Arrahmah.Com | |
- 34 militan PKK tewas dalam pertempuran melawan tentara Turki
- "Hizbullah" mendukung peningkatan kehadiran militer Rusia di Suriah
- Bocah-bocah Palestina rayakan Idul Adha dengan berfoto bersama Mujahidin Al-Qassam
- Kesaksian jamaah haji Indonesia yang selamat pada musibah Mina
- Tragedi mematikan di Mina tahun ini merupakan tragedi terburuk kedua selama 25 tahun
- Nama 2 jamaah haji Indonesia korban jiwa Tragedi Mina 2015
- Update Tragedi Mina 2015: 717 jamaah haji meninggal dunia, 863 luka-luka
- Satu juta jamaah Muslim salat Idul Adha di Masjid Nabawi
- Alhamdulillah, Jamaah Shalat Idul Adha perdana membludak di Masjid Tolikara
- Jamaah haji dari Iran tak mau diatur, penyebab tragedi Mina 2015?
34 militan PKK tewas dalam pertempuran melawan tentara Turki Posted: 25 Sep 2015 04:29 PM PDT ANKARA( Arrahmah.com) - Dua tentara Turki dan 34 militan PKK tewas dalam pertempuran di barat daya Turki, wilayah yang menjadi saksi pertempuran mematikan antara tentara Turki dengan militan PKK sejak Juli lalu. |
"Hizbullah" mendukung peningkatan kehadiran militer Rusia di Suriah Posted: 25 Sep 2015 04:05 PM PDT BEIRUT (Arrahmah.com) - Kelompok militan Syiah asal Libanon yang mengklaim dirinya sebagai "Hizbullah", pada Jum'at (25/9/2015) mengatakan bahwa mereka menyambut peningkatan kehadiran militer Rusia di Suriah untuk mendukung rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad. Seperti diketahui, "Hizbullah" telah secara terbuka mendukung rezim Nushairiyah Suriah dan mengakui bahwa pihaknya telah mengirimkan pasukan ke Suriah untuk berperang di sisi Asad. |
Bocah-bocah Palestina rayakan Idul Adha dengan berfoto bersama Mujahidin Al-Qassam Posted: 25 Sep 2015 06:00 AM PDT GAZA (Arrahmah.com) - 10 Dzulhijah kemarin, Muslimin seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha 1436 Hijriyah, termasuk saudara-saudara kita di Palestina. Di tengah blokade yang dilancarkan "Israel" penjajah, anak-anak Palestina menampakkan kegembiraannya menyambut hari berqurban dengan cara yang sederhana. Salah satunya adalah dengan memperlihatkan kebanggaan mereka terhadap para pejuangnya, Brigade Izzuddin Al-Qassam. Bocah-bocah Palestina berpose sebagaimana layaknya Mujahid Al-Qassam dalam Idul Adha 1436 H. (Foto: demotix) Anak-anak Palestina bangga berfoto dengan Mujahid Al-Qassam saat rayakan Idul Adha 1436 H. (Foto: demotix) Sebagaimana dilaporkan fotografer demotix, Ahmed Salama pada Kamis (24/9/2015), anak-anak Palestina merayakan Idul Adha dengan berfoto bersama Mujahid Al-Qassam. Bahkan di antara mereka ada yang sengaja berpose dengan seragam dan senjata mainan mirip pejuang saya militer Hamas itu. Mujahidin Brigade Izzuddin Al-Qassam bagikan balon kepada anak-anak Palestina saat Idul Adha. (Foto: SNA) Maasyaa Allah, selain itu, dengan penuh kehangatan, para Mujahid Al-Qassam membalas cinta masyarakat cilik Palestina dengan membagi-bagikan balon berwarna-warni, sebagaimana dilaporkan Shehab News Agency, Jum'at (25/9). Manis sekali akhlaq mereka bukan? (adibahasan/arrahmah.com) |
Kesaksian jamaah haji Indonesia yang selamat pada musibah Mina Posted: 25 Sep 2015 03:00 AM PDT MEKKAH (Arrahmah.com) - Sejumlah anggota jemaah yang menjadi korban selamat dalam musibah terinjak-injak di Jalan 204 saat menuju Jamarat untuk melontar jamrah, Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat, mengaku hanya mengikuti apa kata pemimpin rombongan untuk melintasi jalan itu, tanpa mengetahui jalan itu bukan jalur yang direkomendasikan bagi jemaah Indonesia. "Saya tidak tahu jalan itu bukan jalur resmi untuk jemaah Indonesia (melontar jamrah)," kata Muhammad Juhdi Ibrahim (57), anggota jemaah dari Pontianak, Kalimantan Barat, yang berangkat melalui embarkasi Batam, saat ditemui di kantor Misi Haji Indonesia, Syisyah, Makkah, Jumat. Dia mengaku hanya mengikuti pimpinan rombongan menuju Jamarat dari Maktab 1 sekitar pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apalagi, kata dia, pemimpin rombongan yang dipanggilnya ustadz itu sudah 13 kali pergi haji. "Tentu beliau lebih hafal," katanya. "Tadinya kami akan melontar pada sore hari, namun entah mengapa ustadz mengajak kami berangkat pagi," katanya. Sekitar pukul 09.00 WAS, Juhdi yang berangkat bersama istrinya, serta anggota rombangan lainnya tiba di bawah jalan layang di Jalan 204. "Saya tidak tahu bagaimana tiba-tiba ada orang-orang berkulit hitam berjalan dan mendesak dari arus yang berlawanan," katanya. Saat itulah rombongan terpencar. Dalam kondisi sesak tersebut, tiba-tiba penyakit Juhdi kambuh, sehingga ia lemas dan menarik istrinya untuk ke pinggir. Ia mengaku selama dua jam tidak bergerak pada posisinya dan hampir pingsan. "Saat itu ia masih sadar dan istrinya terus berteriak-teriak karena petugas terus menerus meletakkan jenazah berkulit hitam di dekat mereka. "Banyak mayat dekat kami," ujar pensiunan PNS dari Kementerian Pekerjaan Umum itu. Juhdi dan istrinya berhasil selamat karena ditolong TKI, dibawa ke permukiman penduduk dan akhirnya mendapat tempat istirahat di kantor agen perjalanan dan akhirnya dibawa ke klinik untuk mendapat pertolongan pertama dengan infus cairan karena ia menderita headstroke dan penyakit jantungnya kambuh. Sementara itu, Ismawati binti Muhammad Kasim dari Sulawesi Barat juga mengaku ikut pimpinan rombongan untuk melontar jamrah pagi hari dan melintasi Jalan 204 yang tidak biasa dilewati jemaah dari Indoneia. "Kami semua mengikuti Ustadz Ibrahim. Satu rombongan sekitar 50 orang," kata Ismawati (45) yang berangkat dari kloter 10 Makasar (UPG010). Namun di tengah perjalanan, ia bersama kakak dan seorang nenek bernama Najmiah beristirahat sejenak di pinggir jalan, karena sang nenek kelelahan dan akhirnya mereka ditinggal rombingan. Saat itulah datang jemaah berkulit hitam dari arah berlawanan yang mendesak dan menginjak-injak mereka bertiga. "Saya berhasil selamat karena ditolong pria yang menyuruh naik pagar, sementara kakak saya sudah tidak mampu naik karena lelah dan terinjak-injak. Begitu pula dengan Nenek Najmiah," katanya. Hingga saat ini Ismawati belum mengetahui nasib keduanya. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah memberi rekomendasi jalur resmi yang bisa dilintasi jemaah Indonesia ketika menuju Jamarat (tempat lontar jamrah) adalah Jalan King Fahd dan Jalan Moasim. Jalan King Fahd direkomendasikan untuk jemaah yang mendapat lokasi tenda menginap di Mina Jadid, yaitu sebanyak tujuh maktab (1, 2, 3, 5, 7, 8, dan 9) dan Jalan Moasim untuk jemaah yang tenda menginap mereka berlokasi di Harratul Lisan, Mina, sebanyak 45 maktab. Selain itu pemerintah juga sebenarnya telah meminta ketua regu (karu), ketua rombongan (karom), dan ketua kloter untuk mengimbau jemaah tidak melontar jamrah pada jam ramai yaitu pukul 08.00 - 13.00 WAS pada 10 Zuhidjah (24/9). Kemudian hari ini direkomendasikan tidak melontar pada pukul 13.00 - 16.00 WAS. (antara/arrahmah.com) |
Tragedi mematikan di Mina tahun ini merupakan tragedi terburuk kedua selama 25 tahun Posted: 25 Sep 2015 02:05 AM PDT MEKKAH (Arrahmah.com) - Tragedi mematikan di Mina yang terjadi pada Kamis (24/9/2015) merupakan yang terburuk kedua dalam sejumlah tragedi yang menimpa jamaah haji semenjak 25 tahun yang lalu, sebagaimana dilansir oleh Arab News. Menurut hitungan terakhir yang dilakukan oleh Direktorat Pertahanan Sipil, mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas dalam tragedi yang terjadi pada hari Kamis itu telah melonjak menjadi 717 orang dan sebanyak 865 lainnya luka-luka, beberapa diantaranya dalam kondisi kritis. Tragedi terburuk yang pernah terjadi yaitu pada 2 Juli 1990, ketika para jamaah berdesak-desakan di terowongan Mina setelah terjadi kerusakan sistem ventilasi. Sebanyak 1.426 jamaah meninggal, yang terbanyak adalah jamaah dari Asia. Tragedi terburuk letiga adalah yang terjadi pada tanggal 31 Juli 1987, ketika terjadi bentrokan antara pasukan keamanan Aran Saudi dan jamaah dari Iran. Lebih dari 400 orang, termasuk 275 warga Iran tewas. Kejadian terburuk keempat terjadi pada tanggal 12 Januari 2006, yang menewaskan sebanyak 364 jamaah haji selama pelaksanaan lempar jumrah di Mina. Enam hari sebelum itu, 76 orang tewas ketika sebuah hotel runtuh di pusat kota Mekkah. Sebanyak 111 jamaah meninggal ketika derek besar konstruksi runtuh di Masjidil Haram di tengah angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada 11 September. Tragedi terburuk kelima adalah yang terjadi pada tanggal 15 April ketika kebakaran yang disebabkan oleh kompor gas yang meledak di sebuah kamp yang menampung jamaah di Mina, sebanyak 343 orang meninggal dan 1.500 orang luka-luka . (ameera/arrahmah.com) |
Nama 2 jamaah haji Indonesia korban jiwa Tragedi Mina 2015 Posted: 25 Sep 2015 02:00 AM PDT MEKKAH (Arrahmah.com) - Merespon kejadian Tragedi Mina 2015, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan informasi yang diterimanya hingga saat ini mencatat dua warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam musibah yang terjadi saat melempar jumrah di Mina itu. Wapres Jusuf Kalla dan rombongan berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa. Dalam rombongan juga tuurt Ibu Mufidah Kalla dan ketua tim ahli Sofyan Wanandi. Lebih lanjut Retno menegaskan bahwa dua nama WNI tersebut merupakan info yang diterimanya dari Menag Lukman Hakim yang diketahui dari gelang tangan korban. Selain itu, juga informasi yang menyebutkan korban sampai mencapai angka 39 orang. Itupun dipastikan Arsyad sebagai informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Mohon kerjasama seluruh media untuk tidak memberitakan hal tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
Update Tragedi Mina 2015: 717 jamaah haji meninggal dunia, 863 luka-luka Posted: 25 Sep 2015 01:30 AM PDT MEKKAH (Arrahmah.com) - Juru Bicara resmi Kementrian Pertahanan Arab Saudi mengatakan bahwa korban tragedi Mina yang terjadi pada Kamis (24/9/2015). Kabar Makkah melaporkan bahwa, sampai saat ini mencapai 717 jamaah haji yang Meninggal Dunia, dan 863 Luka-luka. Satu jam setelah tragedi berdarah di Mina tersebut, Amir (Gubernur) Mekkah, Khalid Al- Faisal langsung mengunjungi TKP untuk mengikuti perkembangan jumlah korban akibat insiden tersebut. Merespon insiden itu, Pemerintah Arab Saudi segera mengerahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi ratusan jamaah haji yang meninggal karena terinjak dan terluka di Mina, Mekkah. Ratusan ambulans dioptimalkan guna membawa jenazah para jamaah. Selain itu, puluhan helikopter juga dikerahkan untuk mengevakuasi korban luka akibat tragedi yang memilukan ini, lapor wartawan Kabar Makkah dari lokasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan, sirine mobil polisi dan ambulans masih meraung-raung di sekitar lokasi Tragedi Mina 2015 ini. Allahul Musta'an. (adibahasan/arrahmah.com) |
Satu juta jamaah Muslim salat Idul Adha di Masjid Nabawi Posted: 25 Sep 2015 01:10 AM PDT MADINAH (Arrahmah.com) - Hampir satu juta jamaah Muslim melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Nabawi dan di pekarangan sekitarnya di tengah sistem pelayanan terpadu yang diberikan oleh Presidensi Urusan Masjid Nabi, sebagaimana dilansir oleh Arab News, (24/9/2015). Syaikh Al-Tsubaiti dalam doanya memohon kepada Allah (SWT) semoga kaum muslim diberi pengampunan, dijauhkan dari api neraka dan semoga Allah melindungi negara-negara Muslim dari segala kejahatan, dan menjadi negara yang aman dan stabil. Sementara itu, kepala media di Presidensi Urusan Masjid Nabawi, Abdulwahid bin Ali Al-Hattab, mengatakan bahwa pihak presidensi telah menyediakan semua fasilitas untuk kenyamanan jamaah dan pengunjung. Lebih dari 6.000 pekerja pria dan wanita dikerahkan untuk memberikan pelayanan kepada para jamaah. Pihak presidensi juga menyediakan lebih dari 16.000 sajadah, memberikan ruang bagi pejalan kaki untuk menuju ke dalam masjid dan pekarangan masjid nabawi. Para pengawas juga juga hadir di masjid itu untuk mengatur shaf jamaah laki-laki dan perempuan. Al-Hattab juga mengatakan bahwa presidensi telah menyediakan lebih dari 15.000 kontainer air Zamzam dingin, 40 pendingin air, gelas sekali pakai, dan 385 pancuran air minum yang tersedia di semua halaman masjid. Pelayanan lain yang disediakan oleh pihak presidensi termasuk pemasangan 250 payung; 436 Water Spray Fan (kipas angin semprot air); area parkir mobil yang bisa menampung hampir 5.000 mobil; serta lebih dari 11.000 tempat wudhu untuk pria dan wanita yang dilengkapi dengan tangga listrik yang mengarah ke tempat wudhu itu. Di samping itu juga disediakan panduan pelayanan yang memungkinkan jamaah untuk bisa melaksanakan shalat dengan suasana yang nyaman. (ameera/arrahmah.com) |
Alhamdulillah, Jamaah Shalat Idul Adha perdana membludak di Masjid Tolikara Posted: 25 Sep 2015 01:00 AM PDT TOLIKARA (Arrahmah.com) - Diiringi hujan gerimis membasahi bumi Tolikara, masyarakat Muslim Papua melaksanakan shalat Idul Adha perdana di Masjid Tolikara, Kamis (24/9) pagi. Masjid Koramil Khairul Ummah tersebut baru sehari diresmikan Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa. Animo masyarakat yang besar nampaknya menjadikan Masjid tidak sanggup menampung jamaah Sholat Idul Adha yang membludak, demikian lansir Hidayatullah. Kaum Muslimin berduyun-duyun mendatangi Masjid tersebut. Sejumlah pejabat daerah yang beragama Kristen juga berada di sekitar Masjid, dan Mensos, Khafifah Indar Parawangsa ikut serta dalam shaf shalat. Sementara aparat keamanan dari TNI dan Polisi sibuk berjaga-jaga di luar Masjid. Demikianlah pemandangan pelaksanaan Sholat Id pertama di Masjid pengganti Baitul Muttaqin tersebut, yang terbakar dalam insiden Idul Fitri pada Jumat 17 Juli lalu akibat diserang oleh kelompok teroris Kristen Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Pagi itu, tampil selaku Imam Sholat adalah Syeikh Muhammad Ali Jaber, seorang ulama kelahiran Kota Madinah Munawarah, Arab Saudi. Sementara bertindak sebagai khatib adalah dai asli Papua, Ustadz M. Zaaf Fadhlan Garamatan. (adibahasan/arrahmah.com) |
Jamaah haji dari Iran tak mau diatur, penyebab tragedi Mina 2015? Posted: 25 Sep 2015 12:40 AM PDT MEKKAH (Arrahmah.com) - Dalam proses penyelidikan tragedi Mina 2015, sejumlah saksi mata di lokasi mengatakan, bahwa insiden diawali dengan terburu-burunya para jamaah haji dari Iran untuk melewati dan menerobos rute jamaah lainnya sambil mengampanyekan ide revolusi Iran. Mereka menolak diatur saat diminta kembali ke rute yang sudah ditentukan. Pejabat Keamanan di Saudi mengatakan, penyebab insiden Mina disebabkan jamaah haji dari Iran tidak mengikuti rute yang sudah ditentukan pemerintah Saudi. Ini selalu terjadi setiap tahun. "Jamaah dari Iran tidak mendengarkan dan mengabaikan instruksi kemudian bentrok dengan kami dan meneriakkan slogan-slogan revolusi sebelum terjadinya insiden," ungkap seorang pejabat keamanan Saudi sebagaimana dikutip Sabq.org, Jumat (25/9/2015). Para saksi mata mengungkap bahwa, mereka sering menyaksikan jamaah haji dari Iran mempropagandakan apa yang mereka sebut sebagai "Revolusi Islam" kepada jamaah haji dari negara lain. "Mereka juga kerap mengambil keuntungan dengan memprovokasi jamaah agar bentrok (terjadi) antarjamaah dan pasukan keamanan Saudi." Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdallahaan, menegaskan, bahwa pemerintah Saudi harus bertanggungjawab atas kecelakaan ini. Dia mengatakan, Kementerian Luar Negeri Iran akan memanggil resmi Dubes di Arab Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes Iran dan meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab insiden, demikian lansir Salam-Online, Jum'at (25/9). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 90 jamaah haji Iran meninggal dan lebih dari 60 lainnya terluka akibat insiden tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |