Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Seorang Misionaris AS ditangkap di Nigeria

Posted: 24 Feb 2015 03:39 PM PST

Phyllis Sortor, seorang misionaris Kristen yang dikirim ke Nigeria

KOGI (Arrahmah.com) - Seorang wanita AS yang bekerja sebagai misionaris Kristen di Nigeria telah diculik oleh orang bersenjata tak dikenal yang menurut polisi merupakan upaya untuk mendapatkan uang tebusan.

Phyllis Sortor diculik dari kamp Hope Academy di pusat negara bagian Kogi, ujar Gereja Free Methodist AS di halaman situsnya seperti dilansir BBC pada Selasa (24/2/2015).

Belum ada kelompok yang mengklaim penangkapan Phyllis Sortor.

Para wartawan setempat mengatakan bahwa penculikan menjadi strategi yang menghasilkan jutaan dollar per tahun.

Pemerintah AS telah mengatakan bahwa mereka akan berupaya untuk menemukan dan menyelamatkan Phyllis.

"Dalam kasus di mana warga negara AS dipastikan menghilang, kedutaan AS bekerja sama dengan mereka yang terlibat, mendukung pemerintah daerah dalam upaya untuk pencarian mereka dan menyediakan semua bantuan konsuler yang sesuai," ujar
pernyataan departemen luar negeri AS. (haninmazaya/arrahmah.com)

Petani Palestina bertahan dari perang yang terus-menerus terjadi di Gaza

Posted: 24 Feb 2015 03:20 PM PST

Petani Gaza. (Foto: Getty Image)

Amjad Abu Ayash yang berusia 56 tahun, berdiri di atas bukit dan memandang sepetak lahan pertanian yang hangus serta pipa air yang rusak.

"Mereka menyebut daerah ini 'tanah kematian' karena bahkan burung yang datang ke sini mati," ujarnya kepada Al Jazeera.

Menjelaskan bahwa penghalang yang dibangun oleh "Israel" telah menyentuh tanahnya. Abu Ayash, seorang petani melon mengatakan: "Setiap kali seseorang atau sesuatu dalam jarak 300 meter dari perbatasan, pasukan 'Israel' akan menembak."

Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh PBB untuk urusan kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa tank-tank "Israel" melanggar perbatasan Gaza (lahan pertanian) sebanyak dua kali selama pekan terakhir di bulan Januari.

Kelompok ini juga mendokumentasikan 26 insiden penembakan oleh pasukan Zionis dengan peluru tajam di zona "akses terbatas" di darat dan laut selama seminggu pertama di bulan Januari.

Seorang warga Beit Lahiya, Abu Ayash memperkirakan bahwa ia membutuhkan lebih dari 2.000 USD untuk memperbaiki tanahnya.

"Kami tidak mampu memperbaiki semua kerusakan ini, jadi kami tidak memiliki pekerjaan," ungkapnya. "Rumah saya juga rusak parah, namun kami masih tinggal di dalamnya."

"Dunia tidak melihat kami," tambah Abu Ayash.

Selama 51 hari di musim panas lalu, "Israel" melancarkan serangan besar di Gaza. Pada saat gencatan senjata dicapai akhir Agustus, "Israel" mengklaim kematian 73 warganya termasuk lima warga sipil. Dan diperkirakan 2.257 orang Palestina gugur,
menurut laporan OCHA.

Salah satu tempat yang paling padat penduduk di bumi, Gaza masih menanggung derita akibat perang. Rumah diratakan dan bangunan hancur, memenuhi jalan-jalan dengan puing-puing.

Di ujung jalan dari lahan pertanian Abu Ayash, Abu Khader Khatib yang berusia 50 tahun, merupakan salah satu dari ratusan ribu orang yang mengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB selama pertempuran berlangsung.

"Aku kembali dari sekolah setelah perang mereda dan menemukan sebagian besar hewan saya sudah mati," ujar petani strawberry tersebut kepada Al Jazeera.

"Rumah saya hancur total namun kami masih tinggal di dalamnya."

"Situasi belum membaik sama sekali," lanjut Khatib. "Blokade tidak memungkinkan dan organisasi internasional tidak mendukung kami dengan cara yang benar-benar membantu kami. Kami hanya menjadi tergantung pada mereka karena kami tidak
punya pilihan lain."

Karena ladangnya dekat dengan "zona penyangga" antara "Israel" dan Gaza, Khatib menjelaskan bahwa drone, balon pemantau dan pesawat sering terbang di atas kepalanya.

"Ini adalah realitas sehari-hari, dan ketika kami mendekati pagar perbatasan, militer melepaskan tembakan ke arah kami," katanya.

"Mereka menembak dan menembak. Bagi kami, itu adalah perang konstan."

Bill Van Esveld, seorang peneliti senior di Human Rights Watch menjelaskan bahwa para petani sangat terpengaruh dengan sangat buruk oleh pembatasan ketat "Israel", yang memperburuk kondisi yang sudah sulit yang disebabkan oleh delapan tahun
blokade "ISrael"-Mesir terhadap Gaza

"Pasukan 'Israel' terus melaksanakan kebijakan tidak sah, menembaki siapa saja yang melintasi garis tak terlihat yang mereka anggap terlalu dekat dengan perimeter pagar (perbatasan) Gaza," lanjutnya kepada Al Jazeera.

Seorang juru bicara militer "Israel" membela tindakan pasukannya dengan dalih sebagai perlindungan terhadap warga sipil "Israel" dan para tentara.

"Karena masalah keamanan menargetkan warga sipil 'Israel' dan tentara, akses ke sekitar pagar perbatasan antara 'Israel' dan Jalur Gaza dilarang."

Jaber Abu Daqqa, 61 tahun, dan keluarganya memiliki lahan di al-Faraheen, desa yang berbatasan dengan "Israel" di selatan Gaza, dimana mereka menanam kacang-kacangan. Rumahnya sebagian besar telah rusak oleh serangan "Israel" selama perang.

"Kami memiliki sekitar selusin domba sebelum perang," ujarnya dan menceritakan baha ia tidak mendapat akses ke daerah tersebut untuk memberi makan domba-dombanya selama perang.

"Kami kembali dan mereka semua sudah mati. Beberapa telah ditembak dan yang lainnya kelaparan. Saya juga memelihara burung, tapi mereka juga mati."

Menunjuk ke sebuah pesawat tak berawak yang berdengung di langit di atas kepalanya, Abu Daqqa, ayah dari enam anak mengatakan: "Hanya ada satu hari ini, tapi kadang-kadang ada lebih." Kemudian menunjuk jip militer yang merayap di
sepanjang perbatasan, ia berkata: "Jika berhenti, kami harus bergerak, itu berarti mereka akan melepaskan tembakan. Mereka telah banyak menembaki kami selama tiga minggu terakhir."

Lima menit berjalan kaki menyusuri jalan tanah, Maram Hussein, 60 tahun, mengatakan bahwa tank menaiki lahannya sampai hancur selama perang.

"Kandang ayam saya juga hancur dan 12 domba mati," ungkapnya kepada Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa keluarganya telah melarikan diri dari daerah tersebut selama invasi darat "Israel".

"Aku memiliki 300 ekor ayam sebelum perang. Mereka semua pergi sekarang."

Tidak ada organisasi kemanudiaan di luar sana yang datang untuk membantu keluarga Hussein.

"Jika ada orang di luar sana yang dapat membantu kami, silahkan datang. Kami menderita di sini," pintanya, menambahkan bahwa pasukan Zionis melepaskan tembakan ke arah petani Gaza hampir setiap hari di daerah penyangga.

Saat Al Jazeera berbicara dengan para petani di Faraheen, tembakan terdengar di dekatnya.

"Jangan khawatir," ujar Abdullah Abu Daqqa (17).

"Mereka terdengar lebih dekat. Kami akan tahu apakah mereka menembaki kami."

Rekonstruksi perkotaan dan pedesaan Gaza sangat lambat sejak perang mereda hampir setengah tahun lalu. Meskipun donor internasional menjanjikan 5,4 milyar USD untuk Gaza pada konferensi Oktober lalu di Kairo, hanya lima persen dari jumlah
tersebut yang telah sampai di Gaza pada Januari lalu.

HRW menjelaskan bahwa penembakan pasukan "Israel" ke petani Gaza membuat kerawanan pangan karena membatasi kemampuan mereka untuk bekerja.

Abu Khader Khatib mengatakan bahwa ia akan terus mempertahankan lahan pertaniannya tidak peduli bahaya yang ia hadapi.

"Apalagi yang harus kami lakukan? Tidak ada uang dan tempat lain untuk pergi." (haninmazaya/arrahmah.com)

Tentara "Israel" membunuh pemuda Palestina di kamp pengungsi Doheisheh

Posted: 24 Feb 2015 06:42 AM PST

Jihad al-Jaafari

BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" pada Senin malam (23/2/2015) menewaskan seorang pemuda Palestina dalam bentrokan di kamp pengungsi al-Doheisheh dekat kota Betlehem, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.

Sumber-sumber lokal mengatakan kepada kantor berita SAFA bahwa Jihad al-Jaafari, (19), meninggal karena cedera peluru serius setelah pasukan "Israel" menyerbu kamp tersebut dan bentrok dengan pemuda.

Sumber-sumber mengatakan bahwa pasukan pendudukan "Israel" memasuki kamp pengungsi al-Doheisheh untuk melaksanakan kampanye penangkapan, yang memicu konfrontasi dengan pemuda Palestina.

Mereka menambahkan bahwa tentara "Israel" menembakkan peluru tajam ke arah Jaafari selama berada di atap rumahnya, dan pasukan "Israel" mencoba menghalangi masuknya ambulans ke lingkungan itu untuk segera mengevakuasi Jafaari.

Akibatnya, pawai besar-besaran diselenggarakan di kamp tersebut pada pagi hari setelah mendengar berita tentang pemuda Palestina yang tewas akibat peluru "Israel". Para peserta pawai meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan balas dendam atas kematian Jaafari.

Terkait insiden tersebut, surat kabar "Israel" mengatakan bahwa seorang tentara "Israel" terluka setelah batu bata dilemparkan ke arahnya selama kampanye penangkapan di kamp Doheisheh.

Surat kabar itu mengklaim bahwa pasukan militer "Israel" menembak mati seorang pemuda Palestina dari kamp itu setelah pemuda Palestina melemparkan bom Molotov.

