Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Kumpulan foto pasukan garda revolusi Iran yang mengalami kekalahan di Aleppo

Posted: 07 Jun 2016 04:40 PM PDT

Pasukan Garda Revolusi Iran (Foto: Arab21)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Pasukan garda revolusi Iran mengalami kekalahan yang sangat besar dalam pertempuran di Suriah, puluhan pemimpin dan perwira militer, termasuk pemeran utama dalam intelijen militer dilaporkan telah tewas, lansir Arab21 (7/6/2016).

Laporan-laporan ini dan berbicara tentang tingginya jumlah warga Iran yang tewas di Suriah, di mana mereka terbunuh dalam pertempuran terkenal di Khan Touman.

Berikut adalah nama-nama orang Iran yang tewas di Suriah, yaitu :

  1. Murtadho Alizadeh, berasal dari kota Karaj, ibukota Teheran
  2. Ridho Muqaddam, berasal dari provinsi Lorestan
  3. Qudrot Abdiana, berasal dari Kuhdasht di provinsi Lorestan
  4. Mehdi Tahmasbi, berasal dari kota suci Qom, telah tewas di Suriah
  5. Ibrahim desimal, berasal dari provinsi Azerbaijan Iran utara
  6. Rustam Rezaei dan Ali Jafari, Hakim dan Sayed Hosseini, berasal dari Brigade Syiah Vatmeon
  7. Reza Khorrami dari ibukota Teheran.

(maheera/arrahmah.com)

Lagi, Komandan "Hizbullah" tewas dalam bentrokan di provinsi Aleppo Suriah

Posted: 07 Jun 2016 07:07 AM PDT

000_7K588

SURIAH (Arrahmah.com) - Veteran komandan militer "Hizbullah" Al-Sayyed Khalil Ali Al-Sayyed Hassan telah tewas dalam bentrokan di provinsi Suriah utara Aleppo, ungkap laporan media, Senin (6/6/2016).

Sebuah portal berita "pro-Hizbullah" Lebanon Selatan mengonfirmasikan laporan tersebut, menggambarkan Al-Sayyed Hassan sebagai "pemimpin syahid" yang berasal dari kota selatan Aitaroun.

Dia dibunuh saat "melakukan tugas suci 'jihad' di konfrontasi melawan tentara bayaran dan Wahhabisme," website itu menambahkan, mengatakan dia akan dimakamkan di kampung halamannya pada Selasa sore.

"Dia telah menjadi komandan lapangan di Aleppo sejak 'Hizbullah' memulai partisipasinya dalam pertempuran di pedesaan Aleppo, di mana dia berpindah di antara beberapa tempat," kata laporan itu.

Sejak "Hizbullah" ikut campur dalam konflik Suriah pada 2012 untuk mendukung rezim diktator Presiden Bashar Asad, mereka telah kehilangan beberapa anggota terkemuka dalam pertempuran. Lebih dari 1.000 tentaranya telah tewas dalam perang Suriah, yang dimulai pada tahun 2011.

Bulan lalu, "Hizbullah" mengatakan komandan militer Mustafa Badreddine terbunuh oleh penembakan artileri yang dilakukan oleh "kelompok Takfiri" dekat ibukota Suriah Damaskus.

Ali Fayyad, yang lebih dikenal sebagai Abu Alaa Bosna, yang memimpin beberapa operasi militer "Hizbullah" di Libanon, Suriah, Irak dan Bosnia dibunuh pada bulan Februari selama pertempuran dengan kelompok IS di dekat kota Khanaser di Aleppo.

Dan Hassan Hussein Al-Haj, seorang komandan tinggi "Hizbullah", tewas pada bulan Oktober saat menentang Al-Qaeda di provinsi barat laut Idlib. Seminggu kemudian, penggantinya, Mahdi Hassan Obeid, tewas dalam pertempuran di provinsi yang sama.

(banan/arrahmah.com)

Keponakan mantan anggota parlemen Yordan terlibat dalam serangan Baqaa

Posted: 07 Jun 2016 06:38 AM PDT

baqaaaa

YORDANIA (Arrahmah.com) - Mantan Perdana Mentri Yordania Mustafa Yaghi mengeluarkan siaran pers membahas "operasi teror" baru-baru ini yang menyebabkan kematian 5 anggota departemen intelijen Yordania, yang dikenal sebagai Mukhabarat, lansir WB.

Yaghi mengatakan bahwa "Meskipun pelaku, seperti yang beredar melalui internet, disebut adalah keponakan saya, ini tidak mengubah posisi kami dalam menolak terorisme."

Mantan perdana mentri mengatakan dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis pada Selasa (6/6/2016) dan pada halaman Facebook-nya:

"Kami menegaskan rasa prihatin kami dalam kejahatan mengerikan ini yang telah mengguncang tidak hanya emosi Yordania, tetapi juga perasaan semua umat manusia"

Ini bukan pertama kalinya seorang politikus Yordania terkait dengan "ekstremis". Pada 2015, anak Pedana Mentri Yordania Mazen Dalaeen dilaporkan telah bergabung dengan ISIS dan meninggal dalam serangan bunuh diri di provinsi Anbar, Irak.

Setelah kehilangan anaknya, Dalaeen mengabdikan dirinya untuk melawan upaya "terorisme" dan berhasil mengatur penyelamatan dan kembalinya dua wanita Yordania yang telah bergabung dengan kelompok militan.

(banan/arrahmah.com)

Angkatan Bersenjata Turki meluncurkan serangan udara di Irak Utara

Posted: 07 Jun 2016 06:13 AM PDT

airstrike2

IRAK (Arrahmah.com) - Angkatan Bersenjata Turki telah meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah posisi "ekstrimis" di Irak utara, Senin (6/6/2016).

Staf Umum Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa bahwa Angkatan Bersenjata Turki telah menyerang posisi-posisi "ekstrimis" di wilayah Harquq, Irak utara, sesuai dengan data yang diberikan oleh intelijen militer.

Serangan udara terjadi antara pukul 23:05-23:55 waktu setempat pada hari Senin dan menghancurkan "posisi-posisi organisasi ekstrimis ini", kata pernyataan itu, sebagaimana dilansir WB.

Pernyataan itu tidak mengumumkan organisasi ekstrimis yang ditargetkan namun Angkatan Bersenjata Turki telah secara teratur meluncurkan serangan udara terhadap PKK di daerah tersebut.

PKK - yang terdaftar sebagai organisasi ekstrimis juga oleh AS, dan Uni Eropa - melanjutkan kampanye bersenjata 30 tahun terhadap negara Turki bulan Juli 2015.

Sejak itu, sekitar 500 personel keamanan, termasuk tentara, polisi, dan penjaga desa, telah terbunuh, dan lebih dari 4.900 ekstremis PKK tewas dalam operasi di seluruh Turki dan Irak utara.

(banan/arrahmah.com)

7 polisi, tiga warga sipil tewas dalam serangan bom Istanbul

Posted: 07 Jun 2016 06:03 AM PDT

Fire engines stand beside a Turkish police bus which was targeted in a bomb attack in a central Istanbul district, Turkey, June 7, 2016.    REUTERS/Osman Orsal

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Gubernur Istanbul Vahip Åžahin mengatakan bahwa tujuh polisi dan empat warga sipil tewas dalam serangan yang tampaknya merupakan serangan teror bom mobil. Åžahin menambahkan bahwa 36 orang lainnya juga terluka dalam ledakan itu, termasuk tiga lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis, lansir WB.

Sebuah serangan bom yang menargetkan polisi Turki terjadi di distrik Istanbul pusat pada Selasa (7/6/2016). Bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu meledak saat layanan antar-jemput yang membawa petugas polisi tengah melintas di kawasan Beyazit dari Istanbul, TRT melaporkan.

Ambulans dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Lima orang terluka menurut temuan awal, dilaporkan kantor berita Dogan.

Laporan-laporan tersebut mengatakan ledakan terjadi dekat stasiun metro Vezeciler, yang berdekatan dengan beberapa tempat wisata utama dari pusat sejarah termasuk Masjid Suleymaniye.

Sejumlah gambar menunjukkan bahwa jendela depan toko-toko terdekat hancur oleh kekuatan ledakan.

Sejak awal tahun ini, Turki telah dihantam sejumlah serangan yang telah mengguncang ketenangan warganya dan juga menyebabkan industri pariwisata menurun.

(banan/arrahmah.com)

Serangan bom guncang pusat Istanbul

Posted: 07 Jun 2016 05:55 AM PDT

beyazit1366434

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Sebuah serangan bom yang menargetkan polisi Turki di distrik Istanbul pusat pada Selasa (7/6/2016), menyebabkan beberapa orang terluka, televisi TRT yang dikelola negara melaporkan.

Bom yang dikendalikan dari jarak jauh itu meledak saat layanan antar-jemput yang membawa petugas polisi tengah melintas di kawasan Beyazit dari Istanbul, TRT melaporkan.

Ambulans dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Lima orang terluka menurut temuan awal, dilaporkan kantor berita Dogan.

Laporan-laporan tersebut mengatakan ledakan terjadi dekat stasiun metro Vezeciler, yang berdekatan dengan beberapa tempat wisata utama dari pusat sejarah termasuk Masjid Suleymaniye.

Sejumlah gambar menunjukkan bahwa jendela depan toko-toko terdekat hancur oleh kekuatan ledakan.

Sejak awal tahun ini, Turki telah dihantam sejumlah serangan yang telah mengguncang ketenangan warganya dan juga menyebabkan industri pariwisata menurun.

Dua ledakan terpisah di Ankara diklaim oleh Kurdistan Freedom Falcons (TAK) - sebuah kelompok sempalan radikal dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terlarang - awal tahun ini menyebabkan puluhan orang tewas.

Bulan lalu, sedikitnya delapan orang termasuk tentara terluka oleh sebuah bom mobil yang diledakkan dari jarak jauh yang ditujukan kepada kendaraan militer di Istanbul yang diklaim oleh PKK.

Sementara itu, belasan wisatawan Jerman tewas pada 12 Januari dalam serangan bom di jantung wisata Istanbul, yang diduga dilakukan oleh ISIS.

Setidaknya tiga warga "Israel" dan Iran tewas dalam pengeboman 19 Maret di jalan perbelanjaan Istiklal utama Istanbul yang juga diduga dilakukan oleh ISIS.

Serangan juga terjadi saat Turki memerangi gerilyawan PKK, yang telah membunuh ratusan anggota pasukan keamanan di wilayah tenggara.

Pemerintah telah memperingatkan tidak akan berhenti berjuang sampai PKK dikalahkan dan gerilyawan pada gilirannya mengancam lebih banyak serangan.

Tapi serangan di jantung Turki ini telah memiliki dampak buruk pada industri pariwisata dan kekerasan lebih lanjut di Istanbul ini mungkin yang terburuk sebelum puncak musim panas.

Sekitar 1,75 juta orang asing berkunjung ke Turki pada bulan April, turun lebih dari 28 persen pada April 2015, kata kementerian pariwisata dalam rilis terbaru.

Penurunan ini adalah yang tertajam selama 17 tahun dan mengangkat kekhawatiran baru tentang kesehatan industri menuju musim panas.

Kedubes AS di Turki pada bulan April memperingatkan "ancaman kredibel" untuk kawasan wisata di Istanbul dan kota resor Antalya, khususnya untuk alun-alun publik dan dermaga.

Turki, anggota NATO dan koalisi yang dipimpin AS, tampaknya telah meningkatkan operasi terhadap ISIS di Suriah utara, di mana para militan mengontrol daerah dekat perbatasan, yang menurut beberapa analis telah membuatnya menjadi lebih rentan terhadap serangan.

(banan/arrahmah.com)

Israel negara ilegal, tidak berhak berdiri di atas tanah umat Islam

Posted: 07 Jun 2016 02:06 AM PDT

Kekejaman tentara "Israel", penjajah bumi Palestina

Oleh: Umar syarifudin, Syabab Hizbut Tahrir Indonesia

(Arrahmah.com) - Konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina mulai berlangsung Jumat, 3 Juni 2016 di Paris, Prancis. KTT sebagaimana dkutip dari laman Middle East Monitor, melibatkan lebih dari 30 pejabat PBB dari Timur Tengah, Uni Eropa, Rusia dan Amerika Serikat, serta Liga Arab dan negara-negara lain, tanpa melibatkan perwakilan dari Israel atau Palestina.

Pertemuan Paris digagas oleh Pemerintah Prancis dan dihadiri para menteri luar negeri dari 27 negara. Selain Indonesia, ada Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda, Republik Ceska, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Luksemburg, Mesir, Maroko, Norwegia, Prancis, Polandia, Rusia, Senegal, Spanyol, Swedia, Swiss, Cina, Turki, Uni Eropa, dan Yordania. Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan tersebut dihadiri Kuartet Timur Tengah, yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), juga Liga Arab, Dewan Keamanan PBB serta 17 negara lainnya. Antara lain, Belanda, Norwegia, Swedia, Swiss, Irlandia, Kanada, Polandia, Arab Saudi, Spanyol, Turki, Yordania, Maroko. Indonesia, yang diwakili Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjadi satu-satunya negara Asia yang hadir.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, two state solution atau solusi dua negara menjadi satu-satunya solusi perdamaian Palestina-Israel. Solusi itu sebagai hasil terpenting Pertemuan Paris untuk Persiapan Konferensi Perdamaian Internasional, 3 Juni lalu. Diundangnya Indonesia merupakan pengakuan masyarakat international terhadap peran aktif Indonesia dalam mendorong perdamaian, baik di tingkat kawasan maupun global. Hal itu juga ditegaskan para menlu yang hadir dengan menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina dan al-Quds al-Sharif pada Maret 2016, lalu.

Di laman republika co.id Menlu Indonesia menyatakan "Yang paling penting dari pertemuan kemarin adalah a two state solution is the only solution (solusi dua negara adalah satu-satunya solusi)," kata Menlu Retno, di kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Senin (6/6).

"Jadi, kalau ada pihak-pihak yang masih menginginkan one state solution (satu negara) sudah jelas tidak mungkin dan tidak bisa dilakukan," lanjut Menlu.

Menurut dia, Pertemuan Paris menunjukkan adanya keinginan kuat dari berbagai negara untuk mendukung proses perdamaian Palestina dan Israel yang terhenti di tangan Kuartet Palestina-Israel (AS, Rusia, PBB, Uni Eropa) pada 2014 lalu. Dalam Pertemuan itu Retno juga menegaskan, Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia akan terus memberikan dukungan politis serta bantuan kemanusiaan dan pembangunan yang dibutuhkan untuk mendorong tercapainya perdamaian di Palestina.

Mem-back up Israel

Israel dan Palestina terakhir bertatap muka langsung di April 2014 namun pembicaraan terhenti setelah Palestina menuduh Israel melanggar kesepakatan pembebasan tahanan dan Tel Aviv menolak kemungkinan berdamai dengan Hamas, yang menyebut Israel sebagai kelompok teroris.

Prancis yang memulai manuver untuk memojokkan AS dengan mengangkat isu 2 negara Palestina-Israel, pada Januari pernah mengatakan akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka jika tidak ada kemajuan yang dibuat dalam proses perdamaian. Pernyataan itu ditarik menyusul keberatan Israel. Diketahui, sejak awal 1990-an, banyak pembicaraan damai telah gagal menyelesaikan pertikaian antara Israel dan Palestina, yang meliputi status Jerusalem, permukiman Yahudi di Tepi Barat dan pengakuan atas Palestina sebagai negara merdeka.

Sebenarnya, para pemimpin negara-negara yang berkumpul di KTT sangat mengetahui ada AS di belakang Israel. Jika AS ingin Para penguasa itu melihat Palestina memang harus diluluhlantakkan, maka dunia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengutuk dan membuat resolusi PBB tanpa menghentikan serangan-serangan Israel di mana darah-darah orang tak bersalah berhak ditumpahkan. Mereka tidak menggerakkan tentaranya untuk membantu Palestina. Tidak juga melepaskan satu roket pun dari peluncurnya, bahkan lebih dari itu, justru mereka menghalang-halangi relawan untuk membantu Palestina. Ironisnya, mereka justru bergegas dan berlomba-lomba untuk mengeluarkan sebuah resolusi yang menghalangi Palestina pada kasus serangan Israel ke Gaza dari akses senjata dan faktor-faktor yang bisa menopang kekuatannya. Para penguasa di negeri kaum Muslim termasuk Indonesia tetap menahan tentaranya di barak-barak.

Amerika saat tengah memanfaatkan semua anteknya di Arab Saudi dan Turki. Keduanya dianggap paling mampu untuk menyelesaikan rencana Amerika, fakta sebenarnya bahwa jika mereka bukan musuh maka mereka adalah kaki tangan dan kroni-kroninya.

Ini adalah contoh fakta sejarah pengkhianatan para penguasa muslim (khususnya Arab) :

  1. Rezim penguasa negeri-negeri Teluk membiarkan tentara Amerika memasuki wilayah mereka dengan membangun pangkalan militer di Hijaz.
  2. Alih-alih membela sikap rakyat Palestina yang menentang keberadaan Negara Israel, Raja Yordania Abdullah malah menyerukan agar Pemerintah Persatuan Palestina yang baru harus mengakui Israel dan meninggalkan tindakan kekerasan bila ingin diakui.
  3. Saudi Arabia mengeluarkan fatwa tentang bolehnya berdamai dengan Israel yang secara tidak langsung merupakan pengakuan terhadap Negara Israel.
  4. Beberapa negara Arab dan negeri-negeri Islam lainnya secara terbuka atau diam-diam berhubungan dengan Israel.
  5. Dari sejarah diketahui Raja Abdullah (Transjordan), Raja Farauk (Mesir), memiliki hubungan yang erat dengan Inggris dan Amerika Serikat.
  6. Ayah Raja Abdullah, Sharif Husein, sebelumnya telah bersekutu dengan Inggris untuk memerangi Khilafah Usmaniah. Kakaknya, Faisal, sebelumnya memiliki hubungan dengan pemimpin Zionis Chaim Weisman. Pembentukan Negara Saudi Arabia tidak lepas dari campur tangan negara-negara Barat, dalam hal ini Inggris. Kerjasama ini telah dilakukan oleh Dinasti Saud (rezim keluarga Saudi Arabia) dengan Inggris sekitar tahun 1782-1810. Pada saat itu, Inggris membantu Dinasti Saud untuk memerangi Daulah Khilafah Islam. Dengan bantuan Inggris, Dinasti Saud berhasil menguasai beberapa wilayah Damaskus. Kerjasama Dinasti Saud dengan Inggris ini semakin jelas saat keduanya melakukan perjanjian umum Inggris-Arab Saudi yang ditandatangani di Jeddah (20 Mei 1927). Dalam pernjanjian itu Inggris, yang diwakili oleh Clayton, mempertegas pengakuan Inggris atas kemerdekaan lengkap dan mutlak Ibnu Saud, hubungan non agresi dan bersahabat, pengakuan Ibnu Saud atas kedudukan Inggris di Bahrain dan di keemiran Teluk (George Lenczowsky, Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia, hlm 351).
  7. Pola-pola yang hampir mirip terjadi pada negara-negara Arab yang lain.
  8. Pembentukan Negara Kuwait tidak lepas dari pernjanjian Mubarak al-Sabah dengan Inggris pada tahun 1899. Dalam perjanjian itu ditetapkan Kuwait sebagai negara yang merdeka di bawah lindungan Inggris. Negara-negara Arab lainnya juga menjadi rebutan pengaruh negara-negara Besar yang sangat mempengaruhi independensi penguasa negara-negara tersebut.
  9. Negara Mesir dibentuk setelah terjadinya kudeta militer terhadap Raja Farauk (yang dekat dengan Inggris) oleh Gamel Abdul Nasser (yang kemudian banyak dipengaruhi oleh AS).
  10. Tak jauh beda dengan Libya. Libya dibentuk oleh Itali sebagai daerah koloninya pada tahun 1943. Setelah itu Libya menjadi rebutan negara-negara Barat. Terakhir, Raja Idris yang dekat dengan AS dikudeta oleh Khadafi (yang menamatkan pendidikannya di Inggris).
  11. Pengkhianatan negara-negara Arab juga telah menjadi penyebab dirampasnya dengan mudah tanah-tanah Palestina maupun negeri Arab lainnya oleh Israel tanpa ada perlawanan yang berarti. Direkayasa pula berbagai perang dengan Israel dengan berbagai tujuan antara lain untuk menunjukkan kehiraun rezim Arab tersebut terhadap Palestina. Padahal, kenyataan yang sebenarnya adalah pengkhianatan mereka terhadap Islam dan kaum Muslim. Sebenarnya tidak pernah terjadi perang yang habis-habisan. Empat perang yang pernah terjadi—1948, 1956, 1967, 1975—semuanya berakhir cepat dan dihentikan dengan intervensi Internasional. Wilayah kaum Muslim pun diserahkan kepada Israel dengan alasan kalah perang. Dalam perang tahun 1967, Raja Husein dari Yordania menyerahkan Tepi Barat Yordan kepada Israel tanpa berperang; Gamel Abdul Nasser menyerahkan Gurun Sinai dan Jalur Gaza; Hafedz Assad dari Suriah menyerahkan Dataran Tinggi Golan. Dari kekalahan perang yang direkayasa ini pun dibuat mitos bahwa Israel tidak akan pernah terkalahkan. Hal ini kemudian dijadikan legalisasi rezim-rezim Arab untuk tidak berperang terhadap Israel. Oleh sebab itu, seakan-akan perdamaian dengan Israel adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak. Padahal nyata-nyata tujuan dari berbagai perdamaian itu justru untuk mengokohkan keberadaan Negara Israel.

Menghapus entitas Israel

Kebijakan yang dikenal dengan two state solution itu menghendaki adanya dua negara di bumi Palestina, negara Palestina dan negara Yahudi Israel. Ini yang harus kita tolak, karena hal ini berarti pengakuaan terhadap penjajahan Yahudi. Apalagi kemudian negara Palestina yang dimaksud tetap dalam kontrol penjajah Yahudi dengan pembatasan-pembatasan yang diatur oleh mereka.

Maka persoalan Palestina akan selesai kalau penjajah Yahudi dilenyapkan dari bumi Palestina. Hal itu tidak akan bisa ditempuh lewat jalan diplomasi ala Barat atau lewat PBB. Karena solusi yang mereka tawarkan tetap dalam kerangka mempertahankan keberadaan penjajah Yahudi.

Solusi hakiki dan tuntas untuk masalah Palestina, al-Quds, dan al-Aqsha tidak akan terjadi melalui solusi dua negara. Israel telah merampas dan menduduki Bumi Palestina, menodai kesucian al-Quds, menodai al-Aqsha di antaranya dengan terus menggali terowongan di bawah dan dekat al-Aqsha, merampas tanah warga Palestina dan mengusir mereka. Bahkan Israel telah menyerang secara brutal dan membunuhi warga Palestina termasuk anak-anak, wanita, dan para orang tua. Solusi dua negara sama artinya memberikan pengakuan legal kepada zionis Israel; sama dengan mengakui pendudukan, kebrutalan, kekejian, dan penjajahan Israel atas Palestina dan warganya.

Keterlibatan Indonesia dalam proses perdamaian yang disponsori PBB, Amerika Serikat, atau negara-negara Eropa, tidak akan menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Pasalnya, segala bentuk proses perdamaian ala Barat, tetap dalam kerangka mempertahankan penjajah Yahudi. Padahal penjajah ini lah yang menjadi persoalannya. Proses perdamaian hanyalah membuang-buang waktu yang memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.

Kegagalan masyarakat internasional, konvensi-konvensi dan lembaga-lembaga internasionalnya, untuk melindungi umat Islam Palestina, telah menjadi jelas. Bahkan hal yang sebaliknya telah terjadi . Merekalah yang justru menyetujui penindasan ini. Merekapun mendukung kejahatan keji terhadap umat Islam yang menjadi korbannya.

Untuk melawan penjajahan yang didukung oleh PBB dan negara-negara Barat ini, tidak ada jalan lain kecuali jalan perang (jihad fi sabilillah). Karena itu yang dibutuhkan adalah pengiriman tentara-tentara regular negeri-negeri Islam termasuk Indonesia untuk berperang mengusir penjajah Yahudi . Semua ini hampir mustahil kecuali ditengah-tengah umat Islam ada Khilafah. Negara inilah yang akan menggerakkan tentara-tentara umat Islam untuk memerangi penjajah Yahudi termasuk para pendukungnya.

(*/arrahmah.com)

Buldoser "Israel" kembali menyerang lahan pertanian di Jalur Gaza

Posted: 07 Jun 2016 01:30 AM PDT

Buldoser "Israel" merusak lahan pertanian di Jalur Gaza. (Foto: Al Ray)

GAZA (Arrahmah.com) - Buldoser tentara pendudukan "Israel" dilaporkan memasuki wilayah Jalur Gaza, melalui perbatasan di sebelah timur pada Senin (6/6/2016).

Saksi mata menyatakan bahwa lima buldoser "Israel" tipe D9, memasuki sekitar 50 meter tanah Palestina, melewati gerbang Attaqa, sebelah timur Attufah, Gaza Timur, lansir IMEMC.

Kantor berita Palestina Al Ray mencatat bahwa kendaraan "Israel" sering menyerang dan meratakan lahan pertanian di timur Jalur Gaza.

Buldoser "Israel" berulang kali menyapu tanah Palestina yang dianggap melanggar perjanjian Kairo yang disepakati pada tahun 2014 yang mengakhiri agresi militer "Israel" pada musim panas lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)

PBB menghapus keputusan yang menyatakan koalisi pimpinan Arab Saudi masuk ke dalam daftar hitam

Posted: 07 Jun 2016 01:00 AM PDT

Juru bicara koalisi pimpinan Saudi. (Foto: Arab21)

YAMAN (Arrahmah.com) - PBB mengumumkan bahwa mereka akan menghapus keputusannya yang memasukkan koalisi pimpinan Arab Saudi ke dalam daftar hitam terkait dengan aksi militernya di Yaman. PBB menuduh koalisi pimpinan Arab Saudi telah menyebabkan kematian ratusan anak Yaman, lansir Arab21 (7/6/2016).

Mengenai laporan PBB atas tuduhannya terhadap koalisi Arab untuk bertanggung jawab terhadap 60 persen dari 785 anak yang tewas dan 1.168 terluka pada tahun lalu di Yaman, Riyadh menanggapinya dengan marah.

Duta besar Saudi untuk PBB, Abdullah Guru, mengecam laporan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan menyatakan bahwa laporan tersebut tidak akurat dan memintanya untuk memperbaikinya.

(maheera/arrahmah.com)

Di hari pertama Ramadhan, Houtsi menyerang kota Taiz

Posted: 07 Jun 2016 12:30 AM PDT

korban dari serangan Houtsi (Foto: Arab21)

TAIZ (Arrahmah.com) - Di hari pertama Ramadhan (6/6/2016), Houtsi dan unit tentara yang mendukung mantan diktator Yaman, Ali Abdullah Saleh melakukan pembantaian terhadap warga sipil di kota Taiz, Yaman selatan, lansir Arab21.

Juru bicara militer nasional Taiz, kolonel Mansour Al-Hassani menyatakan bahwa di hari pertama Ramadhan Houtsi dan sekutunya melakukan kejahatan yang mengerikan, menyerang dengan sebuah roket granat sehingga menewaskan sedikitnya 11 orang dan beberapa lainnya luka-luka, sebagian besar korban adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Serangan ini merupakan pembantaian baru setelah Houtsi melakukan pemboman artileri yang menargetkan pasar populer kota Taiz dua hari yang lalu yang menewaskan 10 warga sipil dan 60 orang lainnya luka-luka.

(maheera/arrahmah.com)