Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Sempat ditahan 4 jam, polisi Turki akhirnya bebaskan 10 WNI

Posted: 02 Jun 2015 05:14 PM PDT

Surat berjudul 'bukti kejadian dan wawancara jaksa' terkait 10 WNI yang sempat ditahan di Bandara Istanbul Tutrki

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Misi kemanusiaan rakyat Indonesia untuk rakyat Suriah yang trediri dari 10 WNI dipaksa turun dari pesawat Turkish Airline dan ditahan di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki selama sekitar 4 jam sebelum akhirnya dibebaskan. Kepolisian Turki memberikan penjelasan mengapa menahan 10 WNI yang hendak terbang ke Provinsi Hatay, Turki.

Penjelasan itu tertuang dalam surat yang dibuat pasca penahanan di kantor kepolisian, Bandara Ataturk Istanbul, Senin (1/5/2015). Surat ditulis‎ dalam bahasa Turki dan ditandatangani pejabat kepolisian.

Dalam surat berjudul 'bukti kejadian dan wawancara jaksa' dijelaskan bahwa alasan penahanan karena ada laporan seorang penumpang di dalam pesawat yang mengaku mendengar di antara 10 WNI yang hendak ke Hatay membicarakan ISIS.

Penumpang dimaksud seorang perempuan yang duduk di bangku 20A Necmiye Ozbek‎. Menurut Necmiye, dirinya fasih bahasa Arab dan mendengar WNI di dalam pesawat akan masuk ISIS. Perempuan itu lalu melaporkan ke kru pesawat, diteruskan ke pilot dan pilot melapor ke kepolisian.

Atas laporan itu, kepolisian kontra terorisme datang ‎dan meminta 10 WNI turun dari pesawat. Mereka lalu dibawa ke kantor kepolisian kontra terorisme di bandara. Di kantor kepolisian itu turut diundang jaksa Turki.

Masih dalam surat, jaksa lalu menghubungi dua orang melalui telepon dan setelah mencari informasi dan meminta keterangan beberapa orang dari 10 WNI, jaksa menyatakan tidak ada hubungan sama sekali kegiatan mereka dengan ISIS sehingga dibebaskan.

Disebutkan bahwa tidak ada masalah dengan 10 WNI yang sempat ditahan dan seluruh barang bawaan sudah dikembalikan seperti semula. ‎Surat ditandatangani 8 orang, yaitu 3 orang polisi, 3 orang polisi kontra teroris dan 2 orang perwakilan KJRI

Keterangan dalam surat tersebut, sama dengan yang sebelumnya disampaikan oleh Pelaksana Fungsi Prokokol dan Konsuler KJRI Istanbul, Maya Damayanti yang turut meneken surat itu di Bandara Ataturk, Istanbul, Senin (1/5) kemarin.

"Berdasarkan laporan polisi yang saya terima, disebutkan ada laporan salah satu penumpang mendengar percakapan di antara kalian terkait ISIS. Saya nggak tahu siapa, nggak dijelaskan. Lalu lapor kabin, kabin melapor ke pilot, dan pilot melapor ke polisi," ucap Maya.

Soal alasan penahanan merujuk laporan penumpang, saat dikonfirmasi ke 10 WNI yaitu 4 orang panitia Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS), 3 tokoh organisasi Indonesia, dan 3 jurnalis termasuk detikcom, kesemuanya menyatakan tidak ada pembicaraan mengenai ISIS dengan penumpang.

Penumpang yang duduk di bangku 20A Necmiye Ozbek yang melapor ke kru pesawat, duduk‎ paling dekat dengan rombongan adalah wartawan Tv One Muhammad Suriadin yang tidak bisa berbahasa Arab duduk di bangku 20C, sementara 20B seorang anak kecil.

‎WNI lainnya yang duduk di bangku ‎terdekat ada di 19A, 19B, dan 19C yang kesemuanya panitia. Mereka juga tak ada berbicara dengan penumpang dalam bahasa Arab, apalagi membicarakan ISIS. Akibat penahanan itu, rombongan membatalkan penerbangan ke Hatay, meski polisi mengizinkan.

‎Rombongan dari Forum Indonesia Peduli Syam‎ (FIPS) tiba di Istanbul pada tanggal 28 Mei. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, berdialog dengan organisasi kemanusian yang membantu pengungsi suriah (IHH) di Turki. Lalu berdialog dengan ulama asal Suriah.

Pada (31/5), menghadiri peringatan 5 tahun tragedi Mavi Marmara, yaitu tragedi penyerangan kapal bantuan dari berbagai negara yang hendak menuju Palestina. Agenda menuju Hatay adalah untuk memberikan bantuan bagi pengungsi Suriah‎ melalui dokter Suriah yang ada di Hatay, Turki. Namun akibat penahanan, maka donasi bagi pengungsi Suriah akan tetap diberikan melalui perwakilan organisasi di Turki yang datang ke Istanbul. ‎ (azm/detik/arrahmah.com)

Serangan bom barel militer Irak membunuh 12 warga sipil di Fallujah

Posted: 01 Jun 2015 10:35 PM PDT

fallujah

FALLUJAH (Arrahmah.com) - Sedikitnya 12 warga sipil Irak terbunuh dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan yang dilakukan oleh tentara angkatan udara boneka Irak di kota Fallujah provinsi Anbar, ungkap seorang kepala suku setempat kepada Anadolu Agency, sebagaimana dilansir WB pada Senin (6/1/2015).

Serangan udara itu menargetkan daerah pemukiman warga dan pasar lokal di kota, kata Syaikh Abu Mohammed Al-Delimi.

"Pesawat tempur militer Irak menjatuhkan lima bom barel di kota Fallujah di rumah warga sipil dan pasar lokal, menyebabkan 12 orang tewas dan 28 lainnya terluka, termasuk anak-anak dan perempuan," kata Al-Delimi.

"Bom-bom barel tersebut menyebabkan kerusakan parah di daerah itu serta menghancurkan 15 rumah, sebuah gedung apartemen dan sejumlah toko," katanya.

"Kemudian, pasukan Irak menembaki Masjid Al-Hajj Shaker Al-Dahi di pusat Fallujah yang meyebabkan sebagian besar masjid dan sejumlah toko hancur," tambahnya.

Sebuah sumber medis di Rumah Sakit Umum Fallujah mengatakan bahwa departemen gawat darurat menerima 12 jenazah, termasuk tiga anak dan dua perempuan. Selain itu, ada 28 orang luka-luka, termasuk delapan anak-anak dan lima perempuan, yang dibawa ke rumah sakit itu.

(banan/arrahmah.com)

Ledakan bom tank tewaskan 45 orang di gudang militer Irak

Posted: 01 Jun 2015 10:10 PM PDT

AR-BOMB

IRAK (Arrahmah.com) - Sedikitnya 45 orang tewas pada Senin (1/6/2015) setelah sebuah tank militer meledak di dalam sebuah gudang militer di Irak barat, sumber militer mengatakan kepada Anadolu Agency.

Sumber juga mengatakan lebih dari 30 orang terluka dalam serangan di daerah Tharthara, sebelah barat kota Samarra itu.

Sejumlah sumber mengatakan sebagian besar korban dilaporkan merupakan personil militer, termasuk para perwira senior.

Sebelumnya pada Senin (1/6), sedikitnya 12 warga sipil dilaporkan terbunuh dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan angkatan udara rezim Irak di Fallujah, ungkap seorang kepala suku setempat kepada Anadolu Agency.

"Pesawat tempur militer Irak menjatuhkan lima bom barel di kota Fallujah di rumah warga sipil dan pasar lokal, menyebabkan 12 orang tewas dan 28 lainnya terluka, termasuk anak-anak dan perempuan," kata Syaikh Abu Mohammed Al-Delimi.

"Bom-bom barel tersebut menyebabkan kerusakan parah di daerah itu dan menghancurkan 15 rumah, sebuah gedung apartemen dan sejumlah toko," katanya.

(banan/arrahmah.com)

Turki mensponsori pernikahan massal 2000 pasangan di Gaza

Posted: 01 Jun 2015 09:29 PM PDT

Tukri sponsori pernikahan massal Gaza

GAZA (Arrahmah.com) - The Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA), bekerja sama dengan menteri urusan Agama Turki telah mensponsori penikahan massal bagi 2000 pasangan Palestina di Jalur Gaza, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Senin (1/6/2015).

Pernikahan massal itu digelar bekerja sama dengan Hamas, dan dilaksanakan pada Ahad (31/5) di Jalur Gaza. Wakil Ketua Hamas Ismail Haniyyeh menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada pemerintah Turki dan rakyat Turki atas dukungannya terhadap orang-orang Palestina.

Haniyyah mengumumkan bahwa setiap pasangan akan menerima sejumlah uang sebesar 2.000 dolar AS yang merupakan bantuan dari Turki.

Dia juga mengumumkan bahwa pemerintah Turki akan membangun sejumlah perumahan di Gaza untuk dibagikan kepada keluarga-keluarga yang rumahnya hancur selama serangan terbaru "Israel" musim panas lalu.

Haniyyah mengkritik bank-bank utama Palestina yang menolak menerima dana bantuan dari Turki untuk acara pernikahan itu dan juga proyek-proyek bantuan yang lain.

Dia menambahkan, bahwa Hamas tidak akan pernah putus asa untuk membantu rakyat Palestina. "Kami tidak akan menyerah untuk berusaha menggelar pernikahan ini," ungkap Haniyyah. "Kami telah bertahan dari tiga serangan "Israel", dan sekarang kita bisa membawa uang untuk membantu rakyat Palestina."

Haniyyah mengungkapkan bahwa Hamas telah mengajukan beberapa cara agar bantuan Turki bisa masuk ke Gaza.

(ameera/arrahmah.com)

Bupati Tuban instruksikan tempat hiburan malam tutup selama Ramadhan

Posted: 01 Jun 2015 08:33 PM PDT

Diskotik

SURABAYA (Arrahmah.com) - Bupati Tuban dalam surat edarannya memerintahkan kapada pengusaha hiburan malam agar menutup tempat usahanya selama Ramadhan 1436 H ini.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Tuban, Heri Muharwanto, menyatakan akan memberikan surat edaran bupati terkait penutupan hiburan malam menjelang pelaksanaan bulan suci Ramahdahan.

"Dari sebelas pemilik hiburan malam itu akan kami berikan surat edaran bupati agar melakukan penutupan usahaanya selama bulan suci ramadhan. Maksud dan tujuan dari surat edaran tersebut adalah untuk menghormati umat muslim agar menjalankan ibadah ramadhan dengan khusuk serta tercipta suasana kondusif," jelas Heri, Senin (1/6/2015), dikutip dari Poskotanews.

Selain akan diberikan surat edaran, pemilik usaha hiburan malam juga diberikan pembinaan khusus menjelang bulan suci ramadhan. Pembinaan seluruh pemilik hiburan malam itu sudah dilakukan pada hari Rabu (27/6/2015) pekan lalu.

Terkait dengan pelaksanaan bulan suci Ramadhan, bahkan beberapa pengusaha hiburan malam juga memberikan siraman rohani kepada seluruh karyawan-nya.

Willy Santoso Juanda, salah satu pemilik usaha hiburan malam di Jalan Tuban-Semarang, mengaku siap menjalankan amanat peraturan Pemkab Tuban, terkait Surat edaran bupati agar menutup usahanya selama pelaksanaan bulan Ramadhan.

"Kami mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah, kami akan patuhi aturan pemerintah, jika memang selama Ramadhan ditutup ya kami akan tutup," kata Willy, seusai memberikan siraman rohani kepada seluruh karyawannya.

Bahkan, selama pelaksanaan puasa Ramadhan seluruh pekerjanya akan diliburkan dan diberikan ijin untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing, sehingga mereka dapat merayakan bulan Ramadhan dan hari libur lebaran bersama keluarga. "Itung-itung biar mereka merayakan bulan puasa dan Lebaran dirumah," terang Willy. (azm/arrahmah.com)

Kapal Angkatan Laut "Israel" serang kapal nelayan Palestina, lima nelayan ditangkap

Posted: 01 Jun 2015 05:58 PM PDT

Kapal Angkatan Laut "Israel". (Foto: Al Ray)

GAZA (Arrahmah.com) - Kapal Angkatan Laut "Israel" pada Senin (1/6/2015) melepaskan tembakan ke arah kapal nelayan Palestina dan menangkap lima nelayan di lepas pantai Sudaniya, barat laut Gaza.

Menurut laporan WAFA, kapal "Israel" melepaskan tembakan ke arah nelayan Palestina yang berlayar di jarak enam mil zona perikanan lepas pantai Gaza-yang ditetapkan secara sepihak oleh otoritas Zionis-dan menahan lima nelayan dalam serangan tersebut.

Nelayan yang ditahan diidentifikasi sebagai Rami (28), Muhammad dan Zaki al-Najjar serta Adel (42) dan Yousef Abu Rayyala (18). Mereka dibawa ke pelabuhan "Israel" Ashdod.

Kapal Angkatan Laut "Israel" secara rutin melepaskan tembakan ke arah nelayan Palestina yang masih berlayar di jarak yang telah ditentukan oleh "Israel", ini merupakan pelanggaran yang nyata yang dilakukan oleh mereka. Namun tidak ada satu pihak pun yang bisa menghentikan pelanggaran tersebut.

"Israel" dan faksi Palestina menandatangani kesepakan gencatan senjata pada 26 Agustus lalu, mengakhiri serangan terbaru di Gaza di tahun 2014 oleh pasukan Zionis yang merenggut nyawa lebih dari 2.200 orang.

Gencatan senjata tersebut menetapkan bahwa "Israel" akan meringankan blokade dan memperluas zona perikanan lepas pantai Gaza yang memungkinkan nelayan untuk berlayar sejauh enam mil dari pantai Gaza. Tetapi perjanjian ini terus dilanggar oleh
pihak "Israel".

Berulangkali "Israel" melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menembaki nelayan Palestina di zona perikanan dan mengurangi pendapatan mereka.

"Israel" telah memberlakukan blokade ketat sejak tahun 2007 yang mengakibatkan runtuhnya perekonomian warga Gaza dan meningkatkan angka pengangguran di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)

Jet tempur koalisi pimpinan Saudi masih menggempur milisi Syi'ah Houtsi di seluruh Yaman

Posted: 01 Jun 2015 05:40 PM PDT

Bangunan-bangunan yang hancur setelah serangan udara menghantam posisi milisi Syi'ah Houtsi. (Foto: Reuters)

YAMAN (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara pada Senin (1/6/2015) menargetkan posisi Syi'ah Houtsi di seluruh Yaman, terutama wilayah utara, tengah dan selatan negara itu, lapor Reuters.

Pesawat Saudi dan artileri membombardir basis Houtsi di provinsi Saada yang berbatasan dengan Arab Saudi dan serangan udara menghantam pinggiran kota pelabuhan Aden.

Aliansi Arab telah membombardir milisi Syi'ah Houtsi di Yaman selama lebih dari dua bulan dengan klaim berupaya mengembalikan presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi ke kekuasaan.

Houtsi menduduki ibukota Yaman, Sana'a, pada bulan September dan terus menyebarkan kekuasaannya di seluruh negeri. Mereka mendapatkan dukungan dari Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)