Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Operasi darat Rusia di Suriah sedang dalam pembicaraan

Posted: 02 Jun 2016 04:30 PM PDT

Pasukan darat Rusia. (Foto: Reuters)

MOSKOW (Arrahmah.com) - Sudah lebih dari delapan bulan sejak Rusia campur tangan dalam perang Suriah, dan saat itu Putin mengatakan tidak ada rencana untuk berpartisipasi dalam operasi darat, namun ia hanya mengatakan "untuk saat ini".

Presiden Rusia dilaporkan sedang berdiskusi dengan para komandan militer untuk kemungkinan penyebaran pasukan darat di medan tempur, lansir Al Jazeera pada Jum'at (3/6/2016).

"Ini sedang dibahas, ada rencana untuk hal itu," ujar Andrei Fyodorov, mantan wakil menteri untuk urusan luar negeri mengatakan kepada Al Jazeera.

Bala bantuan bisa pasukan khusus atau tentara atau relawan yang bersedia untuk bertempur bersama tentara rezim Nushairiyah dan sekutunya.

"Ini adalah isu yang sensitif bagi militer kami. Ada keraguan serius bahwa setiap partisipasi oleh Rusia di darat akan menguntungkan atau mempersulit proses negosiasi dan menyebabkan perbedaan pendapat lebih lanjut dengan AS," klaim Fyodorov.

Namun terdapat orang-orang di lingkaran politik Rusia yang yakin penyebaran tersebut sangat "diperlukan". Ada suara-suara dalam pemerintahan dan militer Rusia yang mendorong untuk operasi darat.

Senjata Rusia terbukti mencegah runtuhnya rezim Asad tahun lalu. Dan hingga saat ini Damaskus masih terus berjuang untuk mendapatkan kembali kontrol wilayah yang hilang.

Kremlin mengklaim bahwa mereka menginginkan keseimbangan dalam mendukung sekutunya, hingga memungkinkan sekutunya untuk mendapatkan keuntungan di meja perundingan.

Tapi garis pertempuran tidak berubah dan pembicaraan damai tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada pihak yang bersedia berkompromi atau cukup kuat untuk memaksakan penyelesaian.

"Dari sudut pandang Rusia, Asad harus mengontrol 70 persen wilayah Suriah, dan dengan cara itu Anda dapat mengadakan pemilihan dan itu akan menguntungkan bagi Asad. Itulah sebabnya isu operasi darat menjadi lebih aktual," lanjut Fyodorov.

Intervensi Rusia di Suriah sangatlah mahal, miliaran dollar telah dihabiskan dan negara tersebut saat ini sedang menderita krisis ekonomi. Kremlin mengklaim tidak pernah ingin terlibat dalam perang permanen, namun saat ini mereka sulit untuk keluar dari konflik yang telah menariknya sangat dalam. (haninmazaya/arrahmah.com)

Penduduk Idlib meminta Jaisyul Fath untuk melindungi harta mereka

Posted: 02 Jun 2016 04:00 PM PDT

Serangan udara sengit merubah Idlib menjadi puing-puing. (Foto: Zaman Alwasl)

IDLIB (Arrahmah.com) - Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath yang mengontrol utara kota Idlib mendapat tuntutan dari warga dan aktivis di tengah kekacauan keamanan yang menyebar di sana.

Idlib telah menyaksikan serangkaian pembunuhan dan aksi penjarahan. Banyak komandan pejuang yang gugur saat sejumlah kendaraan sarat bahan peledak mengguncang lingkungan sipil.

Warga meminta aliansi Mujahidin untuk mengambil lebih banyak prosedur dan mengamankan kehidupan mereka serta melindungi properti mereka saat ribuan orang melarikan diri dari lokasi pertempuran karena serangan udara sengit yang dilancarkan oleh jet tempur rezim Nushairiyah dan Rusia, lansir Zaman Alwasl pada Jum'at (3/6/2016).

Jaisyul Fath menangkap enam orang pada Rabu (1/6) yang diduga telah melakukan serangan bom mobil di Masjid Shu'aib yang membunuh sedikitnya lima orang.

Pada Kamis (2/6), seorang penyerang tak dikenal, menggunakan pistol berperedam, menembak mati enam pejuang Ahrar Syam dalam serangan di pos pemeriksaan mereka di kota Kafriya, provinsi Idlib. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pasukan penjajah menangkap 6 warga sipil Afghan dan menghancurkan kendaraan milik warga di Kandahar

Posted: 02 Jun 2016 09:42 AM PDT

Peta Kandahar

KANDAHAR (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah pimpinan AS bersama pasukan rezim menyerbu daerah Hasanzo di distrik Shahwalikot, provinsi Kandahar, Afghanistan, pada Selasa (31/5/2016), menurut laporan yang dipublikasikan Al Emarah News pada Rabu (1/6).

Laporan mengatakan bahwa pukul sekitar 22:00 waktu setempat pasukan penjajah yang didukung pasukan rezim menculik 6 warga desa sipil Afghanistan dalam operasi tersebut. Selain itu mereka juga membakar 5 kendaraan dan 6 sepeda motor milik warga. (siraaj/arrahmah.com)

Perancis akan bangun kamp pengungsi pertama

Posted: 02 Jun 2016 06:20 AM PDT

Children wait in line for food at the Idomeni border crossing on the Greek - FYR of Macedonia border.  With more than 24,000 refugees stranded in Greece and resources stretched thin, long queues that can stretch for hundreds of meters in order to get a sandwich, are a daily occurrence at the Idomeni border station.  Those who are most affected by this are young children who according to UNHCR account for 36% of the refugees arriving to Europe in 2016. Many of them are unaccompanied or have been separated from their parents. ; More than 24,000 refugees are trapped in Greece as the Western Balkan route to Northern Europe mostly shuts down. The FYR of Macedonia border crossing is now only open to a few hundred Syrians and Iraqis per day, creating a backlog at the unofficial border crossing of Idomeni as well as the port of Piraeus in Athens. Only those with passports or official ID cards may cross. Afghans are barred completely. It's the latest in a series of restrictions imposed by Austria and a group of Western Balkan countries over the past few months aimed at stemming the migrant flows toward Germany, the destination of choice for most people.  Text: Tania Karas/UNHCR

PARIS (Arrahmah.com) - Pihak berwenang di ibukota Perancis menetapkan untuk menyetujui pembangunan kamp pengungsi pertama, ungkap Walikota Paris Anne Hidalgo pada Selasa (31/5/2016).

"Saat ini, Eropa tidak menghadapi krisis kemanusiaan pengungsi. Demikian juga negara kita sendiri," kata Hidalgo dalam konferensi pers di balai kota.

"Saya berharap bahwa pusat ini akan menjadi tempat yang ramah untuk mengevaluasi situasi orang-orang ini, dan juga sebuah situs yang memungkinkan tempat menginap bagi mereka yang membutuhkan," kata Hidalgo.

Paris dianggap sebagai tempat transit bagi ribuan imigran dan pengungsi yang mencoba untuk mencapai Calais, dari mana mereka mencoba untuk menyeberang ke U.K.

(banan/arrahmah.com)

Wawancara dan kesaksian Mujahid mantan anggota ISIS

Posted: 02 Jun 2016 04:00 AM PDT

wawancara-cover

(Arrahmah.com) - "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, adalah salah satu kelompok yang dulu pernah disambut gembira oleh banyak orang di dunia Muslim. Jajaran kelompok mereka dibentuk oleh kawanan pejuang asing yang bergabung dengan yang mereka yakini sebagai kelompok yang mendirikan sebuah Negara Islam.

Namun seiring waktu berlalu, menjadi bertambah jelas bahwa fondasi kelompok tersebut tidaklah dibangun di atas prinsip-prinsip Islam.

Jurnalis senior asal Amerika, Bilal Abdul Kareem, dan timnya mendiskusikan persoalan ini dengan seorang mujahid Eropa mantan pejuang ISIS yang pernah tinggal dan hidup di Raqqah yang diklaim sebagai ibukota oleh ISIS.

Dalam video sebuah berdurasi 35 menit, Mujahid Muhajir yang dikenal sebagai Abu Muhammad ini menyampaikan sejumlah fakta dan kesaksian berdasarkan pengalaman yang pernah dilihat dan dialaminya sendiri selama bergabung bersama ISIS.

Ia memaparkan bagaimana ia bisa tertarik dengan video-video propaganda ISIS dan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan ISIS hingga akhirnya ia bisa melihat dan membuktikan sendiri hakikat ISIS yang sebenarnya.

Berikut terjemahan video wawancara yang dilakukan Bilal Abdul Kareem dengan Abu Muhammad dalam program Face The Truth tersebut, yang dipublikasikan Anshar Al-Islam pada Sabtu (28/5/2016).

(banan/arrahmah.com)

Bantuan medis tiba di wilayah terkepung Daraya

Posted: 02 Jun 2016 03:00 AM PDT

Konvoi bantuan medis tiba di Daraya, Suriah, pertama kali sejak 2012. (Foto: Twitter / @ICRC_sy)

DARAYA (Arrahmah.com) - Konvoi bantuan akhirnya tiba di wilayah terkepung Daraya, Suriah pada Rabu (1/6/2016). Bantuan tersebut merupakan pertama kalinya sejak tahun 2012.

Konvoi ke Daraya meliputi sejumlah pasokan medis, vaksin, dan bahan nutrisi, seperti susu bayi. Namun, konvoi bantuan tersebut tidak membawa makanan.

"Sumber mengatakan pada saya rezim Suriah tidak mengizinkan semua perangkat medis, mereka sama sekali tidak mengizinkan alat operasi masuk ke Daraya," James Bays, kontributor diplomatik Al Jazeera, mengungkapkan.

Daraya merupakan salah satu dari 19 area terkepung yang menjadi sasaran perebutan wilayah. Daraya terletak di barat Ghouta, di luar ibu kota Damaskus. Sejak tahun 2012, wilayah ini berada dalam kepungan ketat rezim Nushairiyah. Tidak ada akses ke layanan-layanan penting seperti air bersih dan listrik.

Sebelumnya populasi Daraya mencapai 80.000 orang. Kini jumlahnya hanya sekitar 8.000 orang. Penduduk kekurangan bahan makanan karena minimnya hasil swadaya lokal. Pada 12 Mei lalu, lima truk konvoi bantuan ditolak rezim Nushairiyah.(fath/arrahmah.com)

Di Uni Eropa, karyawati yang memakai kerudung bisa dipecat

Posted: 02 Jun 2016 02:30 AM PDT

Studi terbaru telah mengindikasikan bahwa Muslimah adalah kelompok yang sangat dirugikan oleh adanya kenaikan sentimen Islamophobia di seluruh Eropa, karena wanita lebih terlihat saat mengenakan kerudung yang merupakan bagian dari keyakinan agama mereka.

BRUSSEL (Arrahmah.com) - Uni Eropa telah memutuskan bahwa perusahaan bisa menolak mempekerjakan Muslimah karena mengenakan kerudung.

Keputusan itu menyatakan bahwa kerudung bisa dilarang selama larangan itu diterapkan untuk semua simbol agama atau politik yang tampak, dan menyebutkan bahwa kebijakan seperti itu bisa dibenarkan untuk memastikan adanya netralitas di tempat kerja. Keputusan tersebut belum mengikat dan hakim masih memikirkan bentuk final yang akan diambil, lansir Al Bawaba, Rabu (1/6/2016).

Keputusan tersebut dalam menanggapi kasus Samira Achbita, seorang Muslimah di Belgia yang dipecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan keamanan, G4S, setelah memakai kerudung.

Keputusan itu dikritik oleh banyak komentator, yang mengatakan bahwa keputusan tersebut cenderung secara tidak proporsonal mempengaruhi para Muslimah. Studi terbaru telah mengindikasikan bahwa Muslimah adalah kelompok yang sangat dirugikan oleh adanya kenaikan sentimen Islamophobia di seluruh Eropa, karena wanita lebih terlihat saat mengenakan kerudung yang merupakan bagian dari keyakinan agama mereka.

(ameera/arrahmah.com)

Denmark akan hapus transgender dari daftar penyakit mental

Posted: 02 Jun 2016 02:00 AM PDT

Ilustrasi (Foto: USA Today)

KOPENHAGEN (Arrahmah.com) - Denmark berencana untuk menghapus transseksualisme atau transgender sebagai penyakit gangguan mental tahun depan, seorang anggota parlemen Denmark, menyatakan.

"Ini benar-benar tidak pantas untuk menyebutnya sebagai penyakit," kilah Wakil Ketua Komite Kesehatan Denmark Flemming Moeller Mortensen kepada AFP (1/6/2016).

Mortensen yang merupakan anggota di komite kesehatan parlemen Denmark juga mengatakan langkah ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO secara resmi belum menghapus transseksualisme dari daftar ganggung mental dan perilaku. Rencananya, WHO baru akan membahas usulan perubahan akhir tahun ini.

Denmark merupakan negara pertama di Eropa yang memungkinkan warganya untuk mengubah jenis kelamin mereka tanpa catatan medis pada tahun 2014 lalu. (fath/arrahmah.com)

Serangan udara rezim Suriah terus berlanjut di Idlib

Posted: 02 Jun 2016 01:21 AM PDT

Idlib (Foto: Orient Net).

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Pesawat tempur rezim Asad terus membombardir kota Idlib selama hari ketiga. Mereka meluncurkan banyak serangan udara hari ini, Kamis (2/6/2016), menewaskan seorang wanita dan melukai 8 warga sipil di Ariha, bagian utara Idlib, lansir Orient Net.

Koresponden Orient melaporkan bahwa jet rezim Asad menargetkan Khan Shihoun dan Tal di pedesaan bagian selatan Idlib dengan rudal. Kota-kota Bensh, Maaraa, masreen, Taftanaz dan di sekitar Fu'a juga menjadi target serangan.

Korban tewas akibat serangan udara rezim Asad lebih dari 50 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, lebih dari 250 orang lainnya terluka dalam serangan udara di berbagai wilayah di Idlib.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan Pembebasan Provinsi Idlib mengatakan, "kami mengumumkan bahwa provinsi Idlib adalah provinsi yang mengalami kehancuran setelah ditargetkan oleh lebih dari 40 serangan udara dalam waktu 12 jam, dan kami meminta masyarakat internasional untuk bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi hari ini dan apa yang terjadi setiap hari di kota ini."

Ia juga menambahkan bahwa Suriah utara sedang mengalami genosida di tangan rezim dan sekutunya.

"Rumah sakit dan daerah pemukiman menjadi sasaran serangan bom cluster dan bom-bom yang dilarang secara internasional," ungkapnya.

(ameera/arrahmah.com)

'Iblis Aleppo' mewabah di Timur Tengah

Posted: 01 Jun 2016 10:00 PM PDT

Penyakit 'Iblis Aleppo' ditularkan melaui gigitan lalat pasir. (Foto: DW)

SURIAH (Arrahmah.com) - Sebuah penyakit parasit tropis menghantui Timur Tengah. Penyakit kulit Leishmaniasis yang sudah ada di Suriah selama berabad-abad itu, kini berkembang menjadi epidemi dan tersebar di negara-negara lainnya.

Penyakit leishmaniasis tropis atau yang dikenal sebagai 'Iblis Aleppo' ini adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dalam aliran darah. Penularannya dari orang ke orang biasanya melalui gigitan lalat pasir, yang banyak ditemui di Timur Tengah. Penyakit ini dapat diidentifikasi melalui luka menganga di kulit, terasa menyakitkan dan meninggalkan bekas permanen.

Ada berbagai jenis penyakit ini. Cutaeous leishmaniasis yang banyak dijumpai di Suriah, meninggalkan luka menganga di kulit. Jenis mukokutan leishmaniasis menggerogoti membran hidung, mulut dan tenggorokan. Sedangkan Visceral leishmaniasis adalah tahapan yang paling parah dengan gejala: disertai demam, pembengkakan hati dan limpa. Jika tidak diobati, maka bisa berakibat fatal dan mematikan.

Diduga sudah ratusan ribu orang tergerogoti penyakit ini di Suriah. Meski tak sebanyak penderita di Suriah, penyakit ini juga dilaporkan terjadi di Libanon, Turki, Yordania, Libya dan Yaman. Situs WHO menyebutkan, selain di Suriah, leishmaniasis mukokutan juga juga terjadi di Afghanistan, Brazil, Kolombia, Iran, Arab. Sementara visceral leishmaniasis: Bangladesh, Ethiopia, India, Sudan.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa yang ditularkan lewat gigitan sejenis lalat genus Lutzomyia & Phlebotomus. Parasit menginvansi sel imun dalam tubuh, menyebabkan luka terbuka yang menyakitkan dan sering menyebabkan kerusakan kulit secara permanen serta menyerang organ lain. Luka juga rentan terhadap infeksi sekunder dan penyebaran penyakit lebih lanjut.

Penyakit ini sudah berabad-abad lamanya ada di Suriah. Namun, di tengah kerusakan sosial akibat konflik, penyebaran penyakit makin meningkat. Kemiskinan, kurangnya fasilitas kesehatan dan gizi, serta kurangnya akses terhadap air bersih, telah memperburuk situasi.

Kini penyakit itupun menyebar ke luar Suriah. Di kamp-kamp pengungsi, orang-orang terpaksa hidup berdesakan. Akibatnya, risiko penyebaran sulit dihindari. Belum lagi fasilitas perawatan medis yang dapat memberikan darurat atau perawatan dasar kerap tak memadai. Penyakit ini juga menimpa pengungsi-pengungsi dari negara-negara Timur Tengah lainnya yang juga dililit konflik.

Para ilmuwan mengatakan, intervensi dini adalah kuncinya. Organisasi kesehatan internasional dan pemerintah harus melakukan upaya gabungan dalam memberikan pengobatan, lansir DW (1/6/2016).

-

-

-

-

penyakit iblis aleppo

-

-

-

(fath/arrahmah.com)