Arrahmah.Com |
- AS kirimkan ratusan tentara dan drone ke Kamerun dengan dalih memerangi Boko Haram
- Dua petinggi senior Garda Revolusi Iran tewas di Suriah
- Tak ada perlindungan, Muslim Palestina terus diburu oleh tentara Zionis di Yerusalem
- Penjajah "Israel" menangkap 560 warga Palestina sejak awal Oktober
- Pengunjuk rasa Palestina gelar aksi protes menentang "Israel" hingga ke Gaza utara
- Anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh dalam serangan polisi Mesir di Alexandria
- Seorang pemuda Palestina terbunuh, 50 terluka dalam bentrokan di Bethlehem
- Hamas: Ancaman Netanyahu tidak membuat kami takut!
- Anak-anak Gaza: Tolong hentikan kejahatan "Israel"
- Pejuang Suriah bentengi garis depan dengan rudal anti-tank
AS kirimkan ratusan tentara dan drone ke Kamerun dengan dalih memerangi Boko Haram Posted: 14 Oct 2015 05:03 PM PDT KAMERUN (Arrahmah.com) - Amerika Serikat mengirim 300 tentara bersama dengan drone pengintai ke Kamerun dengan dalih untuk memerangi Boko Haram, menurut pernyataan pejabat AS pada Rabu (14/10/2015). |
Dua petinggi senior Garda Revolusi Iran tewas di Suriah Posted: 14 Oct 2015 04:32 PM PDT TEHERAN (Arrahmah.com) - Dua petinggi senior Garda Revolusi Iran tewas dalam pertempuran di Suriah, ujar laporan kantor berita Iran, Tasnim, menjelang serangan yang direncanakan oleh tentara rezim Nushairiyah yang didukung sepenuhnya oleh Teheran. |
Tak ada perlindungan, Muslim Palestina terus diburu oleh tentara Zionis di Yerusalem Posted: 14 Oct 2015 04:04 PM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis "Israel" telah menembak dan membunuh dua warga Palestina lagi, setelah empat belas hari kekerasan yang telah menghilangkan nyawa puluhan warga Palestina di wilayah yang diduduki. |
Penjajah "Israel" menangkap 560 warga Palestina sejak awal Oktober Posted: 14 Oct 2015 05:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Perhimpunan Tahanan Palestina melaporkan bahwa pasukan "Israel" telah menangkap lebih dari 560 warga Palestina dari Tepi Barat, Yerusalem dan kota-kota "Israel" sejak 1 Oktober, lansir MEMO pada Selasa (13/10/2015). Dalam sebuah pernyataan yang diterima Quds Press pada Senin (12/10), kelompok itu mengatakan bahwa mereka mendokumentasikan semua penangkapan, termasuk kasus di mana warga Palestina ditangkap kemudian dibebaskan. Mereka menyatakan bahwa hampir setengah dari tahanan itu adalah anak di bawah umur dan bahwa sebagian besar tahanan mengalami pemukulan dan penyiksaan. Pernyataan itu menunjukkan bahwa mayoritas penangkapan tersebut terkonsentrasi di Hebron, di mana sedikitnya 120 anak Palestina di bawah umur ditangkap, diikuti oleh Yerusalem di mana 100 warga Palestina ditangkap, dan provinsi Ramallah dan Al-Bireh yang menyaksikan lebih dari 85 penangkapan anak di bawah umur. Selain itu, hampir 30 warga ditangkap di Nablus, 28 di Jericho, 27 di Bethlehem, 17 di Jenin, 17 di Tulkarem, 16 di Qalqilya, empat di Salfit dan enam di Tubas. Sekretaris gerakan Palestina Al-Rabitah mengatakan bahwa pasukan pendudukan "Israel" juga menangkap sedikitnya 110 warga Palestina di kota-kota "Israel". (banan/arrahmah.com) |
Pengunjuk rasa Palestina gelar aksi protes menentang "Israel" hingga ke Gaza utara Posted: 14 Oct 2015 04:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Sejumlah pengunjuk rasa Palestina yang tergabung dalam sebuah aksi protes menentang "Israel" telah mencapai pos pemeriksaan Beit Hanoun (Erez) di Gaza utara. Mereka terdiri dari puluhan pemuda pemudi Palestina yang membawa bendera Palestina dan meneriakkan Intifada, Yerusalem, Palestina, dan akhir pendudukan "Israel", lansir MEMO pada Selasa (13/10/2015). Pasukan penjajah "Israel" mengarahkan tembakan kepada mereka dan menembakkan puluhan tabung gas air mata, hingga menyebabkan 15 orang cedera dan dibawa ke rumah sakit di Jalur Gaza, menurut sumber-sumber medis Palestina. Warga Palestina telah mengorganisir aksi protes ke perbatasan pos pemerikasaan sejak pecahnya gelombang perlawanan. Berikut sejumlah foto yang menunjukkan aksi tersebut, yang diambil oleh fotografer MEMO, Muhammad Asad.
(banan/arrahmah.com) |
Anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh dalam serangan polisi Mesir di Alexandria Posted: 14 Oct 2015 04:00 AM PDT MESIR (Arrahmah.com) - Seorang anggota Ikhwanul Muslimin terbunuh dalam serangan oleh pasukan keamanan di Mesir utara, Kementerian Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (11/10/2015), sebagaimana dilansir MEMO. Menurut kementerian itu, anggota Ikhwanul "jatuh dari jendela" ketika mencoba melarikan diri setelah pasukan keamanan menyerbu apartemennya di kota pesisir Alexandria. Kementerian melanjutkan bahwa ada senjata yang ditemukan di apartemennya. Mereka juga mengklaim bahwa anggota Ikhwanul Muslimin itu telah dituduh terlibat dalam serangkaian serangan di provinsi Fayoum Mesir. Pemerintah Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam tertua negara itu, sebagai sebuah "organisasi teroris" pada akhir 2013. Pasukan keamanan telah meluncurkan tindakan brutal pada Ikhwanul Muslimin sejak militer Mesir menggulingkan dan memenjarakan Presiden Muhammad Mursi – yang juga pemimpin Ikhwanul Muslimin - pada pertengahan 2013. Dalam waktu lebih dari dua tahun sejak saat itu, pasukan keamanan telah membunuh ratusan - dan menahan puluhan ribu - anggota Ikhwanul Ikhwanul Muslimin serta pendukung Mursi. Bulan lalu, 13 anggota Ikhwanul dibunuh oleh pasukan keamanan Mesir dalam dua serangan terpisah. Pemantau HAM yang berbasis di Inggris mengatakan bulan lalu bahwa 79 warga sipil telah gugur pada bulan Agustus saja dalam pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan keamanan Mesir. (banan/arrahmah.com) |
Seorang pemuda Palestina terbunuh, 50 terluka dalam bentrokan di Bethlehem Posted: 14 Oct 2015 12:00 AM PDT BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina terbunuh dan lima puluh lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" di pintu masuk utara Betlehem, Selasa (13/10/2015), lansir The Palestinian Informatiuon Center (PIC). Wartawan PIC mengungkapkan bahwa pemuda Palestina yang terbunuh itu bernama Mutaz Zawahreh, (20), dari kamp pengungsi al-Dehaishe. Zawahreh terbunuh oleh tembakan "Israel" sedangkan lima puluh orang lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan "Israel" di kota Bethlehem. Menurut wartawan PIC, Zawahreh adalah saudara dari Ghassan Zawahreh yang saat ini sedang berada dalam penjara "Israel". Kematian Zawahreh menambah jumlah pemuda Palestina yang gugur sejak awal Intifada. Jumlah mereka yang cedera mencapai lebih dari 1400 orang, sebanyak 350 kasus disebabkan oleh hantaman peluru tajam "Israel", 650 orang terluka akibat peluru karet, sedangkan ribuan lainnya menderita sesak napas akibat gas air mata. (ameera/arrahmah.com) |
Hamas: Ancaman Netanyahu tidak membuat kami takut! Posted: 13 Oct 2015 11:15 PM PDT GAZA (Arrahmah.com ) - Gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, mengatakan pada Selasa malam (13/10/2015) bahwa pernyataan Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu sebelumnya tidak membuat rakyat Palestina gentar. "Ancaman Netanyahu tidak bisa menakut-nakuti kami atau rakyat Palestina," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan. Ancaman tersebut hanya akan memperkuat tekad dan keteguhan kami, tambahnya. Sebelumnya pada Selasa (13/10), Netanyahu bersumpah akan menerapkan langkah-langkah baru untuk mengamankan kota-kota "Israel" di tengah apa yang ia sebagai sebagai gelombang kekerasan. Media "Israel" melaporkan pada Selasa malam bahwa pemerintah "Israel" akan mengerahkan tentara "Israel" untuk membantu pasukan polisi di kota-kota yang yang dilanda serangan selama beberapa hari terakhir. (ameera/arrahmah.com) |
