Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Empat anggota pasukan khusus Iran tewas dalam pertempuran di Suriah

Posted: 11 Apr 2016 04:30 PM PDT

Pasukan Iran. (Foto: Internet)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Empat tentara dari pasukan reguler Iran tewas di Suriah, ujar laporan kantor berita Tasnim pada Senin (11/4/2016), hanya seminggu setelah Teheran mengumumkan penyebaran tentara untuk membantu rezim Nushairiyah dalam perang Suriah.

Teheran merupakan sekutu utama Asad di kawasan dan telah memberikan dukungan militer dan ekonomi dalam perang yang telah melewati tahun kelima.

Sampai saat ini, sebagian besar pasukan Iran yang terlibat dalam perang Suriah adalah berasal dari paramiliter Korps Garda Revolusi. Iran diyakini telah mengirimkan ratusan orang yang diklaim sebagai penasehat militer.

Namun, seorang pejabat di angkatan darat Iran mengatakan pada pekan lalu bahwa pasukan komando dari tentara Brigade 65 dan unit lainnya telah dikirimkan ke Suriah sebagai penasehat.

"Empat penasehat militer pertama kami tewas di Suriah oleh kelompok 'takfiri'," ujar laporan Tasnim yang menggunakan diksi "takfiri" mengacu pada pejuang Sunni di Suriah, seperti dilansir Zaman Alwasl.

Tasnim menambahkan laporan bahwa salah satu dari mereka adalah Mohsen Qeytaslo, seorang komandan, namun belum mengidentifikasi sisanya.

Mengomentari penyebaran Brigade 65 ke Suriah, komadan pasukan darat Iran, Brigjen Hamidreza Pourdastan mengatakan pada Senin (11/4/2016) bahwa itu merupakan strategi baru Iran untuk mengirim lebih banyak penasehat untuk perang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ribuan orang tandatangani petisi pembubaran dan audit dana Densus

Posted: 11 Apr 2016 08:08 AM PDT

Demo bubarkan Densus 88

JAKARTA (Arrahmah.com) - Hingga laporan ini diturunkan petisi tuntutan pembubaran dan audit dana Densus sudah ditandatangani 1.195 orang. Jika Anda ingin berpartisipasi menandatangani petisi tersebut bisa dilihat di link berikut ini //www.change.org/p/dpr-bubarkan-densus-88-dan-tinjau-revisi-uu-anti-teror-di-indonesia?

Misteri kematian Siyono mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat. Maka, hasil konferensi pers dan pemaparan autopsi jenazah Siyono di kantor Komnas HAM, siang tadi (11/4/2016) menjawab sebagian pertanyaan tersebut.

Proses pengusutan Siyono juga melibatkan sejumlah masyarakat untuk berpartisipasi dalam penegakan hukum dan keadilan bagi keluarga Siyono. Salah satunya adalah Rizqi Awal dari pengurus Yayasan Majelis Dakwah Islam.

Sejak sepekan lalu, Rizqi awal membuat petisi di laman change.org. Petisi tersebut berjudul, "Bubarkan Densus 88 dan Tinjau Revisi UU Anti Teror di Indonesia"
"Keberadaan Densus 88 harus ditinjau kembali atau bila perlu dibubarkan. Peranannya seperti menjadi duri dalam daging bagi rasa aman dan damai di Indonesia," tulis Rizki di laman tersebut.

Rizki menambahkan, bangsa ini sepakat bahwa teror memang berbahaya, tetapi bukan berarti teror menjadi "alibi" untuk membunuhi dengan sengaja tanpa proses pengadilan. Cukup kembalikan saja peran itu menjadi seutuhnya dalam tubuh kepolisian atau militer di Indonesia.

Selain itu, ia juga mendorong agar dana-dana Densus 88 harus diaudit secara independen dan terbuka. Sebab, proyek deradikalisasi BNPT dan Densus 88 hanyalah upaya kontrol dari asing, utamanya Amerika Serikat dan Australia untuk mencegah adanya ketaqwaan bagi masyarakat Muslim Indonesia.

"Karena pada dasarnya keberadaan Densus 88, BNPT merusak citra dan upaya rakyat Indonesia menuju Islam Rahmatan Lil Alamin," sebutnya.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Hanya 100 juta dua gepok uang sogok untuk keluarga Siyono

Posted: 11 Apr 2016 05:22 AM PDT

Foto uang sogok untuk kematian Siyono yang hanya 100 juta

JaKARTA (Arrahmah.com) - Di luar dugaan awak media, saat konferensi pers hasil autopsi kematian Siyono, Komnas HAM membuka dua gepok uang sogok diberikan polisi kepada keluarga Siyono. Setelah dibuka uang sogok itu ternyata hanya 100 juta.

Dihadapan wartawan, Komnas HAM dan Ketua PP Mihammadiyah Busyro Muqoddass membuka dua gepok uang yang diserahkan istri Siyono. Pembukaan itu juga disaksikan oleh sejumlah perwakilan LSM yang mendukung Suratmi, istri Siyono, dalam mencari keadilan.

Saat dibuka, masing-masing gepokan berisi lima bendel uang seratus ribuan. Tiap bendel senilai 10 juta rupiah. Jadi, secara keseluruhan uang itu berjumlah 100 juta rupiah.

"Semuanya total 100 juta," kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriyani di Kantor Komnas HAM, Senin (11/4/2016), dikutip dari Kiblat.net.

Dua gepok uang itu awalnya diserahkan keluarga Siyono kepada PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Selasa (29/3). Selanjutnya uang itu disimpan oleh pihak Muhammadiyah yang kemudian menjadi kuasa hukum Suratmi.

"Uang ini diberikan ketika istri Siyono dijemput untuk membesuk Siyono," terang Siane.

Siane menambahkan bahwa saat dijemput Suratmi berangkat ditemani kakak Siyono, Wagiyono. Sesampainya di Jakarta keduanya diberitahu bahwa Siyono telah meninggal.

Akhirnya masing-masing diberi satu gepok uang. Polisi yang memberikan uang ke Suratmi saat itu mengatakan bahwa uang itu diberikan untuk membiayai anak-anaknya.

"Dan Wagiyono mendapatkan satu gepok itu untuk biaya pemakaman," lanjut Siane.

Komnas HAM bersama PP Muhammadiyah dan sejumlah LSM yang mendukung Suratmi mencari keadilan masih akan bermusyawarah perihal uang tersebut.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Tentara Filipina serbu milisi Abu Sayyaf

Posted: 11 Apr 2016 03:00 AM PDT

Tentara Filipina (Gabriel Mistral/Getty Images)

BASILAN (Arrahmah.com) - 18 tentara Filipina dan lima militan Abu Sayyaf tewas dalam pertempuran sengit pada Sabtu (9/4/2016) di Basilan, Filipina.

CNN Philippines mengutip juru bicara Komando Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan yang menyatakan bahwa lebih dari 50 prajurit lainnya terluka akibat baku tembak yang terjadi selama hampir sepuluh jam itu.

Namun, hingga kini belum ada informasi terkait 10 warga negara Indonesia anak buah kapal Anand 12 yang disandera militan itu sejak akhir Maret lalu.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementeriian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan hingga kini Kemlu tidak menerima informasi bahwa sandera WNI berada di lokasi penyerbuan.

"Kami tidak pernah memperoleh informasi bahwa 10 WNI ada di daerah Basilan," ujar Iqbal melalui pesan kepada CNN Indonesia pada Ahad (10/4).

Penculikan 10 ABK oleh kelompok Abu Sayyaf telah berlangsung selama lebih dari 10 hari. Kapal Tongkang Anand 12 dan Brahma 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara bertolak dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Filipina pada 15 Maret. Kedua kapal dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu pada 27 Maret lalu.

Kapal Brahma 12 sudah lebih dahulu dilepas dan kini berada di tangan otoritas Filipina. Sementara 10 WNI ABK Anand 12 hingga saat ini masih disandera militan Abu Sayyaf, yang meminta uang tebusan sekitar Rp15 miliar. (fath/arrahmah.com)

Komnas HAM: Penyebab kematian Siyono tulang dada patah menembus ke jantung

Posted: 11 Apr 2016 02:38 AM PDT

Konferensi pers Komnas HAM terkait hasil autopsi Siyono, korban kezaliman Densus 88

JAKARTA (Arrahmah.com) - Berdasarkan hasil autopsi terhadap jasad Siyono, Komnas HAM menyebutkan penyebab kematian Siyono karena tulang dada patah menembus ke jantung. Hal ini disampaikan Komisioner Komnas HAM Siane Indriyani pada konferensi pers hasil pengumuman autopsi jasad Siyono di Gedung Komnas HAM Jakarta, Senin (11/4/2016).

