Arrahmah.Com |
- Lima warga Palestina ditangkap di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki
- Sembilan orang tewas dalam ledakan bom pinggir jalan yang menargetkan kendaraan polisi Afghanistan
- Bentrokan sengit terbaru di Aden meninggalkan 140 orang tewas
- Pesawat-pesawat tempur Kenya membom kamp Asy-Syabaab di Somalia
- Hamas gelar aksi solidaritas untuk pengungsi Palestina di kamp Yarmouk Suriah
- Innalillahi, serangan udara rezim Nushairiyah Suriah membunuh 104 warga sipil di Idlib
- Wakil PBNU minta liberal keluar dari NU
- Kampanye #Kembalikanmediaislam muncul di berbagai daerah
- Blokir media Islam, Ansharusy Syariah Semarang kecam BNPT
- 200 anak di bawah umur Palestina dipenjara di "Israel"
Lima warga Palestina ditangkap di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki Posted: 06 Apr 2015 04:48 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Sedikitnya lima orang warga Palestina, termasuk yang telah dibebaskan dari penjara, ditangkap pada Senin (6/4/2015) oleh pasukan Zionis selama serangan pada fajar dan malam hari di distrik Jenin dan Qalqilia di Tepi Barat dan di Yerusalem yang diduduki, ujar sumber lokal. Di Yerusalem, polisi "Israel" menangkap remaja berusia 14 tahun, Iyad Burkan dan membawanya ke pusat interogasi. Kantor berita WAFA melaporkan bahwa sebelumnya militer "Israel" menyerang kota Silat al-Harithiya, yang berlokasi di barat Jenin dan menculik Ragheb Shalabi (31) dan Ibrahim Shalabi yang merupakan mantan tahanan di penjara "Israel". Menurut laporan, pasukan Zionis merampas 20.000 shekels (5.000 USD) dari rumah Raghab Shalabi. Sementara itu, pasukan Zionis lainnya menyerang desa Anin, di mana mereka menangkap Mohammad Yasin (31) juga mantan tahanan, setelah mendobrak rumahnya dan menghancurkan gerbang rumah. Pasukan merusak ponsel yang diambil dari rumah Yasin. Pasukan pendudukan "Israel" juga masuk ke desa Azzoun, timur Qalqilia dan menangkap Tha'er Riashi (20) setelah menyerang rumahnya. Di Bethlehem, tentara masuk ke desa Hosan, dan memanggil warga setempat dan anak-anak mereka yang berusia 12 tahun ke atas untuk diinterogasi di dekat kompleks militer Gush Etzion. Tentara juga menyerbu desa Beit Fajjar dan memanggil warga setempat untuk diinterogasi. Hampir setiap hari militer Zionis "Israel" menyerang daerah pemukiman Palestina di Tepi Barat untuk melakukan penangkapan dan memanggil warga untuk diinterogasi untuk alasan yang tidak jelas. Menurut Abdullah Hawari dari pusat dokumentasi, militer Zionis menangkap sekitar 326 warga Palestina di wilayah yang diduduki selama bulan Maret termasuk 121 orang yang ditempatkan di bawah penahanan administratif. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Sembilan orang tewas dalam ledakan bom pinggir jalan yang menargetkan kendaraan polisi Afghanistan Posted: 06 Apr 2015 04:21 PM PDT KABUL (Arrahmah.com) - Sedikitnya sembilan orang tewas pada Senin (6/4/2015) dalam dua pemboman terpisah yang menargetkan kendaraan polisi boneka Afghanistan. Dalam serangan mematikan, enam orang dilaporkan tewas dua di antaranya diklaim sebagai warga sipil ketika bom meledak dan menghantam Ford Ranger milik polisi di utara Kabul. "Hari ini kendaraan patroli polisi dihantam ledakan bom di distrik Qarabagh dekat kota Kabul, menewaskan enam orang," ujar Jederal Mohammad Farid Afzali, kepala investigasi kriminal Kabul kepada AFP. Kementerian dalam negeri Afghanistan mengonfirmasi serangan tersebut dan menyalahkan Taliban. Juga di hari yang sama, bom lainnya menghantam kendaraan polisi di utara Baghlan, menewaskan tiga polisi dan melukai dua lainnya, ujar kepala polisi provinsi Aminullah Amarkhil kepada AFP. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dituduh berada di balik serangan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Bentrokan sengit terbaru di Aden meninggalkan 140 orang tewas Posted: 06 Apr 2015 04:10 PM PDT ADEN (Arrahmah.com) - Milisi Syi'ah Houtsi yang berupaya untuk mengontrol Yaman dan pasukan pendukung presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah terlibat dalam bentrokan sengit di selatan negara itu, meninggalkan lebih dari 140 orang tewas dalam 24 jam terakhir saat Palang Merah menghadapi keterlambatan untuk memberikan pasokan penting. Bentrokan pada Senin (6/4/2015) terjadi di Aden, kota terbesar ketiga Yaman dan basis kekuatan bagi Hadi yang saat ini melarikan diri ke Arab Saudi saat milisi Syi'ah Houtsi memperluas kendali mereka di seluruh negeri. Mengutip pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, kantor berita AFP melaporkan bahwa 17 warga sipil termasuk di antara lebih dari 140 orang yang tewas di Aden, di mana pertempuran masih terus berlanjut karena milisi Syi'ah berusaha untuk merebut kota pelabuhan tersebut. Bentrokan terjadi di tengah laporan bahwa Hadi memecat tiga perwira militernya. Mereka adalah Jenderal Abdullah Khayran, Kepala Staf, Wakil Kepala staf Jenderal Zakariah al-Shami dan Kepala PAsukan Khusus Jenderal Abdularrazak Almrouni, Sementara itu, pekerja bantuan memperingatkan situasi yang mengerikan di negara semenanjung Arab yang miskin, di mana koalisi yang dipimpin oleh Saudi melancarkan perang yang diklaim untuk menghentikan kekuatan milisi Syi'ah yang didukung Iran. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa meskipun mendapatkan izin dari koalisi, sebuah kapal bantuan yang dikitim dari sebuah basis di Djibouti tidak diizinkan untuk terbang. Sitara Jabeen, juru bicara ICRC mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi kemanusiaan memburuk. "Situasi di Yaman masih sangat kritis. Konflik semakin meningkat, khususnya di Aden. Kami masih berusaha untuk menemukan pesawat kargo yang dapat membawa pasokan kami ke Sana'a," ujar Jabeen. "Kami mendapat izin dari koalisi kemarin [untuk mengirimkan pasokan], tapi sejauh ini kami belum bisa menemukan solusi logistik untuk masalah ini. Tidak ada maskapai yang terbang ke Sana'a dan maskapai negara sendiri menunda penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut." Pesawat tempur koalisi yang dipimpin Saudi telah melancarkan serangan udara terhadap Syi'ah Houtsi sejak 26 Maret, namun Houtsi terus melakukan perlawanan dan mengatakan mereka hanya akan menerima pembicaraan damai jika serangan udara dihentikan. Tidak diketahui jumlah korban tewas sejak serangan udara dimulai, namun badan-badan bantuan mengatakan lebih dari 330.000 orang telah mengungsi. Banyak orang di Aden dan Sana'a yang membutuhkan pasokan mendasar. Basharaheel Hisham Basharaheel, wakil editor harian Al-Ayyam mengatakan kepada Al Jazeera: "Orang-orang kehabisan makanan. tidak ada air. Tidak ada listrik. Rumah sakit berada dalam bentuk yang jauh lebih buruk. Kami melihat banyak korban terluka dengan tidak ada apapun untuk menyelamatkan mereka. Tidak ada perlengkapan pertolongan pertama, misalnya." Setidaknya tiga relawan Bulan Sabit Merah tewas selama seminggu terakhir saat mengevakuasi korban luka dan mengambil mayat dari pertempuran di Aden, lapor AP. ICRC pada Jum'at (3/4) dalam sebuah pernyataan menyebut pembunuhan itu disengaja. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pesawat-pesawat tempur Kenya membom kamp Asy-Syabaab di Somalia Posted: 06 Apr 2015 07:00 AM PDT SOMALIA (Arrahmah.com) - Angkatan udara Kenya membom dua kamp Mujahidin Asy-Syabaab di Somalia, Ahad (5/4/2015), ungkap sumber Pasukan Pertahanan Kenya atau Kenya Defence Forces (KDF), sebagaimana dilansir WB. Jet-jet tempur menghantam kamp-kamp di Gondodowe dan Ismail, keduanya di wilayah Gedo yang berbatasan dengan Kenya, sumber militer mengatakan pada hari Senin (6/4). Kabut membuat sulit untuk menetapkan berapa banyak kerusakan yang disebabkan oleh pemboman itu atau untuk memperkirakan jumlah korban tewas. "Kami menargetkan dua daerah itu karena menurut informasi yang kami miliki, mereka (Asy-Syabaab) datang dari sana untuk menyerang Kenya," klaimnya. (banan/arrahmah.com) |
Hamas gelar aksi solidaritas untuk pengungsi Palestina di kamp Yarmouk Suriah Posted: 06 Apr 2015 06:15 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Ratusan warga Palestina pada Ahad (5/4/2015) berpartisipasi dalam aksi solidaritas yang diselenggarakan oleh Hamas untuk pengungsi Palestina di kamp Yarmouk di Suriah, lansir WB. Para demonstran yang menghadiri aksi solidaritas itu memenuhi undangan dari pejuang perlawanan Hamas. Mereka membawa spanduk bertuliskan dukungan untuk menyelamatkan warga Palestina dari kamp yang sebagian besar telah diambil alih oleh kelompok Daulah Islamiyah atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. "Apa yang terjadi di kamp [Yarmouk] adalah krisis kemanusiaan yang nyata," Mohamed Abu Askar, anggota senior Hamas, mengatakan selama aksi protes. Dia meminta kepemimpinan Palestina, negara-negara Arab dan masyarakat internasional untuk bertindak untuk menyelamatkan kamp itu. Kekerasan berkobar di dalam kamp, yang mengakomodasi puluhan ribu pengungsi Palestina, sejak Rabu (1/4) ketika anggota ISIS menyerbu dan bentrok dengan Mujahidin di sana. Pada Sabtu (4/4), Hamas menyerukan mengakhiri pertumpahan darah dan pertempuran di kamp tersebut. Wakil pemimpin faksi Ismail Haniyeh mengatakan Yarmouk harus dijauhkan dari konflik yang sedang berlangsung di Suriah. (banan/arrahmah.com) |
Innalillahi, serangan udara rezim Nushairiyah Suriah membunuh 104 warga sipil di Idlib Posted: 06 Apr 2015 05:30 AM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Sedikitnya 104 orang dikabarkan terbunuh di kota Idlib Suriah, sembilan hari setelah kota ini dibebaskan oleh gabungan Mujahidin Jaisyul Fath dari tangan kotor rezim diktator Presiden Bashar Assad, innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Lebih dari 100 warga sipil gugur setelah jet-jet rezim Nushairiyah Suriah meluncurkan serangan udara mereka pada Senin (6/4/2015). Selain itu, serangan ini juga mengakibatkan puluhan lainnya mengalami luka-luka, kata para pejuang perlawanan, sebagaimana dilansir WB. Sejumlah bangunan turut hancur dan beberapa rumah sakit juga rusak dalam serangan ini. Dua pekan lalu, Mujahidin Suriah yang tergabung dalam kelompok Jaisyul Fath berhasil melancarkan operasi pembebasan kota Idlib melawan pasukan rezim Nushairiyah Suriah yang mendudukinya. Persatuan Mujahdin ini pun meneruskan operasi mereka di desa Mastumah di Idlib. (banan/arrahmah.com) |
Wakil PBNU minta liberal keluar dari NU Posted: 06 Apr 2015 05:00 AM PDT SEMARANG (Arrahmah.com) - Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama As'ad Said Ali menegaskan organisasi keagamaan NU tidak mempraktekkan paham liberal. As'ad menilai, jika ada orang yang mengaku NU tapi paham yang dianutnya liberal, itu adalah sempalan NU. "Silakan keluar dari NU," kata As'ad seusai seminar nasional "Islam dalam Benturan Peradaban: Proyeksi Pecahnya NKRI" yang digelar di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Rabu, 25 Maret 2015, dikutip dari Tempo. Pernyataan As'ad tersebut menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam forum seminar. Mahasiswa itu mempertanyakan adanya orang-orang NU yang sudah banyak menganut Islam liberal. Menurut As'ad, liberalisme adalah praktek yang mengagungkan kekuasaan individu. Bahkan liberalisme di negara-negara Barat cenderung mempraktekkan kebebasan tanpa batas. Padahal, kata As'ad, di NU ada berbagai hukum yang tidak hanya bersifat individu. Ia mencontohkan, NU mengenal fardlu kifayah, yakni hukum kewajiban bagi orang mukalaf/akil baligh untuk mengerjakan. Namun, bila salah satu dari mukalaf sudah ada yang melakukannya, akan gugur hukum wajibnya. As'ad menyatakan setiap aliran ada baik-buruknya. Ia pun meminta agar kebaikannya saja yang diambil, sedangkan keburukannya dibuang. As'ad menyatakan pasca Reformasi 1998 memang banyak sekali muncul aliran akibat adanya liberalisasi politik. Begitu beberapa undang-undang yang mengekang kebebasan dicabut maka ada euforia kebebasan. Pada saat yang sama, regulasi yang diterapkan sudah tidak memiliki pengganti yang memadai. "Kecenderungannya, orang pandai menuntut tapi tidak bertanggung jawab," katanya.(azm/arrahmah.com) |
Kampanye #Kembalikanmediaislam muncul di berbagai daerah Posted: 06 Apr 2015 04:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Setelah diputuskannya pemblokiran media-media Islam oleh Kemenkominfo, Senin (30/3/2015) lalu, netizen meramaikan jagat maya dengan hashtag #KembalikanMediaIslam dan #BlokirDuluBaruMikir. Rupanya, aksi protes masyarakat terhadap keputusan sepihak Kemenkominfo dan BNPT ini tak berhenti sampai disitu. Masyarakat kembali melancarkan aksi protesnya dengan mengampanyekan foto-foto bertuliskan "Kembalikan Media Islam". Kampanye ini dilakukan oleh berbagai kalangan, baik dewasa, remaja, bahkan anak-anak dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sejumlah pria di Semarang menggelar sebuah spanduk sebagai ekspresi kekecewaan mereka terhadap BNPT yang berprasangka bahwa media Islam menyebarkan radikalisme. Dalam spanduk tersebut tertulis: "Media dakwah diblokir. Media Komunis, RMS, OPM dibiarkan. BNPT sehat? #KembalikanMediaIslam". Di lain tempat, seorang wanita memegang sebuah kertas bertuliskan: "Indonesia mayoritas muslim, namun malah memblokir media Islam, MIRIS!! #KembalikanMediaIslam".
Sementara itu, Beberapa siswa Taman Kanak-Kanak pun tampak memegang sebuah kertas panjang bertuliskan: "#KembalikanMediaIslam. Informasi Terpercaya Rujukan Orangtua Kami". Foto-foto dengan kertas bertuliskan #KembalikanMediaIslam terus bermunculan dari berbagai daerah, termasuk Kendari, Jambi, Pontianak, dan Batam. Adanya kampanye ini bertujuan agar Kemenkominfo dan BNPT mencabut pemblokiran media Islam yang masyarakat anggap kurang jelas alasan pemblokirannya. (azm/alhikmah/arrahmah.com) |
Blokir media Islam, Ansharusy Syariah Semarang kecam BNPT Posted: 06 Apr 2015 03:03 AM PDT SEMARANG (Arrahmah.com) - Aksi pemblokiran situs media Islam yang dilakukan oleh Kemkominfo atas usulan BNPT menuai banyak kecaman dari umat Islam di seluruh Indonesia. Salah satunya aktivis Islam dari Jamaah Ansharusy Syariah Semarang. Mereka melakukan aksi turun ke jalan mengecam kebijakan BNPT terhadap situs media dakwah Islam, Ahad (5/4/2015). Dalam aksi simpatik tersebut, beberapa spanduk dibentangkan, diantaranya spanduk bertuliskan "Media Dakwah diblokir, Media Komunis, RMS, OPM dibiarkan. BNPT Sehat???? ". Serta Spanduk dengan Tulisan "Isu Terorisme Untuk Menutupi Pejabat Korup, Penderitaan Rakyat, Aksi Mahasiswa Yang Mengkritisi Pemerintah". Selain membentangkan spanduk, lapor Abu Omar, Jamaah Ansharusy Syariah juga membagikan ratusan selebaran perihal pemblokiran media Islam yang dilakukan oleh Kemkominfo atas usulan BNPT. "Aksi yang bertempat di kawasan Simpanglima Semarang ini sebagai aksi pembelaan kepada media dakwah Islam yang telah di blokir oleh BNPT. Juga untuk menginformasikan kepada masyarakat Semarang mengenai tindakan semena mena BNPT kepada media dakwah Islam serta menjelaskan kepada masyarakat, bahwasanya Isu terorisme selama ini hanyalah untuk menutupi kasus kasus besar di negeri ini, seperti banyaknya pejabat tinggi yang tertangkap akibat kasus korupsi," ujar Abu Ibra, Koordinator aksi. Aksi mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat Semarang. Ternyata banyak sekali masyarakat yang sangat kecewa kepada BNPT. Salah satunya warga Semarang yang bernama Ari. Menurut dia BNPT hanya memblokir situs Islam, sedangkan situs diluar Islam yang radikal tidak diblokir. "Mengapa ya mas, BNPT hanya memblokir situs dakwah Islam? Sedangkan situs Kristen radikal yang menghina Islam tidak di blokir. Begitu juga situs Syiah yang melecehkan Sahabat Rasulullah," ucap Ari. Kekecewaan senada juga di ungkapkan oleh Aji, warga Semarang yang saat itu sedang jalan pagi di Simpanglima. "BNPT terbukti sangat benci dengan dakwah Islam! Buktinya, kemarin saya lihat di televisi, situs yang mendukung BNPT pun kena blokir. Apa orang orang BNPT tidak takut sama siksa neraka ya mas," kata Aji dengan nada kesal. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
200 anak di bawah umur Palestina dipenjara di "Israel" Posted: 06 Apr 2015 01:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pemerintah "Israel" menahan lebih dari 200 anak di bawah umur Palestina, ungkap sebuah LSM Palestina pada Ahad (5/4/2015), sebagaimana dilansir MEMO. "Sebagian besar anak-anak Palestina itu ditahan di pusat penahanan Ofer dekat Ramallah dan penjara Megido dan Sharon di "Israel" utara," kata Perhimpunan Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan. Dua anak perempuan di bawah umur, berusia 16 dan 17 tahun, ditahan di penjara Hasharon "Israel", menurut penyataan itu. Menurut LSM tersebut, kampanye penangkapan terhadap anak di bawah umur Palestina meningkat setelah pertengahan 2014, terutama setelah ketegangan baru-baru ini di Yerusalem di mana ratusan anak-anak telah ditahan dalam sejumlah periode. "Israel menangkap setidaknya dua anak-anak Palestina di Yerusalem setiap hari," kata LSM itu. Al-Khalil (Hebron) menjadi tempat kedua di antara provinsi Palestina dalam hal jumlah anak di bawah umur terbanyak yang ditahan setelah Yerusalem Timur. "Sedikitnya 70 anak-anak Palestina telah ditahan di Al-Khalil sejak awal 2015," kata pernyataan itu. Pasukan "Israel" secara rutin melakukan kampanye penangkapan menargetkan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dengan dalih mereka "dicari" oleh pemerintah "Israel". Lebih dari 7.000 warga Palestina saat ini mendekam di penjara di seluruh "Israel", menurut pemerintah Palestina. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |