, dan Tubas. Selanjutnya 116 warga Palestina-"Israel" juga telah ditangkap selama periode tersebut.

Organisasi tahanan mengatakan bahwa otoritas pendudukan "Israel" telah mengeluarkan 33 perintah penahanan administratif sejak awal bulan ini. Tercatat bahwa warga Palestina yang sekarang ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan oleh "Israel" berjumlah 400 orang.

(fath/arrahmah.com)

PM Turki: 10 tersangka ditahan atas kasus bom Ankara

Posted: 15 Oct 2015 09:58 PM PDT

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu. (Foto: Anadolu Agency)

ANKARA (Arrahmah.com) - Sepuluh tersangka telah ditahan sehubungan dengan postingan mencurigakan yang muncul di Twitter sebelum pemboman mematikan terjadi pada Sabtu (11/10/2015), Perdana Menteri Turki mengungkapkan pada Kamis (15/10), lansir Anadolu Agency.

Dalam wawancara langsung dengan saluran berita swasta TGRT Haber, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan: "Kami memiliki sepuluh tersangka untuk diinvestigasi lebih lanjut", ia juga menambahkan bahwa tersangka tersebut terkait dengan ISIS dan organisasi teroris PKK.

Davutoglu menambahkan bahwa penahanan berlangsung pada Rabu (14/10/2015) dan Kamis.

"Kami telah mulai mengungkapkan kegiatan ISIS yang selalu disebutkan sebagai tersangka biasa dan jaringan dalam kerangka ini," kata perdana menteri itu.

Dia meyakinkan bahwa tidak ada upaya yang bisa dihindari untuk menangkap dan mengungkap pelaku di balik serangan itu.

Pada Rabu, Davutoglu merevisi jumlah korban yang tewas dari 97 ke 99 orang, yang juga termasuk warga negara Palestina. Ratusan orang lainnya juga terluka dalam pemboman Sabtu di aksi damai di luar stasiun kereta api utama Ankara.

Juga pada Kamis, seorang mahasiswa yang dilaporkan sedang berada di provinsi Eskisehir pusat diduga memposting tweet tentang ledakan Ankara beberapa jam sebelum kejadian berlangsung.

Menurut sumber-sumber keamanan setempat, tersangka adalah seorang mahasiswa Universitas Anadolu berusia 23 tahun, yang ditahan di rumahnya dan dikirim ke Ankara untuk penyelidikan lebih lanjut.

Postingan mencurigakan dibagikan sebelum serangan, dengan menggunakan akun bernama "Pir Ozan Abdal".

Ledakan bom di Ankara pada sabtu kemarin telah mengguncang Turki yang sebentar lagi akan mengadakan pemilihan umum ulang pada 1 November.

(fath/arrahmah.com)

Di Singkil, PGI: "Memang benar ada 24 gereja tidak berizin"

Posted: 15 Oct 2015 07:30 PM PDT

Bentrok bernuansa SARA di Aceh Singkil, disebabkan menjamurnya gereja liar

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow mengungkapkan adanya 24 gereja liar yang tidak memiliki izin (illegal) di wilayah Singkil, Aceh. Sekaligus juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa hanya ada 17 atau 19 atau bahkan 10 gereja illegal di wilayah Singkil, Aceh.

"Memang benar ada 24 gereja tidak berizin. Ini yang sedang dalam proses pengurusan izinnya dengan dibantu Komnas HAM, tokoh masyarakat dan pimpinan agama," ungkjap Jeirry dalam konferensi pers (konpers) di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Rabu (14/10/2015) sore, lansir Hidayatullah.com

Kata dia sebetulnya pihak gereja yang tak berizin itu telah berkomitmen akan mengurus perizinannya. Demikian pula dengan adanya komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, dalam hal ini Bupati Singkil.

Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Pusat, Dr. Nadjamuddin Ramly, M.Si menegaskan bahwa pada prinsipnya semua anak bangsa apapun agamanya, tidak boleh melarang orang yang ingin beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing sebab soal ibadah setiap orang adalah hak asasi dan dilindungi oleh konstitusi negara.

"Tetapi kalau mendirikan rumah ibadah harus taat dengan regulasi atau aturan yang berlaku. Karena itu praktik-praktik yang dilakukan sesama umat beragama ini harus dipikirkan supaya peristiwa seperti Singkil tidak terulang kembali ke depannya," kata Nadjamuddin

Selama ini, menurut Nadjamuddin, memang umat Islam saja yang selalu disalahkan jika terjadi sebuah konflik agama. Seakan-akan umat Islam itu dianggap selalu tidak toleran, berbeda perlakuannya dengan non-muslim.

Bahkan tokoh-tokoh yang mengeluarkan surat pelarangan Idul Fitri dalam kasus tragedi Tolikara justru diundang Jokowi ke Istana secara diam-diam dan dalam keadaan tertutup. Dan orang yang ditetapkan tersangka justru dipreser supaya dikeluarkan dari tahanan dan dibebaskan.

"Padahal, jika penegakkan hukum di negeri ini dilakukan maka tidak perlu lagi mendengar tekanan apapun karena negara ini berdiri di atas konstitusi hukum dan UUD 1045," tegasnya.

Nadjmuddin menambahkan jika memang kelompok minoritas terkadang memblow-up kasus-kasus konflik beragama seperti itu bahkan sampai melaporkannya ke parlemen Uni Eropa, PBB, serta kantor HAM sehingga membuat pemerintah merasa ketar ketir menghadapinya.

"Saya kira betul kita demokratis, ada hak orang mendirikan rumah ibadah tetapi juga harus proposionlaitas dan jangan melanggar aturan. Katakanlah modus operandinya menggunakan sebuah rumah, di situ anak-anak maen gitar lalu tak ada yang menggubris tiba-tiba ada semacam kerohanian dan menjadi tempat ibadah hinggan membangun pun tak ada yang menggubris. Itu yang banyak terjadi," paparnya.

Padahal seharusnya tokoh agama di situ harus mengerti ada aturan yang tidak boleh dilanggar bahkan juga syarat pendirian rumah ibadah dlam SKB Dua Menteri salah satunya terkait dengan 60 dan 90 KTP jamaah tidak dipenuhi dengan cara yang baik.

"Jadi saya kira ini semua hal di antara umat beragama sendiri tokoh-tokoh agama dan organisasinya itu harus mengindahkan aturan hukum sebab penegakkan hukum merupakan sesuatu yang niscaya," tandasnya, lansir Hidayatullah.com.

Telah diwartakan, pada Selasa (13/10) terjadi pembakaran sebuah gereja illegal oleh ratusan warga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil yang menewaskan satu korban jiwa dan beberapa lainnya luka-luka.

(azm/arrahmah.com)