Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Manfaat tomat bagi kesehatan

Posted: 11 Jan 2015 06:51 AM PST

Tomato

(Arrahmah.com) - Semua orang tentu sudah tidak asing dengan buah merah yang satu ini. Buah tomat dapat dimakan secara langsung ataupun ditambahkan pada aneka masakan favorit seluruh keluarga. Karena tomat merupakan salah satu jenis buah-buahan, maka tak mengherankan jika buah tersebut mengandung berbagai nutrisi yang juga diperlukan oleh tubuh anda. Mungkin tak pernah anda sadari, buah tomat memiliki manfaat yang begitu dahsyat bagi tubuh. Lalu, apa saja manfaat dahsyat tomat bagi kesehatan tubuh tersebut. Berikut beberapa manfaat dari tomat:

1. Mencegah Kanker

Sejumlah penelitian telah menyimpulkan bahwa orang yang makan tomat lebih banyak berisiko lebih rendah terkena kanker tertentu, terutama kanker paru-paru, perut dan prostat. Zat lycopene yang terkandung dalam tomat memberi efek perlindungan ini. Makan tomat dengan sedikit minyak zaitun, membantu lycopene terserap lebih baik oleh tubuh.

2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Tomat mengandung nutrisi penting, seperti niacin, asam folat dan vitamin B6, yang terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung. Satu studi menemukan bahwa perempuan yang mengkonsumsi 7 sampai 10 produk tomat per minggu memiliki risiko penyakit jantung 29 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang mengonsumsi kurang dari satu setengah produk tomat.

3. Obat Penderita Diabetes

Tomat membantu mengendalikan gula darah karena mengandung kandungan kromium tinggi. Tomat pilihan makanan ringan yang bagus untuk penderita diabetes. Ketika gula darah merosot, penderita merasa murung, lesu, mudah marah, dan kelaparan, meningkatkan keinginan untuk mencari banyak makanan yang tidak tepat. Keinginan itu bisa diredakan dengan mengunyah tomat sebelum rasa lapar memuncak.

4. Menurunkan Kolesterol

Tomat mengandung vitamin B dan potasium. Vitamin B dan potasium dikenal menurunkan kadar kolesterol tinggi dan mengurangi risiko stroke dan serangan jantung. Tomat makanan sehat bagi jantung.

5. Mencegah Kerusakan DNA

Tomat kaya akan antioksidan penting seperti vitamin C dan vitamin A. Vitamin ini bekerja untuk menangkis kerusakan DNA akibat radikal bebas. Tomat juga dapat membantu untuk menangkal penyakit terkait usia seperti aterosklerosis dan diabetes.

6. Baik Untuk Mata

Tak ingin cepat-cepat memakai kaca mata atau mengalami gangguan penglihatan? Tomat membantu mecegah gangguan penglihatan karena tomat kaya akan vitamin A.

7. Kurangi Risiko Ginjal

Tomat dipercaya mengurangi risiko ginjal dan batu empedu. Penelitian kesehatan menunjukkan untuk penyakit tersebut sebaiknya tomat dimakan tanpa bijinya.

8. Untuk Rambut dan Kulit

Lycopene banyak digunakan pada pembersih wajah. Nikmati manfaat perawatan kulit dengan masker tomat di wajah selama sekitar 10 menit. Makan tomat juga menyehatkan rambut. Selain dengan cara mengonsumsinya, tomat juga bisa dimanfaatkan sebagai masker rambut, yang berfungsi melembutkan dan mengkilaukan mahkota kepala.

9. Memperkuat Tulang

Tomat yang dilengkapi vitamin K dan kalsium membantu untuk memperkuat tulang. Kalsium dan vitamin K juga bagus untuk memperbaiki jaringan tulang setelah terjadi cedera. Gunakan beberapa tomat dalam salad atau menikmati secangkir hangat sup tomat selama masa pemulihan dari cedera.

10. Bantu Produksi Sperma

Laporan yang diterbitkan oleh Klinik Cleveland di Ohio mengumpulkan hasil studi kelompok-kelompok yang berbeda di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa lycopene meningkatkan jumlah sperma dan kecepatan berenang sperma menuju sel telur, serta mengurangi jumlah sperma yang abnormal.

Sumber: http://www.dw.de

(ameera/arrahmah.com)

Cherif Kouachi pelaku serangan di Charlie Hebdo: Aku dikirim oleh Al-Qaeda Yaman

Posted: 11 Jan 2015 05:25 AM PST

Kuoachi bersaudara

PERANCIS (Arrahmah.com) - Dalam pelarian Kouachi bersaudara pelaku serangan penembakan di kantor majalah satir Perancis yang kerap menghina Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, Charlie Hebdo di Paris, Said dan Cherif Kouachi bersembunyi di dalam sebuah pabrik percetakan di luar Paris.

Di sana mereka akhirnya terbunuh setelah melakukan perlawanan maksimal terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka. Sebelum terbunuh, di tengah pengepungan, Cherif Kouachi sempat berbicara melalui telepon kepada jaringan televisi Perancis pada Jum'at (9/1/2015).

Dalam wawancara ini, Cherif mengaku bahwa dirinya dikirim oleh Al-Qaeda Yaman atau Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP).

Berikut terjemahan transkrip sebagian wawancara antara Cherif dan Igor Sahiri, jurnalis BFMTV Perancis, yang sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh NBC News:

Cherif: Kami memberitahu kalian bahwa kami adalah para pembela Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, dan bahwa aku, Cherif Kouachi, dikirim oleh Al-Qaeda Yaman. Oke?

Pewawancara: Baiklah, baiklah.

Cherif: Aku pergi ke sana dan [Syaikh] Anwar Al-Awlaki rahimahullah lah yang mendanaiku.

Pewawancara: Dan berapa lamakah itu?

Cherif: Itu sebelum dia dibunuh.

Pewawancara: Baiklah, jadi kau datang kembali ke Perancis belum lama ini?

Cherif: Bukan, sudah lama ... Aku tahu dinas rahasia pun tahu, jangan khawatir tentang hal itu. Aku tahu betul bagaimana aku bisa melakukan segala hal dengan baik.

Pewawancara: Baiklah, dan sekarang hanya ada kau dan saudaramu?

Cherif: Itu bukan urusanmu.

Pewawancara: Tapi apakah kalian memiliki orang-orang yang berada di belakang kalian, atau tidak?

Cherif: Itu bukan urusanmu.

Pewawancara: Baiklah, tetapi apakah kalian berencana untuk membunuh lagi dengan nama Allah atau tidak?

Cherif: Membunuh siapa?

Pewawancara: Aku tidak tahu, aku sedang bertanya kepadamu.

Cherif: Apakah kami membunuh warga sipil selama dua hari kalian mencari kami?

Pewawancara: Kalian membunuh jurnalis [Charlie Hebdo].

Cherif: Tapi apakah kami membunuh warga sipil? Warga sipil atau rakyat selama dua hari kalian mengawasi kami? Atau [membunuh] rakyat selama dua hari kalian mencari kami?

Pewawancara: Tunggu, tunggu Cherif, Cherif, apakah kalian membunuh pagi ini?

Cherif: Kami bukan pembunuh. Kami adalah pembela Nabi, kami tidak membunuh perempuan. Kami tidak membunuh siapa pun. Kami membela Rasulullah. Jika seseorang menyinggung Rasulullah maka tak masalah, kami bisa membunuhnya. Kami tidak membunuh perempuan. Kami tidak seperti kalian. Kalian adalah orang-orang yang membunuh perempuan dan anak-anak di Suriah, Irak dan Afghanistan. Bukanlah kami [yang pembunuh]. Kami memiliki aturan dalam Islam.

Pewawancara: Tapi kalian berusaha membalas dendam di sini, kalian menewaskan 12 orang.

Cherif: Ya, karena kami berusaha melakukan pembalasan. Kau baru saja mengatakannya dengan baik. Kau yang bilang sendiri, kami berusaha melakukan pembalasan.

(banan/arrahmah.com)

Jenazah tokoh senior Al-Qaeda Abu Anas Al-Libi yang meninggal dalam penahanan AS tiba di Libya

Posted: 10 Jan 2015 11:45 PM PST

Abu Anas Al-Libi

LIBYA (Arrahmah.com) - Abu Anas Al-Libi, tokoh senior Al-Qaeda yang ditangkap oleh pasukan khusus AS di Libya, telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit di AS, ungkap salah seorang putranya pada Sabtu (3/1/2015) lalu. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Abdel Mouin mengatakan kepada CNN melalui telepon dari Tripoli bahwa pihak keluarga diberitahu oleh pengacaranya di Amerika Serikat bahwa Abu Anas, yang nama aslinya adalah Nazih Al-Ruqaii, meninggal dunia di rumah sakit hari Jum'at (2/1) malam.

Jenazah Abu Anas baru tiba di rumahnya di Tripoli, Libya, seminggu kemudian pada hari Jum'at (9/1).

"Menurut rencana, jenazah tiba pada Kamis (8/1) siang dan akan dimakamkan pada Jum'at (9/1) pagi. Akan tetapi, masalah pesawat membuat jenazah datang terlambat. Jenazah tiba di bandara pada malam Jum'at, diterbangkan dari Washington," kata anak Abu Anas, sebagaimana dilansir arabi21.com pada Jum'at (9/1).

Abu Anas dituduh berperan dalam pemboman tahun 1998 terhadap Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania. Dua pemboman tersebut menewaskan 224 orang, termasuk 12 warga Amerika, dan melukai ribuan lainnya.

Sebuah dokumen yang diajukan di pengadilan pada Sabtu (10/1) oleh Departemen Kehakiman mengatakan Abu Anas meninggal setelah tiba-tiba kesehatan memburuk.

Pada hari Rabu, saat surat itu diajukan, hakim yang memimpin sidang mengatakan, ia "dijemput dari Metropolitan Correctional Center ke sebuah rumah sakit New York akibat komplikasi yang tiba-tiba dialaminya di tengah masalah medis yang sudah lama ia derita."

Meskipun menjalani perawatan di rumah sakit, katanya, kondisinya tetap memburuk dengan cepat dan ia meninggal pada Jum'at (2/1) malam.

"Kami memahami bahwa, selain pengacaranya, seorang Imam bersama dengan (Abu Anas) di rumah sakit itu dan pengurusan yang tepat sedang disusun dengan keluarganya," menurut isi surat itu.

Mouin mengatakan kepada CNN bahwa kesehatan ayahnya telah memburuk sejak tentara Angkatan Darat Delta Force AS menangkapnya di depan rumah keluarganya di Tripoli pada Oktober 2013 lalu.

Mouin mengatakan ayahnya, yang menderita hepatitis C, telah berada di rumah sakit dalam keadaan koma sebelum kematiannya. Dia mengatakan ayahnya juga telah menderita kanker hati sejak penangkapannya.

Keluarga menyatakan pemerintah AS "bertanggung jawab penuh" untuk apa yang terjadi padanya, kata Mouin.

Jenazah Abu Anas Al-Libi (rahimahullah)

Jenazah Abu Anas Al-Libi (rahimahullah)

Mouin sebelumnya telah mengatakan bahwa keluarga telah mendesak pemerintah AS untuk mengizinkan mereka untuk mengunjungi Abu Anas, namun mereka malah menolaknya.

Abu Anas Al-Libi adalah tokoh senior Al-Qaeda dan termasuk orang dekat Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah saat di Afghanistan. Sebelum bergabung dengan Al-Qaeda, Abu Anas aktif di Kelompok Pejuang Islam Libya.

Abu Anas didakwa pada tahun 2001 oleh pengadilan federal di Distrik Selatan New York dengan tuduhan konspirasi untuk membunuh warga AS, pembunuhan, perusakan bangunan Amerika dan properti pemerintah serta perusakan utilitas pertahanan nasional Amerika Serikat.

Lebih dari satu dekade kemudian, ia ditangkap AS di jalan di depan rumahnya saat ia kembali dengan mobilnya usai shalat subuh.

Ia kemudian ditahan di sebuah kapal Angkatan Laut AS selama beberapa hari - di mana ia diinterogasi oleh anggota tim interogasi tahanan - sebelum dibawa ke New York.

Ketika ia muncul di pengadilan federal di New York, ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan "terorisme" yang diajukan terhadapnya dan mengatakan kepada hakim ia tidak memainkan peran dalam serangan tahun 1998.

(banan/arrahmah.com)

Kondisi pengungsi Uighur di Thailand memprihatinkan, 1 balita tewas

Posted: 10 Jan 2015 11:00 PM PST

kondisi pengungsi Uighur di Thailand pada 14 Maret 2014

BANGKOK (Arrahmah.com) - Kondisi para pengungsi Uighur di enam pusat penahanan di ratusan rumah Thailand sangat menyedihkan. Mereka terancam penyakit dan kematian, menurut seorang pembuat film Uighhur yang mengunjungi dua dari pusat karantina, sebagaimana dilaporkan Radio Free Asia (RFA) pada Rabu (7/1/2015).

Abdurahman Ozturk, sang sineas, mengatakan penilaiannya didasarkan pada wawancara dengan para pengungsi tak dikenal di pusat-pusat karantina. Wawancara itu merupakan bagian dari dokumenter ia membuat sekitar Uighhur imigran di Asia Tenggara.

Sebanyak 300 pengungsi Uighur -yang melarikan diri dari Pemerintah Cina yang tiran- ke Thailand sekitar 10 bulan yang lalu telah menyatakan bahwa mereka adalah warga negara Turki. Sementara, Pemerintah Thailand dan media internasional mengatakan mereka adalah Muslim Uighur dari Xinjiang di mana kelompok minoritas mengeluh diskriminasi etnis oleh pemerintah Cina.

Ozturk, yang juga presenter televisi di stasiun televisi berbahasa Uighhur, Erk TV yang berbasis di Istanbul, mengatakan pihak berwenang Thailand memungkinkan ia untuk mengunjungi bagian laki-laki dari fasilitas penahanan di Bangkok.

"Anda tidak bisa membayangkan situasi imigran yang sulit," katanya tentang tahanan. "Kebanyakan dari mereka menderita penyakit kulit yang disebabkan oleh trauma, penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya, kebersihan yang buruk dan cuaca panas atau hujan," katanya.

"Mereka tidur di lantai semen, dan mereka tidak memiliki tempat yang tepat untuk mandi atau mencuci pakaian mereka."

Pemerintah Thailand menemukan pengungsi Uighur pada Maret tahun lalu dalam serangan di kamp yang diduga sebagai basis penyelundupan manusia di sebuah perkebunan karet di Songkhla, kota di Thailand selatan dekat perbatasan dengan Malaysia.

Setelah pihak imigrasi Thailand menduga mereka Muslim Uighhur yang melarikan diri dari barat laut Cina, mereka menyatakan mereka imigran ilegal.

Hampir 170 wanita dan anak-anak ditempatkan di tempat penampungan milik pemerintah di Songkhla, sedangkan orang-orang itu pindah ke pusat-pusat penahanan imigrasi di lokasi lain sampai kebangsaan mereka dapat diverifikasi, menurut laporan sebelumnya.

Pada bulan November, sumber mengatakan kepada RFA bahwa kondisi miskin di tempat penampungan di Songkhla telah memaksa lebih dari 100 kebanyakan perempuan dan anak-anak dari kelompok untuk melarikan diri, meskipun banyak telah direbut kembali oleh pemerintah.

Ozturk mengatakan para tahanan yang berbicara dengannya juga menderita secara psikologis dan telah kehilangan harapan tentang masa depan.

"Kau pikir, 'Bagaimana orang bisa menghabiskan hidup mereka sehari-hari tanpa privasi dan tanpa harapan untuk masa depan?" katanya. "Di beberapa tempat 50 sampai 60 orang tinggal bersama dalam satu kamar, dan di tempat lain ada ratusan. Mereka hidup, tidur dan disimpan bersama-sama seperti ternak di bawah pengawasan yang ketat."

Abdullah, balita Uighur yang terkena TBC di pusat karantina imigran Hat Yai, Thailand

Abdullah, balita Uighur yang meninggal akibat terkena TBC di pusat karantina imigran Hat Yai, Thailand

Pusat karantina Hat Yai
Ozturk juga mengunjungi pusat penahanan kedua di Hat Yai, kota lain di Thailand selatan dekat perbatasan dengan Malaysia, di mana seorang anak tiga tahun bernama Abdullah meninggal di rumah sakit setempat.

Ia mengatakan dokter mengatakan kepadanya bahwa Abdullah sendirian di ranjang rumah sakit selama sekitar 45 hari tanpa orang tua atau kerabat lainnya sebelum ia meninggal bulan lalu. Dokter di rumah sakit juga mengatakan Abdullah adalah tahanan ketiga dari pusat penahanan Hat Yai yang tewas, menurut Ozturk.

Abdullah telah menderita TBC selama sekitar dua bulan di penampungan tetapi tidak dapat pulih karena kondisi tidak higienis di fasilitas yang terlampau ramai, menurut Sayyid Abdulkadir Tumturk. Ia berkebangsaan Turki yang menyebutkan nama keluarga anak itu dan mewakili organisasi Uighur Turki yang berbasis di Turkestan Timur, Asosiasi Kebudayaan dan Kerjasama.

