Arrahmah.Com |
- Ahrar Syam mengaku bertanggung jawab atas tewasnya Mihrac Ural, komandan milisi pro-rezim
- Penjajah "Israel" mendenda warga Palestina yang menolak meninggalkan desa mereka
- Serangan udara musuh memaksa warga sipil Afghanistan mengungsi dari distrik Dashti Archi
- Ulama Saudi serukan bantuan kemanusiaan segera untuk Fallujah
- Hamas: "Israel" harus memenuhi tuntutan kami untuk membebaskan tentara mereka
- Serangan Mujahidin IIA memaksa musuh meninggalkan pos strategis di Arghistan
- Lima warga Palestina yang ditahan di penjara "Israel" melakukan mogok makan
- Pembajakan Egypt Air berakhir dengan penangkapan tersangka
- Setelah "Israel", kini AS juga perintahkan warganya tinggalkan Turki
- Muhammadiyah: Siaran televisi harus pertimbangkan kemaslahatan
Ahrar Syam mengaku bertanggung jawab atas tewasnya Mihrac Ural, komandan milisi pro-rezim Posted: 30 Mar 2016 04:30 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Harakah Ahrar Syam, salah satu kelompok pejuang Suriah terkuat, secara resmi menyatakan bertanggung jawab atas tewasnya Mihrac Ural, komandan sebuah kelompok bersenjata di Suriah yang dikenal dengan "komite perlawanan Suriah" atau Liwa' Iskanderun, kelompok bersenjata pro-rezim Nushairiyah yang aktif beroperasi di barat laut Suriah. Kelompok tersebut dipimpin oleh Mihrac Ural, seorang Alawiyah asal Turki yang memiliki kewarganegaraan Suriah. Ia adalah orang pertama yang bertanggung jawab atas pembantaian di Al-Bayda di Banias, Suriah dan dituduh atas pemboman baru-baru ini di Reyhanli, Turki, lansir Zaman Alwasl pada Rabu (30/3/2016). Juru bicara militer Ahrar Syam, Abu Yusuf Al-Muhajir menegaskan melalui akun Twitter bahwa kelompoknya menargetkan Ural dengan peluru artileri. "Atas rahmat Allah, saudara kalian di Harakah Islam Ahrar Syam menargetkan kediaman kriminal Mihrac Ural dengan menembakkan artileri." Situs berita Al Jazeera mempublikasikan berita kematian Ural, mengutip sumber-sumber pribadi, tanpa membahas rincian tambahan mengenai lokasi atau penyebab kematiannya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Penjajah "Israel" mendenda warga Palestina yang menolak meninggalkan desa mereka Posted: 30 Mar 2016 06:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Otoritas pendudukan "Israel" telah mengajukan gugatan terhadap warga Palestina yang menolak untuk meninggalkan desa Al-Araqib di Negev selatan, Quds Press melaporkan pada Senin (28/3/2016). Aziz Al-Araqib, seorang warga desa, mengatakan bahwa otoritas pendudukan "Israel" telah meminta denda senilai $ 500.000 sebagai biaya untuk buldoser "Israel" yang telah menghancurkan desa 95 kali. "Penjajah 'Israel' gagal untuk memaksa penduduk desa untuk meninggalkan desa mereka," kata Aziz. "Oleh karena itu, mereka menggunakan cara-cara yang berbeda, termasuk peradilan dan meminta denda besar." Pada tahun 2014, otoritas pendudukan "Israel" mengenakan denda terhadap para penduduk desa dengan dalih "penghinaan terhadap pengadilan Israel" karena mereka gagal untuk mematuhi perintah yang menyerukan mereka untuk meninggalkan desa. Aziz mengatakan bahwa penduduk desa telah bergerak dari satu pengadilan ke pengadilan lain sejak tahun 2010. Dia mengatakan bahwa pemerintah "Israel" menuduh mereka tidak adil merebut tanah negara dan membangun rumah tanpa izin. Dia menegaskan bahwa warga Al-Araqib memiliki dokumen yang membuktikan kepemilikan tanah, tetapi pendudukan "Israel" menolak untuk mengakuinya. Al-Araqib adalah salah satu dari 51 desa yang belum diakui. Pendudukan "Israel" telah menghancurkan desa-desa tersebut dan menggusur warga mereka untuk membangun pemukiman Yahudi. (banan/arrahmah.com) |
Serangan udara musuh memaksa warga sipil Afghanistan mengungsi dari distrik Dashti Archi Posted: 30 Mar 2016 05:30 AM PDT AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Al-Emarah News pada Selasa (29/3/2016) melaporkan bahwa sejumlah besar warga sipil Afghanistan telah dipaksa untuk meninggalkan rumah dan harta benda mereka karena serangan udara dan operasi darat musuh. Serangan tersebut telah berlangsung selama dua hari terakhir di distrik Dashti Archi provinsi Kunduz. Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) memukul mundur setiap pergerakan musuh dari satu daerah ke daerah lainnya. Musuh dipukul mundur dengan kerugian besar. Sementara musuh tidak mendapat apa-apa dengan meluncurkan operasi darat dan udara mereka kecuali membuat kehidupan warga sipil semakin menderita. Secara terpisah, empat pasukan bayaran musuh tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam pertempuran di ibukota provinsi Kunduz, Senin (28/3). (banan/arrahmah.com) |
Ulama Saudi serukan bantuan kemanusiaan segera untuk Fallujah Posted: 30 Mar 2016 05:00 AM PDT FALLUJAH (Arrahmah.com) - Sekretariat Jenderal Dewan Ulama Senior di Arab Saudi pada Senin (29/3/2016) menyerukan kepada masyarakat Arab dan Islam untuk menyatukan upaya mereka dan memberikan bantuan kemanusiaan segera kepada warga Irak di Fallujah, lapor AlKhaleejonline.com. Dewan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sementara ada upaya yang sedang difokuskan pada perlawanan terhadap Daesh, tragedi di Fallujah telah menjadi terabaikan. "Setiap Muslim bersaudara setiap saat dan dalam setiap keadaan," tambah pernyataan itu, sebagaimana dilansir MEMO pada Selasa (29/3/2016). Warga Fallujah menyerukan bantuan kemanusiaan pekan lalu karena beberapa warga telah meninggal kelaparan. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pekan lalu saja ada lima orang yang meninggal kelaparan. Fallujah telah berada di bawah pengepungan sejak awal 2014 ketika Daesh merebut kota itu. (banan/arrahmah.com) |
Hamas: "Israel" harus memenuhi tuntutan kami untuk membebaskan tentara mereka Posted: 30 Mar 2016 04:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu harus memenuhi tuntutan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, untuk mendapatkan kemajuan dalam kasus tentara "Israel" yang hilang selama "Operation Protective Edge", Quds Press melaporkan mengutip pernyataan seorang pejabat senior Hamas. Menanggapi pernyataan yang dibuat oleh Netanyahu di mana dia mengatakan sebuah terobosan telah dilakukan mengenai isu tentara mereka, pemimpin senior Hamas Ziad Al-Zaza mengatakan: "Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menenangkan para tentaranya," mencatat bahwa ini bukan cara yang tepat untuk membicarakan politik. Sumber Hamas sebelumnya telah mengungkapkan bahwa ada mediasi eksternal yang dilakukan untuk melihat apakah pertukaran tawanan mungkin dilakukan dengan "Israel". Sumber tersebut menegaskan bahwa Hamas telah mempertimbangkan pembebasan semua tentara "Israel", termasuk pembebasan semua tahanan yang telah dibebaskan sebelumnya selama pertukaran tawanan Shalit. Sebelumnya, Netanyahu mengklaim bahwa dia secara pribadi menindaklanjuti upaya pembebasan tentara mereka dengan "jalan rahasia", lansir MEMO pada Selasa (29/3/2016). (banan/arrahmah.com) |
Serangan Mujahidin IIA memaksa musuh meninggalkan pos strategis di Arghistan Posted: 30 Mar 2016 04:00 AM PDT AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Arghistan mengatakan bahwa sebuah pos polisi perbatasan strategis yang terletak di daerah Shna Nari akhirnya ditinggalkan oleh pasukan pengecut musuh pada Selasa (29/3/2016) sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Voice of Jihad melaporkan bahwa pos besar tersebut telah berada di bawah pengepungan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) selama 2 hari terakhir. Serangan Mujahidin dilaporkan juga menghancurkan sebuah APC dan menewaskan 2 pasukan bayaran musuh. Selain itu, musuh yang melarikan diri juga ditargetkan oleh Mujahidin. Sebuah wilayah besar kini telah berada di bawah kendali Mujahidin. (banan/arrahmah.com) |
Lima warga Palestina yang ditahan di penjara "Israel" melakukan mogok makan Posted: 30 Mar 2016 12:30 AM PDT TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Empat tahanan Palestina yang berada di penjara "Israel" telah memulai aksi mogok makan sebagai protes atas penahanan mereka yang tidak melalui pengadilan, sementara tahanan kelima memulai aksi mogok makan dari sel isolasi. Kareem Ajwa, seorang pengacara komisi tahanan Palestina, mengatakan bahwa empat tahanan yang diidentifikasi sebagai: Sami Janazreh, Imad Batran, Abdur-Rahim Tawayfeh, dan Abdul-Ghani Safadi, baru-baru ini memulai aksi mogok makan sebagai protes atas penahanan mereka di bawah penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan, lansir IMEMC pada Rabu (30/3/2016). Tahanan kelima adalah Nahar Saadi, yang juga telah memulai aksi mogok makan. Ia ditahan di sel isolasi selama dua tahun, menurut laporan WAFA. Komisi tersebut mengatakan tahanan keenam, Issam Zaineddin yang berasal dari Nablus melakukan aksi protes atas penahanannya di sel isolasi juga pelarangan kunjungan keluarganya. Terdapat lebih dari 500 warga Palestina yang ditahan di bawah penahanan administratif, praktek kontroversial oleh "Israel" yang memungkinkan warga Palestina ditahan tanpa tuduhan jelas atau proses pengadilan. Tahanan Palestina telah terus-menerus terpaksa melakukan aksi mogok makan sebagai cara untuk memprotes penahanan administratif ilegal mereka dan menuntut diakhirinya kebijakan yang melanggar hukum internasional itu. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pembajakan Egypt Air berakhir dengan penangkapan tersangka Posted: 29 Mar 2016 11:08 PM PDT BAGHDAD (Arrahmah.com) - Pembajakan sebuah pesawat EgyptAir berakhir hari ini setelah semua penumpang dan awak pesawat dibebaskan dan seorang pria yang diyakini bertanggung jawab atas pembajakan itu ditangkap di bandara di Siprus. Sebagaimana dilansir Yahoo News, Selasa (29/3/2016), pembajak diduga sebelumnya telah melepaskan semua penumpang, kecuali tujuh orang dan para awak pesawat setelah ia mengalihkan penerbangan tersebut. Sebelumnya, para pejabat mengatakan bahwa kapten, co-pilot, pramugari, penjaga keamanan serta tiga penumpang masih berada di pesawat. Saat negosiasi sedang berlangsung, tiga orang terlihat berjalan turun dari pesawat dan seorang terlihat memanjat keluar dari jendela kokpit. Tersangka kemudian ditangkap dan semua orang dibebaskan. Presiden Siprus Nicos Anastasiades mengatakan bahwa insiden itu tidak terkait dengan teror. "Ini bukan sesuatu yang harus dikaitkan dengan terorisme," katanya. Kementerian Luar Negeri Siprus menyebutkan di akun Twitter-nya bahwa terduga pembajak pesawat itu bernama Seif Eldin Mustafa. Pembajak itu memiliki "rompi bunuh diri" yang tidak berisi bahan peledak, tetapi hanya kotak ponsel yang dibuat agar terlihat seperti sabuk bunuh diri, menurut Kementerian Luar Negeri Siprus. Pembajak itu ingin terbang ke Istanbul, tetapi pesawat tidak memiliki bahan bakar yang cukup sehingga ia memilih untuk mendarat di Bandara Internasional Larnaca di Siprus, kata juru bicara kementerian Margarita Kyriakou. Ketika pesawat mendarat di sana, pembajak itu sebelumnya telah membebaskan semua penumpang kecuali tujuh orang yang masih tersisa di dalam pesawat. Pembajak itu yang memutuskan sendiri siapa yang akan dibebaskan, kata Kiriakou. Sebelumnya, sebagaimana dilansir AFP, pesawat Egypt Air dibajak dalam penerbangan dari Mediterania menuju Kairo dengan membawa 81 penumpang. Pihak maskapai tersebut menyebutkan dalam akun Twitter mereka, "Penerbangan kami, MS181 dibajak, kami akan memberikan keterangan resmi sekarang." Pengalihan pesawat yang dibajak ke Bandara Larnaca bukan pertama kali terjadi. Kejadian serupa pernah terjadi pada era 1970-an dan 1980-an. (ameera/arrahmah.com) |
Setelah "Israel", kini AS juga perintahkan warganya tinggalkan Turki Posted: 29 Mar 2016 10:00 PM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Pemerintah AS menghimbau ratusan orang Amerika untuk meninggalkan Turki karena meningkatnya kekhawatiran keamanan setelah terjadi serangkaian serangan teroris yang telah menyebabkan puluhan orang tewas dari Pakistan hingga Belgia, lansir The Wall Street Journal. Pentagon dan Departemen Negara Bagian pada Selasa (29/3/2016) mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan anggota keluarga personil militer dan diplomatik di Turki untuk meninggalkan negara itu, yang telah dihantam oleh empat serangan besar pada tahun ini, termasuk seorang pelaku bom bunuh diri yang menewaskan empat orang awal