Siane juga menyebut tulang rusuk Siyono sebelah kiri patah lima sedangkan tulang rusuk sebelah kanan patah keluar menembus kulit.

Hasil autopsi juga menunjukkan tidak ditemukan luka atau memar di tangan atau bagian tertentu yang menunjukkan ada perlawanan dari Siyono terhadap aparat Densus 88..

Berikut ini beberapa poin hasil autopsi tim forensik Muhammadiyah Polda Jateng yang disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.

Pertama, Otopsi yang dilakukan Tim Dokter forensik yang diminta oleh PP Muhammadiyah adalah otopsi yang pertama dan belum pernah diadakan otopsi.

Kedua, Pendarahan hebat dengan dibuktikan bagian otak tidak berwarna merah tetapi putih tidak ditemukan, pertanda bahwa pendarahan hebat tidak terjadi dibagian otak meskipun ada luka dibagian otak. Namun Tim forensik menyatakan bukan itu penyebab kematian, seperti pernah disampaikan pihak kepolisian.

Ketiga, Kesimpulan yang diambil dokter tim forensik adalah penyebab kematian adalah patah tulang diberbagai bagian tubuh terutama bagian dada. Tulang rusuk dan lain lain, yang menyebabkan pendarahan hebat di jantung.

Keempat, Tidak ditemukan luka atau memar di tangan atau bagian tertentu yang menunjukkan Ada perlawanan dari Siyono.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan PP Muhammadiyah siang ini telah mengumumkan hasil autopsi jenazah almarhum Siyono. Hadir dalam konferensi, Busyro Muqoddas (Ketua PP Muhammadiyah), Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah), dr.Gatot Suharto ( Tim Forensik), Prof.Hafidz Abbas (Komnas HAM). (azmuttaqin/arrahmah.com)

Semburkan abu vulkanik, status Kerinci waspada

Posted: 11 Apr 2016 02:00 AM PDT

Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat menyemburkan abu vulkanik berwarna keabu-abuan setinggi 600 meter ke udara. (Foto: Anatara / Wahdi Septiawan)

JAMBI (Arrahmah.com) - Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat menyemburkan abu vulkanik berwarna keabu-abuan setinggi 600 meter.

"Semalam terjadi semburan abu vulkanik setinggi 400 meter, tetapi yang paling tinggi pada Ahad (10/4) pukul 08.07 WIB setinggi 600 meter ke udara," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Kerinci, Indra, seperti diberitakan Antara, Ahad (10/4/2016).

Indra menambahkan, status Kerinci masih waspada level dua, sedangkan aktifitas kegempaan pasca hembusan tercatat sebanyak 105 kali dengan kekuatan gempa 1,5 hingga 5 milimeter.

"Durasi kegempaan gunung kerinci pasaca hembusan 10 hingga 25 detik dan tidak dirasakan masyarakat sekitar," kata Indra.

Ia menyebutkan abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung kerinci tidak sampai ke pemukiman warga dan hanya sekitaran puncak saja. (fath/arrahmah.com)

OCHA: Dalam satu hari, 124 warga Palestina kehilangan tempat tinggalnya

Posted: 11 Apr 2016 01:00 AM PDT

Penghancuran rumah milik warga Palestina oleh tentara pendudukan "Israel" yang mengakibatkan mereka kehilangan tempat tinggal. (Foto: PNN)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Penghancurkan rumah penduduk Palestina di Tepi Barat meninggalkan 124 orang kehilangan tempat tinggal dalam satu hari, 60 dari mereka adalah anak-anak, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Menurut pernyataan itu, Administrasi Sipil "Israel" melakukan penghancurkan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk di lima desa Badui yang dipengaruhi oleh rencana pembangunan pemukiman ilegal E11 dan di Khirbet Tana, lansir IMEMC pada Sabtu (9/4/2016).

Menurut laporan PNN, penghancuran juga berlangsung di desa Az'Za'ayem (Yerusalem), Ni'lin (Ramallah) dan Al Khader (Bethlehem), dimana kombinasi perumahan, hewan dan bangunan yang dijadikan lokasi mata pencaharian dihancurkan.