Beberapa kantor organisasi hak asasi manusia dan amal internasional telah menyediakan bantuan kemanusiaan kepada para tahanan, kata Ozturk.

Seorang Muslim Thailand bernama Ismail yang bekerja di organisasi Masyarakat Muslim Thailand di wilayah selatan mengatakan organisasinya telah menyampaikan makanan-makanan halal yang diperbolehkan dalam pedoman diet Islam dua kali sehari untuk para tahanan di tempat penampungan Hat Yai, menurut Ozturk.

Kemungkinan relokasi

Turki berusaha untuk membawa pengungsi Uighur pindah ke ibukota Ankara.

Para pengungsi tidak akan dikembalikan ke Cina di mana mereka bisa menghadapi penganiayaan oleh otoritas, lapor koran harian Sabah Turki.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pihak berwenang Cina sebagai pemerintahan ringan tangan di Xinjiang. Pemerintah Cina dilaporkan telah melakukan serangan kekerasan polisi pada rumah tangga Uighur, pembatasan praktik Islam, dan pembatasan pada budaya dan bahasa orang-orang Uighur, sehingga mendorong banyak orang untuk melarikan diri ke luar negeri.

Sebuah lonjakan kekerasan di wilayah Xinjiang, rumah bagi jutaan orang Uighur sebagian besar Muslim, telah menewaskan ratusan orang selama dua tahun terakhir. Cina telah menyalahkan kekerasan teroris dan pemberontak Islam yang ingin mendirikan sebuah negara merdeka atas kondisi itu.

Banyak orang Uighur yang dipulangkan dari berbagai negara yang mereka telah melarikan diri telah dihukum dengan tidak adil oleh Pemerintah Cina.

Human Rights Watch telah menunjukkan bahwa pemerintah Cina sering menuduh Uighur, terutama mereka yang mencari suaka, sebagai teroris atau separatis tanpa bukti substansial. Allahu yahfidz. (adibahasan/arrahmah.com)

"Israel" intensifkan latihan militer di Tepi Barat

Posted: 10 Jan 2015 10:30 PM PST

tentara zionis yahudi  israel

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Sumber-sumber zionis mengungkapkan bahwa militer "Israel" penjajah mulai melakukan latihan intensif di berbagai wilayah di Tepi Barat. Latihan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan perlawanan yang mungkin terjadi, demikian menurut laporan intelijen zionis, sebagaimana dilaporkan Pusat Informasi Palestina pada Ahad (11/1/2015).

Surat kabar zionis Ma'arev mengatakan, "Militer sedang mengkaji skenario-skenario perlawanan di lapangan dan memburuknya situasi keamanan dalam waktu dekat ke depan."

Ma'arev mengutip dari salah seorang pejabat militer di Komando Wilayah Tengah Militer "Israel", dia mengatakan, "Untuk pertama kalinya sejak 10 tahun dilakukan latihan seperti ini." Dia menyatakan, "Tujuan utama dari latihan ini adalah meningkatkan kemampuan dalam menghadapi situasi-situasi sulit dan menyiapkan pasukan militer untuk kondisi-kondisi darurat."

Surat kabar zionis ini menyebutkan, "Sesuai laporan intelijen "Israel", tercatat terjadi peningkatan serangan Palesstina antara Juli hingga Desember 2014. Sebanyak 1866 serangan menggunakan batu dan molotov ke kendaraan-kendaraan zionis. Total serangan pada tahun 2014 mencapai 4500 serangan di Tepi Barat dan al Quds, sementara pada tahun 2013 sebanyak 2672 serangan.

Dalam laporan itu disebutkan, "Para aktivis Gerakan Perlawanan Islam Hamas berusaha melaksanakan serangan-serangan melalui instruksi dari para tawanan yang telah bebas dan dideportasi ke Jalur Gaza atau mereka yang ada di Turki. Tujuannya untuk mengganti Tepi Barat yang relatif tenang sejak proses pagar keamanan diterapkan dan di tengah-tengah upaya politik dengan pihak Otoritas Palestina." (adibahasan/arrahmah.com)

Mesir mulai menghancurkan 1.220 rumah di Rafah

Posted: 10 Jan 2015 09:32 PM PST

SINAI (Arrahmah.com) - Pemerintah setempat di Sinai memulai tahap kedua dari rencana untuk menggusur ribuan keluarga Mesir yang rumahnya berada dalam jarak 500 meter dari perbatasan dengan Gaza, dalam persiapan untuk pembuatan zona penyangga, sebagaimana dilansir oleh MEMO.

Gubernur provinsi Sinai Utara Mayor Jenderal Abdul Fattah Hrahoor mengatakan: "Pemerintah Mesir memutuskan untuk menggusur sepenuhnya kota Rafah yang berada di perbatasan dengan Jalur Gaza."

Dalam pernyataan pers, ia mengatakan: "Dalam rangka membangun zona penyangga di perbatasan dengan Jalur Gaza, perlu untuk menghilangkan kota Rafah seluruhnya."

"Sebuah daerah perumahan bagi keluarga yang mengungsi dari kota Rafah akan dibangun," jelasnya.

Pemerintah Mesir telah memutuskan untuk mengkompensasi masing-masing keluarga yang tergusur dengan 1.500 pound Mesir ($ 210) untuk menutupi biaya menyewa rumah sementara sampai pembayaran kompensasi finansial penuh.

Sumber Mesir menjelaskan bahwa tahap kedua dari rencana ini adalah untuk mendirikan zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza termasuk evakuasi dan pembongkaran 1.220 rumah di kota Rafah dan menggusur sekitar 2,044 keluarga, setelah mengevakuasi sebanyak 837 rumah yang dihuni oleh 1.156 keluarga di tahap pertama, yang berakhir bulan lalu.

Tindakan Mesir yang menggusur ribuan warga di Rafah memicu kemarahan ekstrim dari warga Rafah terhadap apa yang digambarkan oleh para aktivis sebagai "Nakba kedua Sinai", dimana Nakba pertama ditandai dengan migrasi mereka setelah pendudukan "Israel" di Sinai pada tahun 1967.

(ameera/arrahmah.com)

Al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan terhadap Charlie Hebdo di Paris

Posted: 10 Jan 2015 08:30 PM PST

SC

YAMAN (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) menyatakan serangan terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Paris sebagai pembalasan bagi mereka yang melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, ungkap seorang anggota kelompok Al-Qaeda yang berbasis di Yaman itu kepada Associated Press pada Jum'at (9/1/2014).

Sebuah edisi majalah Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), Inspire, sebelumnya dilaporkan pernah memuat sebuah poster 'Wanted' berisi pesan perburuan: 'Hidup atau Mati bagi Mereka yang Melakukan Kejahatan terhadap Islam'.

Poster itu memuat daftar pelaku yang telah menyinggung Islam. Salah satu orang yang masuk dalam daftar itu adalah Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi majalah anti-Islam "Charlie Hebdo" di Paris, Perancis. Selama ini Charbonnier hidup di bawah perlindungan polisi karena telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan atas dirinya akibat ulahnya yang seakan tak pernah kapok menghina Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.

Seorang saksi mata mengatakan salah satu dari pelaku serangan pada hari Rabu (7/1) itu terdengar meneriakkan: "Kami telah membunuh Charlie Hebdo. Kami telah membalas [penghinaan terhadap] Nabi!"

Pemimpin redaksi dan kartunis penghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, Stephane Charbonnier, pun termasuk di antara 12 orang yang tewas dalam serangan itu.

Charbonnier, yang dikenal dengan panggilan Charb, dan jajarannya tewas di markas majalah Charlie Hebdo, dimana mereka mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Salah satu dari dua bersaudara Kouachi yang terlibat dalam serangan itu pernah pergi ke Yaman pada tahun 2011 dan juga menerima pelatihan serta berjuang bersama kelompok itu, menurut pejabat AS dan Yaman. Intelijen AS menjelaskan kepada AP bahwa Said Kouachi dilatih dalam persiapan untuk kembali dan melancarkan sebuah serangan.

Jika pernyataan oleh anggota Al-Qaeda ini dikonfirmasi, serangan yang menewaskan 12 orang tersebut akan menjadi serangan kali pertama cabang Al –Qaeda di Yaman yang telah berhasil melakukan operasi di Barat setelah sedikitnya dua upaya sebelumnya.

Segera setelah itu, ulama senior AQAP Syaikh Haris An-Nadhari mengeluarkan rekaman di akun Twitter AQAP yang berisi pernyataan terhadap "serangan yang diberkati di Paris." Dia menyebut Perancis sebagai "biang kekufuran yang menghina Nabi." Dia memuji para pelaku serangan sebagai "pahlawan mujahidin" yang menurutnya "mengajarkan mereka [para penghina Nabi] sebuah pelajaran dan batas-batas kebebasan berbicara."

Syaikh An-Nadhari tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun dia menambahkan, "Bagaimana kita bisa tidak melawan orang-orang yang menyakiti nabi kita, memfitnah agama kita dan memerangi kaum Muslimin."

Untuk Perancis, dia berkata, "Sebaiknya kalian berhenti menyerang Muslim sehingga kalian dapat hidup dengan tenang. Tetapi jika kalian mengharapkan perang, maka bersukacitalah, kalian tidak akan menikmati kedamaian selama kalian memerangi Allah dan Rasul-Nya serta memerangi umat Islam."

Anggota AQAP mengatakan kepada AP bahwa AQAP masih menunda deklarasi resmi mengenai tanggung jawab terhadap serangan tersebut karena alasan keamanan.

"Kepemimpinan AQAP mengarahkan operasi-operasi dan mereka telah memilih target mereka dengan hati-hati sebagai pembalasan atas "kehormatan" Nabi [yang dinodai]," kata anggota Al-Qaeada itu. Dia mengatakan Perancis menjadi sasaran "karena perannya yang jelas dalam perang melawan Islam dan bangsa-bangsa yang tertindas."

Dia memperingatkan bahwa "menyentuh kesucian Islam dan melindungi orang-orang yang membuat penghujatan [terhadap Islam] harus dibayar dengan harga yang mahal dan hukuman yang berat," dan bahwa "kejahatan negara-negara Barat, yang didalangi Amerika, Inggris dan Perancis akan menjadi bumerang jauh di rumah mereka."

Dia mengatakan AQAP akan melanjutkan kebijakan Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, yakni "memukul kepala ular... sampai Barat mundur." Dia juga mengutip peringatan Amir Al-Qaeda terdahulu Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah mengenai konsekuensi dari penghujatan terhadap kesucian Islam.

Anggota AQAP itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak diizinkan oleh kelompoknya untuk memberitahukan namanya. Pernyataan yang sama dalam bahasa Arab kemudian juga diposting di Twitter oleh pengguna yang dikenal sebagai para pendukung AQAP.

Para saksi serangan pada Rabu (7/1) di Paris mengatakan Said Kouachi (34), salah satu pelaku serangan yang menyerbu kantor Charlie Hebdo, dalam serangan itu mengakui keterkaitannya dengan kelompok Yaman.

Sementara adiknya, Cherif Kouachi (32), pernah dihukum dengan tuduhan "terorisme" pada tahun 2008 karena hubungannya dengan sebuah jaringan pengiriman mujahidin untuk melawan pasukan salibis AS di Irak.

Dua bersaudara Kouachi telah gugur pada Jum'at (9/1) setelah melakukan perlawanan terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka dalam akhir pengejaran yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut sejak aksi serangan itu.

Seorang pejabat keamanan Yaman mengatakan Said Kouachi diyakini telah berjuang Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) pada tahun 2011 di provinsi Abyan.

Pada saat itu, para pejuang Al-Qaeda telah mendapatkan kemenangan selama perlawanan yang akhirnya menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Para mujahid merebut beberapa kota besar dan kota-kota di bagian selatan negara itu.

Provinsi Abyan merupakan kubu Al-Qaeda di mana kelompok itu meluncurkan serangan terhadap pasukan pemerintah boneka dan serangan-serangan baru mereka untuk merebut lebih banyak wilayah.

Pejabat Yaman kedua berkata Kouachi diyakini merupakan di antara ratusan orang asing yang dideportasi pada tahun 2012, ketika pemerintah mengeluarkan banyak mahasiswa asing. Deportasi tersebut dilakukan karena pemerintah Yaman takut para mahasiswa asing itu berada di sana dengan alasan belajar bahasa Arab namun pada kenyataannya berhubungan dengan Al-Qaeda.

Kelompok ini juga disebut-sebut bertanggung jawab atas upaya untuk meledakkan sebuah pesawat trans-Atlantik ketika seorang Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab, yang belajar di London, dilaporkan mencoba meledakkan sebuah bom yang disembunyikannya.

Dia diduga mengklaim kepada penyelidik bahwa oknum AQAP melatih dirinya di Yaman, melengkapinya dengan alat peledak berkekuatan besar dan mengatakan kepadanya mengenai apa yang harus dilakukan.

Abdulmutallab juga memperingatkan bahwa ada orang lain seperti dirinya yang akan segera melancarkan serangan.

AQAP diyakini muncul di Arab Saudi pada Mei 2003, ketika menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom istisyadiyah simultan pada tiga kompleks perumahan Barat di Riyadh, yang menewaskan 29 orang.

Salah seorang pejuangnya, Ibrahim, diklaim telah membuat bom serta perangkat yang digunakan oleh Abdulmutallab dalam upaya yang tidak berhasil untuk menghancurkan A330 Northwest Airlines Airbus pada Hari Natal 2009.

Dengan dalih melawan AQAP, Amerika Serikat telah melakukan sejumlah serangan pesawat tak berawak terhadap kelompok itu dan kamp pelatihan jihadnya, yang juga telah menjadi fokus bagi Perancis, Belgia, Inggris dan Jerman serta Afrika Utara.

(banan/arrahmah.com)

Titik terang dari AQAP atas insiden Charlie Hebdo

Posted: 10 Jan 2015 07:50 PM PST

b68hcvcciaaqrak_small

PARIS (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, setelah begitu banyak analisis dan teori konspirasi bermunculan sebagai reaksi atas insiden penembakan di Charlie Hebdo Paris, Perancis, akhirnya terdapat sebuah titik terang disampaikan oleh Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), sebagaimana dilansir Huffington Post, Jum'at (09/1/2015).

Secara tegas AQAP menjelaskan bahwa serangan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris merupakan balasan bagi mereka yang menodai "kehormatan" Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Hal tersebut disampaikan oleh seorang anggota AQAP kepada sejumlah kantor pers pada Jumat (09/1).

Said Kouachi, salah seorang dari dua bersaudara yang terlibat dalam serangan itu diakui pernah pergi ke Yaman pada 2011. Ia pernah menerima pelatihan serta bergabung bersama AQAP, ujar pejabat AS dan Yaman.

Intelijen AS menjelaskan kepada kantor berita Asosiation Pers (AP) bahwa Said Kouachi, salah satu pelaku, dilatih dalam rangka persiapan pulang ke negaranya dan melancarkan serangan.

Dengan demikian, telah terkonfirmasi bahwa operasi kali ini menjadi operasi AQAP yang sukses di negara Barat, setelah dua kali gagal.

Sesaat setelah serangan, ulama senior AQAP Syaikh Harits al-Nadhari mengungkapkan dalam akun Twitternya bahwa operasi tersebut sebagai "serangan yang diberkahi". Beliau juga menyebut bahwa Perancis itu "najis" dan menyebut mereka "pemimpin yang berselingkuh yang menghina nabi."

Syaikh Harits juga memuji para penyerang yang diungkapkan sebagai "pahlawan Mujahidin" yang menurutnya "mengajarkan mereka (orang-orang kafir) pelajaran dan batas-batas kebebasan berbicara."

Syaikh Harits membuat pernyataan singkat saja, tanpa memberikan pengakuan langsung telah bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Ia menambahkan, "Bagaimana mungkin kita diam tidak melawan orang-orang yang menyakiti nabi, memfitnah agama kita dan memerangi orang Islam."

Ia melanjutkan pernyataannya yang ditujukan kepada Perancis, "Lebih baik bagi Anda untuk berhenti menyerang umat Muslim sehingga Anda dapat hidup dengan damai. Tetapi jika Anda terus menyerang, kemudian bersukacita, Anda tidak akan menikmati perdamaian selama Anda memerangi Allah dan nabi-Nya dan memerangi umat Islam."

Tidak dijelaskan mengapa Syaikh Harits tidak langsung mengatakan AQAP yang berada di balik serangan itu. Anggota itu mengatakan kepada AP (Assosiation Press) bahwa AQAP menunda deklarasi resmi karena "alasan keamanan."

"Pemimpin AQAP mengarahkan operasi dan mereka telah memilih target mereka dengan hati-hati sebagai balas dendam atas kehormatan nabi," kata anggota Al-Qaeda lainnya. Ia mengatakan, Perancis menjadi sasaran "karena peran Perancis yang jelas dalam perang melawan Islam dan bangsa-bangsa yang tertindas."

Ia memperingatkan bahwa mereka yang "mengganggu kesucian Islam dan melindungi orang-orang yang melecehkan (Islam) akan membayar harga "mahal" dan hukuman yang berat". "Kejahatan negara-negara Barat, termasuk Amerika, Inggris dan Perancis akan menjadi bumerang dalam di negara mereka," tegasnya.

Ia mengatakan, AQAP akan melanjutkan kebijakan pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri yaitu "memukul kepala ular… sampai Barat "bertekuk lutut"."

Ia juga mengutip peringatan pemimpin Al-Qaeda, Syaikh Usamah bin Ladei tentang konsekuensi melecehkan kesucian Islam.

Anggota AQAP ini berbicara dengan tidak menyebutkan nama karena tidak diizinkan oleh pemimpinnya. Pernyataan yang sama dalam bahasa Arab kemudian diposting di Twitter oleh akun yang dikenal sebagai pendukung AQAP.

Beberapa saksi serangan di Paris mengatakan bahwa Said Kouachi, kakak dari dua bersaudara yang menyerbu kantor Charlie Hebdo, mengaku anggota AQAP selama aksinya tersebut. Adiknya yang berusia 32 tahun , Cherif Kouachi, pernah dihukum atas tuduhan terorisme pada tahun 2008, karena ia terlibat dalam jaringan pengiriman jihadis untuk melawan pasukan AS di Irak.

Mereka berdua akhirnya terbunuh pada Jumat (09/01) dalam bentrokan senjata dengan polisi Prancis.

Seorang pejabat keamanan Yaman berkata bahwa Said Kouachi diyakini telah berjuang dengan AQAP pada tahun 2011 di provinsi Abyan.

Pada saat itu, para pejuang AQAP mengambil keuntungan dari kekosongan keamanan selama pemberontakan yang akhirnya menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Mujahidin merebut beberapa desa dan kota di bagian selatan negara itu. Provinsi Abyan merupakan basis AQAP, yang melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah untuk merebut lebih banyak wilayah.

Pejabat Yaman lainnya mengatakan bahwa Kouachi diyakini berada di antara ratusan orang asing yang dideportasi pada 2012 silam, ketika pemerintah mengusir banyak mahasiswa asing. Hal itu karena ada indikasi keberadaan mereka di Yaman karena berhubungan dengan Al-Qaeda, bukan untuk belajar.

Kedua pejabat tersebut berbicara kepada Associated Press (AP) tanpa menyebutkan nama karena penyelidikan tentang Kouachi saat tinggal di Yaman sedang berlangsung.

Para pejabat AS percaya otoritas Perancis mengetahui bahwa Kouachi melakukan perjalanan ke Yaman, tetapi Prancis tidak mengetahui apa yang dilakukan mereka di negara tersebut. Namun, pihak berwenang Perancis menempatkan Kouachi bersaudara dalam pengawasan ketat ketika mereka pulang ke Perancis.

Para pejabat percaya bahwa mereka menjalani kehidupan di Prancis seperti biasa, sehingga Perancis menilai bahwa mereka kurang mengancam dan pengawasan terhadap mereka dikurangi.

Seorang pejabat penegak hukum Amerika mengatakan, Kouachi bersudara memiliki cukup banyak kekhawatiran sehingga masuk dalam daftar larangan terbang. Dia berbicara dengan tidak menyebutkan nama untuk kepentingan investigasi yang sedang berlangsung.

Upaya-upaya AQAP

Sebelumnya, Al-Qaeda Yaman melakukan upaya untuk mengebom sebuah pesawat jet penumpang Amerika di Detroit pada Desember 2009.

Calon pelaku bom diri yang berkewarganegaraan Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab gagal meledakkan bahan peledak di tubuhnya. Ia pergi ke Yaman untuk mempersiapkan serangan itu dan mungkin telah bertemu dengan ulama Amerika-Yaman Syaikh Anwar al-Awlaki, yang terkait dengan Al-Qaeda. Adapun Al-Awlaki, beliau terbunuh dalam serangan pesawat drone AS pada September 2011.

Pada tahun 2010, AQAP juga telah berusaha untuk mengirim bom dalam bentuk paket yang dikirim ke target di Amerika Serikat, tetapi paket dicegat dalam penerbangan melalui Eropa dan Uni Emirat Arab. Wallahua'lam bish shawab.

(adibahasan/arrahmah.com)

Ribuan orang di Jerman menghadiri pawai menentang kelompok anti Islam

Posted: 10 Jan 2015 07:15 PM PST

ribuan orang di Jerman menghadiri pawai menetang kelompok anti Islam

DRESDEN (Arrahmah.com) - Ribuan imigran dan warga Jerman turun ke jalan pada Sabtu (10/1/2015) untuk memprotes kelompok akar rumput sayap kanan dan gerakan anti-Islam-nya di Jerman.

Sekitar 35.000 pengunjuk rasa menghadiri pawai besar-besaran di kota timur Dresden untuk memprotes kelompok anti-Islam yang menyebut dirinya Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, atau PEGIDA, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency.

Demonstran Anti-Pegida memegang spanduk yang mengatakan:. "Teman saya adalah seorang Muslim," "Dresden terbuka kepada dunia," dan "melawan rasisme"

Walikota Orosz selama protes anti-PEGIDA mengatakan, "Kami tidak akan terpecah oleh kebencian."

Dia juga menegaskan bahwa demonstrasi anti Islam yang diusung oleh PEGIDA menyebabkan kecemasan di seluruh dunia, PM Tillich mengatakan, "Kami mencintai kebebasan dan demokrasi, berpikiran terbuka, toleran, peduli dan solidaritas."

"Anda tidak bisa secara obyektif berbicara dengan orang-orang, yang terpolarisasi terhadap orang asing dan memiliki fobia terhadap orang asing dan imigran dan pencari suaka," tambahnya.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere juga bergabung dengan demonstrasi anti-PEGIDA.

Sedangkan dari kelompok PEGIDA sendiri berharap bisa mengumpulkan lebih dari 18.000 orang pada Senin besok untuk menggelar aksi setelah terjadinya serangan mematikan terhadap majalah penghina ISlam di Paris Perancis yang menewaskan 17 orang.

PEGIDA baru-baru ini menjadi berita utama di Jerman dan di luar negeri. Kelompok ini memulai protes mingguan di Dresden pada bulan Oktober dengan mengumpulkan sekitar 500 pengunjuk rasa, bahkan secara signifikan meningkatkan basis dukungannya dalam waktu tiga bulan.

PEGIDA telah mengilhami beberapa kelompok di kota-kota besar Jerman lainnya, seperti KOEGIDA di Cologne, HAGIDA di Hamburg dan BAERGIDA di Berlin.

Gerakan anti-Islam dan kelompok-kelompok anti-fasis melakukan protes di Berlin, Stuttgart, Muenster dan Hamburg.

Jerman telah menyaksikan peningkatan perasaan curiga dan negatif terhadap Muslim dalam beberapa bulan terakhir saat ekstimis sayap kanan Jerman berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari rasa takut yang berkembang tentang Islam dan Muslim.

(ameera/arrahmah.com)

AQAP's speech regarding the blessed raid in Paris: The Faces Have Been Brightened

Posted: 10 Jan 2015 07:00 PM PST

b68hcvcciaaqrak_small

(Arrahmah.com) - Saturday (10/1/2015), Muwahideen Media published an English translation of Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP)'s speech regarding the blessed raid on an anti-Islamist newspaper, Charlie Hebdo, in France. The speech that released by Al Malahim Media is presented by Syaikh Haris An-Nadhari:

file1_small.jpg

'THE FACES HAVE BEEN BRIGHTENED'

A SPEECH REGARDING THE BLESSED RAID IN PARIS

PRESENTED BY: SHEIKH HARITH AL NITHARI (MAY ALLAH PROTECT HIM)

Praise be to Allah, once more Praise be to Allah. Oh Allah for you is the Praise, you have sufficed your Prophet from those that mocked him, verily for You is Praise. And you have granted victory to your servants the Mujahideen, verily for You is Praise. Oh Allah send Peace and Blessings upon the one who You have sent ahead of the Hour with the sword until You are worshipped alone, he who You have elevated his status, expounded his heart and gave him protection from the people and have made his enemy the one cut off (from prosperity and every good thing in this world and the Hereafter). Oh Allah send Peace and Blessings upon Your servant and Prophet Muhammed the son of Abdullah, the son of Abdul Mutalib, the son of Hashim. He who You have sent as a witness, a bringer of glad tidings and a warner, a caller to Allah by His permission and an illuminating lamp, Peace and blessings be upon him and his family.

Henceforth, the enemies of the Messenger of Allah thought, those that have disbelieved, belied and abused him, the filths from the sons of France; they thought that Allah will not come to the aide of His Messenger. And they thought they were safe from the Power of Allah over them. So they waited, and stayed in wait, thus (the decree of) Allah came upon them from where they had not expected. And Allah empowered (the believers) over them, and punished them through the hands of the believers. 'Say, "Do you await for us except one of the two best things while we wait for you that Allah will afflict you with punishment from Himself or at our hands? So wait; indeed we, along with you, are waiting.'

Some of the sons of France have displayed evil conduct towards the Anbiyaa (Prophets) of Allah. A group of the army of Allah rose against them, and taught them (what is) good conduct and the limits of freedom of speech. An army came to you that loves Allah and His Messenger; they do not fear death and are desirous of Martyrdom in the Path of Allah.

POETRY

For Allah there are men after the Sahabah (Companions of the Prophet), that avenge and give victory to Allah and His Messenger. Indeed by Allah we shall compete with the Sahabah in the defense of Rasoolullah (S.A.W), and we shall follow their example in defending him. And for us in Muhammed Ibn Maslamah (R.A) is a good example, and if the history of Aus and Khazraj is known, then for Allah is another Aus and Khazraj.

Oh heroic Mujahideen, the faces have been brightened, and the hands have been freed, oh how I wish I was among you. Oh Muslims, verily in Jihad against the Kufaar (disbeliever s) is honor in this world and bliss in the Hereafter. How can we not fight those that have wronged the Nabi, have criticized the Religion, and have fought the Believers? Allah says: 'And if they violate their oaths after their covenant, and attack your religion with disapproval and criticism, then fight (you) the leaders of disbelief for surely their oaths are nothing to them –so that they may stop (evil actions).'

France today are among the leaders of disbelief, they insult the Anbiyaa (Prophets), defame the Religion and are fighting the Believers. There is no deterrent for them except that which Allah has decreed; 'Smite (their) necks till when you have killed and wounded many of them, then bind a bond firmly (on them i.e. take them as captives) …'

Oh people of France, until when will you continue to fight Allah and His Messenger, if you submit it shall be better for you. 'Oh mankind! Verily, there has come to you the Messenger (Muhammed S.A.W) with the truth from your Lord. So believe in him, it is better for you. But if you disbelieve, then certainly to Allah belongs all that is in the heavens and the earth. And Allah is Ever All-Knowing, All-Wise.'

Oh people of France, it is better for you that you cease your aggression against the Muslims, perhaps you may then live in safety. But if you refuse except to be at war, then take glad tidings, for By Allah you will never have the pleasure of safety for as long as you wage war against Allah and His Messenger and continue fighting the Believers. 'Say to those who have disbelieved, if they cease (from disbelief), there past will be forgiven. But if they return (thereto), then the examples of those (punished) before them have already preceded (as a warning).

And All Praise is for Allah, Lord of the Worlds.

(banan/arrahmah.com)