Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Warga kota Fallujah dirundung kelaparan

Posted: 31 Mar 2016 04:30 PM PDT

Warga di Fallujah mengalami kekurangan makanan, para manula tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dan beberapa kasus kelaparan akut terjadi di kota itu karena pengepungan. (Foto: Al Jazeera)

Kota Fallujah yang terletak di provinsi Anbar, 50 km sebelah barat dari kota Baghdad yang berada di bawah kendali ISIS sejak tahun 2014 saat ini berada di bawah pengepungan pasukan tentara Irak dan milisi Syiah sejak adanya serangan militer untuk mengusir ISIS dari provinsi Anbar Juli lalu. Sepertiga dari provinsi Anbar dihuni oleh kaum sunni

Menurut warga dan pejabat setempat, warga sipil Irak di kota Fallujah antara 8000-10.000 orang menderita kekurangan makanan, obat-obatan dan bahan bakar.

Hussen (59), warga Fallujah berkata "kami dikepung, tidak ada makanan dan obat-obatan yang dibawa ke Fallujah, kami menderita dalam waktu yang lama" ungkapnya kepada Al-Jazeera

Para pengunjuk rasa menuntut "adanya konstitusi baru tentang terorisme dan pelepasan ribuan warga Irak yang ditahan tanpa adanya pengadilan, khususnya para perempuan".

Pada bulan Januari 2014, Fallujah adalah kota Irak pertama yang jatuh ke tangan ISIS. Akhir tahun lalu, tentara Irak, polisi dan milisi Syiah memberlakukan pengepungan total, namun masih ada beberapa rute yang dibuka untuk mengirim pasokan makanan. Militer Irak melancarkan serangan untuk merebut kembali Anbar pada Juli lalu. Saat itu pengepungan semakin diperketat, dan krisis kemanusiaan mulai terjadi.

Kurangnya pasokan medis di rumah sakit Fallujah mengakibatkan operasi dalam pengobatan kurang maksimal, hingga jumlah korban terus meningkat karena pemboman yang terus-menerus.

Menurut Issa sayyat Al-Isawi, gubernur Fallujah mengatakan "situasi kemanusiaan semakin memburuk, terdapat korban dari kelaparan ini seorang ibu dan ketiga anaknya"

Aktivis telah meluncurkan kampanye media sosial yang bertujuan untuk mengekspos bencana kemanusiaan di kota Fallujah.

(maheera/arrahmah.com)

4 tentara penjajah AS tewas dalam serangan Mujahidin IIA di Paktia

Posted: 31 Mar 2016 09:43 AM PDT

us afghan

PAKTIA (Arrahmah.com) - Serangkaian serangan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menewaskan 10 komando pasukan gabungan musuh di ibukota provinsi Paktia pada Rabu (30/3/2016), menurut laporan Al-Emarah News pada Kamis (31/3).

Laporan mengatakan bahwa 4 di antara yang tewas adalah tentara penjajah AS dan enam lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, dua tank baja juga hancur dalam serangan itu.

Dikatakan bahwa setidaknya lima tentara rezim tewas dan empat lainnya terluka di kota itu.

Mujahidin menambahkan bahwa terjadi pertempuran antara Mujahidin dengan pasukan rezim di daerah tersebut beberapa hari yang lalu yang menewaskan 5 tentara rezim dan melukai 4 lainnya. Dua tank baja juga hancur akibat serangan Mujahidin.

Secara terpisah, seorang polisi rezim ditembak mati oleh serangan sniper di ibukota provinsi Paktia pada Rabu (30/3). (siraaj/arrahmah.com)

Ibu dari Pakistan ini berterima kasih kepada Raja Salman atas bantuannya mengoperasi anak kembar siamnya

Posted: 31 Mar 2016 08:31 AM PDT

pakistani-twins

RIYADH (Arrahmah.com) - Bayi kembar siam, Fatima dan Mashael, yang berhasil dipisahkan, dipindahkan ke unit perawatan intensif di divisi operasi anak pada Senin (28/3/2016) di King Abdullah Specialist Hospital bagi anak-anak di King Abdulaziz Medical City, di Riyadh, Arab Saudi, lapor Saudi Gazette pada Selasa (29/3).

Kondisi mereka stabil dan tidak ada komplikasi pasca operasi, Saudi Press Agency melaporkan, mengutip sumber-sumber rumah sakit.

Ibu dari anak kembar itu berterima kasih kepada Raja Salman, Pangeran Muhammad bin Naif, dan Wakil dari Pangeran Muhammad bin Salman atas bantuannya bagi anak mereka sejak mereka tiba di Saudi.

Dia menggambarkan Raja Salman seperti seorang ayah yang penyayang dan pemurah bagi semua anak-anak di dunia.

Ibu bayi kembar itu juga menyampaikan terima kasih kepada Pangeran Miteb bin Abdullah, menteri Garda Nasional, dan tim medis, yang dipimpin oleh mantan Menteri Kesehatan Dr. Abdullah Al-Rabeeah, yang berhasil memisahkan anak kembar siam tersebut.

Tim medis, yang terdiri dari 20 dokter dan spesialis, menghabiskan waktu lebih dari lima jam untuk menyelesaikan operasi enam tahap.

Bayi kembar perempuan itu tiba di Riyadh pada 3 Maret setelah Raja Salman memberikan perintah untuk mengundang mereka bersama orang tua mereka di kota itu untuk dipelajari kemungkinan memisahkan mereka.

Bayi kembar itu, yang menyatu pada bagian bawah dada dan perut, dan memiliki satu hati. Ayah Nisar Rohul Amin Ghani, ibu, ketiga anak mereka dan seorang dokter anak dari Swat Dr. Amjad Choudhury, telah dibawa ke Riyadh.

Fatima dan Mashael adalah bayi kembar ke-40 yang berhasil dipisahkan melalui operasi di rumah sakit tersebut dari total 94 kasus yang dirujuk oleh Program Nasional Saudi untuk Memisahkan Kembar Siam. (siraaj/arrahmah.com)

Tentara "Israel" menyerang warga Palestina selama proses penahanan dan interogasi

Posted: 31 Mar 2016 06:00 AM PDT

israeli-troops-arrest-palestinian-child-boy-human-shield

PALESTINA (Arrahmah.com) - Empat warga Palestina, yang ditangkap pekan ini lantaran pernyataan perlawanan mereka di Facebook, telah mengungkapkan serangan fisik yang mereka alami selama penahanan dan interogasi yang dilakukan penjajah "Israel" terhadap mereka, lapor kantor berita Ma'an.

Kesaksian tersebut dikumpulkan oleh Komite Palestina untuk Urusan Tahanan dan berhubungan dengan empat pemuda Palestina, termasuk setidaknya dua remaja yang ditahan pada Rabu (30/3/2016).

Hussein Al-Sheikh, seorang pengacara dengan komite, mengatakan Sameh Abu Sel (19) diserang ketika pasukan "Israel" menyerbu rumahnya di kamp pengungsi Al-Arroub, di utara Hebron, pada Selasa (29/3).

Pemuda itu diikat dan dibiarkan di luar rumah dalam cuaca dingin selama lebih dari 10 jam, ujar Al-Sheikh, mencatat bahwa penganiayaan itu membuat dirinya sakit.

Sementara itu, pengacara mengatakan bahwa Ahmad Raed Jadallah (18), dari Beit Ur At-Tahta di distrik Ramallah, secara fisik diserang oleh pasukan "Israel" selama empat jam perjalanan ke pusat penahanan Etzion setelah ia juga ditahan pada Selasa (29/3).

Muhammad Mahmoud Othman dan Muhammad Samer Othman juga mengatakan mereka diserang secara fisik di pusat penahanan Etzion.

Keempat tahanan didakwa dengan "menghasut kekerasan terhadap Israel" melalui status-status mereka di Facebook, kata Al-Sheikh.

(banan/arrahmah.com)

Pukul mundur konvoi musuh, Mujahidin IIA tewaskan 31 pasukan bayaran di Shindand

Posted: 31 Mar 2016 05:30 AM PDT

Herat_province_detail_map

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Shindand menyatakan bahwa konvoi musuh yang melakukan operasi di pinggiran pusat distrik selama 4 hari terakhir telah dipukul mundur oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) dengan kerugian besar.

Mujahidin telah terus-menerus terlibat baku tembak dengan pasukan musuh yang menggunakan senjata berat dan ringan serta IED selama 4 hari. Pertempuran tersebut mengakibatkan 2 APC musuh hancur, 31 pasukan bayaran musuh tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Demikian pula 2 senapan, sebuah senapan mesin AS dan sejumlah besar amunisi serta peralatan musuh lainnya telah disita oleh Mujahidin.

Laporan yang dilansir Voice of Jihad pada Jum'at (31/3/2016) menambahkan bahwa 3 Mujahidin syahid, in syaa Allah, dalam pertempuran itu (semoga Allah menerima mereka) dan 7 lainnya luka-luka.

Musuh pengecut juga menyerang daerah sekitarnya dengan artileri dan mortir selama operasi brutal mereka yang dilaporkan membunuh 13 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, serta merusak banyak properti.

(banan/arrahmah.com)

Hampir 1.500 pengungsi diselamatkan penjaga pantai di Libya

Posted: 31 Mar 2016 05:00 AM PDT

refugees1

LIBYA (Arrahmah.com) - Hampir 1.500 pengungsi, termasuk banyak wanita dan anak-anak, telah diselamatkan di Mediterania, lepas pantai Libya, selama dua hari terakhir, ungkap penjaga pantai Italia, Senin (28/3/2016).

Sebanyak 1.482 orang dijemput dalam sekitar belasan operasi penyelamatan di laut pada hari Ahad dan Senin, menurut penjaga pantai Italia yang mengkoordinasikan upaya pencarian dan penyelamatan tersebut.

Mereka tidak mengumumkan kebangsaan para pengungsi, lansir WB pada Selasa (29/3/2016).

Mereka mengatakan 730 orang berhasil diselamatkan pada hari Ahad dan 752 pada hari Senin. Mereka tidak memberikan rincian mengenai jumlah anak-anak dan wanita di sana.

Badan pengungsi PBB mengatakan pekan lalu bahwa hampir 14.500 pengungsi telah tiba di Italia melalui Libya sejak awal tahun ini, naik 42,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Libya telah lama menjadi batu loncatan bagi para pengungsi yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa, dengan Italia sekitar 300 kilometer (185 mil) di seberang laut.

Para pemimpin Eropa takut bahwa kesepakatan baru dengan Ankara untuk membendung aliran pengungsi tiba di Yunani melalui Turki akan meningkatkan upaya penyeberangan dari Libya.

(banan/arrahmah.com)

Presiden Palestina akan bertemu pemimpin Hamas bulan depan

Posted: 31 Mar 2016 04:00 AM PDT

epa03013937 A handout photograph released by the Hamas Press Office shows Palestinian President Mahmoud Abbas (R) with Hamas leader Khaled Meshaal (L) arriving before their meeting in Cairo, Egypt, 24 November 2011. Reports state that Mahmoud Abbas began talks in Cairo with exiled Hamas head Khaled Mashaal, in a bid to cement a reconciliation agreement agreed in May between his secular Fatah party, and the Islamist movement.  EPA/MOHAMED HAMS / HAMAS PRESS OFFICE / HANDOUT

PALESTINA (Arrahmah.com) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas diperkirakan akan bertemu dengan Kepala politik Hamas Khaled Meshaal di ibukota Qatar, Doha bulan depan, menurut seorang pejabat senior Palestina, sebagaimana dilansir WB pada Rabu (30/3/2016).

Amin Maqboul, sekjen Dewan Revolusi Fatah, mengaitkan keputusan terserbut sebagai "kemajuan luar biasa" yang dibuat dalam pertemuan baru-baru ini di Doha antara perwakilan dari kedua gerakan.

Pada pertemuan mendatang, Abbas dan Meshaal akan membahas cara menerapkan perjanjian rekonsiliasi 2014, bersama dengan isu-isu yang belum terselesaikan lainnya mengenai keamanan dan pemerintah persatuan Palestina yang goyah, kata Maqboul.

Pada bulan April 2014, Hamas dan Fatah menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang lama ditunggu-tunggu di Kairo. Rekonsiliasi itu menyerukan pembentukan pemerintah persatuan Palestina yang bertugas mengawasi pemilihan legislatif dan presiden Palestina.

Meskipun pemerintah persatuan diresmikan dua bulan kemudian di Ramallah, itu belum mengambil peran yang mengatur di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, sementara hubungan antara kedua faksi tetap dilanda sejumlah perbedaan yang luar biasa, baik praktis dan ideologis.

(banan/arrahmah.com)

Kisah Tabi'in: Muhammad bin Waasi' al-Azdi, guru orang-orang zuhud di Zamannya

Posted: 31 Mar 2016 03:00 AM PDT

tumblr_ln8tcnuyob1qk0q7zo1_1280_large

(Arrahmah.com) - Sekarang kita berada di masa khilafah Sulaiman bin Abdul Malik. Saat dimana Yazid bin Muhalab bin Abi Sufrah, salah satu pedang Islam yang terhunus dan wali daerah Khurasan yang kuat, bergerak cepat bersama pasukannya yang berjumlah seratus ribu orang, ditambah para sukarelawan dari mereka yang ingin mencari syahadah dan mencari pahala.

Target serangan tersebut adalah merebut daerah Jurjan dan Thabaristan. Di barisan terdepan tampak seorang tabi'in utama bernama Muhammad bin Waasi' dari Basrah yang dikenal dengan sebutan Zainul Fuqaha (hiasan para ahli fikih), sering dipanggil Abid Basrah dan merupakan murid sahabat utama Anas bin Malik al-Anshari, pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Panglima perang Ibnu Muhallab beserta pasukannya bermarkas di Dihistan yang didiami oleh orang-orang Turki yang kuat dan perkasa. Benteng-benteng mereka kokoh dan setiap hari menyerang kaum muslimin. Bila kepayahan atau merasa terdesak dalam pertempuran, mereka mundur ke lembah-lembah di daerah bergunung-gunung, lalu berlindung di balik bentengnya yang kokoh.

Meski kurus tubuhnya dan lanjut usianya, Muhammad bin Waasi' memegang posisi yang cukup penting dalam pasukan Islam. Pasukan merasa terhibur oleh cahaya iman yang terpancar dari wajahnya yang cerah dan makin bersemangat bila mendengar nasihat-nasihat yang keluar dari lidahnya yang lembut serta menjadi tenang karena doa-doanya yang mustajab dalam kesulitan. Bila panglima memerintahkan untuk menyerbu, dia berseru: "Wahai pasukan Allah, majulah!" sebanyak tiga kali. Begitu mendengar suaranya, segenap prajurit siap menghadapi musuh bagaikan macan kumbang yang ganas. Mereka bergerak maju dengan semangat tinggi layaknya orang kehausan yang menyongsong air dingin di bawah terik matahari yang menyengat.

Suatu ketika di saat terjadi pertempuran yang dahsyat, majulah seorang jagoan dari barisan musuh untuk perang tanding satu lawan satu. Belum pernah orang-orang melihat badan tinggi kekar seperti dia. Belum lagi ketangkasan, kekuatan dan keberaniannya. Dia bertempur dalam barisan hingga berhasil mendesak barisan pasukan muslimin dan menimbulkan rasa gentar di hati mereka. Kemudian dia menantang duel satu lawan satu dengan congkak dan sombongnya. Hingga Muhammad bin Waasi' tak tahan lagi dengan menghadapinya. Saat itulah semangat pasukan muslimin kembali bangkit. Seorang pemuda mencegah syaikh tua itu melayani tantangan musuh dan meminta agar dirinya diijinkan untuk menghadapi tantangan musuh itu. Syaikh itu menuruti permintaannya lalu mendoakan kemenangan baginya.

Dua orang prajurit berdiri berhadapan, masing-masing ingin membunuh lawannya dengan segala cara. Kemudian mereka berduel seperti dua ekor singa yang kalap. Mata dan hati kedua belah pihak pasukan terpusat pada keduanya.

Kedua bilah pedang berkelabat, masing-masing mengayunkan ke arah kepala lawannya secara berbarengan, ternyata pedang prajurit Turki mengenai topi baja tentara muslim, sedang pedang prajurit muslim mendarat tepat di jidat prajurit Turki hingga terbelah menjadi dua.

Prajurit muslim itu kembali ke barisan kaum muslimin dengan membawa kemenangan. Sebuah pemandangan yang belum pernah dilihat oleh mereka, sedang pedangnya berlumuran darah dan sebilah pedang kecil yang masih tersarung. Pasukan muslimin sangat terharu melihat peristiwa yang tiada bandingnya itu. Lalu menyambutnya dengan penuh kegembiraan dengan takbir, tahlil dan tahmid.

Yazid bin Muhallab takjub melihat kilatan pedang dan senjata di tangan orang itu lalu bertanya, "Alangkah hebatnya, siapakah dia?" Orang-orang menjawab, "Dia adalah orang yang mendapat berkat doa dari Muhammad bin Waasi'."

Perbandingan kekuatan mulai berbalik setelah tewasnya prajurit Turki yang tinggi besar tersebut. Rasa gentar menjalar dalam hati kaum musyrikin bagaikan api menjalar di atas rumput kering. Sebaliknya, semangat juang pasukan muslimin menyala seketika, lalu mereka menggempur musuh-musuh Allah laksana aliran air, mengepung dengan ketat seperti lingkaran kalung yang melilit di leher. Mereka mampu memblokir jalur air dan logistik musuh.

Maka, tak ada pilihan lain bagi raja musyrikin itu melainkan berdamai. Oleh karena itu, mereka menawarkan perdamaian kepada kaum muslimin dan akan menyerahkan seluruh kekayaan negerinya asalkan keluarga dan hartanya aman.

Tawaran itu disetujui oleh Yazid. Mereka diharuskan membayar sebesar 700.000 dirham secara bertahap. Pertama kali harus membayar 400.000 dirham, kemudian menyerahkan 400 ekor onta bermuatan za'faran (kunyit) dan 400 orang yang setiap orang membawa satu gelas perak, memakai topi dari sutera dan beludru dan mengenakan mantel seperti yang dikenakan oleh istri-istri prajurit mereka.

Perang pun usai, Yazid bin Muhallab berkata kepada bendaharanya: "Sisihkan sebagian ghanimah itu untuk kita. Berikan sebagai imbalan jasa kepada yang berhak." Bendahara orang yang bersamanya berusaha mencoba menghitung namun tak mampu, lalu ghanimah tersebut dibagi-bagi atas dasar kerelaan…

Di antara ghanimah tersebut, ditemukan pula oleh kaum muslimin sebuah mahkota terbuat dari emas murni bertatahkan intan permata beraneka warna dalam ukiran yang indah dipandang mata. Yazid mengacungkan tinggi-tinggi agar semua bisa melihat, lalu berkata, "Adakah kalian melihat orang yang tak menginginkan benda ini?" Mereka berkata, "Semoga Allah memperbagus keadaan Amir, siapa pula yang akan menolak barang itu?"

Yazid berkata, "Kalian akan melihat bahwa di antara umat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa ada yang tidak menginginkan harta ini ataupun yang semacam ini yang ada di atas bumi." Kemudian beliau memanggil pembantunya dan berkata, "Carilah Muhammad bin Waasi'!"

Utusan itu mendapatkan syaikh tua itu di suatu tempat yang sunyi, sedang beristighfar, bersyukur dan berdoa. Utusan itu berkata, "Amir Yazid memanggil Anda sekarang juga." Beliau berdiri dan mengikuti utusan tersebut menghadap amir Yazid, beliau memberi salam lalu duduk di dekatnya. Amir menjawab salam dengan yang lebih baik, lalu mengambil mahkota tadi dan berkata,

Yazid: "Wahai Abu Abdillah, pasukan muslimin telah menemukan mahkota yang sangat berharga ini. Aku melihat Anda-lah yang layak untuknya, sehingga kujadikan ia sebagai bagianmu dan orang-orang telah setuju."

Muhammad: "Anda menjadikan ini sebagai bagianku wahai Amir?"

Yazid: "Benar, ini bagianmu."

Muhammad: "Aku tidak memerlukannya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda dan mereka."

Yazid: "Aku telah bersumpah bahwa engkaulah yang harus mengambil ini."

Dengan terpaksa Muhammad bin Waasi' menerimanya dikarenakan sumpah amirnya. Setelah itu beliau mohon diri sambil membawa mahkota tersebut. Orang-orang yang tak mengenalnya berkata sinis: "Nyatanya dia bawa juga harta itu."

Sementara itu Yazid memerintahkan seseorang menguntit syaikh itu dengan diam-diam untuk melihat apa yang hendak dilakukannya terhadap benda itu, lalu memberitahukan kabar tentangnya. Maka pergilah seseorang mengikuti beliau tanpa sepengetahuannya.

Muhammad bin Waasi' berjalan dengan menentang harta tersebut di tangannya. Di tengah jalan beliau berjumpa dengan seorang asing yang kusut masai dan compang-camping meminta-minta kalau-kalau ada bantuan dari harta Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syaikh itu segera menoleh ke kanan ke kiri dan ke belakang… dan setelah yakin tidak ada yang melihat, diberikannya mahkota itu kepada orang tersebut. Orang itu pergi dengan suka cita, seakan beban yang dipikulnya telah diangkat dari punggungnya.

Utusan Yazid bin Muhallab memegang tangannya dan mengajaknya menghadap amir untuk menceritakan kejadian itu. Mahkota itu kemudian diambil lagi oleh amir dan diganti dengan harta sebanyak yang dimintanya.

Yazid berkata kepada pasukannya: "Bukankah telah aku katakan kepada kalian bahwa di antara umat Muhammad senantiasa ada orang-orang yang tidak membutuhkan mahkota ini atau yang semisalnya?"

Dengan tekun, Muhammad bin Waasi' berjihad melawan kaum musyrikin di bawah panji Yazid bin Muhallab sampai tiba musim haji. Setelah dekat waktunya, beliau minta ijin kepada amir untuk melakukan ibadah rutin itu.

Yazid berkata, "Izinku ada di tanganmu wahai Abu Abdillah, kapan saja Anda kehendaki. Dan aku sudah menyiapkan kebutuhan untukmu selama dalam perjalanan." Muhammad bin Waasi' bertanya: "Apakah perbekalan itu Anda berikan juga kepada setiap prajurit yang hendak bepergian seperti kepergianku ini wahai amir?" Beliau berkata: "Tidak," Muhammad berkata, "Kalau demikian, tak usahlah mengistimewakan untukku bila itu tidak diberikan kepada anggota pasukan yang lain." Setelah itu beliau mohon diri dan berangkat.

Meski telah diijinkan, keberangkatan Muhammad bin Waasi' menyedihkan hati Yazid bin Muhallab dan para prajurit yang pernah berjuang bersamanya. Mereka menyesal tak minta didoakan dan berharap beliau cepat kembali setelah menunaikan ibadahnya.

Bukanlah hal yang aneh bila semua prajurit muslimin yang ada di manapun merindukan agar Abid Bashrah ini berada di tengah mereka. Rasa optimis muncul dengan adanya beliau di tengah mereka karena banyak kebaikan yang menyertainya. Mereka juga mengharapkan kemenangan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui doanya yang baik dan besarnya barakah Allah untuknya. Betapa mulia jiwanya meski dia sendiri memandang dirinya kerdil, padahal agung di sisi Allah dan umat Islam.

Alangkah indahnya suatu umat yang memiliki sejarah orang-orang yang berjiwa luhur seperti beliau. Kita akan bertemu kembali dengan Abid Bashrah Muhammad bin Waasi' al-Azdi pada bab yang berikutnya.

Sumber: Mereka adalah Para Tabi'in, Dr. Abdurrahman Ra'at Basya, At-Tibyan, Cetakan VIII, 2009

(fath/kisahmuslim.com/arrahmah.com)

AS berencana pindahkan sejumlah tahanan Guantanamo

Posted: 31 Mar 2016 02:30 AM PDT

Hingga saat ini masih ada 91 tahanan yang ditahan di Guantaamo. (Foto: Reuters)

KUBA (Arrahmah.com) - Amerika Serikat berencana untuk memindahkan belasan tahanan dari penjara militer AS di Teluk Guantanamo di Kuba ke setidaknya dua negara.

Pemindahan ini dilakukan setelah pemerintahan Obama mengklaim akan menutup penjara paling sadis di dunia tersebut.

Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut ke mana para tahanan tersebut akan dipindahkan.

Tariq Ba Odah, seorang pria asal Yaman yang disebut melakukan mogok makan jangka panjang, merupakan salah satu tahanan yang akan dipindahkan, kata seorang pejabat kepada Reuters (31/3/2016).

Hingga saat ini masih ada 91 tahanan yang ditahan di Guantaamo. Angka tersebut dilaporkan turun sekitar 800 pada tahun 2002.

Presiden AS Barack Obama telah mengatakan ia ingin mengirim para tahanan itu ke negara asal mereka atau ke penjara militer atau sipil di AS. (fath/arrahmah.com)

Pengungsi yang menyeberangi laut Aegea berkurang secara drastis sejak kesepakatan Uni Eropa-Turki

Posted: 31 Mar 2016 02:00 AM PDT

Kesepakatan Uni Eropa-Turki disebut sebagai upaya menghancurkan jaringan penyelundupan manusia yang mengangkut pengungsi melalui Laut Aegea dan untuk menekan angka kematian. (Foto: Anadolu Agency)

JENEWA (Arrahmah.com) - Jumlah pengungsi yang menyeberangi Laut Aegea dari Turki menuju Yunani menurun drastis dari sekitar 6.800 orang menjadi sekitar 400 orang sejak kesepakatan Uni Eropa-Turki terhadap pengungsi mulai berlaku, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Naci Koru mengatakan pada Rabu, sebagaimana dilansir Anadolu Agency (30/3/2016).

Perjanjian yang mulai berlaku pada 20 Maret lalu, menetapkan untuk mengembalikan "migran gelap" dari Yunani ke Turki dan diklaim guna menghancurkan jaringan penyelundupan yang mengangkut pengungsi menyeberangi Laut Aegea menuju pulau-pulau Yunani, yang mengakibatkan ratusan kematian.

"Tujuan utama kami adalah mencegah korban jiwa di Aegea, menghancurkan jaringan penyelundupan migran dan mengganti migrasi tidak teratur menjadi migrasi teratur," kata Wakil Menteri Luar Negeri Turki Naci Koru dalam pertemuan tingkat tinggi di Jenewa.

"Sementara ada 6.827 penyeberangan tidak teratur rata-rata perharinya pada bula Oktober, angka ini menurun menjadi 2.174 pada Januari, 1.967 pada Februari, dan 900 pada Maret."

"Sejak kesepakatan kami telah beroperasi pada tanggal 20 Maret, kami telah menyaksikan jumlah penurunan yang dramatis. Rata-rata 400 migran mencapai pulau selama 10 hari terakhir." (fath/arrahmah.com)