Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Muslim Malawi menjalani Ramadhan di tengah memburuknya situasi perekonomian

Posted: 20 Jun 2015 05:04 PM PDT

Muslim Turki memberikan bantuan kepada Muslim Malawi

MALAWI (Arrahmah.com) - Terjepit oleh memburuknya situasi perekonomian di negara mereka, Muslim Malawi memanfaatkan bulan suci Ramadhan untuk berdoa sebagai solusi bagi krisis ekonomi yang terus terjadi yang berdampak berat bagi masyarakat miskin di negara Afrika
bagian selatan.

"Situasi ekonomi negara itu telah memburuk untuk beberapa waktu. Terlepas dari keyakinan agama, kami telah memutuskan untuk mendedikasikan bulan Ramadhan di tahun ini untuk berdoa bagi solusi untuk krisis ini," ujar Abdul Fattani, Direktur Nasional Badan Bantuan Islam kepada OnIslam.

"Oleh karena itu kami mengumpulkan seluruh Muslim di negara ini untuk menunjukkan semangat patriotisme mereka untuk mengatur waktu setiap harinya selama periode puasa untuk berdoa agar kekacauan ekonomi negara ini berakhir," lanjutnya.

Selama sebulan, Fattani mengatakan Muslim di Malawi juga akan berdoa bagi kesatuan negara dan perdamaian di Malawi.

"Akhir-akhir ini telah ada ancaman sosial dan politik untuk persatuan dan perdamaian di negara ini. Oleh karena itu kami menyerukan semua Muslim untuk datang berdoa bersama-sama selama bulan Ramadhan bagi persatuan nasional dan perdamaian
Malawi," ujar Fattani.

Mendukung inisiatif tersebut, ekonom Dr. Yusuf Aufi mengatakan krisis ekonomi yang terjadi di negara itu telah membuat hidup lebih sulit bagi ummat Islam selama bulan Ramadhan, karena sebagain besar kebutuhan dasar (sembako) harganya sangat
tinggi dan tidak terjangkau oleh masyoritas Muslim.

"Oleh karena itu, berakhirnya krisis ekonomi ini akan memberikan bantuan untuk Muslim dan non-Muslim. Pedagang harus mencoba mendukung Muslim selama Ramadhan dengan mengurangi harga bahan pokok yang banyak dicari selama bulan Ramadhan untuk meringankan Muslim yang berpenghasilan rendah," ungkap Aufi kepada OnIslam.

"Muslim sendiri harus mencoba untuk menumbuhkan semangat berbagi selama Ramadhan. Muslim yang memiliki harta cukup harus berbagi dengan mereka yang kurang atau tidak ada sama sekali. Dengan cara ini, hidup bagi si miskin akan dibuat lebih mudah. Biarkan bulan Ramadhan menjadi bulan yang menyenangkan, bukan bulan penderitaan. Kita harus menemukan jalan keluar dari krisis ini," lanjut Aufi.

Tantangan

Ketua Asosiasi Muslim Malawi (MAM), Muhammad Idrissa mengatakan ummat harus bangkit untuk melawan krisis ekonomi saat ini dan bekerja untuk mencari solusi.

"Krisis ekonomi saat ini telah meningkatkan penderitaan orang miskin. Kita perlu melakukan sesuatu untuk memperbaiki gambar ini. Kita tidak bisa duduk diam sementara orang-orang yang harus kita layani tengah sakit. Kita perlu meminta
kepada Allah untuk solusi. Situasi ini melampaui hikmat manusia," ujar Idrissa kepada OnIslam.

"Sangat disayangkan bahwa selama beberapa tahun perekonomian negara belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Situasi ini berdampak negatif pada masyarakat miskin. Selama bulan Ramadhan, Muslim berpenghasilan rendah sangat berjuang untuk mendapatkan bahan makanan pokok yang harganya terus meningkat."

"Saya ingin mengajak dalam semangat persaudaraan, mari kita menjangkau mereka yang membutuhkan berbagai macam bantuan selama bulan ini. Situasi ekonomi yang buruk di negara ini harusnya tidak menjadi penghalang bagi masyarakat miskin untuk
memenuhi kewajiban agama yang penting ini."

"Sangat menyakitkan untuk berpuasa sepanjang hari, namun saat berbuka tidak ada apa-apa untuk dimakan. Mari kita berbagi apa yang kita miliki dan menunjukkan cinta dan komitmen agama," lanjutnya.

Untuk mengatasi dampak krisis bagi Muslim miskin, Esa Arab, direktur eksekutif untuk Superior Food Market di Malawi mengatakan ia telah mengurangi harga untuk komoditas penting selama bulan puasa yang memungkinkan mayoritas Muslim untuk
mengaksesnya.

"Ramadhan adalah salah satu pilar penting dalam agama kita. Buruknya kinerja ekonomi seharusnya tidak menghalangi kita dari menjalani bulan suci ini. Mari kita memungkinkan sumber daya yang tersedia bagi mereka yang tidak dapat dengan mudah mengaksesnya.

Dia juga mengatakan perusahaannya telah mendistribusikan paket makanan gratis untuk Muslim miskin di daerah pedesaan Malawi selama bulan Ramadhan.

"Ada puluhan Muslim miskin yang bahkan tidak memiliki sarana untuk membeli sesuatu untuk diri mereka sendiri. Oleh karena itu kami telah memutuskan untuk mendistribusikan barang makanan gratis yang cukup untuk mereka selama sebulan. Kemiskinan seharusnya tidak menjadi alasan," tambahnya.

Malawi terlempar ke dalam krisis ekonomi menyusul penarikan 40 persen dari donor setelah skandal keuangan besar yang melihat jutaan dollar AS uang pembayaran pajak dicuri oleh politisi, pegawai pemerintah dan pebisnis.

Berbicara selama pembukaan dari pembicaraan Anggaran Negara 2015-2016, Menteri Keuangan Goodall Gondwe mengatakan negara Malawi cenderung akan menyelinap ke dalam krisis ekonomi yang lebih dalam.

Krisis ekonomi telah mempengaruhi layanan sosial berkualitas. Rumah sakit umum negara yang menyediakan layanan kesehatan gratis telah mengalami kekurangan kritis pelayanan medis penting selama bertahun-tahun.

Bank Dunia menyatakan Malawi sebagai salah satu negara termiskin di Afrika dengan mayoritas penduduk miskin harus berjuang untuk bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari 1 USD per hari. (haninmazaya/arrahmah.com)

Al-Qaeda bantah berita kematian Mokhtar Belmokhtar

Posted: 20 Jun 2015 04:16 PM PDT

Mokhtar Belmokhtar atau  yang juga dikenal dengan Khalid Abu Al-Abbas

LIBYA (Arrahmah.com) - Al-Qaeda cabang Afrika Utara telah membantah laporan bahwa seorang petinggi Mujahidin Al-Qaeda, Mokhtar Belmokhtar telah gugur dalam serangan udara AS di Libya.

Situs yang selalu memantau gerakan kelompok Mujahidin di media, mengutip pernyataan dari Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) yang diposting di Twitter yang mengatakan bahwa Mokhtar Belmokhtar atau dikenal sebagai Khalid Abu al-Abbas, masih hidup, seperti dilansir Al Arabiya pada Jum'at (19/6/2015).

"Komandan Mujahid Khalid Abu Al-Abbas masih hidup dan sehat dan ia mengembara dan menjelajah di bumi Allah, mendukung sekutunya dan membuat jengkel musuh-musuhnya," ujar pernyataan itu.

Pemerintah Perancis menjuluki Khalid Abu Al-Abbas sebagai "The Uncatchable".

Pemerintah Libya yang didukung dan diakui oleh negara-negara Barat mengklaim bahwa serangan udara AS telah membunuh Belmokhtar di sebuah pertemuan dengan para pemimpin "militan" lainnya, namun tidak menyebutkan nama-nama mereka.

Kelompok Islam yang berbasis di Sahara yang menamai dirinya Al-Murabitun juga membantah laporan kematian Belmokhtar dalam serangan udara di Libya timur pada pekan lalu.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh kantor berita Mauritania, Alakhbar, Al-Murabitun membantah Belmokhtar berada di wilayah yang menjadi target serangan tersebut.

"Kami mengumumkan kepada saudara-saudara Mujahidin kami di seluruh dunia bahwa berita kematian Komandan Khalid Abu Al- Abbas dalam serangan udara Amerika adalah palsu," ujar pernyataan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Lebih dari 40% warga Palestina menjadi pengungsi dari tanah bersejarah mereka

Posted: 20 Jun 2015 08:30 AM PDT

Palestinian-children-gather-to-show-solidarity-with-Palestinian-refugees-in-Syrias-refugee-camp-Yarmuk

PALESTINA (Arrahmah.com) - Statistik yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik Palestina atau Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada Senin (15/6/2015) menunjukkan bahwa 41,2 persen penduduk Palestina dari tanah bersejarah mereka adalah pengungsi; 25,2 persen tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan 66,8 persen berada di Jalur Gaza, lansir MEMO pada Sabtu (20/6).

Warga Palestina berusia di bawah 15 berkisar 39 persen dari total penduduk Palestina. Kelompok usia itu merupakan 40,9 persen di antara pengungsi dibandingkan dengan 39,2 persen di kalangan non-pengungsi.

Menurut statistik, 4,2 persen dari pengungsi Palestina berusia 60 tahun atau lebih, dibandingkan dengan 4,6 persen di kalangan non-pengungsi.

UNRWA mengatakan bahwa jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar pada Juli 2014 adalah 5,5 juta, dari 16,8 persen yang berada di Tepi Barat yang diduduki dan 24,2 persen berada di Jalur Gaza. Hanya di bawah 40 persen pengungsi yang tinggal di Yordania; Lebanon menerima 8,9 persen dan ada 10,3 persen di Suriah.

(banan/arrahmah.com)

Muslim Palestina tunaikan shalat Jum'at pertama bulan Ramadhan di Masjid Al-Aqsa

Posted: 20 Jun 2015 08:10 AM PDT

ramadanfriday-aqsa

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sekitar 200.000 Muslim menjalankan ibadah shalat Jum'at pertama pada bulan suci Ramadhan ini di Masjid Al-Aqsa, lansir WB pada Jum'at (19/6/2015).

Jamaah dari Yerusalem dan Tepi Barat sudah mulai datang berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa sejak fajar.

Mereka bergabung dengan ratusan warga Palestina dari Jalur Gaza. Tentara "Israel" mengizinkan sekitar 500 jamaah dari Gaza melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa.

Ratusan petugas polisi "Israel" disebar di seluruh pintu masuk dan keluar.

Setelah ibadah shalat Jum'at berakhir, jama'ah di kompleks Masjid Al-Aqsa membaca Al-Qur'an dan mendengarkan ceramah agama.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan masjid tersuci ketiga di dunia.

Para pemuda Palestina memanjat dinding pemisah untuk turut menjalankan shalat Jum'at di Masjid Al-Aqsa

Polisi "Israel" melakukan pemeriksaan, mempersulit jamaah shalat Jum'at yang ingin memasuki Al-Aqsa

(banan/arrahmah.com)

Tak hanya larang puasa Ramadhan, Cina juga halangi Muslim Uighur jalani ibadah lainnya

Posted: 20 Jun 2015 05:30 AM PDT

uyghur-prayer-600x400

XINJIANG (Arrahmah.com) - Cina telah melarang para PNS, siswa dan guru di wilayah Xinjiang yang mayoritas Muslim berpuasa dan memerintahkan restoran untuk tetap buka selama bulan Ramadhan, lansir Al-Jazeera pada Sabtu (20/6/2015).

Saat ini, Partai Komunis Cina yang berkuasa secara resmi adalah atheis dan selama bertahun-tahun telah membatasi umat Islam di Xinjiang, rumah bagi minoritas Uighur yang sebagian besar Muslim, untuk menjalani ibadah mereka.

"Tempat-tempat yang menyediakan pelayanan makanan akan beroperasi sebagaimana biasa selama Ramadan," kata pemberitahuan yang diposting pekan lalu di situs Food and Drug Administration negara di wilayah Jinghe, Xinjiang.

Para pejabat di wilayah Bole menyatakan: "Selama Ramadan dilarang berpuasa, beribadah pada malam hari [shalat tarawih] atau melakukan kegiatan keagamaan lainnya," menurut laporan situs pemerintah wilayah itu dari sebuah pertemuan minggu ini.

Setiap tahun, upaya-upaya pemerintah Cina untuk melarang puasa di kalangan Muslim Uighur di Xinjiang telah menerima kritik dari kelompok-kelompok hak asasi.

Kelompok hak asasi Uighur mengatakan pembatasan Cina terhadap umat Islam di Xinjiang telah menambah ketegangan antar etnis di wilayah tersebut, di mana sejumlah bentrokan telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir.

Cina mengklaim mereka menghadapi "ancaman teroris" di Xinjiang, di mana para pejabatnya menyalahkan "ekstremisme agama" atas kekerasan yang berkembang.

"Tujuan Cina melarang puasa Ramadhan itu menindas dan memaksa [Muslim] Uighur menjauhi ajaran agama mereka selama bulan Ramadhan," kata Dilxat Rexit, seorang juru bicara Kongres Uighur Dunia.

"Kebijakan yang melarang ibadah puasa adalah provokasi dan hanya akan menyebabkan ketidakstabilan serta konflik."

Seperti tahun-tahun sebelumnya, anak-anak sekolah di sana juga termasuk di antara mereka yang dilarang menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah lainnya.

Biro pendidikan kota Tarbaghatay, yang dikenal sebagai Tacheng dalam bahasa Cina, bulan ini memerintahkan sekolah-sekolah untuk menyampaikan kepada para siswa bahwa "selama bulan Ramadhan, siswa etnis minoritas dilarang berpuasa, dilarang memasuki masjid, dan dilarang mengikuti kegiatan keagamaan".

Perintah serupa juga diposting di situs-situs biro pendidikan dan sekolah Xinjiang lainnya.

Para pejabat di daerah Qiemo minggu ini bertemu dengan para tokoh agama setempat untuk memberitahu mereka akan ada peningkatan inspeksi selama Ramadhan untuk "menjaga stabilitas sosial", klaim situs resmi di wilayah itu.

Menjelang bulan suci, salah satu desa di Yili, dekat perbatasan dengan Kazakhstan, menyatakan bahwa masjid harus memeriksa kartu identifikasi siapa saja yang datang untuk beribadah selama bulan Ramadhan, menurut pemberitahuan di website pemerintah.

(banan/arrahmah.com)

Negara-negara di Lingkaran Arktik berpuasa tanpa pernah menyaksikan matahari terbenam

Posted: 20 Jun 2015 02:31 AM PDT

matahari terbenam

TROMSO (Arrahmah.com) - Muslim yang tinggal di Lingkaran Arktik bisa jadi mengikuti pedoman baru tahun ini dalam upaya untuk mengatasi tantangan siang hari yang panjang di kawasan itu.

Ramadhan tahun ini dimulai pada 18 Juni, tiga hari sebelum hari terpanjang tahun ini yaitu pada 21 Juni, ketika beberapa bagian di wilayah ini memiliki matahari bersinar selama 24 jam, yang merupakan tantangan bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa yang membutuhkan waktu untuk berbuka karena tidak memiliki waktu terbenam, sebagaimana dilansir oleh Wolld Bulletin, Jum'at (19/62015).

Akibatnya banyak Muslim yang tinggal di negara-negara di wilayah Nordik, yang meliputi Denmark, Islandia, Finlandia, Norwegia, dan Swedia, telah meminta beberapa saran agama dan klarifikasi tentang waktu yang tepat bagi ummat Islam untuk berbuka puasa.

Muhammad Kharraki, juru bicara Asosiasi Islam Swedia, mengatakan kepada Agence France-Presse: "Kami punya dua pertanyaan yang sulit, tidak hanya ketika Anda bisa berbuka di wilayah utara tetapi juga ketika Anda harus mulai berpuasa. Anda seharusnya mulai puasa sebelum matahari terbit, saat fajar. Tetapi tidak ada waktu fajar yang nyata pada bulan-bulan musim panas di Stockholm."

Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah komunitas Muslim yang berkembang di wilayah itu, matahari tidak akan berhenti bersinar di sebagian besar hari selama bulan Ramadhan.

Dalam sebuah artikel di The Atlantic, Hassan Ahmad, seorang warga Muslim yang bekerja di Pusat Kajian Islam Norwegia Utara mengatakan, "matahari tidak terbenam. Selama 24 jam matahari berada di tengah-tengah langit."

Dihadapkan dengan kemustahilan mengikuti aturan matahari terbit / terbenam, Muslim Tromsø harus menemukan cara-cara alternatif untuk menentukan saat untuk berpuasa.

"Kami memiliki fatwa, atau keputusan ulama," kata Ahmad.

"kami bisa menyesuaikan waktu puasa ke negara-negara Islam terdekat, atau kami bisa menyesuaian waktu puasa dengan Makkah."

"Karena kami tetap melihat matahari hingga tengah malam selama bulan Ramadan tahun ini, kami memilih mengikuti jadwal Makne, kah," kata Sandra Maryam Moe, seorang mualaf Norwegia dan pengelola pusat komunitas Islam dan masjid Tromsø, Alnor.

Ini berarti bahwa jika matahari terbit di Mekah pada pukul 5:00 pagi, warga Tromso juga akan mulai berpuasa pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Selain menjadi pilihan simbolik, lanjut Moe, mengikuti jadwal Mekah, juga memberikan manfaat praktis. "Waktu matahari terbit dan terbenam sangat stabil di sana, sehingga membuat aktivitas shalat dan berpuasa cukup seimbang," katanya.

Sehingga, saat matahari sudah terbenam di Mekah, Muslim di Tromso berkumpul di Masjid Alnor untuk berbuka. Di masjid yang merupakan salah satu masjid paling utara di dunia. Para jamaah berbuka puasa dengan melihat matahari yang masih bersinar dengan teriknya.

Meski demikian, masalah ummat Muslim di kota ini bukan hanya matahari yang tak pernah terbenam. Di musim dingin, mereka justru mengalami masalah sebaliknya yang justru mempengaruhi jadwal salat mereka, yaitu mereka tidak pernah melihat matahari terbit.

Oleh karenanya, Moe menyatakan komunitas Muslim di kota ini lebih memilih mengikuti jadwal dari Saudi sepanjang tahun.

(ameera/arrahmah.com)

Saran Farhat Abbas kepada Lukman Sardi pasca-murtad

Posted: 20 Jun 2015 01:00 AM PDT

Farhat Abbas

JAKARTA (Arrahmah.com) - Reaksi beragam bermunculan di masyarakat terkait kemurtadan Lukman Sardi beberapa waktu lalu. Ada yang acuh, ada yang mengambil pelajaran, ada yang marah, ada yang menasehati, dan tak sedikit berintrospeksi menakar keimanan diri.

Seperti yang dilakukan pengacara sohor Farhat Abbas, melalui akun Twitter pribadinya @farhatabbaslaw, Sabtu (20/6/2015), ia mengicaukan saran-saran kepada Lukman Sardi.

Dalam kicauannya, Farhat mengatakan bahwa Lukman Sardi lebih tepat disebut sebagai orang kafir, bukan orang yang menemukan agama.

"Kalo orang yang tak beragama baru nemu agamanya, jangan pernah mengaku pindah agama, ngaku kafir aja," kicau Farhat.

Twit Farhat Abbas menasehati Lukman Sardi

Twit Farhat Abbas menasehati Lukman Sardi

 

Ia melanjutkan kicaunya, "Lukman Sardi tak boleh memakai nama orang tuanya (Sardi) yang Muslim. Sekarang cukup dengan nama sebutan baru (Lukman Murtad)."

Twit Farhat menasehati Lukman Sardi

Twit Farhat menasehati Lukman Sardi

Yang berbeda pada Ramadhan ini, Farhat mendapatkan banyak dukungan dari netizen atas pendapatnya.

"Bener, baru kali ini gue setuju sama elu....," tulis seorang user.

Maka dengan murtadnya seseorang dari agama ini, Islam akan tetap mulia. Pun jika 1000 orang menemukan hidayah dan menjadi muallaf, Islam selalu mulia.

Adapun bagi kaum Muslimin Indonesia, fenomena ini menyentil kerja dakwah kita. Ini isyarat dari Allah bahwa, kita harus lebih merangkul saudara-saudara kita semacam Lukman Sardi.

Saran dari Farhat Abbas sebagai Muslim pengacara itu barangkali dapat menjadi renungan dan bagi kita bahwa, iman adalah perkara azasi yang harus kita jaga dengan sekuat-kuatnya.

Semoga di Ramadhan ini Allah subhanahu wata'ala menjadikan energi dan potensi Farhat Abbas sebagai maslahat lebih kepada Ummat dan membantu pembebasan kaum Muslimin dari penindasan. Aammiin. (adibahasan/arrahmah.com)

Hubungan mata-mata Humam Al-Hamid dengan ISIS dan bagaimana dia menyusup ke dalam tubuh Al-Qaeda

Posted: 20 Jun 2015 12:00 AM PDT

humam

YAMAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Al-Qaeda di Jazirah Arab, atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berbasis di Yaman, mengeksekusi mata-mata yang bekerja untuk kepentingan AS dan Arab Saudi pada Rabu (17/6/2015). Sejumlah catatan menyatakan bahwa sebanyak empat agen telah dieksekusi.

Agen-agen tersebut diduga terlibat dalam pembocoran informasi mengenai Amir AQAP yang gugur dalam serangan pesawat tak berawak salibis AS pekan lalu. Mereka juga bertugas meletakkan chip yang mengarahkan misil drone AS menargetkan obyek yang ditempelinya.

Penduduk setempat mengatakan Al-Qaeda menyatakan bahwa para penyusup itu menanam chip yang menunjukkan lokasi beberapa komandan Al-Qaeda yang gugur terbunuh dalam beberapa bulan terakhir ini, termasuk Amir AQAP, Syaikh Syaikh Abu Bashir Nashir bin Abdul Karim Al-Wuhaisyi.

Yayasan Media Al-Malahim, sayap media AQAP, merilis video berisi pengumuman telah syahidnya amir mereka pada Selasa (16/6), setelah sebelumnya dikabarkan bahwa Syaikh Wuhaisyi gugur dalam serangan pesawat tak berawak salibis AS yang menargetkan dia bersama dengan dua mujahidin lainnya di kota Mukalla di provinsi timur Yaman Hadramaut pada Jum'at (12/6) lalu.

Sementara itu, di tengah isu meningkatnya para infiltran di tubuh AQAP diketahui bahwa salah satu media jihad yang dikenal beroperasi dengan baik di pihak Mujahidin, yaitu Al-Siyasi Al-Mutaqaid menulis analisis panjang yang menyatakan bahwa sayap media AQAP, Media Al-Malahim, memiliki noda hitam dalam jajaran pengurusnya.

Al-Mutaqaid mengidentifikasi pria bernama Humam Al-Hamid sebagai seorang yang diduga kuat menjadi agen ganda. Al-Mutaqaid selanjutnya juga menyebutkan telah berulang kali sempat memperingatkan AQAP tentang Al-Hamid, tapi peringatan itu diabaikan. Sebuah situs Jihad lain telah menerjemahkan pernyataan Al-Mutaqaid ke dalam bahasa Inggris dan mempostingnya secara online.

Al-Hamid baru-baru ini ditahan oleh AQAP, menurut beberapa laporan di media sosial. Beberapa akun ada yang mengidentifikasi dia sebagai salah satu orang yang dieksekusi di pantai di Mukalla. Salah satu foto yang dirilis disebut-sebut menunjukkan jasad Al-Hamid, baik sebelum atau setelah mayatnya digantung di sebuah jembatan.

Bagaimanapun, sejumlah fakta menunjukkan bahwa Al-Hamid memiliki peran kedua, yakni sebagai agen yang ditugaskan oleh kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, yang menjadi rival AQAP, selain merangkap sebagai agen mata-mata Amerika dan Arab.

Terjemahan laporan langsung yang dipublikasikan islamina.com dari saksi mata berikut ini menjelaskan bagaimana sepak terjang dan kelihaian seorang Humam Al-Hamid itu menjadi mata-mata dan menyusup ke dalam tubuh Al-Qaeda. Laporan ini sekaligus membongkar pihak yang bekerjasama dengan musuh-musuh Jihad dan Mujahidin untuk menghancurkan Jihad dari dalam.

Kisah mata-mata Humam Al-Hamid dan hubungannya dengan ISIS dan bagaimana dia menembus Al-Qaeda

Sebuah laporan langsung dari saksi mata

Oleh

السياسي المتقاعد (ALseaase)

Segala puji bagi Allah yang menghentikan sampah itu. Seorang mata-mata senior telah ditangkap setelah adanya banyak peringatan tentang dia di masa lalu, saya memperingatkan tentang dia dari hari pertama ia menjejakkan kakinya di Yaman. Ya Allah, ribuan terima kasih dan syukur kepada-Mu karena memberikan keberhasilan para ikhwan untuk menangkapnya.

Adapun peringatan tentang orang yang bernama Humam Al-Hamid; Saya memberikannya secara pribadi kepada mereka yang membutuhkan itu setahun yang lalu, setelah itu saya memberi peringatan lagi ketika saudara Muhannad Ghallab syahid -in syaa Allah- (dalam serangan udara pesawat tak berawak).

Mata-mata itu bisa menipu Mujahidin dengan menunjukkan kesalehan dan kepedulian terhadap darah Mujahidin. Ini membuat para Ikhwan tidak memiliki kecurigaan padanya, itu sebabnya mereka tidak memperhatikan peringatan saya setahun yang lalu. Ada banyak informasi yang saya anggap penting untuk disebarkan di publik. Semoga Allah akan membuatnya menjadi penyebab terungkapnya apa yang tersisa dari rencana/makar terhadap Mujahidin di Yaman.

Pertama kali saya mengetahui Humam Al-Hamid adalah melalui Muawiyah Al-Qahtani. Ketika dia bercerita tentang pembentukan Yayasan Al-Battar dan dia memberitahu saya bahwa itu adalah sebuah Yayasan Jihad yang dikelola oleh seorang ikhwan saleh. Dan dia memberi saya akun Humam Al-Hamid untuk berkomunikasi dengan dia dan membantu dia dalam karyanya untuk yayasan ini dan mempromosikannya di Twitter. Hal ini terjadi sebelum fitnah mulai di antara Mujahidin.

Saya berkomunikasi dengan Humam Al-Hamid dan tidak ada kecurigaan terlihat tentang dia, dia menyatakan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dalam beberapa protes yang diumumkan pada waktu itu. Situasi terus seperti ini sampai satu hari. Dia mengirimi saya pesan, dia mengeluh tentang penindasan dan mendoakan terhadap mereka yang menganiaya dia dan memfitnahnya. Saya bertanya kepadanya tentang masalah ini, kemudian dia menceritakan kisahnya.

Dia mengatakan kepada saya bahwa dia dipenjara di Arab Saudi dan para tahanan menuduhnya menjadi agen untuk intelijen pemerintah. Dan dia bersumpah berkali-kali bahwa dia tidak bersalah. Dia mengatakan kepada saya bahwa karena tuduhan ini dia mengunci diri di rumahnya. Kemudian dia mengatakan bahwa rekan-rekannya di penjara datang untuk mencari tahu bahwa dia adalah salah satu yang bertanggung jawab atas Yayasan Al-Battar, kemudian mereka mulai memperingatkan para Mujahidin dari dirinya. Dan menyerukan agar mengusir dia dari yayasan itu karena dia dicurigai sebagai agen intelijen.

Saya bertanya kepada Muawiyah Al-Qahtani (dikenal dengan nama pena Ibnu Saadiqah) tentang masalah ini, dan dia bilang tidak tahu apa-apa tentang subjek. Saya menceritakannya hal itu, kemudian dia mengatakan akan melihat langsung ke dalamnya.

Setelah hampir dua hari Humam Al-Hamid mengirim saya pesan memberi kabar positif bahwa masalah ini diselesaikan setelah Abu Bilal Al-Harbi memujinya dan mengatakan kepada mereka bahwa dia dapat diandalkan. Peringatan: Abu Bilal Al-Harbi, dikenal sebagai Abu Bilal Al-Ghaydani, Abu Bilal adalah ahli hukum (Syar'i) umum ISIS di Yaman dan dia adalah orang pertama yang memulai untuk memecah jajaran Al-Qaeda (di Yaman).

Humam Al-Hamid kembali bekerja di Yayasan Al-Battar, tapi saya mulai berhati-hati bila berurusan dengan dia, hanya untuk mengambil tindakan pencegahan, tapi saya tidak (belum) menuduh dia (sebagai agen). Setelah satu bulan fitnah mulai tersebar di antara Mujahidin dan jajaran mulai terbagi, Humam mulai menjadi pendukung fanatik ISIS, dan terjadi diskusi rahasia antara saya dan dia.

Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan pergi untuk berjihad dengan Abu Bilal Al-Harbi, saya pikir dia akan pergi ke Suriah, karena fanatisme ke arah ISIS, tapi saya terkejut ketika dia pindah ke tempat lain selain Suriah. Saya heran kenapa dia tidak ke Suriah. Yang membuat kecurigaan saya meningkat, tapi saya belum tahu di mana dia akan pergi.

Ketika fitnah antara Mujahidin meningkat, perbedaan antara saya dan dia juga meningkat. Perdebatan terjadi antara saya dan dia tentang hal-hal yang fundamental dalam iman (aqidah). Saya menemukan dia ekstremisme dalam isu 'alasan karena ketidaktahuan (udzur bil jahil)'. Saya memintanya untuk meninjau materi dalam buku-buku Syaikh Al-Ulwaan, tapi dia menolak dan mengatakan "Al-Uwlaan tidak sempurna" dan dia memuji Syaikh-nya, Abu Bilal Al-Harbi, dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia sependapat dengan Al-Harbi mengenai hal ini. Pada saat itu perpecahan akhir antara kami sudah meruncing.

Saya tidak lagi mendengar tentangnya, dan kami tidak lagi berkomunikasi antara satu sama lain. Sampai saya melihat berita di Twitter, mengatakan bahwa Humam Al-Hamid pergi berjihad dengan Syaikh-nya, Al-Harbi.

humam_twit1

Berita di twitter yang memberitakan tentang keberangkatannya untuk berjihad di suatu tempat

Berita tentangnya di Twitter tidak menyebutkan nama wilayah tempat dia berhijrah. Tapi setelah hampir dua minggu seorang Mujahid dari Semenanjung Arab mengirimi saya pesan yang mengatakan bahwa Humam Al-Hamid mengirim salam kepada saya.

Saya heran dengan berita ini. Saya berkata, "Apakah Anda yakin bahwa itu adalah Humam Al-Hamid?" Dia berkata: "Ya, bersama dengan Abu Bilal Al-Harbi." Saya mengatakan kepadanya: "Aneh bagaimana dia bisa berhijrah ke tempat Anda sementara dia adalah pendukung fanatik ISIS." Saudara itu mengatakan: "Saya tidak tahu, tapi orang itu mengirim salam kepada Anda dan memuji Anda dan usaha Anda." Kemudian saya mengatakan kepadanya langsung saya tidak mengenal dia kecuali melalui Twitter dan kemudian saya memperingatkannya dari dia dan Abu Bilal Al-Harbi.

Dan saya berkata: "Hati-hati dari mereka, karena mereka dicurigai (intel) dan para ikhwan telah mempertanyakan tentang dia di penjara tapi Abu Bilal telah memujinya. Dan saya mengatakan kepada ikhwah itu bahwa kedua orang itu adalah pendukung fanatik ISIS dan keberadaan mereka ke Yaman menunjukkan mereka berniat sesuatu terhadap AQAP. Kemudian saya memberikan kepada ikhwah tersebut akun rahasia Al-Harbi (alkobaese) yang Humam berikan kepada saya di masa lalu.

Ikhwah itu berjanji akan segera menyampaikan peringatan saya kepada kepemimpinan, dan saya memintanya untuk memberitahu saya perkembangannya. Setelah beberapa hari ia memberitahu saya bahwa ia telah menyampaikan peringatan itu kepada pimpinan.

Setelah satu bulan atau lebih, seorang ikhwah di Semenanjung Arab mengatakan bahwa Humam Al-Hamid ingin berbicara pribadi pada saya. Maka saya menghubungi dia dan dia mengatakan bahwa dia memiliki proyek media melawan Al-Saud, dan dia memberi saya akun Yayasan Husaam dan mengatakan kepada saya bahwa dia ditugaskan oleh pimpinan untuk memproduksi film-film yang mengekspos kezaliman yang dilakukan oleh rezim Al-Saud kepada para tahanan dan penganiayaan mereka kepada perempuan, saya berterima kasih dan mendukung yayasan media itu.

Kemudian saya menghubungi saudara (yang pernah saya peringatkan sebelumnya) dan bertanya tentang situasi Humam Al-Hamid dan perkembangan tentang hal itu. Saya sangat heran tentang kepercayaan yang ia berikan padanya, dan ia mengatakan kepada saya bahwa Humam duduk dengan salah satu ulama di tanzhim (AQAP) dan dia terpengaruh olehnya sehingga dia bertobat dari manhajnya yang menyimpang. Saya memberitahunya bahwa sangat sulit bagi seseorang yang mengikuti Manhaj ekstremisme untuk kembali ke jalan kebenaran. Dan saya meminta darinya untuk terus mencurigai dia, akan tetapi tidak mengusirnya asalkan dia tidak diberi posisi tinggi dan jangan percaya padanya 100%.

Saudara-saudara telah diperingatkan tentang Humam Al-Hamid tetapi setelah perkembangan terbaru di Yaman, Humam Al-Hamid mendapatkan kepercayaan dari tanzhim dan kecurigaan tentang dia sedikit demi sedikit hilang. Perkembangan itu adalah saat Abu Bilal Al-Harbi memisahkan diri dari Al-Qaeda dan memberikan bai'at untuk Al-Baghdadi, tapi Humam menunjukkan penolakan yang keras terhadap perilaku Syaikh-nya dan pecah dari dia karena ini, dan dia menyatakan kesetiaannya kepada tanzhim dan penolakan akan ekstrimisme.

Setelah perkembangan ini, tanzhim semakin percaya kepada Humam Al-Hamid dan keraguan tentang dia telah dihapus. Dan karena bakatnya dalam memproduksi dan editing film, dia ditugaskan di beberapa media organisasi, menjadi mendukung Yayasan Al-Malahim (Media utama AQAP).

Setelah kepemimpinan menaruh kepercayaan kepada Humam Al-Hamid dan memberinya media organisasi (untuk dirilis), kemudian dia meminta dari saya untuk mempromosikan rilisan tersebut, dan dia mengingatkan saya bahwa ini adalah arahan dari tanzhim. Karena dia dipuji dan ditugaskan bekerja di media, maka saya tidak mencurigainya lagi, dan Mujahidin (AQAP) adalah orang-orang yang mengenalnya, mereka tahu situasinya lebih baik dari saya.

Tapi setelah pemboman terakhir dan pembunuhan para pemimpin (Al-Qaeda di Semenanjung Arab) keraguan kembali terbersit. Tapi itu tidak mencapai tingkat kepastian hanya setelah kesyahidan Muhannad Ghallab, semoga Allah merahmatinya. Muhannad Ghallab sangat dekat dengan Humam Al-Hamid, dan ada kontak pribadi di antara mereka. Pada saat itu saya mengirim pesan darurat di mana saya mencurigai Humam secara tegas dan saya menuntut secepatnya untuk menyelidiki dia.

Dan alasan untuk kepastian saya tentang masalah ini adalah bahwa saya tertarik dengan pernyataan Humam Al-Hamid yang (saat itu) saya senang tentang fakta bahwa dia selamat dan bagaimana ia selamat dari pengeboman sementara dia dekat dengan Muhannad Ghallab. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin pergi ke luar (hari itu) dengan dia (Muhannad Ghallab), tapi istrinya tidak mengijinkannya meninggalkan rumah.

humam_twit2

Penjelasan Humam Al-Hamid kepada saksi tentang bagaimana dia berhasil selamat dari serangan drone yang merenggut nyawa sahabatnya, Muhannad Ghallab

Setelah saya mendapat informasi ini saya segera menyerahkannya pada ikhwah (dari AQAP). Dengan perintah untuk menyampaikannya ke kepemimpinan (AQAP) sesegera mungkin sebelum terlambat. Alhamdulillah, saudara-saudara tidak ragu-ragu untuk menangkap dan menginterogasi dia. Dan hari ini kita mendengar kabar baik bahwa dia telah ditangkap dan mengakui semuanya.

Dan apa yang saudara-saudara harus perhatikan ketika mereka menyelidiki mata-mata ini adalah: bagaimana para pendukung ISIS tahu bahwa akun 'Faaris' dan 'Ayman Mahmood' dan 'Al-Husaam' semua milik Al-Hamid, sedangkan ikhwan dari AQAP tidak menyebutkan sebelumnya!

Kesimpulan semakin didapat setelah salah satu dari mereka mengatakan bahwa Humam Al-Hamid memiliki kontak dengan para prajurit dari ISIS di Yaman, dan ketika mereka tahu bahwa dia ditangkap mereka menyebarkan semua akunnya di publik! Kepemimpinan (AQAP) tahu akan peringatan saya terhadap Humam Al-Hamid sangat baik. Dan tujuan Tweet ini adalah untuk memperingatkan personal keamanan dalam sebuah organisasi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut dari mata-mata.

Yang terakhir, beberapa orang bodoh menyatakan bahwa saya adalah orang yang memuji Humam Al-Hamid. Sementara kenyataannya adalah bahwa Humam Al-Hamid datang dengan pujian dan rekomendasi dari Abu Bilal Al-Harbi dan beberapa pemimpin ISIS di Suriah. Dan saya telah memperingatkan tentang dia!

Lalu soal saya mempromosikan akunnya di Twitter itu adalah normal, karena saya selalu mempromosikan semua akun Mujahidin di Semenanjung Arab dan Suriah dan Khurasan. Dan Humam Al-Hamid adalah salah satu Mujahidin di Semenanjung Arab, sebelum terungkap sebagai mata-mata. Dan saya mendapat rekomendasi dari Muhannad Ghallab, semoga Allah merahmatinya. Adapun Yayasan Husaam adalah milik tanzhim dan merupakan cabang media dari Yayasan Al-Malahim, dan banyak anggota yang bekerja di dalamnya, di antaranya Humam Al-Hamid. Dan pujian serta rekomendasi saya untuk orang-orang yang bertanggung jawab atas hal itu, tidak ada yang salah dengan itu, karena itu milik Mujahidin dan puluhan Mujahidin bekerja di dalamnya.

Dan jika Al-Qaeda dengan para pemimpin utama dan personal keamanan mempercayai Humam Al-Hamid dan memberinya posisi di media resmi mereka, lalu kenapa Anda terkejut jika saya mempromosikan akunnya? Dan ini adalah konfirmasi dari Mujahid (Jabal), seorang Mujahid di Semenanjung Arab, tentang peringatan saya untuk berhati-hati dari Humam Al-Hamid, kepada pimpinan di sana.

humam_twit3

Konfirmasi dari Jabal tentang peringatan dari saksi untuk berhati-hati dari Humam Al-Hamid

Lalu ada pertanyaan yang timbul: Apakah Humam Al-Hamid agen pemerintah Saudi, atau agen ISIS, atau keduanya! Inilah yang akan menjadi jelas setelah investigasi dengan pihak mata-mata.

(aliakram/arrahmah.com)

Asy-Syabaab Somalia lancarkan operasi penyergapan di perbatasan Mogadisu-Baidoa

Posted: 19 Jun 2015 11:00 PM PDT

Konvoi kendaraan pasukan salibis berhasil dihancurkan Mujahidin Asy-Syabaab Somalia

MOGADISU (Arrahmah.com) - Sebuah laporan resmi Asy-Syabaab Somalia pada Rabu (17/6/2015) menyatakan bahwa operasi penyergapan terhadap konvoi pasukan salibis ethiopia di jalan raya antara Mogadisu - Baidoa, menewaskan lebih dari 60 tentara salibis.

Operasi tersebut dilakukan pada siang hari di desa Jami'o, Prop Bay dan Bakool, oleh Mujahidin dari kompi (katibah) Mukhtar Abu Zubair. Pertempuran sengit berlanjut hingga malam hari. Mujahidin juga berhasil merebut 1 kendaraan militer dan menghancurkan 13 kendaraan militer lainnya.

kendaraan musuh berhasil dihancurkan Mujahidin Asy-Syabaab

kendaraan musuh berhasil dihancurkan Mujahidin Asy-Syabaab Somalia

senjata rampasan yang diperoleh Mujahidin Asy-Syabaab

senjata rampasan yang diperoleh Mujahidin Asy-Syabaab Somalia

(adibahasan/arrahmah.com)

Ribuan orang menuju Al-Aqsha untuk shalat

Posted: 19 Jun 2015 10:25 PM PDT

al-aqsha 3

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Puluhan ribu warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza berbondong-bondong menuju ke komplek Masjid Al-Aqsha untuk melaksanakan shalat pada hari Pertama Ramadhan, melalui Yerussalem dengan izin yang dikeluarkan oleh "Israel" selama bulan suci Ramadhan, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, Jum'at (19/6/2015).

Saat jamaah menuju Al-Aqsha, Polisi Palestina dikerahkan di dekat pos pemeriksaan "Israel" untuk mengatur lalu lintas.

Sumber-sumber Palestina melaporkan adanya peningkatan kehadiran pasukan "Israel" di pos pemeriksaan dan di sudut-sudut jalan Yerusalem.

Tahun ini otoritas "Israel" memberikan izin untuk memasuki Al-Aqsha bagi pria di atas usia 40 tahun, anak di bawah usia 12 tahun, dan perempuan dari segala usia.

Hampir seperempat juta jamaah datang dari Yerusalem Timur yang diduduki, Tepi Barat, dan "Israel" untuk melakukan shalat di Masjid Al-Aqsa pada Jum'at (19/6).

Pihak berwenang "Israel" juga memungkinkan sebanyak 500 warga Palestina dari Jalur Gaza untuk melakukan perjalanan ke komplek Al-Aqsha melalui persimpangan Erez.

Komplek dan lorong-lorong masjid Al-Aqsha penuh sesak dengan jamaah shalat Jum'at dari seluruh kota dan desa Palestina, serta Muslim dari negara lain.

Pengumuman tentang longgarnya pembatasan yang dikenakan oleh "Israel" pada Ramadhan ini datang tak lama setelah direktur Departemen Waqaf Palestina, Sheikh Azzam al-Khatib, mengatakan kepada Ma'an News Agency bahwa setiap Muslim Palestina memiliki hak untuk shalat di Al-Aqsha selama bulan Ramadhan, serta mengecam pembatasan ketat yang dilakukan oleh "israel" untuk memasuki Al-Aqsha.

"Semua orang Palestina memiliki hak untuk memasuki kota ini dan shalat di Masjid Al-Aqsa dengan kebebasan penuh tanpa perlu izin," katanya.

Meskipun telah ada pemberitahuan bahwa akan disediakan sebanyak 400 bus Palestina untuk membawa jamaah dari pos pemeriksaan menuju Yerusalem, akan tetapi Kementerian Perhubungan belum menerima izin yang diperlukan dari departemen urusan sipil Palestina, ungkap pejabat Palestina, Jamal Shqeir.

Sumber dari perhubungan Palestina mengatakan kepada wartawan bahwa bus-bus Palestina mungkin diperbolehkan untuk membawa orang-orang dari pusat kota pada Jum'at depan jika telah ada izin.

(ameera/arrahmah.com)