Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ungkapan kalimah thayyibah "Subhanallah" sering tertukar dengan ungkapan "Masya Allah"

Posted: 20 Aug 2014 04:38 PM PDT

Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Oleh: K. H. Muhammad Arifin Ilham

(Arrahmah.com) - Ungkapan dzikir atau kalimah thayyibah "Subhanallah" sering tertukar dengan ungkapan "Masya Allah". Ucapkan "Masya Allah" kalau kita merasa kagum. Ucapkan "Subhanallah" jika melihat keburukan.

Selama ini kaum Muslim sering "salah kaprah" dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna "Hal itu terjadi atas kehendak Allah".

Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan "ketidaksetujuan atas sesuatu". Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).

Ucapan Masya Allah

Masya Allah artinya "Allah telah berkehendak akan hal itu". Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan "semua itu terjadi atas kehendak Allah".

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

"Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu, 'Maasya Allah laa quwwata illa billah' (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?" (QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan Subhanallah

Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: "Allah Mahasuci dari keburukan tersebut".

Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: 'Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis." (HR. Tirmizi)

"Sesungguhnya mukmin tidak najis" maksudnya, keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: "Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan", juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik." (QS. 40-41).

Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta'ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta'ala. Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a'lam bish-shawabi.

(arrahmah.com)

"Palestine, betrayal of the guilty conscience", majalah AQAP terkini yang wajib Anda baca

Posted: 20 Aug 2014 07:30 AM PDT

"Palestine, betrayal of the guilty conscience",

(Arrahmah.com) - Sayap media resmi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), Al-Malahem Media (AMM), telah merilis sebuah majalah online terbarunya yang ditulis dalam bahasa Inggris berjudul, "Palestine, betrayal of the guilty conscience", pada Sabtu (16/8/2014). Tak sekadar majalah biasa, kali ini AQAP bertujuan membangun kesadaran pembacanya tentang kewajiban membela Palestina hingga ke tataran teknis, baik dengan akal, darah, jiwa maupun raga.

Sebelumnya, AQAP pernah merilis sebuah majalah bernama Inspire, yang isinya mendorong pembacanya untuk melakukan tindakan langsung untuk merespon kepentingan penjajahan Amerika dan "Israel". Berangkat dari ide propaganda tersebut, maka AQAP melakukan adopsi dan adaptasi beberapa ide sebelumnya agar melengkapi tindakan konkret yang bisa dilakukan pembaca, setelah memahami seruan kewajiban jihad memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan dunia (baca: "Israel" dan sekutu-sekutunya).

Untuk membuka pemahaman pembaca, redaksi majalah ini memaparkan "laporan, pandangan dan strategi teknis terkait serangan 11 September, operasi Muhammad Merah, penembakan di museum Brussels dan bom Boston." Dengan demikian, pembaca diharapkan mampu menyerap hikmah jihad yang dialami para jihadist terdahulu yang telah ditempa dalam "sekolah kehidupan", sekaligus memberi langkah praktis bagaimana mempersenjatai diri dengan cara yang mudah, murah dan sederhana, namun efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ini dulu, baru itu

Mengutip muqadimah majalah ini, redaksi AMM mengatakan bahwa "karya ini disusun untuk membantu pembaca menemukan cara untuk mendukung saudara-saudara Muslim di Palestina dan Gaza." Adapun teknis pembelaan terhadap Palestina dan Gaza tak hanya berupa kumpulan wacana, namun juga diserta langkah-langkah teknis yang bisa kita lakukan sendiri, seperti cara praktis membuat bom dari alat-alat masak bekas di dapur kita sendiri.

Teknis tersebut terdapat pada rubrik "AQ Chef" , yangjuga diadaptasi dari edisi pertama Inspire yang menunjukkan bagaimana merakit bom dengan alat penanak nasi (rice cooker) seperti yang digunakan dalam serangan bom Boston pada 15 April 2013.

Selain itu, pada rubrik lain, yang diadaptasi dari majalah Inspire edisi ke-12, redaksi memberi tips kepada pembaca bagaimana merakit sebuah bom mobil sederhana, seperti yang digunakan pada serangan Times Square pada 1 Mei 2010. Operasi tersebut dilakukan oleh Faisal Shahzad, yang dilatih oleh Taliban Pakistan. Pasti, setelah ini, pembaca menjadi lebih penasaran, bukan?

aqap magz

Namun, sebelum itu, pembaca disarankan untuk terlebih dahulu menyimak rubrik lain yang tak kalah menarik. Sebab, langkah teknis jihad tidak akan lengkap jika kita tidak menyertainya dengan pemahaman yang utuh berdasarkan beberapa hikmah yang disampaikan para Mujahid pendahulu. Semuanya dijelaskan dalam rubrik tulisan para pemimpin dan petinggi Al-Qaeda, baik yang telah meninggal atau yang masih hidup, termasuk tulisan Syaikh Usamah bin Laden dan Syaikh Abu Yahya al-Libi Rahimahumullah.

Tak kalah menarik, kita juga dapat membaca tulisan dari Samir Khan Rahimahullah, seorang warga Amerika yang membidani majalah Inspire, yang ditulis sebelum ia syahid dalam serangan pesawat tak berawak milik AS. Sungguh menyentuh dan menggugah.

Adapun satu halaman lain yang bernas berisi kutipan dari Syaikh Nasir Al-Wuhayshi Hafidhahullah. Beliau adalah amir AQAP dan general manager Al Qaeda yang kali ini dikutip nasihat singkatnya dari video AQAP yang berjudul "Di sini kita mulai, dan di Al-Aqsha kita akan berjumpa."

Syaikh Al-Wuhayshi mengatakan bahwa demonstrasi saja tidak cukup untuk melawan aliansi Zionis-Salibis. "Orang-orang harus terus menerapkan tekanan tanpa jeda sampai semua Palestina dibebaskan. Mereka tidak boleh terganggu oleh solusi imajiner yang menghentikan pembantaian saat ini saja. [Hingga esok] mereka [menjadi] lebih ganas dan mematikan. Dan bagi kita [saat] untuk menjual darah hari ini untuk kedamaian esok hari. Balaslah dendam [yang] besar [ini], jadi jangan [pernah] meninggalkannya."

Melengkapi pemahaman akan jihad, pemimpin AQAP lainnya, Syaikh Harits bin Ghazi An-Nadhari, juga menekankan pentingnya menghadapi konspirasi Zionis- Salibis.

Pernyataan Nadhari pertama kali muncul dalam pesan audio yang dirilis awal tahun ini. "Negara Yahudi terkutuk tidak akan berdiri tanpa bantuan dan dukungan dari Amerika," kata beliau. "Orang-orang Yahudi dan Amerika bersatu dalam memerangi umat Islam. Jadi merupakan kewajiban kepada semua umat Islam untuk melawan musuh Zionis-Salibis yang telah bersekutu melawan umat Islam."

"Dengan cara yang sama, kaum Muslim juga diwajibkan untuk melawan dan mengusir orang-orang Yahudi Zionis, mereka diwajibkan untuk melawan Amerika dan sekutu mereka, sekutu Yahudi dalam membantai kaum Muslimin," lanjut Syaikh An-Nadhari.

Sebagai panduan yang dapat menciutkan nyali musuh, AQAP juga memberikan daftar target potensial di AS dan Inggris di mana sebuah bom mobil bisa dikerahkan. Daftar ini mencakup lokasi tertentu seperti Times Square, Sekolah Militer Georgia di Milledgeville, Akademi Angkatan Udara AS di Colorado Springs, Colorado, dan markas General Atomics di San Diego, California.

Sebagai bagian penting dari operasi militer AS, General Atomics adalah kontraktor pertahanan yang mengembangkan sistem pesawat tak berawak drone dan sensor. Pesawat drone inilah yang digunakan untuk menyerang Mujahidin dan warga sipil di Palestina, Afganistan, Pakistan, Yaman dan dibelahan dunia lainnya.

Maka bacalah, dan mafaatkan hikmah yang termaktub di dalam majalah tersebut secara bijaksana. Seperti yang dikatakan Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, "sebuah kebaikan yang terorganisir akan dapat mengalahkan kebatilan..." yang terorganisir sekalipun. Sebaliknya, kebaikan yang tak terorganisir, ianya sebuah kekonyolan yang menghantarkan pelakunya hanya untuk membunuh dirinya sendiri. Syahid itu indah, dan untuk menjemput syahid -diri ini- perlu dilengkapi kematangan akal dan aqidah. Wallohu'alam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com)

Petinggi Jabhah Nusrah dimasukkan daftar teroris global versi AS

Posted: 20 Aug 2014 07:08 AM PDT

Said Arif

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Mengutip publikasi The Long War Journal pada Senin (18/8/2014), Departemen Luar Negeri AS pada hari yang sama menambahkan dua orang Mujahid ke dalam "Daftar Khusus Teroris Internasional".

AS telah melabeli Said Arif, seorang warga Aljazair yang pergi ke Prancis pada tahun 2013 dan bergabung dengan Jabhah Nusrah, dan Abu Mohammad Al-Adnani, seorang warga Suriah yang merupakan petinggi dan pejuang Sunni anti-Assad secara resmi sebagai "teroris global".

Said Arif

Arif, yang memiliki nama asli Omar Gharib, telah terlibat dengan Al-Qaeda dan gerakan jihad lainnya sejak awal 1990-an. Beliau merupakan target pencarian pemerintah Perancis dan Aljazair.

"Arif adalah mantan perwira tentara Aljazair, yang melakukan perjalanan ke Afghanistan pada 1990-an, di mana ia berlatih di kamp-kamp Al-Qaeda dengan senjata dan bahan peledak," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah siaran pers. "Arif adalah "teroris" lama yang merupakan tersangka dari Al-Qaeda yang merencanakan serangan Desember 2000 untuk mengebom pasar Strasbourg."

Ia dinyatakan telah melakukan perjalanan ke Pakistan, Panski Gorge di Georgia, dan kemudian Suriah. Disana ia bergabung dengan Al-Qaeda di Irak, di bawah kepemimpinan Syaikh Abu Musab Az-Zarqawi. Pada tahun 2004, pasukan keamanan Suriah menahan Arif dan mendeportasinya ke Perancis.

Arif juga pernah dituntut pihak berwenang Prancis, bersama 25 anggota lain dari "Jaringan Chechnya", sekelompok Mujahid dari Perancis dan Afrika Utara yang berlatih bersama Mujahidin Chechnya, pada tahun 2006.

"Pada tahun 2002 Jaringan Chechnya dituduh merencanakan untuk meledakkan menara Eiffel dan melakukan serangan kimia dan serangan terhadap mal dan kantor polisi di Perancis," kata AS. Arif divonis membantu kelompok "teroris" dan dihukum 10 tahun penjara.

"Arif secara terbuka menyatakan bahwa Al-Qaeda berencana untuk menyerang pangkalan militer Amerika di Spanyol menggunakan senjata kimia," lanjutnya dalam pernyataan itu.

Pada tahun 2012, ia ditempatkan di dalam tahanan rumah. Pada Oktober 2013, Arif mengabaikan tahanan rumah dan berhijrah ke Suriah, di mana beliau kembali ke Al-Qaeda dan bergabung dengan Jabhah Nusrah.

Abu Muhammad Al-Adnani

Al-Adnani, warga Suriah adalah seorang pejuang Sunni senior anti-Assad. Pada bulan Februari 2012, ia menyerukan jihad di Irak untuk melawan Syiah yang telah membantai Muslim Sunni Suriah. Ia juga pernah mengancam akan menyerang Amerika Serikat.

Pemberitaan umum mencatatat bahwa, pada bulan Mei 2014, Al-Adnani pernah memaki Amir Al-Qaeda, Syaikh Ayman Az-Zawahiri dan menyalahkan beliau atas pertikaian yang terjadi antara Jabhah Nusrah dan ISIS. Padahal pada tahun 2011, Al-Adnani merilis sebuah pernyataan yang memuji Syaikh Az-Zawahiri setelah beliau menjadi amir Al-Qaeda menggantikan Syaikh Usamah bin Laden.

Namun keberadaan Al-Adnani saat ini tidak diketahui. Dia dikabarkan tewas pada 24 Juli setelah militer Irak melancarkan serangan udara di Mosul yang ditargetkan sebuah pertemuan besar. Kematiannya belum dikonfirmasi dan Daulah belum merilis pernyataan resmi tentang itu.

Penunjukkan oleh Departemen Luar Negeri AS ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 2170, yang menyerukan bahwa "semua negara anggota PBB agar bertindak untuk menekan aliran pejuang asing, pembiayaan dan dukungan lain kepada kelompok ekstremis Islam di Irak dan Suriah." Selain itu, resolusi 15 Agustus menuntut "ISIL, Jabhah Nusrah dan semua entitas lain yang terkait dengan Al-Qaeda agar menghentikan semua kekerasan dan tindakan 'teroris', dan segera melucuti senjata dan membubarkan diri."

Resolusi PBB juga memblacklist 6 petinggi Jabhah Nusrah dan ISIL, termasuk Arif dan Adnani, dan mengatakan mereka telah ditambahkan ke dalam Resolusi PBB nomor 1267 tentang Daftar Sanksi Anggota Al-Qaeda.

Empat petinggi lain yang diblacklist oleh PBB, menurut Reuters pada bemberitaan sebelumnya adalah, Abdul Mohsen Abdallah Ibrahim al Charekh (Syaikh Sanafi Nasir), seorang warga Saudi yang menjabat sebagai komandan Jabhah Nusrah di Latakia Suriah; dan pencari dana Syaikh Hamid Hamad Hamid Al-Ali dan Syaikh Hajjaj bin Fahd Al-Ajmi, yang keduanya dari Kuwait; dan Abdurrahman Muhamad Zhafir Dabidi Al-Jahani, seorang warga Saudi yang mengelola jaringan mujahid asing di Jabhah Nusrah.

PBB mencatat bahwa penunjukan warga Kuwait, Hamid Hamad Hamid Al-Ali dikaitkan dengan ISIL dan Jabhah Nusrah. Menurut Kuwait Times, Al-Ali "telah mengumpulkan sumbangan besar dari Kuwait untuk mendukung Jabhah Nusrah di Suriah, terutama untuk pembelian senjata dan peralatan militer dan juga mengatur keberangkatan untuk sejumlah pejuang asing ke Suriah." (adibahasan/arrahmah.com)

Perpecahan itu akhirnya terjadi pada ISIS

Posted: 20 Aug 2014 07:03 AM PDT

Kekejaman ISIS terhadap Mujahidin di Suriah

ARAB SAUDI (Arrahmah.com) - Mengutip sumber Arab yang dilansir JPI pada Selasa (19/8/2014) "maka pada akhirnya, dagangan mereka [ISIS] dikembalikan kepada mereka [ISIS] juga." Kaum tersebut berusaha untuk memecah belah kesatuan jama'ah2 jihad di setiap jabhah (front pejuang).

Orientasi mereka (ISIS) adalah untuk menghancurkan Al-Qaeda, serta memperluas kekuasaan dan pemerintahan mereka. Alibi mereka dalam misinya adalah agar mereka menjadi sebuah daulah, dimana memungkinkan mereka memiliki kekuasaan dan kekuatan.

Syaikh Azzam Al- Amriki

Syaikh Azzam Al- Amriki

Semenara mereka memfitnah Al-Qaeda telah melenceng setelah wafatnya As-Syaikh Usamah bin Laden (rahimahullah), dan menyalahkan As-Syaikh Aiman Adzhowahiri (hafizahullah) dan Syaikh Azzam Al- Amriki (hafizahullah) sebagai biang keroknya. Mereka mennyebarkan fitnah-fitnah tersebut dengan cara mengutus duta-dutanya menyusup ke dalam firqoh-firqoh jihad (baca: infiltrasi).

Saat melakukan infiltrasi, mereka bermajlis dengan sejumlah komandan-komandan jihad, dengan maksud mempengaruhi mereka agar meninggalkan Al-Qaeda dan berbaiat dengan daulah mereka (ISIS). Alhamdulillah, mayoritas strategi mereka tersebut GAGAL atas izin ALLAH.

Sumber Arab mengatakan, "maka lihatlah, dagangan mereka pun dikembalikan kepada mereka... perpecahan pun malah terjadi di tubuh mereka sendiri (daulah)... mereka mulai saling mengkafirkan dan membid'ahkan satu sama lain dengan syubhat-syubhat yang ada pada mereka sendiri dimana mereka berpegang teguh dgn syubhat tsb untuk mengkafirkan mayoritas mujahidin dan jama'ah2 jihad (di suriah)."

Dua kubu jama'ah Daulah

Jama'ah daulah, saat ini terbagi menjadi 2 kubu, yakni:

  1. Kubu yg terkenal dengan ghuluw, dan aqidah yang melenceng. Mereka adalah pengikut Syaikh Al-Hazimi. Kelompok ini pernah dipimpin oleh seorang jahil yang bernama Al-Muta'alim Abu Ja'far Al-Hathab. Jika dia memasuki sebuah desa, dia pasti merusaknya.

  2. Kelompok yang lebih ringan tingkat ghuluw dan melencengnya dari kelompok pertama. Mereka adalah pengikut Al-Bahroni Turki Al-Ban'aly.

Kelompok pertama lazim mengkafirkan 'adzir (orang-orang yg memberikan uzur dalam takfir) dan mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan 'adzir. Kabar tentang kelompok ini simpang siur, ada yang berkata bahwa pentolan mereka Al-Kahtab dan Abu Mush'ab At-Tunisi dan selain mereka ada di penjara, sebagian yang lain berkata mereka sedang diasingkan.

Al-Bahroni Turki Al-Ban'aly

Al-Bahroni Turki Al-Ban'aly

Mereka sedang diboikot dan dilarang mengeluarkan fatwa sampai ada keputusan dari khalifah mereka Al-Baghdady. Pengikut kelompok pertama secara terang-terangan mengkafirkan Turki Al-Ban'aly sebagian mereka menerangkan bahwa aqidah daulah adalah aqidah jahmiyyah.

Sementara, kelompok kedua tidak mengudzur dalam takfir tetapi tidak mengkafirkan 'adzir (yg memberikan udzur dalam takfir), namun ini tetap saja termasuk ghuluw. Kelompok ini dipimpin oleh Turki Al-Ban'aly yang disokong oleh Al-Adnany dan beberapa perusahaan informasi milik daulah seperti Al-'Ubuwwah dan Al-Ghuroba. Keduanya merupakan dewan pers terbesar milik jama'ah daulah dan paling buruk reputasinya. Sampai sekarang, Al-Ghuroba menyebarkan lebih dari sepuluh makalah yang menyelisihi Syaikh Al-Hazimy dan para pengikutnya di Bumi Syam. (adibahasan/arrahmah.com)

Serangan udara "Israel" membunuh satu keluarga Gaza di Deir al-Balah

Posted: 20 Aug 2014 06:54 AM PDT

gazaa

GAZA (Arrahmah.com) - Tujuh warga Palestina yang merupakan satu keluarga tewas dibunuh oleh serangan udara "Israel" yang menghantam rumah mereka di Deir al-Balah di Jalur Gaza pada Rabu (20/8/2014) waktu subuh, lapor PIC.

Dr. Ashraf al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan bahwa para korban yang di antaranya wanita dan anak-anak, menambahkan bahwa sembilan orang lainnya menderita luka dalam serangan tersebut.

Al-Qidra mengatakan bahwa dua orang bersaudara dalam serangan tersebut tewas bersama seorang wanita berumur 35 tahun dan seorang bayi yang masih berada dalam kandungannya selain dari tiga anak kecil.

Jumlah korban tewas akibat serangan "Israel" sejak pelanggaran gencatan senjata pada Selasa (19/8) malam meningkat menjadi 10 termasuk anak-anak.

Sementara itu, serangkaian serangan "Israel" lainnya juga terjadi di bagian utara Gaza pada Rabu waktu subuh yang menghancurkan dua rumah di Jabaliya, menurut sumber-sumber Palestina, seperti dikutip PIC.

Mereka mengatakan bahwa pesawat tempur F16 "Israel" menembakkan sejumlah roket ke dua rumah itu hingga menghancurkannya. Serangan itu juga menyebabkan rumah-rumah terdekat mengalami kerusakan dan melukai sejumlah orang. Sementara ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai para korban.

(siraaj/arrahmah.com)

Roket Gaza menghantam pemukiman "Israel" di barat Ramallah

Posted: 20 Aug 2014 06:34 AM PDT

roket

GAZA (Arrahmah.com) - Empat roket yang ditembakkan dari Gaza pada Selasa (19/8/2014) menghantam sebuah pemukiman ilegal "Israel" di barat Ramallah hingga menyebabkan kebakaran, ungkap saksi kepada Ma'an.

Para saksi mata mengatakan salah satu roket mendarat di pemukiman Modiin Illit, dan bahwa ambulans mobil pemadam kebakaran "Israel" bergegas ke daerah itu.

Mereka mengatakan mereka melihat kepulan asap naik dari pemukiman, dan menambahkan bahwa sirene peringatan roket bisa terdengar dari beberapa permukiman "Israel" di wilayah Ramallah.

Gencatan senjata sementara antara pasukan "Israel" dan pejuang Palestina di Gaza terhenti beberapa jam sebelum akan berakhir pada Selasa (19/8) ketika "Israel" mengatakan roket dari Jalur mendarat di dekat Beersheba.

Pasukan "Israel" sendiri telah berkali-kali mengabaikan dan melanggar gencatan senjata dengan dalih membalas roket pejuang Palestina yang diluncurkan sebelum gencatan senjata diberlakukan.

Pasukan zionis kemudian meluncurkan serangan udara, dan delegasi dari kedua belah pihak meninggalkan Kairo, di mana mereka bertemu untuk negosiasi tak langsung untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Sedikitnya sepuluh warga Palestina gugur oleh serangan biadab "Israel" di Gaza sejak gencatan senjata terhenti.

Militer "Israel" mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari 80 roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza pada periode yang sama. Tidak ada laporan korban luka.

Sementara itu, mereka mengklaim bahwa mereka telah menyerang "60 lokasi teror" di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket pejuang Palestina..

Selama pembicaraan gencatan senjata, Palestina bertekad bahwa setiap gencatan senjata jangka panjang harus pula mengakhiri delapan tahun pengepungan yang dilakukan "Israel" di Jalur Gaza, pembebasan puluhan tahanan yang ditahan kembali oleh "Israel" setelah dibebaskan pada tahun 2011, pembukaan kembali pelabuhan dan bandara di Gaza, dan penciptaan perjalanan yang aman antara Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Anggota delegasi Palestina telah memperingatkan pada Selasa (19/8) bahwa jika "Israel" terus menolak untuk membuat konsesi, gencatan senjata bisa berakhir.

(banan/arrahmah.com)

Isteri dan puteri komandan Al-Qassam terbunuh dalam serangan "Israel", Al-Qassam tantang "Israel"

Posted: 20 Aug 2014 06:32 AM PDT

gazze

GAZA (Arrahmah.com) - Seorang petinggi Hamas mengatakan pada Rabu (20/8/2014) bahwa isteri dan puteri komandan Brigade Izuddin al-Qassam, di antara korban tewas dalam serangan udara "Israel" yang menargetkan sebuah rumah di kota Gaza pada Selasa (19/8), lansir World Bulletin.

Menurut Moussa Abu Marzouq, isteri dan puteri Mohamed Deif adalah di antara tiga korban serangan "Israel" terhadap rumah keluarga al-Dalw di Sheikh Radwan di kota Gaza. Serangan tersebut juga melukai sekitar 54 orang lainnya yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Dalam sebuah pernyataan, Abu Marzouq mengaitkan serangan udara tersebut dengan keputusan Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu untuk menarik para perundingnya dari negosiasi tidak langsung yang ditengahi Mesir terkait gencatan senjata permanen di Gaza setelah gagalnya gencatan senjata sementara pada Selasa kemarin.

"Dalam langkah tak diduga, Israel mengumumkan jatuhnya tiga roket [dari Gaza] di wilayahnya, dan Netanyahu mengumumkan akhir pembicaraan itu, penarikan delegasi Israel dan mengakhiri gencatan senjata untuk mengejutkan semua orang," kata Abu Marzouq dalam akun Facebook-nya.

"Kami tidak tahu alasan apa terkait langkah ini, tetapi tak lama berita ini muncul; tidak ada roket yang ditembakkan dari Gaza, tetapi itu menjadi dalih untuk menargetkan tokoh senior Hamas," katanya.

"Dan kejahatan baru menargetkan rumah keluarga aL-Dalw yang mana isteri dan puteri komandan Brigade al-Qassam Mohamed Deif terbunuh," tambahnya.

Al-Qassam menantang "Israel"

Sebelumnya, al-Qassam mengatakan bahwa rentetan roket yang mereka tembakkan ke kota-kota "Israel" sejak Selasa kemarin adalah sebagai pembalasan bagi pembantaian terhadap keluarga al-Dalw.

"Kami menantang musuh Zionis untuk mendeklarasikan alasan yang benar dibalik penyerangan rumah keluarga al-Dalw di kota Gaza," kata al-Qassam dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan identitas korban serangan biadab itu.

"Pembalasan ini hanyalah awal, dan musuh telah membuka gerbang neraka bagi diri mereka sendiri dan akan membayar malah atas serangan ini," tambahnya. (siraaj/arrahmah.com)

Pembicaraan gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan

Posted: 20 Aug 2014 06:25 AM PDT

gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan

RAMALLAH (Arrahmah.com) - Sesi sembilan jam perundingan tidak langsung antara delegasi Palestina dan "Israel" di Kairo berakhir pada Selasa malam (19/8/2014) tanpa mencapai keberhasilan, sebuah sumber yang dekat dengan delegasi Palestina mengatakan, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, Rabu (20/8).

Sementara itu, Kepala delegasi Palestina Azzam al-Ahmad mengatakan bahwa delegasi Palestina telah mengusulkan laporan baru untuk gencatan senjata dan sedang menunggu tanggapan.

Al-Ahmad mengatakan bahwa delegasi "Israel" berusaha untuk memaksakan kehendaknya sendiri yang tidak bisa diterima oleh delegasi Palestina, dan hal itu terus mengulur waktu.

"Kami memiliki sisa waktu selama lima jam, dan kami berharap untuk mendapatkan tanggapan dalam jangka waktu tersebut untuk menentukan langkah berikutnya," tambahnya.

Anggota delegasi gencatan senjata Palestina Izzat al-Rishq mengatakan bahwa "Israel" terus mengulur-ngulur waktu dan mengajukan persyaratan yang menjadi penyebab terhambatnya tuntutan Palestina.

Sebelumnya, pada Selasa (19/8), serangan udara "Israel" melukai delapan warga Palestina, termasuk dua orang anak, di Jalur Gaza, kata seorang pejabat kementerian kesehatan.

Ashraf al-Qidra mengatakan bahwa dua anak terluka dalam serangan udara di daerah timur Rafah. Tiga warga Palestina terluka di Jalur Gaza utara.

Pesawat-pesawat tempur "Israel" juga menargetkan lahan pertanian di Beit Lahiya, al-Zaytoun, al-Maghazi, Deir al-Balah, Al-Qarara, Khuza, Rafah timur dan Shujaiyya timur.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri membantah gerakan Hamas telah menembakkan roket melintasi perbatasan pada Selasa (19/8), dan menuding "Israel" mencoba menyabotase perundingan gencatan senjata.

"Kami tidak memiliki informasi tentang penembakan roket dari Gaza. Serangan "Israel" dimaksudkan untuk menyabotase perundingan di Kairo," katanya kepada AFP.

Palestina mengatakan bahwa kesepakatan atas gencatan senjata jangka panjang di Gaza telah tertunda oleh tarik-ulur "Israel" terhadap isu utama.

"Negosiasi yang gagal pada Senin malam (17/8) karena "Israel" menolak untuk menyertakan pelabuhan atau bandara dalam perjanjian," sumber Palestina yang menyaksikan pembicaraan itu mengatakan, dengan kondisi anonimitas.

"Mesir kemudian menambahkan pasal yang memungkinkan penundaan pembicaraan tentang masalah ini untuk menghindari "Israel" mengangkat isu (membersihkan Gaza dari) roket dan rudal," katanya.

"Israel" telah berulang kali menuntut pelucutan kelompok perlawanan di Gaza meskipun masalah itu tidak terlalu disebutkan dalam usulan Mesir seperti yang terlihat oleh AFP.

(ameera/arrahmah.com)

Innalillahi, Daulah Khawarij membunuh dan menyalib Syar'iy Jabhah Nushrah di Dier Azzour

Posted: 20 Aug 2014 05:59 AM PDT

aaaa

(Arrahmah.com) - Innalillah, gerombolan khawarij yang menamakan diri dengan nama indah "Daulah Islam" - yang sebelumnya dikenal sebagai Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and the Sham (ISIS) - dan mengklaim diri mereka sebagai "Junudul Khilafah" kembali mempertontonkan kebusukan dan kejahatan keji yang tidak dapat diterima kecuali oleh hati dan pikiran yang juga telah rusak.

Kali ini para gerombolan khawarij di Dier Azzour membunuh dengan cara melakukan penyaliban terhadap seorang ulama tempatan yang juga merupakan seorang Syar'iy Jabhah Nushrah.

Perbuatan yang luar biasa keji dan biadab ini tak segan-segan dilakukan oleh gerombolan khawarij Daulah karena busuknya pemahaman yang mereka yakini. Kebencian mereka kepada kaum muslimin dan mujahidin yang bersebrangan dengan mereka, telah menjadikan mereka sangat biadab dan sangat melampaui batas!

BvcT8gmIUAA7EIC.jpg large

Syaikh Abu Siraj Al-Anshariy berasal dari kota Mohassan, sebuah kota yang terletak di dalam provinsi Dier Azzour. Beliau merupakan salah satu dari orang-orang yang paling pertama terlibat dalam proses terjadinya revolusi Suriah. Beliau dan teman-temannyalah yang menggagas aksi demo damai pertama sekali di Damaskus. Pada saat itu beliau masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Syari'ah di sana. Setelah kembali ke Dier Azzour, beliau menggerakkan masa besar-besaran untuk melakukan demonstrasi di Ibukota Dier Azzour. Dan beliau pun telah ditangkap berkali-kali oleh polisi rezim Asad karena perbuatan makarnya ini.

Setelah perang terbuka dimulai antara rezim Asad dan kaum muslimin Suriah. Maka Syaikh Abu Siraj dan teman-temannya mengikuti pelatihan militer dan bergabung dalam Katibah Al-Anshar, yang didirikan dan dipimpin oleh Syaikh Abu Muslim Isma'il Al-A'lusyi –rahimahullah-. Kemudian beliau berbai'at dan bergabung bersama Jabhah Nushrah. Karena beliau dikenal sebagai salah seorang mujahid yang a'lim dan berilmu, maka beliau diminta untuk bekerja di Lembaga Syari'ah (Hai'ah Syar'iyyah) yang didirikan oleh Jabhah Nushrah dan Faksi Mujahidin lainnya di Dier Azzour. Maka sejak saat itu beliau pun resmi menjadi seorang syar'iy Jabhah Nushrah di Dier Azzour.

Untuk kita ketahui, bahwa Syaikh Abu Siraj Al-Anshariy memiliki dua orang saudara yang juga telah syahid, in syaa Allah, sebelum beliau. Diceritakan bahwa setiap kali beliau mendapat kabar kesyahidan adik dan abangnya, maka beliau menghadapinya dengan sabar dan yakin kepada qadha' dan qadarullah. Beliau dikenal sebagai seorang yang senantiasa jujur jika berbicara, selalu mengingatkan teman-temannya untuk bertaqwa pada Allah di setiap waktu. Beliau juga senantiasa berbicara tentang revolusi negerinya dan harapan beliau untuk sama-sama mendirikan Imarah Islam disana suatu saat nanti tanpa harus bersikap keras, bersikap ghuluw dan mengkafirkan sesama.

Semoga Allah menerimanya dalam shaf para syuhada.

Semoga Allah anugerahkan kesabaran kepada keluarga yang beliau tinggalkan.

Semoga Allah hancurkan mereka yang telah membunuhnya dengan cara hina dan keji.

Semoga Allah singkap keburukan dan hakikat mereka kepada kaum muslimin, sehingga jika ada orang-orang yang ikhlas dan baik hatinya diantara mereka, Allah berikan mereka kesadaran untuk berlepas diri dari fitnah besar ini.

Ya Allah kabulkanlah... Ya Allah kabulkanlah...

Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Takutlah kalian pada doa orang didhalimi."

لا حول و لا قوة إلا بالله

Jangan Lupakan Kami Dalam Doa Kalian

Dilaporkan oleh :

(aliakram/arrahmah.com)

Telah mati misionaris Syiah di Indonesia Bahrudin

Posted: 20 Aug 2014 05:09 AM PDT

Misionaris Syiah Bahrudin alias Abu Haidar Abi

JAKARTA (Arrahmah.com) - Telah mati misionaris Syiah Bahrudin alias Abu Haidar Abi pada Selasa 19 Agustus 2014 jam 19.30 WIB di RS Fatmawati, Jakarta, seperti diwartakan situs IJABI.

Anggota Dewan Syura IJABI ini juga eksis di Facebook dengan nama Abu Haidar Abi. Dia merupakan salah satu misionaris Syiah yang menyebarkan agama Syiah di Indonesia bersama dengan Jalaludin Rakhmat.

abu-haidar-syi'ah abu-haidar-syi'ah2 abu-haidar-syi'ah3

Aktifitas Facebook Bahrudin dengan akun @abuhaidar.abi, terekam memposting ajaran-ajaran sesat Syiah. (azm/arrahmah.com)