Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Lagi, warga sipil Suriah jadi korban serangan udara kini oleh pasukan rezim Nushairiyah

Posted: 08 Jun 2015 05:14 PM PDT

Warga sipil dan anggota pertahanan sipil memeriksa lokasi yang dihantam serangan oleh pasukan rezim Nushairiyah di kota Maarat al-Numan di provinsi Idlib pada 4 Juni 2015. (Foto: AP)

IDLIB (Arrahmah.com) - Serangan udara pengecut oleh pasukan rezim Nushairiyah telah membunuh sedikitnya 49 warga sipil dan meninggalkan mereka yang selamat berteriak ketakutan dalam penderitaan ketika mereka harus menarik mayat dari reruntuhan, menurut laporan aktivis pada Senin (8/6/2015).

Terjadi perbedaan laporan mengenai jumlah korban dalam serangan pengecut tersebut. Komite Koordinasi Lokal mengatakan dua serangan di desa Janoudiyeh di provinsi Idlib telah membunuh 60 warga dan melukai beberapa lainnya. Sedangkan
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan 49 orang gugur termasuk enam anak. Dikatakan angka kematian bisa meningkat karena beberapa orang masih dilaporkan hilang, seperti dilansir AP.

SOHR mengatakan serangan udara menghantam sebuah lapangan di Janoudiyeh dekat kota Jisr Al-Shughur yang direbut oleh Mujahidin Jaisyul Fath pada April lalu. Desa tersebut merupakan rumah bagi para pengungsi yang melarikan diri dari desa-
desa tetangga.

Video yang diunggal ke internet oleh aktivis Suriah menunjukkan keadaan yang kacau, lingkungan penuh asap dengan orang- orang yang berlalu-lalang melewati mobil yang rusak dan jenazah yang tersebar di jalan. Perempuan berteriak saat seorang lelaki dengan cepat menutupi jenazah seseorang dan menarik korban yang terluka dari puing-puing sebelum ambulans tiba.

"Anak saya dibunuh!" seorang pria berteriak. "Kami memerlukan mobil!" ujar pria lainnya berteriak.

Video amatir lainnya memperlihatkan jenazah yang berbaris di tanah. Aktivis Suriah meminta orang-orang untuk mengenali jenazah tersebut dan mengonformasikan kepada pihak berwenang setempat.

Associated Press menyatakan bahwa video tersebut asli dan berkaitan dengan laporan.

Aktivis Suriah mengatakan ribuan orang telah gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah sejak perang dimulai pada Maret 2011.

Serangan terbaru datang tak lama setelah rezim menyerukan pemuda untuk memenuhi kewajiban militer mereka, menjanjikan gaji yang lebih baik bagi pasukan di garis depan di tengah merosotnya pendapatan rezim karena kehilangan banyak wilayah yang
berarti kehilangan banyak sumber pendapatan.

Tentara rezim Nushairiyah telah menghadapi kekurangan sumber daya manusia yang parah saat ribuan tentara membelot atau menghindari tugas mereka. Pengamat mengatakan berkurangnya orang di jajaran militer adalah salah satu faktor di balik
kemajuan pejuang Suriah dalam beberapa bulan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)

Serangan udara pengecut oleh pasukan teroris AS membunuh tujuh warga sipil Suriah

Posted: 08 Jun 2015 04:45 PM PDT

Serangan udara pengecut oleh negara teroris AS telah menewaskan tujuh warga sipil dari satu keluarga yang sama. (Foto: AP)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Serangan udara pengecut oleh militer koalisi pimpinan AS di Suriah utara provinsi Aleppo telah membunuh tujuh warga sipil Suriah-suami istri dan lima anak mereka-ujar laporan aktivis Suriah pada Senin (8/6/2015).

Serangan terjadi di desa Dali Hassan yang dikuasai oleh Daulah Islam (ISIS), ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, seperti dilansir Associated Press.

Abu al-Hassan Marea, aktivis yang saat ini tinggal di Turki dekat perbatasan Suriah, juga mengatakan ia diberitahu oleh aktivis lain di wilayah yang menjadi target serangan bahwa tujuh korban adalah anggota keluarga yang sama.

Tidak ada komentar dari pejabat AS.

Militer koalisi pimpinan AS telah memulai kampanye udara pengecut di Suriah dan Irak sejak September 2014 dan mengklaim serangan mereka menargetkan pejuang ISIS. Namun serangan tersebut tak jarang memakan korban warga sipil dan pejuang dari faksi lain.

Negara teroris Amerika Serikat mengklaim bahwa hanya beberapa warga sipil yang menjadi korban serangan udara yang mereka lancarkan di Suriah dan Irak. Pada akhir Mei, AS mengakui pembunuhan terhadap dua anak dalam serangan udara November 2015. Tetapi aktivis hak asasi manusia memperkirakan banyak warga sipil yang telah terbunuh dalam serangan udara AS sejak operasi dimulai. (haninmazaya/arrahmah.com)

Puluhan pemukim Yahudi menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa

Posted: 08 Jun 2015 04:31 PM PDT

Pemukim ilegal ekstrimis Yahudi mencoba memasuki Masjid Al Aqsa. (Foto: PS)

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Puluhan pemukim ilegal Yahudi memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur pada Ahad (7/6/2015), kata seorang pejabat Palestina.

"Setidaknya 35 pemukim Yahudi, yang didukung oleh polisi "Israel", menyerbu al-Aqsa melalui gerbang Al-Maghribi," ungkap Syaikh Omar Al-Qiswani, direktur Masjid Al-Aqsa, kepada wartawan hari ini (8/6).

"Para pemukim Yahudi mengelilingi kompleks Al-Aqsha, melewati masjid Al-Qibali dan Al-Marwani, sebelum kemudian pergi dari gerbang Al-Rahmah."

Qiswani menambahkan bahwa pemukim mencoba untuk melakukan Ritual Talmud di dekat Kubah Masjid Batu, tapi jamaah Muslim mencegah mereka.

Bagi ummat Islam, Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga di dunia.

"Israel" menduduki Yerusalem Timur (Al-Quds) selama tahun 1967. Yahudi kemudian mencaplok kota suci itu pada tahun 1980, mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi yang sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pada September 2000, serbuan yahudi dengan dipimpin oleh Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua" - sebuah pemberontakan rakyat terhadap pendudukan "Israel" yang menyebabkan ribuan warga Palestina meninggal.

(ameera/arrahmah.com)

WHC Peduli Rohingya #CareRohingya bertolak ke Aceh petang ini

Posted: 07 Jun 2015 11:17 PM PDT

Poster WHC peduli Rohingya

TANGERANG SELATAN (Arrahmah.com) - Menindaklanjuti program WHC Peduli ROhingya #CareRohingya, maka WHC akan memberangkatkan team ke Aceh untuk menyalurkan bantuan yang telah berhasil dikumpulkan.

Rilis WHC yang diterima redaksi siang ini menyebut, Tim ini akan berangkat hari Senin, tanggal 8 Juni 2015. Tim beranggotakan 6 orang, terdiri dari 2 orang tenaga medis, seorang ustadz, 2 orang penasihat lapangan dan seorang jurnalis dari Arrahmah.com, sebagai media partner program WHC Peduli Rohingya #CareRohingya. Tim akan melakukan survey ke lokasi-lokasi pengungsi guna menentukan skala prioritas bantuan, dan kemudian menyalurkannya.

Lebih jauh, ungkap WHC, sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama muslim untuk bisa meringankan beban mereka. Seperti tubuh, saat satu anggota tubuh merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya turut merasakan rasa sakit. Dan selayaknya saudara, saat saudara kita ada yang sedang mengalami kesusahan, maka kita akan berusaha untuk dapat meringankan kesusahannya tersebut. Sebagai perwujudannya, WHC membuat program WHC Peduli Rohingya #CareRohingya. Dari program ini telah dilakukan penggalangan bantuan berupa pakaian, bahan makanan dan dana. Sampai saat ini, telah terkumpul sejumlah pakaian dan dana sebesar Rp. 139.416.067,-

"Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala ridho atas perhatian dan usaha kita dalam menjalankan perintah-Nya, aamiin, aamiin, ya Rabbal 'alaamiin. Jazakumullah khairan katsiran," demikian tutup rilis WHC. (azmuttaqin/arrahmah.com)

Penjelasan tentang sifat binatang dalam diri ISIS

Posted: 07 Jun 2015 08:29 PM PDT

Abu Waheeb, komandan perang IS/ISIS yang kejam

ISIS dan Hawa Nafsu Kebinatangan Mereka
oleh Syaikh Abu Hassan Al-Kuwaiti

(Arrahmah.com) - Hawa Nafsu kebinatangani ISIS terdiri dari kecintaan terhadap wanita, kecintaan terhadap uang dan kekuasaan. Khawarij memiliki nafsu yang sangat besar terhadap wanita, mereka memiliki sejarah lama tentang hal ini, dan mereka mewarisi darah ini di Irak, dari generasi ke generasi. Kita menemukan bahwa alasan mengapa salah satu pendahulu lama mereka, yakni Abdurahman ibn Muljim, membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib, adalah sebagai mas kawin untuk seorang wanita dari kalangan Khawarij bernama Qattam. Ibnu Muljim menyukainya, jadi dia bertanya tentang mas kawinnya (mahar). Dan si Qattam ini meminta agar mas kawinnya adalah agar Ibnu Muljim membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu anhu.

Hal ini menjelaskan kepada kita realitas sifat-sifat dari Khawarij melalui lintasan sejarah dan keinginan mereka, serta bahwa mereka telah buta dari kebaikan dan dari mengikuti kebenaran. Sejarah juga menunjukkan bagaimana tingkah polah orang-orang liar ini dan hawa nafsu kebinatangan mereka yang lebih mendominasi dari pada kebaikan.

Pada saat ini, kita menemukan melalui realitas dan insiden bagaimana Daulah Baghdadiyah/ISIS kewalahan oleh hawa nafsu kebinatangan mereka sendiri, dan bagaimana mereka berusaha memuaskan nafsu kebinatangan ini dengan cara menutup-nutupinya dengan kebaikan serta tampilan yang mempesona. Lihatlah kehadiran pertama mereka di Suriah dan bagaimana mereka memanggil kaum perempuan dari luar negeri untuk meninggalkan rumah mereka dan negara mereka serta keluarga mereka untuk datang kepada mereka!

Serta bagaimana mereka mempermainkan ikatan perkawinan yang suci dan perceraian, Mereka bermain-main dengan ikatan pernikahan, dan banyak dari mereka yang menikah tanpa Wali yang berhak. Dan janganlah kita melupakan kata-kata Syaikh Abu Zubair Al-Asy'ari, semoga Allah menerima beliau, yang menjadi penentang paling sengit atas seruan ISIS ketika mereka membujuk kaum perempuan untuk bermigrasi ke wilayah mereka. Apakah ISIS ini termasuk jenis makhluk yang tidak tahu Ghirah (kecemburuan) dan kedewasaan? Apa kepentingan mereka ketika menyerukan kepada kaum perempuan untuk meninggalkan rumah dan anak-anak mereka, dalam rangka melakukan perjalanan menuju kepada 'kekhalifahan' mereka?

Masih ingat bukan, bagaimana ISIS mempublikasikan konflik pertamanya terhadap Mujahidin, dan bagaimana mereka bermain dengan isu perempuan (diperkosa) serta bagaimana mereka mengklaim sebagai penyelamat kaum perempuan yang tertindas. Mereka membuat pengikut mereka panik terhadap fraksi lain dan memprovokasi keinginan mereka untuk membunuhi anggota faksi lain serta menggunakan masalah ini untuk mendapatkan simpati dalam propaganda media mereka.

Dan sekarang, kita mengetahui bahwa dalam pertempuran mereka yang menargetkan Mujahidin serta merampas wilayah-wilayah yang telah dibebaskan, MEREKA MENGAMBIL PAKSA perempuan Muslim sebagai budak, sebagaimana yang diinginkan oleh pejuang dan para ahli hukum mereka. Dan ini sering terjadi.

Dan saya akan menyebutkan beberapa insiden yang berhasil kita rekam atas mereka, sebagaimana yang diakui sendiri oleh ISIS. Seperti kelakuan anggota ISIS yang melanggar kehormatan seorang Muslimah di Al-Mayadeen. Dan sebelumnya anggota ISIS juga melanggar kehormatan seorang anak gadis di Atma! Hanya kepada Allah kami meminta perlindungan dan keamanan.

Demikianlah, nafsu kebinatangan mereka telah membuat mereka melakukan tidak kejahatan. Mereka percaya bahwa faksi bersenjata dan Mujahidin di wilayah yang dibebaskan adalah murtad dan wanita mereka juga murtad! Nafsu kebinatangan mereka telah mempengaruhi penilaian mereka sehingga melihat semua perempuan Muslim di wilayah ini sebagai orang-orang murtad, dan mereka menyatakan bahwa mereka akan membawa para Muslimah ini sebagai budak. Dan hari ini, kita mendengarkan laporan saksi mata dari para Mujahidin di Reef Aleppo Utara dan bagaimana kelakuan ISIS yang mengambil para wanita sebagai budak.

Dan sebelum peristiwa ini, kita telah melihat bahwa Nafsu kebinatangan mereka telah mendorong mereka untuk mengambil perempuan Yazidi sebagai budak, tanpa menyadari aturan syar'i yang berlaku atas diri mereka dan konsekuensi (berupa kerusakan/mafaasid) yang ditimbulkan. Yang mengakibatkan pembalasan kaum Yazidi terhadap perempuan Sunni di Irak dan lain-lain.

Adapun cinta mereka untuk uang dan kekuasaan, maka dalam sengketa pertama mereka dengan Jabhat An-Nusra mereka menerbitkan Fatwa (vonis) setiap markas dan uang milik Jabhah Nushran (di Suriah) adalah milik mereka! Jadi mereka menyerang dan mengambil sejumlah pangkalan, sumber daya dan suplai logistik milik Jabhah Nushrah.

Dan orang-orang yang mengikuti sejarah pengumuman apa yang mereka sebut 'Khilafah', pasti mengetahui bahwa mereka mengatakan; "Jika Dr Ayman menjawab dan mengatakan bahwa kita harus meninggalkan Suriah dan kembali ke Irak, maka kita akan pergi." Tetapi ketika jawabannya tidak sesuai dengan nafsu kebinatangan mereka, dalam hal ini kecintaaan mereka terhadap kekuasaan dan uang, mereka menolak untuk melakukannya dan mereka pun menikam Dr Ayman dari belakang (dengan memfitnah beliau).

Kami juga menemukan bahwa setiap orang tertindas yang tergabung ke dalam faksi bersenjata, pasti senjata mereka, atau markas mereka, atau sumber daya keuangan mereka telah dirampas oleh tangan ISIS. Dan setelah perampasan biadab itu, ISIS menjatuhkan vonis murtad pada faksi-faksi bersenjata ini. Dalam pertempuran pertama mereka menghadapi ISIS di Suriah Timur, ISIS telah merampas sebagian besar basis penting yang menyediakan sumber daya keuangan untuk faksi-faksi di wilayah itu.

Selanjutnya, ketika Jabhat An-Nusra berjuang melawan PKK, ISIS menikam dari belakang dengan merampas ladang gandum mereka, menduduki wilayah mereka, dan mengusir elemen Jabhat An-Nusra dari wilayah tersebut. Kenyataan pun menunjukkan bahwa ISIS lebih berfokus dalam pertempuran di wilayah yang memiliki ladang minyak atau perbatasan penyeberangan atau sejenisnya.
cBahkan dalam wilayah yang dikontrol ISIS, mereka tega mengenakan pajak pada masyarakat! Sebagian besar hukuman opsional (ta'zir) yang dikenakan ISIS di wilayahnya adalah hukuman denda atas sejumlah uang. Kita juga bisa kembali pada kesaksian hakim ISIS sebelum ini yang bernama Shu'ayb Al-Misri, ia mengatakan bahwa Al-Baghdadi tidak mencegah penjualan rokok di Atma karena merupakan perdagangan di seluruh dunia!

Demikianlah dorongan hawa nafsu kebinatangan dari ISIS untuk uang dan wanita mendominasi tindakan dan pikiran mereka. Mereka seperti binatang yang penuh nafsu.

(muqawamah.net/arrahmah.com)

MUI Lubuklinggau minta Pemda razia WTS

Posted: 07 Jun 2015 07:13 PM PDT

MUI

LUBUKLINGGAU (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menertibkan penyakit masyarakat berbau maksiat sebelum bulan Ramadhan 1436 H.

"Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Satpol PP dan pihak Polres setempat untuk melakukan razia terhadap Pekerja Seks Komersil (PSK) yang berkeliaran di wilayah itu, kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau Abdullah Matcik, Senin, dikutip dari Inilah.com.

Dia menilai akhir-akhir ini PSK atau WTS yang berkeliaran di wilayah itu cenderung marak, oleh sebab itu perlu penertiban agar pada bulan suci Ramadhan mereka tidak berkeliaran dan mengganggu pandangan umat yang tengah melaksanakan ibadah puasa.

"Kami dari MUI Kota Lubuklinggau akan berkoordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP guna menertibkan PSK tersebut," kata Abdullah.

Penertiban itu sebetulnya bukan hanya maraknya kasus WTS menjelang bulan Ramadhan 1436 H, namun perlu disikapi pula khususnya penyakit masyarakat yang berbau maksiat.

Dengan demikian akan melakukan razia ke tempat hiburan malam, selain itu bukan hanya razia melainkan akan melakukan pengecekan yang berbau maksiat seperti minuman keras dan lain-lain.

Dia mengimbau kepada masyarakat bila menemukan permasalahan tersebut, baik WTS dan oknum yang mengkonsumsi minuman keras segera melaporkan pada pihak berwajib untuk ditindak lanjuti secara hukum.

"Jangan pula masyarakat bertindak main hakim sendiri, silahkan melapor baik ke MUI maupun ke aparat keamanan untuk dilakukan penertiban," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau agar menjaga kekhusyukan menyambut bulan suci Ramadhan 1436 H karena bulan itu merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar pahalanya dilipat gandakan, pintanya.(azm/arrahmah.com)

Wapres JK dijadwalkan buka Ijtima Ulama se-Indonesia di Tegal

Posted: 07 Jun 2015 06:30 PM PDT

Logo MUI

TEGAL (Arrahmah.com) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan membuka ijtima atau forum pertemuan komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pesantren At-Tauhidiyyah Cikura Tegal Jawa Tengah, Senin.

Wapres dijadwalkan membuka acara tersebut pada pukul 10.00 WIB. Sebelumnya Wapres terbang dengan helikopter dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta setelan melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan.

Forum pertemuan komisi fatwa MUI akan membahas tiga topik bahasan besar, pertama masalah strategis kebangsaan, kedua masalah fikih kontemporer, ketiga hukum dan perundang-undangan.

Tema yang akan dibahas terkait masalah strategis kebangsaan yaitu ketaatan pada pemimpin yang tidak menaati janji kampanyenya, tentang kriteria kekafiran dan pengkafiran serta tentang radikalisme dalam kehidupan berbangsa dan penanggulangannya. Selain itu juga mengenai kebijakan pertahanan dan sumberdaya alam.

Untuk masalah fikih kontemporer, dibahas mengenai haji berulang, alkamul masjid atau penggusuran masjid, terkait hukuman mati, status dana pensiun, imunisasi dan hak pengasuhan anak bagi pasangan bercerai karena beda agama.

Masalah hukum dan perundang-undangan, membahas masalah ekonomi syariah, pengelolaan BPJS sesuai dengan ketentuan syariah, hukum terapan peradilan agama, revisi KUHP dan KUHAP, perda tentang rumah potong hewan halal, RUU minuman beralkohol, juga pembangunan kebijakan wisata syariah. (azm/antara/arrahmah.com)

Pakaian layak pakai untuk pengungsi Rohingya tak termanfaatkan

Posted: 07 Jun 2015 05:19 PM PDT

Pakaian layak pakai sumbangan masyarakat Indonesia untuk pengungsi Rohingya di Aceh Timur sudah sangat berlebih hingga harus digudangkan

ACEH TIMUR (Arrahmah.com) - Pakaian layak pakai hasil sumbangan masyarakat Indonesia kepada pengungsi Muslim Rohingya dan Bangladesh di kamp pengungsian Bireum Bayeun Aceh Timur dan Pelabuhan Kuala Langsa tidak termanfaatkan.

Koordinator kamp pengungsian Muslim Rohingya dan Bangladesh Bayeun dan Pelabuhan Kuala Langsa dari Posko Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Peduli Muslim Rohingya, Chairu Dalpen, Ahad (7/6) menyebutkan, saat ini pakaian layak pakai tersebut, mulai digudangkan oleh pemerintah daerah, akibat tidak digunakan oleh para pengungsi.

Pakaian layak pakai yang sudah sangat banyak hingga tak terpakai oleh pengungsi Rohingya

Pakaian layak pakai yang sudah sangat banyak hingga tak terpakai oleh pengungsi Rohingya

"Pakaian-pakaian layak pakai ini sepertinya masih terus berdatangan. Namun sayangnya pakaian-pakaian ini tidak dapat dimanfaatkan. bukan karena pakaiannya tidak layak, tetapi karena banyaknya pakaian yang masuk, sementara pengungsi sendiri sudah cukup banyak menerima bantuan sejenis ini sebelumnya" ujar Chairu Dalpen.

Menurut Chairu Dalpen, pengiriman bantuan berupa pakaian layak pakai ini sebaiknya tidak lagi dilakukan oleh para penyumbang, hal ini dimaksudkan agar bantuan yang diberikan tidak menjadi sia-sia.

"Sebaiknya masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan ke kamp pengungsian, terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah daerah atau pihak-pihak lain yang telah berada di kamp-kamp pengungsian sebagai relawan, atau terlebih dahulu melakukan pengechekan, agar bantuan yang diberikan dapat benar-benar termanfaatkan oleh pengungsi" jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Bantuan kemanusiaan pasca kedatangan pengungsi muslim Rohingya dan Bangladesh, disejumlah kamp pengungsian di Aceh, masih terus mengalir, baik itu beupa sandang maupun pangan. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Sambut Ramadhan, OKI salurkan paket sembako kepada fakir miskin Aceh

Posted: 07 Jun 2015 04:59 PM PDT

Koordinator OKI di Aceh saat berbincang dengan Dewan Da'wah Aceh terkait penyaluran bantuan dari dari kaum Muslim Turki yang tinggal di Eropa untuk fakir miskin Aceh

BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Dalam rangka menyambut Ramadhan 1436 H, OKI (Organisasi Konferensi Islam) Perwakilan Aceh, menyalurkan bantuan paket sembako kepada anak yatim dan fakir miskin yang ada di Aceh Besar dan sekitaran Banda Aceh, Ahad (7/6/2015). Proses penyaluran paket sembako dipusatkan di Markaz Dewan Da'wah Aceh, Gampong Rumpet Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Said Azhar, Sekum Dewan Da'wah Aceh melaporkan kepada Arrahmah.com, sejumlah 200 paket, yang berisi 15 Kg beras, gula pasir, minyak makan, terigu, susu, teh, mentega dan 1 pak kurma, disalurkan untuk anak yatim Pesantren Ar-Rabwah Indrapuri, anak panti asuhan Desa Ceurih Ulee Kareng, muallaf dari Pesantren Baitul Arqam Sibreh, Santri Pesantren Ummahatul Mukminin Montasik, UKBA, perwakilan masyarakat Rumpet dan beberapa fakir miskin lainnya.

Koordinator OKI di Aceh, Mughni, menyatakan bahwa bantuan ini bersumber dari kaum muslim Turki yang tinggal di Eropa, khususnya Jerman dan tergabung dalam sebuah lembaga yang bernama Hasene. Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap sesama muslimin, dan semoga dapat membantu kesulitan anak yatim dan fakir miskin yang menerimanya, khususnya dalam menghadapi bulan suci Ramadhan. Lebih lanjut Mughni menjelaskan bahwa kegiatan serupa juga dipusatkan di Baitussalam, Seulimum, Pidie dan pengungsi Rohingya di Aceh Timur.

Sementara Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan, selaku ketua umum Dewan Da'wah Aceh dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada OKI yang telah berusaha memfasilitasi bantuan ini, dan juga kepada kaum muslimin Turki yang bermukim di Eropa dan tergabung dalam Hasene. Selanjuntnya, kami mohon maaf, khususnya kepada masyarakat Gampong Rumpet, lokasi Markaz Dewan Da'wah Aceh, karena bantuan yang dapat kami usahakan sangat terbatas sehingga tidak dapat diterima oleh semua kaum dhuafa, semoga di kesempatan berikutnya akan ada bantuan-bantuan lain.

Di akhir pesannya, Tgk. Hasanuddin menyampaikan keinginan dari para donatur agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna, menjaga ukhuwah Islamiyah dengan tidak menebar permusuhan, iri hati dan kedengkian terhadapa sesama muslim, dan tidak lagi meninggalkan ibadah-ibadah wajib, khususnya shalat lima waktu.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh dua orang dari perwakilan Hasene, yang turut langsung membagikan paket bantuan sembako tersebut kepada para anak yatim dan fakir miskin. (azmuttaqin/arrahmah.com)