Arrahmah.Com |
- Seorang pemuda Palestina dibunuh oleh tentara Zionis secara brutal di dekat Ramallah
- Pemerintah Libya mengklaim kematian seorang petinggi Al Qaeda
- Sekolah di Inggris melarang siswanya berpuasa selama ramadhan
- Penyelidikan terhadap penembakan anak-anak di pantai Gaza ditutup, orang tua korban marah
- Shtayyeh menyeru negara-negara Muslim untuk memboikot "Israel"
- Serangan Mujahidin IIA tewaskan dan lukai 42 pasukan boneka Afghan di Laghman
- Mujahidin IIA berhasil bebaskan 7 desa di Kushk Kohna
- Lagi, pasukan "Israel" menembaki perahu nelayan Palestina di lepas pantai Gaza
- Roket Palestina dari Jalur Gaza menghantam perbatasan "Israel"
- AS memindahkan 6 tahanan Guantanamo ke Oman
Seorang pemuda Palestina dibunuh oleh tentara Zionis secara brutal di dekat Ramallah Posted: 14 Jun 2015 04:33 PM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Seorang tentara Zionis yang mengendarai jip militer melajukan jip nya dengan kecepatan tinggi dan membunuh seorang pemuda Palestina di sebuah desa di Tepi Barat pada Ahad (14/6/2015), memicu konfrontasi antara pemuda Palestina dengan pasukan "Israel". "Tentara 'Israel' melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap Abdullah Ghanayem dan mencoba untuk membenarkan tindakan keji ini," ujar Laila Ghannam, Gubernur Ramallah dan Al-Bireh, kepada Anadolu. "Tentara menembak pemuda Palestina ini dan kemudian menabraknya, tidak seperti laporan yang diklaim oleh tentara," ungkapnya. Ghannam menjelaskan bagaimana warga Palestina yang berusia 22 tahun tersebut dibunuh oleh tentara "Israel" di desa Kufr Malek dekat Ramallah. Dia menyatakan bahwa hasil otopsi membuktikan bahwa Ghanayem terlebih dahulu ditembak dan kemudian jip militer melaju ke arahnya sebelum jip terbalik dan menimpanya hingga mengakibatkan kematian. Jip tersebut tetap berada di atas tubuh Ghanayem selama hampir tiga jam. Laila Ghannam meminta media untuk menyelidiki fakta-fakta di lapangan dan tidak begitu saja mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh militer Zionis. "Pendudukan ini menargetkan warga Palestina setia harinya," ujarnya. "Mereka memalsukan fakta untuk membenarkan kejahatan mereka terhadap kemanusiaan," lanjutnya seperti dilansir IMEMC. Menurut seorang saksi mata, korban tengah menuju tempat kerjanya ketika ia tiba-tiba berlari dan kemudian ditabrak oleh jip militer "Israel" yang akhirnya terbalik dan menimpa badannya, ujar laporan Reuters. "Dia dinyatakan telah tewas saat tiba di rumah sakit karena menderita luka serius dan pendarahan," ujar Ahmed Al-Beitawi, kepala Pusat Medis Ramallah. Di sisi lain, "Israel" mengklaim pemuda tersebut mencoba untuk melemparkan bom molotov ke kendaraan militer "Israel". "Selama pengejaran, kendaraan militer menabraknya hingga terbalik dan menyebabkan kematiannya," klaim pernyataan militer Zionis. Saat peristiwa berlangsung, tentara Zionis diduga menyerbu desa untuk menangkap beberapa orang warga Palestina. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pemerintah Libya mengklaim kematian seorang petinggi Al Qaeda Posted: 14 Jun 2015 04:03 PM PDT TRIPOLI (Arrahmah.com) - Pemerintah Libya mengklaim bahwa salah seorang petinggi Al Qaeda di Aljazair, Mokhtar Belmokhtar telah gugur dalam serangan udara AS di Libya. Sebelumnya pada Ahad (14/6/2015), Departemen Pertahanan AS mengklaim militer AS melakukan serangan "kontra-terorisme" menargetkan Al Qaeda di Libya pada Sabtu (13/6) malam namun tidak memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilansir Al Jazeera. Tidak jelas di wilayah mana serangan yang diklaim oleh AS tersebut dilancarkan. "Pemerintah Libya di timur Libya menegaskan bahwa jet tempur AS melakukan serangan udara semalam (13/6) yang mengakibatkan 'kematian teroris' Belmokhtar," klaim pemerintah Libya yang didukung oleh negara-negara Barat. Belum ada rilis resmi yang dikeluarkan oleh pihak Mujahidin Al Qaeda untuk merespon pemberitaan ini. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Sekolah di Inggris melarang siswanya berpuasa selama ramadhan Posted: 14 Jun 2015 07:19 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Sebuah sekolah dasar di ujung timur London telah memicu kontroversi karena telah melarang siswa Muslim untuk berpuasa selama bulan Ramadhan di sekolah. Sebuah surat menginformasikan kepada orang tua bahwa sementara ini sekolah akan melarang siswa untuk berpuasa di sekolah. "Kami telah mencari petunjuk dan terpercaya memberitahukan bahwa dalam hukum Islam, anak-anak tidak diwajibkan untuk berpuasa selama Ramadhan, hanya diminta untuk melakukannya ketika mereka sudah dewasa," bunyi surat yang dikirim dari sekolah Leyton, sebagaimana dilansir oleh The Express Tribune, Sabtu (13/6/2015). Sekolah ini juga mengatakan mereka memahami bahwa batasan usia dewasa masih jadi perbincangan, namun, "dalam Hukum Islam, kesehatan individu merupakan prioritas utama." Selanjutnya, surat itu menambahkan, "Sebelumnya, kami telah memiliki sejumlah anak-anak yang sakit dan anak-anak yang pingsan atau tidak mampu untuk sepenuhnya mengakses kurikulum sekolah dalam upaya mereka untuk tetap berpuasa." Aturan ini juga akan dilaksanakan di sekolah-sekolah lain di Lion Academy Trust. Keputusan tersebut memicu kritik dari beberapa anggota komunitas Muslim. Juru bicara dari Asosiasi Muslim Inggris mengatakan bahwa orang tua memiliki hak atas pilihan apakah anak-anaknya berpuasa atau tidak. "Kami meyakini bahwa ada aturan yang cukup ketat dalam Islam, yang memungkinkan mereka yang tidak mampu berpuasa, untuk berbuka puasa," kata juru bicara itu, yang menambahkan bahwa aturan itu termasuk orang-orang yang sakit secara medis, terlalu muda atau terlalu tua. CEO Lion Academy Trust dalam sebuah pernyataan di website sekolah mengatakan bahwa jika orang tua sedang mempertimbangkan untuk membiarkan anak mereka berpuasa selama jam sekolah, "Anda perlu bertemu dengan Kepala Sekolah secara pribadi untuk membahas bagaimana kami memastikan keselamatan dan kesehatan anak kalian sementara tetap memastikan bahwa mereka sedang berpuasa Ramadhan." (ameera/arrahmah.com) |
Penyelidikan terhadap penembakan anak-anak di pantai Gaza ditutup, orang tua korban marah Posted: 14 Jun 2015 02:58 AM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Keluarga dari empat anak Palestina yang terbunuh ketika "Israel" membom pantai selama perang Gaza musim panas lalu menjadi marah atas penutupan penyelidikan insiden tersebut. Militer "Israel", yang meluncurkan penyelidikan setelah 50 hari perang Juli-Agustus berakhir, mengumumkan pada Kamis malam (11/6) bahwa serangan "tragis" yang disaksikan oleh beberapa wartawan asing itu tidak melanggar hukum internasional, dan menyatakan menutup kasus ini. Ini adalah salah satu insiden yang paling banyak dibahas dan menjadi berita utama di media internasional, termasuk koresponden AFP, yang duduk di luar ruangan yang sangat dekat dengan pantai pada saat serangan itu terjadi. ""Israel" berperilaku seolah-olah dia adalah negara di atas hukum internasional," Zakaria Bakar, paman dari anak-anak yang meninggal itu, mengatakan kepada AFP. "Kami mendesak masyarakat internasional bertindak serius untuk menghentikan sandiwara ini," katanya, mengacu pada beberapa penyelidikan militer terhadap dugaan pelanggaran selama konflik antara "Israel" dan Hamas. Pada tanggal 16 Juli, bersepupu Ahed Atef Bakar dan Zakaria Ahed Bakar, keduanya berusia 10 tahun, Muhammad Ramez Bakar (9), dan Ismail Muhammad Bakr, (10), sedang bermain di pantai di Kota Gaza ketika mereka terkena dua serangan udara. Insiden tersebut merupakan diantara beberapa insiden yang kemungkinan besar akan diajukan oleh Palestina kepada Mahkamah Pidana Internasional sebagai bukti dugaan kejahatan perang "Israel". Tapi militer "Israel" mengatakan dalam laporannya bahwa mereka telah memutuskan untuk menutup file penyelidikan, dengan tidak adanya kecurigaan sehubungan dengan komisi tindak pidana oleh tentara IDF (Israel Defense Forces)." Laporan itu mengatakan babhwa "serangan itu ditujukan kepada angkatan laut Hamas," dan bahwa mereka "tidak mengidentifikasi, di setiap titik dalam insiden itu, sebagai anak-anak." Wartawan Barat yang menyaksikan insiden tersebut dan melihat akibat yang ditimbukan dari serangan itu, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa anak-anak itu telah bermain di daerah pantai, yang secara jelas tidak terpisah dari warga sipil. "Anak-anak itu benar-benar jelas ... dari sosok yang berlarian terlihat jelas bahwa mereka adalah anak-anak," kata salah seorang wartawan. "Mereka semua sangat, sangat kecil." Militer "Israel" mengatakan bahwa itu berdasarkan penyelidikan atas kesaksian yang diberikan oleh tentara dan petugas, rekaman media dan dokumen lainnya, tapi tidak mampu mengambil keterangan saksi langsung dari warga Gaza karena saksi menolak untuk bertemu. Salah seorang wartawan Barat mengatakan bahwa ia telah merelakan dirinya untuk menjadi saksi bagi seorang pejabat senior IDF, tapi dia tidak pernah dihubungi. (ameera/arrahmah.com) |
Shtayyeh menyeru negara-negara Muslim untuk memboikot "Israel" Posted: 13 Jun 2015 10:00 PM PDT MOZAMBIQUE (Arrahmah.com) - Gubernur Bank Pengembangan Islam (IDB) Palestina, Muhammad Shtayyeh, menyerukan kepada negara-negara anggota untuk memboikot "Israel", dan mengaitkan kepentingan ekonomi di dunia dengan perilaku "Israel" terhadap rakyat Palestina. Dalam sambutannya pada pembukaan sesi ke-40 Dewan Gubernur IDB di Mozambik, Shtayyeh menyoroti efektivitas boikot internasional yang menekan "Israel", termasuk boikot yang dilakukan oleh universitas-universitas Eropa dan Amerika serta gereja-gereja. Dia mengatakan bahwa Palestina sedang menyelesaikan pertempuran mereka di kancah internasional, saat file-file yang perlukan akan diserahkan ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengadili "Israel" karena pelanggaran terhadap rakyat Palestina dalam hal perluasan pemukiman dan agresi terhadap Gaza tahun 2014. Shtayyeh mengatakan bahwa pengepungan "Israel" di Jalur Gaza menghambat upaya rekonstruksi, dan masih ada sekitar 20.000 orang yang tinggal di tempat penampungan sementara. Dia mengatakan bahwa strategi "Israel" bertujuan untuk menghancurkan upaya kemungkinan pembentukan negara Palestina melalui pemukiman Yahudi di Yerusalem, aneksasi Lembah Yordan, meningkatkan pemukiman di Tepi Barat dan melanjutkan blokade Jalur Gaza. (ameera/arrahmah.com) |
Serangan Mujahidin IIA tewaskan dan lukai 42 pasukan boneka Afghan di Laghman Posted: 13 Jun 2015 08:25 PM PDT AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Lebih dari 34 tentara gabungan dari Tentara Nasional Afghanistan atau Afghan National Army (ANA) dan polisi boneka Afghan telah tewas, sementara lebih dari 8 lainnya terluka dalam serangan yang dilancarkan Mujahdin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di provinsi Laghman timur Afghanistan, menurut Al-Emarah News, sebagaimana dilansir Voice of Jihad pada Sabtu (13/6/2015). Dalam satu serangan, 2 polisi boneka Afghan tewas dan 3 lainnya terluka, sementara sebuah kendaraan mereka hancur dalam bentrokan yang diawali oleh serangan Mujahidin di distrik Qarghayi provinsi Laghman pada malam sebelumnya. Pada Jum'at (12/5), Mujahidin dan pasukan musuh bentrok di tempat lain di distrik Qarghayi provinsi yang sama, hingga menewaskan 12 tentara boneka. Tiga pengangkut personel lapis baja dan kendaraan tempur lapis baja hancur setelah terkena senjata berat Mujahidin selama pertempuran. Juga pada hari Jum'at, Mujahidin menyerbu sebuah pos pemeriksaan polisi di distrik dan provinsi yang sama, mengunci musuh dalam situasi tembak-menembak yang akhirnya menewaskan 12 polisi boneka dan melukai 5 lainnya. Sebuah serangan malam hari oleh Mujahidin yang menargetkan basis musuh juga menewaskan 10 polisi boneka dan melukai banyak lainnya. Tidak ada Mujahidin yang dirugikan dalam tembak-menembak yang berlangsung selama dua jam itu. (banan/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA berhasil bebaskan 7 desa di Kushk Kohna Posted: 13 Jun 2015 08:05 PM PDT AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di tengah operasi Azm yang sedang berlangsung melancarkan serangan besar-besaran di distrik Kushk Kohna provinsi Herat barat sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, pada Jum'at (12/6/2015), menurut laporan Voice of Jihad. Operasi-operasi yang diluncurkan dekat dengan pusat distrik itu sejauh ini telah membuat Mujahidin berhasil menduduki pos-pos pemerikasaan strategis musuh, mengambil kendali dari 7 desa serta mengakibatkan kerugian mematikan pada pihak musuh. Dalam laporan lainnya dari distrik area Bander, seorang milisi Arbaki tewas dalam ledakan IED pukul 06:00 sore waktu setempat, sementara 3 arbaki bersenjata tewas dan lebih dari 4 lainnya terluka dalam serangan di distrik Awba pukul 02:00 paginya. (banan/arrahmah.com) |
Lagi, pasukan "Israel" menembaki perahu nelayan Palestina di lepas pantai Gaza Posted: 13 Jun 2015 07:50 PM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan angkatan laut "Israel" menembaki kapal nelayan Palestina di lepas pantai Jalur Gaza utara, Jum'at (13/6/2015), memaksa para nelayan untuk melarikan diri dari daerah itu, ungkap serikat pekerja lokal, sebagaimana dilansir Ma'an. Serikat pekerja itu juga melaporkan bahwa pasukan "Israel" merampas delapan jaring ikan pada Kamis (11/6) malam. Laporan tersebut muncul ketika beberapa nelayan Palestina telah ditahan bulan ini, dan tiga lainnya telah ditembak mati oleh pasukan "Israel" sejak September lalu, innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Risiko kematian atau penahanan oleh pasukan "Israel" juga diperparah oleh gangguan dari angkatan laut "Israel" yang sering menyita kapal dan peralatan nelayan yang sedang bekerja, menurut dokumentasi oleh Pusat Al-Mezan untuk Hak Asasi Manusia. Dalam sebuah perjanjian gencatan senjata antara "Israel" dan Hamas musim panas lalu, "Israel" setuju untuk memperluas zona perikanan lepas pantai Gaza, yang memungkinkan nelayan untuk berlayar sejauh enam mil laut dari pantai dan untuk terus memperluas wilayah itu secara bertahap, namun nelayan secara rutin diberhentikan di zona itu. Konfrontasi hampir setiap hari dengan pasukan angkatan laut "Israel" terjadi karena banyak warga Gaza yang kekurangan bahan pangan, dan lebih dari 90 persen warga Palestina yang bekerja di industri perikanan hidup di bawah garis kemiskinan di Gaza, ungkap Sekretaris Jenderal Persatuan Nelayan kepada Ma'an. (banan/arrahmah.com) |
Roket Palestina dari Jalur Gaza menghantam perbatasan "Israel" Posted: 13 Jun 2015 06:05 PM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Roket Palestina ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah "Israel" selatan pada Kamis (11/6/2015) malam tapi mendarat di wilayah perbatasan, klaim militer "Israel", sebagaimana dilansir Ma'an. "Roket yang diluncurkan dari Gaza awal malam ini, jatuh dan mendarat tak jauh dari Jalur Gaza," kata juru bicara militer Letnan Kolonel Peter Lerner melalui Twitter. Ketegangan di perbatasan telah meningkat baru-baru ini dan pada hari Ahad, angkatan udara "Israel" menyerang Jalur Gaza setelah serangan roket dari wilayah itu menghantam selatan "Israel", malam sebelumnya. Ada juga serangan udara balasan setelah tiga serangan roket sebelumnya sejak 26 Mei. Serangan "Israel" di Gaza musim panas lalu membunuh lebih dari 2.200 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, sementara dari pihak "Israel" hanya 73 yang tewas, di mana kebanyakan dari mereka adalah tentara. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan berat infrastruktur Gaza dan merusak lebih dari 160.000 rumah. (banan/arrahmah.com) |
AS memindahkan 6 tahanan Guantanamo ke Oman Posted: 13 Jun 2015 05:45 PM PDT OMAN (Arrahmah.com) - Enam warga Yaman yang ditahan selama lebih dari satu dekade di penjara militer AS di Guantanamo telah diterbangkan ke Oman, Pentagon mengatakan pada Sabtu (13/6/2015), seperti dilansir WB. Pemindahan itu dilakukan seminggu setelah Menteri Pertahanan Ash Carter mengatakan dia bekerja dengan Gedung Putih dengan sebuah proposal supaya Kongres menutup penjara yang dikecam secara internasional di pangkalan angkatan laut di Kuba itu, di mana sebagian besar tahanan telah ditahan tanpa kejelasan tuduhan atau pengadilan. Tidak ada lagi pemindahan tahanan dalam jumlah besar, dalam waktu dekat, kata seorang pejabat senior AS, meskipun ada upaya untuk terus memulangkan tahanan atau menetapkannya di tempat lain. Enam orang yang dikirim ke Oman, sebuah kesultanan yang berbatasan dengan Yaman di ujung Semenanjung Arab, diidentifikasi sebagai tahanan berisiko rendah yang telah "dibersihkan" tahun lalu untuk pemindahan. 69 warga Yaman yang masih ditahan di Guantanamo merupakan lebih dari setengah tahanan yang tersisa, tapi Washington telah mengesampingkan pemulangan mereka dengan alasan situasi keamanan yang kacau. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |