Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

19 warga sipil gugur dalam serangan bom barel di Idlib

Posted: 24 Aug 2015 05:03 PM PDT

Pejuang Suriah yang gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di kota Sarmada, provinsi Idlib. (Foto: Zaman Alwasl)

IDLIB (Arrahmah.com) - Sedikitnya 19 orang dilaporkan gugur pada Senin (24/8/2015) dalam serangan brutal oleh rezim Nushairiyah yang menggunakan bom barel dan menargetkan provinsi Idlib, ujar laporan kelompok pemantau.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan sedikitnya 19 orang gugur dalam serangan di dua kota yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah, Al-Barra dan Al-Hatib, lansir Zaman Alwasl.

Menurut laporan PBB, lebih dari 250.000 orang telah tewas sejak revolusi Suriah meletus pada Maret 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ledakan bom kembali targetkan polisi junta Mesir, 2 tewas 24 lainnya terluka

Posted: 24 Aug 2015 04:32 PM PDT

Polisi junta Mesir berkumpul di depan gedung konsulat Italia setelah ledakan bom di sana yang menewaskan satu orang pada 11 Juli 2015. (Foto: AP)

BAHEIRA (Arrahmah.com) - Sebuah bom menghantam bus yang membawa polisi junta Mesir pada Senin (24/8/2015), menewaskan dua orang dan melukai 24 lainnya, menurut pernyataan pejabat rezim Mesir.

Serangan tersebut terjadi di provinsi Baheira, sekitar 260 km dari utara Kairo, ketika para polisi bepergian menuju tempat kerja menggunakan bus sipil, lansir AFP.

"Dua polisi tewas dan 24 lainnya terluka, termasuk dua dalam kondisi serius," ujar juru bicara kementerian kesehatan, Hossam Abdel Ghaffar.

Seorang pejabat kesehatan setempat sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa satu polisi tewas dalam ledakan tersebut.

Jihadis yang aktif di wilayah Semenanjung Sinai telah menewaskan puluhan polisi dan tentara sejak militer melancarkan kudeta dan menggulingkan Muhammad Mursi dari kekuasaan pada tahun 2013 lalu.

Mereka mengatakan serangan mereka sebagai pembalasan atas tindakan keras polisi dan tentara junta Mesir terhadap anggota dan pendukung Ikhwanul Muslimin yang mendukung Muhammad Mursi. Tindakan berlebihan tentara dan polisi junta Mesir telah menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya kini berada di dalam tahanan tanpa alasan jelas. (haninmazaya/arrahmah.com)

Memberikan informasi penting untuk "Israel", warga Palestina dijatuhi hukuman mati di Jalur Gaza

Posted: 24 Aug 2015 04:05 PM PDT

Sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam mengumpulkan mereka yang berkolaborasi dengan "Israel" sebelum menghukumnya. (Foto: Reuters)

GAZA (Arrahmah.com) - Sebuah pengadilan militer di Jalur Gaza pada Senin (24/8/2015) menjatuhi hukuman kepada seorang warga Palestina karena memberikan informasi kepada "Israel" yang telah menyebabkan warga Palestina lainnya terbunuh, ujar sumber pengadilan seperti dilaporkan AFP.

Pria berusia 28 tahun tersebut diidentifikasi dengan inisial NA dan tidak ada rincian lainnya yang disediakan oleh Hamas, gerakan perlawanan yang menguasai Jalur Gaza dan telah berperang melawan "Israel" selama tiga peperangan dalam kurun waktu enam tahun.

Menurut Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia, 157 orang telah dijatuhi hukuman mati di wilayah-wilayah yang diduduki sejak diciptakannya Otoritas Palestina di tahun 1994.

Tiga puluh dua telah dilaksanakan, termasuk 30 di Jalur Gaza.

Semua perintah eksekusi dalam teorinya harus disetujui oleh presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas sebelum eksekusi dilaksanakan, namun kini Hamas tidak lagi mengakui legitimasi Abbas.

Di Gaza, di luar hukuman mati yang diberikan oleh pengadilan, Hamas juga melakukan eksekusi untuk mereka yang berkolaborasi dengan "Israel".

Di bawah hukum Palestina, kolaborator, pembunuh dan pengedar narkoba beresiko menghadapi hukuman mati. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tim pengamanan Parade Tauhid tantang Ikhlas Samad buktikan pengakuannya

Posted: 24 Aug 2015 09:41 AM PDT

Brigadir Paruliant, intel polisi Kristen sedang memprovokasi aparat berseragam yang bertugas saat Parade Tauhid Indonesia, Jakarta, Ahad (16/8/2015)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait berita tertangkapnya intel Kristen yang menyusup sebagai provokator pada even Parade Tauhid Indonesia, Ahad (16/8/2015), anggota Tim Pengamanan Parade Tauhid Indonesia, Aziz Yanuar, SH menegaskan kembali bahwa apa yang disampaikannya dalam pemberitaan soal provokator yang tertangkap itu betul sesuai faktanya. Provokator tersebut bernama Paruliant beragama Protestan.

"Memang kami tangkap dan kami introgasi, ada saksi-saksi dan bukti juga," tegasnya di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Adapun pengakuan orang bernama Muhammad Ikhlas Samad di sebuah media online, yang menyatakan dirinya adalah orang dalam video yang beredar Youtube tersebut, Aziz tegas mengatakan bahwa orang tersebut bukan provokator yang kami tangkap.

Muhammad Ikhlas Samad

Muhammad Ikhlas Samad

"Karena itu kami siap bertemu, mengkonfrontir, untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah," ujar pengacara PUSHAMI ini lugas.

Atas kejadian ini dia berharap, semoga membawa hikmah agar ke depan kita lebih waspada dalam mengamankan setiap aksi umat Islam

"Semoga Allah membimbing segala aktivitas kita, dan menunjukkan yang benar adalah benar dan yang salah itu salah," tutup Aziz. (azmuttaqin/arrahmah.com)

Manusia bernama 'Tuhan', MUI Jatim minta nama diganti dan KTP ditarik

Posted: 24 Aug 2015 08:32 AM PDT

KTP seorang pria bernama 'Tuhan' warga Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur

SURABAYA (Arrahmah.com) - Ada manusia bernama 'Tuhan' beralamat KTP di Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur. Sontak menghebohkan publik. Pria berprofesi tukang kayu yang berdomisili di Dusun Krajan, Banyuwangi ini mendadak terkenal dan banyak diperbincangkan karena bernama tidak wajar tersebut.

Ayah dua anak itu merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara dari pasangan Jumhar dan Dawiyah.

Dirinya mengaku tidak mengetahui alasan bapak dan ibunya memberikan nama 'Tuhan' kepada dirinya. Dia juga mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasa aneh dengan nama yang disandangnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim ikut bersuara terkait nama aneh pria ini. MUI Jatim mengimbau agar warga bernama Tuhan itu untuk mengganti namanya atau paling tidak, menambah nama di awal atau di akhir nama Tuhan agar tidak mengandung penafsiran yang salah.

Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori kepada wartawan di Garden Palace Surabaya, Senin (24/8/2015) mengatakan, nama Tuhan dinilai kurang baik secara etika agama. Karena Tuhan selama ini dikenal sebagai dzat yang diagungkan umat Islam. "Ditambah saja, atau lebih baik diganti. Sebagai hamba, nama itu melanggar etika," tegasnya, lansir Beritajatim.com.

Dia meminta petugas Dispenduk dan Catatan Sipil setempat untuk menarik kartu identitas Tuhan, agar pemilik nama itu untuk sementara tidak dapat mengakses layanan apapun.

"Biar sementara tidak dapat mengakses layanan pemerintah, sampai dia mengganti namanya," tukasnya.

Solusinya, kata Kiai, dalam Islam tidak dipermasalahkan memakai nama Tuhan, asalkan ditambah kata-katanya agar tidak menimbulkan penafsiran yang tunggal. Kiai Abdusshomad mencontohkan nama 'Ghofur', sebetulnya nama-nama baik Tuhan yang artinya pemberi ampun, namun di depan nama itu harus ditambah 'Abdul' sehingga menjadi Abdul Ghofur, yang artinya hamba pemberi ampun. (azm/arrahmah.com)

Perluasan Mataf Masjidil Haram akan selesai sebelum ibadah Haji dimulai

Posted: 24 Aug 2015 08:23 AM PDT

This aerial image made from a helicopter shows Muslim pilgrims circling the the Kaaba in the Grand Mosque in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia, during the annual pilgrimage, known as the hajj, near Mecca, Saudi Arabia, Friday, Oct. 3, 2014. An estimated 2 million Muslims are streaming into a sprawling tent city near Mecca for the annual hajj pilgrimage. Saudi Arabia banned hajj and work visas this year for people from Sierra Leone, Liberia and Guinea as a precaution to avoid the spread of Ebola during hajj, which sees massive crowds of people from around the world gather in Mecca. (AP Photo/Benjamin Wiacek)

MAKKAH (Arrahmah.com) - Proyek perluasan Masjidil Haram hampir mendekati final untuk persiapan menerima para tamu Allah dari seluruh dunia tahun ini, para pejabat Masjidil Haram di Makkah telah mengungkapkan bahwa lantai keempat di sekeliling Ka'bah atau mataf, atau area tawaf di sekeliling Ka'bah, akan siap sebelum ibadah Haji dimulai pada September mendatang.

"Kami telah meningkatkan kapasitas mataf di Masjidil Haram," kata Sultan Al-Qurasi, manajer proyek di Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, kepada Al Arabiya pada Ahad (23/8/2015), sebagaimana dilansir OnIslam.

"Ini adalah fase ketiga Proyek Perluasan Raja Abdullah Bin Abdulaziz. Para jamaah musim Haji ini akan mendapati empat lantai untuk mengelilingi Ka'bah," tamah Al-Qurashi.

Menurut pejabat Saudi tersebut, empat lantai mataf Masjidil Haram akan selesai pada awal September.

Saat ini, pembangunan lantai ketiga mataf telah selesai, dengan total area seluas 76.000 meter persegi untuk menampung para jamaah Haji yang jumlahnya meningkat.

Dia menambahkan bahwa pembangunan lantai mataf telah sampai pembangunan atap.

Dengan perluasan yang baru, Masjidil Haram kini memiliki kapasitas untuk mengakomodasi sekitar 114.000 jamaah haji per jam.

"Seluruh pekerjaan bangunan di Masjidil Haram akan berhenti pada 9 September untuk memungkinkan para jamaah Haji memasuki Masjidil Haram dan melakukan ritual Haji dengan nyaman. Pekerjaan akan kembali berjalan pada 14 Oktober untuk membangun ketiga gerbang utama," kata Al-Qurashi.

"Kami juga memiliki landai untuk para jamaah penyandang cacat untuk memfasilitasi gerak kursi roda," katanya.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Saudi telah mengupayakan beberapa proyek untuk mengembangkan dan memperluas Makkah untuk mengakomoasi para jamaah Muslim yang jumlahnya terus bertambah melaksanakan Haji dan Umrah.

Pada November 2009, pemerintah Saudi telah menyelesaikan lima lantai Jembatan Jumrah berteknologi tinggi untuk memastikan kelancaran arus jutaan jamaah selama melakukan ritual ibadah Haji.

Jembatan tersebut memiliki 10 pintu masuk dan 12 pintu keluar untuk mengakomodasi arus 300.000 jamaah per jam yang dilengkapi dengan teknologi yang membantu pihak berwenang menangani kasus desak-desakan mematikan selama ritual lempar jumrah.

Proyek lainnya juga dilakukan untuk memperluas area puncak Gunung Arafah dan sistem pemadam kebakaran dan pengelolaan limbah, selain meningkatkan layanan transportasi dan kesehatan.

Ratusan pelindung sinar matahari juga dibangun di halaman masjid, sebagai bagian dari perluasan baru di situs tersuci umat Islam itu. (siraaj/arrahmah.com)

Thailand sebar sketsa wajah terduga pelaku pengeboman di Kuil Erawan Bangkok

Posted: 24 Aug 2015 08:00 AM PDT

bom thailand

THAILAND (Arrahmah.com) - Hampir sepekan setelah ledakan sebuah bom yang menewaskan 20 orang di ibukota Thailand, polisi negara itu mengatakan bahwa tersangka utama dalam ledakan di Kuil Erawan tersebut kemungkinan telah meninggalkan Thailand.

Jenderal Polisi Somyot Poompanmoung mengatakan kepada wartawan pada Ahad (23/8/2015) bahwa para investigator "perlu sedikit keberuntungan" untuk bisa menangkap seorang pria dengan rambut acak-acakan dan mengenakan T-shirt kuning yang tertangkap kamera CCTV menanam bom di lokasi ledakan di Kuil Erawan pada Senin (17/8) lalu. "Jika pelaku [ledakan itu] beruntung, maka ia mungkin bisa lolos," tambahnya, sebagaimana dilansir WSJ.

Identitas terduga pelaku peledakan yang sebelumnya terlihat kamera CCTV itu memakai baju kuning, berkulit putih, rambut hitam, berjenggot tipis, dan berkacamata dengan bingkai hitam, berhasil didapatkan Kepolisian Thailand setelah melacak ke berbagai hotel di Bangkok.

Polisi Thailand akhirnya mendapatkan identitas pelaku bom Bangkok setelah menanyai staf di Niagara Hotel. Mereka juga melacak melalui buku catatan tamu hotel, lansir IB Times, Senin (24/8).

Berdasarkan keterangan salah satu staf di Niagara Hotel, ciri-ciri yang diberikan polisi ternyata sesuai dengan perawakan salah satu tamu hotel yang tercatat bernama Mohamad Museyin. Polisi Thailand pun segera menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku pengeboman itu.

bom thailand

Hadiah 1 juta baht (US $ 28.000) untuk informasi terkait pelaku pengeboman di Kuil Erawan

Sementara pelaku pengeboman belum tertangkap, ada begitu banyak spekulasi yang muncul ke permukaan, dari motif mengganggu sektor pariwisata Thailand, hingga terkait "terorisme internasional".

Petinggi polisi Thailand lainnya, Letnan Jenderal Prawut Thavornsiri, mengatakan kepada televisi Thailand bahwa dia menduga tersangka utama mungkin telah meninggalkan Thailand. "Tapi kami akan terus mencari, jika kami dapat menemukan orang lainnya yang terkait yang mungkin ada di negara ini atau menemukan petunjuk, bukti dan saksi-saksi yang telah melihat dia," katanya, sebagaimana dilansir WSJ.

Pernyataan polisi meragukan versi kejadian yang diajukan oleh junta militer Thailand, yang berulang kali mengatakan ledakan itu tidak ada hubungannya dengan orang asing atau "terorisme internasional". "Kami tidak akan menghalangi setiap aspek dari penyelidikan sampai kami memiliki cukup alasan untuk melakukannya," kata Jenderal Polisi Somyot.

Anggota oposisi gerakan Red Shirt, yang didukung pemerintah yang digulingkan - mantan pemimpin Thaksin Shinawatra dan adiknya Yingluck Shinawatra - keberatan dengan apa yang mereka katakan, menyebutnya upaya janggal untuk melemparkan kesalahan atas pengeboman tersebut ke arah mereka.

Nattawut Saikeau, salah satu pemimpin utama gerakan itu, mengatakan pada Selasa (18/8) bahwa pemerintah mempertaruhkan hal yang bisa memicu perpecahan di negara itu setelah kudeta tahun lalu. Dan setelah polisi memberi pengumuman awal dengan hadiah 1 juta baht (US $ 28.000) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku pengeboman, Red Shirt mengatakan mereka akan menggandakan hadiah itu.

Thaksin, seorang miliarder yang digulingkan dalam kudeta sebelumnya pada tahun 2006 dan kini tinggal di pengasingan, juga mengutuk serangan pengeboman itu dalam sebuah pernyataan yang langka. Putranya, Panthongtae Shinawatra, telah menawarkan hadiah 7 juta baht untuk informasi apapun, ditambah 5 juta baht untuk petugas polisi yang terlibat dalam mengejar kasus ini.

Para investigator di lapangan, sementara itu masih membisu pada banyak aspek dari kasus ini. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mengesampingkan setiap jengkal penyelidikan. Pada Ahad (23/8), detektif Thailand menyebar ke beberapa tempat di Bangkok untuk mencari informasi dari staf-staf hotel. Satu orang yang diperiksa polisi mengatakan para penyelidik sedang mencari seorang pria Timur Tengah sehubungan dengan pengeboman tersebut. Namun dia mengatakan, polisi menyatakan pria itu belum tentu pelakunya.

Di tengah rumitnya penyelidikan, pihak berwajib juga memeriksa paspor atau dokumen yang digunakan oleh beberapa orang untuk diselidiki dengan kemungkinan telah dipalsukan atau dicuri. Satu orang yang diwawancarai oleh polisi mengatakan ada salinan paspor yang digunakan oleh salah satu orang, di mana akhirnya investigator mengindikasikan bahwa ia lahir pada tahun 2000, sehingga umurnya diperkirakan berkisar sekitar 15 tahun.

Para analis keamanan Thailand, di antaranya Matthew Wheeler, seorang ahli di International Crisis Group yang berbasis di Bangkok, mengatakan bahwa beberapa elemen dalam pemerintah tampaknya mencoba untuk memaksakan narasi mereka sendiri dan bahwa masih terlalu dini untuk membuang segala kemungkinan.

Spekulasi di media Thailand telah difokuskan pada beberapa teori untuk menjelaskan ledakan itu, bahwa ledakan tersebut hanya mengancam untuk merusak reputasi Thailand sebagai pusat pariwisata yang aman.

Sementara di lapangan sendiri, ada gagasan yang menyebutkan bahwa serangan itu mungkin ada hubungannya dengan cara Thailand pada bulan lalu yang mendeportasi sekitar 100 warga Uighur ke Cina, hingga memicu protes kekerasan di luar konsulat Thailand di Turki.

Banyak warga Muslim Uighur - kelompok etnis Turki - telah berusaha untuk melarikan diri dari penindasan di Cina menuju Turki, dan melewati Thailand. Kelompok yang dideportasi ke Cina bulan lalu termasuk di antara sekelompok lebih dari 300 warga Uighur yang ditahan di Thailand dalam perjalanan ke Turki pada Maret tahun lalu.

Pada hari Ahad, terungkap bahwa website pemerintah Thailand telah dibajak oleh kelompok hacker Muslim yang berbasis di Tunisia yang menyebut diri mereka sebagai "Fallaga Team". Kelompok ini mengganti halaman depan situs pemerintah dengan peringatan untuk tidak memprovokasi dunia Muslim. Para hacker itu tidak secara khusus menyebut Thailand, dan sebelum-sebelumnya mereka telah memberikan dukungan terhadap berbagai pergerakan Islam.

Provinsi selatan Thailand yang didominasi Muslim juga telah melihat perlawanan berdarah selama satu dekade terakhir yang telah menewaskan lebih dari 6.000 jiwa. Ledakan bom Bangkok pekan lalu merupakan pengeboman dalam skala yang lebih kecil dari biasanya, dan juga tidak terlalu canggih, kata polisi. Para "pemberontak", bagaimanapun, telah memperluas jangkauan operasi mereka dalam beberapa tahun terakhir dan kadang-kadang telah menyerang sasaran pariwisata seperti Hat Yai, salah satu kota utama di selatan.

Sementara konflik politik di Bangkok sendiri juga disebut-sebut bisa menjadi pemicu lain untuk serangan pengeboman itu, ungkap para analis Thailand. Sekitar dua lusin orang tewas dalam penembakan dan pengeboman yang terjadi antara pendukung dan penentang faksi Thaksin dalam jangka waktu hingga kudeta tahun lalu. Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang merupakan panglima militer pada saat itu, mengklaim kekerasan yang terjadi sebagai pembenaran untuk pengambilalihan militer.

(banan/arrahmah.com)

Perempuan peminta-minta gunakan niqab meresahkan warga Inggris

Posted: 24 Aug 2015 07:17 AM PDT

Women_Don_Fake_Niqab_Hassle_UK_Muslims

INGGRIS (Arrahmah.com) – Dua wanita telah ditangkap di daerah Highfields di pusat kota Leicester, Inggris, karena memakai pakaian khas Muslim dan niqab untuk meminta-minta uang kepada para pengguna jalan dengan rusuh di sebuah daerah dengan banyak penduduk Muslim, lansir OnIslam.

"Saya telah melihat mereka beberapa kali di daerah Highfields dan Green Lane Road selama dua pekan terakhir," kata Masjid Freeman, yang berbicara dan memfoto wanita-wanita pengemis itu, kepada Leicester Mercury pada Ahad (23/8/2015).

Dari cara dan perilaku mereka, warga Muslim Inggris yakin bahwa mereka bukanlah Muslim.

"Mereka telah mengetok pintu orang-orang atau menghentikan orang-orang di jalan dan meminta uang kepada mereka."

"Mereka tidak memakai niqab secara benar dan ketika Saya berbicara kepada mereka jelas mereka bukanlah Muslim," tambahnya.

"Saya katakana 'mengapa anda menipu orang-orang dengan cara ini?'

"Ketika Saya mengatakan kepada mereka Saya akan menelepon polisi, salah satu dari mereka mengacungkan jari tengahnya kepada saya dan mereka pergi."

"Orangg-orang suka memberikan sedekah tetapi orang-orang ini adalah penipu dan orang-orang tidak seharusnya memberi mereka uang," kata Freeman.

Wanita-wanita itu diyakini berasal dari Eropa Timur, kemungkinan Romania, telah berkeliaran di daerah Highfields di kota itu selama dua pekan terakhir.

Mereka mendekati orang-orang dan meminta uang, mengatakan bahwa mereka adalah orang yang tak punya uang sama sekali dan butuh uang tunai untuk kebutuhan pokok.

Beberapa orang telah melapor kepada polisi bahwa wanita itu mengatakan bahwa mereka mengumpulkan uang untuk kegiatan amal.

Banyak Muslim yakin dan menekankan bahwa wanita-wanita itu bukanlah Muslim. (siraaj/arrahmah.com)

Tiga orang telah meninggal saat kapal yang membawa 73 pengungsi terbalik di dekat pantai Turki

Posted: 24 Aug 2015 06:23 AM PDT

Ribuan keluarga telah tiba di Yunani melalui rute laut setelah melarikan diri dari perang di Suriah. (AFP / File)

ANKARA (Arrahmah.com) - Tiga orang telah meninggal saat kapal yang membawa 73 pengungsi terbalik di dekat pantai barat laut Turki pada Senin (23/8/2015), kata penjaga pantai Turki, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.

Kelompok pengungsi, yang terdiri dari pengungsi Afghanistan dan Suriah, telah berlayar dari pantai Ayvacik provinsi Canakkale untuk mencapai pulau Lesbos Yunani ketika perahu mereka tenggelam.

Tiga orang, termasuk seorang wanita, tenggelam.

Laut Aegea adalah salah satu jalur yang paling sering digunakan untuk rute migran yang berusaha mencapai negara Uni Eropa.

Dalam lima bulan pertama tahun 2015, lebih dari 42.000 orang tiba di Yunani melalui perjalanan laut, sebagian besar dari mereka adalah pengungsi, menurut Badan Pengungsi PBB.

(ameera/arrahmah.com)

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan bantah terlibat serangan yang menewaskan sejumlah warga sipil di Kabul

Posted: 24 Aug 2015 02:10 AM PDT

Taliban Afghanistan

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Pada Sabtu (22/8/2015), dilaporkan terjadinya sebuah serangan di Kabul yang menewaskan sejumlah warga sipil yang tak berdosa. Sejumlah pihak mengklaim bahwa serangan brutal tersebut diluncurkan oleh Mujahidin Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA).

Menanggapi rumor tersebut, juru bicara IIA segera merilis sebuah pernyataan pada hari itu juga. Dalam pernyataannya, juru bicara IIA, yang dikenal dengan sebutan Zabihullah Mujahid, menyatakan ketidakterlibatan IIA dalam serangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa IIA telah menyelidiki hal itu dan menghubungi semua pemimpin lokal IIA di Provinsi Kabul.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Mujahidin IIA telah dibekali pedoman jihad untuk dipatuhi selama menjalankan operasi. Berikut pernyataan lengkap IIA terkait serangan tersebut, yang dipublikasikan Voice of Jihad pada Sabtu (22/8).

IIA LOGO

IIA

Serangan hari ini di Kabul tidak ada hubungannya dengan kami/Mujahidin

Ledakan yang terjadi di Makroyano wilayah kota Kabul pada hari ini, yang menyebabkan beberapa korban sipil, tidak ada hubungannya dengan Mujahidin Imarah Islam.

Kami menghubungi semua pemimpin lokal provinsi Kabul dan setelah menyelesaikan penyelidikan, kami tetapkan bahwa Mujahidin kami tidak memiliki operasi yang direncanakan untuk hari ini dan kami tidak mengetahui apa pun yang terjadi di sana hari ini.

Mujahidin kami diberi mandat untuk sangat berhati-hati selama menjalankan operasi dan tidak diizinkan untuk melakukan serangan tanpa persetujuan dari pemimpin.

Juru bicara Imarah Islam Afghanistan

Zabihullah Mujahid

07/1/1436 Hijriah Bulan

31/05/1394 Hijriah Matahari 22/08/2015 Masehi

(banan/arrahmah.com)