Sumber-sumber pejabat Barat dan Timur Tengah pada The Wall Street Journal, Selasa (14/1/2014) mengatakan bahwa badan-badan Intelejen Eropa diam-diam bertemu dengan delegasi rezim Suriah, Bashar al Assad guna berbagi informasi terkait Jihadis Eropa yang beroperasi di Suriah.
Pertemuan pertama dibuat sebelum mereka menarik duta-duta besarnya dari Suriah. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi terkait setidaknya 1.200 orang jihadis Eropa yang telah bergabung dengan kelompok Mujahidin di Suriah, di tengah kekhawatiran Eropa bahwa warga-warga negaranya tersebut akan menjadi ancaman sepulangnya mereka kembali ke rumah masing-masing.
Pembicaraan secara khusus difokuskan pada kelompok-kelompok afiliasi al Qaeda yang tumbuh subur di Suriah dan tidak mewakili pembukaan diplomatik yang lebih luas.Seorang pensiunan pejabat dari MI6 , sayap Intelejen luar negeri Inggris, adalah orang pertama yang mengunjungi Damaskus di tengah musim panas lalu mengatasnamakan pemerintah Inggris.
Badan-badan intelejen Jerman, Perancis dan Spanyol telah berbicara kepada para pejabat rezim di Damaskus sejak November. Mereka bepergian ke Suriah via Beirut, Lebanon. [arkan/ wsj]
Pertemuan pertama dibuat sebelum mereka menarik duta-duta besarnya dari Suriah. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi terkait setidaknya 1.200 orang jihadis Eropa yang telah bergabung dengan kelompok Mujahidin di Suriah, di tengah kekhawatiran Eropa bahwa warga-warga negaranya tersebut akan menjadi ancaman sepulangnya mereka kembali ke rumah masing-masing.
Pembicaraan secara khusus difokuskan pada kelompok-kelompok afiliasi al Qaeda yang tumbuh subur di Suriah dan tidak mewakili pembukaan diplomatik yang lebih luas.Seorang pensiunan pejabat dari MI6 , sayap Intelejen luar negeri Inggris, adalah orang pertama yang mengunjungi Damaskus di tengah musim panas lalu mengatasnamakan pemerintah Inggris.
Badan-badan intelejen Jerman, Perancis dan Spanyol telah berbicara kepada para pejabat rezim di Damaskus sejak November. Mereka bepergian ke Suriah via Beirut, Lebanon. [arkan/ wsj]