Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Militer Zionis "Israel" kerahkan sistem pertahanan misil di sekitar Gaza

Posted: 26 Mar 2016 05:00 PM PDT

Kendaraan militer "Israel" dikerahkan di perbatasan Gaza. (Foto: Internet)

GAZA (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" mengungkapkan pada Jum'at (25/3/2016) bahwa mereka telah mengerahkan sistem pertahanan misil, Iron Dome, di sekitar Jalur Gaza.

Laporan yang dipublikasikan oleh kantor berita "Israel" mengatakan bahwa militer telah menyetujui penyebaran terbaru dari Iron Dome di pemukiman Sderot dan Nitefor di Negev barat yang dikenal sebagai pinggiran Gaza, lansir MEMO pada Sabtu (26/3).

Tentara Zionis tidak mengungkapkan tentang pertimbangan keamanan yang menyebabkan penyebaran Iron Dome tersebut.

Namun, pengamat "Israel" yakin kemungkinan itu merupakan respon setelah peluncuran beberapa roket ke "Israel" serta latihan militer terbaru yang digelar oleh Hamas di Jalur Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)

Dua tokoh di Zabadani ditembak mati oleh penembak jitu "Hizbullah"

Posted: 26 Mar 2016 04:30 PM PDT

Dr. Muhammad Al-Khos

ZABADANI (Arrahmah.com) - Dua tokoh di kota yang diperangi, Zabadani, telah dibunuh pada Jum'at (25/3/2016) oleh milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka "Hizbullah", menurut laporan aktivis lokal.

Dr. Muhammad Al-Khos, dokter terakhir yang berbasis di kota Zabadani, dan tentara pembelot, Kolonel Abdul Karim Alloush, telah kehilangan nyawa mereka ketika penembak jitu dari milisi Syiah "Hizbullah" menembak mereka dalam pelanggaran terang-terangan untuk kesepakatan "gencatan senjata" di Suriah, lansir Zaman Alwasl pada Sabtu (26/3).

Al-Khos adalah ahli bedan yang terkenal dan sangat dihormati di Zabadani karena ia menolak untuk meninggalkan kota dan bersikeras membantu warga.

Ratusan orang yang terluka telah dirawat olehnya, lanjut laporan aktivis. (haninmazaya/arrahmah.com)

Puluhan warga sipil Afghan tewas dan terluka dalam serangan drone AS, IIA ancam akan membalas

Posted: 26 Mar 2016 09:23 AM PDT

afghan civilians

HELMAND (Arrahmah.com) - Sebuah drone penjajah AS-NATO melancarkan serangan udara terhadap kumpulan warga sipil di area Blok 9 pada Jum'at (25/3/2016) di distrik Marjah, provinsi Helmand, Afghanistan, menurut laporan yang dipublikasikan juru bicara Imarah Islam Afghanistan (IIA) Zabihullah Mujahid melalui situsnya Shahamat pada Senin (26/3).

Mujahid mengatakan bahwa drone AS-NATO menghantam sekumpulan warga sipil yang tengah berkumpul di daerah tersebut yang mengakibatkan puluhan warga sipil Afghan, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka termasuk beberapa Mujahidin IIA.

Laporan ini membantah klaim musuh yang mengatakan bahwa serangan drone itu menargetkan sekumpulan Taliban dan menewaskan serta melukai sekitar 50 Taliban dan Mujahidin akan membalas serangan tersebut.

"Kami membantah klaim musuh ini dengan hal yang mereka mencoba untuk menyembunyikan tindakan kebiadaban dan ketidakmanusiawian mereka dan mengangap ini sebagai kejahatan biadab yang tak termaafkan terhadap bangsa kami yang tertindas yang mana harus dibalas, in syaa Allah," tulis Mujahid di akhir pernyataannya. (siraaj/arrahmah.com)

Kasus Siyono, Kontras: Densus 88 melanggar hukum

Posted: 26 Mar 2016 06:05 AM PDT

Situasi rumah Siyono di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung saat penggeledahan Foto: krjogja.com (Indratno E)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait operasi Densus 88 Polri yang berakibat meninggalnya Siyono dan terintimidasi keluarganya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) jelas menemukan adanya pelanggaran hukum, yakni indikasi pelanggaran administrasi yang dilakukan Densus.

Staf Divisi Hak Sipil dan Politik Kontras Satrio Wirataru di kantor KontraS Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016) siang menyebut Densus 88 melanggar hukum acara pidana.

"Secara administrasi ada pola pelanggran Densus terkait hukum acara mereka sendiri. Bahkan hal sederhana seperti surat penangkapan dan penggeledahan ini tidak dipenuhi," kata Wira

Menurutnya hal ini janggal karena Densus 88 ini bukan polisi biasa, mereka kesatuan khusus. Bahkan dasar hukum mereka sendsiri berlapis-lapis, menjamin agar mereka taat hukum. Kalau polisi biasa mereka pedomannya KUHAP (pidana), tetapi Densus 88 selain KUHAP ada UU Perpu soal terorisme, peraturan Kapolri tentang tindakan teroris

Investigasi KontraS

Berbicara dihadapan puluhan wartawan, termasuk Arrahmah.com, Wira mengungkapkan hasil investigasi KontraS. Kata dia Siyono ditangkap di masjid dekat rumahnya dan di depan orang tuanya. Saat itu orang yang menangkap tidak menunjukkan surat penagkapan, dan tidak mengatakan apapun kepada pihak keluarga. Orang yang menangkap Siyono hanya mengatakan, "Ini ada urusan hutang piutang dia kami bawa," tutur Wira.

Tidak ada penjelasan apapun tiba-tiba dua hari setelah penangkapan tidak sah itu ada penggeledahan rumah almarhum Siyono yang pada saat itu hanya ada isterinya dan anak-anak.

"Anak-anak yang juga sebenarnya ada murid-murid TK di rumah tersebut," kata Wira.

Hingga saat penggeledahan itu juga tidak ada penjelasan apapun dari kepolisian tentang nasib Almarhum Siyono.

"Tidak tahu Siyono ditangkap karena apa, karena kasus apa, Siyono ada di mana, dan bahkan yang menangkap siapa, saat itu tidak tahu," jelas Wira.

"Dan tiba-tiba ada sejumlah orang bersenjata laras panjang datang ke rumah (Siyono) menodong penghuni untuk dilakukan penggeledahan," tambahnya.

Di akhir penggeledahan, kata pemuda yang melakukan invesitigasi ke rumah Siyono ini, disita satu sepeda motor dan juga disita beberapa majalah TK.

"Tapi sekali lagi di dalam dua proses tersebut, penangkapan dan penggeledahan, kami menemukan bahwa tidak ada surat dari Densus 88, kalau upaya paksa yang dilakukan sah. Tidak ada surat penagkapan tidak ada surat penggeledahan. Bahkan berita acara penggeledahan penyitaan itu tidak di tembuskan kepada keluarga."

Dengan demikian tidak ada hal apapun yang bisa dilakukan keluarga terkait hal ini.

"Padahal dalam hukukm acara pidana, itu adalah kewajiban dari penyidik yang melakukan upaya paksa," terangnya.

Setelah aparat Densus 88 melakukan penangkapan dan penggeledahan yang tidak sah itu, Keesokan harinya keluarga dikontak oleh orang yang mengaku polisi bahwa Siyono sudah meninggal dunia.

"Keluarga diminta datang ke Jakarta untuk mengambil jenazahnya," kat Wira.

Dan tidak ada penjelasan apapun kenapa Siyono meninggal dan bagaimana dia bisa meninggal. (azmuttaqin/arrahmah.com)

Pengungsi Suriah menolak dipulangkan ke wilayah yang diduduki teroris PYD

Posted: 26 Mar 2016 05:20 AM PDT

syrian-refugees-in-turkish-refugee-camp-at-bab-al-salameh-border-crossing-on-syrian-side-21-carrying-stuff-old-man

SURIAH (Arrahmah.com) - Pengungsi Suriah yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di utara Suriah telah menolak untuk kembali ke kota-kota mereka yang dikendalikan oleh Partai Persatuan Demokratis Kurdi, PYD di utara Aleppo.

Mereka mengatakan bahwa organisasi itu telah bertindak sebagai pasukan penjajah dan mengambil bagian dalam membunuh anak-anak mereka bersama Rusia dan rezim Suriah, lansir MEMO pada Jum'at (25/3/2016).

Seorang anggota dewan lokal kota Tal-Rifaat, Ghassan Derbas, yang tinggal di kamp pengungsi Rayyan mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa PYD tidak mengakui hukum atau etika.

"Mereka telah mendatangkan malapetaka di kota-kota kami dan menjarah semua fasilitas penting, termasuk lembaga-lembaga dewan lokal. Organisasi itu juga telah memindahkan isi pabrik untuk kubu mereka di Afrin, barat laut Aleppo, dan merampas properti pribadi warga," katanya, menambahkan bahwa semua pelanggaran yang dilakukan oleh organisasi itu telah didokumentasikan dan akan dibawa ke pengadilan.

Derbas mengatakan para pengungsi tidak mengakui federasi yang diumumkan oleh kelompok itu bulan lalu.

"Kami tidak akan kembali ke kota kami sampai kelompok teroris ini keluar dari sana," kata Derbas. "Arab dan Kurdi telah hidup bersama selama bertahun-tahun, tetapi teroris PYD menodai persaudaraan ini dan datang untuk memecahbelah masyarakat".

PYD, yang merupakan afiliasi Suriah dari Partai Pekerja Kurdi, PKK, menyatakan sistem federal di daerah yang mereka duduki di Suriah utara awal bulan ini.

Aktivis Media, Majd Al-Halabi mengatakan ia telah melarikan diri dari kampung halamannya Tel-Refaat sekitar satu setengah bulan lalu, 15 hari setelah pengeboman yang dilakukan Rusia dan PYD.

(banan/arrahmah.com)

Fenomena depresi dan bunuh diri meningkat di kalangan tentara "Israel"

Posted: 26 Mar 2016 04:30 AM PDT

tentara-israel-depresi

PALESTINA (Arrahmah.com) - Kepala Unit Kesehatan Mental di ketentaraan "Israel" memperingatkan bahwa jumlah pasien dengan penyakit mental depresi di kalangan tentara mereka akan menjadi tiga kali lipat selama sepuluh tahun ke depan, lansir Quds Press.

Selama pemeriksaan yang diadakan di parlemen "Israel", Rabu (23/3/2016), Kolonel Karen Ginat mengatakan bahwa ribuan tentara "Israel" sedang dirawat, mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah pilot di Angkatan Udara "Israel" yang menderita depresi.

Ginat memperingatkan bila para tentara yang sakit itu pergi dari basis mereka dengan membawa senjata mereka, mereka bisa menimbulkan bahaya bagi masyarakat.

Dia menambahkan bahwa para pejabat militer telah mempertimbangkan bahaya tersebut; Namun, mereka tetap memutuskan untuk mengizinkan para tentara membawa pulang senjata mereka.

Ginat juga mengatakan bahwa tentara muda sering menyembunyikan keluhan penyakit mental mereka; hingga menciptakan krisis bagi tentara "Israel". Hal ini juga membuat militer "Israel" sulit untuk mengidentifikasi gangguan psikologis dan mental yang menimpa para tentara tersebut.

Dia mengungkapkan ada empat tentara yang bunuh diri setelah menyembunyikan penyakit mental serius mereka.

Surat kabar "Israel", Haaretz, baru-baru ini mengungkapkan bahwa tentara "Israel" telah mempekerjakan psikolog dalam jajarannya, untuk menanggapi tumbuhnya fenomena penyakit mental dan bunuh diri di kalangan tentara "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Halangi masuknya pengungsi, Bulgaria akan bangun pagar pembatas di perbatasan Yunani

Posted: 26 Mar 2016 04:00 AM PDT

Bulgarian border police stand near a barbed wire fence on the Bulgarian-Turkish border July 17, 2014. REUTERS/Stoyan Nenov

BULGARIA (Arrahmah.com) - Bulgaria tengah melakukan peningkatan tekanan terhadap masuknya pengungsi di sepanjang perbatasan selatan dengan Yunani, ungkap Perdana Menteri Boyko Borisov, Jum'at (25/3/2016).

"Ancaman utama yang saya lihat saat ini adalah dari perbatasan Yunani, yang sangat panjang dan tidak terlindungi. Kami khawatir, dalam beberapa bulan terakhir pemerintah Yunani belum mengambil langkah apapun," kata Borisov kepada parlemen,

Borisov menambahkan bahwa kondisi di penampungan pengungsian Yunani begitu "mengerikan."

"Kami memiliki informasi bahwa sekarang, sekitar 1000-2000 orang mengorganisir diri mereka (untuk masuk Bulgaria). Kami siap untuk mengambil tindakan apapun, termasuk, jika perlu, pembangunan penghalang," kata Borisov.

Penutupan rute pengungsi utama dari Yunani melalui Balkan barat menuju Eropa Utara tahun ini menyebabkan ribuan pengungsi terjebak di perbatasan antara Yunani dan Macedonia.

Bulgaria sejauh ini juga telah mengirimkan lebih dari 2.000 polisi perbatasan dan mempercepat pembangunan 132,5 kilometer (82 mil) pagar pembatas setinggi tiga meter, lansir WB.

(banan/arrahmah.com)

15 orang tewas dalam serangan udara oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi di seluruh Yaman

Posted: 26 Mar 2016 02:00 AM PDT

Seorang anak melintasi reruntuhan bangunan di ibukota Yaman, Sana'a.  (Foto: AFP)

SANA'A (Arrahmah.com) - Setidaknya 15 orang dilaporkan tewas pada Jum'at (25/3/2016) dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi di seluruh Yaman, ujar laporan media lokal seperti dilansir Al Bawaba.

Laporan mengatakan bahwa seorang wanita termasuk di antara korban tewas dan dua anaknya mengalami luka-luka ketika jet Saudi membombardir distrik Bani Suraim di provinsi Amran, barat laut Yaman.

14 orang lainnya tewas dalam serangan serupa di daerah pemukiman di wilayah Jabal Habashi di provinsi Taiz.

Jet tempur Saudi juga menyerang distrik Masloub di provinsi Jawf. Namun tidak ada laporan mengenai kematian atau korban luka.

Pasukan koalisi pimpinan Saudi telah meluncurkan operasi militer di Yaman sejak Maret 2015 dan mengklaim menargetkan milisi Syiah Houtsi yang berupaya menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui oleh negara-negara Barat dan Arab. Ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik yang telah berlangsung selama satu tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)

Kebakaran melanda kamp pengungsi Suriah yang terletak di dekat kota Mardin

Posted: 26 Mar 2016 01:00 AM PDT

Kebakaran di kamp pengungsi Derik di dekat kota Mardin, Turki. (Foto: Zaman Alwasl)

MARDIN (Arrahmah.com) - Sedikitnya dua anak pengungsi Suriah telah meninggal pada Jum'at (25/3/2016) karena kebakaran yang terjadi di kamp Derik, dekat kota Mardin, Turki, ujar juru bicara Asosiasi Suriah untuk Urusan Pengungsi.

Mudar Al-Asaad mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa banyak kasus sesak nafas yang dilaporkan, tiga dari mereka masih dalam kondisi kritis.

Sekitar 7.000 pengungsi Suriah yang tinggal di kamp pengungsi tersebut menderita kurangnya pelayanan hidup sehari-hari, lanjut Al-Asaad.

Aktivis Suriah memperlihatkan foto yang menunjukkan asap besar terus keluar dari kamp tersebut.

Al-Asaad menambahkan bahwa asosiasi telah mengirimkan laporan ke pemerintah Turki untuk menyoroti kondisi hidup yang memburuk di kamp. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tiga tentara Turki tewas dan 22 lainnya terluka dalam ledakan bom mobil di barak militer

Posted: 26 Mar 2016 12:30 AM PDT

Basis militer Turki di Mermer, Diyarbakir

DIYARBAKIR (Arrahmah.com) - Tiga polisi militer Turki telah tewas dan 22 lainnya terluka dalam serangan bom mobil di barak militer di tenggara Turki, diduga dilakukan oleh milisi PKK (Partai Pekerja Kurdistan), ujar sumber militer pada Jum'at (25/3/2016).

Serangan yang terjadi pada Kamis (24/3) malam berlangsung di Mermer, provinsi Diyarbakir, salah satu daerah di tenggara Turki yang menjadi kubu Kurdi di mana pasukan keamanan Turki terlibat pertempuran dengan PKK sejak runtuhnya gencatan senjata dua tahun pada Juli lalu, lansir WB.

Para penyerang pertama meledakkan van yang berisi penuh bahan peledak di luar barak dan kemudian menembaki polisi dengan senapan otomatis, ujar sumber.

Ratusan anggota pasukan keamanan, milisi Kurdi dan warga sipil telah tewas sejak PKK kembali menggaungkan pemberontakan untuk menuntut otonomi yang lebih besar bagi minoritas Kurdi musim panas tahun lalu.

Militer Turki merespon dengan rentetan serangan udara terhadap pangkalan PKK dan dengan memberlakukan jam malam di kota-kota mayoritas Kurdi selama operasi militer dilancarkan.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran telah menyebar ke luar tenggara Turki menuju wilayah barat. (haninmazaya/arrahmah.com)