Secara total 54 bangunan dihancurkan di sembilan lingkungan berbeda, meninggalkan 124 orang termasuk 60 anak tanpa tempat tinggal.

Penghancuran di lima desa Badui di Yerusalem juga mengakibatkan 14 bangunan hancur termasuk sembilan rumah penduduk, memaksa 55 warga Palestina termasuk 31 anak meninggalkan rumah mereka sendiri.

Kirbet Tana terletak di wilayah yang diklaim oleh "Israel" sebagai daerah pelatihan militer atau "zona tembak".

Sekitar 18% dari wilayah Tepi Barat yang diduduki telah ditutup dan dinyatakan sebagai daerah pelatihan militer sejak 1970-an, meskipun baru-baru ini penelitian menunjukkan bahwa hampir 80% dari daerah tersebut tidak digunakan untuk pelatihan militer.

Sejak awal 2016, 36 bangunan dihancurkan di daerah yang dinyatakan sebagai zona tembak, menggusur 147 orang termasuk 76 anak-anak dan mengakibatkan mereka tidak memiliki tempat tinggal. (haninmazaya/arrahmah.com)

Persiapan Turki dalam penyambutan Raja Salman

Posted: 11 Apr 2016 12:30 AM PDT

Presiden Turki dan Raja Arab Saudi. (Foto: Internet)

ANKARA (Arrahmah.com) - Turki mempersiapkan penyambutan Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz di ibukota Ankara. Kunjungan ini dijadwalkan Senin (11/4/2016), Raja Salman akan tiba di Ankara untuk bertemu dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, lansir Arab21.

Terungkap di media Turki, bahwa persiapan penyambutan Raja Salman, Turki menyewa sebuah hotel di ibukota, dalam penyambutan ini, hotel tersebut tidak melayani tamu biasa, pelayanan difokuskan hanya untuk Raja Salman dan delegasi yang menyertainya.

Sumber menunjukan bahwa delegasi yang tiba lebih awal ke Ankara, membawa beberapa peralatan khusus yang berkaitan dengan Raja termasuk jenis makanan dan minuman khusus.

Sumber diplomatik berbicara tentang kemungkinan bahwa Raja Saudi selama kunjungan pertamanya ke Turki memediasi antara Turki dan Mesir, kunjungannya akan berlangsung selama lima hari

Presiden Turki mengatakan bahwa kunjungan yang dimulai Senin akan membahas tentang hubungan bilateral antara kedua negara dan isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.

Dia menunjukkan partisipasi Raja Salman dalam kegiatan konferensi OKI pada 14-15 bulan ini dimana Istanbul menjadi tuan rumah konferensi pada periode antara 10 dan 15 April dengan slogan "persatuan dan solidaritas untuk keadilan dan perdamaian".

(maheera/arrahmah.com)

Keluarga Afghanistan yang menjadi korban serangan drone AS menuntut penyelidikan

Posted: 11 Apr 2016 12:04 AM PDT

Drone AS terbang di wilayah Afghanistan. (Foto: EPA)

KABUL (Arrahmah.com) - Kerabat dan tetua suku di Afghanistan tenggara menuntut penyelidikan atas pembunuhan 17 orang oleh pesawat tak berawak AS pekan ini, mengatakan bahwa serangan udara menghantam warga sipil bukan anggota kelompok bersenjata.

Para pejabat militer AS mengklaim pada Kamis (7/4/2016) bahwa dua serangan udara di provinsi Paktika, dekat perbatasan Pakistan hanya menargetkan "militan".

Para pejabat boneka Afghanistan juga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 17 orang tewas dalam serangan pada Rabu (6/4) di distrik Gomal, dan mengklaim bahwa mereka semua memiliki hubungan dengan Taliban.

Namun para pemimpin suku dan kerabat korban pada Sabtu (9/4) bersikeras menyatakan bahwa semua dari mereka yang tewas adalah warga sipil tak bersalah.

"Kami menuntut penyelidikan atas pembunuhan brutal dari orang-orang yang tidak bersalah," Nimatullah Baburi, wakil dewan provinsi Paktia, mengatakan kepada Al Jazeera.

"Saya mengenal mereka secara pribadi dan keluarga mereka juga. Mereka tidak berafiliasi dengan Taliban," tambahnya.

"Orang-orang ini bekerja dengan gaji rendah untuk memberi makan keluarga mereka. Semua dari mereka adalah warga sipil."

Bahadur Noorullah Khan, seorang pegawai yang bekerja di kantor distrik, adalah salah satu dari 17 korban tewas dalam serangan itu.

Ia meninggalkan dua orang anak dan seorang istri.

"Siapa yang akan memberi mereka makan?" Istri Khan bertanya. "Bahadur adalah satu-satunya pencari nafkah keluarga kami, sekarang kemana saya harus pergi dengan anak-anak saya? Dia tidak bersalah, dia tidak pernah terlibat dengan militan. Kasus ini harus diselidiki."

Pria lainnya yang tewas dalam serangan udara AS adalah Hussain (37), yang seperti banyak warga Afghanistan lainnya, hanya memiliki satu nama.

"Orang ini menikah setahun lalu," ujar Muhammad Hassan kepada Al Jazeera.

"Orang tak bersalah meninggal setiap hari di negara kita. Tidak ada yang bertanya tentang mereka, serangan drone ini telah mengambil nyawa orang tak bersalah sejak awal waktu."

Namun, Aminullah Shariq, gubernur provinsi Paktika pemerintahan boneka Kabul mengklaim kepada Al Jazeera bahwa orang-orang yang tewas dalam serangan itu terlibat dengan Taliban.

"Kami sudah berhubungan dengan Amerika dan setelah semua penyelidikan dan penyidikan, kami telah sampai kepada kesimpulan bahwa semua orang yang tewas dalam serangan itu terkait dengan Taliban," klaimnya tanpa memberikan rincian.

"Kami akan terus mendukung AS dalam operasi mereka karena kami memiliki tujuan yang sama, untuk mengalahkan militan."

Emran Feroz, seorang aktivis dan pendiri Drone Memorial, sebuah website yang mendokumentasikan korban sipil drone AS mengatakan pejabat Afghanistan tidak berbuat cukup untuk melindungi warganya.

"Pemerintah baru (Presiden) Ashraf Ghani bahkan tidak mengkritik serangan," ujar Feroz.

"Kami menyaksikan bahw polisi dan tentara Afghan mengatakan bahwa korban adalah Taliban atau Al Qaeda."

"Tidak jelas mengapa mereka bersikeras terhadap hal itu, namun selalu skenario yang sama setelah serangan pesawat tak berawak adalah mengapa sebagian besar dari korban yang merupakan warga sipil tidak bernama dan tidak diungkap wajah mereka."

AS telah meningkatkan serangan drone di Afghanistan sejak loyalis ISIS muncul di Afghanistan. Menurut Biro Jurnalisme Investigasi yang berbasis di London, Afghanistan adalah negara dengan serangan drone terbanyak dengan setidaknya 1.368 orang tewas sejak 2015. (haninmazaya/arrahmah.com)

Orang Azerbaijan di London protes agresi Armenia

Posted: 10 Apr 2016 11:00 PM PDT

(Foto:  Anadolu Agency)

LONDON (Arrahmah.com) - Sekitar 100 demonstran Azerbaijan melakukan unjuk rasa di London pada Ahad (10/4/2016) untuk memprotes "agresi Armenia" dalam bentrokan baru-baru ini di Karabakh yang diduduki.

"Ini sangat penting bahwa masyarakat internasional dan warga Inggris, sebagai bagian dari itu, menunjukkan dukungan mereka terhadap kasus Azerbaijan dan memberikan sanksi terhadap Armenia sampai mereka menerapkan empat resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah disepakati selama 22 tahun," kata Masyarakat Azerbaijan Eropa dalam sebuah pernyataan.

Para pengunjuk rasa yang membawa bendera Turki dan Azerbaijan berbaris dari Trafalgar Square ke Downing Street.

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia di perbatasan Karabakh yang diduduki menyebabkan lebih dari 270 personil militer tewas, menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

Etnik Armenia telah menduduki Karabakh, daerah kantong di wilayah Azerbaijan, sejak tahun 1993. Masyarakat internasional mengakui Karabakh sebagai bagian dari Azerbaijan.

(ameera/arrahmah.com)