Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tahun 2014, masa tersulit bagi anak-anak Palestina

Posted: 18 Jan 2015 04:40 AM PST

gaza-10

PALESTINA (Arrahmah.com) - Tahun 2014 menjadi salah satu masa paling sulit bagi anak-anak Palestina yang menderita akibat pelanggaran "Israel", ungkap sebuah LSM internasional, sebagaimana dilansir WB pada Ahad (18/1/2015).

Pertahanan untuk Anak-anak Internasional menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan brutal "Israel" musim panas lalu di Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 480 anak-anak terbunuh dan ribuan lainnya terluka, menjadi salah satu penyebab tahun 2014 menjadi satu di antara tahun-tahun terburuk bagi anak-anak Palestina.

LSM itu menyebut salah satu contoh di mana militer "Israel" menyalahgunakan seorang anak Palestina sebagai perisai manusia.

Mereka menambahkan bahwa kasus ini melibatkan seorang anak berusia 16 tahun yang ditahan selama lima hari, di mana selama itu ia diserang dan dipaksa untuk mencari terowongan di Jalur Gaza.

Mereka mencatat bahwa bahkan sebelum operasi itu dimulai pada awal Juli lalu, korban jiwa dan luka-luka telah tercatat di Jalur Gaza.

Pertahanan untuk Anak-anak Internasional mengatakan tiga anak terbunuh akibat tembakan atau serangan udara "Israel", sementara sedikitnya 43 lainnya terluka dalam kondisi yang sama.

Mereka menambahkan bahwa penahanan militer adalah kenyataan yang dialami ratusan anak-anak Palestina setiap tahun, mencatat bahwa anak-anak malang itu biasanya mengalami kekerasan fisik dan psikologis dalam penahanan, sementara itu pendidikan mereka terputus, hingga memicu masalah kesehatan mental mereka.

LSM tersebut juga mengatakan bahwa terdapat rata-rata 197 anak-anak Palestina yang ditahan oleh militer "Israel" setiap bulan sepanjang tahun 2014.

"Sedikitnya 11 anak-anak Palestina di Tepi Barat kehilangan nyawa mereka pada tahun 2014 setelah mereka ditembak dengan amunisi aktif oleh pasukan 'Israel'," kata Pertahanan untuk Anak-anak Internasional dalam pernyataannya.

Mereka menambahkan bahwa angka pembunuhan terhadap warga Palestina bahkan meningkat setelah tewasnya tiga pemukim Yahudi "Israel" di Tepi Barat pada bulan Juni 2014 lalu.

(banan/arrahmah.com)

Pasukan penjajah "Israel" menahan 3 warga Palestina di Tepi Barat

Posted: 18 Jan 2015 04:20 AM PST

israhellsoldier-westbank

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan tentara "Israel" pada Ahad (18/1/2015) menahan tiga warga Palestina di Tepi Barat dengan tuduhan keterlibatan mereka dalam bentrokan melawan pasukan "Israel", lapor WB.

Tentara "Israel" mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah menangkap dua warga Palestina di desa Beit Rima utara dan yang ketiga di kamp pengungsi Al-Arroub selatan.

Menurut saksi mata, pasukan "Israel" menahan Ali Khatib, seorang pemuda Palestina dari Beit Rima yang telah terluka bulan lalu dalam bentrokan sebelumnya dengan tentara "Israel".

"Pasukan 'Israel' memukuli dia dan saudaranya Yacoub, yang telah dibebaskan dari tahanan tiga bulan yang lalu dan yang menderita kelumpuhan setelah disiksa selama interogasi di penjara-penjara 'Israel'," kata seorang saksi mata kepada Anadolu Agency.

Yacoub dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.

"Saya dipukuli oleh tentara 'Israel', yang menyerang adik saya yang terluka," kata Yacoub kepada AA.

Dia melanjutkan akan meminta Otoritas Palestina untuk mengupayakan pembebasan saudaranya dari tahanan "Israel".

Hazem Al-Khatib, ayah pemuda yang ditahan itu, mengatakan kepada AA bahwa "tentara Israel memukuli saya dan istri saya selama penangkapan."

Seorang anggota Hamas, Yacoub telah mendekam sepuluh tahun di penjara "Israel" atas tuduhan menembak pasukan tentara "Israel".

Sekitar 7.000 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara "Israel", menurut perhitungan resmi Palestina.

(banan/arrahmah.com)

Mujahidin Jabhah Nushrah tembak jatuh pesawat militer rezim Nushairiyah di Idlib

Posted: 18 Jan 2015 03:20 AM PST

jn flag

SURIAH (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah menyatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat kargo militer rezim Nushairiyah yang penuh dengan amunisi dan makanan pada Sabtu (17/1/2015) malam di barat laut Suriah.

Menurut Reuters, laporan tersebut muncul di akun media sosial cabang Al-Qaeda di Suriah itu.

Berita negara belum menyebutkan mengenai jatuhnya pesawat tersebut. Menurut Jabhah Nushrah pesawat itu jatuh di pangkalan militer Abu Al-Duhur di provinsi Idlib.

Beberapa jet angkatan udara dan helikopter Suriah telah ditembak jatuh dalam perang Suriah yang meletus sejak tahun 2011 lalu.

Sebuah koalisi internasional pimpinan salibis AS dengan dalih memerangi ISIS tengah dilancarkan di Suriah.

(banan/arrahmah.com)

Qatar menyumbangkan $ 25 juta ke Gaza

Posted: 18 Jan 2015 01:36 AM PST

bantuan qatar untuk palestina

DOHA (Arrahmah.com) - Qatar telah menyumbangkan sebesar $ 25 juta untuk proyek-proyek rekonstruksi dan bahan bakar untuk pembangkit listrik di Jalur Gaza, surat kabar Felesteen melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Middle East Monitor (MEMO).

Wakil Perdana Menteri Palestina dan Ketua Komite Rekonstruksi Gaza Muhammad Mustafa mengatakan bahwa uang itu akan dibagikan kepada keluarga yang rumahnya hancur total oleh pendudukan "Israel", tetapi yang tidak terdaftar UNRWA. Diperkirakan bahwa ada sebanyak 3.344 keluarga yang termasuk dalam kategori ini.

Selain itu, sebanyak 1.551 keluarga, yang rumahnya rusak sebagian dan dihuni, akan mendapatkan bantuan dari uang ini.

Menurut pejabat tersebut, dana sebesar $ 6.000.000 telah dialokasikan bagi keluarga yang hidup dengan keluarga mereka atau di penampungan UNRWA. Dan sebanyak $ 6.000.000 akan dibayarkan kepada keluarga yang tinggal di rumah sewa.

Mustafa mengatakan, pembangkit listrik menjadi prioritas dan dana sebesar $ 10 juta akan dihabiskan untuk bahan bakar untuk mengoperasikannya.

(ameera/arrahmah.com)

"Israel" mempersiapkan pemukiman untuk Yahudi Perancis

Posted: 17 Jan 2015 09:44 PM PST

perumahan yahudi

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Yerushalayim, sebuah surat kabar mingguan Ibrani, mengungkapkan bahwa pemerintah kota "Israel" yang menduduki Al-Quds mengumpulkan informasi tentang perumahan kosong dalam rangka persiapan tempat tinggal bagi Yahudi Perancis, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (17/1/2015).

Surat kabar Ibrani itu juga mengatakan bahwa pemerintah kota "Israel" meminta kepada Perusahaan Kontraktor Al-Quds untuk mengumpulkan informasi tentang rumah-rumah kosong di kota itu yang akan disewakan kepada orang-orang Yahudi yang datang dari Perancis untuk menetap di "Israel".

Langkah ini datang dalam menanggapi seruan yang dibuat oleh Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu kepada orang Yahudi Perancis untuk tinggal di "Israel", menyusul peristiwa yang terjadi baru-baru ini di Paris.

"Israel" telah mendorong orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk datang dan tinggal di wilayah Palestina yang diduduki. Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang Yahudi yang tinggal di Al-Quds khususnya di mana "Israel" berusaha untuk mengubah keseimbangan demografis yang mendukung pemukimannya.

(ameera/arrahmah.com)

Warga Gaza gelar protes grafiti menentang Charlie Hebdo

Posted: 17 Jan 2015 08:35 PM PST

ch

GAZA (Arrahmah.com) - Protes grafiti digelar di luar pusat kebudayaan Perancis di Gaza sebelum fajar pada Sabtu (17/1/2015) menyusul penerbitan kartun Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam yang kembali dilakukan oleh majalah satir Charlie Hebdo.

"Kalian akan pergi ke neraka, jurnalis Perancis," bunyi salah satu grafiti yang disemprotkan di dinding pusat kompleks budaya itu. Pusat kebudayaan itu telah ditutup sejak terbakar Oktober lalu.

"[Lakukan]apa saja, tapi jangan [menghina] Nabi," tulis pemrotes lainnya.

Polisi dikerahkan di luar gerbang utama kompleks serta di jalan utama yang berdekatan dengan kompleks itu, seorang koresponden AFP melaporkan.

Sampul Charlie Hebdo yang kembali "menggambarkan" kartun Nabi Muhammad Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pada edisi Rabu (14/1) lalu, tepat sepekan setelah terjadinya serangan penembakan di kantor pusat mereka di Paris yang menewaskan 12 orang, telah memancing kemarahan dan aksi protes Muslim di seluruh dunia.

(banan/arrahmah.com)

Pakistan menghukum mati 2 pejuang Taliban

Posted: 17 Jan 2015 07:55 PM PST

TTP

PAKISTAN (Arrahmah.com) - Sebuah Pengadilan Anti-Terorisme atau Anti-Terrorism Court (ATC), pada Sabtu (17/1/2015), menjatuhkan hukuman mati terhadap dua pejuang Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), Moavia dan Abdullah, yang telah melancarkan serangan mematikan di tempat ibadah aliran sesat Ahmadiah pada tahun 2010, lapor WB.

Kemarin, sebagaimana dilaporkan oleh Dawn, ATC mendakwa Abdullah dengan sembilan tuduhan, sedangkan Moavia dengan tujuh tuduhan. Keduanya juga dipaksa menyerahkan denda sebesar Rs 3,3 juta.

Sidang ATC berlangsung di Penjara Kot Lakhpat di mana keduanya ditahan. Pengadilan itu juga telah menghukum terdakwa dengan hukuman penjara selama tujuh tahun.

Total mereka yang dieksekusi adalah 17 orang sejak pemerintah mengakhiri moratorium hukuman mati sejak Taliban menewaskan lebih dari 100 anak-anak di sebuah sekolah di kota Peshawar pada 16 Desember lalu.

Menurut data pemerintah; lebih dari 8.000 narapidana menunggu eksekusi di penjara-penjara Pakistan.

(banan/arrahmah.com)

Protes anti Charlie Hebdo, 3 orang tewas di Niger

Posted: 17 Jan 2015 04:50 PM PST

protest-cartoon

NIAMEY (Arrahmah.com) - Setidaknya tiga orang tewas pada Sabtu (17/1/2015) dalam aksi demonstrasi di Niger terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo yang mempublikasikan kartun Nabi Muhammad, ungkap sumber polisi, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (17/1/2015).

Polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan pemuda Muslim yang melakukan aksi unjuk rasa di ibukota Niamey setelah pihak berwenang melarang aksi unjuk rasa yang diserukan oleh para pemimpin Islam lokal.

"Mereka menyinggung Nabi Muhammad kami, itulah yang kami tidak suka," kata Amadou Abdul Wahab, yang mengambil bagian dalam demonstrasi itu.

"Ini adalah alasan mengapa kami menyerukan kepada ummat Islam untuk datang, sehingga kami bisa menjelaskan hal ini kepada mereka, tetapi negara menolak. Itu sebabnya kami marah hari ini."

Demonstrasi itu juga dilaporkan terjadi di kota-kota regional, termasuk Maradi, 600 km (375 mil) sebelah timur dari Niamey, di mana dua gereja dibakar. Gereja lain dan tempat tinggal dari menteri luar negeri dibakar di kota timur Goure.

Niger yang berpenduduk 17 juta orang hampir semuanya Muslim, meskipun pemerintahnya tetap sekuler.

Sebuah gambar kartun Nabi di halaman depan yang dimuat oleh majalah Satir Perancis Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) memicu kemarah banyak orang di dunia Muslim, memicu demonstrasi yang berubah menjadi kekerasan di Aljazair, Niger dan Pakistan, pada Jum'at (16/1).

Seorang jurnalis di Zinder, Amadou Mamane melaporkan, kelompok pengunjuk rasa itu melampiaskan kemarahan di jalanan. Mereka memprotes pemuatan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satir asal Perancis, Charlie Hebdo.

Pada Rabu (7/1), 3 orang bersenjata menyerbu kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis. Serangan ini menewaskan 12 orang, yakni beberapa jurnalis, pemimpin redaksi Charlie Hebdo, dan 2 polisi.

Namun pada Rabu (14/1)u majalah ini kembali menerbitkan edisi terbaru yang ber-cover kartun Nabi Muhammad. Pihak Charlie Hebdo bahkan mengklaim menyiapkan 3 juta eksemplar edisi terbaru pasca-penembakan yang menewaskan 10 jurnalisnya.

Pawai damai juga terjadi setelah salat Jum'at di ibukota negara-negara Afrika Barat lainnya, Mali, Senegal dan Mauritania, dan Aljazair di Afrika Utara, semua bekas koloni Perancis. Di Aljir, beberapa polisi terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa.

(ameera/arrahmah.com)