Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Loyalis rezim Asad melakukan penjarahan selama ofensif di Aleppo

Posted: 01 May 2016 04:30 PM PDT

Salah satu pabrik di Aleppo. (Foto: Zaman Alwasl)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Sementara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan Rusia terus menggempur wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di kota Aleppo, yang telah membunuh ratusan warga sipil, kelompok preman pro-rezim, milisi Shabiha, melancarkan serangan dan melakukan perampokan di kota industri Aleppo.

Pendukung rezim seperti Muhammad Jamoul melakukan pembelaan dan tidak mengakui bahwa kampanye penjarahan dilindungi oleh rezim itu sendiri, namun ia mengklaim bahwa itu tanggung jawab seluruh penduduk desa, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (1/5/2016).

Dalam konteks ini, Jamoul mengklaim di akun Facebook-nya: "Demi Allah jika hal itu di tangan saya, saya bersumpah demi Allah kami memiliki desa-desa yang harus 'dibersihkan', kemungkinan seluruh desa menjadi penjahat dan jika seluruh desa kriminal, keberadaan mereka adalah becana. Haruskah kita tidak melakukan genosida," klaimnya.

Jamoul adalah menantu dari Dami Oubri, kepala pusat Pertahanan Nasional di Aleppo, ia dikenal dengan perilaku premanismenya untuk mendukung rezim dan ia mengabaikan peringatan dari teman-teman Facebook-nya terkait apa yang ditulisnya.

Menurut laman Jamoul yang menjadi sumber dari berita ini, penjarahan terjadi di kota industri, lebih dari 25 pusat converter listrik digerebek, selain gudang untuk memotong logam untuk dijual sebagai besi tua, pipa air, mesin pabrik dan lain-lain.

Muhammad Fares Al-Shelabi, kepala perindustrian Aleppo yang berada di bawah rezim, menempatkan tanggung jawab pencurian di kota industri pada apa yang ia sebut sebagai "pemerintah gagal" dan ia menegaskan bahwa: "Jika itu tugas saya, saya dengan senang hati akan membawa senjata dan pergi untuk menghadapi pencuti di kota industri". (haninmazaya/arrahmah.com)

25 gram coklat perhari mengurangi diabetes dan penyakit jantung

Posted: 01 May 2016 04:00 PM PDT

Manfaat coklat (Foto: Arab21)

INGGRIS (Arrahmah.com) - Sebuah penelitian di Inggris menyatakan bahwa mengonsumsi coklat merupakan setiap hari, dengan 25 gram saja bisa mengurangi resiko bagi orang yang diabetes dan penyakit jantung karena mengandung anti-oksidan yang mencegah kerusakan sel-sel pada tubuh, lansir Arab21 (30/4/2016).

Para peneliti di fakultas kedokteran universitas hip Inggris mengatakan bahwa coklat hitam mengandung kadar tinggi kaya anti-oksidan yang dapat mencegah kerusakan sel.

Para peneliti meneliti 1.153 orang berusia antara 18 sampai 69 tahun. 81,8% dari mereka mengonsumsi coklat dengan rata-rata 25 gram per hari. hasil penelitian menunjukan bahwa mengonsumsi coklat menurunkan daya tahan tubuh terhadap insulin juga mengecilkan resiko gangguan jantung melalui peningkatan kadar enzim hati.

Di sisi lain coklat mengandung kadar tinggi lemak dan gula. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan obesitas.

Studi sebelumnya telah mengungkapkan bahwa makan cokelat secara teratur selama kehamilan, tidak hanya membantu ibu saja , tetapi dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin juga, dan melindungi perempuan dari preeklamsia.

Asupan coklat hitam adalah solusi sempurna untuk menikmati kesehatan yang baik dan suasana hati yang senang, juga meningkatkan daya tahan tubuh dari beberapa serangan penyakit.

(maheera/arrahmah.com)

Jet-jet Turki mengebom posisi teroris PKK di Irak utara

Posted: 01 May 2016 06:00 AM PDT

Pesawat-pesawat tempur Turki hantam kamp-kamp PKK di Avasin-Basyan, Gare dan Zap, di Irak utara.

IRAK (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur Turki telah menghancurkan target PKK di Irak utara, Sabtu (30/4/2016), ungkap militer Turki sebagaimana dilansir WB.

Dalam sebuah pernyataan, militer Turki mengatakan empat jet F-16 dan 14 jet F-4 Turki melakukan serangan penggerebekan pada posisi PKK di Qandil, Hakkurk dan Avasin antara pukul 23.00 dan 01:40 waktu setempat.

Mereka menambahkan bahwa sepasang pesawat tempur F-4 juga melakukan dua serangan udara pada basis teroris PKK di daerah pedesaan Guneycam provinsi tenggara Sirnak.

Secara terpisah, militer Turki juga menegaskan bahwa salah satu tentaranya tewas dalam operasi anti-teror terhadap PKK di Turki tenggara pada hari Sabtu.

Menurut pernyataan Turki, operasi itu dilakukan di distrik Nusaybin provinsi Mardin, dekat perbatasan Suriah. Lokasi itu telah menjadi fokus dari operasi kontra-terorisme sejak 14 Maret.

Wilayah tenggara Turki telah menjadi tempat operasi anti-teror yang signifikan sejak akhir tahun 2015, di mana polisi dan tentara berusaha untuk membersihkan teroris PKK dari daerah perkotaan.

PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - melanjutkan serangan bersenjata 30 tahun terhadap negara Turki pada bulan Juli tahun lalu. Sejak itu lebih dari 400 anggota pasukan keamanan telah tewas dan lebih dari 3.700 teroris PKK tewas.

(banan/arrahmah.com)

Rezim Nushairiyah Suriah melanjutkan serangan udara di Aleppo, korban sipil terus berjatuhan

Posted: 01 May 2016 05:00 AM PDT

syriaplane-2892015

SURIAH (Arrahmah.com) - Sebelas orang terbunuh dan sedikitnya 35 lainnya luka-luka pada Jum'at (29/4/2016) akibat serangan udara rezim Nushairiyah di Aleppo, lansir WB.

Seorang pejabat Pertahanan Sipil Suriah, Ibrahim Abu Leith, dari kelompok cabang Aleppo, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa jet rezim meluncurkan sekitar 20 serangan udara di enam distrik yang dikuasai oposisi, termasuk Majra, Al-Fardos, Al-Masyhad dan Al-Sokkari.

Abu Ammar, seorang aktivis media lokal, mengatakan jet rezim juga menargetkan klinik di Majrda dan sebuah masjid di Al-Fardos.

Sejak 19 April, Rusia dan rezim Suriah telah meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil di daerah yang dikuasai oposisi di Aleppo, meninggalkan setidaknya 170 orang terbunuh dan lebih dari 200 luka-luka.

(banan/arrahmah.com)

Pesawat militer Sudan kecelakaan, lima awak tewas

Posted: 01 May 2016 04:00 AM PDT

south-sudan (1)

SUDAN (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat militer Sudan jatuh pada Sabtu (30/4/2016) di negara bagian North Kordofan, menewaskan kelima anggota awak di atas kapal, ungkap pernyataan militer Sudan sebagaimana di lansir WB.

Antonov 26 era-Soviet, yang biasanya digunakan dalam operasi terhadap "pemberontak", jatuh ketika mendarat di bandara El Obied, ibukota Utara Kordofan, kata pernyataan militer.

"Pesawat itu telah hancur dan kelima anggota awak gugur," ungkapnya. Tiga perwira militer dan dua tentara tengah berada di kapal tersebut saat itu.

(banan/arrahmah.com)

Fahira Idris: Setiap hari selalu ada yang meninggal karena miras

Posted: 01 May 2016 03:30 AM PDT

Wakil Ketua Komite III DPD yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (Genam) Fahira Idris.

YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Wakil Ketua Komite III DPD yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Miras (Genam) Fahira Idris sejak tahun 2012, Fahira Fahmi Idris, SE.MH, mengungkapkan bahwa setiap hari selalu ada yang meninggal karena miras. Dia juga menegaskan bahwa miras adalah mesin pembunuh nomor satu di Indonesia.

Hingga saat ini, Fahira Idris tetap konsisten melawan kemaksiatan masyarakat yang berupa miras. Pasalnya, peredaran miras bukan semakin berkurang setelah banyak jatuh korban akibat miras oplosan, akan tetapi justru semakin populer.

"Menurut saya miras ini adalah mesin pembunuh nomor satu di Indonesia, setiap hari itu pak, selalu ada yang meninggal karena miras, dulu musuh kita jelas dijajah Belanda, sekarang ini musuh kita aneh-aneh, bentuknya miras, narkoba, pornografi, sex bebas dan yang terakhir ini paling marak adalah LGBT". kata Fahira, sebagaimana dilansir oleh Panjimas, Ahad (1/5/2016).

Hal ini diungkapkannya di saat acara dialog bertema Ketahanan Anak Usia Dini Terhadap Fenomena LGBT di Masjid Jogokaryan Jalan Jogokaryan no. 36, Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (30/4) malam.

Fahira memiliki program edukasi terhadap bahayanya miras, pada tingkat SD, SMP, SMA dan Mahasiswa, karena dirinya juga merupakan aktivis Perempuan dan Anak.

"Gongnya itu tahun 2015, saat saya berhasil mempengaruhi mantan menteri perdagangan bapak Rahmat Gobel, Ya, dulu saya benjuang supaya miras itu tidak dijual di minimarket. Alhamdulillah berhasil, tetapi sayangnya menterinya dicopot, saya sampai merasa bersalah juga. Astaqfirullah hal adzim, ini gara-gara saya atau gimana ya," ungkap Fahira kepada Panjimas.

Fahira berharap peredaran miras dapat ditekan bahkan targetnya berhenti. Untuk itu, dia masih mengodok rancangan undang-undang pelarangan minuman beralkohol ditingkat pusat.

"Kami di pusat kebetulan sedang digodok rancangan undang-undang pelarangan minuman beralkohol, Saya berharap sekali di Jogja punya aturan yang jelas. Karena terlihat sekali di Indonesia ini hampir 50 orang meninggal setiap harinya," tutur Fahira.

Meski miras berhasil dilarang dijual di minimarket, namun di hypermarket dan di hotel-hotel miras masih bisa didapatkan. Menurut Fahira, hal ini tergantung dari kebijakan pemerintah itu sendiri.

"Kemarin di Permendak 06 tahun 2015, pemerintah baru melarang miras di minimarket. Namun masih bisa didapati di hypermarket, masih bisa di dapati di hotel dan klub-klub. Itu tergantung pemerintah daerah. Nah nanti kita akan mendatangi pemerintah daerah. Untuk Yogja insyaAllah saya sowan Sultan rencana tanggal 7 saat beliau ulang tahun," jelas Fahira.

(ameera/arrahmah.com)

DPP Hidayatullah: Rezim Asad dan pendukungnya adalah Ashabul Ukhdud abad ke-21

Posted: 01 May 2016 03:05 AM PDT

Bombardir terhadap warga kota Halab (Aleppo) mirim Ashabul Ukhdud. Foto: Orient Net

JAKARTA (Arrahmah.com) - Departemen Luar Negeri Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah dalam risalahnya tentang situasi terakhir di Aleppo, Suriah menyebut rezim Suriah yang dikendalikan oleh Basyar Al-Asad didukung oleh Iran dan Rusia laksana Ashabul Ukhdud, yakni melakukan pembantaian atas orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mempertahankan kemuliaan dirinya, oleh rajanya yang zhalim dan memaksakan kekuasaan mutlaknya. Pembantaian itu dilakukan dengan cara membakar semua orang beriman di dalam sebuah parit raksasa. Rezim Assad dan pendukungnya hari ini membakar warga kota Aleppo dengan peluru kendali, bom artileri, bom gentong, mortir dan lain-lain mengingatkan hamba-hamba Allah akan peristiwa yang pernah terjadi sebelum zaman Rasulullah.

Berikut ini selengkapnya Risalah Departemen Luar Negeri Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah tentang situasi di Aleppo, Suriah, yang diterima redaksi Ahad, (1/5/2016).

1. Selama sembilan hari, sejak 22 April 2016, rezim Suriah yang dikendalikan oleh Basyar Al-Asad didukung oleh Iran dan Rusia, lakukan lebih dari 260 serangan udara, 110 artileri, 18 peluru kendali, 68 bom, membantai lebih dari 200 warga, serta lukai ratusan lainnya. Demikian laporan satuan tugas kedaruratan warga Syria Civil Defence, yang dikenal secara internasional bertugas menolong korban-korban serangan militer yang sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

2. Akibat gempuran dan agresi militer itu, untuk pertama kalinya dalam kurun lebih dari 1 milenium (1000 tahun), masjid-masjid Aleppo tidak melakukan solat Jum'at pada 29 April 2016. Demikian dilaporkan kantor-kantor berita diantaranya Asy-Syarqul Awsath.

3. Aleppo (atau dalam bahasa Arab disebut حلب atau Halab) adalah nama salah satu kota tertua di dunia yang masih dihuni oleh manusia, dimulai sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Aleppo juga kota terbesar di Suriah, ibukota propinsi paling utara, berbatasan dengan Turki. Kota Aleppo menempati kawasan seluas 190 Kilometer per segi, berpenduduk kurang lebih 2 juta jiwa.

4. Sejak Maret 2011, rezim Basyar Al-Asad memutuskan menggunakan kekerasan senjata untuk membunuhi, menteror, menangkapi, menyiksa sampai mati, warga Suriah, untuk mempertahankan kekuasaan keluarga dan kroninya. Akibat dari keputusan itu banyak wilayah Suriah yang terbelah dua. Ada yang warganya berhasil membebaskan diri dari kekuasaan diktator Asad, ada yang belum.

5. Pada November 2012, Aleppo terbagi dua. Sebelah utara berhasil dibebaskan oleh warga, sebelah selatan masih dikuasai rezim Asad. Kawasan yang berhasil dibebaskan oleh para Mujahidin dari kalangan warga, diembargo oleh rezim. Listrik diputus, air dimatikan, jalan-jalan diblokade, serangan militer terus menerus dikerahkan oleh rezim, baik dari udara maupun dengan artileri jarak jauh. Namun, warga dan Mujahidin yang berada di kawasan yang sudah dibebaskan dari rezim bersabar dan bertahan. Mereka bahkan membentuk Mahkamah Syari'ah yang mengatur tata tertib kehidupan dan keperluan masyarakat sebisa mungkin, seperti distribusi makanan, penyelesaian sengketa, pendataan penduduk, kebersihan, air, dan sebagainya. Sampai pada akhir musim panas tahun 2015 lalu, sebagian besar kota Aleppo berhasil dibebaskan.

6. Awal Februari 2016, dibantu oleh kekuatan angkatan udara rusia dan milisi-milisi Syiah Iran dan Lebanon, Aleppo digempur dan direbut kembali oleh rezim. Terjadi eksodus (pengungsian besar-besaran) warga Aleppo ke dekat perbatasan Turki. Kantor-kantor berita dan media internasional menyebut kejadian itu sebagai krisis terburuk sejak berlangsungnya krisis kemanusiaan di Suriah.

7. Memanfaatkan datangnya musim semi, di awal bulan April 2016, warga dan Mujahidin Aleppo mengerahkan kembali mujahadahnya untuk membebaskan kota itu. Alhamdulillah berhasil. Namun keberhasilan inilah yang memicu rezim Asad untuk melakukan pengerahan kekuatan militer besar-besaran, terutama lewat udara dan artileri jarak jauh, yang sudah berlangsung sembilan hari sampai hari ini.

8. Aleppo Media Council, sebuah kantor berita yang didirikan oleh warga kota, juga berbagai media internasional seperti Aljazeera, menyiarkan foto-foto dan video-video penghancuran Rumah Sakit Al-Quds di kota itu. Tidak kurang dari 50 orang dokter, paramedis, karyawan, dan pasien dilaporkan terbunuh akibat serangan yang terjadi Jum'at 29 April 2016. Sebuah rekaman kamera CCTV di rumah sakit itu hari ini disiarkan oleh stasiun televisi Inggris Channel 4.

9. Penghancuran RS Al-Quds merupakan salah satu kejahatan militer, dari rangkaian yang panjang sejak lima tahun lalu. Tapi hari-hari ini rezim Asad yang didukung Rusia dan Iran serta milisi-milisi bersenjata Syiah dari Iraq, Lebanon, dan Afghanistan sedang mengkonsentrasikan kejahatan agresi militernya ke Aleppo secara indiskriminatif. "#AleppoisBurning (حلب_تحترق#) (Aleppo Terbakar)" demikian hashtag yang kemudian mendunia, disematkan di laporan-laporan tentang pembumihangusan Aleppo. Rumah sakit, sekolah, pertokoan, pasar, rumah-rumah, semua dihujani rudal, bom meriam, bom gentong, dan mortir.

10. Sejak tahun 2012, gerombolan-gerombolan bersenjata pendukung Asad telah berkampanye menggunakan grafiti (cat semprot) dengan tulisan di tembok-tembok di wilayah yang dikuasainya berbunyi: الأسدأونحرق البلد (Pilih Asad atau Kami Bakar Negeri/Kota/Desa Ini).

11. Cara-cara yang digunakan oleh Rezim Basyar Asad, yaitu membakar warga kota Aleppo dengan peluru kendali, bom artileri, bom gentong, mortir dan lain-lain mengingatkan hamba-hamba Allah akan peristiwa yang pernah terjadi sebelum zaman Rasulullah. Peristiwa itu diabadikan oleh Allah di dalam Al-Quran surat Al-Buruj:

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ (1) وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ (2) وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ (3) قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ (5) إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ (6) وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ (7) وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8) الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (9)

"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang Mu'min (orang beriman) itu melainkan karena mereka beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (Al-Quran surah Al-Buruj ayat 1-9)

12. Dalam penjelasan mengenai rangkaian ayat Al-Quran itu, Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (hadits no. 3005) melalui jalur Shuhaib Radhiyallahu 'anhu, menggambarkan, bahwa telah terjadi pembantaian atas orang-orang yang beriman kepada Allah dan mempertahankan kemuliaan dirinya, oleh rajanya yang zhalim dan memaksakan kekuasaan mutlaknya. Pembantaian itu dilakukan dengan cara membakar semua orang beriman di dalam sebuah parit raksasa.

13. Rezim Asad dan semua pihak yang mendukung kejahatan agresi militer berupa pengeboman, pembakaran, pembantaian, serta fitnah terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang merupakan umat Nabi Muhammad Shallallaahu 'alayhi wa sallam di Aleppo adalah "Ashabul Ukhdud Abad ke-21".

14. Apa yang terjadi di Aleppo dan Suriah adalah ujian dari Allah, apakah kita akan berdiam diri menyaksikan kejahatan-kejahatan dilakukan atas kaum Muslimin dan orang-orang yang beriman kepada Allah, atau kita akan bergerak mengamalkan tuntunan Allah dalam Al-Quran surah Al-Anfaal ayat 72:

‎إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّى يُهَاجِرُوا وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلا عَلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٧٢)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertoIongan (kepada muhajirin, menyelamatkan iman dan nyawanya), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu WAJIB memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

15. Semoga amal yang kita lakukan untuk menjawab tuntunan Allah dalam ayat di atas mengundang pertolongan Allah, sehingga perdamaian hakiki kembali menyelimuti Aleppo, Suriah, Negeri Syam, dan seluruh permukaan dunia.*

Jakarta, Ahad, 24 Rajab 1437 / 1 Mei 2016

Departemen Luar Negeri
Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Tentara Libanon menyerang sebuah rumah sakit pengungsi Suriah di Qalamoun

Posted: 01 May 2016 02:00 AM PDT

Lebanon, arsaal

BEIRUT (Arrahmah.com) - Tentara Lebanon pada Sabtu malam (30/4/2016) menyerang rumah sakit lapangan satu-satunya di Aarsal, Qalamoun, yang berada pada garis perbatasan antara Suriah dan Libanon, menewaskan dua staf medis, sebagaimana dilansir Orient Net.

Para aktivis melaporkan bahwa jet tempur Lebanon menargetkan rumah sakit itu dengan alat peledak yang kemudian disusul oleh tembakan rudal yang menghancurkan bagian dari rumah sakit dan melukai banyak pengungsi Suriah, serta menewaskan 2 staf rumah sakit.

Sumber media Lebanon mengklaim bahwa tentara Lebanon menargetkan gerilyawan di Aarsal.

Perlu dicatat bahwa tentara Lebanon telah berkali-kali menargetkan para pengungsi Suriah di Arsal dalam beberapa bulan sebelumnya, membakar tenda-tenda mereka dan banyak pengungsi yang ditangkap.

(ameera/arrahmah.com)

Ledakan dahsyat hantam Turki selatan, banyak yang terluka

Posted: 01 May 2016 01:30 AM PDT

Bom  mobil hantam markas polisi di Turki. (foto: Oriet Net).

ANKARA (Arrahmah.com) - Sebuah bom mobil meledak di kota Gaziantep, bagian selatan Turki, Ahad (1/7/2016), Reuters melaporkan.

Ledakan yang terjadi di dekat kantor polisi itu menyebabkan seorang polisi tewas dan 13 orang lainnya luka-luka.

Mereka yang terluka dilarikan ke rumah sakit terdekat, Anadolu Agency melaporkan.

Menurut kantor berita Dogan, mereka yang terluka dalam ledakan tersebut berada di pintu masuk kantor polisi, termasuk diantaranya enam polisi.

Dilaporkan juga bahwa ledakan itu tampaknya disebabkan oleh bom mobil.

Beberapa ambulans bergegas ke tempat kejadian.

Seorang polisi tewas pada pagi hari tanggal 1 Mei, Gubernur Ali Yerlikaya mengkonfirmasi.

Setidaknya sembilan polisi dan empat warga sipil terluka dalam serangan yang diduga bom mobil, kata gubernur.

Penyiar CNN Türki melaporkan bahwa ledakan itu terjadi di depan penghalang markas polisi.

Penyiar CNN Turki menunjukkan potongan dari kendaraan yang rusak di dekat gerbang kantor polisi dan beberapa ambulans dan truk pemadam kebakaran tiba di lokasi ledakan.

Ledakan tersebut juga dirasakan sampai jarak beberapa kilometer jauhnya.

(ameera/arrahmah.com)

Sejarah kota Aleppo dari masa ke masa

Posted: 01 May 2016 12:55 AM PDT

Aleppo pada tahun 2006

ALEPPO (Arrahmah.com) - Aleppo merupakan kota terbesar kedua di Suriah. Kota ini adalah pusat industri dan keuangan negara.

Pada tahun pertama perlawanan terhadap rezim Nushairiyah, tidak terlihat di Aleppo protes dalam skala besar maupun kekerasan mematikan.

Namun, hingga akhirnya pada Juli 2012 kota ini menjadi ajang pertempuran utama, ketika para Mujahidin melancarkan serangan untuk menggulingkan pasukan rezim Nushairiyah untuk mendapatkan kontrol atas Suriah utara.

Namun, perlawanan tersebut tidak serta merta dapat menggulingkan rezim Asad. Aleppo terbagi menjadi wilayah oposisi dan sektor loyalis yang dikontrol, dengan beberapa bagian kota berpindah tangan setiap hari.

Pasukan oposisi mengontrol timur, sementara rezim Nushairiyah mengontrol wilayah barat.

Pada akhir 2013, pasukan rezim Asad melancarkan pemboman udara ke wilayah yang dikuasai mujahidin, hingga menyebabkan ribuan korban.

Dan kini, rezim Asad yang didukung oleh Rusia sejak tahun 2015, terus melancarkan serangan walaupun telah menyepakati gencatan senjata.

Aleppo, atau dalam bahasa Arab adalah Halab, merupakan salah satu kota tertua di dunia. Kota ini disebutkan dalam teks-teks Mesir dari abad ke-20 SM.

Aleppo berkembang secara politik dan ekonomi selama abad ke-18 SM sebagai ibu kota kerajaan Yankhad, hingga jatuh ke tangan bangsa Het.

Kota ini kemudian menjadi sebuah kota penting dari periode Helenistik dan sebuah pos perdagangan utama bagi pedagang yang lewat di antara Mediterania dan terbentang hingga ke timur. Aleppo akhirnya masuk ke dalam Kekaisaran Romawi dan menjadi jalur lalu lintas kafilah di bawah kekuasaan Byzantium.

Pada tahun 636, Aleppo ditaklukan oleh pasukan Muslim Arab. Sekitar 80 tahun kemudian, pada masa pemerintahan Bani Umayyah oleh Khalifah Sulaiman, Masjid Agung dibangun.

Pada abad ke-10, Aleppo menjadi ibukota dinasti Hamdani, tetapi kemudian mengalami masa perang oleh Kekaisaran Bizantium, Tentara Salib, Fatamids, dan Seljuk untuk mendapatkan kontrol daerah tersebut.

Aleppo terus berguncang hingga pertengahan abad ke-12. Pada Abad ke-13, Aleppo merasakan periode kemakmuran yang besar dan ekspansi.

Namun, pada tahun 1260, Aleppo ditaklukan oleh bangsa Mongol. Kota ini kemudian mengalami wabah pada tahun 1348 dan sebuah serangan yang menghancurkan oleh Timur pada tahun 1400.

Pada tahun 1516, Aleppo menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman. Ia segera menjadi ibukota provinsi sendiri dan muncul sebagai nexus perdagangan antara Timur dan Eropa.

Peran Aleppo sebagai pusat transit untuk perdagangan menurun pada akhir abad ke-18 dan diblokade oleh Prancis dan Inggris yang memotong kota dari Turki Selatan dan utara Irak, hingga menyebabkan hilangnya pelabuhan Meidetrania di Alexandretta (kini Iskenderun), di Turki, pada tahun 1939.

Setelah kemerdekaan Suriah, kota berkembang menjadi pusat industri utama, menyaingi ibukota Damaskus, dan penduduknya berkembang secara besar-besaran dari 300.000 jiwa menjadi sekitar 2,3 juta pada tahun 2005.

Ketika protes anti-rezim Asad meletus di Suriah pada Maret 2011, rezim Nushairiyah melakukan segala cara untuk memastikan wilayah mereka tidak direbut hingga Aleppo terjebak dalam kerusuhan.

Pada Februari 2012, Aleppo diguncang dua serangan bom yang menyebabkan 28 orang tewas. Kemudian, bentrokan terhadap rezim Nushairiyah dilaporkan terus meningkat dari daerah terdekat dari provinsi Aleppo.

Sejak akhir 2013, pasukan rezim Nushairiyah telah melancakan serangan udara mematikan di Aleppo dengan menggunakan bom barel. Hingga akhirnya pada tahun 2015, Rusia secara resmi melakukan intervensi untuk mendukung rezim Nushairiyah.

Rusia mengklaim hanya menargetkan Mujahidin, namun kenyataannya, banyak warga sipil yang menjadi korban.

Pada Februari 2016, rezim Nushairiyah merebut kembali kota-kota utara Aleppo, dan mengancam akan mengepung wilayah itu dari tangan oposisi.

Kini, Aleppo tengah dirundung duka, serangan bertubi-tubi oleh rezim Nushairiyah laknatullah telah merenggut nyawa lebih dari 200 orang dalam sepekan dengan salah satunya menargetkan rumah sakit.

Aleppo kini

Aleppo kini

(fath/bbc/arrahmah.com)