Adalah Salih 24thn dan Marwa 19 thn, mereka baru menikah 25 november 2016 di Aleppo Timur ketika masih diblokade. Mereka dipaksa mengungsi keluar aleppo bersama dengan ribuan warga lainnya. Mereka berdua yang lahir di aleppo ini menulis grafiti di tembok-tembok Aleppo sehingga menjadi viral di media sosial.
"untuk seseorang yg telah menghabiskan waktu blokade aleppo bersamaku, i love you (10/12/2016)"
"kami akan kembali ke kota ini dan merasakan udaranya"
(tentu saja semua warga aleppo ingin kembali ke kota aleppo, tanah mereka tempat dilahirkan, ke rumah yang mereka bangun dengan tetasan keringat)
Lalu ketika tentara rezim dan milisi dari Iran telah menjarah Aleppo, mereka mencari grafiti-grafiti Salih dan Marwa dan salah seorang tentara milisi Iran yg bernama Rabea kalawandy berfoto dan berkomentar bahwa
"kalian tidak akan pernah kembali ke Aleppo karena tanah ini sudah kami ambil, kalian sudah diungsikan dengan bus hijau ... good bye" katanya sambil mengejek, ya karena tanah aleppo itu sekarang telah dijarah rezim dan dijadikan rumah bagi milisi-milisi Iran.
Video wawancara salih dan marwa setelah berada di tempat pengungsian :
"untuk seseorang yg telah menghabiskan waktu blokade aleppo bersamaku, i love you (10/12/2016)"
"kami akan kembali ke kota ini dan merasakan udaranya"
(tentu saja semua warga aleppo ingin kembali ke kota aleppo, tanah mereka tempat dilahirkan, ke rumah yang mereka bangun dengan tetasan keringat)
Lalu ketika tentara rezim dan milisi dari Iran telah menjarah Aleppo, mereka mencari grafiti-grafiti Salih dan Marwa dan salah seorang tentara milisi Iran yg bernama Rabea kalawandy berfoto dan berkomentar bahwa
"kalian tidak akan pernah kembali ke Aleppo karena tanah ini sudah kami ambil, kalian sudah diungsikan dengan bus hijau ... good bye" katanya sambil mengejek, ya karena tanah aleppo itu sekarang telah dijarah rezim dan dijadikan rumah bagi milisi-milisi Iran.
Video wawancara salih dan marwa setelah berada di tempat pengungsian :