(ameera/arrahmah.com)

Sebut pemuda Muslim biang kriminal, kelompok Muslim Perancis boikot acara Yahudi

Posted: 24 Feb 2015 02:42 AM PST

Roger Cukierman

PARIS (Arrahmah.com) - Ketegangan terjadi pada Senin (23/2/2015) antara pemimpin komunitas Yahudi dan Muslim Perancis setelah pemimpin Yahudi mengatakan bahwa pemuda Muslim merupakan penyebab dari semua kejahatan kekerasan, yang mendorong kelompok Muslim untuk memboikot acara Yahudi, sebagaimana dilansir oleh Daily Mail.

Komentar itu diungkapkan oleh pemimpin sebuah payung organisasi Yahudi CRIF, beberapa jam sebelum Presiden Perancis Francois Hollande berpidato dalam acara makan malam tahunan CRIF yang biasanya dihadiri oleh para pemimpin semua agama serta para politisi.

Bentrokan ini memicu kembali ketegangan di negara yang merupakan rumah bagi komunitas Muslim dan Yahudi terbesar di Eropa. Padahal hanya beberapa minggu lalu, para politisi Perancis menyerukan untuk menggalang"persatuan nasional" menyusul penyerangan di Charlie Hebdo dan swalayan Yahudi yang menewaskan 17 orang pada Januari lalu.

Kelompok advokasi Muslim telah melaporkan meningkatnya Islamofobia, termasuk pengrusakan terhadap masjid, setelah serangan Charlie Hebdo dan swalayan bulan lalu.

Organisasi payung Muslim CFCM mengutuk komentar Cukierman dalam sebuah pernyataan dan menyatakan bahwa komentar itu "tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima".

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menghadiri makan malam yang diselenggarakan oleh CRIF.

"Saya tidak berpikir Cukierman adalah seseorang yang akan memberikan kontribusi bagi kita semua agar bisa hidup bersama dengan damai," kata Abdallah Zekri, kepala departemen CFCM yang melacak insiden Islamophobia, kepada televisi Perancis BFMTV.

Cukierman mengatakan kepada media Perancis bahwa ia kecewa CFCM tidak akan hadir, meskipun ia tidak menjawab komentar sebelumnya.

(ameera/arrahmah.com)

Alhamdulillah, pasca insiden Charlie Hebdo, banyak orang Perancis masuk Islam

Posted: 23 Feb 2015 09:40 PM PST

Masjid Besar Paris

PARIS (Arrahmah.com) - Jumlah orang yang menerima Islam di Perancis telah meningkat secara signifikan setelah serangan Charlie Hebdo. Demikian laporan 5 Pillarz, mengutip laporan para imam bahwa semakin banyak orang yang datang untuk mengikrarkan Syahadat di masjid, Ahad (22/2/2015).

"Itu membuat saya ingin hijrah ke Islam dan menunjukkan kepada semua orang bahwa ini bukan apa yang [digambarkan media] tentang Islam," terang seorang mualaf muda dikutip oleh RTL Radio seminggu yang lalu.

Menurut stasiun radio RTL, Masjid Agung Paris mengeluarkan 40 sertifikat pengembalian Islam.

Pada periode yang sama tahun lalu, masjid memberikan sertifikat kepada 22 orang saja, maka kenaikan ini hampir 50 persen dari tingkat konversi tahun lalu.

Persentase yang masuk Islam di Strasbourg dan Aubervilliers juga tinggi, mencetak kenaikan sekitar 30%. Lyon juga mengikuti tren yang sama dengan peningkatan 20%.

Para imam mengatakan mereka terkejut pada awalnya oleh peningkatan jumlah mualaf baru. Selain itu, keragaman warga yang bertobat cukup mencengangkan, termasuk dokter, kepala sekolah sekolah atau polisi yang semuanya samai berupaya melintasi gerbang Masjidil Haram untuk menerima Islam.

Bahkan, beberapa hari setelah serangan Charlie Hebdo, direktur bisnis Perancis Isabelle Matic, mengumumkan keputusannya untuk kembali ke Islam di akun Facebook-nya.

Muslim Perancis juga menyerukan kriminalisasi agama yang menghina tengah meningkatkan kemarahan masyarakat terhadap keputusan Charlie Hebdo untuk mempublikasikan kartun Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. (adibahasan/arrahmah.com)

Eksperimen sosial: Berpakaian Muslim dan berjalan membawa Qur'an, pria ini diejeki masyarakat Milan

Posted: 23 Feb 2015 09:26 PM PST

Seorang mahasiswa berpakaian Muslim melakukan eksperimen sosial, berjalan di Milan membawa Qur'an, dicela masyarakat

MILAN (Arrahmah.com) - The Independent melaporkan sebuah video seorang mahasiswa di Italia mengenakan pakaian tradisional Islam tampaknya telah menjadi subyek dari serangkaian komentar menghina sebagai reaksi publik atas penampilannya, Sabtu (21/2/2015).

Video tersebut merekam Hamdy Mahisen, pria asal Mesir, yang menarik tatapan sinis dan penghinaan saat ia berjalan di sekitar Milan selama lima jam, sambil memegang Al-Qur'an di satu tangan dan tasbih manik-manik untuk eksperimen sosialnya.

Sekelompok gadis remaja dan anak laki-laki tidak menyembunyikan rasa terkejut mereka saat melihat penampilannya dan secara terbuka menatap, tertawa dan berbalik ketika melihat mereka direkam saat Hamdy berjalan melewatinya.

Italia saat ini sedang menerapkan peringatan tingkat tinggi setelah peringatan bahwa militan Libya yang terinspirasi oleh ISIS menjadikan Italia sebagai jalan mereka ke Eropa.

Hal ini telah memicu Islamofobia dan sentimen anti-imigran terhadap pengungsi yang melarikan diri dari Afrika sebelum melewati perjalanan berbahaya di Mediterania ke Italia dalam perahu yang tidak aman dan penuh sesak.

Di jalan yang tinggi, seseorang meneriaki Hamdy "Taliban t*i". Sementara, bahkan lebih mengganggu, seorang wanita mendorong kereta dorong bayi dengan bayi di dalamnya tampaknya berbalik saat ia berjalan oleh dia berteriak histeris, "Taliban!"

Seseorang dalam kelompok kecil pemuda, dalam video juga diterbitkan kemarin oleh surat kabar Italia Repubblica, mengatakan "guys, Anda hanya kehilangan imam."

Tiga puluh tahun Hamdy, yang berbicara bahasa Italia lancar dan tinggal di kota dengan orang tuanya, mengenakan jubah putih panjang katun tradisional yang biasa dipakai oleh orang-orang Muslim - dan bukan hanya imam - dengan topi putih.

Sementara melewati sebuah piazza belanja dalam ruangan, seseorang bisa terdengar mengatakan "s ***, Anda telah melihat Isis?"

Seorang pria yang berdiri di dekat Hamdy di lokasi pengambilan gambar terakhir pun mengucapkan tuduhan sinis, "Lihat, dia membawa Qur'an. Apakah dia punya pistol di bawah jubahnya?"

Komentar negatif merupakan indikasi dari tingkat Islamofobia dan rasisme bahwa umat Islam dan orang-orang dari etnis lain dapat menjadi korban SARA di Italia.

Aicha Mesrar (45), seorang politikus kelahiran Maroko, melarikan diri setelah 23 tahun tinggal di sana karena kekhawatiran atas keselamatan anak-anaknya setelah serangkaian ancaman kematian.

Ia adalah wanita anggota dewan lokal pertama yang memakai jilbab di balai kota saat ia diskors dari pekerjaannya oleh Partai Demokrat di Rovereto, Italia utara.

Minggu ini, siswa perempuan di enam perguruan tinggi di wilayah Friuli-Venezia Giulia Italia telah dilarang mengenakan jilbab - menurut koran lokal Messaggero Veneto.

Salah satu kepala sekolah yang disebut Aldo Duri, dari sebuah perguruan tinggi teknis dengan banyak siswa asal Arab, telah mengatakan bahwa "simbol atribut agama dapat dilihat sebagai provokasi".

"Gesekan dan penghinaan yang cukup polos antara komunitas Islam dan pribumi sekarang sarat dengan makna baru," katanya dikutip oleh Trieste Prima dalam Worldbulletin. Allahu yahfidz. (adibahasan/arrahmah.com)

Buka bendungan di Lembah Gaza, "Israel" penjajah tenggelamkan rumah dan kebun warga Palestina

Posted: 23 Feb 2015 08:51 PM PST

"Israel" tenggelamkan rumah dan kebun warga Lembah Gaza

GAZA (Arrahmah.com) - Otoritas zionis penjajah membuka bendungan di lembah Gaza. Secara biadab, sejumlah rumah dan kebun ditenggelamkan "Israel" tanpa ada peringatan, apalagi ganti rugi, sebagaimana dilaporkan YA, Ahad (22/2/2015).

Selain berniat untuk menggagalkan panen warga Lembah Gaza, zionis penjajah juga ingin membuat rakyat Palestina kelaparan di musim dingin ini.

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada media mainstream yang mempublikasikan insiden penenggelaman desa di Lembah Gaza ini. Allahu Musta'an.

rumah dan kebun warga Lembah Gaza ditenggelamkan "israel"

rumah dan kebun warga Lembah Gaza ditenggelamkan "israel"

ladang warga Lembah Gaza tenggelam

ladang warga Lembah Gaza ditenggelamkan "Israel"

(adibahasan/arrahmah.com)

Raja Salman: Jutaan Muslim terkena fitnah "terorisme"

Posted: 23 Feb 2015 08:05 PM PST

Raja Salman mengatakan, jutaan Muslim terkena fitnah terorisme, courtesy of SPA

RIYADH (Arrahmah.com) - Raja Saudi Salman bin Abdulaziz pada Ahad (22/2/2015) mengecam "terorisme" dan aksi "radikal" mengatasnamakan Islam yang menurutnya tidak hanya "mengancam Muslim" tetapi juga mencemari dan menjelekkan citra Islam di mata non-Muslim. Demikian laporan EAA.

Pernyataan Raja Salman disampaikan oleh Pangeran Khaled al-Faisal bin Abdulaziz, penasihat kerajaan wilayah Mekah, pada pembukaan konferensi internasional bertajuk "Islam dan Pemberantasan Terorisme" yang diselenggarakan oleh Organisasi internasional Konferensi Islam (OKI).

Raja Salman menjelaskan "negara-negara Muslim" telah "terancam oleh infiltrasi terorisme yang mengatasnamakan Islam melalui pembunuhan, penindasan, perampokan, dan aneka agresi yang telah melampaui perbatasan dunia Islam kita."

Ia mengatakan keradikalan ini, membawa "panji Islam palsu," telah mempromosikan versi Islam yang "memicu opini internasional untuk membenci Muslim."

Muslim sekarang dilihat sebagai "penjahat dan sebagai sumber rasa takut dan kekhawatiran."

Para militan teroris juga telah menyebabkan "cekaman dan kegelisahan terhadap negara-negara Islam, organisasi dan orang-orang di depan negara-negara lain yang memiliki hubungan kerja sama dengan kita."

Ia mengatakan hubungan antara negara-negara Muslim dan negara-negara non-Muslim lainnya "hampir terguncang dan sudah mundur karena teroris ini."

Lebih dari satu miliar umat Islam difitnah

Selain menciptakan "kerugian bencana pada orang dan infrastruktur, serta menghancurkan dan perpecahan negara, bahaya terbesar bagi bangsa kita ini adalah kesesatan teroris dan teroris yang menyesatkan, yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyakiti Islam, untuk menjelek-jelekkan pengikutnya, yang jumlahnya satu miliar setengah, ke dalam kejahatan, padahal Islam tidak bersalah atas itu."

Ia mengatakan Arab Saudi telah "berusaha keras untuk memerangi terorisme dari level ideologi dan praktek dan mendayagunakan aparat keamanan nasional untuk memerangi terorisme tanpa henti."

Ulama membela Islam dari terorisme

Sementara itu, raja berkata "ulama kita" telah menghadapi unsur-unsur teroris dengan "respon yang tepat" [tentang jihad]. Retorika dan praktek para ulama teror adalah "palsu dan nakal."

Ia mengatakan ulama tersebut telah memperingatkan orang-orang "dari kekerasan dan ekstremisme dalam agama karena polarisasi bangsa-bangsa Muslim."

Raja juga menyerukan "moderasi dan pengampunan sebagai karakter Islam, dan siapapun yang meninggalkan [karakter] ini tidak bisa melayani negara-negara Muslim dan hanya akan membawa kebencian serta perpecahan."

Dia juga mengatakan "para peneliti di universitas dan lembaga lainnya telah menawarkan studi singkat terorisme sebagai fenomena, dan mereka dianalisis secara obyektif kelompok ini saat menampilkan bahaya untuk masyarakat."

Arab Saudi, yang telah mengupayakan untuk kerjasama regional dan internasional untuk memerangi terorisme, juga mendirikan pusat-pusat konferensi yang terorganisir untuk dialog lebih lanjut tidak hanya Muslim antar-mahdzab, tetapi juga antara Muslim dan orang-orang dari agama lain, katanya.

Sedangkan strategi untuk memerangi terorisme menyebabkan "hasil positif," "terorisme masih merusak orang, terutama di negara-negara Arab dan Muslim yang masih mengalami gangguan keamanan."

Ia mengatakan umat Islam harus meningkatkan kesadaran akan bahaya dan risiko yang berasal dari terorisme dan "individu dan organisasi harus melipatgandakan upaya mereka" untuk melawannya.

Ia mendesak orang-orang untuk mengalahkan terorisme dan memperingatkan "tidak memberikan bantuan untuk teroris atau bahkan bersimpati terhadap mereka." (adibahasan/arrahmah.com)

Pengamat: Letupan balon di ITC Depok menyasar opini publik

Posted: 23 Feb 2015 07:24 PM PST

ITC Depok, Jawa Barat

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pihak Kepolisian melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul, dikutip dari Harianterbit mengatakan, letupan yang terjadi di ITC Depok Jawa Barat Senin (23/2/2015) terjadi dalam skala kecil. "Tidak lebih dari suatu balon yang pecah," kata dia.

Lantas apa tujuan dari letupan balon tersebut? Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya mengatakan bahwa yang disasar dari letupan ini adalah hendak membangun opini masyarakat.

"Dari barang yang menimbulkan letupan kecil layaknya balon meletus tapi efek opininya bisa besar bagi kepentingan kelompok dan politik tertentu mengindikasikan ini "bom mainan", saya tidak yakin ini kerjaan kelompok 'teroris' sungguhan," jelasnya kepada Arrahmah.com pagi ini.

Menurut Harits, pelakunya bisa saja produk oknum aparat, orang Syi'ah, "teroris", atau bahkan orang iseng. Mengingat munculnya kasus ini saat Indonesia dalam situasi labil politik dan keamanan. Yang utama, imbuhnya, soal calon Kapolri yang belum kelar dan menimbulkan kisruh politik yang belum berujung. Kedua soal kelompok Syi'ah terpojok paska penyerangan ke Az Zikra Sentul.

Direktur CIIA ini menganalisa, pertama, dari letupan kecil ini bisa lahirkan efek opini dan persepsi publik bahwa teroris jaringan Poso atau lainya masih eksis karenanya butuh Kapolri yang handal urus terorisme. Tapi dibalik itu, kata Harits, adalah untuk membangun persepsi publik bahwa calon tunggal Kapolri (BH) adalah layak, sekaligus menganulir tentang dugaan pelanggaran HAM berat seorang BH saat menjadi Kapolda Sulteng di tahun 2007.

"Asumsinya bahwa yang ditangani BH adalah terorisme. Karena dalam kasus terorisme seolah-olah aparat punya legitimasi yang kuat untuk melakukan tindakan ekstra ordinary meski dengan melakukan ekstra judicial killing," terangnya.

Ramai beredar informasi, calon Kapolri BH selain diterpa isu rekening gendut seperti halnya BG, dia juga punya sandungan serius soal pelanggaran HAM di Poso tahun 2007.

"Bukan tidak mungkin ada permainan kotor untuk mengawal BH agar bisa jadi Kapolri," kata Hatits.

Kedua, kata Harits, bisa jadi orang Syi'ah, berada i balik letupan di ITC Depok ini. Menurutnya hal ini tidak lain untuk mengalihkan isu tentang mereka agar tidak makin terpojok dan bisa menghindar dari eskalasi kemarahan publik umat Islam Ahlusunnah wal Jamaah yang tidak terduga. (azm/arrahmah.com)

Persiapan fisik seorang Mujahid

Posted: 23 Feb 2015 06:27 PM PST

Mujahidin Rohingya di medan I'dad

(Arrahmah.com) - Perang Suriah yang dilakukan kaum syiah di Irak , kudeta syiah di Yaman, dan kejadian terkini peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh kalangan syiah di kawasan Masjid Az Zikra, peristiwa demi peristiwa ini harusnya menjadi pembelajaran bagi kita kaum muslim untuk melakukan persiapan secara fisik baik secara individu maupun berkelompok. Karena biasanya seseorang yang sudah terbiasa terlatih secara fisik ditambah dengan keimanan yang tinggi akan lebih siap untuk bertarung dibandingkan dengan seseorang yang sama sekali belum pernah berlatih fisik atau beladiri.

Menurut Ustad Farid Ahmad Okbah, penganut syiah di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 10 ribu orang. Tentunya mereka sudah pasti melakukan persiapan secara fisik, karena sudah berani melakukan penyerangan dengan fisik. Dengan jumlah yang sedikit saja mereka berani melakukan penyerangan, bagaimana jika jumlahnya banyak.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah mengalahkan pegulat terkenal bernama Rukana dan akhirnya masuk Islam. Para sahabat, misalnya Umar bin Khatab, Khalid bin Walid mereka pada masa kecilnya sudah terbiasa melakukan latihan fisik seperti naik kuda, berburu, ataupun olah raga gulat pada masa itu. Perang badarpun dimulai dengan duelnya Ali bin Abu Thalib dengan Walid bin Utbah yang berakhir dengan kemenangan Ali.

Kalau mengamati Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mulai berperang pada usia 55 tahun dengan peperangan yang begitu banyak dan dahsyat, tentunya di perlukan stamina atau kebugaran fisik yang prima. Tentunya perlu semangat yang terus menerus yaitu sambil berlatih fisik juga merawat semangat untuk jihad fisabilillah. Demikian juga Ibnu Tamaiyah juga senantiasa mempersiapkan diri, suatu saat beliau berlari-lari di pegunungan di daerah Suriah, saat itu ditanya sedang apa? Beliau menjawab saya bersiap-siap jika sewaktu- waktu musuh Islam menyerang.

Saudaraku, pintu syahid adalah jihad fisabillah, sedang jihad fisabilillah membutuhkan kekuatan dan kebugaran fisik. Maka orang yang tidak berupaya memperkuat fisiknya, seolah tidak mempunyai keinginan untuk ikut dalam kafilah jihad. Orang yang tidak mempunyai keinginanan untuk ikut dalam kafilah jihad berarti tidak mempunyai keinginan untuk meraih syahadah.

Allah menegaskan pentingnya kekuatan dalam firman-Nya, "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya (QS Al-Anfal :60)

Kata wa a'iddu (dan persiapkanlah) adalah kalimat perintah yang bermakna wajib.

Dari Uqbah bin Amir dia berkata: saya mendengar Rosululloh bersabda diatas mimbar: "Persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi", ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah…3x. (Hr Muslim).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Orang mukmin yang kuat lebih baik daripada orang mukmin yang lemah (HR. Muslim)

Maka siapa yang meninggalkan (pengetahuan/kemampuan) memanah (di antaranya menembak) setelah ia mengetahuinya karena membencinya, maka itu adalah nikmat yang ditinggalkannya atau yang ia kufuri.

Dari Salamah bin al-Akwa' Radhiyallahu 'Anhu berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah melewati kaum yang sedang berlomba memanah, siapa di antara mereka yang menang, lalu beliau bersabda: "Panahlah wahai Bani Ismail. Ismail adalah bapaknya bangsa Arab. Sesungguhnya bapak kalian adalah seorang pemanah. Dan aku bersama (menjagokan) bani fulan."

Kemudian salah satu dari dua kelompok itu menurunkan tangannya (tidak melanjutkan), karenanya beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya, "Kenapa kamu tidak memanah?" Mereka menjawab, "Bagaimana kami memanah sementara Anda bersama mereka?" Kemudian Nabi shalawatullah wasalamuhu 'alaihi bersabda: "Mulailah memanah dan aku bersama kalian semua."

Beliau bersabda, "Akan ada banyak bumi yang ditaklukkan oleh kalian dan semoga Allah menolong kalian. Janganlah salah seorang kalian malas untuk bermain-main dengan anak panahnya."

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan dalam hadits ini, tidak boleh meninggalkan memanah walau ia tidak memiliki hajat terhadapnya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga pernah menerangkan, "Siapa yang sampai di jalan Allah dengan satu anak panah –yakni siapa yang memanah dan mengenai musuh- maka baginya satu derajat di surga."

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan dalam hadits ini, tidak boleh meninggalkan memanah walau ia tidak memiliki hajat terhadapnya.

Dan arramyu (memanah/melempar) yang ditafsirkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam ayat mencakup setiap panah yang sesuai pada setiap masa dan tempat. Memanah pada era beliau adalah dengan busur, panah dan manjanik, maka memanah yang pas pada era sekarang adalah dengan senapan dan macam-macam senjata api, bom dan rudal. Sebabnya, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan ramyu (melempar) secara global dan tidak menentukan senjata yang digunakan.

Umar bin Khatab memotivasi agar anak-anak dilatih berkuda, memanah dan berenang

Ketangkasan fisik dalam jihad

Syaikh al-Awlaki dalam nasehatnya mengatakan, "Kesehatan dan kekuatan fisik adalah bagian dari persiapan berjihad. Karena menjadi seorang mujahidin harus mampu berjalan selama berjam-jam, menempuh jarak yang sangat jauh, mendaki gunung dan bukit dan mampu berlari dengan cepat, bahkan sambil membawa perlengkapan yang berat. Di medan jihad, mereka yang fisiknya lemah hanya akan menjadi beban bagi mujahidin lainnya karena hanya akan memperlambat gerakan para Mujahidin"

Syekh Yusuf Al-Uyairi mengatakan, "Sesungguhnya ketangkasan seorang mujahid untuk lari jarak jauh dan kemampuanya untuk mencurahkan kekuatan fisik dalam waktu lama merupakan faktor utama untuk bisa bereaksi dengan bagus di lapangan. Seorang mujahid terkadang menguasai sebuah senjata, namun karena tidak memiliki ketangkasan dia tidak mampu memilih tempat yang tepat untuk menembak dan dia tidak mampu untuk memanjat dinding atau bangunan untuk melaluinya. Itu semua karena tidak adanya ketangkasan fisik. Seorang mujahid yang memiliki ketangkasan tinggi memungkinkan baginya untuk menyempurnakan pekerjaannya sebaik mungkin, hingga walaupun dia tidak menggunakan senjata, dia tetap bisa menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna. Sebab, dia mampu melakukan manuver dan mengambil tempat paling baik untuk menembak. Dia juga mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan cepat dan ringan, beban fisik tidak pernah menganggunya untuk berpikir dan berinisiatif cepat. Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa, ketangkasan fisik merupakan penopang penting bagi mujahid, terkhusus untuk kasus perang kota.

Pada zaman kita, hampir semua jihad di dunia dilakukan dengan cara perang gerilya dan perang kota. Ini semua membutuhkan ketangkasan fisik yang tinggi. Maka dari itu wahai saudaraku, janganlah engkau menjadi beban bagi rekan-rekanmu! Mulailah dari sekarang untuk berlatih ketangkasan fisik yang cukup.

Jangan meremehkan masalah ketangkasan fisik ini, wahai saudaraku! Ketahuilah bahwa pahala berlatih ketangkasan fisik sangat besar apabila engkau mengikhlaskan niat dan meniatkan sebagai idad untuk jihad fisabilillah. Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Termasuk kekuatan fisik."

Syaikh al-mujahid Yusuf Al-Uyairi mengatakan, tingkatan fisik yang wajib di capai oleh seorang mujahid adalah :

  • Hendaknya dia mampu joging sejauh 10 km tanpa berhenti dengan waktu maksimal 70 menit dalam kondisi terburuk
  • Hendaknya dia mampu sprint sejauh 100 m dengan kondisi waktu antara 12-15 detik
  • Hendaknya dia mampu berjalan tanpa berhenti lama dengan waktu tidak kurang 10 jam
  • Hendaknya dia mampu membawa beban 20 kg
  • Hendaknya dia mampu merayap sejauh 50m dengan waktu masimal 70 detik
  • Untuk menguji kekuatan fisik, hendaklah dilakukan latihan variasi yang memadukan jalan, jalan cepat, jogging, lari dan sprint. Seorang mujahid mulai berjalan biasa selama 2 menit, lalu berjalan cepat selama 2 menit, lalu jongging, lalu lari selama 2 menit, lalu sprint sejauh 100 m, kemudian kembli lagi berjalan biasa. Demikian, latihan ini dilakukan secara berulang-ulang tanpa berhenti hingga 10 kali.

Sebenarnya sekarang banyak sekali video latihan dari mujahidin di Suriah yang terdapat di Youtube, yang bisa menjadi acuan untuk latihan.

Untuk sekarang ini bukan hanya kebugaran fisik yang harus di latih. Idealnya seorang mujahid juga mempunyai kemampuan beladiri yang handal. Paling tidak harus mempunyai kemampuan bela diri atas misalnya karate, taekwondo, tifan, kungfu, kempo, wushu, silat dan lain-lain, juga harus mempunyai kemampuan penguasaan bela diri bawah seperti judo, gulat atau jiujitzu. Istilah sekarang mix martial art. Dan kemampuan permainan bermacam-macam senjata juga dibutuhkan. Kelebihan orang yang senantiasa berlatih fisik dan beladiri biasanya tidak memanjakan tubuhnya dan disiplin, karena terbiasa dengan memaksakan fisiknya untuk berlatih keras.

Seorang mujahid seharusnya senantiasa dilatih secara serius dan istiqomah, yang pada akhirnya menjadi kebutuhan. Sebaiknya memang dilakukan bersama-sama dengan beberapa orang, karena dengan latihan bersama akan menimbulkan kebersamaan juga menambah semangat. Untuk hasil yang maksimal dilakukan minimal dalam satu minggu dua kali, juga ditambah dengan latihan fisik. Menurut pengalaman kami, dari seratus yang berlatih biasanya hanya satu yang istiqomah.

Tentunya mempersiapkan fisik tidak boleh meninggalkan persiapan intelektual, ruhiyah atau persiapan lain yang mendukung dakwah dan jihad. Sosok mujahid sejati idealnya memang mempunyai kemampuan di segala lini, seperti yang di paparkan oleh Ibnu Qayyim mengatakan, "Diantara mereka ada orang yang menghimpun semua cara, berjalan menuju Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan melewati semua lembah, menjalin hubungan dengan-Nya dengan semua cara. Dia menjadikan tugas peribadatan sebagai kiblat bagi hatinya dan arah pandangan matanya dimana saja dia berada. Dia menuruti ke mana saja kebaikan melangkah, ikut ambil bagian dalam setiap bentuk kebaikan. Dimana saja ada kebaikan, orang itu pasti ada. "Jika kebaikan itu berupa ilmu, dia berada bersama orang-orang yang berilmu. Jika berupa jihad, dia berada di barisan para Mujahid.

Jika berupa shalat, dia berada bersama orang-orang yang giat shalat. Jika berupa derma dan sumbangsih bagi masyarakat umum, dia berada di deretan orang-orang yang memberi derma. Jika muraqabah (merasakan pengawasan Allah Subhanahu wa Ta'ala), rasa cinta dan tobat kepada-Nya, maka engkau pun mendapatinya berada berada dikalangan orang-orang yang mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bertobat kepada-Nya. Dia beribadah di mana saja berada ke mana saja kakinya melangkah. Jika dikatakan kepadanya, "Perbuatan apa yang engkau inginkan? Maka dia akan menjawab. "Saya ingin melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala apapun bentuknya dan dimanapun tempatnya, apapun hasilnya, bagaimanapun konsekwensinya, menguntungkan saya maupun merugikan. Saya tidak menginginkan apa-apa kecuali melaksanakan dan menunaikan dengan merasakan pengawasan-Nya ketika melakukannya, dengan menyerahkan segenap jiwa, hati, tubuh dan sanubari kepada-Nya.

Saya telah menyerahkan dagangan saya kepada-Nya, dan menunggu Dia membayar harganya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Sungguh Allah membeli jiwa dan harta orang-orang mukmin dengan pahala surga. Mereka telah berperang untuk membela Islam, lalu mereka membunuh atau dibunuh. Janji pahala surga ini termaktub dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an, wahai kaum mukmin, siapa saja di antara kalian yang memenuhi janjinya kepada Allah, bergembiralah kalian dengan bai'at yang telah kalian lakukan dalam perjanjian itu. Demikian itu adalah keberuntungan yang amat besar bagi para syuhada"(QS At-Taubah [9]:111)

Dialah hamba yang berjalan menuju Tuhannya dan berusaha bertaubat dengan-Nya dengan sungguh-sungguh. Diantara bukti pertaubatanya dengan Tuhan, hatinya bersatu dan terikat dengan-Nya seperti pertautan hati orang yang mabuk kepayang dengan kekasihnya, sehingga malalaikan segala hal selain kekasihnya. Didalam hatinya tidak tersisa apapun kecuali ridho Allah"

Ustadz Abu Jibril dalam salah satu ceramahnya mengatakan, "Saudaraku orang-orang kafir tidak takut dengan gelar profesor, doktor, sarjana, Lc, Hafiz Qur'an dan sebagainya, tapi mereka takut dengan Mujahidin yang terlatih, yang tidak takut mati dan siap membunuh mereka."

Wahai saudaraku, kapan lagi kita mau berlatih fisik kalau tidak sekarang! Sudah cukup bukti kejadian di Suriah, Yaman, Irak dan sekarang syiah sudah didepan mata kita!!! Kemampuan fisik, ketangkasan fisik, kebugaran fisik, dan penguasaan beladiri adalah salah satu prasyarat utama untuk bergabung dengan kafilah jihad !!!

Penulis : Abu Azzam

(*/arrahmah.com)