Arrahmah.Com |
- Lima anak Palestina ditangkap dengan tuduhan melempar batu ke arah tentara "Israel"
- Tentara "Israel": Warga Palestina adalah target latihan kami
- Iran dan "Hizbullah" bersatu melatih milisi Syi'ah Houtsi
- "Israel" perintahkan anggota parlemen wanita Palestina ditahan
- Din Syamsuddin mundur dari tim panel Menkominfo
- Teroris pembunuh 3 Muslim muda di Chappel Hill dijatuhi hukuman mati
- Ustadz Budi Ashari, Lc. : Pantas mereka takut
- NU Garis Lurus: Nahdatul Ulama anti-liberal
- Ketawadhuan Raja Faishal bin Abdul Aziz Rahimahullah
- Pasukan "Israel" menahan 100 warga Palestina dari Hebron selama bulan Maret
Lima anak Palestina ditangkap dengan tuduhan melempar batu ke arah tentara "Israel" Posted: 07 Apr 2015 05:03 PM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Polisi pendudukan "Israel" telah menangkap lima remaja Palestina pada Selasa (7/4/2015) dari berbagai daerah di Yerusalem yang diduduki dengan dalih melempar batu ke arah tentara. Menurut pengacara Mofed al-Haj, mereka yang ditangkap diidetifikasi sebagai: Joseph al-Roug (15), yang dibawa ke pusat investigasi Qishleh, Hazem dan Husam Saeda yang dipindahkan ke kamar 4 Moscobiya center. Selain itu Jaber Abdul Rahman (15) dan abdul Ghani (14) dari distrik Kota Tua yang akan ditransfer ke pengadilan untuk perpanjangan penangkapan mereka, menurut laporan kantor berita Palestina Al Ray. Meskipun adanya kecaman internasional, pasukan pendudukan terus menangkap anak-anak dan remaja Palestina. Sekitar 700 anak di bawah usia 18 tahun dari Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, hadir di pengadilan militer "Israel" setiap tahunnya. Tuduhan yang paling umum terhadap mereka adalah melempar batu, yang menurut hukuman militer dihukum sampai 20 tahun penjara. Saat ini 210 anak Palestina ditahan di penjara-penjara "Israel". Sementara itu dalam peristiwa lainnya, Badan amal Al Aqsa untuk Wakaf dan Warisan mengatakan bahwa Institut Temple berusaha untuk mengubah sekolah Tankaziya di Masjid Al Aqsa menjasi sebuah sinagog. Amir Khateeb memperingatkan rencana tersebut, mengatakan bahwa hal ini bertujuan untuk menghapus sekolah Tankaziya. Ia menjelaskan, pasukan Zionis berusaha mengambil sekolah dan membuatnya menjadi garnisun dan sebuah kuil paruh waktu. Otoritas pendudukan "Israel" telah mengubah tempat ibadah di sekolah tersebut menjadi rumah bagi tentara "Israel" yang bekerja di Al Aqsa. Khateeb mendesak pihak terkait untuk mengambil beberapa tindakan untuk menghentikan rencana ini. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tentara "Israel": Warga Palestina adalah target latihan kami Posted: 07 Apr 2015 04:37 PM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Tentara "Israel" menggunakan warga Palestina sebagai target untuk pelatihan mereka, Haaretz melaporkan mengutip pernyataan seorang mantan tentara. Dalam artikel berjudul: "Dari tentara 'Israel' menjadi seorang penentang", Haaretz mengatakan bahwa setelah dua tahun di Pasukan Pertahanan, Yaron Kaplan (21) dari Lod menyatakan dirinya sebagai penentang dan menolak untuk melanjutkan pelayanannya karena pendudukan "Israel" di Tepi Barat. "Dari saat saya memulai pelatihan, saya mengerti bagaimana kerasnya tempat ini," ujarnya. "Itu adalah pengalaman yang benar-benar traumatis. Setiap kali kami akan melakukan latihan menembak, kami akan mengeksekusi seseorang. 'Sekarang kita menembak Mohammed, sekarang kita menembak Ahmed'," ungkapnya. Kaplan mengatakan bahwa ia bergabung dengan militer setelah ia lulus dari sekolah militer, namun sekarang sudah berhenti. Dia menjelaskan karena sifat kerasnya tentara. Mengesampingkan kesempatan untuk solusi damai bagi konflik Palestina-"Israel", ia berkata: "Saya tidak bisa mengharapkan atau meminta dari seseorang bahwa ia akan menjadi pasangan saya atau bahwa ia benar-benar harus melihat saya sebagai mitra dialog selama saya memaksakan rezim militer kepadanya," lanjutnya seperti dilansir Middle East Monitor pada Selasa (7/4/2015). Kaplan mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke dinas militer setelah Paskah, ia akan hadir di basis militernya dan berharap untuk dipenjara. "Saya sepenuhnya menyadari konsekuensi ini, saya tidak ragu dan ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Rasa emosional dan hati nurani saya mengatakan bahwa saya akan membayar untuk penderitaan mental menjadi seorang tentara yang terlalu berat dari perspektif saya." (haninmazaya/arrahmah.com) |
Iran dan "Hizbullah" bersatu melatih milisi Syi'ah Houtsi Posted: 07 Apr 2015 04:04 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Seorang juru bicara militer koalisi pimpinan Saudi dalam operasi "Badai Dahsyat" mengatakan pada Selasa (7/4/2015) bahwa Iran dan "Hizbullah" telah melatih milisi Syi'ah Houtsi untuk membahayakan Yaman. "Kami memiliki bukti bahwa Iran melatih milisi Houtsi pada operasi jet tempur," ujar Brigjen Ahmed Asiri kepada reporter seperti dilansir Al Arabiya. Asiri mengatakan tidak ada cara bagi milisi untuk memperoleh jet tempur, merujuk pada dukungan Iran untuk para milisi Syi'ah di Yaman. Houtsi menargetkan sipil dan rumah sakit di Aden, namun situasi saat ini di kota tersebut "stabil", lanjutnya. Berbicara tentang misi bantuan di Yaman, Asiri mengatakan koalisi telah membersihkan izin yang memungkinkan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memasuki Aden, menambahkan bahwa koalisi telah bekerja untuk menjamin keamanan misi kemanusiaan. Penerbangan awal ICRC untuk mengangkut tenaga medis telah mencapai ibukota Yaman, Sana'a, lapor AFP pada Selasa (7/4). Asiri juga mengatakan koalisi berkomunikasi dengan negara-negara yang menempuh jalur untuk mengevakuasi warga mereka dari Yaman. Juru bicara tersebut kembali menegaskan bahwa tujuan koalisi adalah untuk menjaga Aden. (haninmazaya/arrahmah.com) |
"Israel" perintahkan anggota parlemen wanita Palestina ditahan Posted: 07 Apr 2015 03:15 AM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Sebuah pengadilan "Israel" telah menghukum seorang anggota parlemen perempuan Palestina empat bulan penahanan administratif. Demikian lapor sebuah LSM Palestina dalam MEMO, Ahad (5/4/2015). "Pengadilan 'Israel' mengeluarkan perintah penahanan administratif [selama] empat bulan terhadap anggota parlemen Kahlida Jarrar," kata Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan. "Sebuah sidang akan digelar dalam tiga hari untuk mengukuhkan hukuman," tambahnya, tanpa menyebutkan tuduhan yang dihadapi anggota parlemen tersebut. Jarrar, seorang anggota parlemen yang mewakili Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), ditangkap Kamis (2/4), setelah pasukan "Israel" menyerbu rumahnya di kota Tepi Barat Ramallah. Kebijakan "penahanan administratif" zionis penjajah memungkinkan untuk menahan tahanan Palestina tanpa batas, tanpa pengadilan atau tuduhan. Perintah penahanan administratif dapat berkisar dari satu sampai enam bulan lamanya dan dapat diperpanjang oleh pengadilan militer "Israel" hingga lima tahun. Pada bulan Agustus, sebuah pengadilan "Israel" mengeluarkan keputusan untuk mengusir Jarrar dari Ramallah ke kota Tepi Barat Jericho atas tuduhan telah berpose mengancam di hadapan aparat keamanan publik "Israel". Jarrar telah berulang kali menggugat "Israel" melancarkan perang terhadap rakyat Palestina dan membunuh warga sipil tak berdosa di Jalur Gaza yang diblokade. Lebih dari 2.160 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan hampir 11.000 lainnya terluka dalam agresi 51 hari "Israel" di Jalur Gaza tahun lalu. (adibahasan/arrahmah.com) |
Din Syamsuddin mundur dari tim panel Menkominfo Posted: 07 Apr 2015 02:45 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah mengundurkan diri dari tim panel yang dibentuk Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengajak Din secara lisan untuk turut menjadi anggota tim panel tersebut. Demikian dilaporkan ROL, Senin (6/4/2015). Tim ini dibentuk sebagai respons kementerian tersebut akan polemik pemblokiran 19 situs media Islam oleh Kemenkominfo atas masukan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Situs-situs tersebut diklaim BNPT sebagai bermuatan penyebaran radikalisme. Dalam sebuah surat bernomor 136/1.0/A/2015 berkop PP Muhammadiyah, disebutkan bahwa Din, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum MUI, menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesempatan yang diberikan Menkominfo. "Akan tetapi, setelah memperhatikan tujuan, struktur, dan arah dari pembentukan tim panel tersebut, dengan segala hormat Prof Din Syamsuddin tidak bersedia menjadi bagian dari Tim Panel Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif," demikian kutipan surat bertanggal 6 April 2015 itu. Ketika dikonfirmasi, Din membenarkan isi surat pengunduran diri tersebut. Alasannya, lanjut Din, karena sampai sekarang, dirinya belum mendapatkan keterangan tertulis yakni Surat Keputusan (SK) Menkominfo terkait pembentukan tim panel yang dimaksud. "Saya mengundurkan diri. (Alasannya) jadi saya belum dapat SK-nya (pembentukan tim panel)," ujar Din Syamsuddin, Senin (6/4/2015) di Kantor PP Muhamadiyah, Jakarta. Din juga menyebut, dirinya mendukung apabila pihak-pihak pengelola situs yang diblokir mengajukan gugatan hukum terhadap Kemenkominfo. "Bagus itu (gugatan hukum terhadap Kemenkominfo)," pungkasnya singkat. (adibahasan/arrahmah.com) |
Teroris pembunuh 3 Muslim muda di Chappel Hill dijatuhi hukuman mati Posted: 07 Apr 2015 02:26 AM PDT CAROLINA UTARA (Arrahmah.com) - Teroris pembunuh tiga Muslim muda di Chappel Hill, California utara dijatuhi hukuman mati. Demikian putusan pengadilan negeri di Durham County yang dilaporkan EAA, Selasa (7/4/2015). Teroris yang membunuh tiga mahasiswa Muslim akan menghadapi sidang hukuman mati setelah jaksa mengatakan hakim mereka memiliki bukti yang kuat dan memberatkan. Bukti tersebut mencakup darah dari salah satu korban yang ditemukan di celana penembak terdakwa. Setelah sidang singkat Senin (6/4), Hakim Pengadilan Orlando Hudson Jr. yang juga penduduk senior setempat memutuskan bahwa Craig Stephen Hicks "pantas dihukum mati." Hicks, yang tetap diborgol sepanjang proses pengadilan, tidak menunjukkan emosi saat hakim mengumumkan keputusannya. Dia didakwa dengan tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama pada 10 Februari, yang menewaskan Deah Shaddy Barakat (23), istri dari Yusor Mohammad Abu-Salha (21), dan adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha (19). Jaksa Pembantu Durhan County, Jim Dornfried mengatakan pada sidang pendahuluan Hicks ditahan sementara atas kepemilikan pistol kaliber 357 yang secara pengujian balistik telah ditemukan cocok dengan delapan selongsong peluru ditemukan di apartemen korban. Selain itu, terdapat residu darah korban pada tangan terdakwa. Polisi setempat mengatakan bahwa selama interogasi, Hicks mengungkit-ungkit masalah dirinya dengan ketiga korban terkait "parkir". Namun, keluarga korban menyangkal hal tersebut sebab selama ini hal tersebut tidak pernah terjadi. Sementara itu, terdakwa dikenal sebagai orang yang mudah marah, kasar, dan selalu membawa pistol di pinggangnya. Wallahua'lam bish-shawwab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Ustadz Budi Ashari, Lc. : Pantas mereka takut Posted: 07 Apr 2015 02:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Anak-anak muda yang membahayakan. Para teroris hadir. Sel-sel baru bermunculan. Pengajian-pengajian sumbernya. Masjid pusatnya. Terutama masjid sekolah-sekolah dan kampus. Kumpulan mereka perlu diwaspadai dan diawasi. Lihatlah pola yang menggiring secara bertahap tapi pasti.Hasilnya sangat terlihat. Para orangtua banyak yang khawatir begitu melihat anaknya berubah menjadi baik. Seorang ibu ketakutan saat melihat anaknya liburan dari pesantrennya, karena melihat pakaian putrinya itu sangat rapi menutup aurat sesuai syariat Islam. "Apa anak saya sudah kerasukan pemikiran radikal?" Efek buruk dan jahat ini merasuki otak dan hati para orangtua tanpa disadari. Dan anehnya, para orangtua lebih nyaman melihat anaknya bergaul tanpa batas. Itulah yang dianggap wajar. Mereka senang melihat anaknya menghabiskan waktu untuk melamun, karena dianggapnya sedang puber. Aneh.... Dan akhirnya para orangtua tanpa disadari memberi 'wejangan', "Hati-hati kalau ngaji di masjid." Anak-anak muda yang rumit memilah jenis pengajian, akhirnya memutuskan untuk duduk-duduk di kafe, nongkrong di jalanan, bahkan tempat-tempat dosa. Dan mereka pun jauh dari masjid. Luar biasa bukan...rencana jahat menjauhkan generasi muda dari masjid. Karena mereka sadar, tapi kita tidak sadar. Mereka tahu, tapi kita tidak tahu. Mereka membaca sejarahnya, kita tidak. Bahwa kebangkitan Islam itu berawal dari kebangkitan anak-anak mudanya. Dengarkan penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya saat menjelaskan tentang kata: Fityah (pemuda), dalam Surat Al Kahfi,
Untuk lebih menjelaskan kalimat tersebut, mari kita baca tulisan DR. Mahmud Muhammad 'Imaroh, Dosen Universitas Al Azhar Mesir. Beliau menuliskan data usia mereka yang masuk Islam di masa dakwah rahasia Nabi (sepanjang 3 tahun), dalam buku beliau Khawatir wa taammulat fis sirotin nabawiyyah, h. 125-129. Beliau mengambilnya dari dari Majalah Al Wa'yu Al Islamy, Edisi 77. Perlu diingat di awal, jika ada perbedaan tentang usia dalam buku-buku siroh adalah merupakan hal yang wajar. Di sini dinukilkan apa adanya dari buku tersebut:
Dan ini kalimat DR. Mahmud Muhammad 'Imaroh,
Deretan angka-angka di atas menunjukkan kebenaran kalimat Ibnu Katsir bahwa kebesaran Islam ini lebih banyak ditopang oleh anak-anak muda. Sebenarnya, skenario menjauhkan cara pandang yang benar terhadap generasi muda bukan hanya dilakukan sekarang dengan pola seperti ini. Berbagai cara dan pola telah lama mereka laksanakan.Mereka menyusupkan dengan perlahan tapi pasti berbagai teori racun. Targetnya jelas: menjauhkan anak-anak muda dari kebaikan mereka dan masjid mereka. Seperti berbagai penelitian yang menyampaikan bahwa remaja adalah usia kerusakan, kegundahan, keguncangan, krisis, kenakalan. Pelajaran ini benar-benar tertanam pada orangtua. Sehingga, lagi-lagi mereka meyakini bahwa remaja harus melalui semua masalah itu. Jika ada anaknya yang baik-baik saja dan tidak melalui kekacauan itu, orangtua akan berkata, "Apa anak saya tidak normal ya?" Lihatlah sebuah skenario besar dalam rentang puluhan bahkan ratusan tahun. Dan mereka berhasil meracuni pemikiran para pendidik dan orangtua muslim. Pemuda adalah kekuatan, inspirasi, kreatifitas, ledakan ruhiyah, ketegaran, kesegaran, enerjik, karya besar dan penopang peradaban Islam. Pantas mereka takut .. Ustadz Budi Ashari, Lc. (adibahasan/arrahmah.com) |
NU Garis Lurus: Nahdatul Ulama anti-liberal Posted: 07 Apr 2015 01:15 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Keberadaan kalum liberal yang menyusup ke dalam badan Nahdhatul Ulama (NU) kian mencoreng citra perjuangan Nahdhiyin di Tanah Air. Dengan demikian, secara tegas NU Garis Lurus mendorong ulama-ulama dan kadernya untuk terus membela yang haq meskipun itu pahit.
Semoga dengan bersihnya Nahdhatul Ulama dari kaum liberal, dakwah nusantara dapat kembali sesuai dengan cita-cita perjuangan para pendirinya. Wallahua'lam bish-shawwab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Ketawadhuan Raja Faishal bin Abdul Aziz Rahimahullah Posted: 07 Apr 2015 12:31 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Menyoal pribadi dan pemimpin yang tawadhu', maka kita dapat berkaca kepada Raja Faishal bin Abdul Azis (rahimahullah). Berikut petikan pidato beliau di depan Kementrian Kominfo kerajaan Arab Saudi pada masa pemerintahannya, sebagaimana dilansir ACT, Senin (6/4/2015). Bismillahirrahmaanirrahiim "Aku tidak ingin setiap hari orang-orang menyiarkan lewat radio maupun televisi bahwa Fasihal mengatakan ini dan itu, berbuat ini dan itu, ingin melakukan ini dan itu. Karena bila Faishal bekerja, maka itu dalam rangka menunaikan tugas yang diembannya, bukan agar media memuat gambarnya baik di surat kabar maupun layar kaca. Faishal hanya bekerja untuk Allah, kemudian untuk umat dan negaranya. Aku memohon kepada awak media untuk tidak mempublikasikan gambar diriku atau pujian-pujian terhdap diriku serta nyanyian-nyanyian yang menyanjung diriku. Jujur, aku memang bukan orang yang selalu mengikuti berita melalui radio maupun televisi. Namun terkadang aku tanpa sengaja mendengar radio atau melihat televisi menyiarkan dan menayangkan sanjungan tentang diriku dll, semua itu membuatku terganggu. Ketahuilah.... Bila Faishal melakukan tugasnya maka tidak usah diberi ucapan terima kasih. Karena semestinya dialah yang harus berterima kasih dan memuji Allah, karena Dia (Allah) yang telah memberiku taufiq untuk melaksanakan tugas dan kewajibanku. Aku umumkan kepada kalian wahai rakyatku, bahwa aku tidak ridha dengan pujian-pujian tersebut. Dan mengenai hal ini aku telah berulang kali memperingatkan Menteri Informasi dan Komunikasi." Alhamdulillaahi Robbil 'aalamiin Semoga Allah merahmati Raja Faishal Bin Abdul Aziz -rahimahullah- (adibahasan/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menahan 100 warga Palestina dari Hebron selama bulan Maret Posted: 07 Apr 2015 12:15 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan 100 warga Palestina di distrik Hebron selama bulan Maret, termasuk 25 anak-anak, ungkap sebuah kelompok hak asasi tahanan sebagaimana dilansir Ma'an pada Senin (6/4/2015). Amjad Najjar, kepala Perhimpunan Tahanan Palestina di Hebron, mengatakan 34 dari 100 ditahan dipindahkan ke penahanan administratif, dengan 18 diantaranya berstatus sebagai pelajar. Sebanyak 25.000 shekel ($ 6.300) denda dikenakan pada para tahanan. Seorang wanita Palestina, Sanaa Jabarin ditahan dan dibebaskan setelah membayar denda. Pasukan "Israel" secara rutin menangkap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, biasanya dengan dalih untuk interogasi keamanan. Pemerintah "Israel" telah mengeluarkan perintah penahanan administratif 319 warga Palestina sejak awal tahun 2015, enam kali lebih banyak dari yang mereka lakukan pada tahun sebelumnya. Ada lebih dari 6.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara "Israel" pada tanggal 1 April 2015, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |