Arrahmah.Com | |
- Serangan mortir hantam sebuah sekolah di timur Damaskus, menewaskan 11 anak tak berdosa
- Aksi berani seorang warga Palestina yang menabrakkan mobilnya ke arah tentara Zionis mengakibatkan tiga tentara terluka
- Tembakan mortir hantam bandara militer di ibukota Yaman
- Baku tembak Poso, polisi masih mencari 2 jenazah yang dilaporkan warga
- Puluhan orang ditangkap di Pakistan karena membunuh 2 terduga penghina Al-Qur'an
- KontraS: Komnas HAM dan Kejaksaan Agung harus segera panggil Hendropriyono
- Muslim Miami tawarkan pengobatan gratis bagi warga AS
- Al-Aqsha 'Under Attack'!
- 82 % wanita di Saudi ingin bekerja dari rumah
- Tentara "Israel" terluka saat bus terbalik di dekat Nablus
Serangan mortir hantam sebuah sekolah di timur Damaskus, menewaskan 11 anak tak berdosa Posted: 05 Nov 2014 04:05 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Serangan mortir menghantam sebuah sekolah di timur Damaskus, menewaskan sedikitnya 11 anak, ujar aktivis Suriah yang menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bertambah. Ini adalah kekerasan paling serius terhadap anak-anak di bawah umur di Suriah sejak serangan bom kembar yang menewaskan 25 anak di dekat sebuah sekolah di bulan Oktober lalu. Anak-anak dari Sekolah Haya di kota Qaboun dikejutkan dengan serangan tiga mortir, ujar aktivis lokal yang mengaku bernama Abu Akram al-Shami. aktivis lainnya, Amar al-Hassan juga mengonfirmasikan insiden itu, lansir Al Arabiya pada Rabu (5/11/2014). Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rami Abdel Rahman mengatakan 11 anak dipastikan meninggal dunia, namun jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena banyak yang terluka parah. Dalam sebuah video yang diposting online, terlihat seorang wanita berteriak sambil memukuli dadanya dengan penuh kesedihan. "Anakku, anakku!" ujarnya sambil terisak. Video lain menunjukkan setidaknya lima anak laki-laki yang mengalami pendarahan hebat tergeletak tak bernyawa di tanah. Kantor Media Qaboun mengatakan sedikitnya 17 anak menjadi korban dalam serangan pengecut itu. Aktivis Suriah mengatakan mereka yakin pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Assad yang menembakkan mortir, karena tidak mungkin pejuang Suriah melepaskan tembakan ke arah orang-orang mereka sendiri. Anak-anak Suriah sering menjadi korban dalam perang yang telah memasuki tahun keempat. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Posted: 05 Nov 2014 03:35 PM PST HEBRON (Arrahmah.com) - Polisi Zionis "Israel" mengatakan tiga tentara terluka, salah satu dari mereka dalam kondisi kritis, setelah seorang warga Palestina yang mengendarai mobil sengaja menabrak para tentara di jalan di dekat Hebron, Tepi Barat. Juru bicara kepolisian, Luba Samri mengatakan kendaraan komersial besar dengan plat Palestina berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian. Insiden itu terjadi beberapa jam setelah satu orang "Israel" dan 14 lainnya terluka dalam serangan lain yang serupa di Yerusalem. "Setelah mobil berhenti, supir yang terluka, keluar dari kendaraan dan mulai memukul orang dengan batangan besi," ujar juru bicara polisi mengenai serangan pertama seperti dilansir Al Jazeera. Dia ditembak oleh polisi yang berada di sana saat itu dan meninggal di lokasi kejadian, tambahnya. BBC melaporkan bahwa satu orang "Israel" yang tewas dalam insiden di Yerusalem adalah Kepala Inspektur Jidaan Asad (38), mengutip pernyataan juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld. Pengemudi mobil bernama Ibrahim al-Akari, berasal dari kamp pengungsi Shuafat di timur kota. Halaman Facebook miliknya menyatakan bahwa ia adalah anggota Hamas dan akun Twitter untuk sayap bersenjata kelompok Hamas, Brigade Al Qassam menggambarkan ia sebagai anggota dan telah syahid. Polisi menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan "hit and run" dan mengatakan terjadi di lokasi yang sama dengan serangan serupa dua pekan lalu di mana seorang pria Palestina menabrakkan mobilnya ke kerumunan "Israel". Insiden pada Rabu (5/11/2014) terjadi di tengah ketegangan atas tuntutan sayap kanan Yahudi yang meminta untuk dapat beribadah di dalam kompleks Al Aqsa dan perluasan pembangunan pemukiman ilegal "Israel" di Yerusalem Timur. Di Yerusalem, petugas keamanan "Israel" bentrok dengan demonstran Palestina setelah sayap kanan "Israel" berusaha menyerbu Masjid Al Aqsa. "Masih terdapat banyak ketegangan dan kehadiran polisi yang cukup besar di sini," ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Yerusalem. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tembakan mortir hantam bandara militer di ibukota Yaman Posted: 05 Nov 2014 03:02 PM PST SANA'A (Arrahmah.com) - Mortir telah menghantam bandara militer di ibukota Yaman, ujar sumber kepada Al Jazeera. Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Sana'a, ibukota Yaman, pada Rabu (5/11/2014) mengatakan tiga mortir menghantam fasilitas landasan pacu di bandara tersebut. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan tidak dilaporkan mengenai kerugian yang dialami oleh militer Yaman dalam serangan tersebut. Bandara internasional Sana'a berdekatan dengan bandara militer yang digunakan sebagai basis oleh angkatan udara Yaman. Serangan mortir datang pada hari di mana terdapat laporan mengenai kematian seorang pemimpin lokal Mujahidin Anshar al- Shariah dalam serangan pengecut pesawat tak berawak di Yaman tengah. Sawki al-Badani, seorang petinggi Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) adalah salah satu dari empat orang yang gugur bersama Nabil al-Dahab, pemimpin Anshar al-Shariah di provinsi al-Bayda, klaim sumber suku setempat. Departemen Luar Negeri AS mengatakan Badani terkait dengan setidaknya dua plot terhadap kedutaan besar AS di Sana'a dan serangan syahid yang menewaskan lebih dari 100 tentara. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Baku tembak Poso, polisi masih mencari 2 jenazah yang dilaporkan warga Posted: 05 Nov 2014 08:09 AM PST POSO (Arrahmah.com) - Puluhan personel Brimob dan Polres Poso yang dikerahkan di kawasan Gunung Biru, pegunungan Impo, Poso Pesisir untuk mengevakuasi temuan dua mayat di pegunungan tersebut, berdasarkan informasi warga. Upaya evakuasi dilakukan sejak Selasa kemarin hingga kini, Rabu (5/11/2014) masih belum berhasil karena medan yang berjurang dan terjal. Temuan dua jenazah itu berdasarkan laporan warga yang menyebutkan ada dua jenazah di pegunungan Impo. Ternyata hingga hari kedua, Rabu (5/11/2014), polisi belum juga menemukan kedua jenazah yang dimaksud. Hal ini di benarkan oleh Kapolres Poso, AKBP Susnadi, sebagaimana dikutip dari Metrosulawesi.com. Pihaknya menyebut polisi tetap dan terus akan melakukan pencarian terhadap keberadan 2 jenazah yang dilaporkan warga. "Upaya pencarian yang kami lakukan saat ini adalah bagian dari respon yang disampaikan masyarakat yang mengaku melihat ada jenazah disekitar pegunungan yang dikenal dengan sebutan gunung Impo" jelas Susnadi. Sebagai informasi, dalam beberapa hari terakhir ini polisi terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso Alias Abu Wardah yang bersembunyi di hutan-hutan Poso Pesisir. Terkait, dari Jakarta mengutip CNN Indonesia, kepolisian menyatakan masih belum dapat memastikan apakah ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Padahal, warga di sekitar tempat bentrok yang terjadi pada (30/10) lalu, mengatakan melihat adanya dua orang yang terkena tembakan. "Setelah kejadian itu, tim kami terus melakukan penelusuran apakah benar ada korban jiwa dalam baku tembak tersebut," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantor Divisi Humas Polri, Rabu (5/11). Namun, hingga kini polisi belum menemukan jejak adanya korban penembakan. "Jadi kami belum bisa memastikan apakah benar ada yang tertembak. Karena laporan muncul dari warga sekitar," ujar Boy. Boy menceritakan, baku tembak terjadi di desa Patamulembah, Poso Pesisir, pukul 11.30 WITA dan terjadi antara lima hingga sepuluh orang terduga teroris dengan tim Brimob Polda Sulawesi Tengah. "Dari petugas tidak ada yang terluka, dan kami berhasil menemukan sebuah bom rakitan. Saat ini bom rakitan itu sudah diamankan di Polres Poso," ucapnya. Dia juga menjelaskan, tempat terjadinya aksi baku tembak, diduga salah satu lahan pelatihan teroris. "Kemungkinan ini pelakunya termasuk dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso," kata Boy. (azm/arrahmah.com) |
Puluhan orang ditangkap di Pakistan karena membunuh 2 terduga penghina Al-Qur'an Posted: 05 Nov 2014 06:35 AM PST LAHORE (Arrahmah.com) - Sepasang orang Kristen dilaporkan tewas dibunuh oleh sekelompok massa Pakistan setelah mereka dituduh melecehkan kitab suci Al-Qur'an dengan membakar halaman salinan Al-Qur'an. Sebanyak 50 orang telah ditangkap atas kasus ini. "Kami telah membawa 50 orang ke tahanan sehubungan dengan pembunuhan dan serangan..," kata Jawad Qamar, kepala kepolisian distrik Kasur, kepada Agence France Presse (AFP) pada Selasa (4/10/2014), sebagaimana dilansir OnIslam. Tragedi itu dilaporkan dari desa di Radha Kishan di distrik tersebut, terletak sekitar 60km dari sebelah barat daya kota Lahore. Ketegangan muncul setelah laporan beredar bahwa sepasang orang Kristen membakar halaman salinan kitab suci Al-Qur'an. Kabar tersebut terus menyebar di masyarakat Muslim yang kemudian berkumpul untuk memprotes tindakan tersebut yang berlanjut hingga penyerangan dan membunuh tersangka. "Sekelompok massa menyerang pasangan Kristen setelah menuding mereka melakukan pelecehan terhadap Kitab Suci Al-Qur'an dan kemudian membakar tubuh mereka di tempat pembuatan batu bata di mana mereka bekerja," kata petugas polisi lokal Bin Yameen kepada AFP. "Kemarin sebuah peristiwa pelecehan terhadap Kitab Suci Al-Qur'an terjadi di daerah itu dan hari ini massa memukuli pasangan itu pada awalnya dan kemudian membakar tubuh mereka di tempat pembuatan batu bata," tambahnya. Kedua korban diidentifikasi bernama Shama dan Shehzad, sepasang suami istri. Berdasarkan hukum Pakistan, melakukan penistaan agama seperti menghina Nabi atau melecehkan kitab suci, merupakan kejahatan yang diancam dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup. Undang-undang tersebut diberlakukan pada 1980-an oleh Presiden Jenderal Zia-ul-Haq. (siraaj/arrahmah.com) |
KontraS: Komnas HAM dan Kejaksaan Agung harus segera panggil Hendropriyono Posted: 05 Nov 2014 03:18 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Komnas HAM dan Kejaksaan Agung untuk sesegera mungkin memanggil AM Hendropriyono untuk memberikan kesaksian atas peristiwa Talangsari tahun1989 dan peristiwa pembunuhan Munir tahun 2004. "Sdr. Hendropriyono dalam wawancara dengan Allan Nairn, seorang jurnalis, mengaku bertanggungjawab secara komando—dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN—terhadap pembunuhan Munir pada tahun 2004. Hendropriyono mengaku bekerjasama dengan agen rahasia Amerika, CIA, juga melalui unit intelijen Indonesia, BIN. Hendropriyono juga menegaskan dirinya siap untuk diadili dipengadilan HAM. 'Jika ada pengadilan HAM untuk saya, saya siap,' kata Hendropriyono. Sementara terkait kasus Talangsari, dari wawancara yang sama dengan Allan Nairn, Hendropriyono mengatakan bahwa para korban Talangsari bunuh diri dan bukan dibunuh oleh tentara," tulis siaran pers KontraS pada lamannya 29 Oktober 2014. Menurut Koordinator KontraS Haris Azhar, atas dua pernyataan tersebut di atas perlu disampaikan, bahwa peristiswa Talangsari bukanlah kejadian bunuh diri. "Penting diketahui bahwa Komnas HAM sudah melakukan penyelidikan yang bersifat pro justisia atas kasus Talangsari. Demikian pula dengan berbagai organisasi masyarakat [Komite Smalam, LBH Lampung, dan KontraS] telah melakukan pengambilan fakta. Dari semua tindakan diatas ada temuan yang serupa bahwa adanya tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tindakan tersebut dilakukan oleh ABRI terutama Danrem Garuda Hitam Lampung, yang dipimpin langsung oleh AM Hendropriyono. Oleh karenanya pernyataan bahwa peristiwa Talangsari merupakan bunuh diri merupakan fitnah dan tidak berdasar," terangnya. Haris menambahkan, keterangan Allan Nairn adalah petunjuk—alat bukti yang sah menurut KUHAP—untuk memperkuat keterlibatan AM Hendropriyono dalam dua kasus yang disebutkan diatas. "Untuk itu, kami meminta agar, Komnas HAM dan Kejaksaan Agung, segera memanggil Sdr. Allan Nairn dan selanjutnya memeriksa AM Hendropriyono," pungkasnya. (azm/arrahmah.com) |
Muslim Miami tawarkan pengobatan gratis bagi warga AS Posted: 05 Nov 2014 02:10 AM PST MIAMI (Arrahmah.com) - Sebuah klinik yang didanai oleh komunitas Muslim di Miami, negara bagian Selatan Florida, Amerika Serikat (AS), telah memberikan pelayanan medis gratis bagi warga AS dari berbagai keyakinan di seluruh Miami. Pada tahun 2008, para anggota komunitas Muslim Florida mendanai klinik Miami Gardens, yang kini bernama UHI Community Care Clinic, dengan misi untuk menyediakan layanan medis bagi warga AS yang tidak dapat asuransi kesehatan, tidak memenuhi syarat untuk dapat bantuan pemerintah, atau tidak bisa berobat karena kurang mampu. "Saya senang datang ke sini," kata Janice McKinson (38), warga Miami yang tinggal di Pembroke Pines, kepada Miami Herald, lansir OnIslam. "Mereka membuat janji pertemuan dengan saya secepat mungkin, dan biasanya menunggunya tidak terlalu lama. Ini baik sekali," tambahnya. Klinik ini juga bekerja sama dengan apotek untuk obat-obatan bagi pasien. UHI Community Care Clinic buka enam hari dalam sepekan dan dioperasikan oleh para relawan medis, meliputi 32 dokter yang melayani antara 30 hingga 35 pasien per hari. Setiap satu bulan sekali, para relawan dari bidang spesialis seperti psikiatri, kardiologi dan pedriatik memberikan pelayanan bagi para pasien. "Apa yang kami lakukan di sini adalah perawatan primer," kata Dr. Zaar Qureshi, direktor medis UHI Community Care Clinic. "Kami berkembang dari mulut ke mulut. Disaat orang-orang tidak memiliki asuransi, mereka datang ke sini dan mengatur segala sesuatunya," tambahnya. Meskipun Muslim di AS sering mendapatkan stereotip negatif dari orang-orang anti-Islam, mereka tetap berkarya untuk bermanfaat bagi warga AS, menunjukkan indahnya ajaran Islam. (siraaj/arrahmah.com) |
Posted: 05 Nov 2014 01:31 AM PST AL-QUDS (Arrahmah.com) - Puluhan pemukim Yahudi pada Rabu (5/11/2014) menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa untuk melakukan ritual Talmud di bawah pengawalan ketat polisi "Israel" yang mengepung jamaah Muslim setelah menembakkan gas air mata dan granat kejut. Bentrokan meletus antara orang Palestina dan polisi "Israel" ketika pemukim berkeliling di halaman Masjid dan melakukan ritual Talmud mereka. Omar Alkeswani, manajer al-Aqsha Palestina, mengatakan bahwa polisi "Israel" memasuki kompleks al-Aqsha dan menyebabkan 20 orang terluka dalam bentrokan itu. Foto-foto yang diposting di situs media sosial oleh jamaah Palestina telah menunjukkan salinan Al-Qur'an yang tercecer dan cangkang granat kejut yang berserakan di dalam masjid. Bentrokan terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut atas tuntutan politisi ekstrimis Yahudi dari partai sayap kanan yang menginginkan agar orang Yahudi dapat berdoa di dalam kompleks al-Aqsha. Bentrokan itu juga dipicu oleh kebijakan otoritas pendudukan "Israel" yang terus menerus memperluas pembangunan permukiman "Israel" di al-Quds. Polisi "Israel" menggunakan granat dan bom gas air mata beracun, serta peluru karet, yang menyebakan sejumlah warga Palestina sesak nafas. Serangan pada Rabu (5/11) di al-Aqsa terjadi setelah pemukim "Israel" menyerukan untuk berbondong-bondong ke masjid suci itu pada Rabu pagi untuk memprotes penembakan Yehudah Glick. Seruan Yahudi ini dipublikasikan dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan oleh Fatah yang menggambarkan protes atas "konsolidasi penyerbuan Al - Aqsa seminggu setelah usaha pembunuhan rabi ekstremis Yehudah Glick." Menurut laporan Times of Israel, Fatah memposting pemberitahuan itu di halaman resmi Facebooknya pada Selasa (4/11) yang meminta kepada semua penduduk Yerusalem dan Arab "Israel" untuk mencegah pengunjuk rasa Palestina memasuki kompleks al-Aqsha. Al-Aqsa adalah kiblat pertama ummat Islam dan itu adalah tempat suci ketiga setelah Ka'bah di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Signifikansi masjid al-Aqsha telah diperkuat oleh peristiwa Isra'a Mi'raj Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. (ameera/arrahmah.com) |
82 % wanita di Saudi ingin bekerja dari rumah Posted: 05 Nov 2014 12:39 AM PST JEDDAH (Arrahmah.com) - Sebanyak 82% wanita lebih memilih untuk bekerja dari rumah atau dari jarak jauh, menurut sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid di Kamar Dagang dan Industri Jeddah, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Selasa (4/11/2014). Basma Omair, direktur eksekutif di Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid, seperti yang dikutip baru-baru ini bahwa sebanyak 77 persen dari pria yang disurvei ingin perempuan bekerja di rumah atau jarak jauh. Omair mengatakan bahwa mengizinkan wanita untuk bekerja dari rumah akan memajukan perkembangan ekonomi di negara ini. Dari hasil survei, perempuan berusia 25-44 lebih memilih untuk bekerja dari rumah tetapi mereka mengatakan bahwa negara harus mengembangkan infrastruktur yang tepat untuk hal ini secara efektif . Mereka mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan harus mulai mencari cara untuk mempekerjakan lebih banyak perempuan Saudi dari rumah atau jarak jauh, sejalan dengan arahan dari Dewan Menteri. Fathi, kepala forum Pusat Pengusaha Khadijah binti Khuwaylid, mengatakan bahwa perempuan dapat bekerja secara efektif dari rumah atau dari jarak jauh jika mereka memiliki dukungan dari perusahaan mereka dan sistem komunikasi elektronik yang bisa diandalkan. Fathi mengatakan bahwa bekerja jarak jauh yaitu dengan melibatkan perempuan yang mewakili perusahaan mereka di lapangan di berbagai industri termasuk mendesain, menterjemah, iklan dan konsultasi. Dia mengatakan Departemen Tenaga Kerja tidak memiliki statistik jumlah perempuan yang bekerja dari jarak jauh. Namun, kementerian telah berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur yang tepat dan peraturan. Muna Abu Suleiman, yang bekerja di media, mengatakan bahwa beberapa perusahaan belum memperkenalkan bentuk pekerjaan ini karena mereka takut produktivitas perempuan bisa menurun. Dia mengatakan bahwa wanita bisa bekerja secara efektif dari rumah dengan menyediakan akuntansi dan berbagai layanan pelanggan lainnya . (ameera/arrahmah.com) |
Tentara "Israel" terluka saat bus terbalik di dekat Nablus Posted: 04 Nov 2014 11:30 PM PST NABLUS (Arrahmah.com) - Beberapa tentara "Israel" terluka pada Selasa sore (4/11) setelah bus yang mereka tumpangi terbalik di jalan al - Majdal di Nablus selatan. Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Ma'an News Agency bahwa sebuah bis yang membawa puluhan tentara di jalan utama itu terbalik. Pasukan "Israel" dan ambulans tiba di lokasi kejadian dan membawa mereka yang terluka ke rumah sakit. Jurubicara militer "Israel" masih belum memberikan konfirmasi terkait kecelakaan tersebut. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |