Arrahmah.Com |
- Lagi, seorang Muslimah Palestina ditembak mati setelah dituduh mencoba menusuk polisi "Israel"
- Tujuh pengungsi di kota Tartus dibunuh oleh milisi Syiah Shabiha
- Di Myanmar: Muslim tidak boleh tinggal, Muslim tidak boleh menyewa rumah, dan tidak boleh menikah dengan Muslim
- Provinsi Saladin Irak diguncang bom, 17 tewas
- Ledakan bom mobil tewaskan 46 calon tentara Yaman di Aden
- 12 distrik Fallujah jatuh ke tangan pasukan Irak
- Serangkaian ledakan hantam 2 kota benteng rezim Bashar Asad, 101 tewas
- Para biksu kembali gelar pawai di Myanmar untuk memprotes 'Rohingya'
- Menjaga akal tetap sehat
- Tunisia dan Qatar menandatangani 11 perjanjian proyek ekonomi
Lagi, seorang Muslimah Palestina ditembak mati setelah dituduh mencoba menusuk polisi "Israel" Posted: 23 May 2016 04:30 PM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Seorang Muslimah Palestina yang diklaim mencoba menusuk seorang polisi perbatasan "Israel" di pos pemeriksaan utara Yerusalem, ditembak mati pada Senin (23/5/2016). Tidak ada korban luka yang dilaporkan di antara polisi "Israel" dalam insiden di pos pemeriksaan Biddu. "Polisi 'Israel' menembak ke udara sebelum menembaknya ketika dia terus bergerak menuju mereka 'dengan pisau'," klaim pejabat polisi Zionis "Israel" seperti dilansir AFP. Gelombang kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki meningkat tajam sejak Oktober tahun lalu. Puluhan warga Palestina ditembak mati oleh tentara pendudukan "Israel" dengan dalih mereka mencoba menyerang tentara dan polisi Zionis atau pemukim ilegal ekstrimis Yahudi. Dalam banyak kasus, akhirnya tuduhan oleh "Israel" hanyalah alasan semata, karena bukti-bukti dan rekaman CCTV menunjukkan bahwa warga Palestina tidak bersalah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tujuh pengungsi di kota Tartus dibunuh oleh milisi Syiah Shabiha Posted: 23 May 2016 04:00 PM PDT TARTUS (Arrahmah.com) - Sedikitnya tujuh pengungsi Suriah di kota Tartus telah dibunuh pada Senin (23/5/2016) dalam sebuah serangan brutal oleh milisi Alawiyah setelah ledakan bom yang menewaskan lebih dari 100 orang di kota yang menjadi benteng rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad, Tartus dan Jableh. Milisi Syiah Shabiha menyerang rumah keluarga pengungsi di kamp pengungsi Al-Karnak, Al-Kornaish dan jalan al-Thawra dengan pisau dan senjata api. Tujuh orang ditikam dan ditembak mati, ujar laporan kantor berita lokal seperti dilansir Zaman Alwasl. Anggota Shabiha juga telah membakar rumah-rumah pengungsi. Aksi oleh milisi Syiah Shabiha mendorong puluhan keluarga pengungsi di Tartus dan Jableh melarikan diri ke kota Tal Kalah, dekat perbatasan Libanon. Sekitar 20.000 orang dari Homs, tinggal di Tartus sejak revolusi pecah pada Maret 2011. ISIS mengklaim dalam sebuah pernyataan yang diposting online oleh kantor berita kelompok Amaq, mengatakan para pejuangnya telah menargetkan pertemuan Alawi di Tartus dan Jableh. Kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan lebih dari 120 orang tewas dalam serangkaian ledakan di dua kota tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Posted: 23 May 2016 08:23 AM PDT YANGON (Arrahmah.com) - Di gerbang masuk ke desa Thaungtan ada plang baru berwarna kuning cerah yang bertuliskan, "Tidak ada Muslim yang diizinkan untuk menginap. Tidak ada Muslim yang diperbolehkan untuk menyewa rumah. Tidak ada pernikahan dengan Muslim sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (23/5/2016). Plang tersebut didirikan pada akhir Maret oleh penduduk penganut Budha dari desa di wilayah Delta Irrawaddy yang subur, di Myanmar, yang telah menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan bahwa mereka ingin hidup secara terpisah. Sejak itu beberapa desa yang lain di seluruh negeri mengikuti langkah tersebut,. Kecil tapi kejam dan picik, wilayah yang hanya dihuni umat Budha ini berperan sebagai mikrokosmos dari berkobarnya ketegangan agama di Myanmar. Setelah beberapa dekade pemerintahan militer, Myanmar telah memasuki era baru. Sebagai penasehat negara, Aung San Suu Kyi yang bertanggung jawab, meskipun lembaga-lembaga kunci tetap berada di bawah kendali militer. Dalam beberapa pekan terakhir, aksi unjuk rasa kelompok nasonalis Myanmar semakin meningkat. Puluhan orang berunjuk rasa di luar kedutaan besar AS di Yangon bulan lalu menuntut diplomat agar berhenti menggunakan kata Rohingya untuk menggambarkan jutaan Muslim yang terperangkap di kamp-kamp pengungsian internal dan di desa-desa di Myanmar barat. Nasionalis bersikeras bahwa kelompok etnis tersebut adalah imigran ilegal dari Bangladesh. Suu Kyi dikabarkan telah menginstruksikan kepada duta besar AS yang baru untuk tidak menggunakan istilah Rohingya. (ameera/arrahmah.com) |
Provinsi Saladin Irak diguncang bom, 17 tewas Posted: 23 May 2016 07:10 AM PDT IRAK (Arrahmah.com) - Sebanyak 17 orang tewas pada Sabtu (21/5/2016) dalam ledakan bom di sebuah pasar umum di provinsi Saladin utara Irak dan empat pengeboman terpisah di ibukota Baghdad, menurut sumber polisi setempat, sebagaimana dilansir WB. Muhannad Al-Samarrai, seorang kolonel polisi di Saladin, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dalam pengeboman pasar - yang terjadi di distrik Dujail Saladin sekitar 120 kilometer selatan ibukota provinsi Tikrit - sebanyak 10 orang tewas dan 21 luka-luka. Dujail adalah sebuah distrik mayoritas Syiah, di mana mantan Presiden Irak Saddam Hussein selamat dari upaya pembunuhan pada tahun 1980-an. Di Baghdad, sementara itu, Polisi Brigadir Jenderal Nazim Al-Zamili mengatakan tujuh orang tewas pada hari yang sama ketika empat alat peledak meledak di berbagai bagian ibukota. Dia mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa 22 orang juga cedera oleh bom, yang terjadi di Baghdad Al-Wihda, Al-Madain, Al-Nahraon dan lingkungan Al-Tarmiya. Al-Zamili mengatakan bahwa pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di ibukota setelah menerima laporan intelijen tentang rencana kelompok teroris IS untuk melaksanakan sejumlah "serangan bunuh diri" di daerah itu. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas empat pengeboman di Baghdad dan pengeboman pasar di Saladin. Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, pemerintah Irak mengumumkan pada Kamis lalu bahwa mereka telah menangkap beberapa anggota "sel teroris" yang bertanggung jawab atas serangan mematikan baru dengan sasaran sipil dan militer di Baghdad. (banan/arrahmah.com) |
Ledakan bom mobil tewaskan 46 calon tentara Yaman di Aden Posted: 23 May 2016 07:00 AM PDT YAMAN (Arrahmah.com) - Seorang "pengebom bunuh diri" menyerang sejumlah pemuda yang tengah antri untuk mendaftar menjadi tentara Yaman di kota pelabuhan selatan Aden, Senin (23/5/2016), menewaskan sedikitnya 46, kata seorang pejabat militer setempat sebagaimana dilansir WB. Pengebom itu meledakkan sabuk peledak setelah bergabung dalam antrian di pusat perekrutan dekat pangkalan Badr di distrik Khormaksar, yang dikenal sebagai basis pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi. Sebuah ledakan kedua meledak di pangkalan setelahnya, kata pejabat itu, namun tidak bisa menjelaskan mengenai korban dari ledakan itu. Al-Qaeda dan IS telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pasukan pemerintah yang menunggangi pemberontak Syiah Houtsi pada bulan Juli dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin Saudi. Selama dua bulan terakhir, pemerintah Yaman dan pasukan koalisi telah menduduki kembali Aden, serta ibukota provinsi Hadramawt Mukalla, yang telah mereka kendalikan selama satu tahun. (banan/arrahmah.com) |
12 distrik Fallujah jatuh ke tangan pasukan Irak Posted: 23 May 2016 06:46 AM PDT IRAK (Arrahmah.com) - Pasukan Irak telah merebut 12 distrik Fallujah hanya beberapa jam setelah peluncuran kampanye militer yang bertujuan untuk merebut kembali kota itu dari kelompok Islamic State (IS), menurut sumber keamanan setempat, sebagaimana dilansir WB. Fallujah telah dikenal sebagai kubu utama IS di provinsi Anbar, Irak barat. Petugas polisi federal Raed Jawdat mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (23/5/2016) bahwa pasukan gabungan - termasuk pasukan tentara, unit kontra-terorisme, milisi pro-pemerintah dan pejuang suku - diantaranya telah menduduki distrik Subaihat, Al-Shihabi, Al-Lifiyya, Al-Karma, Al-Boaudh, Jamilah, Al-Bouhadid, Al-Nasser dan Al-Sajr. Jawdat menambahkan bahwa sekitar 40 militan IS tewas sejauh ini dalam operasi yang sedang berlangsung untuk "merebut kembali Fallujah". Pada Ahad malam, Perdana Menteri Haidar Al-Abadi mengumumkan peluncuran kampanye militer tersebut. "Operasi untuk membebaskan Fallujah telah diluncurkan dengan partisipasi pasukan militer Irak, unit kontra-terorisme, polisi federal, milisi [Syiah] Hashd As-Shaabi dan pejuang suku," kata Al-Abadi. Terletak di sepanjang Sungai Efrat sekitar 50 kilometer sebelah barat ibukota Baghdad, Fallujah - yang jatuh ke tangan IS pada awal 2014 - merupakan rumah bagi sekitar 90.000 orang. (banan/arrahmah.com) |
Serangkaian ledakan hantam 2 kota benteng rezim Bashar Asad, 101 tewas Posted: 23 May 2016 06:33 AM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Serangkaian pengeboman menghantam dua kota yang menjadi benteng rezim Nushairiyah Suriah pada hari Senin (23/5/2016), meninggalkan 72 orang tewas atau terluka, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). Lima puluh tiga orang tewas dalam tiga serangan bom - sedikitnya dua diantaranya merupakan "serangan bunuh diri" - di kota pesisir Mediterania Tartus, ungkap SOHR. Sebanyak 48 lainnya tewas dalam empat serangan bom, tiga diantaranya merupakan "ledakan bunuh diri", di Jableh lebih jauh ke utara, tambah SOHR. Abdel Rahman mengatakan serangan besar pada dua kota itu "belum pernah terjadi sebelumnya", lansir WB. Media setempat mengatakan "tiga ledakan teroris" menghantam stasiun bus di Tartus dan fasilitas lainnya di Jableh termasuk rumah sakit yang ditargetkan. Rekaman siaran televisi menunjukkan keadaan stasiun bus yang rusak di Tartus, di mana terlihat sebuah mini-bus yang telah hangus terbakar, sementara yang lainnya terlihat masih terbakar. Kedua kota yang ditargetkan merupakan benteng rezim Bashar Asad - yang keluarganya berasal dari desa Qardaha, hanya 25 kilometer (15 mil) di timur Jableh. Selama ini kedua kota itu relatif "aman" terisolasi dari perang yang berkecamuk di Suriah, yang telah menewaskan sedikitnya 270.000 orang sejak Maret 2011. (banan/arrahmah.com) |
Para biksu kembali gelar pawai di Myanmar untuk memprotes 'Rohingya' Posted: 23 May 2016 02:40 AM PDT YANGON (Arrahmah.com) - Protes menuntut pemerintah melarang kata "Rohingya" berlangsung di Myanmar pada Ahad (22/5/2016), dimana kelompok nasionalis menggelar pawai di ibukota Yangon serta di Taung Gyi di Negara Bagian Shan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency. Demonstrasi itu dimaksudkan untuk menekan Presiden Htin Kyaw dan menteri luar negeri Aung San Suu Kyi agar mengecam kedutaan Amerika Serikat di Myanmar atas penggunaan kata 'Rohingya' yang menggambarkan minoritas Muslim yang tanpa kewarganegaaran dan teraniaya. Nasionalis garis keras menolak untuk mengakui istilah 'Rohingnya', dan lebih suka menyebut kelompok etnis tersebut sebagai "Bengali", yang memberi kesan bahwa mereka adalah imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh. Di Taung Gyi, ibukota Shan bagian timur, pawai diselenggarakan oleh Jaringan Keamanan Nasional yang berbasis di Taung Gyi, dan Jaringan Nasional Myanmar yang berbasis di Yangon. Ada sekitar 100 pengunjuk rasa turun ke jalan dengan spanduk bertuliskan "Tidak Ada Rohingya". "Kami menyerukan kepada kelompok nasionalis di kota-kota lain dan kota-kota di seluruh negeri untuk memprotes penggunaan kata itu," kata Win Ko Ko Latt, pendiri Jaringan Nasional Myanmar, kepada Anadolu Agency melalui telepon dari Taung Gyi, ibukota Negara Bagian Shan, sekitar 644 kilometer (400 mil) timur laut Yangon. "Kami ingin memberitahukan kepada kedutaan AS dan organisasi internasional lain bahwa orang Myanmar tidak akan mengakui kata itu. Saya ingin pemerintah kita mengumumkan bahwa negara ini tidak pernah memiliki kelompok etnis 'Rohingya' dan tidak akan pernah mengakuinya." Kedutaan besar AS menggunakan istilah 'Rohingya' dalam sebuah pernyataan baru-baru ini untuk menggambarkan keprihatinan tentang situasi di wilayah barat negara bagian Rakhine, di mana kekerasan komunal antara etnis Buddha dan Muslim sejak 2012 telah menyebabkan puluhan orang meninggal, sekitar 100.000 orang mengungsi di kamp-kamp dan lebih dari 2.500 rumah dibakar - yang sebagian besar adalah milik orang Rohingya. Akibat tekanan dari kelompok nasionalis, kementerian luar negeri Suu Kyi meminta kedutaan itu untuk menghentikan penggunaan kata 'Rohingya'. Duta AS untuk Myanmar, Scot Marciel, mengatakan pekan lalu bahwa dia mendukung penggunaan istilah "Rohingya". (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 23 May 2016 02:03 AM PDT (Arrahmah.com) - Akal berfungsi untuk memahami informasi, mengolah informasi dan fakta yang ada di depan nya. Hingga terbentuk pemahaman atas apa yang dijumpai seseorang. Peran nya penting karena akal yang sehat akan melahirkan keputusan yang tepat. Akal yang tidak sehat akan melahirkan keputusan yang keliru, bahkan sikap yang keliru. Terpaparnya remaja sekarang dengan maraknya tontonan yang mengumbar aurat, sinetron yang penuh dengan kisah percintaan, minuman yang memabukan, pergaulan bebas adalah biang dari tidak sehatnya akal generasi muda. Karena banyak penelitian yang menyampaikan bahwa, semakin seseorang sering melihat aurat perempuan terbuka dan ia tidak bisa memegangnya maka akan merusak sel sel dalam otak. Manusia, utamanya anak anak adalah peniru ulung di dunia. Berulang ulang nya tayangan yang mengajarkan pacaran, gaya hidup hura hura, tayangan reka ulang pemerkosaan dan pembunuhan akan secara tidak langsung memberikan informasi ke dalam otaknya, bila informasi ini tidak ada penjelasan lanjutan akan menghasilkan pemikiran yang keliru, sampai kepada sikap yang keliru yakni meniru dengan membabi buta. Peran orang tua sebagai lingkup kecil berpengaruh untuk memberikan pemahaman akan setiap tayangan. Peran masyarakat untuk peduli dengan anak anak, remaja adalah langkah kedua untuk menjaga kesehatan akal. Masyarakat aktif membuat beragam kegiatan positif di lingkungan, REMAS (remaja masjid-red) di masjid mulai diaktifkan, lomba hafalan Al Quran digelar. Penjagaan ketiga adalah oleh pemerintah yang menutup akses tayangan yang merusak akal tadi, menutup pabrik miras, pemberantasan narkoba, dan seterusnya,semua bisa dilakukan dari pusat. Kemudian pemerintah mendukung penerapan aturan yang berasal dari yang membuat akal yakni aturan Allah Subhanahu wa Ta'ala. #akalsehattubuhkuat# Husna, pemerhati remaja, Gresik. Endah.husna15@gmail.com (*/arrahmah.com) |
Tunisia dan Qatar menandatangani 11 perjanjian proyek ekonomi Posted: 23 May 2016 01:00 AM PDT TUNISIA (Arrahmah.com) - Moez Sinai, jubir kepresidenan republik Tunisia menyatakan bahwa setelah kunjungan presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi ke negara Qatar atas undangan resmi dari Amir Qatar, Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani pada 18 dan 19 mei lalu, Tunisia akan membuat kemitraan dengan Qatar dalam proyek ekonomi, lansir Arab21 (22/5/2016). Dalam proyek ekonomi tersebut dilakukan penandatanganan atas 11 perjanjian yang disepakati di bidang pertanian, industri dan pariwisata. Dalam kesepakatan tersebut Tunisia ditawarkan kerjasama pada sektor minyak zaitun, di bidang pariwisata melalui pelaksanaan proyek pariwisata kelas dunia, sedang di bidang industri menawarkan investor Qatar untuk instalasi otomotif dan infrastruktur untuk jalan mobil dan kereta api. Reza Chalghoum, penasihat presiden republik Tunisia menekankan bahwa kedua belah pihak negara mengagendakan konferensi ekonomi di Tunis pada November mendatang, dengan harapan terbangunnya kemitraan yang baik khususnya dalam bidang ekonomi. (maheera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |