Arrahmah.Com |
- Cegah serangan bom, Bandara Paris pekerjakan petugas khusus mengamati gerak-gerik orang mencurigakan
- Erdogan ajak negara OKI bentuk badan anti-terorisme
- Rusia desak penutupan perbatasan Turki-Suriah untuk mencegah masuknya pejuang asing
- Tentara Zionis tembakkan gas air mata ke arah sekolah khusus perempuan di Tepi Barat
- Pekan depan Obama akan membahas perang melawan "terorisme" dengan Arab Saudi
- Pasukan "Israel" rampok uang dari kantor pertukaran uang Palestina kemudian membakarnya
- Keluarga Suriah bersepeda sejauh 1.000 km ke ibukota Turki untuk mengucapkan terimakasih kepada Erdogan
- Kanselir Jerman: Pedatang harus belajar bahasa Jerman
- Jumlah imigran di Swiss menurun 25 persen
- Banjir bandang landa Arab Saudi dan Yaman, 34 orang tewas
Cegah serangan bom, Bandara Paris pekerjakan petugas khusus mengamati gerak-gerik orang mencurigakan Posted: 15 Apr 2016 03:00 AM PDT PARIS (Arrahmah.com) - Mencegah aksi teror pasca ledakan bom di Brussels, Belgia, otoritas Prancis akan mulai menambahkan peralatan khusus untuk mengidentifikasi wajah di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis. Selain itu, Prancis juga mempekerjakan petugas khusus untuk mengamati gerak-gerik mencurigakan orang yang berada di bandara. Aeorports de Paris (ADP) mengatakan, mereka bertugas mengamati 'perilaku abnormal' di bandara terbesar di Paris tersebut. Operator tingah laku tersebut terungkap ke publik pada Kamis, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (15/4/2016). Sedangkan alat pengidentifikasi wajah baru mulai dioperasikan beberapa bulan ke depan. Jika biasanya penumpang hanya diminta menempatkan jari mereka di layar, ke depan akan ada identifikasi wajah sekaligus. "Jika ada seseorang menimbulkan masalah, peringatan secara otomatis akan dikirim ke polisi yang akan datang dan menanyai mereka," kata Kepala Eksekutif ADP Augustin de Romanet. Romanet mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan kepolisian untuk melipatgandakan jumlah pemeriksaan otomatis terhadap penumpang untuk kurun 3 tahun ke depan. Termasuk salah satunya peningkatan jumlah kamera keamanan. "Di mana kita harus mengamati lebih dekat pada saat datang dan pergi," ujarnya. (fath/arrahmah.com) |
Erdogan ajak negara OKI bentuk badan anti-terorisme Posted: 15 Apr 2016 02:00 AM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sepakat membentuk badan internasional anti-terorisme yang berbasis di Turki. Dalam KTT OKI, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendesak seluruh pemimpin negara OKI untuk memeriksa akar masalah terjadinya imigran. Erdogan menambahkan, agar lebih efektif memerangi terorisme, ia mendesak pemimpin negara muslim untuk mengatasi masalah keamanan dan keuangan, lansir ABC News (14/4/2016). Dia berharap inisiatif Arab Saudi membuat aliansi Islam melawan terorisme dapat menjadi badan efektif untuk melawan terorisme. "Daripada menunggu kekuatan lain ikut campur menangani teror dan krisis lain di negara-negara muslim, kita harus memiliki solusi tersendiri," jelas dia, Kamis (14/4). Dalam KTT OKI tersebut isu utama yang dibahas terkait peranan OKI dalam memerangi terorisme dan mengatasi krisis migran. Selain itu konflik Suriah juga akan dibahas dalam konferensi tersebut. (fath/arrahmah.com) |
Rusia desak penutupan perbatasan Turki-Suriah untuk mencegah masuknya pejuang asing Posted: 15 Apr 2016 01:30 AM PDT MOSKOW (Arrahmah.com) - Rusia menyeru pada Kamis (14/4/2016) untuk menutup perbatasan Turki-Suriah untuk mencegah masuknya pejuang asing dan persenjataan ke Suriah juga ekspor minyak, artefak dan barang-barang lainnya. Duta Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PB (DK PBB) bahwa anggota DK PBB harus memikirkan tentang pemberlakuan embargo ekonomi dan perdagangan terhadap Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS, lansir AP. Churkin mengklaim bahwa Turki adalah pemasok utama senjata dan amunisi untuk pejuang ISIS dan bahan peledak serta bahan industri kimia senilai 1,9 juta USD diselundupkan untuk kelompok-kelompok "ekstrimis" di Suriah. Namun Turki menolak tuduhan tersebut dan menyatakannya sebagai tuduhan tak berdasar. "Jika Turki merasa bahwa telah melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membatasi arus pasokan ke 'teroris', ini bisa dikuatkan dengan adanya pemantau independen," ujar Churkin. Churkin meminta pemerintah Turki "atas dasar sukarela" untuk mengundang pengamat internasional ke perbatasannya dengan Suriah dan pelabuhan Ceyhan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tentara Zionis tembakkan gas air mata ke arah sekolah khusus perempuan di Tepi Barat Posted: 15 Apr 2016 01:00 AM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com - Pasukan Zionis "Israel" menembakkan gas air mata ke sekolah khusus perempuan di kota Jenin, Tepi Barat pada Rabu (13/4/2016), menyebabkan banyak pelajar harus mendapatkan perawatan medis. Kepala Sekolah Perempuan Jaba, Rowida Atallah mengatakan sekitar 20 siswi Palestina menderita kesulitan bernafas setelah serangan itu, lansir MEMO pada Kamis (14/4). Atallah mengatakan bahwa sejumlah siswa dipindahkan ke pusat kesehatan di kota Jaba untuk menerima perawatan. Sumber-sumber lokal mengatakan kepada reporter Quds Press bahwa tentara Zionis menyerbu kota Jaba yang mengakibatkan pecahnya bentrokan antara pemuda Palestina dengan tentara pendudukan. Dalam insiden lain, tentara pendudukan "Israel" juga menyerbu desa Anza di Jenin. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pekan depan Obama akan membahas perang melawan "terorisme" dengan Arab Saudi Posted: 15 Apr 2016 12:30 AM PDT WASHINGTON (Arrahmah.com) - Pejabat Gedung Putih mengatakan pada Kamis (14/4) bahwa Presiden Amerika Serikat, Barack Obama akan membicarakan dengan para pemimpin Arab Saudi tentang kesepakatan negara-negara Teluk lainnya dalam memerangi terorisme, lansir Arab21. Obama akan mengunjungi Arab Saudi pekan depan untuk berpartisipasi dalam pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Teluk. Rob Malley, salah seorang penasehat Obama kepada wartawan dalam konferensi pers melalui telepon, ia mengatakan bahwa ia akan mengatakan rincian perjanjian dengan negara-negara Teluk mengenai kerjasama di bidang "kontra-terorisme". |
Pasukan "Israel" rampok uang dari kantor pertukaran uang Palestina kemudian membakarnya Posted: 15 Apr 2016 12:00 AM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel", pada Kamis (14/4/2016) malam, menyerbu kantor pertukaran uang Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat, merampok uang dan membakarnya. Sumber-sumber mengatakan bahwa sejumlah besar pasukan pendudukan "Israel" menyerbu kota Ramallah setelah tengah malam, menyerbu sebuah gedung pertokoan di pusat kota, masuk ke Layanan Pertukaran Mata Uang Al-Ajouli, mencuri uang dan membakar kantornya, sebagaimana dilansir Days of Palestine Saksi mata mengatakan bahwa kebakaran itu menjalar ke seluruh ruangan kantor dan menyebabkan banyak kerusakan di banyak kantor yang lain di gedung itu. Ghazi al-Ajouli, pemilik kantor, mengatakan kepada petugas bahwa peristiwa kebakaran itu seperti "gunung berapi" yang menghancurkan segala sesuatu dan menyebabkan perabotan dan barang-barang lainnya hancur.. Juru bicara militer pendudukan "Israel" mengkonfirmasi penyerbuan tersebut, dan mengklaim bahwa kantor itu digunakan untuk mentransfer dana ke organisasi teroris. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 14 Apr 2016 11:00 PM PDT ANKARA (Arrahmah.com) - Sebuah keluarga Suriah bersepeda menuju ibukota Turki Ankara untuk berterima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan karena telah mengayomi pengungsi Suriah. Mulhem al-Said, (30), istrinya Mey Besrini, (20), balita mereka Hamza, dan bayi berusia enam bulan yang bernama Huzeyfe mulai bersepeda dari distrik Midyat di provinsi Mardin, Turki tenggara dan telah tiba di provinsi Sanliurfa tenggara. Keluarga itu mengungsi akibat perang Suriah yang telah berlangsung selama lima tahun dan mereka kemudian menetap di Midyat pada tahun 2013. Jarak antara Midyat dan Ankara adalah 1.100 kilometer (683 mil). Pada Kamis (14/4/2016), mereka bersepeda menuju Sanliurfa dan keluarga itu bertemu dengan kepala sekolah di sebuah sekolah agama di kabupaten Viransehir dan mengambil surat ucapan terima kasih yang ditulis oleh siswa Suriah di sana, sebagaimana dilansir Anadolu Agency. Bekerja sebagai guru di Mardin, Said mengatakan bahwa mereka bertekad untuk menyampaikan harapan mereka kepada Erdogan. "Tidak ada negara yang membantu Suriah selain Turki. Kami hendak menunjukkan rasa terimakasih kami, mengunjungi berbagai kabupaten dan provinsi dan membawa surah permohonan dan ucapan terima kasih dari para guru dan siswa di sana," ungkap Said. (ameera/arrahmah.com) |
Kanselir Jerman: Pedatang harus belajar bahasa Jerman Posted: 14 Apr 2016 10:00 PM PDT BERLIN (Arrahmah.com) - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan migran yang tinggal di Jerman wajib berbaur dengan masyarakat, termasuk diantaranya belajar bahasa Jerman. Kebijakan tersebut dikeluarkan sesudah pemerintah koalisi Jerman mengeluarkan perundang-undangan baru berkaitan dengan banyaknya pengungsi dan migran yang masuk ke negara itu. Peraturan itu juga menyebutkan bahwa migran bisa diperintahkan untuk tinggal di daerah tertentu. Kepada wartawan, Angela Merkel mengatakan bahwa kebijakan tersebut memperjelas bahwa "ada kewajiban dan tanggungjawab bagi kami". Langkah-langkah ini diperkirakan termasuk rencana untuk membuka 100.000 lapangan pekerjaan bagi para migran. "Ide utamanya adalah mengusahakan integrasi sebanyak mungkin orang ke dalam lapangan kerja," kata Merkel lagi. Salah satu komponen kunci dalam kebijakan ini juga adalah memperlancar sistem untuk penerimaan pengungsi. Bagi mereka yang menghindar dari perang dan prosekusi di negaranya, mereka kemungkinan akan mendapatkan suaka lebih cepat, sementara migran yang "bermotif ekonomi" kecil kemungkinan menerima suaka dan akan dikirim ke negeri asal, lansir BBC (15/4/2016). (fath/arrahmah.com) |
Jumlah imigran di Swiss menurun 25 persen Posted: 14 Apr 2016 09:30 PM PDT BERN (Arrahmah.com) - Jumlah pencari suaka di Swiss menurun sebanyak 25 peren pada Maret lalu. Hal tersebut sama terjadi di Jerman, di tengah upaya Eropa membendung arus imigran dari Afghanistan, Irak, dan Suriah. Sebanyak 1.992 permintaan suaka terdaftar di Swiss, sekitar 25 persen lebih sedikit dari Januari. Permintaan suaka secara umum menurun sejak November 2015 lalu. Jerman, yang terkena dampak terbesar dari gelombang imigran tahun lalu, mengatakan para imigran yang datang lewat Austria menurun tujuh kali lipat. Hal tersebut merupakan imbas dari ditutupnya perbatasan jalur Balkan dan perjanjian Uni Eropa dengan Turki. Sebagaimana dilansir Reuters (14/4/2016), Swiss bukanlah anggota Uni Eropa, namun mereka ikut dalam kebijakan imigrasinya. "Alasan untuk perkembangan ini adalah imigran yang terus-menurus menurun melalui rute Balkan," kata kantor imigrasi Swiss pada rangkuman awal tahun 2016. "Sejak Maret, negara-negara yang terkena dampak dari jalur Balkan membuat lalu lintas transit macet." Meskipun jumlah pencari suaka menurun, pejabat Swiss mengatakan perkembangan di daerah konflik tidak menentu. Pada Rabu (13/4) Uni Eropa mengatakan jumlah "mengkhawatirkan" imigran berkumpul di Libya untuk menyeberang ke Mediterania, kemungkinan akan membuat jumlah imigran meningkat lagi di Eropa. (fath/arrahmah.com) |
Banjir bandang landa Arab Saudi dan Yaman, 34 orang tewas Posted: 14 Apr 2016 09:00 PM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Delapan belas orang tewas saat hujan deras dan banjir melanda Arab Saudi selama seminggu terakhir, ungkap lembaga pertahanan sipil Arab Saudi, Kamis (14/4/201), sebagaimana dilansir Gulf News. Dalam sebuah pernyataan, lembaga itu mengatakan bahwa banjir meliputi sebagian besar wilayah Arab Saudi, dari Riyadh hingga Hail, Mekah, Madinah, Al Baha, Asir, Najran dan Jazan. Lembaga pertahanan sipil Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya berhasil menyelamatkan 915 orang. Di antara yang tewas adalah dua orang yang dilaporkan oleh televisi negara, Kamis (14/4), yang tewas di wilayah Jazan barat daya, yang berbatasan dengan Yaman. Dua orang ini meninggal ketika tiga daerah di distrik pegunungan tergenang banjir, saluran berita Al Akhbaria melaporkan. Palang Merah Arab Saudi secara terpisah melaporkan kematian satu orang di Al Baha, lebih dari 300 kilometer ke utara kota Jazan. Sebanyak 27 orang di Al Baha terluka karena kecelakaan saat hujan deras. Hujan yang sangat deras melanda Arab Saudi pekan ini, termasuk di ibukota Riyadh yang bergurun, dimana sekolah ditutup pada Rabu (13/4) setelah banjir menyebabkan lalu lintas tersendat selama badai. Di Yaman, hujan telah menyebabkan banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 16 orang dan menyebabkan bendungan kecil runtuh, termasuk dua di provinsi Hajja dan Omran di utara ibukota Sana'a, ungkap pejabat keamanan dan Kementerian Dalam Negeri, Kamis (14/4). Kementerian itu mengatakan bahwa 16 orang tewas selama 24 jam terakhir, terutama di Omran dan Hajja. Banjir itu juga menyebabkan kerusakan harta benda yang parah, dimana air berlumpur memotong jalan dan menghanyutkan mobil dan sapi, menurut para pejabat. Selain di Provinsi Hakka dan Omran, curah hujan lebat berat selama 24 jam terakhir juga melanda Sana'a dan Aden. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |