Wartawan konflik Suriah Hadi Al Abdallah dilaporkan terluka akibat serangan jet dan helikopter tempur rezim Bashar Assad. Hantaman bom birmil dan ranjau laut mengenainya saat meliput di kota Aleppo.
Bom birmil dan ranjau laut yang dijatuhkan helikopter Rezim kala itu telah menewaskan sedikitnya delapan warga sipil, seperti dikutip All4Syiria, Selasa (14/06) dari laporan Halab Al-Youm. Sementara, puluhan orang lainnya mengalami luka, termasuk Hadi Al Abdallah. Seorang rekan yang bertindak sebagai juru kamera Khalid Al Essa juga jadi korban saat melakukan liputan di jembatan Hajj, Aleppo.
“Kami selamat dari serangan bom barel di jembatan Al Hajj di Aleppo, saat sedang meliput di sana. Kami dalam keadaan baik, alhamdulillah,” ujar Hadi di laman resmi Facebooknya.
Korban jiwa di Aleppo terus berjatuhan. Seiring serangan yang dilepaskan oleh jet dan helikopter tempur milik rezim. Terhitung sudah lebih dari 20 ranjau laut dan bom birmil dijatuhkan ke sejumlah pemukiman sipil di Aleppo seperti Kalasah, Firdaus, Maadiy, Solahuddin dan Shalihin.
“Nyawa dan luka kami tidak lebih berharga dari nyawa-nyawa para syuhada. Terima kasih, telah menanyakan (keadaan kami). Dalam beberapa jam lagi kami akan kembali bekerja melaporkan revolusi yang kota cintai,” sambungnya.
Hadi Al Abdallah merupakan aktivis media anti-rezim yang berasal dari Homs. Berangkat dari kamauanya sendiri, ia bersama rekannnya Khalid Al Essa bekerja penuh sebagai jurnalis warga. Dia termasuk yang paling awal dalam melaporkan meletusnya konflik Suriah.
Ia sering melakukan liputan sangat berbahaya di beberapa lokasi medan perang Suriah, seperti Qusayr, Idlib dan sekarang fokus di Aleppo. Tak ayal, beberapa hasil liputannya dalam konflik Suriah menjadi rujukan media Internasional.
“Kami selamat dari serangan bom barel di jembatan Al Hajj di Aleppo, saat sedang meliput di sana. Kami dalam keadaan baik, alhamdulillah,” ujar Hadi di laman resmi Facebooknya.
Korban jiwa di Aleppo terus berjatuhan. Seiring serangan yang dilepaskan oleh jet dan helikopter tempur milik rezim. Terhitung sudah lebih dari 20 ranjau laut dan bom birmil dijatuhkan ke sejumlah pemukiman sipil di Aleppo seperti Kalasah, Firdaus, Maadiy, Solahuddin dan Shalihin.
“Nyawa dan luka kami tidak lebih berharga dari nyawa-nyawa para syuhada. Terima kasih, telah menanyakan (keadaan kami). Dalam beberapa jam lagi kami akan kembali bekerja melaporkan revolusi yang kota cintai,” sambungnya.
Hadi Al Abdallah merupakan aktivis media anti-rezim yang berasal dari Homs. Berangkat dari kamauanya sendiri, ia bersama rekannnya Khalid Al Essa bekerja penuh sebagai jurnalis warga. Dia termasuk yang paling awal dalam melaporkan meletusnya konflik Suriah.
Ia sering melakukan liputan sangat berbahaya di beberapa lokasi medan perang Suriah, seperti Qusayr, Idlib dan sekarang fokus di Aleppo. Tak ayal, beberapa hasil liputannya dalam konflik Suriah menjadi rujukan media Internasional.