Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

AS kirimkan ratusan tentara dan drone ke Kamerun dengan dalih memerangi Boko Haram

Posted: 14 Oct 2015 05:03 PM PDT

Boko Haram. (Foto: AP)

KAMERUN (Arrahmah.com) - Amerika Serikat mengirim 300 tentara bersama dengan drone pengintai ke Kamerun dengan dalih untuk memerangi Boko Haram, menurut pernyataan pejabat AS pada Rabu (14/10/2015).

Dalam pemberitahuan kepada Kongres, Presiden negara penjajah AS Barack Obama mengatakan dalam gelombang pertama sekitar 90 tentara mulai dikerahkan pada Senin (12/10) ke Kamerun dengan persetuuan pemerintah Yaounde, seperti dilaporkan Reuters.

Pasukan diklaim akan melakukan aktivitas intelijen, pengawasan dan pengintaian operasi udara di kawasan itu.

"Pasukan ini dilengkapi dengan senjata untuk tujuan memberikan perlindungan terhadap mereka dan keamanan, dan mereka akan tetap di Kamerun sampai dukungan mereka tidak lagi diperlukan," klaim Obama.

Para pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan AS akan mengerahkan pasukan ke kota Garoua di Kamerun utara, tidak jauh dari perbatasan Nigeria. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dua petinggi senior Garda Revolusi Iran tewas di Suriah

Posted: 14 Oct 2015 04:32 PM PDT

Anggota Garda Revolusi Iran berkumpul dalam upacara pemakaman Jenderal Hussein Hamedani di Teheran. (Foto: AP)

TEHERAN (Arrahmah.com) - Dua petinggi senior Garda Revolusi Iran tewas dalam pertempuran di Suriah, ujar laporan kantor berita Iran, Tasnim, menjelang serangan yang direncanakan oleh tentara rezim Nushairiyah yang didukung sepenuhnya oleh Teheran.

Mayor Jenderal Farshad Hasounizadeh dan Brigadir Hamid Mokhtarband, komandan IRCG tewas dalam pertempuran di Suriah pada Senin (12/10/2015), seperti dilansir Zaman Alwasl pada Rabu (14/10). Tetapi laporan tidak menyebutkan dimana pertempuran terjadi.

Iran telah mengirimkan ribuan pasukan ke Suriah dalam beberapa hari terakhir untuk meningkatkan serangan darat yang direncanakan akan dilancarkan di Aleppo, yang juga akan didukung oleh serangan udara pengecut Rusia.

Komandan Garda Revolusi lainnya, Hussein Hamedani tewas pekan lalu ketika menjadi penasehat militer tentara rezim Nushairiyah di dekat Aleppo.

Teheran merupakan sekutu utama rezim Damaskus dan memberikan dukungan militer serta ekonomi selama perang Suriah berlangsung. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tak ada perlindungan, Muslim Palestina terus diburu oleh tentara Zionis di Yerusalem

Posted: 14 Oct 2015 04:04 PM PDT

Warga Palestina diperiksa oleh polisi "Israel". (Foto: Reuters)

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis "Israel" telah menembak dan membunuh dua warga Palestina lagi, setelah empat belas hari kekerasan yang telah menghilangkan nyawa puluhan warga Palestina di wilayah yang diduduki.

Polisi Zionis menembak seorang pemuda Palestina pada Rabu (14/10/2015) sore di pintu gerbang Damaskus di Yerusalem yang diduduki. Kantor berita Ma'an mengatakan korban berusia sekitar 20 tahun dan berasal dari Hebron.

Polisi brutal "Israel" lagi-lagi mengklaim bahwa pemuda Palestina mencoba menikam seorang polisi setelah mereka mendekatinya untuk dilakukan pemeriksaan keamanan. Tidak ada korban jiwa dari sisi "Israel" yang dilaporkan.

Hanya empat jam kemudian, pada Rabu malam, seorang polisi menembak dan membunuh warga Palestina lainnya yang berusia 23 tahun di barat Yerusalem, yang juga diklaim berupaya "menyerang" polisi.

Telah banyak warganya yang secara kejam dibunuh dengan sengaja oleh pasukan Zionis "Israel", presiden boneka Mahmud Abbas mengatakan dalam sebuah pidato di televisi bahwa ia mendukung perjuangan "damai dan populer" melawan "Israel".

Pembunuhan datang saat "Israel" mendirikan pos pemeriksaan di luar pemukiman Palestina di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki setelah otoritas Zionis menyetujui tindakan keras pasukan keamanan.

Konflik antara Palestina dan "Israel" di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki meningkat tajam sejak awal bulan, dipicu oleh penyerbuan "Israel" terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa. Pasukan pendudukan melarang jamaah Palestina berusia di bawah 50 tahun dari memasuki Masjid milik mereka sendiri, sedangkan ekstrimis Yahudi dibiarkan bebas berkeliaran di dalam kompleks tersebut.

Jam malam dan pos pemeriksaan

Enam kompi pasukan dikerahkan pada Rabu untuk disebar di daerah perkotaan. Langkah tersebut disetujui oleh otoritas Zionis termasuk membolehkan polisi untuk menutup lingkungan Palestina di Yerusalem Timur.

Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Yerusalem Barat mengatakan bahwa langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, untuk benar-benar mengerahkan tentara 'Israel' secara resmi di jalan-jalan bersama petugas polisi," ujarnya.

Kabinet keamanan "Israel" juga menyetujui usulan Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan yang menyatakan bahwa "Israel" tidak akan menyerahkan jenazah korban yang tewas selama serangan ke keluarga mereka.

"Pemerintah rasis ini telah merubah Yerusalem menjadi zona perang, kami sedang dikejar dari rumah kami, jalan-jalan kami," ujar Aziz Abbasi, warga Kota Tua Yerusalem mengatakan kepada Al Jazeera.

"Di setiap sudut gang di Yerusalem ada orang-orang bersenjata, polisi perbatasan, tentara, perwira intelijen."

Penduduk lain, Islam Yunus mengatakan ia telah diserang oleh tentara "Israel" dan situasi di kota sangat tegang dengan langkah-langkah keamanan yang diperketat di setiap pintu masuk yang mengarah ke Kota Tua. (haninmazaya/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" menangkap 560 warga Palestina sejak awal Oktober

Posted: 14 Oct 2015 05:00 AM PDT

ar-Israeli-soldiers-aim-tear-gas-at-palestinian-protestors-inJerusalem

PALESTINA (Arrahmah.com) - Perhimpunan Tahanan Palestina melaporkan bahwa pasukan "Israel" telah menangkap lebih dari 560 warga Palestina dari Tepi Barat, Yerusalem dan kota-kota "Israel" sejak 1 Oktober, lansir MEMO pada Selasa (13/10/2015).

Dalam sebuah pernyataan yang diterima Quds Press pada Senin (12/10), kelompok itu mengatakan bahwa mereka mendokumentasikan semua penangkapan, termasuk kasus di mana warga Palestina ditangkap kemudian dibebaskan.

Mereka menyatakan bahwa hampir setengah dari tahanan itu adalah anak di bawah umur dan bahwa sebagian besar tahanan mengalami pemukulan dan penyiksaan.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa mayoritas penangkapan tersebut terkonsentrasi di Hebron, di mana sedikitnya 120 anak Palestina di bawah umur ditangkap, diikuti oleh Yerusalem di mana 100 warga Palestina ditangkap, dan provinsi Ramallah dan Al-Bireh yang menyaksikan lebih dari 85 penangkapan anak di bawah umur. Selain itu, hampir 30 warga ditangkap di Nablus, 28 di Jericho, 27 di Bethlehem, 17 di Jenin, 17 di Tulkarem, 16 di Qalqilya, empat di Salfit dan enam di Tubas.

Sekretaris gerakan Palestina Al-Rabitah mengatakan bahwa pasukan pendudukan "Israel" juga menangkap sedikitnya 110 warga Palestina di kota-kota "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Pengunjuk rasa Palestina gelar aksi protes menentang "Israel" hingga ke Gaza utara

Posted: 14 Oct 2015 04:30 AM PDT

ar-g1

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sejumlah pengunjuk rasa Palestina yang tergabung dalam sebuah aksi protes menentang "Israel" telah mencapai pos pemeriksaan Beit Hanoun (Erez) di Gaza utara.

Mereka terdiri dari puluhan pemuda pemudi Palestina yang membawa bendera Palestina dan meneriakkan Intifada, Yerusalem, Palestina, dan akhir pendudukan "Israel", lansir MEMO pada Selasa (13/10/2015).

Pasukan penjajah "Israel" mengarahkan tembakan kepada mereka dan menembakkan puluhan tabung gas air mata, hingga menyebabkan 15 orang cedera dan dibawa ke rumah sakit di Jalur Gaza, menurut sumber-sumber medis Palestina.

Warga Palestina telah mengorganisir aksi protes ke perbatasan pos pemerikasaan sejak pecahnya gelombang perlawanan.

Berikut sejumlah foto yang menunjukkan aksi tersebut, yang diambil oleh fotografer MEMO, Muhammad Asad.

ar-g2

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g3

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g4

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g5

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g6

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g7

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g8

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g9

Pemuda Palestina menentang "Israel"

ar-g11

Pemuda Palestina menentang "Israel"

 

(banan/arrahmah.com)

Anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh dalam serangan polisi Mesir di Alexandria

Posted: 14 Oct 2015 04:00 AM PDT

ar-armed-egyptian-police-3

MESIR (Arrahmah.com) - Seorang anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh dalam serangan oleh pasukan keamanan di Mesir utara, Kementerian Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (11/10/2015), sebagaimana dilansir MEMO.

Menurut kementerian itu, anggota Ikhwanul "jatuh dari jendela" ketika mencoba melarikan diri setelah pasukan keamanan menyerbu apartemennya di kota pesisir Alexandria.

Kementerian melanjutkan bahwa ada senjata yang ditemukan di apartemennya.

Mereka juga mengklaim bahwa anggota Ikhwanul Muslimin itu telah dituduh terlibat dalam serangkaian serangan di provinsi Fayoum Mesir.

Pemerintah Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua negara itu, sebagai sebuah "organisasi teroris" pada akhir 2013.

Pasukan keamanan telah meluncurkan tindakan brutal pada Ikhwanul Muslimin sejak militer Mesir menggulingkan dan memenjarakan Presiden Muhammad Mursi – yang juga pemimpin Ikhwanul Muslimin - pada pertengahan 2013.

Dalam waktu lebih dari dua tahun sejak saat itu, pasukan keamanan telah membunuh ratusan - dan menahan puluhan ribu - anggota Ikhwanul Ikhwanul Muslimin serta pendukung Mursi.

Bulan lalu, 13 anggota Ikhwanul dibunuh oleh pasukan keamanan Mesir dalam dua serangan terpisah.

Pemantau HAM yang berbasis di Inggris mengatakan bulan lalu bahwa 79 warga sipil telah gugur pada bulan Agustus saja dalam pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan keamanan Mesir.

(banan/arrahmah.com)

Seorang pemuda Palestina terbunuh, 50 terluka dalam bentrokan di Bethlehem

Posted: 14 Oct 2015 12:00 AM PDT

Kematian Zawahreh menambah jumlah pemuda Palestina yang gugur sejak awal Intifada.

BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina terbunuh dan lima puluh lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" di pintu masuk utara Betlehem, Selasa (13/10/2015), lansir The Palestinian Informatiuon Center (PIC).

Wartawan PIC mengungkapkan bahwa pemuda Palestina yang terbunuh itu bernama Mutaz Zawahreh, (20), dari kamp pengungsi al-Dehaishe.

Zawahreh terbunuh oleh tembakan "Israel" sedangkan lima puluh orang lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" di kota Bethlehem.

Menurut wartawan PIC, Zawahreh adalah saudara dari Ghassan Zawahreh yang saat ini sedang berada dalam penjara "Israel".

Kematian Zawahreh menambah jumlah pemuda Palestina yang gugur sejak awal Intifada.

Jumlah mereka yang cedera mencapai lebih dari 1400 orang, sebanyak 350 kasus disebabkan oleh hantaman peluru tajam "Israel", 650 orang terluka akibat peluru karet, sedangkan ribuan lainnya menderita sesak napas akibat gas air mata.

(ameera/arrahmah.com)

Hamas: Ancaman Netanyahu tidak membuat kami takut!

Posted: 13 Oct 2015 11:15 PM PDT

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri

GAZA (Arrahmah.com ) - Gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, mengatakan pada Selasa malam (13/10/2015) bahwa pernyataan Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu sebelumnya tidak membuat rakyat Palestina gentar.

"Ancaman Netanyahu tidak bisa menakut-nakuti kami atau rakyat Palestina," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.

Ancaman tersebut hanya akan memperkuat tekad dan keteguhan kami, tambahnya.

Sebelumnya pada Selasa (13/10), Netanyahu bersumpah akan menerapkan langkah-langkah baru untuk mengamankan kota-kota "Israel" di tengah apa yang ia sebagai sebagai gelombang kekerasan.

Media "Israel" melaporkan pada Selasa malam bahwa pemerintah "Israel" akan mengerahkan tentara "Israel" untuk membantu pasukan polisi di kota-kota yang yang dilanda serangan selama beberapa hari terakhir.

(ameera/arrahmah.com)

Anak-anak Gaza: Tolong hentikan kejahatan "Israel"

Posted: 13 Oct 2015 10:40 PM PDT

Anak-anak Gaza menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengehentikan kejahatan "Israel", terutama yang menargetkan anak-anak di rumah mereka.

GAZA (Arrahmah.com) - Sekelompok anak-anak Gaza, pada Selasa (13/10/2015), berdiri di depan tenda berkabung yang didirikan untuk balita Gaza, Rahaf Hassan, (2), yang tewas dua hari yang lalu.

Ibu Rahaf yang sedang hamil juga tewas setelah serangan udara "Israel" secara langsung mengebom rumah mereka di lingkungan al-Zaitun di Gaza.

Sebagaimana yang dilansir oleh IMEMC, anak-anak itu menyampaikan pidato dalam tiga bahasa: Arab, Inggris dan Perancis, yang menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan serius terhadap kejahatan "Israel", terutama yang menargetkan anak-anak di rumah mereka.

Anak-anak itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera menghentikan agresi "Israel" terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Gaza dan wilayah pendudukan, dan menjamin hak-hak mereka untuk hidup, bermain dan mendapatkan pendidikan.

Menurut Al Ray, di tenda ini, yang diselenggarakan oleh Kementerian informasi di Gaza, anak-anak Gaza itu menyerukan untuk segera dilakukan penyelidikan internasional atas kasus pembunuhan Rahaf dan ibunya, dan agar pendudukan "Israel" diseret ke pengadilan atas kejahatan yang dilakukan terhadap keluarga ini dan yang lainnya.

Anak-anak itu juga menekankan perlunya untuk mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan "Israel" untuk mengekspos kebrutalan mereka kepada dunia, terutama tindakan brutal "Israel" terhadap anak-anak Palestina.

Anak-anak itu mengatakan bahwa pembunuhan Rahaf Hassan bukanlah kejahatan pertama atau terakhir; dan dunia harus mengakhiri serangan gencar "Israel" yang terus menerus terhadap anak-anak di Palestina. Mereka juga meminta kepada organisasi hak asasi manusia untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Pidana Internasional untuk mengadili pendudukan "Israel"

(ameera/arrahmah.com)

Pejuang Suriah bentengi garis depan dengan rudal anti-tank

Posted: 13 Oct 2015 10:00 PM PDT

Mujahidin Suriah

SURIAH (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah menyebarkan pasokan rudal anti-tank secara luas yang disediakan oleh pendukung asing mereka untuk melawan serangan darat yang dilakukan tentara Suriah dan sekutunya, yang didukung oleh serangan udara oleh Rusia, komandan pejuang Suriah mengatakan pada Selasa (13/10/2015), lansir Reuters.

Dua komandan pejuang Suriah yang dihubungi Reuters menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah menerima rudal tambahan sejak mendapat serangan udara Rusia, tapi mereka mengatakan persediaan mereka "sangat baik" untuk menghentikan serangan darat.

Dengan dukungan udara Rusia dan bantuan dari "Hizbullah" Libanon dan tentara Iran, tentara rezim Suriah sedang mencoba mengusir para pejuang Suriah dari daerah barat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup Presiden Bashar Asad, dan telah merebut kembali sejumlah kota di provinsi Hama dan Latakia .

Serangan udara Rusia telah mendukung Asad dan meninggalkan Amerika Serikat berjuang untuk menyesuaikan program dukungan militer yang bermasalah untuk para oposisi Asad. Namun di darat, tentara rezim Suriah tidak mendapat keuntungan yang cepat.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris, mengatakan pertempuran sedang berlangsung untuk menguasai kota Kafr Nabuda di provinsi Hama. Setidaknya 25 tentara rezim Suriah tewas.

Selusin amunisi rudal anti-tank telah disiapkan di tepi barat sepanjang garis pertahanan, kata Ahmad Al-Saud, kepala Divisi ke-13, sebuah faksi yang didukung asing untuk memerangi Free Syrian Army (FSA).

"Mereka sangat efektif. Mereka mematahkan tentara Rusia-Iran dan Suriah," katanya. Negara asing yang menentang Assad telah menyediakan rudal TOW ke sejumlah kelompok pejuang Suriah melalui ruang operasi di Turki, salah satu negara yang ingin Asad pergi.

Senjata rudal TOW sangat penting bagi kemajuan pejuang Suriah awal tahun ini, karena telah menempatkan Asad di bawah tekanan.

Direktur Observatory, Rami Abdurrahman, mengatakan para pemberontak menggunakan sejumlah besar TOW. "Ini meningkat pada hari-hari terakhir, dan itu telah terbukti efektivitasnya," katanya.

Ibrahim al-Idlibi, seorang aktivis yang bertindak sebagai media sebagai penasihat beberapa kelompok FSA di Suriah Utara, mengatakan bahwa beberapa lusin kendaraan militer Suriah telah dihancurkan oleh rudal TOW dalam beberapa hari terakhir.

"Dalam periode terakhir, jumlahnya telah meningkat."

 

MENCARI DUKUNGAN

Para pejuang Suriah berharap mendapatkan dukungan lebih militer dari negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, yang telah memperingatkan Rusia bahwa intervensi akan meningkatkan perang dan menginspirasi lebih banyak pejuang asing pergi ke Suriah untuk melawan.

Tarif al-Bayoush, mantan kolonel angkatan darat Suriah yang mengepalai kelompok Fursan al-Haq, juga mengatakan "Kami memiliki pasokan rudal yang baik," kepada Reuters dari Suriah, melalui sistem pesan berbasis internet. "Kami akan, insya Allah, melakukan serangan, bukan hanya bertahan."

 

KEDUTAAN RUSIA DISERANG

Dua peluru mendarat di dekat kedutaan Rusia di Damaskus pada Selasa (13/10/2015), ketika demonstrasi kecil pro-Moskow sedang berlangsung, namun tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan gedung kedutaan.

Kantor berita Interfax mengatakan angkatan udara Rusia melakukan 88 serangan mendadak dalam 24 jam terakhir, salah satu dari jumlah terbesar dari serangan yang pernah Rusia lancarkan.

Moskow mengatakan serangan udara itu menargetkan kelompok Islamic State (sebelumnya dikenal sebagai ISIS), meskipun banyak dari serangan tersebut terjadi di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah yang lain.

Kementerian luar negeri Suriah merespon pada Selasa (12/10), mengatakan Eropa berusaha untuk menggambarkan intervensi Rusia, yang dikatakan sebagai "menunjukkan kredibilitas dan penentuan kepemimpinan Rusia dan Suriah untuk memerangi terorisme".

Sebuah sumber kementerian yang dikutip media pemerintah mengatakan serangan Rusia datang dalam menanggapi permintaan resmi Suriah.

(fath/arrahmah.com)