Anak-anak Gaza: Tolong hentikan kejahatan "Israel" Posted: 13 Oct 2015 10:40 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Sekelompok anak-anak Gaza, pada Selasa (13/10/2015), berdiri di depan tenda berkabung yang didirikan untuk balita Gaza, Rahaf Hassan, (2), yang tewas dua hari yang lalu. Ibu Rahaf yang sedang hamil juga tewas setelah serangan udara "Israel" secara langsung mengebom rumah mereka di lingkungan al-Zaitun di Gaza. Sebagaimana yang dilansir oleh IMEMC, anak-anak itu menyampaikan pidato dalam tiga bahasa: Arab, Inggris dan Perancis, yang menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan serius terhadap kejahatan "Israel", terutama yang menargetkan anak-anak di rumah mereka. Anak-anak itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera menghentikan agresi "Israel" terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Gaza dan wilayah pendudukan, dan menjamin hak-hak mereka untuk hidup, bermain dan mendapatkan pendidikan. Menurut Al Ray, di tenda ini, yang diselenggarakan oleh Kementerian informasi di Gaza, anak-anak Gaza itu menyerukan untuk segera dilakukan penyelidikan internasional atas kasus pembunuhan Rahaf dan ibunya, dan agar pendudukan "Israel" diseret ke pengadilan atas kejahatan yang dilakukan terhadap keluarga ini dan yang lainnya. Anak-anak itu juga menekankan perlunya untuk mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan "Israel" untuk mengekspos kebrutalan mereka kepada dunia, terutama tindakan brutal "Israel" terhadap anak-anak Palestina. Anak-anak itu mengatakan bahwa pembunuhan Rahaf Hassan bukanlah kejahatan pertama atau terakhir; dan dunia harus mengakhiri serangan gencar "Israel" yang terus menerus terhadap anak-anak di Palestina. Mereka juga meminta kepada organisasi hak asasi manusia untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Pidana Internasional untuk mengadili pendudukan "Israel" (ameera/arrahmah.com) |
Pejuang Suriah bentengi garis depan dengan rudal anti-tank Posted: 13 Oct 2015 10:00 PM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah menyebarkan pasokan rudal anti-tank secara luas yang disediakan oleh pendukung asing mereka untuk melawan serangan darat yang dilakukan tentara Suriah dan sekutunya, yang didukung oleh serangan udara oleh Rusia, komandan pejuang Suriah mengatakan pada Selasa (13/10/2015), lansir Reuters. Dua komandan pejuang Suriah yang dihubungi Reuters menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah menerima rudal tambahan sejak mendapat serangan udara Rusia, tapi mereka mengatakan persediaan mereka "sangat baik" untuk menghentikan serangan darat. Dengan dukungan udara Rusia dan bantuan dari "Hizbullah" Libanon dan tentara Iran, tentara rezim Suriah sedang mencoba mengusir para pejuang Suriah dari daerah barat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup Presiden Bashar Asad, dan telah merebut kembali sejumlah kota di provinsi Hama dan Latakia . Serangan udara Rusia telah mendukung Asad dan meninggalkan Amerika Serikat berjuang untuk menyesuaikan program dukungan militer yang bermasalah untuk para oposisi Asad. Namun di darat, tentara rezim Suriah tidak mendapat keuntungan yang cepat. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris, mengatakan pertempuran sedang berlangsung untuk menguasai kota Kafr Nabuda di provinsi Hama. Setidaknya 25 tentara rezim Suriah tewas. Selusin amunisi rudal anti-tank telah disiapkan di tepi barat sepanjang garis pertahanan, kata Ahmad Al-Saud, kepala Divisi ke-13, sebuah faksi yang didukung asing untuk memerangi Free Syrian Army (FSA). "Mereka sangat efektif. Mereka mematahkan tentara Rusia-Iran dan Suriah," katanya. Negara asing yang menentang Assad telah menyediakan rudal TOW ke sejumlah kelompok pejuang Suriah melalui ruang operasi di Turki, salah satu negara yang ingin Asad pergi. Senjata rudal TOW sangat penting bagi kemajuan pejuang Suriah awal tahun ini, karena telah menempatkan Asad di bawah tekanan. Direktur Observatory, Rami Abdurrahman, mengatakan para pemberontak menggunakan sejumlah besar TOW. "Ini meningkat pada hari-hari terakhir, dan itu telah terbukti efektivitasnya," katanya. Ibrahim al-Idlibi, seorang aktivis yang bertindak sebagai media sebagai penasihat beberapa kelompok FSA di Suriah Utara, mengatakan bahwa beberapa lusin kendaraan militer Suriah telah dihancurkan oleh rudal TOW dalam beberapa hari terakhir. "Dalam periode terakhir, jumlahnya telah meningkat."
MENCARI DUKUNGAN Para pejuang Suriah berharap mendapatkan dukungan lebih militer dari negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, yang telah memperingatkan Rusia bahwa intervensi akan meningkatkan perang dan menginspirasi lebih banyak pejuang asing pergi ke Suriah untuk melawan. Tarif al-Bayoush, mantan kolonel angkatan darat Suriah yang mengepalai kelompok Fursan al-Haq, juga mengatakan "Kami memiliki pasokan rudal yang baik," kepada Reuters dari Suriah, melalui sistem pesan berbasis internet. "Kami akan, insya Allah, melakukan serangan, bukan hanya bertahan."
KEDUTAAN RUSIA DISERANG Dua peluru mendarat di dekat kedutaan Rusia di Damaskus pada Selasa (13/10/2015), ketika demonstrasi kecil pro-Moskow sedang berlangsung, namun tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan gedung kedutaan. Kantor berita Interfax mengatakan angkatan udara Rusia melakukan 88 serangan mendadak dalam 24 jam terakhir, salah satu dari jumlah terbesar dari serangan yang pernah Rusia lancarkan. Moskow mengatakan serangan udara itu menargetkan kelompok Islamic State (sebelumnya dikenal sebagai ISIS), meskipun banyak dari serangan tersebut terjadi di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah yang lain. Kementerian luar negeri Suriah merespon pada Selasa (12/10), mengatakan Eropa berusaha untuk menggambarkan intervensi Rusia, yang dikatakan sebagai "menunjukkan kredibilitas dan penentuan kepemimpinan Rusia dan Suriah untuk memerangi terorisme". Sebuah sumber kementerian yang dikutip media pemerintah mengatakan serangan Rusia datang dalam menanggapi permintaan resmi Suriah. (fath/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |