Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mujahidin AQAP bebaskan diplomat Saudi yang menjadi tawanan mereka

Posted: 02 Mar 2015 03:40 PM PST

Abdullah Khalidi disambut oleh pejabat Saudi saat tiba di Riyadh. (Foto: AP)

RIYADH (Arrahmah.com) - Seorang diplomat Saudi yang ditangkap Mujahidin Semenanjung Arab (AQAP) selama hampir tiga tahun dilaporkan telah dibebaskan, menurut pernyataan pejabat Saudi.

Abdullah al-Khalidi, wakil konsul Arab Saudi di kota pelabuhan Aden, ditangkap pada Maret 2012 di depan rumahnya di Aden.

Gambar yang diambil dari video yang diunggap ke YouTube pada 15 April 2013 memperlihatkan Abdullah al-Khalidi selama wawancara dengan Al-Malahim Media (Foto: AFP)

Gambar yang diambil dari video yang diunggah ke YouTube pada 15 April 2013 memperlihatkan Abdullah al-Khalidi selama wawancara dengan Al-Malahim Media (Foto: AFP)

Ia muncul dalam beberapa video AQAP yang meminta pemerintah Saudi untuk berbuat lebih banyak untuk mengamankan pembebasannya, lansir BBC pada Senin (2/3/2015).

Mujahidin AQAP mengatakan mereka menangkap Khalidi dalam upaya untuk menjamin pembebasan tahanan perempuan di Arab Saudi dan untuk meningkatkan tebusan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri yang dipublikasikan oleh media pemerintah Saudi pada Senin (2/3) mengatakan bahwa Khalidi kini telah kembali ke Riyadh.

Tidak dijelaskan bagaimana ia dibebaskan namun laporan mengklaim bahwa itu adalah hasil dari "upaya intensif" yang dilakukan oleh dinas keamanan kerajaan.

Mujahidin AQAP telah meminta pembebasan semua anggotanya yang berada dalam tahanan Saudi untuk ditukar dengan pembebasan Khalidi.

Belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh AQAP terkait hal ini. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ledakan bom mengguncang luar gedung pengadilan di pusat Kairo

Posted: 02 Mar 2015 03:12 PM PST

Pasukan khusus Mesir menutup lokasi kejadian setelah ledakan menghantam luar gedung pengadilan di pusat Kairo. (Foto: Reuters)

KAIRO (Arrahmah.com) - Sebuah ledakan dahsyat mengguncang luar gedung pengadilan di pusat Kairo pada Senin (2/3/2015), menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 11 lainnya, ujar laporan media Mesir mengutip sumber-sumber keamanan.

Kantor berita negara MENA mengutip kementerian dalam negeri mengatakan satu orang tewas di distrik yang ramai di pusat kota Kairo adalah warga sipil.

Tidak jelas apakah sebuah pos pemeriksaan di dekat pengadilan dan stasiun metro merupakan target sebenarnya.

Serangan terakhir ini terjadi sehari setelah dua orang tewas dalam serangan bom di luar kantor polisi di selatan Mesir.

Seorang pekerja di sebuah kafe di dekat lokasi kejadian mengatakan ia berlari keluar ke jalan setelah mendengar ledakan keras.

"Saya menemukan tiga orang tergeletak di tanah bersimbah darah," ungkapnya seperti ditulis Al Arabiya.

Polisi junta Mesir segera menutup lokasi kejadian dan menyapunya dengan anjing detektor bom saat ambulans berupaya mencapai lokasi yang penuh kerumunan massa.

Ini adalah kedua kalinya bom meledak di dekat gedung Mahkamah Agung setelah sebelumnya pada 12 Oktober tahun lalu bom meledak melukai 12 orang.

Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Sebagian besar pemboman di ibukota menargetkan pasukan keamanan Mesir.

Mujahidin yang berbasis di Semenanjung Sinai telah berulangkali mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menghantam beberapa wilayah di Mesir. Mereka meningkatkan serangannya setelah kudeta militer dilakukan yang menggulingkan Muhammad Mursi dari kursi kekuasaan.

Fokus serangan Mujahidin selain pasukan keamanan adalah serangan terhadap kedutaan besar negara-negara asing yang telah mendukung Abdel Fattah al-Sisi sebagai presiden Mesir setelah ia memimpin kudeta militer berdarah di negara tersebut.
(haninmazaya/arrahmah.com)

Heri disingkirkan keluarga karena memeluk Islam

Posted: 02 Mar 2015 07:18 AM PST

Heri Purwanto

SURAKARTA (Arrahmah.com) - Heri Purwanto (31 th) pemuda lajang yang tinggal di Parang Klitik Laweyan Surakarta, selama 26 tahun beragama Katolik. Pada tahun 2010 saat ibunya meninggal dunia karena menderita kanker payudara, dia menemukan sajadah di lemari ibunya, saat itulah hidayah datang menghampirinya. Heri merasa ingin mempelajari agama Islam.

Delapan bulan kemudian sang bapak juga meninggal dunia, hingga akhirnya Heri tinggal bersama kakak dan adik perempuannya. Ibu Heri berasal dari Wonogiri dulunya memeluk agama Islam, namun ketika dilamar oleh seorang pemuda Cina maka agama sang ibu berubah menjadi Katolik.

Semenjak Heri memeluk agama Islam, keluarga besarnya menolak kehadirannya. Akhirnya Heri pergi meninggalkan kota kelahirannya menuju Semarang. Di sana selama kurang lebih 2 tahun, Heri hidup menggelandang. Rasa rindu kepada kakak dan adik perempuannya menghajatkan Heri untuk pulang ke kota kelahirannya.

Namun, kedatangan Heri tidak disambut dengan baik oleh keluarga besarnya. Bahkan kakak dan adiknya pun menolak kedatangannya, dikarenakan perbedayaan agama yang dianut. Sejak saat itu Heri merasa shock, bahkan sering hilang ingatan. Beberapa tetangga menuturkan, kalau malam hari Heri sering keluar rumah tanpa busana. Oleh pihak keluarga Heri dibawa ke griya PMI untuk mendapatkan pengobatan.

Selama enam bulan menjalani pengobatan, akhirnya Heri bertemu dengan seorang pengelola pondok pesantren. Diajaklah dia untuk tinggal di pondok tersebut selama enam bulan. Merasa kondisinya sudah mulai stabil, kini Heri bekerja di sebuah rumah makan di kawasan Kleco, Surakarta.

Tim Solidaritas Muslim berkesempatan bertemu dengan Heri di rumah makan tersebut Kamis (26/2/2015). Drinya mengungkapkan keinginannya untuk bisa hidup mandiri dengan berdagang keliling dan bisa ngontrak rumah.

"Kalau keinginan sih, saya pingin melanjutkan pekerjaan yang dulu pernah saya geluti. Saya dulu dagang keliling mas, kalau sudah ada modal saya mau dagang ayam goreng keliling lagi sama mau ngontrak rumah mas, yang penting bisa untuk tidur," tutur Heri kepada #SM.

Ternyata selain butuh modal usaha, Heri juga masih mempunyai tanggungan berupa hutang kepada pedagang ayam yang dulu menjadi langganannya.

Kita bantu #HeriMuallaf untuk mewujudkan keinginannya. Semoga kepedulian kita bisa membantu Heri untuk tetap menjaga aqidahnya. SalurkandonasiAndamelaluirekening BNI Syariah 0359696372; BSM 7151120142; a.n. SOLIDARITAS MUSLIM, dengankode transfer 200.Konfirmasi transfer: 081227182211: Nama_Alamat_Bank_NominalDonasi. Contoh : Ahmad_Solo_BSM_100.200.

Atas partisipasi dari donatur kami ucapkan terimakasih, jazakumullah khairan, semoga mendapat balasan yang lebih baikdari Allah ta'ala. (azm/arrahmah.com)

Ribuan warga Gaza melakukan pawai menentang keputusan Mesir yang melabeli Hamas "teroris"

Posted: 02 Mar 2015 04:00 AM PST

al-qassam

GAZA (Arrahmah.com) - Ribuan pendukung Hamas berkumpul di Khan Younis dan Kota Gaza pada Ahad (1/3/2015) untuk memprotes keputusan Mesir yang melabeli Hamas sebagai organisasi "teroris", sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

Pemimpin senior Hamas Salah al-Bardawil mengatakan kepada para pendukungnya pada pawai tersebut bahwa Hamas "tidak akan mengizinkan pihak berwenang Mesir untuk menyakiti anak-anak kita, dan kita akan menolak mereka seperti kita menolak pendudukan "Israel"."

"Kesabaran kami sudah habis, dan kami menyerukan kepada negara-negara Arab untuk menekan pemerintah Mesir," tambahnya.

Pemimpin senior Hamas yang lain, Ismail Radwan, mengatakan kepada para demonstran bahwa keputusan pengadilan Mesir "melayani kepentingan pendudukan "Israel" yang tidak mewakili kehendak rakyat Mesir."

Keputusan ini merupakan upaya untuk menekan Hamas untuk menyetujui persyaratan-persyaratan politik, Radwan menambahkan.

"Jalur Gaza bukanlah mangsa yang mudah. Mereka yang mengancam Gaza dan Hamas harus bertanya kepada penjajah [Israel] dan [menteri pertahanan Israel] Yaalon siapa sebenarnya Hamas dan al-Qassam."

Pengadilan Mesir, pada Sabtu (28/2) menyatakan Hamas sebagai organisasi "teroris", sumber peradilan mengatakan pada Ahad (1/2), setelah sayap bersenjata gerakan itu, brigade Izzuddin al-Qassam, juga mendapat label yang sama.

(ameera/arrahmah.com)

Berkaos anti-syiah, Aher: Saksikanlah dulu saya

Posted: 01 Mar 2015 11:23 PM PST

Ahmad Heryawan kenakan kaos anti-syiah di IBF 2015

JAKARTA (Arrahmah.com) - Mengenai kelompok syiah yang kerap membenci dan mengkafirkan sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengingatkan agar kita sebagai Ummat Islam meluruskan hal yang salah semacam itu, sebagaimana dilansir Kiblat, Senin (2/3/2015).

"Memang ada sekelompok orang yang membenci, bukan hanya membenci bahkan mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, kecuali Ali radhiyallahu anhum. Tetapi, bagi kita keseluruhannya adalah sahabat Nabi SAW," ujar Gubernur Aher di panggung utama Islamic Book Fair 2015, Ahad (1/3).

Padahal, para ulama menyebutkan ketika ada seseorang yang mengkafirkan sahabat nabi, kekafirannya balik kepada yang mengkafirkannya, apalagi ini mengkafirkannya seluruhnya, kecuali beberapa saja. Demikian tambah Aher dengan tegas.

Akan tetapi, Aher berprasangka baik, bahwa kelompok itu gemar mencela sahabat akibat ketidaktahuannya terhadap prinsip kebenaran yang hakiki.

"Ya mudah-mudahan [itu terjadi] karena mereka tidak tahu, dan kewajiban kita memberitahu itu adalah hal yang salah. Mari kita hadirkan sebuah prinsip kebenaran tadi. Kemudian kita mengikuti tata cara yang sudah dilakukan oleh orang-orang yang benar tadi. Supaya kita sampai pada kebenaran yang sesungguhnya," ujarnya diplomatis.

Aher menjelaskan, orang-orang yang benar ialah yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah ta'ala,

(وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا)

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Pernyataan Gubernur Aher itu disampaikan dalam sesi tanya-jawab dalam bedah buku "The Golden Story of Abu Bakar Ash Shidiq" di panggung IBF 2015. Pada kesempatan itu, Aher juga dihampiri oleh sejumlah pemuda berkaos merah yang mengatasnamakan Komunitas Anti Syiah (KASIH).

Belasan pemuda berkaus merah itu menyerahkan kaos anti-syiah kepada Gubernur Aher di atas panggung. Kaus itu bertuliskan "We Love Ahlul Bayt and Sahabat", sementara di bagian belakangnya bertuliskan " Syiah Sesat Bukan Islam".

Mengapresiasi semangat para pemuda KASIH, Aher terlihat sumringah dan berkomentar singkat, "Saksikanlah, saya dulu pernah kurus." (adibahasan/arrahmah.com)

Jangan abaikan 10 gejala kanker ini!

Posted: 01 Mar 2015 11:21 PM PST

kanker

(Arrahmah.com) - Menurut Cancer Research UK, lebih dari setengah warga dewasa Inggris mengalami gejala yang bisa berarti kanker. Tapi hanya 2 persen yang menanggapinya secara serius. Berikut 10 gejala yang harus diperiksakan ke dokter.

1. Gangguan Pencernaan

Jika sistem pencernaan tidak bekerja sebagaimana mestinya atau ada kelainan bentuk tinja, ini bisa jadi gejala kanker usus, ujar Bartholomew Bevers MD. dari Anderson Cancer Center. "Ini bisa menandakan ada massa yang menghambat transit tinja dari usus besar. Anda harus ke dokter dan menjalani kolonoskopi."

2. Batuk atau Suara Serak

Batuk terus-menerus yang disertai darah harus dikhawatirkan. "Kebanyakan batuk bukan kanker," ujar Therese Bartholomew Bevers. "Tetapi batuk yang tak kunjung sembuh harus diperiksakan untuk memastikan bukan berupa kanker paru-paru."

3. Darah dalam Urin

"Jika ada darah dalam urin, ini bisa menandakan kanker kandung kemih atau kanker ginjal. Tapi lebih seringnya ini gejala infeksi saluran kemih," jelas Bartholomew Bevers. Periksa dulu infeksinya, baru menuntut metode penanganan selanjutnya.

4. Sakit Tanpa Henti

"Sebagian besar rasa sakit bukan pertanda kanker. Tapi sakit yang terus menerus harus diperiksa," kata Bartholomew Bevers. "Jika misalnya Anda sering sakit kepala, bukan berarti Anda sakit kanker otak. Tapi tetap harus diperiksa. Sakit di dada bisa merupakan pertanda kanker paru-paru dan sakit di perut kanker ovarium."

5. Bahaya Tahi Lalat

Tidak semua tahi lalat berarti melanoma (jenis kanker kulit yang paling serius). Namun, tahi lalt yang tumbuh baru atau bentuknya berubah harus Anda periksakan ke dokter kulit, ujar Bartholomew Bevers.

6. Luka Tidak Sembuh

Jika Anda punya luka yang tidak sembuh-sembuh setelah tiga minggu, Anda harus memeriksakannya ke dokter. "Seharusnya luka sembuh dengan sendirinya," kata Bartholomew Bevers. Jenis luka semacam itu bisa berupa gejala karsinoma, kanker yang dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau menutupi organ-organ tubuh.

7. Pendarahan

Jika perempuan mengalamai pendarahan vaginal di luar menstruasi, ini bisa pertanda dini kanker leher rahim, sementara pendarahan dari rektum bisa mengindikasi kanker usus, papar Bartholomew Bevers.

8. Berat Badan Turun Drastis

"Orang dewasa susah menurunkan berat badan," ujar Bartholomew Bevers. "Tapi jika Anda menjadi kurus tanpa melakukan hal apapun, ini harus Anda curigai dan bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius." Penyebabnya bisa jadi tumor ganas.

9. Periksa Benjolan

"Setiap Anda menemukan benjolan, baik itu benjolan baru atau benjolan yang berubah bentuk, Anda harus memeriksakannya ke dokter," kata Bartholomew Bevers. Walau ternyata benjolan hanya berupa kista yang tidak berbahaya, benjolan juga bisa berarti "kanker yang berada pada jaringan di bawah permukaan kulit. Benjolan pada payudara tentu gejala umum kanker payudara."

10. Sulit Menelan

Ada dua jenis kanker yang berada di balik gejala ini: kanker leher dan kanker esofagus (kerongkongan). "Mereka yang mengalami gejala ini seringnya mulai memodifikasi makanan yang disantap. Seperti hanya menyantap makanan yang lunak. Padahal masalahnya mungkin lebih serius."

Sumber: womenhealthsmag.com, dilansir oleh Deutsche Welle

(ameera/arrahmah.com)

Gubernur Ahmad Heryawan: Siapa pun yang mengkafirkan sahabat, kekafirannya kembali pada pelakunya

Posted: 01 Mar 2015 11:08 PM PST

sesi tanya-jawab pada bedah buku

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, menegaskan siapa pun pihak-pihak yang mengkafirkan sahabat, kekafirannya akan kembali kepada diri pelakunya. Hal tersebut diutarakan Gubernur Aher dalam sesi tanya-jawab dalam Bedah Buku "The Golden Story of Abu Bakar Ash Shidiq" di panggung utama Islamic Book Fair 2015, pada Ahad, (1/3), sebagaimana dilaporkan Kiblat.

Ahmad Heryawan kenakan kaos anti-syiah di IBF 2015

Ahmad Heryawan kenakan kaos anti-syiah di IBF 2015

Ada yang menarik pada sesi terseut. Salah seorang pemuda yang mengaku berasal dari Komunitas Anti Syiah (KASIH), maju dan menanyakan satu pertanyaan sambil memperkenalkan diri.

"Kalau Rasul saja mensifati Abu Bakar dengan sifat luar biasa seperti yang telah tadi ustadz paparkan, kenapa masih ada sekelompok orang yang masih bisa mencela beliau?"

Diiringi pekik takbir, sontak penonton memberi aplause kepada penanya.

Berkenaan hal itu, Aher menjawab, "Mengapa ada orang yang masih membenci Abu Bakar Ash-Shidiq, padahal seperti itu kehebatannya? Jawaban yang paling pas sebenarnya tanya kepada yang membenci itu. Yang paling tau mengapa dia membenci, yaa dirinya sendiri."

Selain itu, boleh jadi dia tidak tahu, atau dia mendapatkan pengetahuan, doktrin yang salah tentang Islam, termasuk tentang Abu Bakar Ash-Shidiq, tambahnya.

"Memang ada sekelompok orang yang membenci, bukan hanya membenci bahkan mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, kecuali Ali radhiyallahu 'anhum. Bagi kita keseluruhannya adalah sahabat nabi.

Aher melanjutkan, bahkan para ulama menyebutkan ketika ada seseorang yang mengkafirkan sahabat nabi, kekafirannya balik kepada yang mengkafirkannya, apalagi ini mengkafirkannya seluruhnya, kecuali beberapa saja. (adibahasan/arrahmah.com)

Ratusan warga Oslo bergandengan tangan lindungi masjid

Posted: 01 Mar 2015 10:59 PM PST

Warga Oslo bergandengan tangan membentuk lingkaran melindungi masjid

OSLO (Arrahmah.com) - Setelah meningkatnya Islamophobia yang melanda berbagai negara di Eropa, sebagian rakyat Norwegia menunjukkan aksi yang berbeda. Mereka menunjukkan rasa solidaritas dan kesetiakawanannya dengan berdiri bergandengan tangan melindungi masjid, sebagai aksi solidaritas terhadap ummat Islam di Oslo.

Pada Sabtu (28/2/2015), ratusan warga Oslo, Norwegia, berdiri bergandeng tangan melakukan aksi damai di luar sebuah Masjid Jamaah Ahlu As-sunnah. Menurut para pengunjuk rasa, mereka mencoba sebuah lingkaran damai yang mengitari masjid sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap ummat muslim, sebagaimana dilansir Huffington Post.

Menurut para pengunjuk rasa, gerakan aksi damai ini adalah sebagai ungkapan rasa terima kasih mereka terhadap warga Muslim di Norwegia atas persahabatan yang telah mereka jalin selama ini.

"Kami ingin saling bahu membahu untuk terus bekerjasama dan memperlihatkan betapa menjijikannya permusuhan dan kebencian," kata para demonstran.

Gerakan damai ini sangat bertolak belakang dengan apa yang sedang berkembang baru-baru ini di Eropa. PEGIDA, sebuah organisasi yang memproklamirkan diri sebagai gerakan anti-Islam, yang sedang berkembang di Eropa, melakukan pawai di kota-kota di Jerman, dan menyebar ke berbagai negara.

Pada Sabtu (28/2), ratusan orang yang mengaku anti-Islam menggelar pawai yang menunjukkan kebencian mereka terhadap Islam di Newcastle Inggris.

Setelah kelompok ekstimis anti-Islam English Defense League, PEGIDA merupakan organisasi yang secara terang-terangan menyuarakan kebencian terhadap Islam.

(ameera/arrahmah.com)

Ribuan warga Inggris tolak kelompok anti-Islam PEGIDA

Posted: 01 Mar 2015 10:00 PM PST

no-pegida

LONDON (Arrahmah.com) - Lebih dari 2.000 orang melakukan protes pada Sabtu (28/2/2015) di Newcastle, timur laut Inggris, dalam rangka menentang pawai yang diselenggarakan oleh kelompok anti-Islam PEGIDA cabang Inggris, yang diikuti oleh sekitar 400 orang, kata seorang saksi mata mengungkapkan kepada Reuters.

Kelompok 'Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat' (PEGIDA) Jerman, gencar melakukan pawai besar-besaran selama berbulan-bulan di kota Dresden.

Dalam pawainya kelompok ini memperingatkan bahwa Jerman sedang diserbu oleh Muslim. Kelompok anti-Islam ini mencoba untuk menyebar ke kota-kota dan negara-negara yang lain.

Fotografer Reuters di tempat kejadian mengatakan bahwa polisi dikerahkan untuk mengendalikan aksi protes ini, yang berjalan terpisah dan bisa berlangsung dengan damai.

Tokoh masyarakat, politisi, perwakilan serikat pekerja dan warga Inggris mengatakan bawah kelompok anti-Islam Pegida "tidak diterima di kota kami,".

Pernyataan itu diungkapkan menjelang pawai pertama kelompok anti-Islam PEGIDA cabang Inggris di Newcastle pada Sabtu (28/2).

(ameera/arrahmah.com)

Fatwa Syaikh Abu Qatadah Al-Filisthini mengenai keutamaan media Jihad

Posted: 01 Mar 2015 09:00 PM PST

Syaikh Abu Qatadah1

(Arrahmah.com) - Syaikh Abu Qatadah Al-Filisthini menyampaikan fatwa mengenai keutamaan media Jihad. Fatwa ini merupakan jawaban atas pertanyaan para ikhwan media.

Di antara pertanyaan tersebut ialah "Apakah dalam pekerjaan media, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya mendapatkan pahala ribath dijalan Allah?" dan "Apakah menjadi berdosa jika mereka lalai dalam mempersiapkan materi media di mana akibat kelalaiannya itu maka media musuh yang menyerang jihad mendominasi (pemberitaan) dan begitu juga media kaum ghulat dan yang lainnya?"

Berikut terjemahan fatwa Syaikh Abu Qatadah tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Sabtu (28/2/2015).

fatwa abu qatadah image

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah dan barang siapa yang bersamanya.

Syaikh kami yang mulia Abu Qatadah, semoga Allah menjagamu dan memeliharamu diatas kebenaran.

Syaikh, ada sebagian ikhwan yang bekerja di media dalam kancah jihad Syam memiliki beberapa pertanyaan yang ingin mereka tanyakan pada anda. Mereka menantikan jawabanmu atas hal ini, semoga Allah memberikanmu balasan yang lebih baik.

Pertanyaan para ikhwan Media:

Syaikh kami yang mulia, semoga Allah menjaga dan memeliharamu, Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh.

1. Apakah dalam pekerjaan media, orang yang berkecimpung di dalamnya seperti editor, designer dan lain-lain mendapatkan pahala ribath dijalan Allah? Yang dimaksudkan disini berdasarkan hadits-hadits yang menerangkan tentang fadhilah ribat seperti: "Ribath sehari di jalan Allah lebih baik dari beribadah di malam lailatul qadar di depan hajar aswad".
Dan jika mereka terbunuh disebabkan hal ini (amal mereka dalam media), apakah amalnya akan senantiasa mengalir hingga hari kiamat?

2. Apakah berdosa jika saudara kita ini lalai dalam mempersiapkan materi media? Akibat karena kelalaiannya itu maka media musuh yang menyerang jihad mendominasi (pemberitaan) dan begitu juga media kaum ghulat dan yang lainnya. Kelalaian dalam menjalankan media ini menyebabkan banyak pemuda polos akhirnya beralih ke media ghulat. Apakah karena hal seperti ini maka setiap dari mereka menjadi berdosa?
Perlu diketahui banyak dari saudara-saudara kita yang ikut andil dalam projek media juga terlibat dalam projek produksi alat perang.

Maka kami menginginkan sebuah kalimat pencerahan dari engkau wahai Syaikh, khususnya karena kami mempercayai anda.

 

Jawaban dari Syaikh Abu Qatadah Al-Filisthini hafidzahullah :

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwasanya puncaknya amal dalam jihad dan perang selama perjalanan sejarah Islam dan umat ini adalah amal media. Media adalah separuh dari aspek terwujudnya kemenangan jihad. Rasulullah SAW bahkan mendorong Hassan bin Tsabit untuk menghadapi kaum musyrikin, dan beliau SAW mensifati kalimat-kalimat Hasan bahkan lebih dahsyat dari panah.

Imam muslim telah meriwayatkan dari Aisyah Ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

"Cacilah kaum kafir Quraisy dengan syair, Karena yang demikian itu lebih pedih daripada bidikan panah."

Pada suatu ketika, Rasulullah pernah mengutus seseorang kepada lbnu Rawahah untuk menyampaikan pesan beliau yang berbunyi; Cacilah kaum kafir Quraisy dengan syairmu! Kemudian lbnu Rawahah melancarkan serangan kepada mereka dengan syairnya, tetapi sepertinya Rasulullah belum merasa puas. Setelah itu, Rasulullah mengirim seorang utusan kepada Ka'ab bin Malik. Lalu juga mengutus seorang utusan kepada Hassan bin Tsabit. Ketika utusan tersebut datang kepadanya, Hassan berkata; Telah tiba saatnya engkau mengutus singa yang mengipas-ngipaskan ekornya, menjulurkan dan menggerak-gerakkan Iidahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan membawa kebenaran, saya akan menyayat-nyayat hati kaum kafir Quraisy dengan syair saya ini layaknya menyayat kulit. Tetapi Rasulullah memperingatkannya terlebih dahulu: Hai Hassan, janganlah kamu tergesa-gesa, karena sesungguhnya Abu Bakar itu lebih tahu tentang nasab orang-orang Quraisy. Sementara nasab Quraisy itu sendiri ada pada diriku. Kemudian Hassan bin Tsabit pergi mengunjungi Abu Bakar Setelah itu, ia pun kembali menemui Rasulullah dan berkata; Ya Rasulullah, nasab engkau telah saya ketahui silsilahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya pasti akan mampu mencabut engkau dan kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonannya. Aisyah berkata; Lalu saya mendengar Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Jibril Alahis Salam senantiasa akan mendukungmu hai Hassan selama kamu menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan Rasul-Nya. Aisyah juga berkata; aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Hassan menghina mereka (musyrikin Quraiys), maka itu cukup dan melegakan".

Rasulullah SAW juga telah memerintahkan Umar Al-Faruq untuk membalas atas apa yang telah dikatakan oleh Abu Sufyan tentang diri Rasulullah SAW. Imam Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya dari Al-Barra' bin A'zib telah berkata:

"Pada hari kami bertemu pasukan kaum musyrikin, maka Abu Sufyan berkata: apakah ada Muhammad bersama kalian? Rasulullah berkata: jangan jawab dia. Lalu abu Sufayan kembali bertanya: apakah Ibnu Abi Quhafah (Abu Bakr) bersama kalian? Rasulullah berkata: jangan jawab dia. Abu Sufyan kembali bertanya: Apakah Ibnul Khattab (Umar) bersama kalian? Lalu Abu Sufyan berkata: mereka telah mati, jika masih hidup pasti mereka jawab. Mendengar itu Umar tidak mampu menahan dirinya, lalu ia berkata: Kau berdusta hai musuh Allah! Semoga Allah timpakan balasan atas dirimu! Abu Sufyan berkata: Berikan hormatmu (padaku)! Lalu Nabi SAW bersabda: Jawablah dia! Para sahabat bertanya: Bagaimana kami menjawabnya? Nabi berkata: Allah yang pasti Maha Tinggi! Berkata Abu Sufyan: kemuliaan ada pada kami bukan pada kalian! Berkata Nabi: Jawablah dia! Para sahabat bertanya: bagaimana kami menjawabnya? Nabi berkata: Allah adalah Mawla (pelindung) kami bukan Mawla kalian! Berkata Abu Sufyan (setelah keislamannya): Pada hari perang Badar, pertempuran (yang sebenarnya) adalah perdebatan (saling membalas ejekan)."

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah SAW mengarahkan para Sahabatnya untuk membela dirinya dan Islam dengan membalas sya'ir dan ejekan musuh. Kemana perginya mereka yang meninggalkan pekerjaan sunnah dan amal mulia ini?

Sesungguhnya kewajiban yang paling utama bagi seorang amir adalah menyiapkan pasukan yang berperang dengan kata-kata sebagaimana ia memiliki pasukan yang berperang dengan senjata. Tatkala jihad mengalami kekosongan dalam sisi ini, maka kita tidak lagi mampu menjelaskan pada publik siapa diri kita, kita tidak bisa membalas dan membantah musuh-musuh kita, kita tidak bisa mengkader/merekrut para pemuda untuk memenuhi medan-medan pertempuran dan battalion-batalion jihad.

Amal ini hukumnya adalah fardhu kifayah, jika ahlu jihad melalaikannya maka semua mereka berdosa tanpa terkecuali. Amal media adalah penyeimbang jihad dan pertempran, media adalah bagian dari jihad itu sendiri.

Orang-orang Arab dahulu memiliki kebiasaan menyewa penunjuk jalan untuk menemani safar mereka. Rasulullah SAW juga pernah melakukan itu, itulah sebab dari perkataannya: "Wahai Anjasyah, pelan-pelanlah kamu membawa botol-botol kaca (para wanita –red)". Imam Bukhari dalam Shahihnya telah meriwayatkan dari Anas bin Malik: Rasulullah SAW suatu ketika sedang dalam safar, beliau ditemani oleh seorang budak hitam yang bernama Anjasyah, sebagai penunjuk jalan. Rasulullah SAW berkata padanya: "Hati-hati wahai Anjasyah, pelan-pelan jika mengawal para wanita."

Jika manusia dan hewan saja membutuhkan sesuatu untuk menguatkan dirinya dalam safar, tidakkah jihad juga membutuhkan sesuatu untuk menguatkannya? Dengan menyerbarkan beritanya, dan gambar yang akan menguatkan hati kaum muslimin, dan pesan yang menguatkan jiwa mereka.

Sungguh sangatlah agung ganjaran pahala bagi yang mereka memotivasi dan mendorong para pejuang dan menyebarkan berita jihad. Sehingga kaum muslimin bergembira dengan berita kemengan jihad yang mereka sebarkan.

Sesungguhnya begitu banyak kebenaran yang para mujahid lakukan baik berupa amal, ilmu, dan kejujuran akan lenyap dan hilang begitu saja jika tidak ada di belakang mereka yang bertugas mencatat dan mendokumentasikannya. Demi Allah jika saya berpendapat bahwa mereka yang bekerja di media jihad adalah lebih besar ganjaran pahala mereka di sisi Allah dari mereka yang berjuang di medan tempur maka saya tidaklah berlebihan dan tidak berdosa.

Sesungguhnya akan banyak sekali hasil kerja keras kita akan sirna dan hilang bahkan dicuri oleh selain kita, jika tidak didokumentasikan, disimpan rapi dan kemudian disebarkan oleh mujahid media dengan penuh kejujuran dan kredibilitas.

Sesungguhnya begitu banyak tuduhan dusta atas kita yang tidak akan terbantahkan kecuali dengan kekuatan media.

Sungguh akan banyak sekali para pemuda Islam yang mendapatkan informasi salah tentang kita karena semakin dominannya media musuh, media sesat, media bid'ah, dan medianya orang kafir.

Sungguh para da'i yang jujur juga tidak akan mendapatkan informasi yang benar tanpa adanya media jihad.

Sesungguhnya begitu banyak jiwa yang akan merasa puas dan bahagia ketika orang-orang bergembira dengan kabar kemenangan mereka, hal demikian menjadikan mereka bertambah semangat dalam berkorban, berjuang dan membela umat. Tatkala mereka tahu bahwa usaha keras mereka terjaga dan pembelaan media terhadap mujahidin yang jujur berjalan lancar, maka jiwa mereka akan semakin tentram dalam berkorban, berjuang dan membela umat.

Sesungguhnya kurangnya pemberitaan jihad berefek lebih dahsyat daripada kurangnya prajurit dalam perang. Dan kesalahan dalam pemberitaan media berefek lebih buruk daripada kesalahan dalam perang itu sendiri.

Demi Allah jika pekerja media jihad menjaga kesinambungan amalnya demi membela dan memberikan pemberitaan yang adil atas para mujahidin di berbagai kelompok dan berbagai medan pertempuran, maka ia mendapatkan pahala yang sama selayaknya mereka yang bertempur dan berjihad di medan perang. Ia juga mendapatkan pahala yang sama dengan para Ulama yang bekerja keras mencari solusi dari berbagai persoalan syari'at dan dien. Dan apabila ia meninggal diatas amal ini, dan ia ikhlas dengan apa yang ia kerjakan maka ganjaran atasnya sama dengan saudara-saudaranya yang gugur dibawah roket dan reruntuhan bangunan (fi sabilillah –red).

Dan ketika dia mendapat cobaan karena amalnya ini, maka ia mendapatkan cobaan fi sabilillah.

Terakhir, saya ingin serukan pada para pemimpin jihad, bahwasanya jika terdapat seorang ikhwah yang memiliki ketrampilan yang mumpuni di bidang media, tapi menolak untuk beramal di bidang media (karena lebih memilih berjuang dengan senjata –red), maka hendaknya orang ini dilarang berjihad. Jangan biarkan dia mementingkan ego pribadinya, karena sesungguhnya meninggalkan suatu amal yang ia terampil di bidang tersebut dan bermanfaat bagi jihad demi memilih amal yang ia lebih sukai maka ini adalah ego pribadi, bukan tujuan dari jihad yang syar'i.

Semoga Allah anugerahi kita semua dengan apa yang Allah cinta dan ridhai.

Segala puji hanya bagi Allah penguasa alam semesta.

(banan/arrahmah.com)