Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Kini Liga Arab yang menyatakan bahwa "Hizbullah" adalah organisasi teroris

Posted: 11 Mar 2016 04:00 PM PST

Keputusan Liga Arab sejalan dengan kampanye Arab Saudi melawan "Hizbullah". (Foto: AP)

KAIRO (Arrahmah.com) - Liga Arab menyatakan kelompok bersenjata Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah" sebagai organisasi teroris, seminggu setelah langkah serupa oleh negara-negara Teluk.

"Hizbullah" merupakan kekuatan politik dan militer kunci di Libanon dan terlibat dalam perang Suriah di sisi rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad.

Para wartawan mengatakan langkah oleh Liga Arab setelah keputusan oleh negara-negara Teluk (GCC) yang dipimpin oleh Saudi, akan mengintensifkan tekanan kepada "Hizbullah", lansir BBC pada Sabtu (12/3/2016).

Keputusan tentang "Hizbullah" datang pada pertemuan antara para menteri luar negeri dari 22 anggota Liga Arab di Kairo. Libanon dan Irak tidak mendukung keputusan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Mantan anggota pasukan khusus Mesir menyeru ulama untuk mendukung Jihad Al-Qaeda

Posted: 11 Mar 2016 03:28 PM PST

Hisham Ali Ashmawi, terlihat dalam foto yang menyertai pesan audionya yang dirilis awal bulan ini

KAIRO (Arrahmah.com) - Hisham Ali Ashmawi, mantan perwira pasukan khusus Mesir yang secara terbuka menyatakan setia kepada Al-Qaeda, merilis sebuah pesan audio awal bulan ini di mana ia meminta para ulama untuk mendukung Jihadis.

Ashmawi yang juga dikenal sebagai Abu Umar Al-Muhajir, adalah pemimpin Al Murabitun, kelompok Al-Qaeda yang beroperasi di Sinai dan tempat lain di Afrika Utara, lansir LWJ pada Jum'at (11/3/2016).

Ashmawi mengatakan Muslim Mesir mengalami tragedi di bawah pemerintahan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi.

"Ulama haru mengajak para pemuda dan mengingatkan mereka saat ini tugas kita untuk mengusir penjajah dari wilayah Islam dan berjihad melawan kriminal Al-Sisi, tentaranya dan para pendukungnya," ujarnya seperti dilansir LWJ.

Ashmawi berpendapat bahwa Mujahidin tidak bisa menang kecuali ulama dan para Syaikh mendukung mereka.

"Pertempuran Mujahidin untuk menyelesaikan konflik antara kebenaran dan kepalsuan tidak akan berlangsung atau menjadi sukses tanpa bantuan ulama yang memobilisasi rakyat."

Pernyataan audio Ashmawi yang berdurasi sekitar 23 menit dan disebarluaskan melalui media sosial pada 3 Maret lalu, kemungkinan dimaksudkan untuk mempengaruhi ulama Mesir dan menyeru mereka untuk mendukung Al-Qaeda di Sinai dan tempat lainnya. Pesan tersebut disertai foto saat ia masih mengenakan pakaian militernya dengan wajah yang ditutup.

Ashmawi pernah menjadi tokoh terkemuka dalam Anshar Baitul Maqdis, yang beberapa waktu lalu bersumpah setia kepada Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS. Kemudian nama Anshar Baitul Maqdis dirubah menjadi Provinsi Sinai Daulah Islamiyah yang hingga saat ini melancarkan kampanye produktif melawan pasukan Mesir.

Tidak seperti rekan-rekannya di Anshar Baitul Maqdis, Ashmawi tidak bergabung dengan ISIS dan sebaliknya, ia tetap setia kepada Al-Qaeda.

Para pejabat Mesir menuduh Ashmawi terlibat dalam serangkaian serangan yang menargetkan petinggi Mesir sejak ia meninggalkan militer dan bergabung dengan Jihadis. Ashmawi juga pernah dilaporkan sempat terjun di medan Jihad Suriah dan bergabung dengan Jabhah Nushrah. (haninmazaya/arrahmah.com)

31 aparat rezim Afghan tewas dan 37 terluka dalam serangan Mujahidin IIA di Helmand

Posted: 11 Mar 2016 06:47 AM PST

Helmand-province-300x280

HELMAND (Arrahmah.com) - Operasi militer yang diluncurkan oleh sebuah unit Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di pusat pemerintahan distrik Gerishk, gedung kepolisian dan intelijen pada Rabu (9/3/2016) pagi yang berakhir pada Kamis (10/3) malam, telah menewaskan dan melukai puluhan pasukan rezim.

Serangan sukses itu menewaskan sekitar 31 pasukan rezim termasuk beberapa komandan intin mereka dan 37 lainnya terluka. Selain itu 3 kendaraan APC hancur dan gedung-gedung target mengalami kerusakan parah, menurut laporan Al-Emarah News.

Mujahidin mengatakan bahwa 2 anggota unit Mujahidin tersebut kembali dengan selamat sementara 5 Mujahidin gugur syahid (semoga Allah menerima mereka).

(siraaj/arrahmah.com)

Orang Islam menghancurkan Islam

Posted: 11 Mar 2016 06:33 AM PST

ilustrasi hijrah, dok. Google

(Arrahmah.com) - Jika orang kafir bersikap Islamophobia, beraliansi dengan orang munafik untuk menghancurkan Islam, itu hal yang wajar. Tetapi jika orang Islam sendiri menghancurkan Islam, maka dampak buruknya jauh lebih berbahaya dari perang dan propaganda yang dilancarkan oleh orang kafir.

Kita sering menyaksikan kaum Muslimin melakukan suatu perbuatan, tanpa disadari bukannya meninggikan Islam, malah sebaliknya menghancurkan Islam. Musykilah seperti ini telah disinyalir dalam Al Qur'an:

"Ketika orang-orang yang tidak mau berhijrah ke Madinah menghadapi sakaratul maut, mereka didatangi para malaikat. Para malaikat bertanya kepada orang-orang itu: "Mengapa kalian tidak mau berhijrah?" Mereka menjawab: "Kami dahulu adalah orang-orang yang tertindas di negeri Makkah." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah sangat luas, sehingga kalian dapat berhijrah ke tempat itu?" Tempat tinggal mereka di akhirat adalah Jahanam, tempat tinggal yang sangat buruk. (QS An-Nisaa' (4) : 97)

Sababun nuzul ayat ini terkait dengan orang-orang Islam di Mekah yang tidak mau ikut berhijrah ke Madinah bersama Nabi Saw dan para sahabatnya; padahal mereka mampu melakukannya. Sikap penolakan ini dinyatakan Al Qur'an sebagai sikap menzhalimi diri sendiri.

Hijrah dari wilayah yang tidak memberi kebebasan untuk menjalankan agama ke tempat lain yang dapat menjamin keamanan dan ketenteraman menjalankan Islam, seperti tersebut dalam ayat ini termasuk kewajiban yang besar, sedang meninggalkannya adalah dosa besar dan haram dilakukan seorang Muslim.

Konteks ayat ini menyangkut sebagian kecil orang Islam yang menolak ikut berhijrah karena khawatir nasib keluarga dan bisnis mereka apabila ditinggal pergi ke Madinah. Mereka tidak yakin, segala kenikmatan yang dimiliki di Mekah akan diperoleh di tempat yang baru. Mereka yang lebih mementingkan sanak keluarga, bisnis, dan segala pertimbangan duniawi, daripada melaksanakan perintah Allah untuk berhijrah bersama Nabi Shallalahu alaihi wa sallam, termasuk orang yang menzhalimi dirinya sendiri, karena itu diancam masuk neraka.

Dalam kondisi umat Islam tertindas di Mekah, dimusuhi, disiksa bahkan diusir, ada orang Islam yang tidak mau berkorban di jalan Allah, dan memilih berteman dengan orang kafir Mekah demi keselamatan diri, keluarga, dan bisnisnya. Sikap seperti inilah, tanpa mereka sadari dampaknya akan menghancurkan Islam, dan memperlemah kekuatan umat Islam. Dan terbukti kelak, ketika umat Islam berperang dengan kafir Quraisy, mereka yang menolak ikut hijrah ini, dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar. Mereka ikut berperang dalam barisan orang kafir melawan sesama Muslim. Dan di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.

Sementara mereka yang masih hidup, malah menambah banyak jumlah orang kafir untuk melawan kaum muslimin. Sehingga mereka kehilangan kesempatan beramal shalih, tidak bisa berjihad bersama Rasul-Nya, dan tidak bisa membela Islam dan tidak juga membantu sesama muslim melawan musuh-musuh kafir. Dalam pandangan Islam, hal semacam itu adalah kerugian yang sangat besar.

Sikap orang Islam yang tidak mau berkorban untuk kepentingan Islam, dan lebih mengutamakan jabatan, kekuasaan, bisnis, dan kesejahteraan sanak saudaranya, terutama disaat orang-orang kafir menindas serta memarjinalkan orang Islam, itulah orang yang menzhalimi dirinya sendiri. Sekalipun sikap ini tidak menjerumuskannya ke tingkat kafir pada Islam, tapi nasib buruknya di akhirat sudah menanti, yaitu dimasukkan neraka jahannam. Ketika menghadapi sakaratul maut, ancaman neraka ini sudah dibisikkan oleh makaikat.

Muslim sontoloyo

Adanya orang Islam yang lebih mengutamakan keselamatan duniawi daripada agamanya, merasa berat meninggalkan kesibukan dunianya daripada memperjuangkan agama Allah, inilah mentalitas Muslim sontoloyo.

Di zaman kita sekarang, bukan sedikit orang Islam bermental sontoloyo. Mereka ingin beragama dengan enjoi, tidak dibebani kewajiban yang nereka rasa bikin hidup susah. "Beragama itu yang biasa-biasa saja, moderat, toleran, dan tidak radikal ataupun diskriminatif," kata mereka. Ada juga di antara Muslim sontoloyo ini yang mengatakan, "Kita setuju dengan syariat Islam, tapi jangan dipaksakan."

Oleh karena itu, larangan agama tidak digubris, nasib Islam juga tidak dipedulikan. Orang Islam yang menuntut berlakunya syariat Islam di lembaga negara dianggap radikal dan memaksakan kehendak. Lihatlah jutaan umat Islam yang tercatat sebagai PNS, Polisi, TNI, anggota DPR, MPR, DPD. Di antara mereka, memang ada yang rajin ikut pengajian, shalat berjamaah, bahkan mengikuti istighasah, semaan, zikir berjamaah. Jika dimintai infak untuk kemanusiaan mereka tak pelit keluarkan hartanya. Malah ada juga yang setiap saat pergi umrah, menyumbang untuk yatim piatu, pesantren tahfiz dllnya. Tapi hanya sebatas itu.

Apabila diajak lebih serius, berjuang supaya syariat Islam menjadi hukum positif di negeri yang penduduknya mayoritas beragama Islam ini, mereka menolak. Dan cepat-cepat mengatakan, negara kita bukan negara Islam. Tidak perlu formalitas, yang penting substansinya. Kita jangan memaksakan kehendak, karena rakyat Indonesia heterogen.

Seakan kewajiban melaksanakan dan memperjuangkan tegaknya hukum Allah hanya kewajiban orang atau ormas dan parpol tertentu saja. Mereka merasa cukup dengan "Islam yang biasa-biasa" saja. Melaksanakan hukum Allah di lembaga negara dianggap memaksakan kehendak. Tapi melaksanakan demokrasi, sekularisme dengan segala propaganda dan rekayasanya tidak dianggap memaksakan kehendak.

Seperti sikap sebagian Muslim di masa awal Islam yang menolak ikut hijrah ke Madinah. Seperti itu pula mentalitas sebagian besar orang Islam di zaman sekarang. Keberadaan mereka di birokrasi pemerintahan bukannya membantu perjuangan Islam di negeri yang berdasarkan Ketuhanan YME ini, sebaliknya menambah jumlah orang kafir yang menolak berlakunya syariat Islam. Padahal tidak ada dispensasi, setiap Muslim berkewajiban melaksanakan syariat Islam, seperti kewajiban hijrah dari Mekah ke Madinah di zaman NabiShallalahu alaihi wa sallam; kecuali untuk tiga kategori saja.

Firman Allah: " Adapun kaum mukmin laki-laki, kaum mukmin perempuan dan anak-anak yang lemah, sehingga mereka tidak mampu dan tidak mengetahui jalan untuk pergi berhijrah, mudah-mudahan mereka itu diampuni oleh Allah. Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun kepada para hamba-Nya yang tertindas. (QS An-Nisaa' (4) :98-99)

Hanya laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang lemah saja yang diberi dispensasi (karena udzur syar'i). Sedangkan muslim lainya tetap berkewajiban menegakkan syariat Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara menurut kemampuannya.

Penolakan orang Islam, baik dia anggota ormas, orpol, birokrat, polisi, TNI, dosen, mahasiswa, terhadap berlakunya syariat Islam, merupakan perbuatan yang dapat menghancurkan serta memperlemah peran Islam untuk memperbaiki masyarakat dan negara. Akibat penolakan ini luar biasa dahsyatnya. Jumlah mayoritas secara kuantitas, tapi minirotas secara kualitas. Bobot dan pengaruhnya sangat kecil dalam menentukan arah negara ini. Jumlah mayoritas tapi selalu kalah suara dalam pilkada, pilgub, pilpres.

Akibat selanjutnya, untuk mencari pemimpin pemerintahan, atau kepala daerah dari kalangan orang Islam yang mau mengatasi problem masyarakat berlandaskan syariat Islam, susahnya bukan kepalang. Kita sering kecele, ketika dipilih jadi pemimpin pusat atau daerah, atau pejabat yang duduk di eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Kita menyangka dia orang Islam yang shalih, ternyata dia agen zionis, antek syiah, atau orang yang berpaham komunis, liberal dan sekuler. Sehingga tidak heran, dari kalangan muslim sontoloyo ini tiba-tiba keluar ucapan, "Saya seorang pluralis, menolak berlakunya syariat Islam di lembaga negara. Saya seorang demokratis, tidak setuju syariat Islam menjadi hukum positif di negeri ini".

Oleh karena itu, keberadaan Muslim sontoloyo di negeri ini, dampak bahayanya tidak kalah dahsyat dibanding orang kafir dalam menghancurkan Islam. Orang Islam menghancurkan Islam, disadari ataupun tidak, sungguh fenomena yang memilukan. Sekalipun sikap Muslim sontoloyo ini tidak sampai mengantarkanya ke tingkat murtad atau kafir, karena mereka masih mengaku mencintai Islam, melaksanakan amaliyah Islami, tapi di akhirat kelak mereka tetap diancam hukuman siksa neraka.

Pilih yang mana, menjadi Muslim sontoloyo atau Muslim yang taat pada Allah dan rasul-Nya, dan rela bekerjasama dalam membela Islam?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Kaum mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak berbuat kebajikan, mencegah kemungkaran, melakukan shalat, mengeluarkan zakat, dan menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapat rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa untuk menolong kaum mukmin lagi Mahabijaksana dalam memberikan pertolongan." (QS At-Taubah (9) : 71)

Serial Kajian Malam Jum'at, 10 Maret 2016, di Masjid Raya Ar Rasul, Yogyakarta. Narsum: Al Ustadz Muhammad Thalib

Takmir Masjid Raya Ar-Rasul Irfan S Awwas

(*/arrahmah.com)

Bandara Jeddah disibukkan dengan ribuan jamaah Umrah

Posted: 11 Mar 2016 05:56 AM PST

airport-640x411

JEDDAH (Arrahmah.com) - Sekitar 2.859 jamaah berangkat dan tiba di Arab Saudi melalui King Abdul Aziz International Airport (KAIA) di Jeddah sejak dimulainya musim Umrah pada pertengahan Desember, menurut seorang petugas bandara, sebagaimana dilaporkan oleh Saudi Gazette pada Kamis (10/3/2016).

Sekitar 1,7 juta jamaah Umrah tiba di Jeddah dan 1.159 jamaah berangkat melalui KAIA, kata Turki Altheeb, Manager Public Relations and Media di KAIA.

Para penumpang Umrah tiba melalui 13.046 penerbangan dan keberangkatan melalui 6.542 penerbangan, katanya, menambahkan bahwa 7.000 pegawai telah menandatangani kontrak dari sektor negeri dan swasta untuk melayani para jamaah.

Sebuah laporan statistik yang dikeluarkan oleh KAIA bahwa 18.036 jamaah Umrah tiba pada Senin malam dengan 137 penerbangan, sementara 14.004 jamaah berangkat pada hari yang sama dengan 72 penerbangan internasional.

Komplek terminal Haji dan Umrah di KAIA memiliki total 14 ruang keberangkatan dan kedatangan yang dikhususkan untuk melayani jamaah Haji dan Umrah. (siraaj/arrahmah.com)

Gawat, Dinkes Purbalingga sweeping balita yang belum diimunisasi polio

Posted: 11 Mar 2016 05:09 AM PST

pemberian vaksin tetes pada Balita

PURBALINGGA (Arrahmah.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan melakukan sweeping atau menyisir anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang belum diimunisasi polio guna memaksimalkan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Tahun 2016, demikian lansir Antara.

"Dalam pelaksanaan PIN di Purbalingga masih ada beberapa anak yang belum diimunisasi karena saat akan divaksin ada yang sakit, batuk, panas, dan demam sehingga pemberian imunisasi ditunda terlebih dahulu," kata Kepala Dinkes Purbalingga Nonot Mulyono di Purbalingga, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan menyisir ke semua wilayah Purbalingga agar seluruh balita berusia 0-59 bulan mendapatkan imunisasi polio dalam beberapa hari ke depan guna memaksimalkan pelaksanaan PIN 2016 di kabupaten itu.

"Hingga saat ini belum ditemukan kendala, paling ada beberapa yang masih sakit sehingga perlu menunda. Akan tetapi kita masih punya waktu sehingga dalam waktu dekat, kami akan melakukan sweeping karena masih ada waktu tiga hari, dari waktu tujuh hari pelaksanaan kegiatan tersebut," katanya.

 

Fatwa MUI

Komisi Fatwa MUI dengan Ketua K.H. Ma'ruf Amin dan Sekretaris Drs. H. Hasanuddin, M.Ag pada 18 Jumadil Akhir 1426 H / 25 Juli 2005 M telah menetapkan penggunaan vaksin volio oral dari benda najis haram hukumnya.

FATWA KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 16 Tahun 2005 Tentang PENGGUNAAN VAKSIN POLIO ORAL (OPV) ditetapkan:

Pertama: Ketentuan Hukum

  1. Pada dasarnya, penggunaan obat-obatan, termasuk vaksin, yang berasal dari --atau mengandung-- benda najis ataupun benda terkena najis adalah haram.
  2. Pemberian vaksin OPV kepada seluruh balita, pada saat ini, dibolehkan, sepanjang belum ada OPV jenis lain yang produksinya menggunakan media dan proses yang sesuai dengan syariat Islam.
  3. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Kedua : Rekomendasi (Taushiyah) Pemerintah hendaknya mengupayakan secara maksimal, bersama WHO dan negara-negara Islam dan/atau berpenduduk muslim, agar memproduksi vaksin polio yang sesuai dengan syariat Islam.

(azm/arrahmah.com)

Guantanamo ditutup, Hambali tetap ditahan di AS

Posted: 11 Mar 2016 04:02 AM PST

Hambali

JAKARTA (Arrahmah.com) - Penjara Guantanamo akan ditutup oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), meski demikian Riduan Isamuddin alias Hambali, petinggi Jamaah Islamiyah, dipastikan tak akan kembali ke Indonesia.

Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, lansir cnnindonesia, AS tak berniat untuk mengembalikan Hambali ke Indonesia. Hambali akan tetap ditahan di AS, yakni di penjara federal milik negeri Paman Sam.

"Kalau komunikasi mengenai Hambali ini, jelas kami (pemerintah Indonesia) ingin supaya jangan tambah masalah di dalam negeri, dan kebetulan Amerika tak ada keinginan mengembalikan ke Indonesia. (Hambali) masih akan ditahan di penjara federal Amerika," ujar Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (11/3).

Hambali ditahan dengan tuduhan keterlibatan dalam Bom Natal 2000 dan Bom Bali 2002. Ia ditangkap pada 14 Agustus 2003 di Thailand lewat operasi gabungan antara Thailand dan AS hingga akhirnya ditransfer ke Penjara Guantanamo pada 4 September 2006.

Berdasarkan dokumen dari Departemen Pertahanan AS yang dibocorkan oleh WikiLeaks, Hambali yang bernama asli Riduan Isomuddin lahir di Cianjur pada 1964. Dia dituding sebagai tahanan dengan risiko tinggi yang bisa mengancam AS, kepentingan AS, dan sekutu AS.

Beberapa nama samarannya yakni Encep Nurjaman, Hambali al-Malaysi, Mizi, Zaman, Alejandro Davidson Gonzalez, Hendrawan, Kahar, Muzabkar, atau Halim Osmann.

Kamp Tahanan Teluk Guantánamo atau Penjara Guantanamo adalah kompleks penjara militer di bawah Joint Task Force Guantanamo (JTF-GTMO) dan menempati sebagian dari pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba sejak 2002. Penjara ini menahan tokoh yang oleh pemerintah AS dianggap sebagai anggota dari al-Qaeda dan Taliban.

(azm/arrahmah.com)

Resah dengan shalat berbahasa Jawa, warga melapor ke aparat

Posted: 11 Mar 2016 03:08 AM PST

Kantor Kejaksaan Negeri Kraksaan, Probolinggo

PROBOLINGGO (Arrahmah.com) - Masyarakat Sumberkare, Wonomerto, Probolinggo, Jawa Timur, melaporkan kepada aparat terkait Aliran Suci dengan 18 pengikut yang melaksanakan shalat dengan bahasa Jawa.

Mengutip Sindonews, setelah dilakukan pertemuan antara penganut Aliran Suci, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), MUI menyatakan Aliran Suci yang melakukan shalat wajib dengan menggunakan bahasa Jawa menyimpang dari syariat Islam.

Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo Sihabudin Soleh mengatakan, ke depan Suratman, pengikut Aliran Suci diharapkan untuk melakukan salat sesuai dengan syariat Islam dan tidak menyebarkan aliran ini.

Muspika juga akan terus memantau perkembangan rumah Suratman di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, agar tidak terjadi gesekan antarumat beragama.

Diketahui, Suratman, beserta 18 orang melaksanakan shalat wajib dengan menggunakan bahasa Jawa dengan alasan mudah dimengerti,.

Menurut Suratman di Kantor Kejaksaan Negeri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (10/3/2016), dirinya melaksanakan shalat dengan bahasa Jawa hanya untuk mempermudah dimengerti. Dia pun berharap agar pemerintah mau menerima keberadaan Aliran Suci ini. (azm/arrahmah.com)

Penjajah "Israel" serbu stasiun TV Palestina

Posted: 11 Mar 2016 02:00 AM PST

Operasi menargetkan kantor Ramallah stasiun adalah upaya terbaru untuk membungkam penyiaran Palestina. (Foto: World Bulletin)

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" menyerbu stasiun televisi Palestine Today di Tepi Barat dan menangkap seorang manajer. "Israel" mengklaim bahwa stasiun televisi tersebut melakukan penghasutan untuk melakukan tindak kekerasan.

Operasi yang dilakukan oleh zionis "Israel" tesebut menargetkan stasiun televisi di Ramallah. Ini merupakan upaya terbaru untuk membungkam penyiar Palestina, lansir World Bulletin (11/3/2016).

Lembaga "Keamanan" Internal "Israel", Shin Bet, mengatakan bahwa saluran siaran tersebut menyiarkan Jihad Islam. Shin Bet menambahkan, stasiun televisi tersebut telah ditutup dalam sebuah operasi gabungan dengan militer.

"Saluran tersebut menyajikan Jihad Islam sebagai sarana sentral untuk 'menghasut' penduduk Tepi Barat, menyerukan serangan teror kepada 'Israel' dan warganya. Penghasutan disiarkan di stasiun televisi serta internet," katanya dalam sebuah pernyataan.

Selain menangkap menangkap manajer Palestine Today, Farooq Aliat (34) dari Bir Zeit, sebelah utara Ramallah, pasukan penjajah "Israel" juga menangkap seorang kameramen, dan seorang teknisi.

Seorang juru bicara militer mengatakan peralatan teknis dan pemancar disita dari kantor Ramallah. Namun, saluran tersebut tetap melakukan siaran dari Jalur Gaza.

Gelombang kekerasan telah merenggut 188 nyawa warga Palestina sejak 1 Oktober. Pada November, penjajah "Israel" telah menutup dua stasiun radio di flashpoint kota Hebron, Tepi Barat. (fath/arrahmah.com)

Mesir akan larang warganya kenakan cadar

Posted: 11 Mar 2016 01:00 AM PST

Mesir akan melarang warganya mengenakan cadar. (Foto: Internet)

KAIRO (Arrahmah.com) - Parlemen Mesir saat ini menyusun undang-undang yang melarang wanita mengenakan cadar. Larangan tersebut akan berlaku di tempat umum dan lembaga pemerintah.

MP Amna Nosseir, profesor perbandingan jurisprudensi di Universitas Al-Azhar Kairo, yang merupakan salah satu pendukung larangan tersebut, mengatakan bahwa mengenakannya bukan persyaratan Islam, dan pada kenyataannya memiliki asal-usul non-Islam. Ia mengklaim bahwa itu merupakan tradisi Yahudi yang muncul di Semenanjung Arab sebelum Islam.

Sejumlah larangan penggunaan cadar sebelumnya telah diberlakukan di beberapa tempat di Mesir. Pada Februari, Universitas Kairo melarang perawat dan dokter mengenakan cadar di sekolah kedokteran dan di rumah sakit pendidikan, dengan alasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan pasien.

September tahun lalu, universitas tersebut juga melarang staf akademik mengenakan cadar di ruang kelas dalam menanggapi keluhan dari siswa yang mengatakan sulit berkomunikasi secara efektif dengan muslimah bercadar.

Mesir telah mengalami proses sekularisasi secara sistematis sejak Jenderal Abdel Fatah Al-Sisi berkuasa setelah menggantikan kepemimpinan Mohamed Morsi yang jatuh pada tahun 2013 melalui kudeta militer, lansir 5 Pillars UK (9/3/2016). (fath/arrahmah.com)