bulan ini di Istanbul. Akibatnya, lebih dari 650 orang Amerika diharapkan untuk meninggalkan Turki dalam beberapa hari mendatang. Mereka yang perintahkan untuk meninggalkan Turki termasuk keluarga personel militer AS yang bekerja di Turki bagian tenggara, dekat perbatasan Suriah, pantai barat sekitar Izmir dan barat daya Turki, dekat pangkalan angkatan laut. Keputusan itu tidak termasuk orang Amerika yang tinggal di Istanbul, kota terbesar di negara itu, atau Ankara, ibukota Turki. Instruksi tersebut juga berlaku untuk anggota keluarga personil Departemen Luar Negeri AS yang berbasis di Konsulat AS di selatan kota Adana dan membatasi personil diplomatik untuk melakukan perjalanan "misi kritis" di Turki. Departemen Luar Negeri juga mengeluarkan travel warning pada Selasa (29/3) yang memperingatkan tentang meningkatnya ancaman dari kelompok teroris di seluruh Turki dan menghimbau orang Amerika untuk menjauh dari kerumunan besar di tempat-tempat wisata terkenal di Turki. Para pejabat AS mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk melindungi orang Amerika dan untuk memastikan bahwa pasukan misi militer AS, terutama yang berperang melawan ISIS, tidak terkena dampak. Pada Senin (28/3), "Israel" mendesak warganya untuk meninggalkan Turki sesegera mungkin karena kekhawatiran adanya serangan lanjutan. Dua minggu yang lalu, pelaku bom bunuh diri menewaskan empat orang, termasuk dua warga "Israel"-Amerika, di salah satu mal pejalan kaki paling sibuk di Istanbul. (ameera/arrahmah.com) |
Muhammadiyah: Siaran televisi harus pertimbangkan kemaslahatan Posted: 29 Mar 2016 07:35 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Pengurus Pusat Muhammadiyah menegaskan evaluasi terhadap siaran televisi yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia harus mempertimbangkan "maslahat" atau yang bermanfaat bagi masyarakat. "Jika yang ditampilkan di televisi tidak mempertimbangkan kemaslahatan masyarakat yang menontonnya, harus diubah. Yang dirugikan masyarakat jika siaran televisi begitu-begitu saja, Kekerasan, gosip dan acara tidak bermutu lainnya," kata Ketua Pustaka, Informasi dan Komunikasi Pengurus Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad, di Jakarta, Selasa (29/3/2016), lansir Antara. Dia mengatakan KPI yang saat ini meminta masukan dari berbagai elemen masyarakat terkait uji publik bagi Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) menjadi penting, mengingat peran televisi saat ini menjadi rujukan tontonan utama bagi masyarakat. Menuru Dadang, siaran televisi harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan tujuan negara demi mencerdaskan bangsa. Sementara, Komisioner KPI Bidang Perizinan Amirudin mengatakan tujuan uji publik adalah perbaikan konten siar terhadap 10 stasiun televisi utama di Indonesia, yaitu RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, MNC TV, Trans TV, Trans7, TV One, Global TV, dan Metro TV. "Masukan publik sebagai jembatan untuk mendekatkan penyelenggaraan penyiaran sesuai minat, kepentingan, dan kenyamanan publik sebagaimana mandat UU Nomor 32/2002 pasal 34 ayat 3," jelasnya. Perpanjangan izin siar ini berbeda dengan permohonan IPP baru, yakni terdapat evaluasi penyelenggaraan penyiaran, bukan sekadar pemeriksaan data teknik, data administrasi, dan data program siaran semata. Proses evaluasi ini memerlukan masukan dan pandangan publik sebagai bahan dan pertimbangan dalam pelaksanaan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) KPI dan pemohon. Sejak uji publik disebarkan ke masyarakat hingga 31 Januari 2016, total masukan sebanyak 5.920, termasuk yang memenuhi "legal standing" 954 masukan terdiri dari 914 perseorangan dan 40 lembaga. Adapun isi masukan yang diterima berkaitan kritik mengenai muatan TV yang tidak mendidik, kekerasan dalam program anak, infotainment yang mengumbar aib, pemberitaan yang tidak netral, berita tidak akurat dan cenderung fitnah, penggunaan hewan yang dilindungi tetapi untuk kuliner ekstrem dan siaran lainnya serta program hiburan dan komedi yang di luar batas. (azm/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |